20240403

Kebaktian Pendalaman Alkitab, Rabu 3 April 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita masih dalam suasana Paskah, biarlah kuasa Paskah, kuasa kelepasan, kuasa kebangkitan Yesus bisa kita alami, kita dilepaskan dari dosa, dari dunia dan dari keinginan-keinginan daging sehingga kita bias mencapai kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Sebab itu kita membutuhkan Firman Tuhan sebab dalam Firman Tuhan itulah kita mengalami kuasa  kebangkitan dan kelepasan itu.

 

Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Penyakit

2.      Pedang atau perang

3.      Kelaparan

4.      Binatang liar atau buas

5.      Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita masihmempelajaritentangpedangatauperang.

Imamat 26:33

26:33 Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan.

 

Pedang menimbulkan 5 hal:

1.      Berserak-serak atau pecahbelah (ayat 33)

2.      Kota-kota menjadi reruntuhan, ini yang akan kita pelajari (ayat 33)

3.      Tanah menjadi tandus (ayat 33)

4.      Kecemasan atau ketakutan (ayat 36-39)

5.      Hancur lebur (ayat 39)

 

Ini 5 akibat dari pedang penghukuman. Kita pelajari poin kedua, kota-kota menjadi reruntuhan. Kota ada kaitannya dengan kesibukan dunia. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan karena terlalu sibuk dengan perkara yang jasmani sehingga tidak ada waktu lagi untuk perkara yang rohani, terutama untuk mendengar Firman dan berdoa menyembah Tuhan sehingga rohaninya menjadi runtuh, menjadi puing-puing. Artinya rohani menjadi runtuh dan menjadi puing-puing adalah jatuh dalam dosa, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, sudah enjoy dengan dosa.

 

Apa yang dinubuatkan dalam kitab Imamat itu akhirnya digenapi. Kalau membaca kitab Yehezkiel, kitab Yeremia dan kitab ratapan, bagaimana nubuatan itu digenapi. Waktu bangsa Israel sudah masuk ke tanah Kanaan dan sudah diberkati oleh Tuhan, berulang-ulang mereka melawan Tuhan, mereka memberontak terhadap Tuhan sehingga Tuhan mendatangkan raja Asyur, mendatangkan raja Nebukadnezar dari Babel yang membuat kota-kta Israel dan kota Yerusalem menjadi reruntuhan. Bait Allah di Yerusalem menjadi reruntuhan dan bangsa Israel diangkut dalam pembuangan di Babel selama 70 tahun. Nubuatan ini berulang-ulang dinubuatkan oleh nabi-nabi tetapi tetap bangsa Israel berkeras hati melawan Tuhan sehingga akhirnya dibuang.

 

Yeremia 25:10-11

25:10 Aku akan melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya pelita.

25:11 Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.

 

Nubuatan ini akhirnya menjadi kenyataan di zaman raja Zedekia. Dari sini kita melihat tanda-tanda rohani yang runtuh:

1.      Tidak ada suara kegirangan dan suara sukacita. Artinya tidak ada damai sejahtera, tidak ada ketenangan. Hanya bersungut-sungut, hanya saling mempersalahkan, hanya suka mengeluh. Waktu melayani mengeluh, tidak melayani mengeluh, diberkati mengeluh, waktu ada kesulitan mengeluh, selalu mengeluh.

 

2.      Tidak ada suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Artinya tidak bisa mengerti Kabar Mempelai, mulai bosan mendengar Kabar Mempelai, menolak penyuciannya, sampai akhirnya meninggalkannya. Ini sudah banyak terjadi, orang di luar sana begitu mendengar sekali dua kali mereka antusias. Bagaimana kita yang di dalam? Sudah mulai bosan, tidak mau disucikan atau bahkan sudah meninggalkan. Tempat dalam Tubuh Kristus tidak boleh kosong, kalau ada yang keluar diganti dengan yang lain, Yudas diganti Matius. Jangan sampai waktu kita meninggalkan sudah diganti orang lain sudah tidak bisa kembali lagi. Sudah terlalu banyak yang meninggalkan, yang tadinya berkata ini pengajaran luar biasa, berbalik meninggalkan bahkan melawan.

 

3.      Tidak ada suara bunyi batu kilangan. Batu kilangan ini untuk menggiling gandum menjadi tepung untuk dibuat roti supaya dimakan. Artinya rohaninya lapar, tidak pernah puas sehingga mencari kepuasan di dunia, sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa.

 

4.      Tidak ada cahaya pelita. Artinya hidupnya gelap yaitu ada kebencian di dalam hati terhadap sesama. Saya berupaya jangan ada kebencian, sesakit apapun saya alami jangan benci orang itu, doakan saja.

I Yohanes 2:10-11

2:10 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.

2:11 Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

 

Inilah 4 tanda rohani runtuh, Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Rohani runtuh = rohani sakit. Itu juga dicatat dalam kitab Yeremia.

Yeremia 33:3-7

33:3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

33:4 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai rumah-rumah di kota ini dan mengenai gedung-gedung istana raja Yehuda yang dirobohkan untuk dipakai terhadap tembok-tembok pengepungan dan pedang:

33:5 Orang akan masuk pertempuran melawan orang-orang Kasdim dan kota ini akan penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang telah Kupukul mati karena murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, sebab Aku telah menyembunyikan wajah-Ku dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka.

33:6  Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.

33:7  Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu:

 

Berarti waktu runtuh itu mereka sakit, sekarang Tuhan mau menyembuhkan mereka. Yang tadinya runtuh dibangun kembali. Tetapi karena kasih Tuhan yang besar, Tuhan mau menyembuhkan dan memulihkan kembali rohani yang runtuh. Sehancur apapun dan serusak apapun kita masih ada seruan kembalilah kepada Tuhan, rohani yang runtuh dan sakit mau dipulihkan, mau disembuhkan.

 

Cara Tuhan menyembuhkan rohani yang sakit, memulihkan rohani yang runtuh adalah mengutus hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan Firman Tuhan kepada umatNya =  seruan Firman yang diulang-ulang = Firman penggembalaan. Selama orang itu masih bisa beribadah, masih mau datang beribadah mendengar Firman pengajaran, masih ada harapan disehatkan, dibangun kembali.

 

Yeremia 25:3; 44:4-5

25:3 "Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.

44:4 Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu semua hamba-Ku, para nabi, dengan mengatakan: Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!

44:5 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikan supaya berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah lain.

 

Kalau ayat 5 ini dilakukan, pemulihan tidak terjadi. Biar hamba Tuhan bolak balik menyerukan Firman tetapi kita tidak tetap mau memperhatikan dan mendengarkan, tidak akan terjadi pemulihan. Dari pihak Tuhan untuk memulihkan kita, Dia utus hamba-hamba Tuhan menyampaikan Firman yang diulang-ulang. Bbaik dalam ibadah persekutuan kita dengar, terutama dalam penggembalaan. Ada hamba Tuhan yang dipercayakan melayani sidang jemaat, memberitakan Firman Tuhan secara berulang-ulang. Itu untuk memulihkan, menyembuhkan, menyehatkan dari sakit rohani.

 

Jadi, hadirnya hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat, sangat penting untuk menyembuhkan rohani sidang jemaat yang sakit. Contoh-contoh hamba Tuhan yang hadir di tengah-tengah sidang jemaat sehingga terjadi kesembuhan.

1.      Petrus

Kisah Para Rasul 5:12-16

5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.

5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,

5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.

5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

 

Kehadiran Petrus di tengah-tengah sidang jemaat membuat terjadi kesembuhan. Gereja mula-mula menunjuk gerakan Roh Kudus hujan awal. Petrus menjadi tokoh sentralnya dan rasul-rasul yang lain tidak iri, tidak menghalang-halangi, tetapi rasul-rasul yang lain menopang dan mendukung Petrus. Begitu kuat pengaruh dan peranan hamba Tuhan dalam gerakan Roh Kudus hujan awal. Kegerakan rohani ini bergerak dari dalam keluar. Dan itu juga perintah Tuhan, kegerakan rohani itu dari Yerusalem, ke Yudea, menuju Samaria, dan sampai ke ujung bumi.

 

Sekarang kita berada pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan Firman pengajaran yang benar arahnya mulai dari ujung bumi. Menurut peta penginjilan Billy Graham, ujung bumi adalah Papua sebab di sana masih banyak suku primitif di pedalaman. Dan tidak kebetulan Alkitab disusun dalam terang Tabernakel yang diterima oleh Pdt. Van Gessel yang menerima ilham pengajaran Tabernakel ini di Papua. Dan beliau meninggal di sana, kalau kami ke papua, kami berziarah juga ke makam beliau. Dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal peran hamba Tuhan begitu kuat. Begitu juga dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, peran hamba Tuhan begitu kuat. Kegerakan ini dari ujung bumi sampai ke negara-negara Barat, Samaria, Yudea sampai nanti kembali ke Yerusalem.

 

Kehadiran hamba Tuhan dalam sidang jemaat untuk menyembuhkan sidang jemaat dari penyakit rohani termasuk juga penyakit jasmani. Kami hamba Tuhan berdoa untuk jemaat yang sakit, memberi penumpangan tangan supaya sembuh. Didoakan yang sakit secara tubuh, bahkan mendoakan juga yang sakit ekonominya, mendoakan yang sakit nikahnya.

 

Tadi dikatakan hanya kena bayangan Petrus saja orang sakit bisa sembuh. Sekarang kita ambil dalam bentuk yang rohani. Bayangan itu ada karena sinar matahari. Matahari menunjuk kebenaran Allah.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Matahari menunjuk kebenaran Allah, sekarang wujudnya Firman yang menyucikan. Jadi kehadiran hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat membawa Firman yang menyucikan, maka akan terjadi kesembuhan-kesembuhan dalam sidang jemaat. Penyakit rohani sembuh, penyakit jasmani juga pasti sembuh! Makanya tugas utama seorang hamba Tuhan apalagi kalau dia seorang gembala adalah berdoa dan pelayanan Firman.

Kisah Para Rasul 6:2,4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Sebagai hamba Tuhan, dalam memberitakan Firman harus terang benderang bagaikan matahari yang menyinarkan sinarnya, jangan ada yang ditutup-tutupi, dibijaksanai. Seringkali berpikir nanti dia tersinggung, dia tersandung sehingga nanti keluar. Sampaikan saja dengan kasih Kristus, dengan terang benderang maka akan ada hasilnya. Kalau Firman yang ditampilkan maka ada hasil, tetapi kalau hanya jasmani yang ditampilkan yang ada hanya keruntuhan rohani.

a)      Terang Firman menyoroti sidang jemaat dan mengungkap segala dosa yang tersembunyi sampai yang ada di dalam hati dan di dalam pikiran sehingga terjadi penyehatan, terjadi penyucian.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Segala sesuatu telanjang, segala sesuatu terang terbuka di depan mataNya, tidak ada yang bisa kita tutup-tutupi. Mungkin di depan isteri atau di depan suami bisa kita tutup-tutupi. Tetapi terang Firman menyoroti supaya kita bisa menyelesaikan semuanya.

 

b)      Penyakit itu berarti ada yang tidak beres. Jadi hasil kedua Firman itu mampu membenahi segala yang tidak beres dalam hidup kita. Apa yang tidak beres? Mungkin pribadi kita pergaulannya tidak beres, nikahnya ada yang tidak beres, pelayannya, pekerjaannya, masa depannya, studynya mungkin tidak beres. Firman Tuhan mampu membenahi apa yang tidak beres dalam hidup kita. Semoga kita mengalaminya dan sungguh-sungguh terjadi dalam hidup kita.

 

c)      Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Kalau Firman menyoroti keadaan kita, menyucikan, membenahi segala yang tidak beres dalam hidup kita, maka Firman itu menjadi pelindung bagi kita. Menghadapi mara bahaya, menghadapi tekanan, menghadapi kecelakaan, ancaman-ancaman, sampai nanti menghadapi antikristus, Firman itu yang menjadi pelindung bagi kita.

 

d)      Matahari itu menunjuk kasih Allah yang sempurna. Jadi kasih Allah yang sempurna dicurahkan kepada kita untuk membawa kita pada kesempurnaan. Itulah kehadiran hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat, beritakan Firman secara terang benderang itu adalah sorotan sinar kasih Allah yang sempurna untuk membawa sidang jemaat pada kesempurnaan, tidak ada lagi gelap, disoroti semuanya.

 

Jangan tunggu bayang-bayang sudah hilang. Artinya selagi masih ada Firman Tuhan yang adalah sorotan kasih Allah kepada kita segera buka hati dan terima penyuciannya, biar kita dibangun kembali, biar disembuhkan oleh Tuhan.

Kidung Agung 2:17

2:17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

 

Kita masih diberikan kesempatan untuk kembali oleh kekasih kita, Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini perkataan Salomo kepada Sulamit, sekarang ini perkataan Yesus kepada kita. Sebelum Firman Tuhan diambil, tidak ada lagi, ayo segera kembali, jangan tunggu terlambat. Kalau kita mengabaikan Firman, mengabaikan kehadiran hamba Tuhan di tengah-tengah kita, ada akibatnya.

 

Kalau Firman ini terus kita terima, kita mau disucikan, kegelapan-kegelapan yang  disingkirkan, yang tidak beres diperbaiki, maka suatu saat kita akan menjadi terang dunia seperti Yesus terang dunia. Itulah Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada lagi yang gelap dari ujung kepala sampai ujung kaki. Di kepala ada mahkota dari 12 bintang, tubuhnya diselubungi pakaian mempelai dan di bawah dia berpijak di atas bulan. Biarlah ini menjadi kenyataan, doa saya sebagai hamba Tuhan supaya seluruh sidang jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada yang tertinggal,

Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

 

Tuhan beri kita telinga, ayo dengar Firman, terima Firman, maka suatu saat kita akan bercahaya seperti matahari di dalam kerajaan Sorga. Itulah Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Hidup kita dibenahi Firman, karena kita bicara tentang Kabar Mempelai maka yang terutama harus segera dibenahi adalah nikah kita. Jangan tunggu bayang-bayang hilang. Masih ada Firman, segera bawa nikah untuk dibenahi oleh Tuhan.

 

Suami isteri yang lebih dahulu harus dibenahi baru buah nikah. Jadi kalau ada sesuatu yang tidak beres dalam nikah dan buah nikah kita, jangan langsung salahkan buah nikah.Rumus Firman Tuhan suami isteri dulu yang harus dibenahi baru buah nikahnya. Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai Anak Allah, Mempelai Pria Sorga. Coba lihat bagaimana Yesus Mempelai Pria Sorga bekerja, yang Yesus benahi nikah dulu baru buah nikah. Yohanes pasal 2 ayat 1 sampai 10 itu pembenahan nikah suami isteri dalam pesta kawin di Kana. Kemudian pasal 4 ayat 1 sampai 42 tentang perempuan Samaria, itu juga pembenahan nikah. Kalau anak bermasalah, suami isteri dulu dibenahi, setelah itu baru buah nikah terbenahi (Yohanes 4:46-54). Jangan langsung salahkan anak, ini tidak dengar-dengaran tidak taat!

Yohanes 2:1-10 Perkawinan di Kana

Yohanes 4:1-42 Percakapan dengan perempuan Samaria

Yohanes 4:46-54 Yesus menyembuhkan anak pegawai istana.

 

Anak dibenahi, buah nikah dibenahi. Suami isteri dulu dibenahi baru buah nikah terbenahi.

 

Kalau dalam sidang jemaat sudah ada Firman yang menyoroti keadaan kita, yang diberitakan oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya dan sungguh-sungguh melayani Tuhan tetapi masih diabaikan, maka ada akibatnya:

a)      Bayang-bayang hilang = malam gelap telah tiba dan yang akan bergerak di situ, yang keluar adalah binatang-binatang hutan.

Mazmur 104:19-20

104:19 Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.

104:20 Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka hari pun malamlah; ketika itulah bergerak segala binatang hutan.

 

Artinya kalau mengabaikan Firman, mengabaikan pelayanan hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, yang benar tahbisannya, dia tidak mencari yang jasmani, betul-betul melayani jiwa, maka kehidupan itu akan menjadi binatang hutan. Binatang hutan bergerak malam hari mencari makan, artinya menjadi kehidupan Kristen yang hanya mengejar perkara-perkara jasmani, mengejar perkara-perkara daging, sehingga dia hidup dalam hawa nafsu dagingnya yang liar dan sedang menuju kebinasaan. Pengalaman saya sebagai hamba Tuhan yang belum lama, saya lihat kalau orang sudah main-main dengan Firman Tuhan, sudah mengabaikan hamba Tuhan yang melayaninya, betul-betul hidupnya seperti ini, seperti binatang hutan. Hanya mencari perkara daging, dagingnya liar dan sedang menuju kebinasaan. Semoga di sini tidak ada yang seperti itu! Jangan kita menjadi Kristen binatang hutan.

 

Setan tritunggal juga digambarkan dengan binatang buas. Setan di udara itu naga, binatang buas. Antikristus itu binatang buas yang keluar dari dalam laut. Nabi palsu itu binatang buas yang keluar dari dalam bumi. Jadi orang yang mengabaikan Firman Tuhan, mengabaikan pelayanan hamba Tuhan yang benar, dia sedang menjadi sama dengan setan tritunggal yang akan dibinasakan.

 

Saya biasa lihat kaum muda kalau mulai liar-liar, pasti ada sesuatu pada kaum muda itu. Tuhan langsung ingatkan supaya didoakan ekstra. Ayo jangan jadi binatang liar, bersekutu dengan setan! Keadaannya sangat mengerikan, tubuhnya sakit, jiwanya sakit, rohnya sakit, sehingga begitu buruk keadaannya. Namun Yesus rela menjadi buruk untuk menolong kita yang sudah buruk. Masih ada harapan bagi kita, di depan ada perjamuan suci, di kayu salib Yesus rela menjadi buruk, bahkan dikatakan tidak seperti manusia lagi.

Yesaya 53:13-14

53:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.

53:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —

 

Yesus rela menjadi buruk untuk menolong kita yang sudah buruk. Selagi masih ada Korban Kristus, masih ada perjamuan suci, manfaatkan. Segera kembali kepada Tuhan, jangan keras hati, biar kita diperbaiki oleh Tuhan. Jangan putus asa, jangan pesimis ‘saya sudah terlalu hancur, masa bisa diperbaiki lagi’. Masih bisa, masih ada harapan diperbaiki oleh Tuhan. Bangsa Israel itu bolak balik hancur karena melawan Tuhan, tetapi bolak balik juga kasih Tuhan mau memulihkan keadaan mereka. Bahkan dalam kitab Yeremia, Israel dikatakan perempuan murtad, Yehuda perempuan tidak setia, masih diberi kesempatan untuk dipulihkan, disuruh kembali oleh Tuhan ‘hanya akuilah kesalahanmu’.

 

Sambutlah pelayanan Firman, sambutlah pelayanan hamba Tuhan yang benar tahbisannya yang melayani kita dengan sungguh-sungguh supaya kita dipulihkan.

 

b)      Terjadi gerhana matahari pada siang hari, jadi siang menjadi gelap.

Amos 8:9-10

8:9 "Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.

8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

 

Siang hari adalah waktu untuk bekerja.

Yohanes 9:4

9:4 ita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

 

Hari siang waktunya untuk bekerja, tetapi di sini sudah gelap. Jadi terjadi gerhana matahari pada siang hari artinya masih aktif melayani Tuhan tetapi tanpa terang Firman = tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak sesuai selera Tuhan. Maka kehidupan seperti ini pelayanannya pasti ngawur, tidak ada aturan Firman, tidak ada komando Firman dan hanya akan ditolak oleh Tuhan. Pelayanannya ditolak oleh Tuhan, pribadinyapun ditolak oleh Tuhan dan dicap pembuat kejahatan.

 

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Yang sesuai kehendak Tuhan itu yang masuk sorga! Rasul Paulus berkata aku melatih diriku sendiri supaya jangan aku ditolak oleh Tuhan. Jangan kita pikir sudah ada di depan pintu sorga, sudah mau masuk. Tetapi begitu mengetok “Tuhan bukakan aku pintu”. Tuhan jawab “siapa kamu, Aku tidak pernah mengenal kamu!”. Bayangkan pelayannya selama ini bertahun-tahun tidak pernah dikenal oleh Tuhan! Saya jadi gembala 14 tahun lalu Tuhan mau bilang “Aku tidak pernah mengenal kau!” itu mengerikan, jangan sampai terjadi! Pelayanan selama ini sia-sia.

 

Ini akibatnya kalau mengabaikan Firman, mengabaikan hamba Tuhan yang diutus melayani kita. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Kalau membaca ini saya ada rasa takut, jangan sampai pelayanku ditolak oleh Tuhan. Berapa jiwa Tuhan percayakan ada di belakang saya lalu semua ditolak oleh Tuhan, semuanya sia-sia. Dan orang itu hanya diusir dari hadapan Tuhan ke neraka!

 

Saya sangat terbeban melayani kaum muda ini, saya masih bergumul dan berdoa bagaimana supaya  kembali rutin pelayanan ibadah kaum muda, karena waktunya betul-betul hampir tidak ada lagi. Kaum muda hargailah pelayanan hamba Tuhan yang Tuhan utus, yang Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman. Rohani kita pasti sehat, segala yang tidak beres diperbaiki dan jasmani juga pasti sehat, semua dipulihkan oleh Tuhan. Waktu Yesus datang kita tampil tanpa cacat dan cela, mempelai wanita Tuhan yang sehat dan sempurna.

 

2.      Paulus

Kisah Para Rasul 19:11-12

19:11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,

19:12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

 

Paulus dengan sapu tangannya, orang sakit bisa sembuh. Sapu tangan ini alat untuk melap keringat dan air mata di dalam pelayanan. Jadi saya istilahkan ini sapu tangan pelayanan. Sapu tangan pelayanan ada batasnya yaitu sampai garis akhir. Artinya keringat dan air mata dalam pelayanan kita hanya sampai pada garis akhir, sampai kita dibangun dan dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Garis akhir manusia ada 2:

a)      Meninggal dunia. Jadi keringat dan air mata dalam pelayanannya hanya sampai dia meninggal dunia. Sesudah itu dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, masuk Yerusalem Baru, tidak ada lagi air mata di sana. Berbahagialah orang mati di dalam Tuhan, dia sudah berhenti dari keringat dan air mata di dalam pelayanan, sudah stop, sudah selesai, sudah beristirahat. Kita ini masih berjuang. Kita berdoa sampai Yesus datang kita bisa hidup menyambut Dia. Tetapi kalau harus meninggal dunia, itu adalah kedaulatan Tuhan, kita hanya bisa berdoa.

 

b)      Hidup dalam pelayanan sampai Yesus datang kedua kali. Sehingga waktu Yesus datang kita diubahkan dalam tubuh kemuliaan dan di mana Yesus berada di situ juga kita berada yaitu di Yerusalem Baru.

 

Jadi mati atau hidup bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup di dunia ini kita aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Maka waktu Yesus datang, kita dibawa di Yerusalem Baru, di sana tidak ada lagi air mata. Di dalam pelayanan di penghujung akhir zaman ini, kita kerjakan dengan perjuangan yang gigih.

Kisah Para Rasul 20:19-24

20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;

20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Dalam pelayanan harus dengan perjuangan yang gigih, jangan gampang mundur. Lebih baik capek melayani dari pada capek duduk-duduk. Rasanya memang capek tetapi harus kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Yang datang dari jauh, berapa gereja yang dilewati untuk ke sini. Sudah capek ke sini lalu tidak sungguh-sungguh, rugi! Yang dekat-dekat ayo berjuang sungguh-sungguh sampai garis akhir. Betapa bahaginya kita kalau kita dilayani oleh hamba Tuhan yang gigih berjuang dalam pelayanan, yang sungguh-sungguh melayani, rohani dan jasmani kita ada harapan pasti sehat.

 

Saya berdoa kepada Tuhan, hari ini Tuhan kasih saya pertambahan usia supaya lebih matang, lebih dewasa, lebih berat lagi tanggung jawab pelayanan. Berilah saya bahu yang kuat untuk menanggung beban pelayanan ini.

 

Semangat berjuang melayani, nyawapun tidak dihiraukan. Nyawa itu perkara terbesar, apalagi perkara terkecil. Apa itu perkara terkecil? Uang. Tidak usah hiraukan.Yang penting berjuang dengan gigih sampai garis akhir. Sekalipun harus mencucurkan keringat dan air mata, bahkan mencurahkan darah, kita tetap berjuang sampai garis akhir.

 

Awasan bagi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan:

Lukas 19:20-23

19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.

19:21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.

19:22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.

19:23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.

 

Ini awasan, jangan menyembunyikan mina di dalam sapu tangan. Sapu tangan di sini adalah alat untuk melap keringat dan air mata hasil kegiatan di dunia ini. Artinya bagi kita tidak mau setia dalam ibadah pelayanan. Mina itu kepercayaan Tuhan, jabatan pelayanan, disembunyikan dalam sapu tangan, tidak mau setia dalam ibadah pelayanan, sampai tinggalkan ibadah pelayanan karena sibuk dengan kegiatan di dunia yang penuh keringat dan air mata.

 

Ini awasan bagi kita, Tuhan sudah berikan kepercayaan, Tuhan percayakan jadi gembala, pimpinan pujian, paduan suara, pemain musik dan sebagainya. Jangan tidak setia, jangan gampang-gampang ditinggalkan karena sibuk dengan kegiatan dunia yang penuh keringat dan air mata. Kalau begitu tidak boleh beraktivitas dunia? Silahkanbekerja dengan keras, kaum muda sekolah setinggi-tingginya kalau memang mampu, tetapi jangan abaikan ibadah pelayanan. Kalau sudah mengabaikan ibadah pelayanan itu seperti menyimpan mina di dalam sapu tangan dan ada akibatnya! Mungkin sekarang merasa aman, saya diberkati dibandingkan waktu aktif beribadah melayani, saya rasa enak, saya bisa ke mana-mana, saya bisa rekreasi, bisa refreshing dan lain sebagainya, tetapi ada akibatnya:

a)      Lukas 19:27

19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

 

Disamakan dengan seteru Tuhan atau musuh Tuhan = menjadi musuh Tuhan yang hanya untuk dihukum. Lebih ditandaskan lagi:

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Ayo setia, jangan tinggalkan dan aibaikan ibadah pelayanan. Apalagi kami sebagai gembala, jangan! Kecuali karena memang sudah tidak bisa bangun karena sakit, mau bagaimana lagi. Berkali-kali Tuhan izinkan menghadapi penyakit, tetapi berupaya tetap melayani. Waktu dulu belum ada roda 4, saya sakit tetap melayani ke Diora, selesai ibadah pulang. Pergi sudah lemas, pulang tinggal paksakan diri. Sampai di rumah tinggal berbaring. Pernah juga sudah punya roda 4, baru sampai di Kuku sudah gelap semuanya, tidak mampu. Tinggal telpon jemaat yang bisa nyetir supaya jemput. Tetapi masih berupaya khotbah. Ayo berjuang! Tuhan kasih kekuatan, jangan sampai menjadi musuh Tuhan yang hanya untuk dihukum.

b)      Hidup penuh air mata, beban berat. Kuk yang Tuhan berikan itu sebenarnya enak dan ringan. Kalau itu dibuang maka akan kuk yang berat Tuhan taruh. Hidupnya beban berat, banyak tangisan sampai nanti menangis kekal di neraka. Baru menyesal, mengapa aku ada di sini. Semoga jangan terjadi pada kita.

 

Jadi dari pelajaran tentang sapu tangan ini, Tuhan menunjukan penyakit rohani yang banyak diidap oleh hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan dan sidang jemaat adalah melekat pada uang dan pada dunia. Kita beraktivitas di dunia ini mencari apa? Sekolah untuk dapat gelar, gelar untuk kerja, kerja untuk dapat uang, ujung-ujungnya duit. Semua bekerja untuk mencari uang.

 

Kehadiran hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat untuk membawa sidang jemaat sembuh dari penyakit hati = kanker hati secara rohani. Kami sudah menjadi hamba Tuhan sepenuh, lalu yang dicari adalah uang, itu sudah terlalu, sudah kanker stadium 4.

 

Untuk menolongnya, Tuhan mengutus hamba Tuhan seperti Paulus yang melekat kepada Tuhan! Jadi kalau ada hamba Tuhan tampil di tengah-tengah sidang jemaat yang melekat kepada Tuhan, itu kasih Tuhan kepada sidang jemaat untuk melepaskan atau menyembuhkan sidang jemaat dari penyakit kanker hati, hati yang melekat kepada uang.

 

Pada Paulus ada pengajaran tentang kerajaan Allah.

Kisah Para Rasul 19:8

19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

 

Pengajaran tentang kerajaan Allah itu adalah pengajaran Tabernakel yang kita anut dan pegang. Tabernakel adalah miniatur kerajaan sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Pada kami sebagai hamba Tuhan harus ada pengajaran ini, bahkan Alkitab katakan harus mahir dalam hal Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Hati yang melekat pada uang, penyakit kanker hati hanya bisa disembuhkan dengan pisau operasi, yaitu pedang Firman yang tajam.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Hati ditusuk dan disucikan. Di dalam proses pembedahan, selain dibutuhkan pisau operasi, dibutuhkan juga cahaya lampu yang terang. Itu menunjukan terang Roh Kudus.

Ibrani 4:13

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Jadi dalam memberitakan pengajaran pedang Firman, harus dalam urapan Roh Kudus. Seringkali yang menjadi kesalahan kami hamba Tuhan, sampaikan Firman tanpa urapan Roh Kudus, sehingga menyampaikan pengajaran dengan kekuatan daging, tidak ada terangnya. Jadi main potong saja. Mana yang sakit, yang lain yang dipotong. Pengajaran itu harus diberitakan dengan kesabaran.

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Kalau dia belum berubah, terus sampaikan Firman pengajaran. Operasi itu butuh waktu dan waktunya lama. Apalagi kalau penyakitnya parah, bisa ada yang 8 jam ada yang 12 jam. Tidak langsung robek langsung selesai. Setelah itu butuh pemulihan, ternyata belum pulih 100% dioperasi lagi, sampai betul-betul sehat.

 

Jemaat juga mendengar Firman harus dalam urapan Roh Kudus. Kalau dengan kekuatan daging bisa ngamuk-ngamuk. Seperti dalam Kisah Para Rasul, mereka mendengar Firman yang menusuk hati, mereka sambut dengan gertakan gigi dan serentak menyerbu Stefanus.

 

Hamba Tuhan memberitakan dalam urapan, sidang jemaat mendengar dalam urapan, maka operasinya sukses, penyakitnya sembuh. Kita dilepaskan dari ikatan uang. Ikatan uang itu ikatan yang terakhir. Ada 5 siasat Firaun untuk menghambat bangsa Israel keluar dari Mesir pergi beribadah di padang gurun, siasat terakhir Firaun berkata kamu boleh keluar tetapi ternakmu tinggal, itu ikatan akan uang. Musa bilang tidak bisa, kalau kami tidak bawa ternak kami, kami mau beribadah pakai apa, 1 potong kakipun tidak boleh tinggal. Firaun marah dan mengusir Musa. Ini siasat Firaun, siasat iblis.

 

Ingat orang kaya yang datang pada Yesus, Guru yang baik apa yang harus aku perbuat untuk beroleh hidup yang kekal. Yesus sampaikan jangan begini jangan begitu, dia jawab semua sudah kulakukan. Yesus katakan ada yang masih kurang, pergi jual hartamu lalu bagi-bagikan kepada orang miskin dan kembali ke sini ikutlah aku. Dia pergi dengan sedih, dia tinggalkan Yesus sebab banyak hartanya. Kita harus lepas dari ikatan uang.

 

Bukti sudah sehat dari penyakit kanker hati, hati yang melekat pada uang.

Kisah Para Rasul 20:35

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Lebih bahagia memberi dari pada menerima, itu tanda kita sudah sembuh dari penyakit hati. Ukurannya adalah bahagia, bukan banyak atau sedikit. Dimulai dari mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus. Bagaimana waktu mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, bahagia? Atau jangan-jangan perang dunia di rumah tangga gara-gara perpuluhan dan persembahan khusus. Lain kali suami isteri seperti Ananias dan Safira, sepakat dalam hal tidak jujur mengembalikan milik Tuhan. Ananias datang membawa sebagian hasil penjualan tanahnya dan atas sepengetahuan isterinya. Petrus bertanya kepada mereka sudah betul jumlahnya itu?”, tetapi mereka berdua sepakat mendustai Roh Kudus, akibatnya mati! Ini kesepakatan yang negatif.

 

Termasuk berkorban, memberi untuk pekerjaan Tuhan, bahagia, bukan terpaksa. Sampai nanti kita bahagia memberi seluruh hidup kita untuk Tuhan. Artinya mau masuk penyucian tuntas lewat percikan darah untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan! Ukurannya di situ bahagia juga.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Berbahagia artinya rela menerimanya. Bolak balik Firman Tuhan dikunci dengan ini. Sudah berapa kali ibadah dikunci dengan ini, rela menerima, berbahagia. Sebab kadang kala kita menjadi orang Kristen yang cengeng. Waktu ada ujian, ada penderitaan, sudah mulai ngomel, nangisnya lain, tidak bisa menerima, tidak tahan menderita ‘kenapa Tuhan saya begini, saya sudah sungguh-sungguh melayani, sungguh-sungguh berkorban, sungguh-sungguh tergembala, koq saya begini’. Ujiannya datang terus sampai kita rela dan bahagia. Rela, tidak merasakan apa-apa lagi yang dirasakan oleh daging. Daging waktu menghadapi ujian kecewa, putus asa, stress, takut, tetapi kita tidak merasakan itu lagi. Itu penyucian tuntas, kita menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan. Rela menerima percikan darah bahkan bahagia di dalam percikan darah.

 

Saya membaca bagaimana para rasul mati, bagaimana orang-orang Kristen disiksa pada zaman kaisar Nero, mereka bahagia dalam menerima penderitaan itu. Penderitaan mereka sudah sangat hebat, nanti di akhir zaman lebih hebat lagi. Bahagia dulu memberi dari pada menerima. Kalau soal uang belum rela, perpuluhan belum rela, berkorban belum rela, bagaimana bisa soal percikan darah! Pasti tidak tahan. Rela dulu, bahagia dulu mengembalikan milik Tuhan, bahagia memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan, baru kita bisa memberi seluruh hidup kita, bahagia menerima percikan darah.

 

Tuhan tidak pernah menipu, hasilnya:

II Timotius 4:6-8

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Hasilnya sudah tersedia mahkota kebenaran bagi kita, mahkota mempelai bagi kita, untuk kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Segala penderitaan yang kita alami di dunia ini, dibandingkan kemuliaan yang akan kita raih itu, tidak ada apa-apanya. Jangan lihat besarnya penderitaan, jangan lihat besarnya sengsaranya, jangan lihat besarnya nyala api. Lihat kemuliaan yang tersedia bagi kita, lihat mahkota kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita, mahkota pesta nikah Anak Domba, itu yang kita pandang.

 

Di depan ada perjamuan suci, saat kita sudah tidak mampu, makan perjamuan suci, kita renungkan, ini tubuhMu yang terpecah. Engkau tidak berdosa tetapi rela menerimanya untuk saya manusia berdosa. Saya orang berdosa, kalau saya menderita itu wajar, kita menjadi kuat. Angkat cawan berkat, ini darahMu, waktu Yesus memecah-mecahkan roti dia mengucap syukur, Dia mengangkat cawan dikatakan itu cawan pengucapan syukur. Jadi kita juga bisa mengucap syukur. Terima kasih Tuhan, Engkau izinkan kami mengambil bagian dalam penderitaan Yesus. Kita ambil bagian dalam penderitaan Yesus supaya kita juga bisa dipermuliakan bersama dengan Yesus.

I Petrus 4:13

1 Petrus 4:13  Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

 

Sekarang kita satu dalam sengsaraNya, nanti kita satu dalam kemuliaanNya. Jangan lihat besarnya penderitaanNya, lihat besarnya kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita, mahkota mempelai, mahkota untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar