20230204

Kebaktian Umum, Minggu 5 Februari 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 13:2

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

             

Ini adalah penampilan antikristus sebagai binatang buas yang digambarkan dengan kombinasi 4 binatang buas yaitu naga, macan tutul, beruang dan singa. Kita membahas tentang singa, kekuatannya ada pada mulut yang mengeluarkan auman yang dahsyat bahkan diulang-ulang.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Ini pekerjaan antikristus digambarkan seperti singa yang mengaum-aum. Wujud auman singa adalah ajaran palsu, dia mengaum terus. Tidak mempan ajaran yang satu dia aumkan ajaran yang lain. Kemudian gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, katanya begini katanya begitu. Kemudian berita-berita yang menakutkan, ancaman-ancaman. Dan yang paling berdampak adalah suara-suara daging kita sendiri. Tujuannya untuk membimbangkan kita sampai gugur dari iman. Tuhan Yesus katakan waktu Dia datang kembali adakah iman didapati di bumi ini. Orang bimbang itu pasti tidak bisa berdoa menyembah Tuhan, atau sekalipun berdoa menyembah tidak akan dijawab Tuhan. Doa penyembahan itu hubungan terdekat dengan Tuhan, leher itu bicara penyembahan. Ini yang mau setan ganggu lewat auman itu lewat ajaran palsu, gosip-gosip, suara daging sehingga tidak bisa menyembah. Kalaupun menyembah tidak dijawab Tuhan berarti hubungan dengan Tuhan terpisah, kering.

Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Bagaimana cara menghadapi auman singa ini? Apakah dengan kekuatan daging kita? Tidak bisa! Mau hadapi singa dengan kekuatan daging kita, baru dengar suara daging pasti sudah lari, apalagi kalau singa sudah menerkam.

Ini cara menghadapi auman singa itu:

I Petrus 5:9

5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

 

Cara menghadapinya dengan melawan dengan iman yang teguh. Setan mau mengganggu doa penyembahan kita, berdoa dengan bimbang. Kita lawan dengan iman supaya kita bisa berdoa dengan iman. Ada gosip-gosip lawan dengan iman, doa dengan iman. Bukannya malah berkata “oh dia mengancam, dia belum tahu siapa saya!”. Mungkin ada orang-orang yang bisa kita andalkan, jangan kita lawan dengan itu, akan hancur kita nanti! Lebih baik lawan dengan doa dan iman.

 

Kita ulangi pemberitaan Firman dalam ibadah persekutuan yang terakhir. Praktek doa dengan iman.

Lukas 11:9-10

11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

 

1.      Minta sampai menerima. Ini adalah doa yang dikaitkan dengan Firman Tuhan. Apa artinya?

Yohanes 15:7

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Artinya Firman tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Yesus sehingga seluruh hidup kita, tubuh, jiwa dan roh kita dikuasai oleh Tuhan sesuai kehendak Tuhan. Kalau doa kita sesuai kehendak Tuhan pasti dijawab oleh Tuhan. Kalau tidak sesuai pasti tidak akan dijawab. Bahkan dikatakan dalam kitab Amsal doa orang fasik kekejian bagi Tuhan. Fasik itu tidak sesuai kehendak Tuhan, hidupnya berlawanan dengan kehendak Tuhan, tidak mungkin dijawab oleh Tuhan.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Ayo kita bergumul supaya Firman tinggal di dalam kita dan kita di dalam Yesus sehingga doa kita dijawab Tuhan karena doa kita sesuai kehendak Tuhan.

 

Yohanes 15:1-6

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

 

Proses Firman tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Yesus adalah tergembala. Seperti ranting melekat pada satu pokok anggur yang benar. Rantingnya banyak pokoknya hanya satu, jangan malah dibalik. Hanya 1 pokok anggur yang benar itulah Yesus, berarti hanya 1 Firman pengajaran yang benar. Ini yang mau kita denger, jangan mau dengar auman singa itu, ajaran palsu. Jadi hanya di gereja ini yang benar lalu di gereja lain salah? Bukan seperti itu! Pengajaran benar itu tertulis di dalam Alkitab kemudian dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Ayat itu perkataan Yesus, kemudian diterangkan lagi dengan ayat lain dalam Alkitab, berarti seluruh pemberitaan Firman oleh perkataan Yesus. Bukan tergembala pada organisasi atau pada manusia tetapi pada pokok anggur yang benar. Organisasinya boleh berbeda-beda tetapi organismenya satu yaitu Yesus.

 

Kita kemarin persekutuan antara penggembalaan, banyak denominasi gereja yang datang dan tanggapan mereka positif. Sudah tanya lagi KKR di Wawondula tanggal berapa. Mereka sudah dapat berkat, seharusnya kita yang menggelar mendapat lebih banyak berkat.

 

Di dalam penggembalaan kita disucikan secara terus menerus sehingga bisa hidup sesuai kehendak Tuhan. Salah satu kehendak Tuhan adalah kekudusan dan itu dikaitkan dengan nikah.

I Tesalonika 4:1-4

4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.

4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

 

Jadi untuk apa tergembala? Untuk mengalami penyucian, terutama nikah kita disucikan. Mungkin nikah sudah tidak karu-karuan, tidak beres, sudah hancur, sudah rusak, tetapi kalau mau tergembala ada harapan bisa disucikan dan bisa dipulihkan oleh Tuhan. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Banyak kesaksian dulu buah nikahnya tidak jelas, tetapi begitu tergembala pada Firman pengajaran yang benar maka pelan dan pasti disucikan semua dipulihkan. Mungkin baru sendiri tergembala, yah kita dulu disucikan, nanti berdampak pada yang lain, kita tampil sebagai terang maka kegelapan dalam rumah tangga di kalahkan. Buah terang itu kesucian.

Efesus 5:8-9

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Isteri belum bertobat, suami tergembala sehingga disucikan maka bisa memancarkan terang sehingga isteri bisa diselamatkan. Mungkin baru anak yang tergembala, orang tua belum, saudara-saudara yang lain juga belum, ayo pancarkan terang. Ingat Nuh dalam kitab kejadian, Nuh beroleh kasih karunia. Tidak disebut Nuh, isteri, anak-anak, anak-anak mantu. Tetapi karena Nuh beroleh kasih karunia, ada terang maka isteri, anak-anak dan anak-anak mantu semua diselamatkan.

 

Yang tergembala jarak jauh, kalau belum sekeluarga utuh bergumul terus, terus tergembala supaya disucikan, hidup dalam terang, nanti yang gelap itu diselamatkan. Jadi kita tergembala demi kesucian nikah kita, nikah yang hancur bisa disucikan. Jadi begitu kita tidak tergembala nikah kita hancur!

 

Nikah yang suci itu nikah yang sehati, nikah yang sepakat. Jadi nikah yang suci dan sepakat menjadi rumah doa, doanya dijawab oleh Tuhan.

Matius 18:19

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

 

2 orang ini menunjuk suami isteri. Berbahagia kalau suami isteri sudah tergembala. Kalau belum suami isteri mungkin sudah dengan anak itu sudah 2 orang, kalau anaknya 2 berarti sudah 3 orang. Ayo sepakat sehati semuanya, disucikan supaya menjadi rumah doa dan doa kita dijawab. Inilah minta sampai menerima. Tergembala dulu. Mengapa doa belum dijawab Tuhan selama ini? Karena belum tergembala. Kalau tidak suci lalu minta kepada Tuhan, doanya untuk keinginan dagingnya, bahaya kalau dijawab! Dia tidak suci lalu berdoa “Tuhan berkati dengan pekerjaan yang mapan” dia ada pekerjaan yang mapan malah tinggalkan isteri dan anak, bahaya itu! Makanya harus disucikan dulu baru doanya dijawab.

 

Ranting itu kecil, tetapi kalau melekat pada pokok pasti berbuah banyak. Yang berbuah itu bukan pokoknya tetapi ranting pohon anggur. Ranting itu kecil, dibandingkan pokok dia lembek, tetapi kalau melekat pada pokok dia berbuah banyak. Mungkin di mata manusia modalnya kecil, skillnya kecil, ijazah kecil, tidak dianggap orang, kaum muda tidak dianggap calon mertua. Tetapi kalau tergembala, disucikan, menghasilkan buah yang banyak. Jangan putus asa!

 

Karena kita kecil yah jangan lepas dari pokok. Sudah kecil lepas lagi dari pokok, cuma dikumpul untuk dibakar. Anak ayam masuk di bawah naungan sayap induk, jangan ke sana kemari. Ranting melekat pada pokok pasti berbuah banyak. Apa buahnya?

a)      Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Biar kita kecil tetapi bertobat itu lebih hebat dari pengusaha kaya tetapi tidak bertobat. Sebentar antikristus berkuasa digulung semua itu. Jadilah kehidupan bertobat, jadilah hamba Tuhan yang bertobat. Tadi sudah kita dengar kesaksian, semoga teguh tekadnya dan kita topang di dalam doa, jangan malah dicibir. 1 orang bertobat maka malaikat di sorga bersukacita.

 

b)      Buah terang

Efesus 5:9

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

1)      Buah kebaikan. Ayo jangan merugikan sesama. Kalau ada utang ayo dilunaskan sesuai perjanjian. Yang memiutangi jangan menarik bunga! Buah kebaikan itu mulai dari tidak merugikan orang sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

Roma 12:17,21

12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

 

Kalau kita membalas berarti belum ada buah kebaikan atau buahnya gugur. Terserah orang mau kata-katai kita, caci maki kita, kucilkan kita, terserah mereka, tetapi jangan dibalas.

 

2)      Buah keadilan. Ini kejujuran. Soal pengajaran yang benar bilang benar, yang tidak benar bilang tidak benar dan hindari. Adil itu hanya memihak Tuhan, memihak Firman, tidak memihak siapa-siapa. Dalam menghadapi masalah semua dengan petunjuk Firman, itu memihak Tuhan. Kalau memihak manusia, karena menguntungkan dia sekalipun sudah salah pasti dia bela.  Tetapi kalau memihak Tuhan tidak pusing untung rugi. Jujur soal pengajaran, jujur soal nikah dan jujur soal keuangan.

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

3)      Buah kebenaran. Benar mulai dari perkara-perkara yang kecil. Ayo semua benar, nikah benar, tahbisan benar, pekerjaan benar. Kaum muda sekolah yang benar, pacaran yang benar, tunangan yang benar. Jangan menyakiti, di sini ada di sana ada, katanya koleksi untuk diseleksi, itu salah! Pacaran itu untuk menikah, bukan untuk main-main. Siap pacaran itu siap untuk lanjut pada hubungan lebih lanjut. Makanya kalau masih SMP tidak usahlah pacaran-pacaran. Kalau mau pacaran tanya dulu sama orang tua, tanya juga sama gembala supaya didoakan dan tidak main-main.

 

Kerajaan sorga itu tempatnya kebenaran:

II Petrus 3:13

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

 

Kalau benar doanya pasti dijawab oleh Tuhan. Kalau tidak benar tidak mungkin dijawab.

 

c)      Buah-buah roh. Ini adalah tabiat Allah Tritunggal, gambar Allah Tritunggal. Ini juga disebut buah Mempelai.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Kasih, sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa.

Kesabaran, kemurahan dan kebaikan itu tabiat Anak Allah.

Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus.

 

Mungkin belum sempurna seperti Yesus tetapi mulai ada kasih, sukacita, damai sejahtera. Memang dalam pekerjaan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus pasti menimbulkan pergesekan satu dengan yang lain. Tetapi kalau ada buah roh pasti tetap damai. Yang terutama itu yang terakhir yaitu penguasaan diri. Mungkin sudah mau emosi, tetapi ada penguasaan diri sehingga tidak jadi marah. Kalau bisa menguasai diri, bisa berdoa dengan iman.

I Petrus 4:7

4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

 

Tidak mungkin bisa berdoa kalau kita sedang emosi, lagi jengkel sama seseorang “pokoknya tunggu dia!” tidak akan bisa berdoa! Kuasai diri baru bisa berdoa, maka iblisnya kalah. Lawanlah iblis, lawannya singa dengan iman yang teguh, ini doa dengan iman.

 

Minta sampai menerima, minta kekuatan dari Tuhan supaya menghasilkan buah-buah, buah pertobatan, buah terang sampai buah-buah roh. Biarlah kita bisa menguasai diri kita. Saya juga sebagai gembala diizinkan ada gesek dengan sesama hamba Tuhan tetapi kuasai diri. Lain kali gesek dengan jemaat, kuasai diri jangan sampai meledak dari mimbar “tunggu nanti hari minggu!” saya membaca tulisan dari Pdt. Totaijs sebagai hamba Tuhan harus bisa menguasai diri, jemaat banyak kekurangan, hamba Tuhan juga banyak kekurangannya. Tugas hamba Tuhan bagaimana membenahi kekurangannya. Seperti seorang dokter menangani pasien yang kanker, kalau ketika menangani diberi tahu penyakitnya sambil marah-marah, pasien itu sudah hancur duluan hatinya. Biar dioperasi tidak akan sembuh. Tetapi kalau disampaikan dengan lembut “pak ini penyakitnya, tetapi saya berupaya supaya bapak sembuh” pasien itu pasti menyerahkan dirinya sampai disembuhkan.

 

Begitu juga menghadapi jemaat, lembut kepada orang berdosa tetapi tidak lembut kepada dosa! Pada orang berdosa kita lembut untuk menolong, tetapi kepada dosa tidak lembut malah kita harus keras kepada dosa! Saya belajar supaya bisa seperti itu, berdoa supaya Tuhan berikan penguasaan diri. Bukan langsung kasar “memang kau ini tidak bertobat, neraka!”. Inilah hikmat yang harus dimiliki seorang gembala. Saya mohon kepada Tuhan supaya diberikan penguasaan diri seperti ini, jangan kasar.

 

2.      Mencari sampai mendapatkan. Mencari ini memeriksa apa penyebab doa kita tidak dijawab oleh Tuhan. Apa yang harus kita periksa? Doa itu membangun mezbah, jadi periksa mezbahnya benar atau tidak, perisa korbannya ada atau tidak, periksa dupanya, periksa apinya, jangan api asing seperti Nadab dan Abihu membawa api asing sehingga mati! Setiap pribadi kita adalah mezbah yang mau diukur oleh Tuhan. Mezbahnya diperiksa, korbannya diperiksa, apinya diperiksa, semua diperiksa sudah benar atau tidak benar.

 

Dalam Tabernakel ada 2 macam mezbah:

a)      Mezbah korban bakaran. Dulu orang Israel membawa binatang korban ke atas mezbah untuk pengampunan dosanya. Kalau setiap kita mau beribadah harus membawa korban, tidak jadi ibadah di sini. Sekarang yang harus kita periksa diri kita lewat pengajaran yang benar, kalau temukan dosa selesaikan supaya doa kita naik. Doa kita tidak dijawab Tuhan karena ada dosa. Sebab itu periksa diri kita lewat Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Kalau temukan dosa baik yang kita katakan, pikirkan, lihat dan perbuat di masa yang lalu segera kita bakar, selesaikan, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi sekalipun sakit bagi daging.

 

Dulu binatang korban itu harus disembelih lalu dipotong-potong menurut bagian-bagiannya. Lemaknya dikeluarkan, kotorannya dibuang, dikuliti lalu dibakar di situ. Kalau lembu atau domba itu bisa bersuara seperti kita dia sudah akan berteriak “sakit!”. Seperti itulah kita, menyelesaikan dosa itu memang sakit bagi daging, bagaikan disembelih, dikuliti, dipotong-potong lalu dibakar. Memang sakit bagi daging tetapi harus dijalani supaya berbau harum bagi Tuhan. Kalau berbau harum maka doa dijawab, asapnya naik, abunya turun.

 

Cari apa penyebabnya doa tidak dijawab oleh Tuhan. Lewat koreksi Firman kita tahu penyebabnya, misalnya kamu itu kasar sama isterimu, kamu tidak tunduk sama suami, kamu tidak jujur soal perpuluhan. Ditunjukan semuanya karena Firman itu menyatakan dosa kita. Waktu sakit jangan dulu langsung cari dokter, jangan dulu cari obat, tetapi periksa apakah ada dosa. Masalah ginjal, penyerapan air, periksa ibadah rayanya mungkin kurang tekun. Masalah usus, ibadah pendalaman Alkitabnya kurang tekun. Masalah paru-paru, doa penyembahannya kurang tekun. Diperiksa semua baru doa naik kepada Tuhan. Dosa diselesaikan, darah Yesus mengampuni, tidak ada lagi yang menuduh di hati.

I Yohanes 3:21

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

 

Kalau hati nurani kita masih menuduh kita, doa tidak akan dijawab. Kalau hati tidak lagi menuduh kita bisa mendekati Tuhan dengan hati percaya maka mujizat Tuhan dinyatakan.

 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengaku dosa. Kadang kita mengaku tetapi ada embel-embelnya.

Keluaran 20:25-26

20:24  Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau.

20:25 Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya.

20:26 Juga jangan engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di atasnya."

 

Dulu sebelum ada mezbah korban bakaran yang dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan tembaga, orang Israel mendirikan mezbah dari tanah dan dari batu. Batu itu sebagaimana bentuknya yah seperti itu bentuk mezbahnya tidak usah dibagus-bagusi, tidak usah dipahat. Apa-apa yang tertulis ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan dalam mengaku dosa.

1)      Mezbah dari tanah, berarti mengaku hanya tanah liat, tidak layak, tidak mampu, tidak berdaya, banyak kelemahan dan kekurangan sehingga tidak malu atau gengsi dalam mengaku dosa. Kadangkala kita mau mengaku dosa. Apalagi dari atas ke bawah, gembala kepada jemaat, suami kepada isteri, boss mau mengaku sama anak buahnya, orang tua mau mengaku pada anaknya. Kita ini memang banyak kelemahan, tanah itu banyak kelemahan dan kekurangan, tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa, sehingga tidak gengsi dan malu untuk mengaku dosa kepada sesama. Tanggalkan semua itu, jangan dibawa-bawa. Kadangkala karena ada gengsi, mengakunya tidak tulus. Mengaku saja kita ini hanya tanah, tidak usah gengsi, jangan pertahankan harga diri.

 

2)      Mengaku apa adanya, jangan pura-pura supaya dapat ini dapat itu. Orang Israel kembali kepada Tuhan tetapi pura-pura, minta ampun tetapi pura-pura. Mengaku apa adanya, jangan pura-pura, jangan dibagus-bagusi dan jangan keras hati.

 

3)      Jangan naik tangga ke atas mezbah. Artinya jangan sombong pertahankan harga diri sehingga tidak mau mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Termasuk jangan merasa tidak ada salah, tidak ada dosa. Seperti perumpamaan orang farisi dan pemungut cukai, orang farisi merasa tidak bersalah “aku tidak mencuri, aku mengembalikan perpuluhan, berpuasa 2 kali seminggu, aku tidak seperti pemungut cukai ini” itu sombong!

 

Orang seperti ini suatu saat dipermalukan oleh Tuhan dan tidak bisa bertobat lagi. Contohnya Yudas! Kesempatan terakhir makan perjamuan Paskah bersama Yesus tidak dia manfaatkan, dia merasa tidak berdosa, malah salahkan orang lain. Dengan berkata bukan aku berarti dia tuduh murid lain yang berdosa dan menuduh Yesus yang salah. Akhirnya dia gantung diri, jatuh tertelungkup, perutnya pecah isinya terburai, semua tahu apa yang diperbuat oleh Yudas tetapi Yudas tidak mendapat kesempatan untuk bertobat. Dia dipermalukan oleh Tuhan dan tidak bisa bertobat lagi!

 

b)      Mezbah dupa emas. Yang dibakar di sini adalah ukupan dupa, di sini bunyinya sudah halus. Ini menunjuk keinginan-keinginan di dalam. Keinginan-keinginan dan tabiat daging kita ini harus dibakar, akui semua dan dan selesaikan supaya doa kita dijawab oleh Tuhan.

 

Yakobus 4:3

4:3  Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

 

Kita periksa kita berdoa ini sesuai kehendak Tuhan atau hanya hawa nafsu daging kita. Biarlah kita berdoa dengan benar, ada api yang membakar dan asap yang naik kehadirat Tuhan.

 

Pada mezbah korban bakaran dan pada mezbah dupa emas itu ada api. Periksa dengan api apa kita berdoa, dengan api emosi daging atau api Roh Kudus. Kadangkala kita berdoa dengan api emosi daging. Kelihatan menyembah luar biasa, tetapi kalau ditelusuri itu api emosi daging. Kalau doa belum dijawab periksa, berarti selama ini berdoa masih dengan api emosi daging.

 

Kita harus berdoa dengan api Roh Kudus.

Roma 8:26-27

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

Doa kita harus dengan api Roh Kudus. Kalau dengan api Roh Kudus, sekalipun keluhan-keluhan kita itu tidak terucapkan, tinggal bahasa air mata, Roh Kudus yang menyampaikan kepada Tuhan apa pergumulan kita

 

Roma 8:28

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Tuhan tahu apa yang kita minta dan Dia pasti menjawab pada waktunya. Tuhan pasti melakukan yang terbaik di mata Tuhan bagi kita sekalian. Kalau berdoa dengan api Roh Kudus kita bisa berdoa dengan tekun. Roh Kudus yang mengatasi kelemahan-kelemahan daging kita. Salah satu kelemahan daging kita adalah bimbang dan kuatir. Tuhan jawab atau tidak doaku yah, yah tidak dijawab kalau seperti itu. Roh Kudus menolong kita sampai bisa berdoa “terserah Engkau Tuhan, kehendakMulah yang jadi bukan kehendakku yang jadi”. Kalau dengan emosi daging “pokoknya tahun ini harus Tuhan jawab doa saya” begitu tidak dijawab dijadi loyo.

 

Harus berdoa seperti Yesus di taman Getsemani, ada malaikat yang menguatkan, itu gambaran Roh Kudus. Yesus katakan “sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu”. Kadangkala doa kita hanya sampai di situ. Lupa ada kalimat terakhir “biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku yang jadi”. Ini doa dengan api Roh Kudus, mengatasi kelemahan daging kita, kita tidak bimbang dan kuatir lagi tetapi kita bisa berdoa dengan iman sehingga auman singa dikalahkan.

 

3.      Ketok sampai pintu dibukakan. Ini doa yang dikaitkan dengan belas kasihan Tuhan. Kalau mengetok kenapa ada suara? Karena ada getaran. Doa yang dikaitkan dengan belas kasihan Tuhan artinya berdoa menyembah Tuhan sampai hati kita bergetar dan sampai hati Tuhan bergetar oleh belas kasihNya. Ini sama dengan berdoa menyembah dengan hancur hati.

Mazmur 34:19

34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

 

Mungkin selama ini kita menyembah kering, orang lain hancur hati malah dilihat-lihat “orang itu banyak dosanya, pe jelek jo mukanya”. Tidak pernah menyembah sampai hancur hati, makanya doa tidak dijawab!

Yesaya 57:15

57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

 

Yesus bertakhta di sorga tetapi Dia mau diam di hati kita kalau kita mau menyembah dengan hancur hati. Doa seperti ini menarik belas kasihan Tuhan untuk turun dan diam di tengah-tengah kita.

 

Mengetuk pintu itu sama dengan mengulurkan tangan iman kepada Tuhan disertai ketekunan dan kesabaran sampai dibukakan. Belum dibuka ketuk lagi, ketuk terus. Kita tahu hanya Yesus yang bisa menolong, ketuk terus dengan sabar. Maka tangan belas kasihan Tuhan diulurkan pada kita sehingga terjadi mujizat. Jadi rumus mujizat itu dari kita iman, ketekunan, kesabaran dari Tuhan belas kasihan Tuhan sama dengan mujizat. Tahun ini tahun mujizat. Awal tahun sudah diperhadapkan dengan masalah, ayo ketuk hati Tuhan sampai Tuhan membuka pintu hati, secara jsamani kita mengalami pembukaan pintu, secara rohani juga mengalami pembukaan pintu. Yang jasmani pintu apa yang tertutup. Kaum muda pintu masa depan tertutup, pintu ekonomi, pintu berkat, pintu pemeliharaan, pintu kesehatan, siang ini kalau kita naikan doa dengan hati tergetar, dengan iman, ketekunan, kesabaran maka dari Tuhan hatiNya tergetar juga sehingga terjadi pembukaan pintu. Pintu-pintu yang tertutup di dunia ini terbuka.

 

Secara rohani kita mengalami keubahan hidup, terus diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna, pintu pesta Nikah Anak Domba Allah terbuka, pintu Firdaus terbuka, pintu Sorga Yerusalem Baru terbuka bagi kita. Kita ini tidak berdaya, hanya seperti anak ayam, hanya seperti bayi. Kita belajar dari bayi Musa. Pintu masa depan sudah tertutup bagi Musa, bayi Ibrani laki-laki harus mati. Satu kata saja bagi Musa “mati!”. Begitu dia dihanyutkan di sungai Nil, ditaruh dalam keranjang pandan dan papirus, didapat dayang-dayang putri Firaun. Begitu dibuka apa yang dilakukan Musa? Hanya menangis. Ayat mengatakan hati puteri Firaun tergetar oleh belas kasihan. Itu Tuhan yang menggerakan hatinya karena Tuhan berbelas kasihan kepada Musa maka pintu masa depan terbuka. Musa tinggal di istana, dia menjadi pangeran, dapat semua fasilitas, pintu pemeliharaan dan pintu perlindungan terbuka.

Keluaran 2:6

2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

 

Siang ini tinggal menangis saja. Hanya itu yang Tuhan tunggu dari kita, menyembah dengan hancur hati. Itu sudah lebih dari cukup untuk menarik belas kasihan Tuhan. HatiNya terbuka bagi kita, tanganNya diulurkan untuk membuka pintu, pintu masa depan, pintu perlindungan, pintu pemeliharaan, pintu berkat, pintu segala-galanya dibuka sampai pintu sorga dibuka. Musa menjadi anak raja. Kita nanti menjadi isteri Raja segala raja, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Mintalah sampai menerima, biarlah kita tergembala sampai disucikan, ada buah-buah kita hasilkan. Carilah sampai mendapat, periksa apa yang menjadi penyebab doa-doa kita tidak dijawab, periksa mezbahnya, apinya, dupanya, korbannya semua diperiksa. Kemudian ketuklah sampai pintu dibukakan. Berdoa dengan hancur hati, tinggal berseru “Yesus, haleluya” sampai Yesus berbelas kasihan. Naikan doa dengan iman, ketekunan, kesabaran, belas kasihan Tuhan dinyatakan, mujizat Tuhan terjadi, pintu-pintu terbuka, sampai pintu sorga terbuka bagi kita.

 

Tuhan Memberkati. 


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar