20221106

Kebaktian Umum, Minggu 6 November 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:1

13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

 

Ini adalah penampilan antikristus. Antikristus tampil sebagai binatang buas dengan ciri-ciri:

1.      Berkepala tujuh artinya melawan Yesus sebagai kepala dalam urapan Roh Kudus dengan 7 perwujudannya. Jadi antikristus itu kehidupan tanpa Roh Kudus, hidup menuruti kebuasan dagingnya.

2.      Bertanduk 10.

 

Bertanduk 10 artinya melawan hukum Allah. Dalam Perjanjian Lama ada 10 hukum Allah, dalam Perjanjian Baru juga ada 10 hukum Allah. Ini sama dengan melawan Firman, tidak mau tunduk kepada Firman Tuhan malah menanduk. Berarti dia tidak ada rasa hormat kepada Tuhan. Makanya dikatakan antikristus tidak ada rasa hormat kepada Tuhan dan malah mau disembah sebagai Allah.

II Tesalonika 2:3-4

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Kita waspadai ini, roh tidak hormat ini bekerja keras di hari-hari terakhir ini, mau menguasai gereja Tuhan sehingga tidak ada rasa hormat dan tunduk kepada Firman malah menanduk Firman. Supaya kita tidak dikuasai antikristus maka kita harus belajar hormat dan tunduk kepada Firman. Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia. Namanya proses belajar tidak langsung lulus, ada tahapannya. Kita saja belajar mulai dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah bahkan setelah tamatpun masih terus belajar.

 

Ada 4 tingkatan penghormatan.

1.      Hormat dan tunduk kepada pemerintah.

Roma 13:1-3

13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.

 

Prakteknya berbuat baik yang sesuai ketetapan pemerintah. Apa yang sudah ditetapkan pemerintah mari kita lakukan. Sekarang karena masalah pandemi ditetapkan harus vaksin. Selama itu tidak melanggar Firman kita tunduk. Kecuali memang ada penyakit yang tidak boleh divaksin itu diperbolehkan. Vaksin ini bukan cap 666, memang akan mengarah ke sana, tetapi ini bukan cap 666.

 

Menghormati pemerintah membuat kita tidak usah takut kepada pemerintah malah kita dipuji oleh pemerintah sehingga Tuhan yang dimuliakan. Akibatnya kalau tidak hormat kepada pemerintah:

Roma 13:4-5

13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.

13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.

 

Kalau tidak hormat dan tunduk maka dapat sanksi dari pemerintah dan murka dari Tuhan, jadi double. Jadi jangan lawan pemerintah, itu Tuhan yang angkat, selama ketetapan dari pemerintah tidak melawan Firman. Pakai masker itu tidak melawan Firman, itu demi keselamatan kita bersama. Ketetapan pemerintah mengendarai motor pakai helm, bawa sim, itu semua kita taati. Kecuali ketetapan itu sudah berlawanan dan bertentangan dengan Firman. Sebagai contoh Nebukadnezar pemerintah dunia. Dia perintahkan begitu mendengar berbagai bunyi-bunyian harus menyembah patung Nebukadnezar. Inikan sudah bertentangan dengan perintah Tuhan. Sementara di situ ada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, mereka pejabat pemerintah tetapi tidak mau tunduk pada Nebukadnezar, mereka lebih takut Tuhan dari pada pemerintah. Kita harus lebih taat kepada Firman apapun resikonya, resikonya Sadrakh Mesakh dan Abednego dibuang ke lautan api. Daniel juga menghadapi resiko, dia dilempar ke gua singa. Tetapi tidak usah takut, Tuhan pasti membela.

 

Pemerintah diangkat oleh Tuhan. Kalau dia sudah melanggar ketetapan Tuhan kita tidak usah repot, tidak usah demo, tidak usah mengadakan kudeta, lapor saja kepada Tuhan nanti Tuhan yang pecat! Yang penting peraturan selama tidak melawan Firman kita taati. Ada undang-undang yang melindungi kebebasan beribadah. Jadi kalau ada pemerintah yang melarang beribadah tinggal tunjukan ada undang-undangnya kita bebas beribadah, jangan dihalangi!

 

2.      Penghormatan di dalam nikah.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Nikah itu adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, kita hormati. Ada yang dikaruniai untuk menikah, ada yang dikarunia tidak menikah. Yang menikah hormati yang tidak dikaruniai untuk menikah, jangan dihina!

 

Praktek penghormatan di dalam nikah:

a)      Efesus 5:33

5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

 

Isteri menghormati suami.

I Petrus 3:5-6

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

 

Bagaimana isteri menghormati suami? Isteri tunduk kepada suami. Bukan berarti suami jadi tuan besar! Isteri cuci baju grak, ngepel grak, lalu suami santai-santai. Isteri tunduk kepada suami dalam segala hal seperti kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah mengajak umatNya berbuat jahat. Jadi kalau suami menyuruh isteri berbuat jahat bukan malah isteri turuti tetapi dia doakan. Seperti Abigail, isteri dari Nabal. Dia tunduk kepada Nabal tetapi tidak melakukan kejahatan Nabal. Begitulah isteri yang tunduk kepada suami.

 

Kalau isteri tunduk kepada suami berarti dia menempatkan Tuhan sebagai kepala dalam nikahnya. Tadi kalau pemerintah melanggar Firman maka karena Tuhan yang angkat, Tuhan yang turunkan. Begitu juga suami, isteri tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Kalau suami macam-macam nanti Tuhan yang jewer telinganya, tidak usah isteri jewer telinga suami, ada cara Tuhan. Hati-hati jangan sampai Tuhan buat seperti Nabal! Nabal mati lalu Abigail menikah lagi dengan Daud. Makanya suami jangan sewenang-wenang.

Hasilnya Sara yang sudah lanjut usia dan sudah mati haid, tetapi bisa mengandung dan melahirkan anak, jadi ini hasilnya pintu rahim Sara, Tuhan buka. Artinya bagi kita pintu-pintu yang tertutup di dunia ini Tuhan buka, bahkan yang mustahil Tuhan buka bagi kita kalau kita tunduk. Isteri yang tunduk maka pintu-pintu yang tertutup bagi nikah Tuhan buka. Mungkin pintu rahim dalam arti sesungguhnya Tuhan buka semuanya.

 

b)      I Petrus 3:7

3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu (duduklah besama), sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

 

Suami hormat kepada isteri lewat sikap mengasihi isteri dan jangan kasar serta hidup bijaksana dengan isteri. Bukan sewenang-wenang. Kasihi isteri sebagai bejana yang lemah, kalau dikasari dia retak, dipukuli dia pecah, ditendang dia hancur. Bisa dilem kembali tetapi pasti ada bagian-bagian kecil yang hilang tidak seperti pertama kali menikah.

 

Kalau suami hormat kepada isteri dengan praktek mengasihi isteri maka doa tidak terhalang naik kepada Tuhan. Mengapa doa sampai sekarang tidak terjawab? Coba periksa kenapa doa terhalang terus tidak didengar oleh Tuhan. Suaminya berdoa, isterinya juga berdoa “Tuhan tolong suamiku kasar” yah doanya terhalang terus, tidak Tuhan dengar.

 

Inilah rumus supaya nikah kita tertolong, pintu-pintu dalam nikah dibukakan kalau isteri tunduk, pintu sorga terbuka kalau suami mengasihi isteri, hormat kepada isteri, hidup bijaksana kepada isteri.

 

c)      Efesus 6:1-3

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

 

Anak-anak hormat dan taat pada orang tua maka ada jaminan kebahagiaan, panjang umur, masa depan indah. Pintu-pintu terbuka dalam nikah, pintu sorga terbuka, ada kebahagiaan dalam nikah, apalagi yang kurang? Maka tidak akan pernah kita meninggalkan nikah. Anak-anak tidak akan pernah meninggalkan rumah karena merasa kebahagiaan di situ.

 

Kalau di dalam nikah ada saling menghormati maka pintu di dunia terbuka, pintu sorga terbuka dan nikah kita menjadi indah dan manis. Ini yang harus kita gumuli seperti Yakub. Yakub bergumul menghadapi Esau sebab Esau mau datang membunuh Yakub, berarti termasuk keluarganya. Kalau sekarang pintu-pintu dalam nikah masih tertutup, periksa isteri bagaimana hormatnya di dalam nikah. Suami juga periksa, anak juga periksa, jangan saling tuding menuding “gara-gara kau tidak perhatian!” Nanti isteri bilang saya sibuk kerja di rumah, suami juga bilang saya sibuk kerja di luar! Mari saling menghormati, sesibuk-sibuknya kita luangkan waktu untuk isteri dan anak-anak kita. Saya sangat sibuk di dalam pelayanan tetapi saya berupaya meluangkan waktu untuk isteri dan anak-anak. Minimal sebelum tidur saya mendoakan mereka dan bercerita Firman kepada mereka. Supaya pintu-pintu dalam nikah terbuka, pintu sorga terbuka, ada kebahagiaan dan nikah itu akan mengarah pada nikah yang rohani pesta nikah Anak Domba Allah.

 

3.      Penghormatan di dalam penggembalaan.

I Timotius 5:17

5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

 

Penatua yang dimaksud di sini adalah gembala karena yang berkhotbah dan mengajar itu adalah gembala. Dalam terjemahan aslinya adalah elder artinya yang lebih tua. Jadi gembala itu harus lebih tua rohaninya dari pada jemaat. Jemaat masih kanak-kanak rohaninya mau ajar jemaat yang sudah dewasa, tidak mungkinlah! Harus rohaninya lebih tua dari jemaat. Sekalipun usianya masih muda, rohaninya harus lebih tua dari jemaat. Makanya syarat seorang gembala jangan yang baru bertobat, baru bertumbuh rohaninya sudah langsung mau jadi gembala.

I Timotius 3:1,6

3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.

 

Gembala yang baik pimpinannya harus dihormati dua kali lipat. Apa artinya ini 2 kali lipat? Salah satunya jangan hanya gembala yang dihormati tetapi isterinya gembala juga harus dihormati, dalam hal ini ibu gembala harus lebih rohani dari sidang jemaat. Kalau tidak rohani bagaimana jemaat mau menghormati.

 

Kalau mau jemaat menghormati gembala, gembala juga harus lebih dahulu menghormati jemaat. Bagaimana prakteknya? Menunaikan tugasnya dengan jerih payah, dengan setia dan tanggung jawab. Mau dihormati tetapi hilang-hilang dari kandang, gembala tidak pernah kasih makan domba, yang kasih makan malah orang lain, bagaimana bisa dihormati? Kalau gembala tidak kasih makan dombanya, dia nanti akan lebih hormat pada pendeta yang kasih makan dia, gembalanya sendiri tidak akan dia hormati.

 

Gembala lebih dahulu berjerih payah, harus setia dan tanggung jawab memberi makan domba-domba, setia tanggung jawab menaikan doa penyahutan kepada Tuhan bagi sidang jemaat, demi keselamatan jiwa sidang jemaat.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Kalau gembala tidak memberi makan domba, jemaat jangan senang, domba itu malah dimakan gembala itu.

 

Sampai sebatas apa gembala berjerih payah?

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Layani sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali, jangan berhenti di tengah jalan! Sidang jemaat dukung dalam doa supaya saya menunaikan tugas ini sampai garis akhir. Doa saya selalu kepada Tuhan berikan bahu yang kuat untuk menanggung beban pelayanan ini. Tidak mungkin saya mau serahkan pada yang lain. Kalau Tuhan percayakan 3 sidang layani sungguh-sungguh, kalau besok-besok Tuhan tambahkan lagi layani. Kalau memang sudah waktunya diserahkan pada yang lain ada cara dari Tuhan. Bukan diserahkan begitu saja.

 

Tadi dikatakan dalam melayani tidak menghiraukan nyawa, itu gembala yang patut dihormati 2 kali lipat. Sedangkan nyawanya tidak dia pedulikan apalagi cuma kehidupannya sehari-hari. Bukan mengedepankan diri, saya sudah komitmen sejak dipanggil Tuhan melayani bukan mengedepankan perkara yang jasmani. Kalau Tuhan berikan itu hanya bonus dari Tuhan, bukan itu yang dicari.

 

Kalau gembala menunaikan tugas pelayanannya dengan baik, ada hadirat Gembala Agung di tengah-tengah sidang jemaat. Jangan takut, kita tidak diterlantarkan, tidak dibiarkan Tuhan, sekalipun keadaan kita bagaikan domba di tengah-tengah serigala, ada Gembala Agung yang membela dan menjaga kita. Tetapi kalau gembala tidak menunaikan tugas maka singa yang ada di dalam sidang jemaat.

 

Bagaimana praktek domba menghormati gembala?

a)      I Timotius 5:17-18

5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.

5:18 Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya."

 

Janggan memberangus mulut lembu yang mengirik, jangan tutup mulutnya supaya dia bisa makan. Artinya berbagi berkat jasmani dengan gembala. Tidak perlu diminta, tidak perlu dipantun-pantun, lakukan saja tugas gembala nanti jemaat sudah mengerti.

Galatia 6:6

6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

 

Perhatikan ini, bagi yang ada padamu, jadi jangan bagi berkat jasmani kepada gembala dari yang diutang. Dan jangan iri kalau gembala diberkati secara jasmani, itu bonus dari Tuhan.

 

b)       I Timotius 5:17

5:19 Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi.

 

Jangan gampang menerima tuduhan terhadap gembala, jangan berprasangka buruk, jangan berprasangka yang bukan-bukan. Kalau jemaat terganggu mendengar omongan-omongan tentang saya, coba tanyalah, saya terbuka untuk ditanya. Kalau saya salah saya minta ampun, kalau tidak salah saya luruskan. Kalau dari pihak saya yang mau meluruskan tidak perlu, nanti Tuhan yang bela. Kalau merasa tidak terganggu yah tidak usah dengar. Kalau terganggu yah tanya supaya tidak berprasangka buruk. Akhirnya gembala semakin diberkati dia malah semakin dicukur oleh Tuhan karena salah!

 

c)      Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Jangan membuat gembala berkeluh kesah. Sebab kalau gembala berkeluh kesah maka tudung perlindungan terbuka dan tidak ada doa penyahutan. Ingat pelajaran nabi Yeremia, Yeremia masih mau mendoakan jemaat Israel yang membuat dia berkeluh kesah, tetapi Tuhan katakan “stop, jangan doakan lagi”. Bagaimana kalau Tuhan yang suruh stop?

 

4.      Penghormatan kepada Tuhan

Yesaya 58:13-14

58:13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,

58:14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.

 

Salah satu praktek menghormati Tuhan adalah menghormati hari sabat tetapi bukan secara hurufiah. Zaman Israel dulu sabat itu adalah hari ketujuh, hari perhentian, tidak boleh bekerja sebab Tuhan beristirahat pada hari ketujuh. Yesus datang lalu mati menggenapkan Taurat. Sekarang kita zaman kemurahan, jadi tidak seperti bangsa Israel dahulu. Kalau mau menghormati hari sabat seperti bangsa Israel dahulu, Tauratnya lakukan semuanya saja, jangan hanya cuplik-cuplik satu-satu. Kalau mau ibadah bangun Tabernakel dulu, lengkapi semuanya baru bawa lembu  dan sebagainya. Kita tidak perlu lagi begitu, bagi kita sekarang yang rohani. Orang Israel saja tidak bisa melakukan hukum Taurat, kenapa kita bangsa kafir mau melakukan hukum Taurat. Melanggar salah satu sudah melanggar seluruh hukum.

 

Keluaran 31:14-15

31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.

 

Setelah kita ditebus oleh darah Yesus, status kita sekarang adalah Israel yang rohani. Kita harus menghormati sabat dalam pengertian yang rohani. Ini sabat dalam pengertian yang rohani:

Yesaya 63:14

63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

 

Sabat yang rohani itu ada perhentian di dalam Roh Kudus. Dulu bangsa Israel pada hari sabat tidak boleh melakukan pekerjaan, bahkan memasang apipun tidak boleh. Arti perhentian di dalam Roh Kudus adalah tidak ada lagi suara daging, aktivitas daging dimatikan, pikirannya, perasaannya, perbuatannya, tabiatnya, hawa nafsunya daging semua dimatikan. Yang membuat kita tidak tenang adalah suara-suara daging kita. Putus asa, kecewa, takut menghadapi sesuatu, itu suara daging dan harus dimatikan.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Jadi praktek penghormatan kepada Tuhan adalah ada perhentian di dalam Roh Kudus yaitu mematikan suara daging. Saya sebagai gembala khotbah, jangan sampai ada suara daging “Firman ini keras, kalau saya sampaikan nanti jemaat keluar, dia itu penyumbang beras”. Kalau itu dari Tuhan harus disampaikan dan kalau dia menerima Firman tidak akan keluar, malah lebih berterima kasih “Terima kasih Tuhan dosaku diungkap, saya salah saya mau lebih membenahi diri”. Banyak kali kami hamba Tuhan karena suara daging akibatnya membijaksanai Firman, tambah ini, kurang itu. Matikan suara daging, hormat saja pada Firman, taati saja Firman, Tuhan pasti tolong.

 

Tuhan perintahkan orang Israel untuk menguduskan hari sabat. Kapan perintah ini keluar? Ketika petunjuk pembangunan Tabernakel diberikan.

Keluaran 31:12-17 Perikop: Peringatan untuk menguduskan hari sabat

31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.

31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati. 

31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.

31:17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."

 

Peringatan ini datang setelah Tuhan memberikan petunjuk pembangunan Tabernakel yaitu dari pasal 25 sampai pasal 31 ayat 11. Tabernakel secara jasmani sudah hancur, sekarang kita membangun Tabernakel secara rohani. Petunjuk pembangunan Tabernakel secara rohani itulah Firman pengajaran Kabar Mempelai. Kita mau membangun Tabernakel secara rohani itulah Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Untuk dipakai dalam pembangunan Tabernakel yang rohani,harus mengalami perhentian di dalam Roh Kudus, harus mengalami sabat. Kalau suara daging kita selalu mencul “mau menggelar KKR berapa banyak biayanya?” tidak akan pernah jadi, tidak akan pernah bikin KKR kalau ada suara daging. Sekarang mau gelar natal, kalau muncul lagi suara daging “baru dicukur bulunya belum tumbuh ini” tidak akan ada kegerakan. Seperti 5 roti untuk 5000 orang. Murid-murid suara dagingnya muncul “di sini ada 5 roti dan 2 ekor ikan tetapi apa artinya untuk orang banyak” itu suara daging, tidak akan pernah jadi KKR. Tuhan bilang suruh duduk semuanya di rumput, begitu Yesus ambil roti, mengucap syukur, dan dibagikan maka bisa memberi makan 5.000 orang. Suara daging dimatikan, jangan ikuti itu, supaya kita dipakai.

 

Mau ibadah, kalau suara daging “ah kena marah terus dari suami, lebih baik tidak usah" maka orang itu tidak akan pernah dipakai Tuhan. Ayo kita matikan semua suara daging lewat kekuatan Firman di dalam urapan Roh Kudus.

 

Mengapa kita butuh perhentian dalam Roh Kudus dan bagaimana mendapatkannya?

Matius 11:28-29

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

 

Sebab di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus seringkali kita letih lesu dan berbeban berat. Kalau tidak ada perhentian bagaimana bisa melayani. Beban paling berat itu beban dosa! Kalau mau jujur bapak ibu yang datang di sini, ada beban di dalam nikah? Ada! Siapa yang tidak ada beban di dalam nikah? Apakah ada yang berani berkata saya sejak menikah dari awal sampai sekarang mulus terus. Kalau saya sebagai gembala tidak ada perhentian, saya khotbah sambil ada beban dosa dalam nikah yang tidak diselesaikan. Coba saya khotbah sambil pikul beban 50kg, kalimat pembuka mungkin masih lantang, tetapi lama kelamaan sudah tidak mampu khotbah. Akhirnya pelayanan kita tidak bisa dinikmati orang lain karena ada beban.

 

Untuk mendapat perhentian belajar pada Yesus di kayu salib yaitu belajar lemah lembut dan rendah hati, pasti ada perhentian, kita melayani dengan kuk yang enak dan ringan. Namanya belajar tidak langsung jadi, ada prosesnya.

 

Pengertian lemah lembut:

a)      Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Lemah lembut adalah kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun karena kita tahu hanya Firman yang mampu mengangkat beban-beban kita. Nikahnya sudah dalam beban, dalam pekerjaan ada beban, belum lagi beban dosa, kemudian Firman lagi dianggap beban, itu sudah terbungkuk-bungkuk. Tidak akan tenang, tidak ada damai sejahtera. Dengar Firman bisa tersinggung, masalah nikah belum selesai, dengar Firman yang keras malah ngamuk-ngamuk, tidak selesai-selesai masalahnya. Orang Israel sampai 6 kali mengatakan sabda yang dibebankan Tuhan. Bayangkan, Firman Tuhan mereka anggap beban. Padahal Firman itu yang mengangkat beban kita.

b)      Lihat Yesus waktu di kayu salib, dari bawah Dia menerima cacian dan hujatan. Apa yang Yesus katakan? Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Jadi lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Dosa itu beban, dosa orang lain membebani dia, lalu kita tidak mau ampuni dan lupakan, akibatnya kita sendiri punya beban, kita pikul lagi beban orang itu, rugi sendiri!

 

Mungkin ada yang berkata, itu karena Yesus jadi Dia bisa seperti itu. Contoh manusia adalah Stefanus, waktu dilempar batu dia berdoa “Bapa jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka”. Stefanus manusia daging seperti kita, berarti kita juga bisa, tinggal kita mau atau tidak. Dari kita kemauan, dari Tuhan kemampuan. Memang untuk mengampuni itu tidak gampang, apalagi kalau ulang berulang disakiti, tetapi asalkan ada kemauan maka Roh Kudus yang kasih kemampuan. Sesakit apapun kita mari mengampuni dan melupakan.

 

Pengertian rendah hati. Kita belajar dari Yesus, Dia tidak berdosa tetapi Dia akui dosa kita di kayu salib, Dia yang tanggung. Jadi rendah hati adalah kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diulang lagi.

 

Kalau sudah lemah lembut dan rendah hati, Tuhan ganti dengan beban yang enak dan ringan.

Matius 11:28-29

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

 

Tuhan berikan beban yang enak dan ringan sehingga tidak mungkin dilepaskan. Menghadapi masalah nikah bisa tenang karena sudah enak dan ringan. Pelayanan menjadi enak dan ringan, nikah menjadi enak dan ringan, semua jadi enak dan ringan karena Roh Kudus. Melayani 3 sidang kalau ada dosa malah tambah berat, kalkulatornya main, bensin naik, sekali isi 500.000. Sekali jalan ke Diora berapa, pulang berapa, kalau kasih hidup ac tambah boros, belum bannya, belum servicenya, tidak jadi melayani kalau hitung-hitungan seperti itu. Ini pelayanan karena tidak mau belajar lemah lembut dan rendah hati.

 

Biar ini kita imani:

Matius 11:30

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Dosa yang bagaimana yang harus kita buang? Dosa yang berkaitan dengan sabat.

Keluaran 35:1-3

35:1 Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.

35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati. 

35:3 Janganlah kamu memasang api di mana pun dalam tempat kediamanmu pada hari Sabat."

 

Artinya jangan pasang api:

a)      Jangan menyala-nyala di dalam kenajisan! Ini yang membuat beban. Nikah itu kalau suami menyala-nyala dalam kenajisan, isteri menyala-nyala dalam kenajisan, anak menyala-nyala dalam kenajisan wah rumah itu terbakar. Suami tidak mengerti keadaan isteri, dipaksa saja padahal sementara tidak boleh, ada tamunya lagi datang. Ini sudah menyala-nyala dalam kenajisan, sampai sudah tidak wajar yang dilakukan. Anak-anak muda juga, menyala-nyala dalam kenajisan mau coba ini coba itu yang najis-najis. Ini semua membuat beban.

Roma 1:27

1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

 

b)      Menyala-nyala di dalam kebencian.

Kisah Para Rasul 9:1

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

 

Herannya kalau ada orang mau hidup benar dan suci malah dibenci. Dalam nikahpun begitu, suami mau hidup suci, yang lain malah benci. Benci kepada orang yang mau hidup di dalam Firman! Kalau posisi kita benar, kita mau disucikan lalu dibenci, jangan balas, doakan! Kalau kita balas berarti sama saja. Allah Hakim yang adil, pembalasan itu haknya Tuhan, bukan haknya kita. Kalau akhirnya orang itu dihajar Tuhan, jangan katakan “ngana rasa, rasain” doakan saja yang baik.

 

c)      Dosa perkataan itu api yang membakar hutan.

Yakobus 3:5-6

3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

 

Kita sudah terlanjur ucapkan yang salah, mau cabut itu tidak gampang. Mau memadamkan api yang membakar hutan tidak gampang, sebab itu jaga lidah ini. Apalagi saya sebagai gembala dari mimbar ini mau menyebarkan ujaran kebencian terhadap pendeta lain sehingga jemaat sudah ikut membenci pendeta itu padahal belum tentu apa yang saya sampaikan. Begitu tahu kebenarannya paling cuma ketawa saja karena sudah terlanjur. Sudah terlanjur membunuh karakter orang!

 

Inilah api yang harus dipadamkan. Jangan menyala-nyala dalam kenajisan, jangan menyala-nyala dalam kebencian, jangan sampai lidah kita ini teledor mengucapkan yang salah sampai memfitnah dan menggosipkan yang tidak benar.

 

Kalau semua ini sudah kita selesaikan pasti ada perhentian dan damai sejahtera. Kalau terlanjur ucapkah ayo selesaikan. Kalau berita itu tersebar pada sidang jemaat ayo bicara di depan jemaat lalu dicabut. Itu dosa perkataan, harus diselesaikan maka pasti ada perhentian. Berbahagianya kita kalau selalu ada perhentian di dalam Tuhan dan Tuhan sudah sediakan 1 perhentian bagi kita itulah kerajaan 1000 tahun damai. Perhentian dalam Roh Kudus itu sabat kecil, kalau ini kita alami maka nanti masuk kerajaan 1000 tahun damai itu sabat besar. Kalau sudah masuk kerajaan 1000 tahun damai, pasti masuk sabat kekal, kerajaan Sorga, Yerusalem Baru. Semoga kita semua kembali dengan mengalami perhentian. Mungkin masalahnya belum selesai tetapi sudah ada damai, ketenangan di hati, semua menjadi enak dan ringan. Saat kita lemah Tuhan kuatkan. Dalam beban berat, Tuhan ada menolong kita sekalian. Apapun beban kita kita utarakan kepada Tuhan, Tuhan mampu memberikan kelegaan kepada kita sekalian.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar