20221112

Kebaktian Doa, Sabtu 12 November 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Dalam Yohanes pasal 10 ini ada pencobaan dari setan yang mau menghancurkan nikah dan penggembalaan.

1.      Ayat 1-10 setan

2.      Ayat 11-16 antikristus

3.      Ayat 22-39 nabi palsu

Inilah yang kita hadapi hari-hari terakhir ini.

 

Yohanes 10:31

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

 

Orang Yahudi di sini gambaran nabi palsu. Di sini mereka mau melempari Yesus, berarti mau membunuh Yesus. Yesus itu Firman pengajaran yang benar, Dia Firman yang dilihat cahaya kemuliaannya, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, Firman pengajaran yang benar, Dia kepala.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Pekerjaan nabi palsu mau membuat gereja Tuhan tanpa pengajaran yang benar = tanpa kepala, berarti mati rohani. Kita ini sementara berpacu dengan waktu, Yesus sudah mau datang. Kalau kita baca Matius 8:20 burung ada sarangnya, serigala ada liangnya.

Matiu 8:20

8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

 

Serigala gambaran roh jahat, burung gambaran roh najis sudah berkembang luar biasa. Tetapi Yesus tidak ada tempat meletakan kepalaNya. Artinya gereja Tuhan banyak yang tanpa pengajaran yang benar, tanpa kepala, yang menjadi kepala di situ roh jahat dan roh najis sehingga mengakibatkan mati rohani.

 

Yohanes 10:22-23

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

 

Waktu Yesus mau dilempari dengan batu itu terjadi Bait Allah pada saat musim dingin waktu hari raya pentahbisan Bait Allah. Kalau namanya sudah ditahbiskan berarti sudah selesai. Secara rohani ini menunjukan penyelesaikan pembangunan Tubuh Kristus, saat itu ditandai musim dingin rohani. Kenapa rohani bisa menjadi dingin? Tentu ada penyebabnya. Saat musim dingin, anginnya kencang. Jadi mengapa rohani jadi dingin? Karena diterpa angin pengajaran palsu sehingga gereja dilanda dengan musim dingin secara rohani. Mulai dingin di dalam pelayanan, mulai tidak setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan, menjelang kedatangan Yesus.

 

Justru menjelang Tubuh Kristus mau selesai dibangun, ada hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang dingin rohaninya. Mulai tidak setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Mulai tidak semangat lagi dalam pengajaran yang benar. Ini yang harus kita waspadai. Semua ini disebabkan angin pengajaran palsu.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Angin pengajaran ini begitu kuat menerpa sehingga membuat gereja menjadi dingin rohaninya.

 

Tanda utama dari kedatangan Yesus kedua adalah adanya penyesatan. Kalau iblis menekan dengan cara kasar, dengan menghimpit dan sebagainya, gereja tetap kuat. Tetapi penyesatan lewat angin pengajaran palsu ini adalah cara halus dari setan, tanpa disadari sudah masuk dalam gereja Tuhan.

Matius 24:3-5

24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

 

Ajaran palsu ini mau menyesatkan pengajaran. Tadi kita lihat orang Yahudi malah mau melempari Yesus. Mereka mengulurkan tangan untuk melempari Yesus. Penyembahan yang benar itu mengulurkan tangan yang suci kepada Tuhan.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Dalam Yohanes pasal 10 tangan mereka malah diulurkan untuk melempari Yesus. Jadi ajaran palsu dan ajaran sesat itu menyesatkan penyembahan. Bukan terulur menyembah Yesus tetapi malah terulur melempari Yesus. Ini permainan liciknya setan, penyembahan kita mau disesatkan bukan kepada Yesus tetapi kepada antikristus, Yesus palsu, Kristus palsu, ini pekerjaan nabi palsu. Penyembahan itu leher, kalau penyembahannya palsu = tidak punya penyembahan = tidak ada leher berarti tanpa kepala. Ini bukan cuma dingin rohani tetapi mati rohani.

 

Angin pengajaran palsu itu tidak langsung kencang, tetapi dia masuk sedikit-sedikit. Kalau dia sudah masuk maka cepat atau lambat penyembahannya kepada antikristus, bukan lagi kepada Yesus. Kalau masuk ajaran palsu memang tidak serta merta saat itu langsung melawan, tetapi menunggu waktu. Kalau tidak segera dibersihkan suatu saat dia akan meledak. Seperti Yudas, tidak serta merta dia mengkhianati Yesus tetapi dia menunggu waktu. Begitu ada waktu, momentnya tepat, langsung dia memberontak dan melawan.

 

Mari kita periksa penyembahan kita kepada Yesus atau kepada antikristus. Kita pelajari ini bukan untuk kita lakukan tetapi untuk diwaspadai. Praktek penyembahan kepada antikristus

1.      Wahyu 13:13-14

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Pandangannya hanya tertuju pada perkara yang jasmani, hanya itu yang digembar-gemborkan dan dibangga-banggakan.

 

2.      Wahyu 13:16-17

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

 

Kalau antikristus berkuasa yang boleh membeli dan menjual hanya orang yang menyembah antikristus yang punya cap 666 di dahi dan ditangannya. Dahi itu menunjuk pikiran, pikiran dan hati itu satu. Jadi praktek kedua hati dan pikiran telah dimeterai dengan roh jual beli. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan pikirannya cuma duit!

Buktinya:

a)      Terlalu gampang mengorbankan perkara rohani untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani dan tidak ada rasa penyesalan, itu berarti sudah dicap antikristus. Beda kalau kita tidak beribadah karena ada sesuatu lalu kita menyesal “Tuhan ampuni saya sudah tidak bisa beribadah”. Kalau sudah dicap antikristus sudah tidak ada penyesalan dan sudah dianggap biasa. Makanya dosa tidak beribadah itu dosa kebiasaan dan dosa sengaja. Pertama kali tidak beribadah berpikir “ah tidak apa-apa, masih ada minggu depan”. Minggu depannya tidak beribadah lagi lalu berpikir “tidak apa-apa pak gembala tidak marah”. Memang tidak mungkin saya marah-marah, Tuhan yang marah! Perkara ibadah itu perkara cemburu, Tuhan sangat cemburu kalau yang rohani dikorbankan untuk mendapatkan perkara yang jasmani.

 

b)      Kikir dan serakah karena merasa semua yang dia dapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, bukan berkat dari Tuhan. Jadi kalau mau berkorban untuk Tuhan dia merasa rugi “ini saya dapat dengan jerih payah dan keringatku, enak saja mau dikorbankan!”. Ini serakah, tidak bisa memberi malah mengambil apa yang menjadi miliknya Tuhan.  

 

3.      Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Praktek ketiga mulut menghujat. Dari pandangan tertuju pada yang jasmani, hati dan pikiran melekat kepada uang sampai akhirnya mulut menghujat. Ada 3 hal yang dia hujat di sini:

a)      Menghujat mereka yang diam di soga. Yang di sorga ini hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar. Jadi menghujat mereka yang diam di sorga artinya memfitnah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar, dikata-katai, dianggap salah. Sebaliknya yang salah dikatakan benar dan didukung mati-matian.

 

Memang kalau dibandingkan antara yang benar dengan yang salah, yang salah itu pengaruhnya lebih kuat. Contohnya murid-murid Yesus, mereka sudah diangkat Yesus menjadi penjala manusia, tetapi dalam Yohanes pasal 21 Petrus salah tahbisannya dia mau kembali menjadi penjala ikan. Tetapi yang salah ini justru didukung. Apa kata murid-murid yang lain? Kami pergi juga! Seharusnya mereka mengingatkan Petrus “kan kita sudah diangkat menjadi penjala manusia, janganlah lagi menjadi penjala ikan”. Termasuk murid yang dikasihi Yesus yaitu Yohanes, dia ikut juga. Yang salah ini pengaruhnya luar biasa, tetapi yang suci malah dianggap momok, sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang membebani dan menyusahkan. Dianggap benar sendiri, yang salah malah dibilang benar. Itu semua pengaruh angin.

 

Ingat waktu Yesus berjalan di atas air dan perahu murid-murid diterpa angin. Itu gambaran angin pengajaran palsu. Waktu mereka melihat Yesus berjalan di atas air mereka malah berteriak “hantu!” Tuhan dibilangi hantu gara-gara angin pengajaran palsu, ini bahayanya!

 

Hamba Tuhan yang benar dibilangi salah dan dicap macam-macam, dianggap salah, dianggap pemecah belah. Yang salah jelas-jelas pemecah belah dibilangi benar, dibilangi merangkul. Soal ketegasan ini harus jelas hari-hari terakhir ini. Yang benar kita dukung, yang salah kita bilang salah dan hindari, jangan dimusuhi. Kalau yang salah dibilang benar, yang benar dibilang salah itu sudah kena roh antikristus yang menghujat orang benar di sorga.

 

b)      Menghujat kemah kediaman Tuhan, sekarang menghujat pengajaran Tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gessel. Sekarang itu dihujat, dibilangi kadaluarsa dan sebagainya. Padahal dulu mengagung-agungkan pengajaran. Kalau melihat ada hamba Tuhan yang menghujat pengajaran padahal dulunya dia diberkati karena pengajaran, saya ngeri dan menjadi pembelajaran dan awasan bagi saya untuk ekstra waspada, orang yang dipakai bertahun-tahun saja bisa menghujat apalagi saya. Makanya saya tidak mau kalau diajak mendengar yang lain.

 

c)      Menghujat Tuhan dan namaNya. Artinya sudah tidak percaya lagi kuasa Tuhan, lebih percaya kuasa-kuasa yang lain. Bangun gereja sudah tidak percaya Tuhan, lebih percaya orang kuat atau jemaat yang kuat ekonominya. Biar dia kuat ekonomi kalau Tuhan tidak gerakan untuk berkorban, ada yang dipandang secara manusia lemah ekonominya tetapi Tuhan gerakan untuk berkorban banyak. Jadi semua bergantung Tuhan yang menggerakan hati, bukan bergantung pada manusia, bergantung pada Tuhan.

 

Sebab itu hari-hari terakhir ini kita mau berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Sebab pengajaran dan penyembahan itu harus berhubungan erat. Kalau pengajarannya sudah melenceng, penyembahannya sudah pasti melenceng juga.

Lukas 9:28

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

 

 

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Kita bersyukur ada pola Tabernakel, jadi kita tidak ragu penyembahan yang benar itu bagaimana. Penyembahan yang benar itu didorong oleh kebenaran itulah Firman pengajaran yang benar dan oleh roh yaitu Roh Kudus. Dalam susunan Tabernakel kebenaran itu ditunjukan oleh alat meja roti sajian, Roh Kudus itu pelita emas, maka penyembahan kita bekenan kepada Tuhan. Mezbah dupa emas dekat dengan pintu tirai yang menunjuk perobekan daging. Kalau penyembahan yang benar dagingya terobek. Tidak usah menggembar-gemborkan saya menyembah sekian jam sehari. Lihat saja dari praktek hidupnya dagingnya membengkak. Kalau penyembahannya benar dagingnya terobek. Katanya menyembah tetapi isteri ditempeleng, katanya suka menyembah tetapi suaminya dicakar. Jadi jangan menyembah hanya karena emosi daging. Kalau mau jujur banyak kita jumpai dalam diri kita sendiri yaitu begitu ada masalah baru menyembah. Begitu masalah selesai, sudah tidak pernah menyembah lagi, berarti itu emosi daging.

 

Kalau menyembah oleh dorongan Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus pasti menyembah saat suka maupun susah, dalam setiap keadaan.

Efesus 6:18

6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

 

Menyembah itu setiap waktu bukan sewaktu-waktu. Saat diberkati menyembah, saat dalam keadaan merosot menyembah. Makanya menyembah itu disebut nafas hidup, apakah ada orang menyembah sewaktu-waktu? Kalau bernafas normal itu setiap waktu.

 

Penyembah didorong oleh kebenaran. Firman itu adalah kebenaran.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Kebenaran itu yang menguduskan, Firman penyucian, Firman yang menguduskan. Jadi dasar penyembahan itu kesucian. Semakin meningkat kesucian penyembahan semakin meningkat, kesucian merosot maka penyembahan juga merosot. Atau penyembahan merosot maka kesucian juga merosot. Bapak ibu kekasih dalam Tuhan, khususnya yang sudah menikah, harus ekstra hati-hati kalau melihat suamimu sudah malas menyembah! Hati-hati sudah ada godaan dari WIL (wanita idaman lain), sudah ada gangguan-gangguan dari yang lain itu! Atau isteri sudah malas menyembah, hati-hati sudah ada pria idaman lain atau gangguan-gangguan lain. Jangan jangan pandang enteng kalau suami tidak menyembah lalu isteri menyembah sendiri dan berpikir kasian dia capek atau sebaliknya. Kalau penyembahan tidak meningkat, kesucian menurun! Ayo tingkatkan kesucian ini supaya penyembahan kita juga semakin meningkat.

 

Apa yang harus disucikan.

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Kerongkongan ada di mulut, jadi mulut yang harus disucikan. Daripada bergosip atau meneruskan yang kita belum tentu tahu kebenarannya lebih baik mulut kita pakai menyembah. Sebab kalau ada meneruskan, maka orang lain akan menambahi lagi bumbunya, tambah lagi ceritanya. Jadi yang sebelumnya sedikit garamnya, sampai di orang yang keberapa sudah satu belanga. Dari pada meneruskan yang kita tidak tahu kebenarannya lebih baik diam, lebih baik menyembah. Apalagi gosip tentang bapak gembala, yang tadinya begini sudah jagi begini dan begitu, makin panjang dan bertambah. Lebih baik kasih pedang di mulut. Yang keluar dari mulut itu dari hati, pedang juga ditusuk ke hati yang jahat, yang najis yang diisi kebencian. Kalau sudah benci, dendam, iri pada sesorang pasti sudah macam-macam ngomongnya.

 

Taruh pedang di mulut sehingga mulut ini hanya mengeluarkan bahasa yang baru, nyanyian yang baru.

Mazmur 149:1-2

149:1 Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.

149:2 Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!

 

Haleluya itu nyanyian baru. Artinya penyembah yang benar hidupnya semakin dibaharui dari hari ke sehari, terus dibaharui sampai layak masuk pesta nikah Anak Domba layak menyambut Yesus dengan seruan haleluya.

 

Kalau saya mendengar ada omongan tentang saya, saya diam saja, tidak usah diluruskan nanti malah tambah bengkok, lebih baik diam saja. Orang bilang begini begitu doakan saya dia dan tinggal menyembah haleluya. Kalau jemaat dengar tidak usah teruskan.

 

Kalau namanya nyanyian ada tinggi dan rendah nadanya. Turun itu pengalaman kematian, naik itu pengalaman kebangkitan. Penyembahan yang benar dia sementara masuk pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus sehingga bisa menyembah Yesus Raja segala raja. Jadi jangan heran kalau ada di lembah, merosot, dalam pengalaman kematian, periksa diri, kalau tidak salah yah menyembah itu pengalaman kematian bersama dengan Yesus. Kemudian kalau diberkati jangan bangga, menyembah saja, itu pengalaman kebangkitan bersama dengan Yesus. Jadi enak kita bersama dengan Yesus, hidup kita sebenarnya selalu ada dalam keadaan sukacita. Orang menyanyi itu suasana sukacita.

 

Yeremia 2:2

2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

 

Padang gurun itu menunjuk suasana kematian, di padang gurun ada asap membumbung, itu bicara penyembahan. Kalau kita bisa menyembah saat dalam keadaan kematian maka Tuhan selalu ingat kita. Dalam kebangkitan kita juga selalu diingat oleh Tuhan. Saat kita masuk pengalaman kematian sebenarnya saat itu kita sedang masuk dalam penaburan benih-benih cinta kasih dari Yesus Mempelai Pria Sorga, bukan untuk kita dibuat susah. Sehingga ketika masuk dalam pengalaman kebangkitan kita tidak bangga, karena sudah mengalami suasana padang gurun.

 

Kalau mulut disucikan, hati disucikan, kita bisa menyembah Yesus Raja segala raja dengan seruan haleluya, maka hasilnya

1.      Mazmur 5:1-3

5:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan suling. Mazmur Daud.

5:2 Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.

5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

 

Segala keluh kesah kita dan teriak kita minta tolong didengar dan dijawab oleh Tuhan. Saat kita terhimpit lalu berkeluh kesah kepada Tuhan maka Tuhan menjawab. Keluh kesah kita saja dijawab, apalagi keluh kesah hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Jangan buat gembala berkeluh kesah sebab kalau dia berkeluh kesah Tuhan dengar. Kalau gembala berkeluh kesah karena si A, tidak usah saya balas si A nanti Tuhan yang kutik telinganya. Sidang jemaat dan pelayan Tuhan yang benar kalau sampai berkeluh kesah karena ulah yang lain, keluh kesahnya di dengar Tuhan. Misalnya perjanjian utang piutang, kalau sudah ada perjanjian ayolah tepati kapan harus dibayar. Kalau memang belum bisa membayar ayo bicara yang baik, jangan sampai membuat keluh kesah. Kalau ada yang berkeluh kesah sementara dia hidup dalam kekudusan, habis orang yang membuat dia berkeluh kesah karena pasti Tuhan mendengar. Apalagi kalau sampai berteriak.

 

Isteri kalau sudah berkeluh kesah kepada Tuhan, hati-hati suami! Suami jangan perlakukan isteri sewenang-sewenang. Isteri juga jangan melawan suami, kalau suami berkeluh kesah Tuhan dengar!

 

2.      Yesaya 43:15-16

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

 

Penyembah yang benar mengalami kuasa penciptaan secara jasmani dan terutama soal yang rohani. Secara jasmani dari tidak ada jalan menjadi ada jalan. Mungkin sore ini datang dengan keadaan sudah tertutup semua jalan, daya upaya kita sudah kerahkan semua tetap tidak ada jalan, yah tinggal menyembah Tuhan, maka ada jalan baru Tuhan buka bagi kita. Ayo kaum muda, jalan ke masa depan yang indah Tuhan buka,

 

Secara rohani kuasa penciptaan itu menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini kemustahilan tertinggi. Pada Mempelai Wanita Tuhan di situ ada pemabuk, di situ ada pezinah, di situ ada segala macam dosa tetapi sudah bertobat dan mau disucikan, diubahkan dan disempurnakan. Kalau saya renungkan hidup saya mustahil saya menjadi gembala, mustahil saya bertobat dan melayani Tuhan sebab hidup saya sudah hancur-hancuran tetapi Tuhan mau pakai asalkan mau menerima penyucian. Jadi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, yang jasmani Tuhan hapus kemustahilan, yang rohani kemustahilan tertinggi kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Tuhan mampu kerjakan bagi kita.

 

Sore ini kita mau menyembah Dia Raja segala raja dengan seruan haleluya, hasil dari penyucian hati dan penyucian mulut.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar