20220818

Kebaktian Doa Semalaman II, Kamis 18 Agustus 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita akan mempelajari tentang tiang pelataran.

Keluaran 27:10-15

27:10 Tiang-tiangnya harus ada dua puluh, dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.

27:11 Demikian juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus dari perak.

27:12 Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu.

27:13 Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,

27:14 yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

27:15 dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;

 

Pada halaman Tabernakel ada pagar dari lenan halus yang digantungkan pada tiang-tiang halaman. Ada 60 tiang yang dibagi 2, 56 tiang halaman dan 4 tiang pintu gerbang. Ini menunjuk 60 pahlawan iman yang menjadi jalur datangnya Yesus pertama kali. 56 tiang halaman itu menunjukan orang-orang yang masuk pada silsilah Yesus dimulai dari Abraham sampai Yusuf bapak dari Yesus. 4 tiang pintu gerbang itu menunjukkan 4 penulis Injil yang menulis tentang kedatangan Yesus pertama kali, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

 

Tiang halaman itu = tiang iman. Tiang ini tentu harus kuat, berdiri kokoh, jangan miring. Artinya kita harus memiliki iman yang teguh, iman yang kuat yang tidak gampang goyah. Bukan hidup karena melihat tetapi karena percaya, hidup oleh iman.

 

Praktek hidup oleh iman.

1.      Tiang halaman itu terbuat dari tembaga. Pengertian rohani tembaga adalah penghukuman atau penghakiman.

Ulangan 28:23

28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

 

Kalau bangsa Israel tidak dengar-dengaran maka langit menjadi tembaga, jadi tembaga bicara penghukuman. Juga dalam kitab Zakharia ada 4 kereta kuda yang keluar dari gunung tembaga, ini bicara penghukuman. Jadi praktek pertama kita hukum daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya sampai daging tidak bersuara lagi. Jangan dielus, jangan dituruti maunya daging, kalau dituruti keinginannya daging ini akan tumbuh subur dan menghasilkan perbuatan-perbuatan dosa. Doa puasa salah satu praktek mematikan daging. Kita paksa daging untuk bisa menyembah Tuhan. Kalau kita turuti daging itu sama dengan tiang yang roboh. Sebab itu keinginan daging harus dimatikan, jangan sampai daging ini bersuara lagi.

 

2.      Keluaran 38:17

38:17 Alas-alas untuk tiang-tiang itu adalah dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya dari perak, juga salut kepalanya dari perak. Dihubungkanlah dengan penyambung-penyambung dari perak segala tiang-tiang pelataran itu.

 

Kepala tiang halaman disalut dengan perak. Bicara kepala itu menunjuk pikiran, perak = penebusan. Jadi praktek kedua hidup oleh iman adalah pikiran yang ditebus oleh darah Yesus. Apa buktinya pikiran kita sudah ditebus oleh darah Yesus atau yang masih dikuasai oleh setan?

a)      Memikirkan dan mencari perkara yang di atas yaitu perkara yang rohani, lebih dari segala-galanya. Kalau ikuti daging malam ini kita tidur, tetapi kita mencari perkara yang rohani lebih dari perkara yang jasmani.

Kolose 3:1-2

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

 

Sebelum bangkit berarti sebelumnya mati bersama Kristus, Yesus mati dan bangkit ini pekerjaan penebusan. Setelah ditebus pikirkan perkara yang di atas, perkara yang rohani. Kalau yang jasmani kita utamakan maka tiangnya roboh. Bukan berarti tidak boleh memikirkan yang jasmani tetapi yang utama yang rohani. Misalnya saya kerja dapat hasil, tetapi rohani bagaimana. Dapat hasil yang jasmani tetapi kalau rohani terbengkalai, lebih baik utamakan yang rohani.

 

b)      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Memiliki pikiran salib yaitu mau sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Allah. sudah terlalu banyak waktu kita buang untuk berbuat dosa. Waktu sekarang ini adalah waktu yang sisa, lalu yang sisa ini kita gunakan lagi untuk berbuat dosa, kapan ada waktu untuk Tuhan! Allah berkehendak A itu yang kita buat, kehendak Allah B itu yang kita buat, jangan bertentangan dengan kehendak Tuhan.

 

Kalau disimpulkan orang yang hidup oleh iman mengalami kelepasan dari dosa karena penebusan oleh darah Yesus, yaitu lepas dari:

a)      Dosa warisan dari nenek moyang. Kadangkala geli juga kalau mendengar ada yang berkata “kami ini memang dari keluarga seperti ini, jadi dari sononya seperti itu” berarti dia tidak percaya kuasa darah Yesus. “Nenek moyang kami tempramen, jadi sudah seperti itu”. Jangan begitu, harus lepas!

I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Kenapa kamu pukul dia? Memang dari sononya begitu, kita punya ngkai tukang pukul! Jangan selalu kita mengeluarkan pendapat seperti itu. Kalau seperti itu berarti tidak percaya darah Yesus bisa menebus kita. Harus lepas dari dosa warisan nenek moyang, termasuk adat istiadat.

 

b)      Lepas dari dosa kita sendiri.

 

c)      Lepas dari kutuk dosa.

Galatia 3:13-14

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

 

Dengan pikiran kita mengalami penebusan, sudah luar biasa kita dilepaskan dari kutuk dosa dan kita menerima berkat Abraham. Apa berkat Abraham?

1)      Roh Kudus kita terima. Kalau dosa masih dipertahankan Roh Kudus tidak bisa masuk, sebab Roh Kudus itu Roh kebenaran yang memimpin kita kepada segala kebenaran. Kalau kita masih pertahankan dosa bagaimana mau ada Roh Kudus. Sementara kalau menyembah langsung berbahasa roh padahal tadi barusan pukul isterinya, atau isteri barusan dusta kepada suami, itu roh apa namanya! Kalau kehidupan itu benar-benar mengalami kepenuhan Roh Kudus, dia sudah lepas dari dosa-dosa.

2)      Berkat sampai kepada anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama.

3)      Masuk negeri perjanjian, kalau dulu masuk Kanaan, kalau sekarang masuk Yerusalem Baru.

 

Jadi hidup oleh iman itu hidup oleh kebenaran. Bangun gereja katanya iman tetapi ngutang di toko, iman apa itu! Masa mau utang untuk rumahnya Tuhan!

 

Ada 3 tingkatan kebenaran:

a)      Kebenaran karena mengalami pengampunan dosa. Kita mengaku dosa, dosa kita diampuni, kita mengalami kebenaran.

Roma 4:6-8

4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

 

Berbuat dosa itu salah, setelah kita mengaku dan diampuni kita dibenarkan. Ayo waktu yang sisa ini bukan untuk menambah dosa tetapi untuk menyelesaikan dosa. Ini baru tingkatan dasar, jangan bertahan di sini, lanjutkan pada tingkatan berikutnya.

 

b)      Tidak berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, ada godaan, ada paksaan bahkan ada ancaman.

I Yohanes 3:9a

3:9a Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;

 

Tidak berbuat dosa lagi sekalipun ada keuntungan. Contohnya Yusuf digoda isteri Potifar, sekalipun ada keuntungan dia tidak mau. Digoda terus dia tidak mau, sampai dipaksa dan dilepas jubahnya, Yusuf lari sekalipun harus beresiko Yusuf dipenjarakan. Kita menghadapi ujian kebenaran, dipaksa buat ini buat itu tetapi tidak benar, jangan kita lakukan.

 

c)      I Yohanes 3:9b,7

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

 

Biar dipaksa tidak dapat berbuat dosa lagi, ini benar seperti Yesus benar. Resikonya besar, Yesus karena mempertahankan kebenaran Dia mati di kayu salib. Tetapi jangan lihat resikonya, lihat kemuliaan yang menanti kita. Yusuf kalau mau lihat resikonya menolak isteri Potifar dia masuk penjara, lebih baik dia menurut tidur dengan isteri Potifar. Tetapi dia tidak memikirkan resikonya, dia tetap pertahankan kebenaran dan masuk penjara, begitu keluar penjara dia menjadi penguasa Mesir. Ini kemuliaan yang menanti kita, memerintah sebagai raja bersama Yesus dalam kerajaan 1000 tahun damai.

 

Kalau kita tidak berbuat dosa lagi kita menjadi sama dengan Yesus. Kalau tetap berbuat dosa maka menjadi sama dengan iblis.

I Yohanes 3:8

3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

 

Kita bersyukur ada Anak Allah yang telah mati di kayu salib mengalahkan kuasa maut yaitu dosa itu.

 

Daud mengakui selama dia berdiam diri, tidak mau mengaku dosa, tulang-tulangnya kering. Berarti pendiriannya kropos, tiang halamannya kropos. Jadi selama kita sembunyikan dosa tulang-tulang kita kering, tiang iman kita rapuh.

Mazmur 32:1-4

32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela

 

Kalau sumsum kering bagaimana itu, sakit sekali tulang baku gesek. Selesaikan dosa, kalau kita sembunyikan, tidak mau akui, malah salahkan orang itu bukan cuma tulang kropos, itu tiang halamannya sudah patah, gugur dari iman. Sembunyikan dosa berarti sembunyikan kesalahan, tidak ada kebenaran. Sebentar lagi tinggalkan pengajaran sampai tinggalkan Yesus.

 

Orang benar itu berbahagia, orang benar itu diberkati. Inikan yang dicari orang dunia, kebahagiaan dan berkat. Dunia menawarkan berkat tetapi kebahagiaannya semu, bersifat sementara. Punya uang, rekreasi, pulang tinggal mayat sebab mati di tempat rekreasi. Tetapi Tuhan menawarkan kebahagiaan sejati. Tidak ada uang, tidak ada beras, tetapi dosa sudah dilepaskan, itu kebahagiaan sejati. Makan makanan enak tetapi sambil awasi handphone, jangan sampai isteri ambil handphonenya, kalau isteri lihat ada yang tidak baik di dalamnya, mana bahagia kalau seperti itu!

 

Kita berbahagia, kita diberkati oleh Tuhan.

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Burung di udara tidak menabur, tidak menuai tetapi dipelihara oleh Tuhan, kita lebih dari burung. Burung di udara tidak tahu kebenaran, dia mau makan berasnya siapa terserah dia, sedangkan kita tahu kebenaran. Kalau burung saja dipelihara masakan kehidupan kita yang mau benar tidak dipelihara oleh Tuhan. Kita berjuang untuk hidup benar sampai benar seperti Yesus benar sehingga kasih Tuhan dicurahkan kepada kita. Sampai berkat yang terakhir kita terima adalah memiliki Yesus yang menjadi Pemberi berkat, Mempelai Pria Sorga dan Yesus memiliki kita selama-lamanya. Mungkin secara jasmani berkat yang kita terima di mata orang kecil, tidak bisa hidup. Tidak apa-apa, yang penting kita memiliki Yesus dan dimiliki Yesus. Apapun pergumulan kita, kalau kita benar seperti Yesus benar maka Tuhan mampu menolong kita semua. Dosa ini menjadi pemisah antara kita dengan Tuhan sehingga Tuhan tidak mendengar doa kita, Tuhan tidak menjamah kita. Tetapi kalau dosa diselesaikan maka Tuhan mendengar doa kita, Tuhan menjamah kehidupan kita. Sepanjang malam kita berseru maka Tuhan mendengar dan menjamah kita. Pada fajar pagi sorak sorai kemenangan terdengar.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Yang jadi pemisah kita dengan Tuhan adalah dosa, jadi kalau dosa diselesaikan kita bisa didekap oleh Tuhan. Dia mendengar seru doa kita, Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menolong kehidupan kita, kasihNya dicurahkan kepada kita, kasih yang tidak berubah tetap selama-lamanya. Musim selalu berganti, musim demi musim sudah kita lewati tetapi tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Itulah orang yang benar.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar