Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita masih
mempelajari kutukan kedua akibat tidak mau taat kepada Firman yaitu pedang atau
perang. Ada 5 dampak yang ditimbulkan dari pedang penghukuman Tuhan:
1. Berserak-serak
atau pecah belah (ayat 33)
2. Kota-kota
menjadi reruntuhan (ayat 33)
3. Tanah
menjadi tandus (ayat 33)
4. Kecemasan
atau ketakutan (ayat 36-39)
5. Hancur
lebur (ayat 39)
Kita membahas dampak
yang keempat yaitu kecemasan atau ketakutan.
Imamat 26:36-39
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup
dari antaramu, Aku akan mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam
negeri-negeri musuh mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan
mengejar mereka, dan mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan
mereka akan rebah, sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang kepada
seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar tidak ada,
dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
26:38 Dan kamu akan binasa di antara bangsa-bangsa
lain, dan negeri musuhmu akan memusnahkan kamu.
26:39 Dan siapa yang masih tinggal hidup dari
antaramu, mereka akan hancur lebur dalam hukumannya di negeri-negeri musuh
mereka, dan karena kesalahan nenek moyang mereka juga mereka akan hancur lebur
sama seperti nenek moyangnya.
Ketakutan ini menjadi penyebab utama kematian
manusia di akhir zaman, yaitu manusia yang tidak mengenal Yesus, juga orang
Kristen yang tidak mau taat pada Firman Tuhan. Di akhir zaman terjadi
kegoncangan yang kian hebat sehingga menyebabkan ketakutan dan ketakutan ini
menyebabkan kematian.
Lukas 21:25-26
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan
bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan
berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit
akan goncang.
Pada mulanya ketika Tuhan menciptakan
manusia, manusia segambar dengan Allah Tritunggal dan tidak ada perasaan takut
daging. Ketika manusia jatuh dalam dosa, maka ketakutan daging ini muncul pada
perasaan manusia. Jadi ketakutan ini adalah produk dari dosa. Pada mulanya
manusia bahagia, tidak ada yang perlu ditakutkan, binatang-binatang juga tidak
ada yang buas, tidak ada yang makan daging, mereka tinggal bersama-sama. Tetapi
ketika manusia jatuh dalam dosa, perasaan takut ini muncul.
Kejadian 3:9-10
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan
berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa
Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu
aku bersembunyi."
Setelah manusia diusir dari taman Eden ke
dalam dunia, manusia tetap berbuat dosa. Manusia lebih takut pada sesuatu di
dunia ini sampai tidak takut Tuhan. Kain, setelah membunuh Habel dia takut
‘bagaimana nanti kalau aku bertemu orang lain lalu orang itu membunuhku’. Waktu
membunuh Habel dia takut tetapi dia takut pada sesuatu di dunia, tidak takut
kepada Tuhan. Dan begitu terus manusia sampai di akhir zaman ini.
Berulang-ulang Tuhan mengutus hamba-hambaNya
untuk memberitakan Firman kepada umatNya supaya takut akan Tuhan, bahkan kepada
semua manusia yang bisa mendengar Firman itu. Apalagi sekarang ditunjang dengan
kecanggihan teknologi, Firman diberitakan dan semua orang bisa mendengarnya.
Tetapi manusia pada umumnya, bahkan orang Kristen lebih memilih kesenangan
dunia, lebih memilih takut pada sesuatu di dunia ini dari pada takut Tuhan. Manusia
lebih memilih kesenangan dunia dari pada menerima pelayanan hamba Tuhan, dari
pada menerima Firman Tuhan. Sebagai balasannya Tuhan akan bangkit
menakut-nakuti manusia, mulai dari kegoncangan yang timbul, sampai penghukuman
yang dahsyat.
Yesaya 2:10,19-21
10 Masuklah di sela gunung batu dan bersembunyilah di
dalam liang tanah terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap semarak
kemegahan-Nya!
19 Maka orang akan masuk ke dalam gua-gua di gunung
batu dan ke dalam liang-liang di tanah terhadap kedahsyatan TUHAN dan terhadap
semarak kemegahan-Nya, pada waktu Ia bangkit menakut-nakuti bumi.
20 Pada hari itu berhala-berhala perak dan
berhala-berhala emas yang dibuat manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan
dilemparkannya kepada tikus dan kelelawar,
21 dan ia akan masuk ke dalam lekuk-lekuk di gunung
batu dan ke dalam celah-celah di bukit batu terhadap kedahsyatan TUHAN dan
terhadap semarak kemegahan-Nya, pada waktu Ia bangkit menakut-nakuti bumi.
Akhirnya manusia akan masuk ke lekuk-lekuk
gunung dan ke dalam celah-celah bukit batu karena takut akan penghukuman Tuhan.
Celah bukit batu dan lekuk gunung adalah tempat tinggalnya hamba Tuhan yang
ditolak oleh umatNya sendiri. Dunia tidak menerima mereka, sehingga mereka
tinggal di celah-celah bukit batu, di lekuk-lekuk gunung. Ada yang digergaji,
ada yang dilempari batu, ada yang diperlakukan dengan kejam.
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka
mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah
gunung.
Itulah tempat hamba Tuhan yang diutus Tuhan
supaya memberitakan Firman supaya manusia takut akan Tuhan, tetapi malah
diperlakukan dengan kejam. Pada ayat 35 mereka disiksa, diejek, didera, dibelenggu, dipenjara, dilempari, digergaji. Itulah
keadaan hamba Tuhan, tidak disenangi, dimusuhi. Itulah pelajaran bagi kami
hamba Tuhan, kalau memberitakan kebenaran untuk membawa umat Tuhan takut akan
Tuhan, resikonya dibenci, dimusuhi, diperlakukan dengan kejam dan sebagainya.
Jadi ketika kegoncangan hebat terjadi, ketika
penghukuman Tuhan dijatuhkan atas dunia ini, orang-orang baru mau mencari
pelayanan dari hamba Tuhan, baru mau mencari Firman, tetapi sudah terlambat,
sudah tidak ada lagi. Jadi sebelum ini terjadi, marilah kita memperhatikan
pelayanan hamba Tuhan yang Tuhan utus melayani kita, perhatikan Firman, belajar
untuk takut akan Tuhan.
Sebenarnya suasana lekuk-lekuk gunung adalah
suasana yang indah. Tetapi dalam kitab Yesaya sudah menjadi suasana ketakutan. Kenapa
saya katakan suasana yang indah? Sebab suasana lekuk gunung ada kaitannya
dengan kemuliaan Tuhan. Dulu Musa ingin melihat kemuliaan Tuhan. Tetapi Tuhan
bilang kepada Musa ’tidak ada manusia yang hidup bila berhadapan dengan Aku, kamu boleh melihat Aku asal
berdiri di lekuk-lekuk gunung, kemudian waktu Aku lewat Aku mengulurkan tangan
menutupi mukamu, kemudian engkau akan melihat belakangKu. Itu suasana yang
indah. Dulu Musa melihat kemuliaan Tuhan di lekuk-lekuk gunung.
Keluaran 33:18-23
33:18 Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya
kemuliaan-Mu kepadaku."
33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan
segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku
akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan
mengasihani siapa yang Kukasihani."
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan
memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat
dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan
menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan
tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau
akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Ini sebenarnya suasana yang indah, tetapi
bisa berubah menjadi suasana ketakutan kalau tidak menghargai Firman Tuhan. Pelajaran
bagi kita, supaya kita tidak dilanda ketakutan yang hebat karena
kegoncangan-kegoncangan di akhir zaman ini, maka kita harus melihat kemuliaan
Tuhan. Mulai dari sekarang kita harus melihat kemuliaan Tuhan, sehingga ketika
Yesus datang kedua kali, kita bisa melihatNya muka dengan muka, masuk dalam
kemuliaan kekal selama-lamanya. Dunia ini akan goncang dan sedang goncang,
manusia takut. Supaya kita tidak ikut-ikut takut dan goncang, lihatlah
kemuliaan Tuhan. Bagaimana caranya melihat kemuliaan Tuhan? Kita belajar dari
Musa. Ada 2 syarat untuk melihat kemuliaan Tuhan.
1.
Berdiri
di atas gunung batu. Dulu Musa dalam arti hurufiah, sekarang kita dalam
pengertian yang rohani.
a) Mazmur 19:15; 62:2-3
19:15 Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan
mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur
Daud. (62-2) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:2 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku,
kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Gunung batu menunjuk pada pribadi Yesus
sebagai Penebus atau Juruselamat. Jadi berdiri di atas gunung batu artinya
punya iman yang teguh kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat sehingga
keselamatannya mantap! Jangan kita bingung dengan banyaknya perkataan-perkataan
di luar sana yang mau melemahkan iman kita kepada Yesus. Macam-macam orang
bilang di luar sana. Tidak usah kita ragu, kita yakin hanya Yesus satu-satunya
Juruselamat.
Kisah Para Rasul 2:36-39
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti,
bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka
sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:
"Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Proses selamat:
1)
Percaya
atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat lewat
mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Dalam Tabernakel itu masuk pintu
gerbang.
Ada
yang berkata ‘Yesus tidak pernah mengatakan diriNya adalah Tuhan, cuma orang
Kristen yang bilang Yesus Tuhan’ itu karena dia tidak pernah baca dalam
Alkitab. Ayat ini bisa mematahkan omongan orang di luar sana:
Yohanes
13:13-14
13:13
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuhan.
13:14
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu
pun wajib saling membasuh kakimu;
Ada
lagi yang mengatakan bukan Yesus satu-satunya Juruselamat, ada yang lain yang
bisa menyelamatkan selain Yesus. Mari kita baca dalam Alkitab, tidak ada
keselamatan selain di dalam Yesus.
Kisah
Para Rasul 4:12
4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Ini
sudah harus mantap supaya tidak mudah digoyahkan iman kita sehingga menanggalkan
kepercayaan kita kepada Yesus. Makanya iman itu timbul dari pendengaran akan
Firman Tuhan, Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau iman hanya karena melihat,
itulah yang gampang digoyahkan.
2)
Bertobat,
mati terhadap dosa.
3)
Lahir
baru lewat baptisan air yaitu seperti Yesus dibaptis dan baptisan Roh Kudus
yang benar. Salah satu tandanya berbahasa Roh seperti yang
diberikan oleh Roh Kudus, bukan diajar oleh manusia. Sehingga kita menghasilkan
hidup baru, hidup dalam kebenaran, itu hidup sorga.
Hidup
benar dimulai dari apa? Lain kali kita hanya bilang hidup benar dalam hal yang
umum-umum, kita tidak mendalami Firman hidup benar itu mulai dari apa. Oke
kalau mengatakan hidup benar itu harus pakai helm waktu naik motor, harus ada sim,
KTP harus jelas dan benar. Tetapi lain kali hanya ditekankan dalam hal itu
tetapi hidup benar yang sesungguhnya tidak dilakukan.
Mazmur
19:15
19:15
Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya
TUHAN, gunung batuku dan penebusku.
Jadi
hidup benar mulai dari dalam:
Ø Renungan hatinya benar, tidak ada prasangka
buruk kepada orang lain, hamba Tuhan kepada hamba Tuhan, jemaat kepada gembala atau
gembala kepada jemaat, tidak ada iri hati, tidak ada pahit hati, tidak ada
dengki, benci, dendam dan tidak ada kemunafikan. Orang Farisi dan ahli Taurat
dicela oleh Tuhan ‘celakalah kamu hai ahli Taurat dan orang Farisi, engkau
seperti kubur yang dilabur putih. Tampak luar bersih tetapi di dalam penuh
pelbagai kotoran’. Kelihatan
bersih di luar, simnya ada, STNK lengkap, KTPnya benar, semua benar, tetapi
hatinya busuk, munafik, iri benci, dendam kepada orang, itu tidak benar! Hidup
benar itu dimulai dari dalam, dari renungan hati kita. Kalau hatinya sudah
benar yang luar pasti benar.
Ø Ucapan mulut yang benar. Tidak ada dusta,
stop, jangan ada lagi berdusta, tidak gosip, tidak ada lagi memfitnah dan
menjelek-jelekan orang. Biarlah ucapan mulut kita hanya berkata-kata yang
menjadi berkat yang membangun rohani sesama. Itu ucapan bibir yang berkenan
kepada Tuhan, itu hidup benar.
Efesus
4:29
4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan
yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia.
Kalau
soal STNK, SIM, helm, orang umum tahu, kalau tidak benar nanti ditilang pak
Polisi. Kita belajar dari dalam dulu, hati kita benar, mulut kita benar. Kalau
ini sudah benar maka yang lain-lain itu pasti benar!
b) Gunung batu adalah pribadi Tuhan yang kuat
dan kokoh sebagai gembala.
Kejadian 49:24
49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya
tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab
gembalanya Gunung Batu Israel,
Jadi berdiri di atas gunung batu artinya
tergembala dengan benar dan baik. Orang mau ganggu, kita tetap tergembala
dengan benar dan baik, berdiri di atas gunung batu Israel. Setelah selamat, hidup
benar, lanjutkan tergembala dengan benar dan baik.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,
tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kalau kita tidak hidup benar, pasti tidak
akan tahan dalam penggembalaan.
Mazmur 1:5
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam
penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
Orang tidak hidup benar tidak akan tahan
dalam penggembalaan. Mulut yang tidak benar, suka gosip, suka dusta, suka fitnah
orang, dia tidak akan tahan dalam penggembalaan. Yang hatinya tidak benar, suka
berperasangka buruk, iri, pahit hati, benci, tidak akan tahan dalam
penggembalaan, suatu saat dia akan keluar. Mungkin dia akan bertahan beberapa
saat bukan karena alasan yang rohani, mungkin karena keluarga, karena suami,
karena isteri karena alasan yang jasmani. Tetapi suatu saat dia keluar, dia
tidak akan tahan. Selama hati tidak benar, selama mulut tidak benar, tidak akan
tahan dalam penggembalaan dan suatu saat pasti keluar. Sebelum dia keluar, dia
tersandung dan menjadi sandungan.
Imamat 26:37
26:37 Dan mereka akan jatuh tersandung seorang
kepada seorang seolah-olah hendak menjauhi pedang, sungguhpun yang mengejar
tidak ada, dan kamu tidak akan dapat bertahan di hadapan musuh-musuhmu.
Jadi kalau mulai merasa tidak nyaman dalam
penggembalaan dan mau keluar, periksa dulu kebenarannya, jangan langsung
salahkan orang lain. Periksa hatinya bagaimana, mulutnya bagaimana. Kalau tidak
benar memang pasti keluar, akan keluar dari penggembalaan. Kami hamba Tuhan
tergembala dalam persekutuan, kalau hati dan mulut kami tidak benar pasti
keluar dari persekutuan.
Syarat tergembala dengan benar dan baik.
Yohanes 10:3-5
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti,
malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka
kenal."
Ada 2 syarat di sini:
1)
Masuk
kandang penggembalaan. Secara jasmani kandang penggembalaan berbeda-beda yaitu
organisasi gereja yang legal di mata pemerintah. Tetapi secara rohani kandang
kita hanya satu yaitu ruangan suci. Ada 3 macam alat di situ, menunjuk
ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, tubuh jiwa dan roh kita melekat pada
Allah Tritunggal.
Ø Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, tubuh kita makan Firman, makan perjamuan
suci. Tubuh kita melekat kepada Yesus Anak Allah.
Ø Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Roh
kita melekat pada Allah Roh Kudus.
Ø Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan, jiwa kita melekat pada Allah Bapa. Allah Bapa karena kasihNya
mengorbankan Yesus AnakNya, darahNya tercurah. Di dalam darah ada nyawa, ada
jiwa.
2)
Mendengar
dan dengar-dengaran pada suara gembala = dengar-dengaran pada Firman
penggembalaan sehingga mengalami penyucian secara terus menerus.
Ayo kita tergembala dengan benar dan baik. Siapa
yang harus tergembala? Mulai dari gembala harus tergembala.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat
pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat
ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Malaikat yang dimaksud di sini bukan malaikat
makhluk sorga tetapi gembala sidang jemaat. Gembala adalah bintang dan malaikat
sidang jemaat. Kapan gembala menjadi bintang? Ketika bisa menjadi teladan bagi
sidang jemaat, seperti bintang yang bercahaya menerangi sidang jemaat. Yang mau
saya tekankan, yang terutama gembala itu harus bisa menjadi teladan iman.
Ibrani 13:7-8
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah
menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun
hari ini dan sampai selama-lamanya.
Apa itu teladan iman:
1)
Gembala
hidup dalam kebenaran, renungan hatinya baik dan ucapan mulutnya baik. Tidak
suka prasangka buru kepada orang, tidak bergosip, tidak memfitnah orang, juga
tidak mengeluh kepada sidang jemaat. Sekarang karena sudah canggih teknologi,
gembala mengeluh di media sosial. Media sosial itu tempat untuk menjadi berkat,
bukan tempat mengeluh!
Sidang
jemaat bisa menilai saya. Saya tidak bisa berkata ‘jangan lihat kami’. Jemaat
harus lihat saya dengan isteri. Yang paling bisa melihat adalah seisi pastori,
khususnya isteri saya jemaat mula-mula. Dia yang melihat saya ini bintang yang
bercahaya atau bukan. Ada bintang yang redup, ada bintang jatuh. Apakah gembala
itu bintang yang bercahaya atau bintang redup, bintang jatuh. Doakan saya
sebagai gembala supaya betul-betul menjadi teladan dalam hal kebenaran, hidup
benar, dalam segala hal. Mulai dari renungan hatinya dan mulutnya benar. Bukan
berarti saya super, saya masih banyak kekurangan tetapi terus memperbaiki
semuanya supaya betul-betul menjadi teladan dalam sidang jemaat.
2)
Dikaitkan
dengan Yesus yang tidak pernah berubah, berarti tidak berubah-ubah dalam hal pengajaran.
Hari ini ajar A, bulan depan ajar B, tahun depan ajar C. Bagaimana dia
mempertanggung jawabkan sidang jemaat yang dipercayakan kepadanya? Seumpama
tahun ini saya ajar A kemudian pada tahun ini ada jemaat yang meninggal, tahun
depan saya ganti ajaran B. Jadi yang meninggal waktu saya sampaikan ajaran A,
ke mana dia, bagaimana nasib jemaat itu, selamatkah dia, bisa bertemu Yesus
atau tidak? Sebab ajaran dari gembala itu menentukan selamat tidaknya jemaat.
I
Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Kalau
gembala sudah berubah-ubah dalam hal pengajarannya, tidak bisa dipegang
perkataannya, jangan mau digembalakan! Keselamatan kita taruhannya! Jangan
karena alasan-alasan yang jasmani sehingga tetap dia gembalakan. Kalau sudah
berubah-ubah dalam pengajaran bagaimana bisa selamat.
Doakan
saya sebagai gembala untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar, ajaran yang
sehat, yang sudah menjadi pengalaman hidup. Di sini kuncinya, pengajaran itu
harus menjadi pengalaman hidup. Ayub belum punya pengalaman dengan Tuhan,
makanya dia masih salah dalam perkataan, ada dosa kebenaran diri sendiri.
Akhirnya setelah dia punya pengalaman dengan Tuhan, dia cabut perkataannya yang
salah.
Ayub
42:5-6
42:5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau.
42:6
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam
debu dan abu."
Termasuk
sidang jemaat, supaya tidak berubah-ubah dalam pengajaran, pengajaran yang
benar itu sudah harus menjadi pengalaman hidup. Tadi dikatakan Yesus tidak
pernah berubah, dulu sekarang dan sampai selamanya. Jadi dalam hal pengajaran
jangan pernah berubah-ubah. Sama seperti bintang, bintang itu hanya 1 orbitnya,
tidak pindah-pindah orbit. Kalau pindah-pindah orbit itu bintang yang jatuh.
Hanya 1 orbitnya, selama dia bintang hidup dia berputar dalam orbit yang sama.
Begitu juga kami gembala. Sehingga bisa diteladani, sidang jemaat meneladani keteguhan
iman gembala, keteguhan dalam pengajaran. Domba hanya mau mendengar suara
gembala, tidak mau mendengar suara-suara asing, karena gembala punya teladan
dan menjadi teladan di situ dalam hal keteguhan soal pengajaran. Dia tidak mau
mendengar ajaran yang lain, ajaran asing. Dia hanya mau mendengar ajaran sehat
yang tertulis dalam Alkitab. Dan nasihat gembala mau dia dengar. Bagaimana
nasihat gembala mau diterima jemaat kalau soal pengajaran dia berubah-ubah.
Kapan gembala menjadi malaikat sidang jemaat?
1)
Ketika
bisa menyediakan roti malaikat bagi sidang jemaat.
Mazmur
78:23-25
78:23
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
78:25
setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka
berlimpah-limpah.
Roti
malaikat itu adalah Firman penggembalaan yaitu Firman pengajaran yang benar dan
sehat yang dipercayakan kepada seorang gembala yang diberitakan secara berulang-ulang,
secara berkesinambungan, untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat. Jadi gembala
menjadi malaikat kalau bisa memberi makan domba-domba yang digembalakan dengan
Firman pengajaran yang benar.
Sebagai
domba-domba, berdoa kepada Tuhan minta makanan rohani. Makanan rohani adalah
pokok doa dari sidang jemaat supaya pada gembala Tuhan bukakan rahasia Firman
untuk diberitakan kepada sidang jemaat. Gembala juga pokok doanya supaya ada
Firman penggembalaan, Firman pengajaran untuk diberitakan kepada sidang jemaat.
Dulu
kami di Lempinel diajar kalau dipercaya Tuhan, lanjutkan Firman penggembalaan
yang disampaikan oleh gembala. Jadi ketika bapak gembala di sini dipanggil
Tuhan, untuk melanjutkan Firman penggembalaan di sini saya bingung 7 keliling.
Kitab Imamat saya tidak punya bukunya, kalau Wahyu masih ada, pelajaran Yohanes
tidak ada, pelajaran Yeremia tidak ada. Tinggal bergumul biar Tuhan yang bukakan Firman.
Saya bergumul kepada Tuhan, mau melanjutkan kitab Yeremia atau kitab Imamat, Tuhan
tetapkan kitab Imamat. Tuhan berkemurahan membukakan semua, kalau bisa sampai
pada pasal 26 ini hanya karena kemurahan Tuhan.
Bagaimana
gembala bisa menyediakan Firman penggembalaan bagi sidang jemaat?
Mazmur
25:19
25:19
Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan
sangat mendalam.
Hamba
Tuhan atau gembala harus bergaul karib dengan Tuhan dan takut akan Tuhan maka
Tuhan akan membukakan Firman. Firman pengajaran yang benar itu sumbernya dari
sorga, maka tidak akan pernah habis bahan kalau hamba Tuhan bergaul karib
dengan Tuhan. Kalau sumbernya dari bumi, suatu saat habis, kalau dari Tuhan
tidak akan pernah habis.
Saudara
yang boleh menilai, gembalaku ini malaikat sidang jemaat atau iblis yang
menyamar menjadi malaikat terang. Bagaimana praktek bergaul karib dengan Tuhan.
Ø I Timotius 4:12
4:12
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan
bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Tekun
dalam membaca Alkibab, tekun menyembah Tuhan dan ditambah tekun dalam persekutuan
yang benar. Saya penggemar bola, tetapi berupaya untuk tidak terikat dengan
bola sampai sudah tidak baca Alkitab.
Ø Mengawasi diri dan ajaran. Artinya praktek
Firman dulu, sudah ada tanda darah, sudah jadi pengalaman hidup baru diajarkan
sehingga jemaat bisa mengerti, bisa makan Firman. Yang ditampilkan sudah
pengajaran yang sehat, pengajaran yang benar, kenapa jemaat tidak mau terima, tidak
mau makan? Karena tidak dipraktekan, tidak jadi pengalaman hidup. Mau ajar
sidang jemaat tetapi dia sendiri tidak punya pengalaman dengan Firman.
2)
Gembala
menjadi malaikat sidang jemaat ketika bisa menaikan doa penyahutan bagi sidang
jemaat kepada Tuhan.
Ibrani
13:17
13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
3)
Gembala
menjadi malaikat sidang jemaat ketika bisa memperhatikan sidang jemaat sesuai
kebutuhannya. Kalau harus dibesuk yah dibesuk, kalau minta didoakan yah
didoakan. Mungkin sudah tidak beribadah-ibadah lagi, yah dibesuk.
Jadi kehadiran seorang gembala sangat penting
di tengah-tengah sidang jemaat untuk kebutuhan rohani sidang jemaat. Sebab itu
mantapkan diri tergembala.
Hasil tergembala Yesus gembala Agung sanggup memelihara tubuh jiwa dan roh kita sehingga
kita bisa berkata takkan kekurangan aku.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Mazmur 23:1
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.
Yesus memelihara tubuh jiwa dan roh kita
sampai bisa berkata takkan
kekurangan aku, artinya:
1)
Yesus Gembala
Agung memelihara kita secara berkelimpahan. Jangan pikir berkelimpahan itu
berarti banyak uang, panen coklat melimpah. Berkelimpahan itu sampai bisa
mengucap syukur. Kita bukan hidup dari apa yang kita miliki di dunia ini, dari
yang ada di dunia ini, tetapi kita hidup dari Yesus Gembala Agung. Itu keadilan
Tuhan. Kalau seandainya hidup dari apa yang dimiliki di dunia ini, yang punya
coklat banyak dia hidup enak sekarang, yang tidak punya coklat tidak hidup. Yang
punya ijazah tinggi hidup, yang tidak punya ijazah tidak hidup. Tetapi kita hidup
dari Yesus Gembala Agung, bagaimana sikap kita dalam penggembalaan, itu
menentukan hidup kita di dunia ini. Kalau gembala sungguh-sungguh tergembala
dia hidup, jemaat sungguh-sungguh tergembala dia hidup dari Yesus Gembala
Agung, bukan dari sesuatu di dunia ini.
Satu
contoh dalam Alkitab pribadi yang punya potensi luar biasa, tetapi karena
beredar-edar, tidak tergembala, dia letih lesu, dia lapar dan berkata mau mati.
Siapa dia? Esau. Dia anak sulung, punya hak dan berkat sulung, itu potensi yang
dia miliki. Badannya merah berbulu, itu gambaran urapan. Jasmani dan rohani
punya potensi luar biasa. Tetapi dia beredar-edar berburu di ladang, pulang dia
tidak dapat daging. Dia lelah, dia lapar dan rasanya dia mau mati. Dia minta kacang merahnya Yakub, Yakub bilang jual dulu hak kesulunganmu.
Dia bilang apalah artinya hak kesulunganku sebentar lagi aku mati, dia beri hak sulungnya. Dia beredar-edar maka dia
kehilangan hak dan berkat sulung. Hak untuk mewarisi Yerusalem Baru, hak
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan dia tidak dapatkan.
Ayo
jangan beredar-edar, mantap tergembala maka kita dapat semuanya. Yakub
tergembala, dia tidak beredar-edar, sekalipun dia anak bungsu tetapi dia
dapatkan semuanya, hak dan berkat sulung dia dapatkan. Dia dapatkan semua di
dalam penggembalaan.
2)
Yesus
Gembala Agung memberikan damai sejahtera, ketenangan, di tengah-tengah
kegoncangan dunia. Damai tenang, tidak pusing dengan apa yang terjadi di dunia
ini.
3)
Yesus
Gembala Agung menyucikan sampai menyempurnakan kita, tidak ada kekurangan dan
cacat cela lagi.
2.
Berdiri
dalam lekuk gunung dan ditudungi dengan tangan Tuhan. Apa artinya ini? Gunung
batu itu menunjuk sabda Tuhan yang murni, itulah Alkitab.
II
Samuel 22:31-32
22:31
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai
bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
22:32
Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari
Allah kita?
Kita
percaya seluruh isi Alkitab itu adalah Firman Tuhan. Lekuk gunung menunjuk
ayat-ayat di dalam Alkitab. Jadi kalau digabung lekuk gunung adalah pembukaan
rahasia Firman, ayat yang
satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Dari pembacaan pertama kita
baca ayat, sampai dengan ayat terakhir semua ayat dalam Alkitab, berarti
keseluruhan Firman adalah pembukaan rahasia Firman = ajaran sehat, Firman
pengajaran yang benar.
Tangan
Tuhan adalah Roh Kudus. Kata Yesus ‘Aku tidak akan membiarkan kamu yatim piatu,
Aku akan memberikan Roh Kudus kepadamu’ itulah tangan Tuhan, kuasa Roh Kudus.
Jadi
berdiri di dalam lekuk gunung dan ditudungi tangan Tuhan artinya berdiri teguh
atas Firman pengajaran yang benar oleh kekuatan kuasa Roh Kudus, tidak goyah,
tidak mau dibimbangkan oleh apapun. Firman pengajaran itu sudah menjadi
pengalaman hidupnya. Lebih gampang lagi, syarat kedua adalah hidup dari Firman
pengajaran yang benar. Bukan berarti tidak usah sekolah, tidak usah kerja,
tidak usah ini dan itu. Silahkan beraktivitas di dunia ini dengan giat, giat kerja,
giat sekolah, tetapi hidup kita dari Firman Tuhan, Firman pengajaran yang
benar.
I
Yohanes 1:1-4
1:1
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat
dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan
tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2
Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada
bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4
Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi
sempurna.
Makanya
Firman itu disebut Firman hidup yang bisa didengar, diraba dan dilihat. Setelah
kita dengar, raba artinya praktekan. Baru bisa dilihat, ada tanda-tanda
keubahan hidup. Suami hidup dari Firman, isteri hidup dari Firman, bisa dilihat
ada tanda keubahan hidup. Gembala hidup dari Firman, jemaat hidup dari Firman,
ada tanda keubahan hidup. Harus ada pembaharuan. Kita mau masuk Yerusalem Baru,
segala sesuatu baru di sana, semua yang lama dibuang, kita hidup dari Firman.
Kalau dulu kita hidup dari apa yang ada di dunia ini, kita hidup dari kekuatan
daging kita, kita manusia daging dengan banyak kekurangan dan kelemahan,
sekarang kita mau hidup dari Firman yang kita dengar dan praktekan, ada tanda
keubahan hidup.
Kalau
sudah hidup dari Firman pasti masuk persekutuan Tubuh Kristus. Apa yang
didengar, diraba, dilihat, itu yang mendorong kita bisa masuk persekutuan yang
benar, persekutuan Tubuh Kristus. Suami hidup dari Firman, isteri hidup dari
Firman, tercipta persekutuan Tubuh Kristus. Gembala hidup dari Firman, jemaat
hidup dari Firman, terjadi persekutuan Tubuh Kristus. Kalau hidup dari Firman
terjadi persekutuan untuk mengarah kepada Yesus sebagai kepala, menyatu dengan
Yesus sebagai Kepala. Ketika terjadi penyatuan itu, kita akan masuk dalam
kemuliaan yang kekal.
Ayo
hidup dari Firman pengajaran, praktekan itu maka kita pasti bisa bersekutu.
Hamba Tuhan senior katakan jangan persekutuan tahi kambing, waktu ibadah
persekutuan kumpul semuanya, selesai ibadah persekutuannya, terpencar semua.
Kalau hidup dari Firman pengajaran, selesai ibadah persekutuan semakin erat,
semakin menyatu. Ada persekutuan berikutnya, tambah menyatu, sampai nanti menyatu
dengan Israel di timur tengah sana, sampai kita menyatu dengan Yesus sebagai
kepala.
Kesimpulannya untuk melihat kemuliaan Tuhan
maka keselamatan kita harus mantap, tergembala dalam binaan Firman pengajaran
harus mantap dan hidup dari Firman pengajaran, ada keubahan hidup yang bisa
dilihat oleh sesama.
Dulu Musa hanya melihat kemuliaan Tuhan dari
belakangnya Tuhan, sehingga Musa bisa menulis 5 kitab permulaan dalam Alkitab
yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Dia bisa melihat apa yang
terjadi pada penciptaan langit
dan bumi, dia bisa melihat jauh sebelum dia lahir. Kita belajar dari 5 kitab
permulaan.
1.
Kitab
Kejadian. Dalam kitab Kejadian Musa melihat kemuliaan Tuhan dalam bentuk
kebajikan Tuhan di mana Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya
dan manusia. Ketika manusia jatuh dalam dosa Tuhan tetap menunjukan kebaikanNya,
dia mau memulihkan manusia yang berdosa. Bagaimana kebaikan-kebaikan Tuhan
untuk memulihkan manusia berdosa itu ada dalam kitab Kejadian.
2.
Kitab Keluaran
sampai kitab Ulangan, Musa melihat kemuliaan Tuhan dalam bentuk kemurahan Tuhan
melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir dan membawa ke tanah Kanaan, melewati
padang gurun.
Sekarang bagi kita, kita melihat kemuliaan
Tuhan dalam wujud kebaikan dan kemurahan Tuhan. Ini kita dapatkan dalam
pengembalaan, di luar itu kita tidak dapat. Raja Daud berkata biarlah kebajikan
dan kemurahan Tuhan mengikuti aku sepanjang masa, waktu dia menulis tentang
penggembalaan.
Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti
aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Ini wujud kemuliaan Tuhan yang kita dapatkan
dalam penggembalaan. Ayo sungguh-sungguh tergembala, di situ kita dapatkan
kemuliaan Tuhan dalam wujud kebaikan dan kemurahanNya. Ini yang disebut kunci
Daud, sanggup membuka pintu apapun yang tertutup di dunia ini. Sampai pintu
sorga terbuka semuanya. Sehingga kita tidak akan takut menghadapi keadaan dunia
yang goncang karena ada pembukaan pintu dari Tuhan.
Kunci itu kecil, memang penggembalaan itu seringkali
dikecilkan. Gembala mengecilkan penggembalaan, jemaat mengecilkan penggembalaan
tetapi minta pembukaan pintu, bagaimana bisa! Jangan kecilkan penggembalaan!
Sidang jemaat Filadefia jemaat kecil, tidak berdaya, kekuatannya tidak
seberapa, tetapi mau taat menuruti Firman, tidak menyangkal nama Tuhan itu setia. Taat dan setia itu sikap
tergembala, maka kepada mereka Tuhan berikan kunci Daud untuk membuka
pintu-pintu yang tertutup di dunia ini.
Mungkin keadaan kita kecil, tidak berdaya, tidak dianggap orang. Calon
mertua cuma pandang sebelah mata, tetapi kalau tergembala ada kunci Daud. kaum
muda jangan takut, kunci pintu hati mertua dibuka supaya bisa menerima.
Wahyu 3:7-8
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci
Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka.
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah
membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa
kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku.
Taat setia itu sikap tergembala sehingga
mendapat kunci Daud. Kita semua apapun keadaan kita, mungkin modal kecil,
ijazah kecil, semua serba tidak mampu, tidak berdaya, asalkan mantap tergembala,
keselamatannya mantap, tergembala dengan mantap, hidup dalam Firman pengajaran
yang benar, maka kunci Daud kita dapatkan, pintu apapun terbuka, sampai pintu
sorga terbuka.
Kunci Daud itu juga menutup pintu bagi kita. Artinya melindungi kita dari
segala celaka dan marah bahaya menghadapi kegoncangan-kegoncangan di dunia ini.
Sampai melindungi kita dari antikristus.
Wahyu 3:10
3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun
menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang
akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Dunia sedang goncang, sedang menghadapi badai
maut. Belum selesai satu, sudah ada bencana berikutnya. Belum lagi menghadapi bahaya
teroris, gerakan separatis, peperangan dan lain sebagainya. Di mana-mana badai
maut. Tetapi sekalipun badai maut, Firman Tuhan katakan:
Lukas 21:27-28
21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia
datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah
dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Ayo lihat kemuliaan Tuhan, bagaimana caranya
melihat kemuliaan Tuhan? Mantap soal keselamatan, hatinya benar, mulutnya
benar. Mantap dalam penggembalaan, hidup dari Firman pengajaran yang benar
sehingga kita bisa memandang Tuhan. Kalau Musa hanya melihat belakang Yesus, Nanti
ketika Yesus datang kita bisa memandang wajah Tuhan muka dengan muka. Namun
untuk kelak kita bisa memandang Yesus muka dengan muka, sekarang ini kita harus
bisa melewati yang namanya percikan darah, harus melewati sengsara daging tanpa
dosa karena Yesus.
Sudah hidup benar, sudah tergembala, sudah
praktek Firman koq saya sengsara? Itu sudah betul. Kalau mau melihat mukanya
Yesus itu prosesnya, sengsara daging bersama Yesus.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah
ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang
akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan
Dia.
8:18 Sebab aku
yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan
kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Ini yang membuat kita menjadi pribadi yang
kuat teguh hati, menjadi kehidupan yang tabah. Kalau kita tahu bahwa ada
kemuliaan Tuhan sediakan bagi kita, menghadapi penderitaan bersama Yesus kita
tidak tawar hati melainkan kita menjadi kuat dan teguh hati.
II Korintus 4:16-17; 5:6,8
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah,
meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari
Tuhan,
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami
beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Jadi jangan heran kalau kita sudah hidup
benar, sudah tergembala,
hidup dari Firman tetapi menderita sengsara, dikucilkan, difitnah, dituduh
macam-macam. Diizinkan Tuhan terjadi, itu bukan untuk menghancurkan kita tetapi
membaharui kita menjadi kehidupan yang tabah, kehidupan yang kuat dan teguh
hati. Saat kita sengsara, saat kita menderita karena Yesus, pandanglah Yesus
dalam penyembahan. Dalam penyembahan kita memandang Yesus
dalam kemuliaan, bukan
memandang besarnya sengsara, beratnya tantangan. Itu semua penderitaan ringan
dibandingkan kemuliaan yang disediakan Tuhan bagi kita.
Maka waktu Yesus datang kita bisa menyambut Yesus di awan-awan,
memandang Dia muka dengan muka, masuk pesta nikah Anak Domba, kita berkerajaan
1000 tahun damai dan kita masuk kerajaan sorga yang kekal. Kita memandang
wajahNya selama-lamanya.
Wahyu 22:4,21
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu
sekalian! Amin.
Kita menghadapi kegoncangan yang semakin
hebat hari-hari terakhir ini, badai maut. Yang bisa kita lakukan hanya melihat
kemuliaan Tuhan. Bagaimana caranya? Hidup benar, tergembala, hidup dari Firman
pengajaran yang benar. Tantangan dan percikan darah kita hadapi, tetap kuat
teguh hati, tabah. Saat menghadapi penderitaan angkat muka memandang Yesus
dalam penyembahan. Waktu Yesus datang kita siap menyambut dia, kita memandang
Yesus muka dengan muka selama-lamanya. Di depan kita ada perjamuan suci, biar
kita kuat, tidak kecewa, tidak putus asa, penderitaan kita tidak sebanding
dengan penderitaan Kristus. Ada
kemuliaan Tuhan sediakan bagi kita. Dulu Yesus menderita sampai mati di kayu
salib dan Dia dimuliakan. Kita juga menderita sampai daging tidak bersuara,
maka waktu Yesus datang kita dimuliakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar