20230219

Kebaktian Umum, Minggu 19 Februari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:2

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

             

Ini menunjukan penampilan antikristus yang tampil dengan kombinasi 4 binatang buas yaitu naga, macan tutul, beruang dan singa. Kita sudah mendengarkan pembahasan tentang semuanya. Biarlah menjadi awasan bagi kita supaya jangan sampai kita dikuasai roh antikristus ini. Naga atau setan memberikan takhtanya kepada antikristus. Bicara takhta menunjuk kedudukan. Jadi antikristus adalah manusia yang dagingnya buas suka menuntut kedudukan. Rohnya ini banyak masuk kepada hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Menuntut kedudukan, menuntut dipuji, menuntut dihormati. Sebagai contoh adalah ahli-ahli Taurat yang suka cari hormat dan kedudukan.

Markus 12:38-39

12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,

12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,

 

Ada 2 macam takhta:

1.      Takhta antikristus = takhta manusia

2.      Takhta Tuhan.

 

Kita mau berada di mana? Biarlah kita berupaya sekalipun hidup di dunia tetapi bersuasana takhta Tuhan. Seperti yang dicatat dalam Yesaya pasal 6, Tuhan duduk di atas takhta dan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Suci. Kita di dunia, Tuhan bertakhta, tetapi kita bisa merasakan suasana takhta Tuhan itu.

Yesaya 6:1

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

 

Kapan kita bisa merasakan suasana takhta Tuhan ini? Kalau raja Uzia mati, artinya kalau takhta manusia atau takhta antikristus kita singkirkan. Kita tidak mengejar hormat, pujian dan kedudukan, tetapi bagaimana mau menyenangkan hati Tuhan. Tuhan duduk di takhtanya dan ditekankan di situ ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Apa artinya ini secara rohani bagi kita?

Wahyu 19:13-16

19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. 

19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

 

Yesus = Firman. Pada jubahNya tertulis nama Raja segala raja = Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kalau digabungkan jubah Yesus adalah Firrman Kabar Mempelai.

 

Ada 2 pemberitaan Firman seperti yang diteladankan oleh Yesus dan juga diajarkan oleh Paulus:

1.      Injil keselamatan, kabar baik, Firman penginjilan yaitu Firman yang memberitakan tentang Yesus yang datang pertama kali sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa untuk mati di kayu salib menyelamatkan manusia berdosa. Ditujukan kepada orang-orang berdosa yang belum percaya Yesus supaya percaya Yesus, dibenarkan dan diselamatkan. Makanya disebut kabar baik di padang gurun. Manusia berdosa itu bagaikan berada di padang gurun. Ada kabar baik bagaikan air yang sejuk menyegarkan dan memuaskan dahaga manusia.

 

Manusia yang percaya Yesus diselamatkan, ada tanda-tanda keselamatan. Tanda keselamatan setelah percaya terhadap Yesus harus bertobat, mati terhadap dosa. Setelah mati terhadap dosa harus dikubur di dalam baptisan air yang benar, mati bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus. Dan menerima baptisan Roh Kudus, hidup dalam urapan Roh Kudus, hidup baru hidup dalam kebenaran. Kalau benar berarti selamat.

 

Syaratnya harus benar yaitu bertobat, mati terhadap dosa. Setelah itu bertobat masuk kuburan air yang benar, bangkit menerima baptisan Roh Kudus, bisa hidup dalam kebenaran. Setelah selamat mau ke mana? Ada pemberitaan yang kedua.

 

2.      Injil Kemuliaan, Kabar Mempelai, Firman pengajaran yaitu Firman yang memberitakan bahwa Yesus akan datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai nanti disempurnakan. Ini yang harus kita alami.

 

Sekarang kita sudah ada di penghujung akhir zaman, biarlah jubah itu menyelubungi kita. Kita mengalami kuasa dari Firman pengajaran Kabar Mempelai, tingkatan dari kabar baik yaitu penginjilan. Penginjilan itu susu untuk kanak-kanak rohani. Setelah itu ditingkatkan pada kabar baik, makanan keras supaya rohani itu bertumbuh dewasa dan bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tadi dikatakan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Allah. Pada ujung jubah itu ada apa?

Bilangan 15:38

15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.

 

Pada ujung jubah orang Israel ada benang berwarna biru. Warna biru bicara kebangkitan. Jubah Yesus menunjukan Kabar Mempelai. Di ujung jubahNya ada benang berwarna biru. Kalau digabungkan ini kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai. Ini yang harus kita alami. Kita menghadapi antikristus, kalau kita tidak diselubungi ujung jubah Yesus maka hancurlah kita. Selama kita masih suka menuntut kedudukan, hormat dan pujian, hanya mengejar takhta manusia, sekalipun sudah ada di dalam Kabar Mempelai, tidak akan pernah mengalami kuasa kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Maka begitu terjadi kegoncangan mudah sekali melepaskan Kabar Mempelai. Dalam satu kesempatan saya bertanya pada seorang hamba Tuhan, Kabar Mempelai sudah begitu kuat di tempat itu, dipimpin oleh gembala yang teguh dalam pengajaran. Begitu dipanggil Tuhan dan diganti gembala yang lain yang tidak teguh dalam pengajaran, langsung hilang tanpa bekas, tidak terasa, tidak mengalami kuasanya.

 

Kita periksa diri kita, sekian lama kita di dalam pengajaran, apakah mengalami kuasa kebangkitan itu? Jangan hanya slogan Kabar Mempelai, begitu diperhadapkan dengan tantangan, pergumulan, ada pengajaran palsu, dia tinggalkan pengajaran, lepaskan pengajaran, terima ajaran campur, tetapi masih slogan Kabar Mempelai. Ini seperti kaleng susu merknya apa tetapi begitu dibuka isinya tepung. Bisa dilihat hidupnya sehari-hari tidak ada keubahan hidup, tidak mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai. Ayo takhta manusia ini kita hancurkan supaya kita bersuasana takhta Tuhan, kita mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai.

 

Kita lihat dulu bagaimana suasana takhta manusia. Kita baca tentang raja Uzia.

II Tawarikh 26:5,16-21

26:5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.

26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;

26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." 

26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.

26:21 Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.

 

1.      Uzia mencari Allah selama hidup imam Zakharia yang membimbing dia. Setelah Zakharia mati, Uzia berubah setia kepada Tuhan. Zakharia mati berarti raja Uzia sudah lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Jadi suasana takhta manusia yang pertama adalah lepas dari pelayanan hamba Tuhan yang benar tahbisannya = tidak tergembala, tidak ada yang menangani hidupnya. Selama kita belum tergembala, daging ini menjadi raja dalam hidup kita, sehingga kita tidak pernah mengalami kuasa kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Orang yang tidak tergembala itu terlantar, tidak ada yang tanggung jawab atas keselamatan jiwanya. Mau menikah dia bingung siapa yang mau memberkati. Setelah dikaruniai buah nikah, bingung lagi siapa yang mau menyerahkan anaknya. Kalau meninggal bingung siapa yang mau memimpin upacara pemakamannya.

 

Kaum muda ayolah tergembala sungguh-sungguh. Kadang kaum muda ini yang bikin repot. Datang-datang minta dinikahkan. Yah tergembala dulu dengan benar dan baik. Mau melayani pernikahan ini bukan hal yang dapat digampangkan. Ini tanggung jawab! Sebab nikah itu harus dibawa pada nikah yang rohani. Sebab itu harus tergembala dulu, ibadah dulu, baru diatur dan diurus pernikahannya. Para orang tua juga arahkan anaknya tergembala dengan benar dan baik. Jangan tiba-tiba datang bawa anaknya mau dinikahkan.

 

Mari tergembala dengan benar dan baik, jangan lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Kalau lepas dari penggembalaan, itu daging yang jadi raja. Nanti kalau enak buat dagingnya baru datang, kalau butuh baru datang. Om mau menikah atau om mau dibaptis, setelah itu hilang lagi. Mau menikah baru datang lagi, setelah itu kembali hilang lagi. Orang yang tidak tergembala itu suasana takhta manusia, dia tidak ketemu Tuhan tetapi nanti ketemu antikristus. Ayo sekarang tergembala, bawa hidup kita untuk mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai.

 

2.      II Tawarikh 26:16

26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

 

Menjadi tinggi hati = keras hati. Prakteknya:

a)      Yang seharusnya membakar ukupuan itu imam yang sudah dikuduskan, di sini malah Uzia yang membakarnya. Ini melayani tetapi salah tahbisan. Ibadah pelayanannya salah. Ini yang perlu diperbaiki. Yesus Mesias membenahi nikah dan ibadah. Salah dalam ibadah dan pelayanan yaitu melayani tidak sesuai jabatan pelayanannya. Jabatan pemain musik layani sebagai pemain musik. Jabatan sebagai gembala yah khotbah. Jabatan singer menyanyi.

 

Atau melayani tetapi tidak sesuai Firman. Menurut Firman yang membakar ukupan adalah imam dari suku Lewi yang sudah ditahbiskan. Diakan raja, pegawainya pasti ikut juga, banyak menghadirkan petinggi-petinggi tetapi belum tentu pelayanan diterima oleh Tuhan. Kalau tahbisan salah, Tuhan tidak berkenan, malah disebut hanya merusak. Kalau ajaran salah tahbisan pasti salah, pelayanan pasti salah. Tadi dia sudah lepas dari pelayanan imam Zakharia, tidak tergembala pada pengajaran yang benar, melayani tetapi komandonya salah, tahbisan pasti salah. Pengajaran ini adalah komando di dalam pelayanan. Kalau itu salah maka salah juga pelayanannya. Komandonya balik kiri, yah salah karena tidak ada balik kiri, yang ada balik kanan.

 

Akibatnya kalau salah tahbisan dalam pelayanan:

1)      Hanya merusak tubuh Kristus. Bukan membawa kita dalam persekutuan Tubuh Kristus tetapi hanya merusak. Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Saya dikoreksi sebagai gembala, kalau sudah salah pengajaran, salah tahbisan maka bisa salah juga dalam nikah. Rusak tubuh Kristus. Saya sudah menikah, di belakang saya jemaat yang dilayani sudah berapa banyak nikah-nikah yang ada.  Kalau saya salah mengajar, salah dalam tahbisan, nikah pasti rusak dan nikah-nikah jemaat ikut rusak. Kalau rusak, selagi dia masih mau tergembala dengan benar dan baik masih bisa diperbaiki. Tetapi kalau akibat kedua ini sudah terjadi, tidak bisa diperbaiki!

 

2)      Tuhan dengan tegas dan berterus terang akan mengusir hamba Tuhan yang tinggi hati.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Pelayanannya hebat, dalam nama Yesus, ada banyak mujizat, siapa yang menyangka kalau ternyata tahbisannya salah. Tuhan tegas dan berterus terang untuk mengusir hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tinggi hati, keras hati dan salah tahbisan. Tahbisan ini penting sekali, sebelum Harun dan anak-anaknya melayani, mereka ditahbiskan dulu. Tahbisan itu artinya penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Kalau ini salah, ngeri akibatnya, hancur semuanya. Pribadi hamba Tuhan bisa salah, perkataannya salah, perbuatannya salah, pelayan Tuhan juga bisa salah dalam perbuatan dan tutur kata, tetapi kalau masih berpegang pada pengajaran yang benar, masih bisa diperbaiki. Kalau pengajaran sudah salah, tahbisan salah, apa lagi yang bisa memperbaiki! Semua jadi ikut salah dan rusak.

 

Ayo kembalilah dalam penggembalaan, bertekun dalam penggembalaan yang dibina Firman pengajaran yang benar, supaya yang rusak dan salah-salah tadi diperbaiki oleh Tuhan.

 

b)      II Tawarikh 26:18-19

26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." 

26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

 

Praktek tinggi hati yang kedua adalah menjadi marah menolak Firman pengajaran yang keras. Jangan main-main dengan Tuhan. Firman Tuhan datang dengan keras menegur dosa kita itu karena Tuhan sayang kepada kita.  

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Kalau Firman sudah diolok, sudah dihina, sudah dilawan maka tidak mungkin lagi pemulihan. Kalau sudah tidak dipulihkan hanya menunggu hukuman. Orang di luar Yesus, jelas-jelas tidak percaya Yesus, sudah jelas-jelas tidak selamat. Ini sudah di dalam Yesus lalu tidak selamat, aduh tragis hidupnya. Kalau Firman datang menegur kita karena sayangnya Tuhan kepada kita, terimalah dengan hati yang lapang dan lemah lembut, jangan marah. Seringkali yang menjadi sasaran amarah adalah hamba Tuhan. Jangan coba nantang-nantang gembala. Tuhan sayang kepada kita makanya ditegur kalau salah. Seperti kita kepada anak-anak kita, kita tegur dia karena kita sayang.

 

Akibat kalau marah dan menolak Firman pengajaran yang keras adalah:

II Tawarikh 26:19

26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

 

Akibatnya timbul sakit kusta. Artinya:

1)      Ada dosa kebenaran diri sendiri. Kalau sudah ada dosa kebenaran diri sendiri tidak ada yang bisa menjamah, Tuhanpun tidak menjamah dia. Kebenaran diri sendiri ini menutupi dosanya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan Firman. Orang seperti ini sulit untuk berubah. Hanya satu jalan bagi dia untuk bisa berubah yaitu ujian habis-habisan seperti yang dialami oleh Ayub. Tetapi disitu juga masih ada 2 kemungkinan. Pertama dia sadar seperti Ayub. Kemungkinan kedua dia murtad dan tinggalkan pengajaran, tinggalkan Yesus. Jangan sampai kita diuji habis-habisan baru sadar.  Lebih baik sekarang Firman Tuhan datang langsung kita terima. Jangan ada kusta dipertahankan.

 

2)      Jatuh dalam dosa kenajisan. Orang yang tidak bisa menerima Firman Tuhan dan marah ketika ditegur oleh Firman Tuhan, hati-hati, tinggal tunggu waktu jatuh dalam dosa kenajisan.

Imamat 13:45-46

1:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

1:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

 

Hati-hati, suami jatuh isteri jatuh, ngeri! Ditelusuri kalau ada kejatuhan-kejatuhan, apakah pernah marah terhadap Firman. Kalau tidak terima teguran sesama yang sayang kepadanya, hati-hati ia ke arah kenajisan, jatuh dalam puncaknya dosa, dosa makan minum sampai dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Mulai dari cara berpakaian cabik-cabik, bolong sana bolong sini, mempertontonkan daging. Kadangkala yang banyak berpakaian mempertontonkan daging malah kaum wanita. Fungsi pakaian untuk menutupi daging, bukan malah mengumbar! Kemudian mulut berseru najis, mulutnya juga najis, sampai pada perbuatan. Orang seperti ini tinggal di luar perkemahan, artinya terpisah dari Tubuh Kristus.

 

Inilah takhta manusia yang harus dihancurkan, tidak tergembala, tinggi hati dan keras hati, harus dihancurkan supaya kita mengalami suasana takhta Tuhan, mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai. Bagaimana praktek menghancurkan takhta manusia?

Yesaya 57:15

57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

 

Tuhan bertakhta di sorga tetapi Tuhan juga mau bertakhta di hati orang yang rendah hati dan remuk. Jadi praktek menghancurkan takhta manusia adalah remuk hati, hancur hati, menyadari, menyesali dosa dan mengakui kepada Tuhan dan sesama. Kadangkala kita mengaku tetapi sambil ketawa-ketawa. Mari kita mengaku dengan jujur, menyesal dan hancur hati, bukan dibuat-buat atau terpaksa. Kita akui secara vertikal kepada Tuhan dan kepada secara horisontal kepada sesama. Saat itu darah Yesus di kayu salib menghapus segala dosa, memperbaiki nikah kita yang sudah hancur, memperbaiki tahbisan pelayanan kita yang sudah hancur. Pengakuan dosa itu jalan tol, jalan tercepat untuk ditolong oleh Tuhan. Dosa jangan disimpan, jangan disembunyikan. Ayo banyak mengaku, banyak menyelesaikan.

 

Kalau sudah menghancurkan takhta manusia maka kita bersuasana takhta Tuhan, kita alami kuasa kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Biarlah ini kita rasakan, sehingga bukan sekedar slogan kita orang dalam Kabar Mempelai tetapi sungguh-sungguh kita alami kuasanya. Apa itu kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai?

1.      Yesaya 6:1

6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

 

Kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai memelihara dan melindungi kita mulai dari sekarang sampai di zaman antikristus. Kalau kita sungguh-sungguh dalam pengajaran Kabar Mempelai kita dilingkupi Tuhan. Ijazah, kedudukan, kekayaan, mungkin untuk sementara waktu bisa memelihara dan melindungi kita, tetapi kalau antikristus sudah berkuasa semua itu tidak berkuasa. Tetapi kalau kita dilingkupi Tuhan, kita tergembala dengan benar dan baik, kita hancurkan takhta manusia, rendah hati mengakui segala kekurangan dan kelemahan maka Kabar Mempelai memelihara dan melindungi kita sampai di zaman antikristus. Jadi pemeliharaan dan perlindungan bisa alami kalau kita praktek Firman. Sudah banyak Firman kita dengar, dari bapak gembala sudah berapa buku kita terima di sini. Sekarang tinggal prakteknya. Sejauh mana kita praktekan Firman, sejauh itu kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan. Praktekan apa yang sudah kita terima, yang sudah kita dengar. Kita dilindungi dari mara bahaya, kecelakaan dan lain-lain. Terutama kita dilindungi dari dosa-dosa dan dari angin pengajaran palsu.

 

2.      Markus 6:56

6:56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

 

Hasil kedua menyembuhkan orang sakit yang ada di pasar. Apa maksudnya menyembuhkan orang sakit di pasar? Pasar fungsinya tempat jual beli. Jadi pasar ini menunjukan dunia ini tempat jual beli dosa. Secara langsung, secara dunia maya, dunia nyata, semuanya tempat jual beli dosa. Ada yang tawarkan, ada yang beli.

Yesaya 50:1

50:1 Beginilah firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu sendiri kamu terjual dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.

 

Roma 7:14

7:14  Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

 

Dosa apa yang kita beli, dosa apa yang kita jual? Supermarket terbesar di dunia ini adalah supermarket dosa. Jual organ tubuh, untuk itu orangnya dibunuh. Jual isteri, jual suami, jual orang lewat kata-kata.

 

Kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai menyembuhkan kita dari penyakit dosa. Sempat kita terjual pada dosa apa? Saya sudah sempat terjual pada dosa sampai puncaknya dosa. Sekarang sudah dibeli oleh Tuhan, jangan terjual lagi. Kalau bukan kemurahan Tuhan saya sudah hancur. Jangan sampai kita terjual terus di dalam dosa, nanti terusir dari hadapan Tuhan, terusir dari dunia ini ke neraka. Sekarang masih ada harapan untuk disembuhkan. Kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai menyembuhkan kita dari penyakit-penyakit dosa. Penyakit dosa apa yang diidap, ayo kita akui semua, pulang dari sini kita sehat semuanya.

 

Ada 4 dosa yang bisa merusak takhta Tuhan. Kita pelajari dari usaha Salomo mengokohkan takhtanya. Takhta Salomo atau takhta Daud disebut takhta Tuhan.

II Tawarikh 9:8

9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."

 

Ada 4 hal yang mau merebut takhta Salomo, ini yang dibersihkan oleh Salomo. Sekarang ini menunjuk 4 dosa yang harus disucikan. Karena kalau tidak disucikan ini akan merusak suasana takhta Tuhan di dalam hidup kita.

a)      Dosa Adonia.

I Raja-raja 2:13-17

2:13 Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!"

2:14 Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!"

2:15 Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari TUHANlah ia mendapatnya.

2:16 Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

2:17 Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."

 

Adonia mengingini Abisag menjadi isterinya. Siapa Abisag ini?

I Raja-raja 1:1-4

1:1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.

1:2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."

1:3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.

1:4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.

 

Abisag ini adalah isterinya Daud. Adonia mengingini isteri Daud ayahnya. Ini dosa Adonia! Artinya sekarang ini adalah dosa tidak menghargai nikah. Sekarang ini ngeri sekali, nikah tidak lagi dianggap sesuatu yang suci lagi. Tidak dihargai lagi dan hanya dipermainkan. Kaum muda mulai dari masa pacaran dan tunangan, kesucian sudah tidak dihargai. Yang penting suka dengan suka sudah bikin dosa! Jangan! Sampai ada istilah kumpul kebo, kumpul seperti suami isteri tetapi tanpa surat yang sah. Betapa ngeri akhir zaman ini, orang tua dengan anak sendiri, kakak dengan adik, mertua dengan menantu, disebutkan saja sudah ngeri dan merinding. Tetapi itulah yang sudah terjadi sekarang, dosa tidak menghargai nikah. Ada kenajisan di dalamnya, sampai terjadi kawin cerai dan kawin mengawinkan, sampai penyimpangan seks, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

 

Mungkin berkata “saya tidak melakukan itu, saya tidak mengalami kejatuhan”. Puji Tuhan, itu bagus, dijaga terus supaya tetap suci. Tetapi ada satu yang kita tidak sadar bahwa itu sudah tidak menghargai nikah yaitu kedudukan dalam nikah sudah tidak benar, isteri mau jadi kepala, itu nikah akrobat. Seharusnya kaki di bawah tetapi ini kakinya di atas. Banyak yang seperti itu, isteri mau jadi jenderil, komando suami. Kadang komandonya bukan harus ini harus itu tetapi dengan manja. Kalau suami tidak turuti maunya dia kurung diri di kamar, tidak mau memasak, tidak mau cuci baju, tidak mau ini, tidak mau itu. Akhirnya suami pikir dari pada ribut ikuti saja maunya. Ini jenderil yang lembut. Ada lagi orang tua turuti maunya anak, anak-anak yang mau jadi jenderal. Orang tua nurut maunya anak, kalau tidak dituruti nanti ramai dan ribut. Itu tidak menghargai nikah, itu dosa Adonia yang harus disucikan. Itu takhta manusia yang harus dihancurkan. Di sini tidak ada suami-suami takut isteri, tetapi suami-suami yang sayang isteri. Isteri yang hormat kepada suami, tidak ada yang atur-atur suami di sini.

 

b)      Dosa Abyatar

I Raja-raja 2:26-27

2:26 Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."

2:27 Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.

 

Dosa Abyatar ini dosa di dalam ibadah pelayanan. Apa itu dosa dalam pelayanan? Ada banyak tetapi kita lihat saja dari Abyatar. Abyatar ini memihak Adonia, Adonia ini najis. Jadi artinya:

1)      Melayani tetapi kompromi dengan kenajisan, setuju dengan kenajisan. Saya juga dikoreksi oleh Tuhan. Kalau saya lihat yang tidak beres saya tidak boleh kompromi, harus tegur dan nasihati, diingatkan. Termasuk diri saya jangan sampai menjamah yang najis. Kita semua yang melayani jangan kompromi dengan yang najis-najis sampai kita juga ikut melakukan, harus tegas soal kesucian, tidak mau kenajisan. Orang tua juga harus tegas, jangan kompromi kalau anak melakukan yang tidak baik. Kalau melayani tetapi kompromi dengan yang najis, tidak ada gunanya, Tuhan tidak terima dan kita nanti dipecat Tuhan! Kalau manusia yang pecat masih ada manusia lain menerima. Kalau Tuhan yang pecat siapa yang mau terima? Cuma setan yang mau terima. Janganlah kita kompromi dengan kenajisan. Jangan bilang tidak apa-apa, yang tidak apa-apa itu justru yang bahaya.

 

2)      Melayani hanya untuk menyenangkan manusia, bukan menyenangkan Tuhan. Ayo kita beribadah dan melayani menyenangkan hati Tuhan.

3)      Beribadah melayani hanya untuk mendapat perkara yang jasmani. Kalau Adonia jadi raja, Abyatar pasti punya kedudukan. Makanya dia berpihak pada Adonia, dia tahu Adonia anak sulung setelah Absalom mati. Ini beribadah melayani hanya untuk mendapat perkara-perkara yang jasmani. Tidak usah pusing itu, kebutuhan yang jasmani urusannya Tuhan. Layani Tuhan saja sampai Tuhan dipuaskan, urusan makan minum kita itu urusannya Tuhan. Tuhan sangat mampu menyediakan bagi kita.

 

c)      Dosa Yoab

I Raja-raja 2:28-34

2:28 Ketika kabar itu sampai kepada Yoab — memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom — maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.

2:29 Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."

2:30 Benaya masuk ke dalam kemah TUHAN serta berkata kepadanya: "Beginilah kata raja: Keluarlah." Jawabnya: "Tidak, sebab di sinilah aku mau mati." Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: "Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku."

2:31 Kata raja kepadanya: "Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia; dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan.

2:32 Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.

2:33 Demikianlah darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan mendapat selamat dari pada TUHAN sampai selama-lamanya."

2:34 Maka berangkatlah Benaya bin Yoyada, lalu memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun.

 

Dosa Yoab, dosa pendendam, tidak cinta damai. Abner membunuh adiknya dalam peperangan. Ketika Abner bermaksud untuk berdamai datang kepada raja daud, Yoab datang dengan tipu muslihat membunuh Abner. Kemudian dia bunuh juga Amasa panglima Yehuda. Ini dosa pendendam, tidak cinta damai, orang yang suka damai malah dibunuh dan dibenci, karena dia simpan pahit, dendam, iri, tidak suka, mulai jengkel dan gusar pada orang lain.

 

d)      Dosa Simei

I Raja-raja 2:36-38

2:36 Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun.

2:37 Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."

2:38 Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

 

Dosa Simei ini dosa perkataan yaitu:

1)      Dosa suka ingkar janji seperti Simei.

I Raja-raja 2:43

2:43 Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?"

 

Sudah janji tetapi tidak dipenuhi. Nanti saya begini, nanti saya begitu, tetapi begitu sudah waktunya tidak ada. Makanya untuk pekerjaan Tuhan kalau prinsip saya tidak mau pakai janji iman. Karena Alkitab mengatakan berilah dari apa yang ada padamu. Kalau saya janji nanti untuk KKR saya korban 10juta. Begitu waktunya 1 juta saja tidak ada. Jadi supaya terpenuhi janji iman itu pinjam dulu sama teman, itu sudah salah! Lebih baik korbankan apa yang ada pada kita. Mau 5 rupiah kalau itu ada pada kita untuk kita korbankan itu lebih bagus.

 

2)      II Samuel 16:5-8

16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.

16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.

16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!

16:8 TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."

 

Ini dosa mengata-ngatai, menjelek-jelekkan orang yang dipakai Tuhan sampai mengutuk. Janganlah! Kalau dia ada kekurangan dan kesalahan doakan, bukan untuk dikata-katai apalagi dikutuk. Terhadap hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan dia berkata demikian, ngeri! Saya cuma ngeri melihat orang itu, saya berdoa puasa kepada Tuhan bukan supaya dia hancur tetapi supaya Tuhan jamah dia. Kalau melihat kehancuran orang lain itu bukan saya bersukacita, malah saya berdoa jangan sampai terjadi. Termasuk mengutuk-ngutuk sesama, termasuk dusta, itu perkataan kotor.

 

Inilah 4 dosa yang harus disucikan dan disembuhkan. Sehancur apapun kita kalau masih bisa menjamah ujung jubah Yesus, pasti sembuh. Sehancur apapun kita siang ini kalau masih mau menerima Kabar Mempelai dan mempraktekannya masih ada harapan dipulihkan oleh Tuhan. Perempuan pendarahan 12 tahun berkata “asal kujamah saja ujung jubahNya aku pasti sembuh”. Dia jamah ujung jubah Yesus dan dia sembuh. Siang ini kita juga mau menjamah ujung jubah Yesus. Sehancur apapun kita, datanglah di bawah kaki Tuhan, mau menerima Kabar Mempelai, mau disucikan dan mempraktekannya, Tuhan mampu memulihkan kehidupan kita.

 

3.      Keluaran 28:33

28:33 Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,

 

Buah delima dan lonceng emas yang ditaruh di ujung jubah itu indah. Jadi kuasa kebangkitan Yesus dalam Kabar Mempelai adalah kuasa untuk menghiasi dan memperindah hidup kita. Kenapa dalam Kabar Mempelai hidup tambah susah dan tambah hancur? Kita periksa sikap kita bagaimana, prakteknya sudah ada atau belum. Kalau sudah dipraktekan maka pelan tetapi pasti Tuhan sedang memperindah hidup kita. Terus dihiasi, dibuat oleh Tuhan, masa depan kita indah. Secara rohani juga semakin diperindah, semakin dipakai oleh Tuhan semakin indah. Sampai kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang berhias bagi Yesus Mempelai Pria Sorga kita.

 

Mari kita mau datang kepada Tuhan, kita mau mengalami jamahan tangan Tuhan, kuasa kebangkitan dalam Kabar Mempelai. Bukan hanya slogan, tetapi sungguh-sungguh kita alami dari Firman Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar