20221102

Kebaktian PA Imamat, Rabu 2 November 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:39-43

25:39 Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia.

25:40 Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu.

25:41 Kemudian ia harus diizinkan keluar dari padamu, ia bersama-sama anak-anaknya, lalu pulang kembali kepada kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya.

25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.

25:43 Janganlah engkau memerintah dia dengan kejam, melainkan engkau harus takut akan Allahmu.

 

Bangsa Israel yang telah Tuhan tebus dari rumah perbudakan di Mesir, tidak boleh diperbudak oleh sesamanya. Dipertegas pada ayat 42 bahwa hanya kepada Tuhan saja mereka harus mengabdi sebagai hamba. Begitu juga kita bangsa kafir, lewat luka kelima di lambung Yesus maka kita telah ditebus dari kekafiran dan dari perbudakan dosa. Sebab itu hanya kepada Tuhan saja kita harus mengabdi sebagai hamba, bukan kepada yang lain.

 

Sebagai seorang hamba ada 2 perkara penting yang dibutuhkan.

1.      Tadi disebutkan jadikanlah mereka itu seorang upahan atau seorang pendatang. Bicara upah itu kaitannya dengan berkat. Berkat jasmani untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kita tinggal di dunia butuh berkat jasmani, butuh makan dan lain sebagainya. Sebagai hamba yang mengabdi kepada Tuhan kita diberikan kesempatan untuk menerima berkat, baik secara jasmani maupun berkat secara rohani. Upah rohani itulah kita mengalami penyucian, pembaharuan sampai hidup kekal. Kita melayani dalam hal apa saja, sebagai pemain musik, paduan suara, tim doa, hamba Tuhan, gembala, kita diberikan kesempatan untuk menerima berkat jasmani juga berkat secara rohani, itu semua hak kita.

 

Berkat jasmani kita butuhkan untuk hidup di dunia ini tetapi bukan untuk memuaskan daging atau terikat dengan berkat-berkat jasmani. Sebab itu bedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Kadang kita sudah tidak tahu membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Beli ini dan itu tetapi sebenarnya itu bukan lagi kebutuhan, hanya keinginan.

Seorang hamba disebut juga sebagai orang asing atau pendatang. Arti rohaninya adalah orang yang tidak terikat dengan dunia ini.

Ibrani 11:9-10,13-16

11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

11:14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.

11:15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.

11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

 

Kita adalah kehidupan yang tidak terikat dengan dunia ini karena kita rindu masuk ke tanah air sorgawi. Kita adalah warga kerajaan sorga, di bumi ini hanya sebagai pendatang. Kalau digabungkan hamba atau orang upahan dan orang asing atau pendatang ini artinya berkat jasmani yang kita peroleh tidak menjadi ikatan tetapi dimanfaatkan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Jika ada kegerakan, butuh yang jasmani sudah sedia. Jangan terhalang terus, saat ada kegerakan malah digunakan untuk keperluan ini dan itu. Yang utama itu adalah untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Ulangan 11:14-15

11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

 

Istilah rumput untuk hewan ini menunjukan berkat jasmani yang kita manfaatkan untuk keperluan ibadah pelayanan. Karena dulu untuk beribadah bangsa Israel membutuhkan hewan ternak, lembu, kambing, domba, paling kecil burung merpati atau burung tekukur. Bukannya tidak boleh untuk keperluan yang jasmani, boleh untuk keperluan yang jasmani, kita butuh untuk sekolah dan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi jangan lupa juga untuk ibadah. Kalau berkat itu kita manfaatkan untuk keperluan ibadah, untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna maka kita sedang menabung harta di sorga yang tidak bisa dirusakan oleh ngengat dan karat, tidak bisa dicuri.

Matius 6:19-20

6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

 

Satu saat mata uang akan menjadi satu yang dikuasai oleh antikristus. Kalau sekarang ditumpuk untuk diri sendiri, satu saat antikristus berkuasa itu semua diambil untuk antikristus. Lebih baik sekarang kita tabung harta di sorga, kita manfaatkan berkat untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, untuk beribadah melayani Tuhan. Kaum muda dari pada hanya lihat tiktok atau lihat yang aneh-aneh, lebih baik pakai paket datang untuk dengar Firman, beribadah melayai Tuhan. Itu berarti menabung harta di sorga yang tidak bisa dicuri dan tidak bisa dirusak oleh ngengat dan karat.

 

2.      Kebebasan pada tahun Yobel. Ini lebih dari berkat jasmani. Tuhan berikan kita suatu kemerdekaan, suatu kebebasan yaitu kebebasan dari dunia ini untuk menjadi imam dan raja untuk selamanya di dalam kerajaan Sorga.

Wahyu 20:6; 22:3-5

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Kita mau dijadikan imam dan raja untuk selamanya di dalam kerajaan Sorga. Jadi kalau sekarang di dunia saja melayani timbul tenggelam, tidak mungkin orang itu bisa melayani di sorga. Itu imam dan raja kapal selam, munculnya Paskah atau Natal, setelah itu tenggelam. Jangan kita begitu, di dunia sekarang kita aktif melayani sampai nanti di sorga selama-lamanya kita melayani Tuhan.

 

Syarat mengalami kemerdekaan dan kebebasan adalah bekerja sampai pada tahun Yobel. Artinya melayani Tuhan dengan setia dan benar maka pasti menjadi imam dan raja di dalam kerajaan Sorga. Benar itu artinya:

1)      Sesuai Firman pengajaran yang benar.

2)      Tahbisannya benar.

3)      Sesuai jabatan pelayannnya dan karunia Roh Kudus yang Tuhan berikan kepadanya.

 

Setia dan benar merupakan kualitasnya Yesus sebagai Raja segala raja.

Wahyu 19:11

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

 

Jadi kalau kita melayani Tuhan dengan setia dan benar, pada kita sudah ada kualitas Yesus sebagai Raja sehingga layak masuk kerajaan sorga menjadi raja yang memerintah bersama Yesus selama-lamanya. Kalau setianya timbul tenggelam, benarnya juga timbul tenggelam, itu berarti tidak punya kualitas Yesus sebagai Raja, tidak bisa memerintah denganNya dalam kerajaan Sorga.

 

Jadi tujuan akhir kita melayani adalah masuk kerajaan sorga, memerintah sebagai raja bersama Yesus di sorga. Kalau di dalam rumah yang memerintah adalah suami dan isteri. Jadi memerintah bersama Yesus artinya kita menjadi mempelai wanitanya Tuhan. Dalam nikah rumah tangga kita yang punya komando itu ayah dan isteri, anak diatur, bukan anak yang mengatur orang tua. Jadi istilah memerintah di dalam Kerajaan Sorga berarti kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, ke sana kita akan dibawa.

 

Dalam Yohanes 12:26 jelas sekali, di mana Tuhan berada di situ juga kita pelayannya berada. Di mana suami sebagai kepala berada di situ isteri yang adalah tubuh juga berada.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Ada kehidupan yang secara jasmani hebat dan juga baik, tetapi sukar masuk kerajaan sorga. Kenapa? Karena berkat jasmani itu menjadi ikatan bagi dia sehingga sukar menyerahkan diri kepada Tuhan.

Markus 10:17-22

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.

10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"

10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

 

Secara jasmani dia hebat dan secara jasmani juga baik, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tetapi 1 kekurangannya, berkat jasmani menjadi ikatan. Padahal Tuhan mau membawa kita mengalami kebebasan, Yobel. Jangan sampai berkat jasmani menjadi ikatan sehingga sukar masuk kerajaan Allah, sukar melayani Tuhan, karena penghuni kerajaan Allah adalah pelayan Tuhan.

 

Ayat-ayat ini dalam terang Tabernakel kena tahbisan imam-imam dan imam besar. Untuk ditahbiskan seorang imam harus membawa lembu jantan muda sebagai korban pendamaian. Kemudian ada domba jantan pertama sebagai korban penyerahan diri dan domba jantan kedua sebagai korban tahbisan.

 

Orang kaya ini tidak punya 3 korban ini. Dia kaya, dia baik tapi tidak punya penyerahan. Tahbisan itu artinya penyerahan diri untuk mengabdi kepada Tuhan. Orang ini tidak mau mengikut Yesus tidak mau mengabdi kepada Yesus karena berkat jasmani itu menjadi ikatan. Setiap ada kegerakan dia katakan tunggu dulu, Tuhan datang tidak akan masuk kerajaan sorga orang seperti itu.

 

Minggu depan akan terbuka kegerakan persekutuan di Malang. Kita merindu tahun depan di gelar juga ditempat kita. Jangan dulu yang besar-besar, kegerakan dalam penggembalaan dulu kadangkala terhalang. Karena apa? urus ini dan itu. itu sama seperti orang yang berdalih ketika diundang ke pesta nikah. Ayo ikuti kegerakan Firman. Berkat jasmani kita butuhkan tetapi jangan jadi ikatan. Kalau jadi ikatan nanti seperti orang muda yang kaya ini, menurut pandangan manusia dia hebat, berhasil dan baik. Dalam 2 loh batu ada 10 hukum kasih, loh batu pertama 4 hukum kasih kepada Tuhan, loh batu kedua berisi 6 hukum kasih kepada sesama. Ada 5 hukum kasih kepada sesama yang dijabarkan oleh Yesus, semua sudah dia lakukan. Cuma yang kurang yaitu dosa jangan mengingini, karena dia terikat dengan uang. Makanya Tuhan bilang 1 lagi kekuranganmu, dia masih mengingini.

Keluaran 20:12-17

20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

20:13 Jangan membunuh.

20:14 Jangan berzinah.

20:15 Jangan mencuri.

20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."

 

Dia masih terikat pada berkat jasmani, berarti masih ada dosa keinginan sehingga tidak bisa mengabdi kepada Tuhan sebagai hamba, tidak bisa ikut Yesus. Yesus katakan jual semua, bagikan kepada orang miskin dan ikutlah Aku, itu tidak bisa dilakukan kalau masih ada dosa keinginan, terikat dengan berkat-berkat secara jasmani. Kalau di dalam Matius pasal 15 dan Markus 7 Tuhan Yesus mengelompokkan dosa keinginan itu menjadi 2:

1.      Keinginan jahat. Dalam hukum ke-10 tadi disebut mengingini rumah sesama dan seterusnya.

2.      Keinginan najis, mengingini isteri sesama!

 

Kalau berkat sudah jadi ikatan, ada kegerakan lalu kita tidak mau ikut serta, baik itu ikut secara langsung, ikut dalam doa, pokoknya tidak mau terlibat di situ, maka ingat raja Daud! Saat raja-raja pergi berperang, dia cuma menyuruh Yoab pergi berperang dan dia tidak ikut. Dia jalan-jalan di sotoh istana lalu lihat perempuan mandi dan dia jatuh! Hati-hati, ketika kita digerakan Tuhan untuk masuk dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus baik ikut serta atau dana atau doa, tetapi tidak mau terlibat, maka 2 dosa keinginan ini sudah mengintip, keinginan jahat dan keinginan najis, sebentar lagi jatuh!

 

Makanya Firman sore ini mengingatkan kita, ayo saat kegerakan terjadi jangan ada yang ketinggalan. Yang tidak bisa ikut serta ke sana ayo ikut ibadah online secara langsung, kalau tidak bisa ikuti siaran tundanya. Kalau masih tidak bisa juga saya sudah tidak tahu mau bilang apa. Ayo ikut serta dengan doa. Yang bisa ikut serta mari sungguh-sungguh, ke sana bukan jalan-jalan tetapi mau mendengar Firman mengikuti kegerakan ini.

 

Kalau masih ada dosa keinginan tidak mungkin menyerahkan diri untuk melayani. Atau mungkin kelihatan melayani tetapi sungguh-sungguh, tahbisannya tidak benar. Ini yang dikoreksi oleh Firman supaya kita meningkatkan pelayanan kita dan tahbisan kita jaga.

 

Tadi orang kaya ini bertanya :”apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal. Dari pertanyaan orang kaya ini, Firman Tuhan menunjukan kepada kita bahwa kehebatan secara jasmani tidak menentukan untuk selamat. Sekalipun orang itu hebat dan baik secara jasmani, punya potensi secara jasmani, keselamatannya masih tanda tanya. Sebab itu jangan bangga dan sombong kalau punya potensi secara jasmani, hebat secara jasmani, bahkan baik di hapan manusia, keselamatannya masih tanda tanya.

Markus 10:17

10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

 

Juga jangan minder kalau secara jasmani kita tidak hebat, sebab bukan itu yang menentukan kita selamat dan beroleh hidup kekal. Lalu apa yang menentukan untuk selamat? Tuhan bukan melihat kebaikan dan kehebatan kita secara jasmani, tetapi yang Tuhan lihat tahbisan kita! Makanya Yesus katakan jual hartamu, bagikan kepada orang miskin dan ikutlah Aku. Istilah ikut Aku itu melayani Tuhan di dalam tahbisan yang benar, itu yang menentukan selamat dan masuk kerajaan sorga yang kekal. Mari kita mau periksa tahbisan kita masing-masing. Tahbisan yang benar itu adalah penyerahan diri kepada Tuhan untuk melayani Tuhan. Berkat jasmani kita butuh, tetapi awas, waspada! Berkat jasmani bisa merusak tahbisan kita ketika kita terikat dengan berkat-berkat jasmani. Tadinya sudah benar dan baik, tetapi karena sudah terikmat maka rusak tahbisannya. Ini yang harus kita jaga, jangan terikat dengan berkat jasmani, mari manfaatkan semua untuk kemuliaan Tuhan. Kalau ada yang datang minta didoakan kendaraannya yang baru dibeli, yang pertama saya doakan dimanfaatkan untuk kemuliaan Tuhan, untuk ibadah pelayanan dulu, setelah itu untuk beraktivitas bekerja sehari-hari.

 

Penghuni kerajaan 1.000 tahun damai dan kerajaan sorga adalah imam dan raja. Imam adalah orang yang melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar. Raja adalah orang yang selalu menang, tidak mudah terhalang oleh apapun, tidak terikat oleh apapun.

Wahyu 20:6; 22:3

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

22:3  Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Berkat jasmani itu bukan hanya berubah uang dan pekerjaan. Buah nikah itu juga berkat dari Tuhan, jangan itu jadi penghalang untuk beribadah melayani Tuhan. Anak itu didoakan supaya jangan rewel dan menjadi penghalang beribadah melayani Tuhan. Nanti kalau jadi berhala malah Tuhan ambil nanti. Yang punya anak kecil ayo doakan, opa omanya juga ayo doakan! Masih dalam kandungan doakan juga supaya Tuhan tolong waktu lahir jangan menghalangi beribadah tetapi semakin setia dalam ibadah, bahkan menjadi berkat dengan Tuhan.

 

Kalau anak itu selalu menjadi penghalang orang tua tidak bisa beribadah akhirnya nanti setan yang menjamah dia. Dalam Markus pasal 10, setan atau maut itu mengancam dari masa kandungan, bayi sampai dewasa. Terjadi perceraian berarti terpisah kepala dan tubuh, ini maut yang mau mengancam sejak dari dalam kandungan. Kemudian bawa anak-anak kepada Tuhan supaya diberkati, sebab ada anak yang dirasuk setan dengan roh bisu tuli. Orang muda tadi juga mau dijamah oleh setan. Sebab itu ayo semua kita bawa kepada Tuhan. Jangan alasan tidak beribadah karena ini, karena itu, jangan! Dalam hal ibadah Tuhan tampil sebagai Allah yang cemburu.

Keluaran 20:5

20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

 

Cemburu Tuhan itu seperti alam barsah. Kalau Tuhan cemburu maka hukumannya api neraka. Biarlah kita perhatikan ibadah pelayanan dan tahbisan kita

 

Pertanyaan orang kaya apa yang harus diperbuat untuk mendapatkan hidup yang kekal. Sekarang pertanyaan ini ditujukan kepada kita, apa yang harus kita perbuat untuk beroleh hidup yang kekal. Yang boleh masuk dalam kerajaan sorga adalah imam dan raja. Imam itu orang yang melayani dalam tahbisan yang benar, raja orang yang berkemenangan. Jadi pertanyaan bagi kita apakah saya sudah melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar? Biarlah ini selalu ada dalam hati dan pikiran kita, sehingga saat kita melayani kita selalu mengoreksi diri apakah ini sudah tahbisan yang benar atau belum. Sebab tahbisan ini penentu masuk di sorga atau di neraka, menjadi Mempelai Wanita Tuhan atau binasa! Bukan hebat, kaya, pandai tetapi tahbisan kita yang menjadi penentu.  

Markus 10:22

10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

 

Ini akibat kalau melayani tanpa tahbisan yang benar, seperti orang kaya ini yang selalu sedih dan kecewa. Artinya menderita tanpa Yesus sampai binasa, tidak masuk kerajaan sorga. Memang kita dalam melayani Tuhan diperhadapkan dengan penderitaan dan sengsara, tetapi bersama Yesus, dibalik itu ada roh kemuliaan yang memberikan kebahagiaan di tengah sengsara. Sebaliknya kalau melayani tanpa tahbisan yang benar maka dia sengsara tanpa Yesus, banyak kecewa, putus asa sampai binasa bersama dunia ini.

 

Dalam persiapan tadi saya berdoa kepada Tuhan dalam soal tahbisan harus lebih lagi meningkatkan, jangan sampai salah! Makanya saya beryukur pesan-pesan papa sebelum meninggal motivasi pelayananmu jangan yang jasmani, itu terus yang diulang-ulang.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sengsara tetapi bahagia karena bersama Yesus. Sudah betul kalau kita melayani lalu sengsara. Malah dipertanyakan kalau melayani lalu enak bagi daging. Ayat kunci Injil Lukas adalah:

Lukas 9:23

9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

 

Jadi sudah betul memikul salib setiap hari, tetapi ada kebahagiaan sorga Tuhan berikan kepada kita.

 

Orang kaya ini adalah orang yang mengalami kegagalan total di puncak keberhasilan. Tidak masuk sorga itu kegagalan total. Apalagi secara jasmani sudah gagal lalu tidak mau melayani atau melayani dalam tahbisan yang salah, itu sudah kehancuran total. Jadi bukan keberhasilan jasmani penentunya tetapi tahbisan itu yang menentukan kita berhasil atau tidak.

 

Jawaban Yesus kepada orang menunjukan syarat untuk dipakai Tuhan.

1.      Markus 10:21

10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

 

Ini artinya penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Kalau pikiran daging, harta dijual lalu mau makan apa? Tinggal penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Ini bukan hanya untuk hamba Tuhan full timer tetapi untuk semua kita pelayan Tuhan. Mulai dari mengorbankan waktu, pikiran dan perasaan, kehendak, harta sampai seluruh hidup kita serahkan kepada Tuhan.

 

2.      Berikan kepada orang miskin, artinya tidak terikat dengan berkat jasmani atau apapun yang ada di dunia ini. Maka kita pasti bisa memberi untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, sekalipun kekurangan secara jasmani dan kita butuh. Sebagai contoh sidang jemaat Mekedonia, miskin dalam keadaan dicobai tetapi bisa memberi untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jadi memberi ini bukan soal kaya atau miskin, tetapi tergantung hatinya terikat atau tidak.

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Apa yang kita miliki itu datangnya dari Tuhan. Kalau Tuhan minta bukan supaya habis tetapi supaya kita bisa menjadi berkat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, menjadi saluran bagi sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan

 

Tuhan tidak melihat berhasilnya kita secara jasmani atau hebatnya kita secara jasmani, tetapi penyerahan diri kita. Kalau ada penyerahan diri maka pasti dipakai oleh Tuhan. Jangan minder kalau tidak hebat, tetap semangat melayani Tuhan. Yang hebat jangan bangga atau sombong, harus menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Orang muda yang kaya dalam kehebatannya tidak bisa mengikuti Yesus sehingga gagal total. Sekarang kita belajar orang sederhana yang dalam kekurangannya bisa dipakai oleh Tuhan. Siapa itu? Anak kecil yang memberikan makanannya 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5.000 orang. Ini anak kecil, bukan orang dewasa, mungkin ini bekalnya dari orang tuanya. Dihadapan manusia apa artinya 5 roti untuk 5.000 orang, dijilat saja tidak cukup, tetapi dia serahkan. Ini penyerahan diri seorang anak.

Yohanes 6:9

6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

 

Ini betul dan logis. Saya ini orang sederhana, orang yang tidak mampu, apa artinya saya melayani? Tuhan tidak lihat itu, yang penting penyerahan. Roti dan ikannya itu dia serahkan, tidak dirampas. Dalam keadaan kita tidak mampu, tidak berdaya, tidak punya apa-apa, mungkin di mata manusia tidak berarti, tetapi mau kita serahkan kepada Tuhan maka dihadapan Tuhan menjadi berarti untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Jadi kunci pemakaian Tuhan adalah penyerahan diri. Sekalipun mungkin ijazah tidak cukup, tetapi kalau mau menyerahkan diri melayani Tuhan pasti berarti bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Petrus tidak punya ijazah, tidak terpelajar, dia orang biasa, namun dia menyerahkan diri melayani Tuhan, dia dipakai oleh Tuhan. Dari Kisah Para Rasul pasal 1 sampai 12 tokoh sentralnya adalah Petrus. Setelah itu toko sentralnya adalah Paulus. Apa yang tidak berarti kalau kita serahkan kepada Tuhan menjadi berati dan berguna untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Praktek penyerahan diri:

1.      Taat kepada Firman apapun resikonya, sampai daging tidak bersuara lagi. Salah satu penyebab saya menolak menjadi hamba Tuhan karena saya tidak mampu bicara di muka orang banyak.

2.      Tekun menyembah Tuhan sehingga kita akan melayani Tuhan dengan kekuatan Tuhan, bukan lagi kekuatan kita. Coba Petrus menghadapi sidang mahkama agama, kalau pakai kekuatannya sendiri dia ditertawai. Tetapi karena dengan kekuatan Tuhan maka orang terheran-heran “koq bisa”. Sampai kita sendiri heran, koq bisa saya pimpin pujian, ko  q bisa melayani ini dan itu.

 

Semakin taat, semakin banyak menyembah Tuhan, semakin dipakai Tuhan dan tentunya semakin diberkati oleh Tuhan. Kaum muda banyak potensi secara jasmani, tinggal taat dan banyak menyembah pasti dipakai Tuhan. Kaum muda ini generasi akhir, mari dipakai Tuhan semuanya. Yang tua yang sudah sepuh saja semangat melayani, masa yang muda malah loyo-loyo.

 

Tujuan akhir penyerahan diri kita kepada Tuhan adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang digambarkan seperti perempuan hamil.

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Isteri kita bisa hamil bukan karena kita perkosa, tetapi karena dia menyerah sepenuh kepada kita suaminya. Kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang digambarkan seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan karena ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Istilah menyembah dalam bahasa gerika adalah proskoneho artinya seperti seorang isteri menyerahkan diri kepada suaminya. Memang dalam melayani Tuhan dengan penyerahan sepenuh kepada Tuhan, keadaan kita seperti perempuan hamil hendak melahirkan, menderita dan tidak berdaya. Saya sudah taat, sudah tekun menyembah, kenapa malah tambah sengsara, kenapa masalahnya semakin bertambah? Baca saja Wahyu 12:2 perempuan hamil itu hendak melahirkan. Apakah ada perempuan mau melahirkan malah ketawa-ketawa? Yang ada teriak dan meringis kesakitan. Suami-suami di sini, isteri kita itu menderita saat melahirkan, ayo jangan kasar sama isteri. Dia sudah menyerah kepada kita lalu kita mau kasari lagi. Kita berhutang banyak kepada isteri kita.

 

Memang kita diperhadapkan dengan penderitaan. Bahkan perempuan yang kesakitan ini di depannya ada naga, sudah mengeluh kesakitan di depan ada naga mau menelan anaknya. Ini yang kita hadapi hari-hari terakhir ini, diperhadapkan dengan nyala api ujian yang semakin besar dan kebencian dari setan semakin luar biasa memanfaatkan dunia ini, sampai kebencian tanpa alasan. Kita tidak bikin apa-apa, tidak bikin keributan di kampung, hanya beribadah melayani Tuhan dengan baik tetapi malah dibenci. Kalau membaca Kisah Para Rasul, yang menekan gereja mula-mula itu orang-orang hebat, para tua-tua dan imam-imam kepala ditambah pemerintah dunia. Sekarang gereja hujan akhir juga menghadapi seperti itu, tantangan yang semakin hebat dari petinggi-petinggi agama ditambah pemerintah dunia. Kita mau bagaimana? Mau melawan? Kita tidak berdaya. Perempuan yang hamil mau melahirkan saja sudah tidak berdaya lalu mau melawan naga.

 

Nyala api ujian semakin besar dan kita betul-betul tidak berdaya, tidak punya kekuatan apa-apa. Namun ada suara penghiburan dari Tuhan. Saat kita tidak berdaya itu berarti tinggal sesaat lagi untuk ditolong oleh Tuhan.

Yohanes 16:19-22

16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

 

Tinggal sesaat lagi Tuhan mau menolong kita. Saat penderitaan itu semakin hebat, semakin luar biasa dan kekuatan kita sudah tidak ada sama sekali, ingatlah tinggal sesaat saja maka Tuhan menolong kita.

Ada 2 kemungkinan yang terjadi ketika diperhadapkan sengsara yang semakin hebat dalam melayani Tuhan.

1.      Putus asa, kecewa, sampai tinggalkan pelayanan, meninggalkan pengajaran, sampai meninggalkan Tuhan, bahkan sampai menjadi atheis, orang tidak percaya ada Tuhan. Dia berkata “Tuhan tidak menolong saya” padahal tinggal sesaat lagi untuk ditolong Tuhan. Ayo jangan kecewa dan putus asa, siapa tahu malam ini tinggal sesaat lagi kita ditolong oleh Tuhan.  

2.      Seperti perempuan di Wahyu pasal 12 yang mengeluh mengerang kepada Yesus, berseru dan berserah kepada Tuhan. Kalau sudah tidak mampu mau bikin apa? Tinggal berseru Yesus.

 

Saat nyala api ujian semakin besar, kita tidak mampu berbuat apa-apa, tinggal berseru dan berserah kepada Tuhan, bahkan bahasa air mata saja Tuhan sudah tahu. Maka saat itu Tuhan menolong. Segala dukacita kita Tuhan ganti dengan sukacita. Seorang ibu yang melahirkan lupa sakitnya karena melihat seorang anak yang lahir ke dunia.

Yohanes 16:21

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

 

Tuhan tidak lihat kehebatan kita tetapi tahbisan dan penyerahan kita. Tuhan izinkan ada nyala api ujian bukan untuk menghancurkan kita tetapi  untuk meningkatkan mutu rohani kita, meningkatkan penyerahan kita kepada Tuhan. Orang yang mau hidup beribadah akan menderita aniaya. Ini bukan ibadah biasa tetapi hidup beribadah.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Kena hujan menderita, kena angin dingin malam menderita. Dan penderitaan itu akan lebih hebat, nanti menderita aniaya. Yang bisa dilakukan tinggal berseru dan berserah kepada Tuhan “haleluya, Yesus” maka dukacita Tuhan ganti dengan sukacita. Puncak sukacita adalah ketika kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semua dukacita dan sengsara yang kita alami, Tuhan ganti dengan sukacita yang tidak terkatakan.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Puncak sukacita dan kebahagiaan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dukacita di dunia ini Tuhan ganti dengan kemuliaan kekal sebagai Mempelai WanitaNya.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Kemuliaan yang besar, sukacita yang tidak terkatakan ganti dukacita. Jangan jadi Kristen padede, baru susah sedikit sudah mengeluh. Ayo kita semua kuat. Mungkin sekarang sudah semakin tidak berdaya, tidak mampu lagi, tinggal mengeluh mengerang, tinggal sesaat lagi ditolong oleh Tuhan. Jangan bimbang, jangan ragukan kasih Tuhan, berseru, berserah saja kepada Tuhan.

 

Di depan ada perjamuan suci. Ini jaminan yang pasti kerajaan sorga Tuhan buka bagi kita. Dia rela mati merintis jalan untuk kita masuk kerajaan sorga yang kekal.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar