20230218

Kebaktian Doa, Sabtu 18 Februari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. 

Yohanes 10:29-31,36

10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

 

Ini penyebab kedua Yesus ditolak oleh orang Yahudi yaitu karena Yesus mengaku sebagai Anak Allah. Apa aktivitas Yesus sebagai Anak Allah?

I Yohanes 4:8-10

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Aktivitas Yesus sebagai Anak Allah yaitu memperdamaikan dosa-dosa manusia. Yesus dan Bapa adalah satu. Bapa atau Allah adalah kasih, jadi Yesus Anak Allah juga adalah kasih. Kedatangan Yesus pertama kali ke dunia ini sebagai Anak Allah untuk memperdamaikan dosa manusia. Orang Yahudi menolak Yesus = menolak kasih Allah, prakteknya mau melempari Yesus dengan batu. Sekarang ini praktek menolak kasih Allah adalah keras hati, mempertahankan dosa, tidak mau berdamai. Manusia ini berseteru dengan Allah kalau mempertahankan dosa. Biarlah kita memanfaatkan sarana pendamaian dari Tuhan, yaitu mau berdamai dengan Tuhan dan sesama.

 

Proses berdamai dengan Tuhan dan sesama:

1.      Mengaku dosa. Sebenarnya sederhana, cuma daging kita yang membuat sulit. Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, baik dosa dalam hati dan pikiran kita, dosa pada pandangan, juga pada perkataan dan perbuatan. Karena Tuhan itu mencari yang sudah lalu. Apa yang kita perbuat, katakan, pikirkan, kita taruh di angan-angan dan hati itu kita perdamaikan kepada Tuhan.

I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Kalau kita mau mengaku maka darah Yesus Korban pendamaian itu mengampuni dosa kesalahan kita, dihapus sampai tidak berbekas. Tuhan melihat kita seperti tidak pernah berbuat dosa itu. Inilah dahsyatnya kuasa darah Yesus. Makanya kalau membaca Matius pasal 25, ada 5 gadis bijaksana yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di dalam Mempelai Wanita Tuhan itu ada mantan pemabuk, pezinah, orang-orang yang berbuat dosa tetapi diperdamaikan. Berbuat dosa itu kesuciannya rusak! Mohon maaf kalau saya pakai perkataan ini, ini bahasa Alkitab. Orang berbuat dosa sudah tidak perawan lagi. Tetapi dalam Matius pasal 25 ditampilkan 5 gadis bijaksana, berarti masih perawan. Dulunya sudah dirusak kehormatan kita oleh dosa, tetapi lewat perdamaian, kuasa darah Yesus membasuh segala dosa kita dan Tuhan melihat kita seperti tidak pernah berbuat dosa itu. Kita tampil sebagai gadis perawan suci di hadapan Tuhan. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi, jangan rusak lagi kesuciannya.

 

Kalau kita tahu itu dosa lalu tidak mau berdamai malah diulangi lagi, maka dosa itu akan menjadi dosa sengaja yang tidak terampunkan lagi.

Ibrani 10:26

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

 

Dosa itu menjadi permanent. Dalam kitab nabi Mikha dikatakan dosa itu sudah tertulis di tanduk mezbah dengan pena intan yang tidak terhapus lagi. Sudah ditunjukan keadaan kita lewat Firman, mari kita selesaikan semua.

 

2.      Mengampuni dosa sesama yang sudah diakui dan melupakannya. Dosa diselesaikan, dosa tidak berkuasa lagi atas kita. Alkitab mengatakan ada dosa yang membawa maut ada dosa yang tidak membawa maut. Dosa yang tidak membawa maut itu dosa yang sudah diakui dan dihapus oleh darah Yesus. Dosa yang membawa maut itu yang tidak diakui, yang kekal dan tidak akan terampunkan lagi.

 

Waktu kita sekarang ini waktu yang sisa, bukan untuk menambah dosa tetapi untuk memperdamaikan dosa. Kalau kita mau berdamai maka ada hasil yang kita nikmati.

1.      II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Hasil pendamaian kita dibenarkan oleh darah Yesus sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan dipercaya pelayanan pendamaian = dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ingat, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu pelayanan pendamaian. Jadi kalau masih ada dosa yang kita pertahankan maka sia-sia pelayanan kita, tidak berkenan kepada Tuhan. Biar hebat khotbah tetapi kalau ada yang dia sembunyi, hanya merasa dipakai tetapi sebenarnya tidak dipakai Tuhan. Namanya pelayanan pendamaian, berarti setiap kita melayani Tuhan, dosa-dosa itu kita selesaikan. Jangan melayani sambil mempertahankan dosa, dosanya ditumpuk. Atau dosanya dipertahankan lalu pelayanan dibuang, itu keliru.

 

Kita harus menjadi senjata kebenaran, hamba kebenaran.

Roma 6:13,18

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

Ingat, pelayanan itu adalah pelayanan pendamaian. Melayani ada kepahitan hati, melayani menyembunyikan dosa, itu tidak dipakai! Cuma bersusah-susah percuma. Kelihatan giat tetapi Tuhan katakan “Aku tidak mengenal kamu!”. Orang seperti itu berdoa tidak akan didengar Tuhan, doa orang fasik kekejian di hadapan Tuhan.

 

Iblis selalu mengganggu, dia ganggu hati dalam hubungan suami isteri, hubungan orang tua, anak, kakak dan adik, semua diganggu supaya kita tidak damai. Biar kita hebat melayani tetapi kalau tidak damai, itu tidak berguna, sia-sia pelayanannya, hanya capek percuma dan tidak mendapat upah dari Tuhan. Mari kita gunakan waktu untuk berdamai. Sebagai hamba Tuhan kalau dia berdamai, melayani dalam tanda pendamaian, Tuhan akan semakin membukakan rahasia Firrman, dipercaya pembukaan rahasia Firman. Untuk apa pembukaan rahasia Firman? Untuk mengungkap segala dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat. Makanya kalau dia mempertahankan dosa, bagaimana bisa dipercayakan pembukaan rahasia Firman untuk mengungkap dosa sidang jemaat, sementara dosanya sendiri dia sembunyikan. Berarti dia menjadi penipu di tengah jemaat, dia khotbah kesucian, dia sendiri cemar!

 

Doakan saya, sebagai gembala saya bergumul terus. Dalam rumah tangga dalam hubungan isteri dengan anak, kalau tidak damai mau khotbah apa. Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman akhirnya hanya menghakimi, salah-salahkan jemaat sementara pada dirinya begitu banyak dosa dia sembunyikan. Kita ini banyak kekurangan dan kelemahan, tetapi kita tidak mau bertahan pada kekurangan dan kelemahan kita! Saya katakan kepada isteri saya suami ada banyak kelemahan dan kekuranganku, tetapi saya tidak mau bertahan pada kekurangan dan kelemahanku. Karena di belakangku ada berapa jiwa, isteri dan anak-anak sudah 3 jiwa, tambah jemaat Tonusu, Tentena, Diora. Kalau saya damai, tidak ada pembukaan Firman, cuma kumpul percuma kita di sini, tidak ada nilai apa-apa kita dapatkan.

 

Kalau jemaat sebagai pelayan Tuhan anak Tuhan mau berdamai maka dipakai Tuhan untuk bersaksi tentang segala keadaannya yang telah didamaikan oleh Tuhan. Seperti perempuan Samaria bersaksi tentang segala keadaannya yang sudah disucikan oleh Tuhan. “Dulu saya begini, lewat Firman saya diubahkan dan disucikan oleh darah Yesus”. Hamba Tuhan khotbah dalam pendamaian maka dia menyampaikan berita yang hidup. Jemaat bersaksi dalam tanda pendamaian, dia menyaksikan kesaksian yang hidup, maka jiwa-jiwa dimenangkan. Kalau ada pendamaian, ini berita dan kesaksian yang ada tanda darah, itu ada kuasa untuk memenangkan jiwa-jiwa dan juga mengalahkan setan.

 

Sebaliknya kalau melayani dengan menyembunyikan dosa, kita menjadi senjata kelaliman. Orang yang dilayani ditembak dengan dosa. Orang datang dalam keadaan suci, begitu dia dilayani malah menjadi cemar, sebab pelayannya melayani dalam keadaan berdosa. Apapun pelayanan yang kita kerjakan, khotbah, main musik, paduan suara, menyanyi di depan, harus dalam tanda pendamaian. Jangan sampai orang malah berkata “dia itu menyanyi di depan? Kemarin saya lihat dia mabuk, minum, merokok, kemarin saya lihat dia ugal-ugalan di jalan. Gereja apa ini, pelayannya tidak beres!”. Pelayan seperti itu melayani hanya menembak peluru dosa, orang yang datang hanya ditembak peluru dosa, pulang dia hidup dalam dosa karena ulah pelayan yang cemar. Imam itu berada di tengah antara Tuhan dan jemaat. Kalau dia hidup dalam dosa, kasihan orang-orang yang dilayani.

 

Tanggung jawab para pelayan Tuhan di sini, jangan melayani membawa peluru dosa di sini! Terutama saya sebagai gembala, jangan khotbah menembakan peluru dosa, khotbah tetapi hidup dalam kenajisan dan kejahatan. Sebab itu sebelum kita melayani diberikan kesempatan kita berdoa baik di rumah sebelum ke gereja “Tuhan ampuni saya, ini kesalahanku”. Baru kita melayani. Jangan petantang, petenteng melayani tetapi tidak menyelesaikan dosa.

 

Seperti ada kejadian, pelayan ibadah pemimpin pujian sementara beribadah ada pencuri di tokonya yang ketangkap. Jadi dia pulang dulu pukuli pencurinya baru masuk lagi beribadah. Selesai ibadah ketahuan sama gembala, dipanggil dia “kamu ini petantang petentang melayani habis pukul orang!”. Memang salah pencurinya, tetapi dia juga salah main hakim sendiri.

Kadangkala kita anggap biasa pelayanan itu, padahal kita sudah salah tetapi tidak merasa tertuduh. Kita harus memperbaiki pelayanan kita. Melayani dengan damai sejahtera sehingga pelayanan kita menjadi berkat bagi orang yang dilayani.

 

2.      Ibrani 10:8-10

10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat —.

10:9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

 

Hasil kedua disucikan oleh darah Yesus. Mulai dari hati dan pikiran itu batin. Dan juga perkataan perbuatan disucikan, itu lahir. Jadi lahir batin disucikan. Oleh darah Yesus rahasia Firman dibukakan, rahasia Firman ini yang berkuasa menyucikan kehidupan kita. Kesucian itu adalah kebenaran yang telah diuji, tidak mau lagi melakukan yang cemar. Ini pentingnya proses pendamaian ini. Darah Yesus membukakan rahasia Firman, itulah yang menyucikan kita.

 

Mengapa kita harus disucikan?

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Ayat 3 ini referensinya dalam Matius pasal 17 di mana Yesus naik ke gunung untuk berdoa. Jadi naik ke gunung ini menunjuk menyembah Tuhan. Jadi mengapa harus disucikan? Supaya kita bisa naik ke gunung Tuhan, bisa menyembah Tuhan. Sehingga nanti kita bisa naik ke gunung Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi ada 3 gunung yang harus kita naiki:

a)      Gunung Golgota, kita berdamai di situ, selesaikan dosa.

b)      Hasil pendamaian kita disucikan untuk bisa naik ke gunung penyembahan.

c)      Sampai nanti kita naik ke Yerusalem Baru.

 

Kita periksa kenapa penyembahan kita kering, sementara orang lain bisa hancur hati, bisa tahan setengah jam sampai satu jam, tetapi dia 10 menit saja tidak tahan. Kenapa kita tidak tahan menyembah Tuhan? Kesuciannya diperiksa, sudah berdamai atau belum. Penyembahan ini menentukan kita bisa naik gunung Yerusalem Baru. Kalau sekarang tidak bisa menyembah tidak akan bisa naik ke gunung Yerusalem Baru.

 

Wahyu 12:17

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

 

Yang masuk aniaya antikristus itu gereja yang punya Firman (meja roti) punya kesaksian (pelita emas) tetapi tidak punya mezbah dupa emas, tidak punya penyembahan. Kita punya Firman pengajaran dalam gereja, kita punya kesaksian, tetapi kalau tidak punya penyembahan tidak akan tersingkir. Penyembahan itu merobek daging. Orang yang tidak masuk penyingkiran, diizinkan oleh Tuhan untuk menyembah sampai mencapai ukuran yaitu daging tidak bersuara tetapi dengan proses harus dianiaya sampai dipancung kepalanya. Daging sudah tidak bersuara kalau sudah dipancung. Jangan tunggu kita masuk di situ, lebih baik sekarang kita tingkatkan kesucian, meningkat juga penyembahan.

 

Jangan puas sudah menjadi senjata kebenaran, hamba kebenaran, sebab lebih banyak hamba kebenaran yang tidak bisa naik gunung penyembahan.

Matius 17:1-2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang

 

Murid Yesus ada 12, yang naik ke atas gunung penyembahan 3 orang. Jadi jangan puas cuma menjadi hamba kebenaran. Tingkatkan sampai menjadi penyembah yang benar. Kita melayani dalam tanda kebenaran itu semua hamba kebenaran. Tetapi kalau tidak menyembah di atas gunung, tidak akan mengalami kemuliaan. Apa yang terjadi di kaki gunung? Ada anak yang sakit ayan, gila babi, kehancuran nikah dan buah nikah. Tidak disebutkan isterinya di situ, ini menunjuk kehancuran nikah dan buah nikah. Sebab itu penting doa penyembahan ini, harus kita tingkatkan.

 

Tadi disebutkan 6 hari kemudian. 6 itu menunjuk angka daging. Jadi penyembahan itu proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sampai daging tidak bersuara lagi sehingga kita bisa melihat Tuhan. Hasilnya kalau kita bisa menyembah Tuhan.

a)      Yesus berubah rupa artinya ada mujizat rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai nanti sempurna seperti Yesus. Saya ambil waktu doa penyembahan, iblis mau mengganggu merusak kedamaian. Dulu bisa mangkel, mengamuk dan marah, ini bisa diredam. Inilah keubahan hidup yang terus terjadi dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Inilah hasil dari penyembahan, keubahan hidup. Kita sendiri terheran-heran, kok bisa seperti itu. Itulah mujizat keubahan hidup.

 

b)      Kalau mujizat rohani terjadi maka mujizat jasmani juga pasti terjadi. Di atas gunung itu ada Musa yang sudah divonis Tuhan tidak bisa masuk tanah Kanaan dan dia sudah mati. Tetapi dalam Matius pasal 17, Markus pasal 9, Lukas pasal 9 Musa ada di atas gunung di tanah Kanaan. Orang yang sudah mati dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, berada di atas gunung di tanah Kanaan. Ini kuasa mujizat jasmani, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

Banyak pengalaman kami alami dalam mengikut Tuhan, dengan menyembah Tuhan beracara. Yang tidak pernah dipikir dan timbul di dalam hati, itu yang Tuhan sediakan dan kerjakan.

 

Permulaan keubahan hidup dimulai dari wajah. Wajah itu cermin dari hati, hati dan pikiran itu satu. Jadi permulaan keubahan hidup di mulai dari hati dan pikiran atau perasaan dan pikiran. Kalau suka bawa-bawa perasaan, gampang tersinggung, gampang tersandung, mari banyak menyembah. Baru lihat orang tertawa-tertawa sudah tersinggung “dia tertawai saya!” padahal bukan! Kita lihat orang bisik-bisik “dia gosipkan saya!” padahal bukan. Pikiran dan perasaan daging diubahkan menjadi pikiran perasaan Yesus.

Filipi 2:5,8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Ada 7 pikiran perasaan Yesus tetapi kita ambil saja 2 yaitu rendah hati dan taat. Ayo biarlah kita rendah hati, tidak marah sekalipun direndahkan. Rendah hati itu kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama dari kita.

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Anggap yang lain lebih utama dari kita sehingga kita tidak akan pernah membanggakan sesuatu, menyombongkan sesuatu, bisa bekerja sama dan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Itulah hikmatnya Tuhan, Tabernakel itu alat-alatnya dipikul. Disinilah dibutuhkan kerja sama. Kalau tidak ada kerendahan hati sulit untuk bekerja sama.

 

Dan pikiran perasaan Yesus adalah taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi, sampai kita hanya berkata terserah Engkau Tuhan. Daging ini terlalu banyak suaranya yang harus dirobek dan dimatikan, jangan mau dituruti! Apalagi keinginan daging itu, jangan dituruti! Dia punya daya pikat dan daya seret, dia menyeret kita keluar dari koridor Firman Tuhan sehingga jatuh dalam dosa.

 

3.      Ibrani 10:14

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Sesudah dikuduskan disempurnakan, ini hasil ketiga, kita disempurnakan oleh darah Yesus, kita tidak lagi bernoda dan tidak bercacat di hadapan Tuhan sehingga bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai dengan satu suara penyembahan “haleluya”. Satu tubuh, satu kepala, satu suara penyembahan “haleluya”. Ini kerinduan kita bersama, dengan keluarga kita, isteri anak-anak, keluarga yang lain, satu rumah bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali,  jangan ada satupun yang tertinggal. Sama-sama kita masuk dalam penyingkiran gereja. Penyingkiran gereja sudah tidak lama lagi, waktu yang ada ini tinggal sisa, tinggal sedikit waktu. Ini kita gunakan dengan sungguh-sungguh untuk berdamai.

 

II Petrus 3:14

3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

 

Pendamaian itu harus kita usahakan. Ada yang kles dengan orang lain, ayo cari usahakan untuk selesaikan. Tuhan cari yang sudah lalu.

Pengkhotbah 3:15

3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Jangan dilupakan begitu saja. Nanti orang lain sudah menyingkir, kita mau menyingkir tetapi tangan masih ada yang ikat. Begitu dilihat pernah dulu tempeleng orang belum diselesaikan. Mau tersingkir tetapi mulutnya masih terikat, ternyata dulu pernah kata-katai orang tidak diperdamaikan. Kalau masih ada orangnya selesaikan dengan orangnya. Kalau sudah tidak ada orangnya tinggal minta ampun kepada Tuhan. Ayo selesaikan supaya kita dibenarkan, disucikan, disempurnakan, tidak bernoda dan tidak bercacat, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk kerajaan sorga yang kekal Yerusalem Baru.

 

Biarlah kuasa darah Yesus pada sore hari ini memperdamaikan kita semua. Sejauh timur dari barat pelanggaran kita, sedalam tubir laut kesalahan kita, darah Yesus mampu menghapus semuanya.


Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar