20240413

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 13 April 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:3-8

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

 

Tubuh Yesus diminyaki sebagai persiapan penguburan Yesus. Kalau sudah dikubur tidak bisa dilihat lagi. Jadi ini menunjuk pelayanan yang terakhir di bumi yaitu pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Disebut juga mempelai wanita Tuhan untuk siap menyambut kedatangan Yesus sebagai kepala, Mempelai Pria Sorga. Kalau mempelai wanita Tuhan sudah terwujud maka berakhirlah pelayanan di bumi ini, kita menyambut Yesus, kita akan masuk kerajaan 1000 tahun damai dan kita bisa masuk dalam kerajaan sorga yang kekal.

 

Dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus ada halangannya dan seringkali banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang berguguran. Diawal kelihatan dipakai Tuhan tetapi kemudia hilang. Ada 3 halangan pembangunan Tubuh Kristus. Kita akan melihat juga dari Injil Markus, diambil dari Injil Markus karena Injil Markus menampilkan Yesus sebagai hamba, hamba itu melayani.

1.      Markus 14:3

14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

 

Penghalang pertama adalah kusta rohani. Ingat juga waktu Yesus berjalan di perbatasan Yudea dan Samaria, di situ juga ada 10 orang kusta. Ini penghalang pembangunan Tubuh Kristus.

 

 

2.      Markus 14:4

14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?

Yang kedua gusar atau marah.

 

3.      Dosa Yudas Iskariot dalam Yohanes 12:4-6.

 

Mungkin salah satu ada pada kita atau dua atau tiga, biarlah lewat Firman Tuhan dinyatakan untuk diperbaiki, untuk diperdamaikan dengan Tuhan.

 

Kita bahas poin pertama tentang kusta rohani. Ada 3 pengertian kusta rohani.

1.      Putih tetapi kusta menunjuk dosa kebenaran diri sendiri yaitu orang berdosa menutupi dosanya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan atau Firman bahkan menyalahkan setan. Contohnya Adam dan Hawa, juga Ayub. Ini bukan orang-orang biasa. Adam dan Hawa manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan, tetapi pada mereka ada dosa kebenaran diri sendiri. Ayub orang yang suci, saleh, takut akan Tuhan, tetapi pada dirinya ada dosa kebenaran diri sendiri.

Kejadian 3:12-13

3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

 

Adam mempersalahkan Tuhan dan mempersalahkan isterinya. Hawa mempersalahkan ular.

 

Ayub 32:1-2

32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.

32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

 

Memang untuk menutupi dosa paling gampang dengan menyalahkan orang. Ayub menggambarkan hamba Tuhan, hamba Tuhan ini yang paling banyak merasa benar, ada dosa kebenaran diri sendiri. Begitu sudah dipakai, sudah merasa hebat, tidak mau kalau dia didapati kesalahannya. Sebagai manusia masih ada kekurangan dan kesalahan, sebab itu jangan ditutupi dengan kebenaran diri sendiri. Tetapi biarlah kesalahan itu diakui dan diselesaikan kepada Tuhan dan sesama, maka kita menerima kebenaran Allah, kita dibenarkan cuma-cuma oleh darah Yesus.

 

2.      Kusta adalah dosa tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak tahu berterima kasih kepada sesama.

Lukas 17:11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 

17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

 

Dosa tidak tahu berterima kasih ini adalah salah satu dosa yang menonjol di akhir zaman ini.

II Timotius 3:2

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

 

Terutama tidak tahu berterima kasih dalam hal yang rohani. Dari mana dia berasal, dia orang kusta yang sebenarnya tidak boleh tinggal di perkemahan, harus tinggal di luar. Tetapi oleh pelayanan seorang hamba Tuhan dia dibina, dia dipulihkan, lewat Firman Tuhan, dia ditahirkan. Lalu setelah tahir tidak tahu berterima kasih kepada pembina, kepada mentornya dalam hal yang rohani. Bukan cuma anak Tuhan, hamba Tuhan juga banyak seperti itu. Ada hamba Tuhan yang Tuhan utus yang punya kapasitas luar biasa, punya tahbisan benar, yang dipercaya pembukaan rahasia Firman, itu yang melayani dia, yang menolong kehidupannya, lewat pelayanan hamba Tuhan itu diaditahirkan dan dipakai menjadi hamba Tuhan. Setelah menjadi hamba Tuhan dia lupa siapa yang membina dia. Bahkan merasa dia paling benar dan menyalahkan pembinanya. Ini dosa tidak tahu berterima kasih!

 

Sama seperti sikap orang Israel, sudah dilatih oleh Tuhan tetapi melawan Tuhan pelatihnya. Sudah dilatih oleh hamba Tuhan, tetapi begitu sudah dipakai di malah lawan hamba Tuhan yang melatihnya.

 

Kusta ini punya masa inkubasi yang cukup lama. Begitu bersentuhan dengan orang kusta,bakterinya masuk, nanti 8 tahun kemudian baru kelihatan dia juga kena kusta. Jadi begitu masuk kebenaran diri sendiri, lalu meningkat tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak tahu berterima kasih, nanti kelihatan kustanya secara terang-terangan, itulah pengertian kusta yang ketiga yaitu dosa kenajisan!

 

3.      Imamat 13:45-46

13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

 

Kalau sudah merasa kita benar dan orang lain yang salah, menghakimi orang, tidak tahu mengucap syukur, tidak tahu berterima kasih, suatu saat akan nampak di permukaan dosa kenajisan yang dia lakukan. Ini mengarah pada pemuncakan dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

 

Tanda kena kusta:

1.      Pakaiannya cabik-cabik, artinya:

a)      Dagingnya kelihatan atau hanya menonjolkan perkara-perkara daging. Apalagi ketika sudah dipakai, ketika sudah diberkati, yang dia tonjolkan hanya yang daging, lihat saya bisa beli ini beli itu, punya ini punya itu. Dan bisa dilihat dari cara berpakaiannya. Cabik-cabik, hanya mempertontonkan daging. Fungsi pakaian itu menutupi daging, tetapi sekarang hanya mengikuti mode, mengikuti trend. Fungsinya sudah tidak ada, sudah dihilangkan. Yang penting tampil beda, jadi perhatian orang, sekalipun mengumbar daging. Khususnya kaum wanita, jangan cabik-cabik pakaiannya.

 

b)      Pakaian bicara pelayanan, cabik-cabik berarti bolong-bolong. Kalau digabungkan berarti pelayanannya bolong-bolong = tidak setia dalam ibadah pelayanan. Berdoa kalau sering terhalang supaya Tuhan buka jalan bisa beraktivitas beribadah melayani dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Karena pelayanan itu kita bertanggung jawab kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Sebagai hamba Tuhan saya tidak punya kapasitas untuk marah-marah, cuma mengingatkan jangan bolong-bolong, ayo setia dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Yang isi formulir itu bapak ibu kekasih dalam Tuhan. Apa yang digerakan Firman Tuhan itu yang diisi di formulir, yah tanggung jawab, jangan bolong-bolong, jangan cabik-cabik.

 

Mungkin ke depan mau bikin absennya, hadir, izin, alpa. Tidak perlu! Absennya kepada Tuhan, tanggung jawabnya kepada Tuhan. Kalau kita mengerti saya ini ditahbiskan oleh Tuhan jadi saya ini melayani untuk Tuhan! Pelayan Tuhan itu adalah tiang penopang.

Wahyu 3:12

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

 

Sokoguru itu tiang penopang. Bapak ibu lihat tiang penopang di gereja ini, apakah ada dia bergeser? Dia tetap di tempatnya, begitu dia bergeser, ambruk ini bangunan. Selalu ingat seperti itu, saya ini pelayan Tuhan, kalau saya bergeser bisa ambruk bangunan rohaniku, sehingga kita setia berkorbar-kobar, perjuangkan ibadah pelayanan sampai garis akhir. Kalau masih terhalang berdoa supaya Tuhan buka jalan kita bisa beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

2.      Rambutnya terurai. Bicara rambut ini menunjuk pada penundukan. Jadi rambut terurai artinya tidak tunduk dan tidak taat pada Tuhan.

I Korintus 11:3,10

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

11:10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

 

I Korintus 11:10 (Terjemahan Lama)

11:10 Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk, oleh sebab segala malaekat.

 

Jadi artinya rambut terurai itu tidak tunduk, tidak taat pada Firman Tuhan.

 

3.      Berseru najis-najis, artinya perkataannya kotor, perkataannya najis. Termasuk dusta, gosip, fitnah, sampai nanti menghujat, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Orang yang kena kusta ini tinggal terasing di luar perkemahan. Artinya kalau ada kusta rohani dalam diri kita, kita akan keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah. Dalam rumah tangga dia rasa terasing di situ. Dalam penggembalaan juga rasa terasing, antara penggembalaan juga begitu. Itu keluar dari persekutuan Tubuh Kristus.

 

Itulah orang yang kena kusta, tetapi Tuhan mau menolong, orang kusta tidak dibiarkan pada kustanya, Tuhan mau mentahirkan. Cara supaya sembuh dari kusta rohani kita pelajari dari orang yang kusta yang sembuh dalam Alkitab.

Markus 1:40-42

1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."

1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.

 

1.      Dari pihak Tuhan, Yesus mau dan Yesus dapat. Yesus mau artinya Yesus mau mati di kayu salib. Yesus dapat artinya Yesus bangkit dan dengan kuasa kebangkitanNya mentahirkan kusta rohani kita. Korban Kristus adalah belas kasihan Tuhan kepada kita. Wujud belas kasihanNya Dia mati di kayu salib dan bangkit.

 

2.      Dari pihak kita datang kepada Yesus. Praktek datang kepada Yesus adalah beribadah melayani yang memuncak pada doa penyembahan sampai Tuhan tergerak berbelas kasihan mentahirkan kita. Butuh ketekunan di sini, mungkin pertama datang belum ditolong, belum tahir. Datang terus sampai Tuhan berbelas kasih, sampai kita ditahirkan. Kalau belum ditolong teruskan menyembah Tuhan.

 

Dalam penyembahan kita akui bahwa kita orang berdosa, tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa, sehingga hanya berharap belas kasihan Tuhan. Maka pasti Tuhan menolong.

Lukas 18:13

18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.

 

Ini yang benar, penyembahan dan doa seperti ini yang Tuhan tunggu, sampai kita mengaku tidak layak, saya hina Tuhan, kalau saya bisa melayani sebenarnya saya tidak pantas, saya tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga kita berharap belas kasih Tuhan. Tetapi seringkali sudah sakit kusta tetapi doanya seperti orang Farisi.

Lukas 18:11-12

18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;

18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

 

Tanpa kita sadari kita sering berdoa seperti ini. Saya pernah seperti itu, sampai marah kepada Tuhan. Waktu berdoa untuk dapat buah nikah, sampai saya berdoa merasa lebih benar dari orang lain ‘dia baru menikah, tahbisannya tidak benar, koq langsung punya anak. Saya sudah bertahun-tahun, kataMu beranak cucu dan bertambah banyak, mana Tuhan!’ sampai tuntut-tuntut pada Tuhan. Inilah doa orang kusta. Tetapi syukur lewat FirmanNya Tuhan menjamah, saya rubah doa saya ‘Tuhan biar kehendakMu yang jadi’.

 

Itu doa yang benar merasa tidak mampu, tidak layak, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya berharap belas kasihan Tuhan. Doa penyembahan seperti ini bagaikan mengulurkan tangan iman. Dan Tuhanpun mengulurkan tangan belas kasihanNya kepada kita. Tangan ketemu tangan = mujizat.

 

Menyembuhkan kusta = membangkitkan orang mati.

II Raja-raja 5:6-7

5:6 Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."

5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."

 

Jadi menyembuhkan kusta = kuasa mematikan dan menghidupkan, itu suatu perkara yang mustahil. Tetapi kalau ada tangan iman kita ulurkan kepada Tuhan dan Tuhan ulurkan tangan belas kasihanNya, itu sanggup menghapus segala kemustahilan. Baik kemustahilan secara jasmani, mungkin kita datang sore ini menghadapi sesuatu yang mustahil, masalah dalam nikah. Kusta ini menghantam nikah, keluar dari perkemahan, berarti tercerai dari nikah. Kemudian masalah ekonomi, masalah pelayanan. Ada yang sudah mustahil, Tuhan tungguulurkan tangan kita, doa penyembahan, saya tidak mampu Tuhan, menyerah kepada Tuhan. Nanti Tuhan yang bekerja menghapus kemustahilan.

 

Terutama kemustahilan secara rohani, Tuhan mampu menghapus. Yaitu kita manusia berdosa yang hina, yang tidak layak, disucikan, diubahkan sampai nanti disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, layak bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Itu sesuatu perkara yang mustahil bagi Tuhan. Renungkanlah, tadinya kita berada dalam lumpur dosa, kita diangkat dan dibersihkan kemudia dipercayakan pelayan, itu mujizat! Sampai mujizat terakhir kita bisa sempurna seperti Yesus layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sore ini kita mengulurkan tangan iman kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan belas kasihanNya kepada kita sehingga mujizat terjadi.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. PamonaPuselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar