Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:4-6
12:4 Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata:
12:5
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
Pengurapan Yesus menunjukan pelayanan yang terakhir
di bumi yaitu pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai
wanita Tuhan, untuk siap menyambut kedatangan Yesus, Mempelai Pria Sorga.
Tetapi ada 3 penghalangnya:
1. Kusta,
dosa kebenaran diri sendiri, dosa tidak tahu berterima kasih dan dosa
kenajisan!
2. Gusar
atau marah sampai marah tanpa sebab (Markus 14:4). Seperti Maria berbuat
yang baik tetapi Yudas malah marah.
3. Dosa
Yudas Iskariot (Yohanes 12:4-6).
Kita pelajari poin ketiga. Secara tegas Yohanes
menuliskan bahwa Yudas adalah seorang pencuri. Yang dicuri Yudas adalah uang
kas yang dipegangnya, uang yang dipercayakan atau dititipkan kepadanya. Jadi
pencuri di sini adalah tidak bisa menjaga kepercayaan atau titipan Tuhan!
Rencana Tuhan yang besar adalah mau menjadikan kita mempelai wanitaNya. Syarat seorang
isteri yang baik adalah dapat dipercaya oleh suami.
I Timotius 3:11
3:11
Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah,
hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
Jadi Mempelai Wanita Tuhan syaratnya dapat dipercaya
oleh Tuhan. Yudas tidak bisa menjaga kepercayaan Tuhan. Jadi kalau ada dosa
pencuri, kita tidak akan bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak bisa masuk
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Mencuri = hati yang terikat dengan uang, hati yang
kotor. Hati-hati, kalau dibiarkan nanti berkembang. Penekanannya dapat
dipercaya. Kepada kita telah Tuhan percayakan banyak hal. Ibadah pelayanan itu
kepercayaan Tuhan. Jadi kalau tidak serius dalam ibadah pelayanan, itu sama
dengan dosa mencuri, tidak menjaga kepercayaan Tuhan. Nikah itu kepercayaan
Tuhan, kalau kita tidak jaga nikah kita mulai dari masa pacaran, masa tunangan,
yang sudah menikah tidak dijaga kesatuan nikahnya, tidak dijaga kekudusannya
itu sama dengan dosa mencuri.
Jadi bukan sebatas ambil uangnya orang. Secara umum orang
di luar sana tahu itu mencuri. Tetapi mencuri secara khusus bagi kita tidak
bisa menjaga kepercayaan Tuhan. Mulai dari ibadah pelayanan tidak dia jaga,
tidak sungguh-sungguh, tidak setia
berkobar-kobar. Kemudian nikahnya tidak dia jaga. Termasuk uang itu, milik
Tuhan tidak dikembalikan, utang tidak bayar, merugikan orang dan sebagainya.
Ini menunjuk hati yang kotor. Dan ini akan berkembang. Kalau hati sudah kotor
maka arahnya pada persekutuan yang salah. Ciri tubuh Kristus itu persekutuan.
Kalau ditemukan cuma tangan tidak bisa dibilang itu tubuh tetapi anggota tubuh.
Namanya Tubuh itu suatu persekutuan anggota-anggota tubuh. Tubuh Kristus itu
cirinya persekutuan. Kalau hati sudah kotor pasti masuk persekutuan yang salah.
Yudas karena hatinya kotor dia masuk persekutuan yang salah.
Markus 14:10-11
14:10
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada
imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11
Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan
uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan
Yesus.
Persekutuan yang salah di sini digambarkan dengan
Yudas bersekutu dengan imam-imam kepala yang jelas-jelas membenci Yesus, tidak
suka kepada Yesus. Kita bukan mau menghakimi suatu persekutuan yang lain,
tetapi kita raba dan lihat persekutuan kita selama ini apakah persekutuannya
benar atau salah.
Tanda persekutuan yang salah:
1. Tanpa
Yesus artinya tanpa Firman yang menyucikan.
Yohanes
15:3
15:3
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tanpa
Firman yang menyucikan, tanpa Firman yang murni, hanya sekedar kumpul tetapi
tanpa Firman yang menyucikan di dalamnya. Kita raba dan periksa, saya yang
bertanggung, saya dipercaya Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian, ada
persekutuan dibuka di kota Palu, apa yang disediakan? Pengajaran yang menyucikan
atau hanya Firman lawak-lawak seperti yang digemari sekarang, hanya menekankan
berkat-berkat jasmani.
2. Matius
27:12,18
27:12
Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia
tidak memberi jawab apa pun.
27:18
Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ada
kedengkian, kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan terhadap Yesus. Yesus itu
orang yang benar, jadi ada kebencian terhadap orang yang benar, terhadap hamba
Tuhan yang benar yang berpegang pada ajaran yang sehat, pengajaran yang benar.
Kenapa timbul kebencian dan rasa dengki itu? Imam-imam kepala itu takut
orang-orang Yahudi, orang-orang Israel semua mengikut Yesus, tidak lagi
mengikut mereka. Jadi karena takut umat yang mereka pimpin pindah ke
penggembalaan yang lain, yang benar, yang dibina oleh pengajaran yang sehat.
Sehingga selalu memaksa, mengancam bahkan menghasut jemaat supaya benci hamba
Tuhan yang benar.
Kami
hamba Tuhan tugas kami membawa jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan untuk mengikut
Yesus, bukan mengikut kami. Ini kesalahan hamba-hamba Tuhan, jemaat yang Tuhan
percayakan itu diajar untuk mengikuti
pribadinya, bukan mengikut Yesus. Makanya ketika jemaat mau dengar hamba Tuhan
yang lain dalam pengajaran yang benar dia marah, takut nanti pindah. Bagi saya
tidak masalah. Ada jemaat yang bilang sama saya kalau pada hari-hari tertentu
dia ikut ibadah pada hamba Tuhan lain yang benar tahbisannya. Saya bilang yang
penting 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan tetap ditekuni, yang lain itu
tambahan.
3. Markus
11:15-18
11:15
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke
Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya,
11:16
dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait
Allah.
11:17
Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun!"
11:18
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan
mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat
seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
Hanya
menonjolkan perkara-perkara jasmani, hanya untuk mendapatkan keuntungan
jasmani. Bait Allah sudah menjadi tempat jual beli. Kalau namanya jual beli itu
cari keuntungan. Masa ada orang berdagang cari rugi, orang berdagang cari
keuntungan. Jadi ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani,
sehingga tidak suka penyucian. Waktu Yesus membersihkan Bait Allah malah
mengamuk imam-imam kepala, mereka marah.
Persekutuan
atau fellowship itu mewarisi tabiat. Sebagaimana tabiat penyelenggara
kebaktian, orang yang ikut persekutuan mewarisi tabiatnya. Bisa dilihat dalam
penggembalaan, gembala tabiatnya benar atau tidak dilihat dari jemaat. Mulai
dari ibunya gembala dan penghuni pastori. Kalau persekutuannya benar, yang
mengajar hamba Tuhan yang benar pasti mewarisi tabiat Yesus. Tetapi kalau salah
maka akan mewarisi tabiat yang salah. Di sini tabiat imam-imam kepala masuk
kepada Yudas yaitu hati yang berisi keinginan akan uang. Imam-imam kepala
termasuk orang Farisi pernah dikecam oleh Yesus bahwa mereka itu hamba mamon.
Tabiat itu masuk pada kita kalau mengikuti persekutuan yang salah sehingga
tidak mau menerima penyucian. Akhirnya seperti Yudas, menyerahkan Yesus,
menjual Yesus. Gurunya sendiri dia serahkan dan dia jual. Sekarangpun begitu, kalau
sudah salah masuk persekutuan, mulai gembalanya dia jual, dia jual dengan
kata-kata, mulai dia gosipkan. Makanya dalam formulir imam-imam dengan tegas
dikatakan kalau mau masuk persekutuan harus seizin gembala. Supaya jangan masuk
persekutuan yang salah. Sebab kalau masuk persekutuan yang salah akhirnya
tabiat yang salah itu masuk kepada orang itu dan nanti gembalanya dia jual. Seperti
Yudas menjual Yesus.
Menjual
Yesus artinya mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani. Yudas
dapat yang jasmani, dia dapat 30 keping perak, tetapi apakah dia nikmati?
Tidak! Yudas dapat 30 keping perak tetapi hanya untuk membeli tanah kuburan, di
situ dia menggantung diri. Dapat yang jasmani tetapi hanya membawa pada
kebinasaan.
Kisah
Para Rasul 1:18
1:18
— Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia
jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah
ke luar.
Mungkin
dapat keuntungan jasmani, dapat kedudukan, dapat kehormatan, dapat uang, tetapi
tidak bisa dinikmati, hanya membawa pada kebinasaan.
Biarlah dalam persekutuan kita harus hati-hati,
jangan asal. Ciri Tubuh Kristus itu persekutuan, saya dorong ayo ikuti ibadah
persekutuan. Kalau persekutuannya benar, pengajarannya benar, hamba Tuhan yang
menyampaikan Firman tahbisannya benar, ayo arahkan jemaat untuk datang ikut
persekutuan. Jangan dilarang, apalagi dihasut.
Hati-hati dalam bersekutu. Bagaimana persekutuan
yang benar. Persekutuan dalam Alkitab ditandai angka 12. Mulai dari Kejadian
sampai kitab Wahyu, angka 12 ini bicara persekutuan. Mulai dari 12 suku Israel,
kemudian Tuhan Yesus memilih 12 rasul. 1 rasul berkhianat, tidak dibiarkan
kosong hanya 11, diganti dengan Matius. Jadi persekutuan yang benar kita
belajar dari kota Yerusalem Baru. Dalam kota Yerusalem Baru dipenuhi dengan
angka 12:
1. Wahyu
21:14
21:14
Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya
tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Ada
12 batu dasar yang bertuliskan nama 12 rasul hujan awal. Di luar Yudas, Yudas
sudah diganti Matius
2. Wahyu
21:12,21
21:12
Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di
atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya
tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:21
Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara:
setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari
emas murni bagaikan kaca bening.
Ada
12 pintu gerbang di Yerusalem Baru dari 12 mutiara dan diatasnya bertuliskan 12
suku Israel.
3. Di atas
pintu gerbang ada malaikat. Ada 12 pintu gerbang berarti di atasnya 12
malaikat.
Dari sini kita rangkum apa itu persekutuan yang
benar, tandanya seperti apa?
1. Rasul
itu ada kaitannya dengan pengajaran.
Kisah
Para Rasul 2:22
2:22
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah
Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan
kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan
oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu
tahu.
Malaikat
menunjuk gembala
Wahyu
1:20
1:20
Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan
ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat
dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ini
malaikat gembala sidang, bukan malaikat makhluk sorga, tetapi gembala.
Jadi
tanda pertama persekutuan yang benar adalah tekun bersekutu dalam sistem
penggembalaan yang dibina Firman pengajaran yang benar. Kita datang bersekutu
mau cari Firman
pengajaran tetapi harus dalam sistem penggembalaan. Bukan sistem beredar-edar,
lain kali gembalanya yang beredar-edar, lain kali jemaatnya yang beredar-edar
tidak jelas dimana dia tergembala. Ayo kita cari pengajaran dalam sistem
penggembalaan.
Tugas
saya sebagai gembala menyajikan ajaran sehat bagi sidang jemaat. Tujuannya
mengarahkan sidang jemaat masuk pintu Yerusalem Baru. Ada 12 pintu, di atas
pintu ada 12 malaikat, satu pintu satu malaikat. Ini tugas kami hamba Tuhan,
memastikan jemaat lolos masuk Yerusalem Baru. Bukan hanya khotbah tetapi tidak
ada tanggung jawab secara rohani untuk membawa jemaat masuk Yerusalem Baru.
Tiap
pintu 1 gembala, jadi setiap gembala bertanggung jawab pada penggembalaannya
sendiri yang Tuhan percayakan. Jangan urus penggembalaan yang lain, sudah ada
gembalanya di situ. Masing-masing urus penggembalaannya. Kalau ajarannya
gembala salah, tahbisannya juga salah, lalu jemaat itu takut binasa, dia mau cari
pengajaran yang benar, saya tidak bisa larang dia datang di sini.
Saat
jemaat menghadapi masalah, jangan cari jalan keluar kepada gembala yang lain.
Saya gembala tanggung jawab terhadap penggembalaan yang Tuhan percayakan, Jemaat
juga begitu, menghadapi masalah bertanyalah pada gembala sendiri, jangan
bertanya pada gembala yang lain. Pengalaman saya sebagai gembala ketika jemaat
itu sudah tidak tahan menghadapi penyucian lalu ada masalah, dia pasti akan
bertanya pada gembala yang lain sampai mendapat jawaban yang cocok bagi
dagingnya. Karena kalau dia bertanya pada gembalanya sendiri, gembalanya itu
akan tetap menekankan soal penyucian. Dia akan cari jawaban yang cocok dengan
dagingnya dan akhirnya nanti dia anggap gembalanya salah, dia akan menjual
gembalanya sendiri seperti Yudas.
Jadi
tanyalah kepada gembala. Jangan tanya pada gembala yang lain, saya yang
bertanggung jawab atas penggembalaan ini. Saya tidak mau melangkahi
penggembalaan yang lain!
Angka
12 mengingatkan kita pada 12 roti yang ada di atas meja roti sajian.
Imamat
24:5-6
24:5
"Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti
bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6
engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja
dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.
Di
atas meja ada 12 roti, tiap roti dibuat dari 2 gomer tepung yang terbaik.
Berarti 2 menjadi satu. Jadi ajaran sehat, Firman pengajaran yang benar adalah Firman
yang mengarahkan kita 2 menjadi satu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sebab itu
tajam dalam penyucian, terutama penyucian nikah.
2. Rasul
dan gembala menunjuk jabatan pelayanan. Jadi tanda kedua adalah setia melayani
Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan = mengerti atau
paham soal tahbisan yang benar.
Guru
kami 2 kali dipaksa mengikuti persekutuan tanpa tahbisan yang benar. Pertama
kali di luar negeri, sudah bilang pada yang mengundang beliau, kami datang
melayani tetapi syaratnya begini. Saat puji-pujian syarat yang diminta tidak
dipenuhi oleh gembala di tempat itu, beliau tidak mau layani lalu pulang
kembali ke hotel. Yang ikut ibadah kunjungan di sana beribadahlah di dalam
hotel, tidak jadi beribadah di situ. Ada juga gereja besar di Korea selatan,
sama juga syarat yang sama yang diminat dan mereka tidak mau, jadinya tidak
jadi.
Jadi
persekutuan yang benar itu mengerti tahbisan. Saya yang dipercaya sebagai
pembicara, harus menekankan tahbisan yang benar bagaimana. Kalau mereka tidak
mau yah jangan.
Tahbisan
itu juga menyangkut kesucian.
Keluaran
29:1
29:1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda
dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Kalau
sudah suci maka Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus untuk dipakai dalam pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Datang dalam
satu persekutuan, yang khotbah siapa? Konglomerat yang punya uang banyak, usaha
yang banyak. Itu tahbisannya sudah tidak benar! Penyelenggara ibadah itu harus
imam dari suku Lewi, tidak boleh ada pekerjaan sampingan. Masa gembala datang
lalu yang khotbah jemaat yang bukan gembala. Tetapi karena dia kaya, dia punya
uang, jadi dia mau bikin ibadah di mana saja bisa dan dia jadi pembicara.
Jangan seperti itu, itu bukan persekutuan yang benar. Persekutuan yang benar
harus mengerti tahbisan yang benar
Kita
semua yang ada kalau mau bersekutu lihat siapa yang khotbah. Kalau tahbisannya
tidak benar, tidak sesuai dengan Alkitab yah jangan mau bersekutu. Persekutuan yang benar
melayani sesuai jabatan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan, dia mengerti soal tahbisan.
3. Menjaga
persekutuan dengan sesama tetap baik, terutama hubungan dengan Tuhan tetap
baik. Persekutuan tetapi di dalamnya saling iri, benci, dengki, itu bukan
persekutuan namanya! Bagaimana cara menjaga hubungan dengan sesama dan dengan
Tuhan tetap baik?
a) I
Petrus 1:22
1:22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kita mengamalkan kasih persekutuan yang tulus
ikhlas, saling mengasihi atas dasar kesucian. Makanya poin pertama cari pengajaran
dalam sistem penggembalaan, itu yang menyucikan. Baru tanda kedua tahu tahbisan
yang benar, ada jabatan dan karunia Tuhan berikan. Kalau sudah suci, dipakai
oleh Tuhan, bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Saling
mengasihi, bukan saling menyakiti.
Makanya saya heran, sama-sama datang bersekutu
tetapi saling menggosipkan. Pendeta A menggosipkan pendeta B kepada pendeta C. Ini
persekutuan apa! Kalau ada persekutuan ngumpul semua, tetapi begitu sudah
selesai acara persekutuannya sudah terpencar lagi. Terserah orang itu berbuat
apa, asalkan dia masih datang persekutuan ada harapan untuk ditolong, tidak
usah digosipkan, tidak usah dicerita kekurangannya kepada yang lain. Dia datang
dengar Firman, siapa tahu dapat kesempatan untuk disucikan dan ditolong.
Urusannya dia kalau tidak mau disucikan, urusan kita datang dengar Firman
karena kita mau disucikan, tidak usah urus urusan orang, tidak usah cerita
orang! Itu persekutuan yang benar, bukan saling menyakiti, saling menggosip,
saling memfitnah, dasarnya kesucian.
b) Tekun
menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Banyak kali menyembah karena ada
sesuatu yang digumuli. Begitu pergumulannya sudah dijawab, mulai dia malas
menyembah, bosan menyembah, kering, dingin. Hubungan dengan Tuhan kita jaga
tetap baik lewat menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena
mencari sesuatu. Kalau menyembah karena mengasihi Tuhan, maka pergumulan dan
masalah kita Tuhan yang tahu. Kepala kita pasti mengerti apa kebutuhan tubuh
kita, kepala yang komando, dia yang atur semuanya.
Hubungan
dengan Tuhan itu vertikal, hubungan dengan sesama itu horisontal. Jadi
persekutuan yang benar itu rela pikul salib, rela sengsara daging tanpa dosa,
karena Yesus, maka Roh Kudus dicurahkan atas kita dengan melimpah. Membuat kita
menjadi pribadi yang kuat teguh hati.
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Jadi
kalau kita sengsara seharusnya kita bersekutu sebab kita diizinkan mengambil
bagian dari penderitaan Yesus. Roh Kudus dicurahkan, Roh Kudus ini yang membuat
kita bisa kuat teguh hati.
Roma
5:5
5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Apapun
yang kita hadapi, tetap berpegang pada pengajaran yang benar, tetap hidup benar
dan suci, tetap setia menyala-nyala melayani Tuhan dan tetap menyembah Tuhan,
tetap bersandar kepada Tuhan.
Banyak
pergumulan kita hadapi karena masuk penggembalaan yang benar, kita mau melayani
Tuhan dengan benar, kita mau hidup dalam kebenaran dan kesucian, kita mau setia
melayani Tuhan. Apapun yang kita hadapi tetaplah kuat dan teguh hati. Jangan
mundur, jangan kecewa, jangan meninggalkan Yesus, terus maju. Orang yang mundur
itu orang yang akan binasa!
Ibrani
10:38-39
10:38
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan
diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
10:39
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi
orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Terus
maju, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, pegang pengajaran yang benar. Di
sini banyak kamu muda yang sekolah, kuliah, kerja, tetap hidup benar dan suci,
jaga pergaulan. Apapun yang dihadapi tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan,
tetap menyembah Tuhan.
I
Tawarikh 28:20
28:20
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan
meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah
selesai.
Hasilnya
Roh Kudus sanggup menyelesaikan segala pergumulan yang kita hadapi. Bahkan yang
terutama membawa kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai
wanita Tuhan yang sempurna.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar