20221129

Kebaktian PA Imamat, Selasa 29 November 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

 Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:44-46

25:44 Tetapi budakmu laki-laki atau perempuan yang boleh kaumiliki adalah dari antara bangsa-bangsa yang di sekelilingmu; hanya dari antara merekalah kamu boleh membeli budak laki-laki dan perempuan.

25:45 Juga dari antara anak-anak pendatang yang tinggal di antaramu boleh kamu membelinya dan dari antara kaum mereka yang tinggal di antaramu, yang dilahirkan di negerimu. Orang-orang itu boleh menjadi milikmu.

25:46 Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas saudara-saudaramu, orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang satu sama yang lain.

 

Ini adalah aturan dari Tuhan bahwa bangsa kafir menjadi budak untuk selama-lamanya. Bangsa di dunia hanya di bagi menjadi 2, bangsa Israel yang adalah umat pilihan Tuhan dan bangsa diluar Israel di sebut bangsa kafir atau gowi orang yang tidak mengenal Tuhan. Kita ini orang Indonesia dari berbagai suku, berarti kita ini termasuk bangsa kafir. Bangsa kafir itu hanya menjadi budak untuk selama-lamanya artinya tidak bisa mewarisi janji-janji Tuhan. Janji Tuhan yang terbesar dan berharga adalah mau menjadikan kita segambar dengan Allah.

II Petrus 1:4

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Berarti sehebat apapun bangsa kafir, sekalipun kaya, pandai, punya kedudukan, tidak bisa segambar dengan Allah berarti tidak layak untuk masuk ke dalam kerajaan sorga, hanya untuk binasa. Itulah nasib dan keadaan kita bangsa kafir. Sekalipun hebat, kaya, pandai, punya kedudukan tetapi kalau tidak bisa segambar dengan Allah buat apa! Semua itu sedang lenyap bersama dengan dunia ini.

 

Lalu bagaimana nasib kita bangsa kafir? Sia-sialah kita kerja, sia-sia sekolah, sia-sia dipercaya punya kedudukan kalau semua hanya untuk binasa. Syukur kepada Tuhan masih terbuka pengharapan bagi bangsa kafir untuk diselamatkan bahkan dipakai dan dipermuliakan oleh Tuhan. Bangsa kafir itu disejajarkan dengan keledai.

Hakim-hakim 15:16

15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

 

Keluaran 13:13

13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

 

Keledai itu lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, kecuali ada anak domba yang tersembelih sehingga ada kesempatan dia hidup. Syukur kepada Tuhan kita memiliki Yesus Anak Domba Allah yang rela tersembelih dan mati bagi kita bangsa kafir. Yesus sudah mati dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel. Bagi kita bangsa kafir Yesus rela menerima luka kelima yang terbesar yaitu di lambung untuk menyelamatkan kita bangsa kafir. Sehingga ada kesempatan keledai bisa hidup, besar dan bisa menjadi hewan tunggangan yang membawa beban, diberi kesempatan untuk dipakai oleh Tuhan. Itu sebabnya dinubuatkan di dalam Markus 11:1-11 ada seekor keledai yang ditunggangi oleh Yesus untuk menuju Yerusalem di mana Yesus dipermuliakan. Ini suatu kemurahan dan kesempatan bagi kita bangsa kafir..

 

Ada 3 langkah bangsa kafir untuk dipakai dan dipermuliakan oleh Tuhan.

1.      Langkah penebusan dan penyucian. Itulah tadi anak domba harus disembelih supaya bangsa Israel hidup dan bisa dipakai.

2.      Langkah pemakaian Tuhan. Ditunggangi oleh Tuhan menuju Yerusalem dengan syarat harus tertambat artinya harus tergembala.

3.      Langkah penyerahan diri.

 

Markus 11:7-11

11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 

11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

11:11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.

 

Dalam melayani Tuhan kita harus ada penyerahan diri. Ada 3 macam penyerahan diri:

1.      Markus 11:8a

11:8b ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

 

Penyerahan ranting-ranting kayu. Ranting kayu menunjuk kedagingan.

Lukas 23:31

23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"

 

Ini Yesus yang menunjukan dirinya sebagai kayu hidup, sedangkan kita kayu mati. Banyak kali kita kelihatan melayani Tuhan tetapi dengan penyerahan daging. Artinya masih dengan pikiran daging, menggunakan perasaan daging, emosi daging, melayani dengan ambisi daging. Kalau mau mengikuti daging tidak usahlah menggelar-gelar ibadah seperti ini, nanti orang bilang apa? Nanti dibilangi mau tampil. Tidak sepeti itu. Tuhan yang tahu, kalau cuma untuk tampil, mau tunjuk hebat, buat apa, siapa saya? Tetapi karena rindu supaya pengajaran ini didengar juga oleh orang lain, oleh keluarga-keluarga kita yang belum mendengar, makanya kita mengelar ibadah seperti ini. Jangan sampai pelayanan kita dengan pikiran dan perasaan daging, emosi daging apalagi dengan ambisi daging. Apa artinya kita menggelar seperti ini kalau hanya mau untuk kita lebih hebat dari yang lain, ini penyerahan ranting, penyerahan daging.

 

Tanda-tanda penyerahan ranting:

a)      Ranting itu tempat melekatnya buah, ranting harusnya melekat pada pokok. Melekat pada pokok artinya tergembala. Jadi tanda pertama penyerahan daging ini tidak mau tergembala dengan alasan apapun. Tetapi kalau ada acara seperti KKR, natal, paskah, persekutuan, dia tampil, tetapi setelah itu tidak mau tergembala. Sama dengan gembala, kalau ibadah di tempatnya dia malas dan loyo, tetapi kalau mau khotbah di luar dia semangat dan berapi-api. Kita pulang harus lebih semangat lagi.

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Tergembala itu seperti ranting yang melekat pada pokok, dibersihkan untuk menghasilkan buah. Jadi penyerahan ranting ini artinya melayani tetapi tidak mau disucikan. Bisa melayani tetapi tanpa kesucian tidak ada gunanya. Gembala bisa khotbah, fasih lidah, tetapi kalau tanpa penyucian tidak ada gunanya, tidak ada nilai apa-apa. Sebab pelayanan kita itu memberikan persembahan yang bernilai rohani kepada Tuhan. Bisa bernilai rohani kalau disucikan. Pemain musik di gereja dan di luar sana bisa pakai alat musik yang sama, kunci-kuncinya sama, tetapi yang membedakan itu urapan dan kesucian. Jadi melayani tanpa kesucian itu penyerahan daging, tidak diterima oleh Tuhan, hanya untuk tampil saja, tetapi tidak ada nilai apa-apa di hadapan Tuhan!

I Petrus 2:5

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Yang kita persembahkan ini jasmani, tubuh kita kerja itu jasmani, uang kita korbankan itu jasmani, tetapi bernilai rohani kalau kita mau disucikan. Kita persembahkan 50.000 tetapi dengan hati yang suci maka itu bernilai rohani. Persembahkan 5 juta hanya untuk sombong-sombongan, itu tidak punya nilai rohani.

 

b)      Ranting kalau ditaruh di jalan bisa membuat orang tersandung. Jadi yang kedua tandanya melayani tetapi menjadi sandungan bagi orang lain. Atau melayani tetapi gampang tersandung. Waktu dipuji bangga, waktu dihina dia marah. Yesus datang dalam nama Bapa, akan ada orang datang membawa namanya sendiri itulah antikristus. Jadi kalau ada orang khotbah lalu ada yang mencela dan dia marah, itu berarti dia bukan membawa nama Yesus tetapi membawa namanya sendiri, ada roh antikristus di dalamnya. Kalau dia membawa nama Yesus, sekalipun dihina orang dia tidak marah karena yang disampaikan Firman dari Yesus bukan dari dirinya sendiri.

 

Contohnya Petrus, waktu Yesus mengatakan Aku akan ditangkap, disesah, disalibkan dan dibunuh lalu 3 hari kemudian Aku bangkit. Petrus menarik Yesus ke samping lalu berkata “hal ini sekali-kali tidak akan menimpa Engkau!”. Murid-murid yang lain melihat Petrus bisa saja beranggapan Petrus ini hebat karena dia membela Yesus. Tetapi Yesus berkata “enyahlah iblis, engkau suatu batu sandungan bagiKu!”. Padahal baru di ayat-ayat sebelumnya dia dibilangi batu karang yang teguh, cepat berubah menjadi batu sandungan. Ini yang harus kita waspadai, terlihat pelayanannya hebat dan sepertinya rohani bertumbuh, tetapi bisa berubah menjadi batu sandungan kalau tidak hati-hati. Kenapa menjadi batu sandungan? Karena tidak mau salib, tidak mau sengsara, maunya yang enak bagi daging.

 

Ingat Petrus akhirnya menyangkal. Kalau pelayanan ditandai penyerahan daging, tidak mau tergembala, tidak mau disucikan, hanya jadi sandungan dan gampang tersandung, suatu saat pasti menyangkal. Kenapa waktu di sekolah Alkitab agung-agungkan pengajaran tetapi begitu keluar malah jadi penyangkal? Kalau ditelusuri penyebabnya pertama karena tidak mau disucikan, kedua karena menolak salib tidak mau sengsara, semua maunya yang enak bagi daging. Kalau saya bisa berada pada posisi seperti ini karena sudah melewati salib, sekarangpun masih ada salib karena memang kita harus pikul salib setiap hari. Jangan pikir kalau jiwa yang dilayani banyak tidak ada salib, siapa bilang! Belum ada jiwa digembalakan ada salib, 1 jiwa ada salib, 10 jiwa ada salib, 100 ataupun 1000 jiwa tetap ada salib, karena dibalik salib ada kemuliaan. Kalau tidak mau salib tidak akan ada kemuliaan. Kalau menerima salib pasti ada kemuliaan.

 

Kalau jadi sandungan seperti Petrus dan menyangkal akhirnya menjadi sama dengan iblis. Ironis sekali, melayani tetapi menjadi sama dengan iblis.

Matius 16:23

16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Iblis itu bapa pembunuh dan pendusta. Kalau pelayanannya dengan penyerahan daging maka sedikit-sedikit membenci, pahit, jengkel dan dusta, dusta ditutup dengan dusta. Kalau dusta ditutup dengan dusta akhirnya jadi malas untuk bertobat. Dia berdusta dan salah-salahkan orang lain lagi!

 

2.      Penyerahan setengah-setengah digambarkan seperti orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, setelah Yesus lewat pakaiannya diambil lagi.

Markus 11:8

11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

 

Penyerahan setengah-setengah artinya hanya untuk mencari hormat, mencari pujian, mencari kedudukan dan sebagainya yang jasmani. Penyerahan setengah-setengah itu tidak enak, akhirnya nanti setengah mati. Kaum muda jangan melayani untuk mencari jodoh. Memang Alkitab mengajar jodoh yang terbaik itu di tepi sumur penggembalaan, tetapi bukan berarti juga beribadah untuk cari jodoh! Ishak ketemu Ribka di tepi sumur penggembalaan, Musa ketemu Zipora di tepi Sumur penggembalaan, Yesus bertemu perempuan Samaria gambaran Mempelai Wanita dari bangsa kafir juga di tepi sumur penggembalaan.

 

Sebagai contoh melayani setengah-setengah adalah Yudas Iskariot. Dia melayani tetapi untuk dapat yang jasmani. Begitu pelayanannya dia rasa sudah tidak menguntungkan, dia menjual Yesus. Waktu awal menerima pengajaran dia agung-agungkan pengajaran dan dia diberkati, lama-lama lepas pengajaran ganti ajaran ini dan ajaran itu dan merasa semakin diberkati secara jasmani. Memang mereka dapat yang jasmani tetapi Tuhan katakan balaskanlah kepadanya sebanyak kemewahan yang dia dapatkan. Ini nasibnya babel. Kalau pelayanan setengah-setengah arahnya ke babel mempelai wanita setan. Hanya akan dibinasakan dalam tempo 1 jam.

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Saya bersyukur pesan-pesan terakhir papa adalah motivasi pelayananmu jangan yang jasmani.

 

3.      Penyerahan sepenuh sampai Yerusalem. Seperti mengalasi punggung keledai untuk ditunggangi oleh Yesus dan masuk Yerusalem.

Markus 11:7

11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

 

Artinya kita melayani dengan mau menuruti kehendaknya Tuhan, melayani sesuai selera dan kehendak Tuhan. Ini yang disebut dengan taat dengar-dengaran. Keberhasilan pelayanan seorang hamba Tuhan adalah penyerahan sepenuh, mau taat sepenuh kepada Tuhan.

 

Di akhir zaman kita diperhadapkan dengan 2 proyek secara rohani yang besar:

1.      Pembangunan Tubuh Kristus Yerusalem Baru, gereja yang benar, Mempelai Wanita Tuhan, ini yang positif, ditampilkan di atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi.

2.      Pembangunan kota Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan yang akan dihukum dan dibinasakan. Memang sempurna juga tetapi sempurna dalam kejahatan dan kenajisan.

 

Penyerahan pertama dan kedua itu mengarah pada proyek pembangunan Babel. Penyerahan ketiga mengarah ada proyek pembangunan Tubuh Kristus. Jadi sekarang ini penyerahan kita menentukan kita berada pada proyek yang mana? Tuhan tidak paksa, pilihan itu kepada kita, tinggal kita mau pilih kepada Babel atau Yerusalem Baru. Penyerahan sepenuh itu memang sakit bagi daging. Tetapi kalau ikut Tuhan yang enak-enak itu harus dirobek dan dimatikan, sakit bagi daging.

 

Yang menunjukan kondisi gereja yang benar dan yang palsu adalah malaikat.

Wahyu 17:1; 21:9

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

 

Bicara malaikat itu menunjuk seorang gembala. Seorang gembala harus paham mana kondisi gereja benar dan mana kondisi gereja palsu sehingga mampu mengarahkan jemaat masuk pada pembentukan gereja yang benar, menggiring jemaat untuk melayani dengan penyerahan sepenuhnya. Kalau kami gembala tidak punya penyerahan sepenuh bagaimana bisa mengajarkan jemaat untuk melayani dengan penyerahan sepenuh. Gembala tidak mau taat, tidak mau disucikan, bagaimana mau mengajar jemaat untuk bisa taat dan disucikan? Gembala terikat pada perkara yang jasmani, bagaimana bisa melepaskan jemaat dari ikatan dunia. Ini bukan tugas yang harus digampangkan, ini tugas berat, suatu tanggung jawab moril! Kalau jemaat yang digembalakan tidak bisa sempurna dan harus masuk aniaya antikristus, kami gembala yang dituntut Tuhan, hutang darah! Jangan sampai jemaat digiring pada yang salah, dipikir mau ketemu Yesus padahal ketemu antikristus. Doakan terus saya sebagai gembala, bukan berarti saya ini sudah super, sudah hebat, saya masih belajar, saya belajar menggembalakan dan jemaat belajar tergembala. Sama-sama kita belajar sampai sempurna seperti Yesus.

 

Bukti hamba Tuhan yang punya penyerahan sepenuh dia bergaul karib dengan Tuhan.

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Kalau ada penyerahan sepenuh pasti Tuhan bukakan rahasia Firman yang bisa mendorong sidang jemaat masuk pada kegenapan persiapan waktu penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai kepala. Betapa bahagianya sidang jemaat kalau dilayani oleh hamba Tuhan yang bergaul karib dengan Tuhan. Kalau Tuhan tidak bukakan rahasia Firman mau khotbah apa? Mau mendongeng? Mau melawak? Mau cerita ilustrasi? Memang bisa khotbah seperti itu, tetapi tidak ada nilai rohani apa-apa. Jemaat yang datang dalam keadaan kotor tetap pulang dengan keadaan kotor. Pembukaan Firman itu air yang menyucikan sehingga kita datang dalam keadaan kotor, pulang dalam keadaan bersih.

 

Firman pengajaran atau pembukaan rahasia Firman, ini yang menghiasi gereja Tuhan. Jadi penyerahan diri sepenuh itu berarti mau dihiasi. Coba kalau yang ke salon lalu goyang-goyang, tidak mau penyerahan diri sendiri bisa berantakan make upnya. Jadi dibutuhkan penyerahan diri untuk dihiasi oleh Tuhan.

Wahyu 21:2

221:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

 

Jadi disaat kita beribadah seperti ini, dengar Firman pengajaran, ada Firman yang dibuka rahasianya berarti kita sedang dihiasi lewat perantaraan hamba Tuhan yang menyerah sepenuh kepada Tuhan. Contoh dalam Alkitab adalah Ester yang menyerah saja kepada Mordekhai dan kepada Hegai, dia menurut akhirnya jadi ratu. Kalau tidak mau menurut, tidak mau mendengar, tidak bisa jadi Mempelai Wanita Tuhan. Ester itu gambaran Mempelai Wanita Tuhan, Hegai itu gambaran gembala. Gembala mempersiapkan jemaat, membawa ester-ester akhir zaman ini kepada Ahasyweros gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga. Tempat menghiasinya di balai perempuan. Balai perempuan itu menunjuk kandang penggembalaan. Ayo masuk kandang penggembalaan, ada gembala yang Tuhan percaya untuk menghiasi kita.

Ester 2:8-9,12

2:8 Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.

2:9 Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.

2:12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.

 

Dulu para gadis dibawa ke balai perempuan dibawah pengawasan Hegai, mereka dihiasi dan didandani selama 12 bulan. 6 bulan memakai minyak mur dan 6 bulan memakai minyak kasai. Angka 12 mengingatkan  kita 12 roti di atas meja roti sajian yang disusun menjadi 2 masing-masing 6 ketul. Inilah yang menghiasi kita yaitu roti kehidupan, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan menyediakan roti bagi sidang jemaat, dandani sidang jemaat dengan sebaik-baiknya, jangan asal, jangan sembarang sebab kita akan bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Ibadah raya hari minggu didandani, ibadah pendalaman Alkitab hari rabu di dandani, ibadah doa hari sabtu didandani, ibadah doa pagi juga didandani sehingga waktu Yesus datang kita sudah siap untuk menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kita periksa apakah kita sudah berhias untuk Yesus atau belum. Perhiasan apa yang harus kita gunakan untuk menyambut Yesus. Kita belajar dari kota Yerusalem Baru yang tadi dikatakan bagaikan Mempelai Wanita yang berhias bagi Mempelai Laki-laki. Ini pelajaran juga bagi isteri-isteri, isteri-isteri berhias untuk suami, jangan untuk tetangga.

 

Ada 3 benda berharga yang paling menonjol di Yerusalem Baru:

1.      Mutiara

Wahyu 21:21

21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

 

Kita harus punya mutiara. Mungkin secara jasmani kita tidak punya mutiara, tetapi mutiara secara rohani sudah harus kita miliki. Apa itu mutiara secara rohani?

Matius 13:45-46

13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.

13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

 

II Timotius 3:13

3:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

3:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

 

Jadi mutiara secara rohani adalah rela korban yang jasmani untuk mendapatkan ajaran yang sehat, ajaran yang benar. Saya tanggung jawab di sini, sidang jemaat rela tinggalkan pekerjaan untuk mendengar Firman lalu di sini tidak ada mutiara, itu rugi sekali! Saya percaya sidang jemaat mendapatkan mutiara di sini. Harus rela berkorban untuk mendapatkan pengajaran yang benar. Jangan dibalik rela korbankan yang rohani untuk dapat yang jasmani. Yang jasmani itu urusannya Tuhan, kalau ada berkat dari langit, berkat dari bumi pasti ada. Soal berkat itu selalu dikatakan Allah Pencipta langit dan bumi. Waktu Abraham diberkati oleh Mekisedek “diberkatilah engkau oleh Allah Pencipta langit dan bumi. Jadi kalau dapat yang rohani yang jasmani juga pasti dapat.

 

2.      Permata

Wahyu 21:11,18-19

21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. 

21:19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,

 

Yang paling menonjol di sini adalah permata yaspis. Yaspis artinya kerinduan yang menyala-nyala. Jadi perhiasan rohani kita adalah ada kerinduan menyala-nyala melayani Tuhan, untuk mendengar pengajaran ini.

 

3.      Emas

Wahyu 21:18-19

21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. 

21:19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,

 

Emas ini taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.

Amsal 25:12

5:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Ketaatan itu akan teruji ketika kita diperhadapkan dengan percikan darah, waktu menderita apakah taat atau tidak. Yesus sempurna tetapi dikatakan belajar taat dari apa yang diderita, apalagi kita yang masih banyak kekurangan.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Kadangkala ketika sengsara mau cepat-cepat cari jalan keluar.Waktu sakit datang orang pintar “ini cuma air putih, tidak ada baca-bacanya, berdoa saja lalu minum nanti sembuh” setelah minum sembuh “puji Tuhan, Tuhan kasih jalan keluar” padahal yang sembuhkan bukan Tuhan.

 

Di depan kita ada perjamuan suci, bukti Yesus taat sampai mati untuk keselamatan kita. Masakan untuk keselamatan kita sendiri kita tidak mau taat! Sudah terlalu kita. Biarlah kita mau belajar untuk taat dengan penyerahan sepenuh.

 

Kalau perhiasan rohani kita miliki maka hasilnya:

1.      Pertama dan yang utama kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan untuk bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita masuk pesta kawin Anak Domba  yang akan segera digelar. Sore ini kita beribadah dalam suasana pesta yang akan memuncak pada pesta kawin Anak Domba. Sekarang kepada kita disediakan hidangan bergemuk yang terbaik dari Tuhan yaitu Firman pengajaran dan Perjamuan suci, nanti kita akan masuk pesta nikah Anak Domba Allah bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

2.      Hidup kita secara jasmani juga dihiasi oleh Tuhan, dijadikan Tuhan indah pada waktunya. Asal rohani sudah Tuhan hiasi, yang jasmani juga akan Tuhan hiasi. Mungkin secara jasmani dientengkan orang, rumah kecil, ijazah rendah, modal kecil, atau mungkin calon mantu dietengkan oleh calon mertua, secara jasmani mungkin tidak ada apa-apa, yang penting punya perhiasan rohani, mutiara, permata dan emas maka yang jasmani menjadi urusannya Tuhan. Tuhan hiasi, Tuhan perindah semua pada waktunya.  Jaminannya adalah Korban Kristus, Perjamuan suci. Yakin kita kembali sebentar hidup kita sudah diperindah oleh Tuhan semua pada waktunya, bukan waktunya kita tetapi waktunya Tuhan. Siapa tahu malam ini waktunya Tuhan bagi kita. Kalaupun belum, hiasan rohani itu pertahankan jangan sampai hilang. Kalau belum punya upayakan untuk memiliki perhiasan rohani.

 

Tuhan memberkati


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00


Tidak ada komentar:

Posting Komentar