20221127

Kebaktian Umum, Minggu 27 November 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

 Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:1

13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

 

Antikristus tampil sebagai binatang buas dengan tanda-tanda:

1.      Berkepala 7 artinya melawan Yesus sebagai kepala dalam urapan Roh Kudus dengan 7 perwujudannya. Ini berarti antikristus tanpa urapan Roh Kudus sehingga hidup menurut kebuasan dagingnya.

2.      Bertanduk 10 artinya melawan 10 hukum Allah, melawan Firman, tidak mau tunduk kepada Firman, tanpa Firman.

3.      Di atas tanduk-tanduknya terdapat 10 mahkota. Angka 10 menunjukan 10 hukum kasih. Bicara mahkota menunjukan kemuliaan. Jadi antikristus melawan kasih dan kemuliaan Tuhan =  tanpa kasih.

 

Jadi antikristus itu kehidupan tanpa urapan, tanpa Firman dan tanpa kasih Tuhan. Kita harus berupaya jangan sampai kita dikuasai oleh antikristus ini. Supaya tidak dikuasai antikristus kita harus memelihara kasih dari kayu salib.

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Supaya tidak dikuasai oleh antikristus maka kita harus memelihara kasih Tuhan, kasih dari kayu salib. Allah itu kasih, Ia memberikan kasihNya dari sorga lewat anakNya yang tunggal yaitu Yesus mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi kita. Kalau seandainya Yesus tidak diutus ke dunia ini, maka kita tetap kehidupan yang tanpa kasih seperti antikristus. Kita sudah menerima kasih itu dari kayu salib, kasih itu dicurahkan kepada kita. Manusia banyak yang dingin kasihnya, sebab itu kasih yang sudah ada dari kayu salib itu harus kita pelihara.

 

Bagaimana cara memelihara kasih supaya tidak menjadi dingin?

1.      Memelihara kasih mula-mula = memegang salib Tuhan.

Wahyu 2:4-5

2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

 

Kasih itu dicurahkan dari kayu salib, kasih mula-mula itu kasih dari kayu salib. Prakteknya bagaimana memelihara kasih mula-mula?

a)      Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau iman hanya karena melihat itu adalah iman yang rapuh dan mudah disesatkan.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus itu artinya yang diurapi. Jadi untuk memelihara kasih mula-mula harus banyak mendengar Firman. Kalau tidak suka dengar Firman lalu katakan punya kasih, ini kasih dari mana? Dan mendengar Firman sampai hati terharu. Banyak kali di gereja diajarkan mendengar Firman hanya ketawa-ketawa menyenangkan daging.

Kisah Para Rasul 2:36-37

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

 

Arti hati terharu mendengar Firman:

1)      Tahu dengan pasti siapa Yesus. Kita imani dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus itu adalah Juruselamat. Di dunia ini tidak ada keselamatan dalam kuasa lain tetapi hanya ada di dalam nama Yesus. Kita ini manusia berdosa dan oleh karena dosa seharusnya kita binasa karena hukuman dosa adalah maut kebinasaan. Tetapi Yesus rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan kehidupan kita. Yesus rela menggantikan kita yang seharusnya dihukum dan mati di kayu salib. Ini yang harus kita tahu dengan pasti. Kalau kita bisa imani, percaya dan yakin bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat maka kita pasti bersukacita untuk mendengar suara Yesus. Firman itu kita akan nikmati, bergemar mendengar Firman, tidak pernah bosan. Kalau sekarang sudah bosan dengar Firman, tidak sungguh-sungguh, berarti kasih mula-mulanya sudah merosot. Kalau kasih mula-mula sudah merosot Tuhan ancam diambil kaki diannya. Kaki dian itu terang, kalau kaki dian diambil berarti dia hidup dalam kegelapan dosa.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Kalau bisa menikmati Firman, kita akan mengalami kuasa nama Yesus untuk menyelamatkan dan menolong kita dari segala permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi. Dengar Firman sampai hati terharu artinya kita imani, kita percaya yakin sepenuh akan Firman Tuhan itu adalah sungguh-sungguh perkataan Yesus, bukan perkataan manusia. Maka nama Yesus memberikan kemenangan kepada kita, menyelamatkan dan menolong kehidupan kita.

 

2)      Mendengar Firman sampai sadar akan dosa sampai menyesali dosa, sampai mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sehingga kita mendapat pengampunan dan tidak dihukum. Makanya perlu Firman diulang lagi. Mungkin waktu pertama kali disampaikan belum sadar, diulangi lagi baru sadar tetapi belum mengaku, diulangi lagi sampai bisa mengaku kepada Tuhan dan sesama. Kalau Firman terus diulang dan dia tidak pernah sadar, tidak pernah mengaku maka Tuhan yang akan mengeraskan hatinya seperti Firaun, berarti siap untuk dihukum.

 

b)      Bertobat

Kisah Para Rasul 2:36-38

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

Bertobat itu berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Biar digoda, dipaksa, diancam, dia tidak mau lagi sebab sudah mati terhadap dosa. Itu bagaikan dosa dipaku di kayu salib. Kalau dalam Tabernakel kena pada Mezbah Korban bakaran. Percaya kepada Tuhan Yesus itu pintu gerbang. Jadi orang tidak mau mengaku dosa dan malah menyalahkan orang lain itu tidak pernah masuk pintu gerbang, dia ada di luar pintu gerbang. Karena dengan hati kita percaya dan dengan mulut kita mengaku dosa, jadi orang yang tidak mengakui dosanya tidak percaya Yesus.

 

Bertobat itu dalam Tabernakel ditunjukan oleh alat mezbah koban bakaran. Dulu yang dibakar itu binatang korban, sekarang yang dibakar adalah dosa-dosa kita. Ayo kita selesaikan dosa, tidak diulang-ulang lagi, tidak diungkit-ungkit lagi, sudah tidak diperbuat lagi, betul-betul dimatikan dosa itu.

 

c)      Kisah Para Rasul 2:38

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

Lahir baru lewat baptisan air dan baptisan roh. Untuk melihat kerajaan sorga seseorang harus lahir baru melalui air itulah baptisan air (bejana pembasuhan) dan roh itulah baptisan Roh Kudus (pintu kemah). Lahir baru berarti tidak ada lagi hidup lama, hidup lama dibuang yang ada hidup baru.

Yohanes 3:5-8

3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

 

Apa bukti kita sudah lahir baru lewat air dan roh? Buktinya seperti angin dan seperti api.

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Angin itu suruhan Tuhan, api itu pelayan Tuhan. Jadi angin dan api itu pelayan Tuhan yang diutus Tuhan. Itulah orang yang lahir baru, mau melayani Tuhan, mau diutus Tuhan, tidak menganggur. Kita periksa, sudah sekian tahun jadi orang Kristen, sudah dibaptis, apakah sudah ada aktivitas pelayanan atau menganggur. Kalau dia betul-betul sudah lahir baru, tidak usah disuruh, tidak usah dipaksa pasti aktif dalam melayani Tuhan.

 

Sekarang diperiksa lagi kita yang sudah melayani, apakah melayani seperti angin, seperti api atau tinggal seperti asap, sudah tidak ada apinya. Suatu saat angin akan ditahan, baru mau melayani sudah tidak bisa. Sekarang masih ada kesempatan dan waktu mari terlibat di dalam pelayanan apapun itu. Pelayanan apapun di mata manusia mungkin terlihat kecil tetapi kita mau terlibat dalam pelayanan.

 

 

 

Tanda pelayan Tuhan seperti angin:

1)      Melayani dalam ketaatan sesuai Firrman Tuhan. Ke mana angin ditiup ke sana dia berhembus, tidak berbalik. Kalau tidak sesuai Firman Tuhan tidak usah kita lakukan.

2)      Melayani Tuhan dengan membawa kesejukan damai sejahtera. Angin itu kalau berhembus kita merasa dingin dan sejuk. Di mulai dari dalam rumah tangga. Di gereja melayani tetapi dalam rumah tangga selalu membawa keributan, pertentangan, itu bukan angin! Masalah kecil diperbesar. Seharusnya yang besar diperkecil, yang kecil dihilangkan. Masalah piring ribut, belanga ribut, listrik ribut, semua ribut. Lama-lama masalah piala dunia juga bisa ribut karena yang satu dukung ini yang lain dukung itu.

 

Dalam sidang jemaat kita juga harus membawa kesejukan. Imam itu kohen berdiri di tengah antara Tuhan dan jemaat, membawa pelayanan pendamaian, membawa kesejukan. Paduan suara ayo hadirkan kesejukan, pemain musik hadirkan kesejukan. Sebagai gembala saya harus menghadirkan kesejukan, damai sejahtera di dalam jemaat, bukan memperkeruh keadaan. Begitu ada suasana yang keruh kita hadir di situ membawa kesejukan, jangan malah tambah bikin berlumpur, jangan!

 

Ketika terjadi pertikaian dan perselisihan bisa diraba orang ini benar atau salah. Kalau benar dia diam, kalau salah pasti cari pendukung untuk membenarkan dirinya. Kesana kemari cerita untuk mempersalahkan orang lain untuk membenarkan dirinya, sampai memfitnah, menggosip dan lain sebagainya. Ayo bawa kedamaian di manapun kita berada. Baik dalam nikah, dalam penggembalaan maupun antara penggembalaan.

 

Tanda pelayan Tuhan seperti api, api itu panas, artinya melayani Tuhan dengan berkobar-kobar dan bernyala-nyala. Kalau sudah menjadi seperti angin dan seperti api, pelayan Tuhan seperti ini tidak bisa dihalangi oleh apapun. Yesus sudah peragakan, Dia adalah hamba Tuhan yang taat kepada Bapa di Sorga sampai mati di kayu salib. Waktu murid-murid berkumpul di Yerusalem dengan pintu-pintu dan jendela yang terkunci karena takut kepada orang Yahudi, Yesus tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka, angin bisa masuk dari celah-celah. Kalau kita tampil sebagai angin dan api, biarpun ada orang menghalangi pelayanan kita, bahkan setan sekalipun tidak akan bisa menghalangi kita.

 

Pagi hari ini kita mau memelihara kasih mula-mula, kita mau pegang salib Kristus, percaya iman bahwa Dia satu-satunya Juruselamat. Semangat dengar Firman, karena kita yakin Dia Juruselamat maka kita bersukacita mendengar suaraNya. Sadar akan dosa, sesali dan akui, mati terhadap dosa, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, menjadi seperti angin dan api. Hati-hati, jangan sampai melepaskan tongkat, jangan melepaskan salib. Kalau salib dilepaskan menjadi ular.

Keluaran 4:2-3

4:2 TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."

4:3 Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.

 

Kalau salib sudah dilepas, kita tidak mau memelihara kasih mula-mula maka ular yang datang, tabiat setan masuk kepada kita. Sebagai contoh sidang jemaat Efesus, mereka melepaskan tongkat, kehilangan kasih mula-mula. Dikatakan tadi betapa dalamnya engkau jatuh! Begitu melepaskan tongkat, tidak bergemar lagi mendengarkan Firman, mengulang-ulang dosa, tidak mau melayani Tuhan, betul-betul ular yang datang. Sedalam apa mereka jatuh?

Wahyu 9:2-3

9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

 

Sedalam lobang jurang maut tempatnya demon-demon, tempatnya roh jahat dan roh najis. Jadi begitu melepaskan tongkat maka kehidupan itu sudah bergaul dengan roh jahat dan roh najis, hidup dalam kejahatan dan kenajisan, itu kejatuhan yang dalam! Kita yang sudah melayani jangan lepaskan pelayanan, begitu lepaskan pelayanan itu sudah kejatuhan yang dalam. Begitu ragu dengan Yesus, mau cari kuasa lain untuk menyelamatkan itu sudah dalam jatuhnya.

 

Mari pegang salib Tuhan dan pelihara kasih mula-mula maka Tuhan akan memberikan hikmat dan kuasaNya kepada kita. Kita lebih berhikmat dan lebih kuat dari siapapun di dunia ini.

I Korintus 1:22-25

1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,

1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

 

Arti lebih kuat dan lebih berhikmat ini adalah tidak bisa dihalangi oleh apapun dan siapapun untuk kita beribadah melayani Tuhan. Saya selalu ingat nasihat bapak gembala, beliau katakan layani Tuhan saja itu pekerjaan Tuhan, tidak bisa dihambat dan dihalangi oleh siapapun. Keluarga mau coba halangi tidak bisa, penyakit mau coba halangi tidak bisa, sekalipun pemerintah mau coba halangi tidak bisa, kita lebih kuat dan lebih berhikmat.

Petrus dan kawan-kawan bukan orang yang terpelajar. Mereka menghadapi sidang mahkamah agama, orang intelek, orang-orang pintar, tetapi tidak bisa dihalangi pelayanan mereka. Sudah ditekan, dicambuk sekalipun, bahkan sudah dipenjara, penjara sudah terbuka bagi Petrus, dia keluar dan bisa lepas, tidak bisa dihalangi. Paulus dan Silas dibelenggu di dalam penjara, Tuhan datang menolong, gempa bumi terjadi sehingga lepas semua ikatannya dan pintu-pintu penjara terbuka. Tidak bisa dihalangi oleh siapapun. Banyak tantangan akan kita hadapi tetapi pada kita ada kuasa dan hikmat Tuhan kalau kita mau memelihara kasih mula-mula. Bahkan ketika kita sudah terjerumus jatuh dalam kegelapan dosa, begitu kembali memegang salib bisa ditolong oleh Tuhan. Kalau mau kembali pada kasih mula-mula, bisa dipulihkan oleh Tuhan keadaan kita. Sebagai contoh penjahat di sebelah Yesus. Dia sudah dihukum mati, berarti kejahatannya kejahatan yang berat. Secara jasmani dan rohani sudah tidak punya masa depan. Tetapi begitu dia memegang salib lewat praktek dia mengakui dosanya maka dia diangkat oleh Tuhan sampai ke Firdaus.

Lukas 23:40-43

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

 

Sejahat dan senajis apapun kita kalau mau kembali pada kasih mula-mula, mau memegang salib, mau bertobat dan melayani Tuhan, masih bisa diangkat oleh Tuhan. Ketika kita melihat orang gelap hidupnya dalam dosa, tidak usah kita hakimi. Semoga dia begini, semoga dia begitu. Bisa saja sementara kita hakimi orang itu, di tempat lain dia sudah bertobat. Jadinya dia tertolong sementara kita yang menghakimi tidak tertolong. Lebih baik didoakan. Kita sendiri apakah tidak punya kekurangan? Kenapa kekurangan orang gampang sekali kita cerita! Kita tunjuk orang sementara 3 jari pada kita, sebenarnya kita lebih jahat! Lebih baik kita berdoa “Tuhan tolong saya supaya jangan seperti itu” itu lebih bagus dari pada “semoga dia begitu, semoga dia begini supaya dia kena ini, kena itu”.

 

Wahyu 2:7

2:7Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

 

Ini yang dialami penjahat itu, dia menang sehingga berada di Firdaus. Pagi menjelang siang ini Tuhan tawarkan kemenangan kepada kita, kembali pada kasih mula-mula maka kita akan ada di Firdaus Allah bersama dengan Yesus.

 

2.      Yosua 23:11

23:11 Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.

 

Bertekun mengasihi Tuhan demi nyawa kita. Banyak kebutuhan kita di akhir zaman ini, tetapi kebutuhan yang utama adalah bertekun mengasihi Tuhan. Praktek bertekun mengasihi Tuhan:

a)      Bertekun dalam penggembalaan, masuk ruangan suci. Angin dan api itu tempatnya di ruangan suci, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tempatnya di ruangan suci.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Yang menjadi domba-dombanya Tuhan sebenarnya hanya orang Israel asli. Tetapi dalam Yohanes pasal 10 dikatakan ada lagi domba-domba yang lain. Itulah kita bangsa kafir yang telah diselamatkan menjadi dombanya Tuhan. Ayo bertekun dalam kandang penggembalaan sebagai penghargaan kita akan korbannya Yesus Gembala yang baik yang sudah memberikan nyawaNya kepada kita sekalian.

 

Bertekun itu tidak mau dihalangi dan tidak bisa dihalangi. Hasilnya kalau mau bertekun dalam penggembalaan:

1)      Tidak melanggar kekudusan. Artinya di dalam penggembalaan terjaga kesucian hidup kita, terjaga kesucian nikah kita. Begitu keluar dari penggembalaan cepat atau lambat kehidupan itu pasti cemar! Ingat Dina anak Yakub, mau coba-coba keluar dari kemah, mau pergi bergaul dengan orang Sikhem. Begitu dia keluar maka dia dibawa lari oleh Sikhem dan dirusak kesuciannya.

Kejadian 34:1-2

34:1 Pada suatu kali pergilah Dina, anak perempuan Lea yang dilahirkannya bagi Yakub, mengunjungi perempuan-perempuan di negeri itu.

34:2 Ketika itu terlihatlah ia oleh Sikhem, anak Hemor, orang Hewi, raja negeri itu, lalu Dina itu dilarikannya dan diperkosanya.

 

Berapa kali dia keluar? Sekali! Sekali dia tidak tekun, habis dia. Jangan kita main-main! Dianggap biasa, tidak apa-apa sekali ini saja tidak tekun beribadah. Hati-hati, ingat saja Dina, begitu sekali dia keluar langsung tercemar! Makanya sebagai gembala saya bertugas menjaga keselamatan jiwa sidang jemaat, berarti menjaga kekudusan sidang jemaat. Jangan keluar dari penggembalaan.

 

Di dalam penggembalaan tubuh jiwa dan roh kita disucikan oleh Allah Tritunggal lewat Firman Roh Kudus dan kasih supaya kita tampil tanpa cacat cela. Banyak dosa yang mengincar kita, antara lain:

v  Dosa Kain dan kakak-kakak Yusuf. Kain melayani, Habel melayani, sama-sama beribadah melayani. Yusuf gembala, kakak-kakak Yusuf juga gembala. Jadi Yusuf dan kakak-kakak Yusuf gambaran hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tetapi ada dosa. Dosa apa? Iri, pahit hati, benci sampai benci tanpa alasan. Kelihatan kecil, tetapi itu berbahaya. Kalau sudah ada dosa iri dan perselisihan maka membuka keran dosa yang lain.

 

v  Dosa Hofni dan Pinehas

I Samuel 2:15-16,22

2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."

2:16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

 

Hofni Pinehas ini suka makan daging yang mentah. Sebenarnya yang suka makan daging yang mentah itu hanya binatang buas. Artinya hanya  mengikuti hawa nafsu yang buas sehingga suka kekerasan. Dalam rumah tangga jangan diisi dengan kekerasan. Tuhan katakan dalam Maleakhi pasal 2 “Aku benci perceraian, Aku benci orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan”.

 

Kemudian suka mengancam. Pendeta yang suka mengancam-ancam itulah Hofni dan Pinehas. Hofni dan Pinehas jatuh dalam puncaknya dosa, mereka tidur dengan para perempuan yang melayani, dosa makan minun dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya.

 

Kalau hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti Hofni dan Pinehas terjadi ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Kalau dalam sidang jemaat tidak ada kemuliaan Tuhan maka tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman, yang ada hanya kekeringan rohani. Memang masih bisa khotbah tetapi kering! Tuhan tolong jangan ini terjadi pada kita. Guru kami selalu berkata lapar aku sudah pernah, haus sudah pernah tetapi jangan sampai kering tidak ada pembukaan Firman dalam urapan Roh Kudus. Itu suatu penderitaan sekali bagi kami hamba Tuhan kalau tidak menerima pembukaan rahasia Firman.

 

Doakan saya sebagai gembala jangan ada dosa Hofni dan Pinehas. Hamba Tuhan itu biar jelek banyak yang suka, gadis-gadis suka mau menempel. Itulah godaan setan, kalau tidak hati-hati bahaya! Saya ingat dulu bapak gembala bawa rotan, siapa mau dekat awas! Saya juga menjaga, makanya saya sampaikan kepada sidang jemaat, kalau ibu-ibu dan remaja puteri ada masalahnya datanglah kepada isteri saya nanti dia teruskan sama saya. Kalau butuh kami berdua mari bicara bersama-sama. Sebab saya harus menjaga, berdua-dua hati-hati, itu bahaya! Jangan bilang, oh itu sudah isterinya orang, sudah ibu-ibu. Dosa Hofni dan Pinehas ini tetap bisa masuk!

 

v  Dosa imam Eli

I Samuel 2:29

2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

 

Dosa imam Eli ini menggemukkan diri artinya egois, semua untuk diri. Kalau sudah egois pasti lebih menghormati manusia dari pada Tuhan. Biarpun sudah salah tahbisannya, tetapi karena itu menguntungkan dirinya, dia lebih hormati itu dari pada Firman, dia dukung mati-matian hamba Tuhan yang salah tahbisannya. Pengajaran yang benar dan kebenaran Firman sudah dikesampingkan, bahkan sudah dinjak-injak. Firman itu pribadi Tuhan sendiri, menginjak-injak Firman = menginjak-injak Tuhan.

 

Eli lebih menghormati manusia dari pada Tuhan karena dapat keuntungan di situ. Bisa saja karena jemaat itu banyak berkorban maka dielus-elus dagingnya dan tidak pernah disampaikan Firman yang keras menyucikan, takut nanti keluar. Karena jemaat itu suka bawa beras jadi dia dihormati tidak mau ditegur, jadinya berasnya datang tetapi Tuhan tidak ada. Biarlah berasnya tidak datang, yang penting Tuhan ada.

 

v  Dosa Uzia

II Tawarikh 26:16-19

26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;

26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." 

26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

 

Ini dosa yang mengincar hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yaitu dosa kebenaran diri sendiri dan melayani tidak sesuai jabatan pelayanan, tidak sesuai tahbisan. Yang seharusnya membakar ukupan adalah imam tetapi dia mau lakukan itu. Kapan kebenaran diri sendiri ini muncul? Ketika sudah merasa kuat = saat sudah diberkati pelayanannya, sudah diberkati ekonominya. Mulai melakukan hal yang merusak, melayani tidak sesuai jabatan, melayani dengan kebenaran diri sendiri, merasa paling benar dari semuanya, sekalipun sudah salah merasa tidak salah!

 

v  Dosa Yudas Iskariot yaitu pengkhianat. Akhirnya menjadi pengkhianat, pengkhianat terhadap Firman pengajaran yang benar. Pengkhianatan itu dimulai dari tidak setia, sampai akhirnya nanti murtad tinggalkan Tuhan. Mengkhianat ini sudah meninggalkan pengajaran kemudian berbalik melawan pengajaran. Kalau ditelusuri dosa Yudas ini bukan cuma pengkhianat, dosa Yudas 5P pencuri, pendusta, pengkhianat, pendakwa, pura-pura.

 

Inilah dosa-dosa yang mengincar hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Sebab itu tekuni penggembalaan supaya ada jaminan kesucian hidup. Kalau dihantam salah satu saja dosa ini yaitu dosa Kain dan kakak-kakak Yusuf, sudah hancur nikah dan pelayanan. Apalagi kalau sudah kena dosa Hofni dan Pinehas serta dosa Imam Eli, benar-benar hancur kehidupan itu. Yang sudah sempat liar ayo kembali ke dalam kandang penggembalaan, tekuni itu supaya terjaga kekudusan hidup kita.

 

2)      Hasil kedua ada minyak urapan di kepala, pikirannya diurapi Roh Kudus sehingga hanya memikirkan dan mengutamakan perkara yang rohani lebih dari pada perkara yang jasmani. Bisa dilihat dalam ibadah pelayanan dia setia berkobar-kobar sampai garis akhir tanpa mempedulikan apapun, sampai nyawanya sekalipun.

Kisah Para Rasul 20:22

20:22  Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

 

Pikirannya dikuasai Roh Kudus, jadi Roh Kudus yang atur semuanya, bukan lagi maunya sendiri. Mari setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir tanpa menghiraukan apapun. Bukan berarti tidak menjaga lagi kesehatan, tetap jaga kesehatan. Tetapi pelayanan tetap dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

 

Kita setia sampai garis akhir disertai ketaatan. Apa artinya setia melayani sampai garis akhir tetapi tidak taat, buat apa! Roh Kudus yang mengatur pelayanan kita untuk setia berkobar melayani Tuhan sampai garis akhir dan taat dengar-dengaran pada Firman.

Roma 12:11; 8:15

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

8:15  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Ini seruan Yesus di taman Getsemani sebelum Dia ditangkap “ya Abba, ya Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi, kehendakMulah yang jadi. Kehendak Bapa Yesus harus mati di kayu salib dan Yesus taat sampai mati. Kita juga belajar taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Kadangkala kita taat tetapi daging ini masih ada suaranya. Ayo belajar, pokoknya taat saja sesuai Firman apapun resikonya. Ayo kita terus belajar sampai Tuhan Yesus datang. Saya juga sebagai gembala belajar taat sampai Yesus datang kedua kali.

 

3)      Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Berbaring di rumput tidak mungin jatuh, ini hasil ketiga. Kenapa bisa jatuh? Karena tidak tergembala dengan benar dan baik. Mungkin tubuhnya ada di gereja tetapi pikirannya mengembara. Gembala juga dikoreksi kenapa jemaat bisa jatuh, mungkin kurang doa penyahutan dari gembala. Gembala tidak pegang dombanya makanya domba jatuh. Sebagai gembala harus menggembalakan dengan benar dan baik, selalu menaikan doa penyahutan. Gembala di bumi mengangkat domba ke atas lewat doa penyahutan. Gembala Agung di sorga memegang. Mana mungkin domba bisa jatuh lagi, sudah dipegang dari bawah dan dari atas.

 

4)      Takkan kekurangan aku, artinya dipelihara Tuhan. Saat kita butuh Tuhan sediakan. Dalam Yohanes pasal 10 Tuhan katakan Aku berikan hidup berkelimpahan. Jangan kita ragu, dalam penggembalaan kita temukan segalanya, kesucian terjamin, urapan Roh Kudus ada, tidak jatuh dan tidak kekurangan, dipelihara Tuhan secara ajaib. Sampai kita sendiri terheran-heran “koq bisa”. Tidak kekurangan juga artinya ada harapan untuk sempurna seperti Yesus. Sekarang tinggal mau atau tidak, biarlah kita mau sungguh-sungguh tergembala hari-hari terakhir ini.

Jadi tergembala itu untuk keselamatan jiwa kita.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

b)      Bertekun di dalam ujian. Mau tidak mau harus bertekun dalam ujian. Anak sekolah harus ujian supaya naik kelas. Begitu juga rohani kita harus bertekun dalam ujian. Jangan mau cepat-cepat keluar, nikmati.

Yakobus 1:12

1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

 

Ujian harus ada, ujian dalam nikah, ujian dalam pekerjaan, ujian dalam study, ujian dalam pelayanan, nikmati, bertekun sebab kalau sudah tahan uji ada mahkota Tuhan sediakan bagi kita. Yesus sebagai Penghulu Gembala sudah menyediakan mahkota bagi kita yaitu mahkota kehidupan, mahkota mempelai bahkan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

3.      Miliki kasih yang sempurna, kasih matahari yang disinarkan baik kepada orang benar juga kepada orang yang jahat.

Matius 5:43-45,48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

 

Miliki kasih yang sempurna, kasih matahari, kasih Yesus Mempelai Pria Sorga. Prakteknya bisa mengasihi orang yang memusuhi kita yaitu bisa memberikan pengampunan dan mendoakan. Doakan yang baik, jangan dibalas dengan kejahatan. Kita dimusuhi lalu mau mendoakan musuh kita itu memang sakit bagi daging. Itu proses perobekan daging. Raja Daud sampai berpuasa untuk musuhnya. Coba bagi kita sekarang, pernahkah kita berdoa puasa untuk orang yang membenci dan memusuhi kita supaya Tuhan mengasihinya.

Mazmur 109:4-5,24

109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka.

109:5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.

109:24 Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis lemaknya.

 

Puasa itu perobekan daging, berpuasa bagi musuh itu betul-betul percikan darah! Tetapi kita memiliki kasih matahari, kasih yang sempurna, dari sorga ada pancaran kasih matahari, sinar kasih Allah dipancarkan kepada kita.

 

Kegunaan pancaran sinar kasih Allah yang sempurna.

a)      Yeremia 33:19-21

33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

Kegunaan kasih matahari adalah meneguhkan jabatan pelayanan kita. Kadangkala ketika kita diperhadapkan dengan orang yang membenci kita, orang yang memusuhi kita, bangkit emosi kita, kita balas sehingga kita menjadi malu untuk melayani lagi, sudah melepaskan pelayanan. Kasih matahari meneguhkan jabatan pelayanan kita, jangan lepaskan, jangan kendor, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita. Selama masih ada sinar matahari, masih bisa memandang fajar menyingsing, merasakan hangatnya sinar matahari, jangan lepaskan jabatan pelayanan apapun alasannya.

 

b)      Yosua 10:12-14

10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"

10:13 Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. 

10:14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.

 

Kegunaan kedua Tuhan berperang ganti kita memberikan kemenangan. Selama kita masih melihat matahari pagi, merasakan hangatnya matahari pagi, ada pergumulan dan masalah kita hadapi, tetap pelihara kasih itu. Jangan sampai kasih kita dingin maka Tuhan akan berperang bagi kita, masalah demi masalah selesai pada waktunya Tuhan.

 

Hari-hari terakhir ini kita diperhadapkan dengan pergumulan yang kian berat. Tetapi Firman ini menghibur, selama masih bisa memandang kasih Allah, ada Tuhan yang berperang. Tidak usah balas orang yang memusuhi kita, Tuhan yang berperang bagi kita, memberikan kemenangan dan semua selesai indah pada waktunya.

 

c)      Kasih itu mengubahkan kita.

Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

 

Kasih matahari mengubahkan kita sampai kita bisa sempurna seperti Tuhan, masuk di dalam  kerajaan sorga. Sudah sempurna, tidak ada lagi kegelapan dosa, tidak ada lagi kepahitan hati, benci dan lain-lain, semua sudah disinari oleh kasih Allah.

 

Ayo pelihara kasih mulai dari kasih mula-mula. Sudah hilang kasih mula-mula atau masih ada. Kepada yang sudah hilang kasih mula-mula masih diberikan tawaran “barang siapa menang” masih ada tawaran untuk menang. Mungkin sudah kehilangan kasih mula-mula, sudah bosan dengar Firman, hidup dalam dosa dan tidak bertobat, malas melayani Tuhan, ayo kembali. Bertekun dalam penggembalaan, bertekun menghadapi ujian dan sampai kita bisa mengasihi orang yang memusuhi kita, bahkan bisa mendoakan dan berpuasa bagi orang itu. Maka kasih matahari dicurahkan untuk meneguhkan jabatan kita, berperang ganti kita memberikan kemenangan, mengubahkan kita sampai layak menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00


 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar