20240424

Ibadah Doa Pagi, Rabu, 24 April 2024 Pdt. Handri Legontu



Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Yohanes 19:31-37 Lambung Yesus ditikam

19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.

19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."

19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

 

Ini adalah sengsara salib mengenai kematian Yesus. Kematian Yesus membuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk bisa percaya Yesus dan diselamatkan, untuk bisa melayani Tuhan sampai bisa sempurna seperti Yesus. Ketika Yesus sudah mati, kemudian karena hari itu adalah persiapan untuk hari sabat maka orang-orang Yahudi meminta supaya Yesus segera diturunkan dari kayu salib dan dimakamkan. Para prajurit yang mau menurunkan mayat Yesus melihat penjahat-penjahat yang ada di sebelahnya Yesus belum mati, sehingga supaya cepat mati dipatahkan kaki mereka dan mayatnya diturunkan, tetapi kaki Yesus tidak dipatahkan. Ini menggenapkan nubuatan tentang anak domba paskah bahwa tidak ada satupun tulang dari anak domba paskah yang dipatahkan.

Keluaran 12:46

12:46 Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.

 

Tulang itu secara rohani menunjukkan kuasa kebangkitan. Ketika ada orang yang mengusung jenasah untuk dimakamkan lalu tiba-tiba datang gerombolan orang Aram, jenasah itu mereka lemparkan kena pada tulang dari Elisa, sehingga jenasah itu langsung bangkit. Tidak ada tulang yang patah = utuh, sempurna.

Di sini kita melihat tujuan penyelamatan Yesus bagi kita bangsa kafir adalah sampai kita bisa sempurna seperti Yesus menjadi mempelai WanitaNya. Jadi, bukan hanya sekedar Juruselamat tapi Dia adalah Mempelai Pria Sorga. Jadi, korban Kristus adalah dasar pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.

 

Yesus sudah mati dengan 4 luka utama, dua di tangan dan dua di kaki untuk menyelamatkan bangsa Israel yang seharusnya mati karena melanggar hukum taurat, ini kasih Tuhan kepada bangsa Israel. Tetapi dalam keadaan sudah mati, Yesus rela menerima luka yang terbesar di lambung untuk menyelamatkan kita bangsa kafir yang seharusnya mati karena dosa, ini kemurahan Tuhan, anugerah Tuhan bagi kita bangsa kafir. Jadi kepada kita Tuhan berikan sarana dari luka yang kelima yang mengalir darah dan air. Biarlah sarana ini kita manfaatkan, kita harus miliki tanda darah dan tanda air.

 

Miliki tanda darah artinya bertobat, mati terhadap dosa, biar digoda, dipaksa, diapa-apakan tetap tidak mau berbuat dosa.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Kita harus mati terhadap dosa sendiri lewat proses mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, sehingga darah Yesus menghapus, mengampuni dosa kita, sesudah itu jangan diperbuat lagi. juga kita harus mati terhadap dosa orang lain, kita harus mengampuni dan melupakan dosa orang lain, tidak ada lagi melekat pada kita.

 

Tanda air yaitu sesudah mati terhadap dosa, harus dikubur dalam baptisan air yang benar seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Sehingga kita bisa bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, sehingga hidup dalam kebenaran, hidup benar dalam segala sesuatu.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Air juga menunjukkan air Firman pengajaran yang benar. Sesudah kita lahir baru lewat baptian air kita juga harus lahir baru lewat Firman pengajaran yang benar, itulah yang disebut dengan tergembala dengan benar dan baik di dalam Firman pengajaran yang benar, untuk memantapkan kerohanian kita.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Kematian Yesus merupakan kemurahan Tuhan untuk kita bangsa kafir untuk bisa tergembala. Kita bangsa kafir hanya digambarkan seperti keledai.

Keluaran 13:13

13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

 

Keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, kecuali ada anak domba yang disembelih, itulah Yesus, Dia mati di kayu salib supaya kita bangsa keledai bisa hidup.

 

Bukti bahwa kita hidup, keledai harus mengenal palungan, tergembala dengan benar dan baik dalam binaan Firman pengajaran yang benar.

Yesaya 1:3

1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

 

Kematian Yesus membukakan rahasia Firman bagi kita, menjadi makanan rohani kita, kita mengalami penyucian secara terus menerus di dalam penggembalaan.

Wahyu 5:5-9

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Kematian Yesus merupakan belas kasihan Tuhan untuk mengangkat kita bangsa kafir menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

1 Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Ada 3 langkah bagi kita bangsa kafir untuk bisa selamat sampai sempurna yaitu lewat:

1.      Kematian Yesus merupakan kemurahan Tuhan bagi kita bisa memiliki tanda darah, tanda air, bertobat, lahir baru, disucikan lewat Firman pengajaran benar.

2.      Kematian Yesus kemurahan Tuhan bagi kita bisa tergembala.

3.      Kematian Yesus merupakan belas kasihan bagi kita untuk menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

 

Tugas dari hamba Tuhan, pelayan Tuhan, imam dan raja adalah bersaksi. Jadi, kesaksian yang terutama adalah keubahan hidup. Dulu kita gelap sekarang kita sudah berada dalam terang sampai mencapai terang kemuliaan, sama mulia dengan Yesus, kita menjadi terang dunia.

 

Biarlah langkah hidup kita adalah langkah-langkah kesaksian, bisa bersaksi lewat kata-kata terutama kesaksian lewat keubahan hidup, sampai kita sempurna seperti Yesus layak menjadi mempelai wanitaNya.

 

 

Tuhan memberkati.

 


 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar