20240427

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 27 April 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 12:4-6

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

 

Pengurapan Yesus menunjukan pelayanan yang terakhir di bumi yaitu pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan, untuk siap menyambut kedatangan Yesus, Mempelai Pria Sorga. Tetapi ada 3 penghalangnya:

1.      Kusta, dosa kebenaran diri sendiri, dosa tidak tahu berterima kasih dan dosa kenajisan!

2.      Gusar atau marah sampai marah tanpa sebab (Markus 14:4). Seperti Maria berbuat yang baik tetapi Yudas malah marah.

3.      Dosa Yudas Iskariot (Yohanes 12:4-6).

 

Kita pelajari poin ketiga. Secara tegas Yohanes menuliskan bahwa Yudas adalah seorang pencuri. Yang dicuri Yudas adalah uang kas yang dipegangnya, uang yang dipercayakan atau dititipkan kepadanya. Jadi pencuri di sini adalah tidak bisa menjaga kepercayaan atau titipan Tuhan! Rencana Tuhan yang besar adalah mau menjadikan kita mempelai wanitaNya. Syarat seorang isteri yang baik adalah dapat dipercaya oleh suami.

I Timotius 3:11

3:11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.

 

Jadi Mempelai Wanita Tuhan syaratnya dapat dipercaya oleh Tuhan. Yudas tidak bisa menjaga kepercayaan Tuhan. Jadi kalau ada dosa pencuri, kita tidak akan bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak bisa masuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Mencuri = hati yang terikat dengan uang, hati yang kotor. Hati-hati, kalau dibiarkan nanti berkembang. Penekanannya dapat dipercaya. Kepada kita telah Tuhan percayakan banyak hal. Ibadah pelayanan itu kepercayaan Tuhan. Jadi kalau tidak serius dalam ibadah pelayanan, itu sama dengan dosa mencuri, tidak menjaga kepercayaan Tuhan. Nikah itu kepercayaan Tuhan, kalau kita tidak jaga nikah kita mulai dari masa pacaran, masa tunangan, yang sudah menikah tidak dijaga kesatuan nikahnya, tidak dijaga kekudusannya itu sama dengan dosa mencuri.

 

Jadi bukan sebatas ambil uangnya orang. Secara umum orang di luar sana tahu itu mencuri. Tetapi mencuri secara khusus bagi kita tidak bisa menjaga kepercayaan Tuhan. Mulai dari ibadah pelayanan tidak dia jaga, tidak sungguh-sungguh, tidak setia berkobar-kobar. Kemudian nikahnya tidak dia jaga. Termasuk uang itu, milik Tuhan tidak dikembalikan, utang tidak bayar, merugikan orang dan sebagainya. Ini menunjuk hati yang kotor. Dan ini akan berkembang. Kalau hati sudah kotor maka arahnya pada persekutuan yang salah. Ciri tubuh Kristus itu persekutuan. Kalau ditemukan cuma tangan tidak bisa dibilang itu tubuh tetapi anggota tubuh. Namanya Tubuh itu suatu persekutuan anggota-anggota tubuh. Tubuh Kristus itu cirinya persekutuan. Kalau hati sudah kotor pasti masuk persekutuan yang salah. Yudas karena hatinya kotor dia masuk persekutuan yang salah.

Markus 14:10-11

14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

 

Persekutuan yang salah di sini digambarkan dengan Yudas bersekutu dengan imam-imam kepala yang jelas-jelas membenci Yesus, tidak suka kepada Yesus. Kita bukan mau menghakimi suatu persekutuan yang lain, tetapi kita raba dan lihat persekutuan kita selama ini apakah persekutuannya benar atau salah.

 

Tanda persekutuan yang salah:

1.      Tanpa Yesus artinya tanpa Firman yang menyucikan.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Tanpa Firman yang menyucikan, tanpa Firman yang murni, hanya sekedar kumpul tetapi tanpa Firman yang menyucikan di dalamnya. Kita raba dan periksa, saya yang bertanggung, saya dipercaya Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian, ada persekutuan dibuka di kota Palu, apa yang disediakan? Pengajaran yang menyucikan atau hanya Firman lawak-lawak seperti yang digemari sekarang, hanya menekankan berkat-berkat jasmani.

 

2.      Matius 27:12,18

27:12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.

27:18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.

 

Ada kedengkian, kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan terhadap Yesus. Yesus itu orang yang benar, jadi ada kebencian terhadap orang yang benar, terhadap hamba Tuhan yang benar yang berpegang pada ajaran yang sehat, pengajaran yang benar. Kenapa timbul kebencian dan rasa dengki itu? Imam-imam kepala itu takut orang-orang Yahudi, orang-orang Israel semua mengikut Yesus, tidak lagi mengikut mereka. Jadi karena takut umat yang mereka pimpin pindah ke penggembalaan yang lain, yang benar, yang dibina oleh pengajaran yang sehat. Sehingga selalu memaksa, mengancam bahkan menghasut jemaat supaya benci hamba Tuhan yang benar.

 

Kami hamba Tuhan tugas kami membawa jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan untuk mengikut Yesus, bukan mengikut kami. Ini kesalahan hamba-hamba Tuhan, jemaat yang Tuhan percayakan itu diajar untuk mengikuti pribadinya, bukan mengikut Yesus. Makanya ketika jemaat mau dengar hamba Tuhan yang lain dalam pengajaran yang benar dia marah, takut nanti pindah. Bagi saya tidak masalah. Ada jemaat yang bilang sama saya kalau pada hari-hari tertentu dia ikut ibadah pada hamba Tuhan lain yang benar tahbisannya. Saya bilang yang penting 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan tetap ditekuni, yang lain itu tambahan.

 

3.      Markus 11:15-18

11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

 

Hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani, hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Bait Allah sudah menjadi tempat jual beli. Kalau namanya jual beli itu cari keuntungan. Masa ada orang berdagang cari rugi, orang berdagang cari keuntungan. Jadi ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani, sehingga tidak suka penyucian. Waktu Yesus membersihkan Bait Allah malah mengamuk imam-imam kepala, mereka marah.

 

Persekutuan atau fellowship itu mewarisi tabiat. Sebagaimana tabiat penyelenggara kebaktian, orang yang ikut persekutuan mewarisi tabiatnya. Bisa dilihat dalam penggembalaan, gembala tabiatnya benar atau tidak dilihat dari jemaat. Mulai dari ibunya gembala dan penghuni pastori. Kalau persekutuannya benar, yang mengajar hamba Tuhan yang benar pasti mewarisi tabiat Yesus. Tetapi kalau salah maka akan mewarisi tabiat yang salah. Di sini tabiat imam-imam kepala masuk kepada Yudas yaitu hati yang berisi keinginan akan uang. Imam-imam kepala termasuk orang Farisi pernah dikecam oleh Yesus bahwa mereka itu hamba mamon. Tabiat itu masuk pada kita kalau mengikuti persekutuan yang salah sehingga tidak mau menerima penyucian. Akhirnya seperti Yudas, menyerahkan Yesus, menjual Yesus. Gurunya sendiri dia serahkan dan dia jual. Sekarangpun begitu, kalau sudah salah masuk persekutuan, mulai gembalanya dia jual, dia jual dengan kata-kata, mulai dia gosipkan. Makanya dalam formulir imam-imam dengan tegas dikatakan kalau mau masuk persekutuan harus seizin gembala. Supaya jangan masuk persekutuan yang salah. Sebab kalau masuk persekutuan yang salah akhirnya tabiat yang salah itu masuk kepada orang itu dan nanti gembalanya dia jual. Seperti Yudas menjual Yesus.

 

Menjual Yesus artinya mengorbankan yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani. Yudas dapat yang jasmani, dia dapat 30 keping perak, tetapi apakah dia nikmati? Tidak! Yudas dapat 30 keping perak tetapi hanya untuk membeli tanah kuburan, di situ dia menggantung diri. Dapat yang jasmani tetapi hanya membawa pada kebinasaan.

Kisah Para Rasul 1:18

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

 

Mungkin dapat keuntungan jasmani, dapat kedudukan, dapat kehormatan, dapat uang, tetapi tidak bisa dinikmati, hanya membawa pada kebinasaan.

 

Biarlah dalam persekutuan kita harus hati-hati, jangan asal. Ciri Tubuh Kristus itu persekutuan, saya dorong ayo ikuti ibadah persekutuan. Kalau persekutuannya benar, pengajarannya benar, hamba Tuhan yang menyampaikan Firman tahbisannya benar, ayo arahkan jemaat untuk datang ikut persekutuan. Jangan dilarang, apalagi dihasut.

 

Hati-hati dalam bersekutu. Bagaimana persekutuan yang benar. Persekutuan dalam Alkitab ditandai angka 12. Mulai dari Kejadian sampai kitab Wahyu, angka 12 ini bicara persekutuan. Mulai dari 12 suku Israel, kemudian Tuhan Yesus memilih 12 rasul. 1 rasul berkhianat, tidak dibiarkan kosong hanya 11, diganti dengan Matius. Jadi persekutuan yang benar kita belajar dari kota Yerusalem Baru. Dalam kota Yerusalem Baru dipenuhi dengan angka 12:

1.      Wahyu 21:14

21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

 

Ada 12 batu dasar yang bertuliskan nama 12 rasul hujan awal. Di luar Yudas, Yudas sudah diganti Matius

 

2.      Wahyu 21:12,21

21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.

21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

 

Ada 12 pintu gerbang di Yerusalem Baru dari 12 mutiara dan diatasnya bertuliskan 12 suku Israel.

 

3.      Di atas pintu gerbang ada malaikat. Ada 12 pintu gerbang berarti di atasnya 12 malaikat.

 

Dari sini kita rangkum apa itu persekutuan yang benar, tandanya seperti apa?

 

1.      Rasul itu ada kaitannya dengan pengajaran.

Kisah Para Rasul 2:22

2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.

 

Malaikat menunjuk gembala

Wahyu 1:20

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Ini malaikat gembala sidang, bukan malaikat makhluk sorga, tetapi gembala.

 

Jadi tanda pertama persekutuan yang benar adalah tekun bersekutu dalam sistem penggembalaan yang dibina Firman pengajaran yang benar. Kita datang bersekutu mau cari Firman pengajaran tetapi harus dalam sistem penggembalaan. Bukan sistem beredar-edar, lain kali gembalanya yang beredar-edar, lain kali jemaatnya yang beredar-edar tidak jelas dimana dia tergembala. Ayo kita cari pengajaran dalam sistem penggembalaan.

 

Tugas saya sebagai gembala menyajikan ajaran sehat bagi sidang jemaat. Tujuannya mengarahkan sidang jemaat masuk pintu Yerusalem Baru. Ada 12 pintu, di atas pintu ada 12 malaikat, satu pintu satu malaikat. Ini tugas kami hamba Tuhan, memastikan jemaat lolos masuk Yerusalem Baru. Bukan hanya khotbah tetapi tidak ada tanggung jawab secara rohani untuk membawa jemaat masuk Yerusalem Baru.

 

Tiap pintu 1 gembala, jadi setiap gembala bertanggung jawab pada penggembalaannya sendiri yang Tuhan percayakan. Jangan urus penggembalaan yang lain, sudah ada gembalanya di situ. Masing-masing urus penggembalaannya. Kalau ajarannya gembala salah, tahbisannya juga salah, lalu jemaat itu takut binasa, dia mau cari pengajaran yang benar, saya tidak bisa larang dia datang di sini.

 

Saat jemaat menghadapi masalah, jangan cari jalan keluar kepada gembala yang lain. Saya gembala tanggung jawab terhadap penggembalaan yang Tuhan percayakan, Jemaat juga begitu, menghadapi masalah bertanyalah pada gembala sendiri, jangan bertanya pada gembala yang lain. Pengalaman saya sebagai gembala ketika jemaat itu sudah tidak tahan menghadapi penyucian lalu ada masalah, dia pasti akan bertanya pada gembala yang lain sampai mendapat jawaban yang cocok bagi dagingnya. Karena kalau dia bertanya pada gembalanya sendiri, gembalanya itu akan tetap menekankan soal penyucian. Dia akan cari jawaban yang cocok dengan dagingnya dan akhirnya nanti dia anggap gembalanya salah, dia akan menjual gembalanya sendiri seperti Yudas.

 

Jadi tanyalah kepada gembala. Jangan tanya pada gembala yang lain, saya yang bertanggung jawab atas penggembalaan ini. Saya tidak mau melangkahi penggembalaan yang lain!

 

Angka 12 mengingatkan kita pada 12 roti yang ada di atas meja roti sajian.

Imamat 24:5-6

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

 

Di atas meja ada 12 roti, tiap roti dibuat dari 2 gomer tepung yang terbaik. Berarti 2 menjadi satu. Jadi ajaran sehat, Firman pengajaran yang benar adalah Firman yang mengarahkan kita 2 menjadi satu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sebab itu tajam dalam penyucian, terutama penyucian nikah.

 

2.      Rasul dan gembala menunjuk jabatan pelayanan. Jadi tanda kedua adalah setia melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan = mengerti atau paham soal tahbisan yang benar.

 

Guru kami 2 kali dipaksa mengikuti persekutuan tanpa tahbisan yang benar. Pertama kali di luar negeri, sudah bilang pada yang mengundang beliau, kami datang melayani tetapi syaratnya begini. Saat puji-pujian syarat yang diminta tidak dipenuhi oleh gembala di tempat itu, beliau tidak mau layani lalu pulang kembali ke hotel. Yang ikut ibadah kunjungan di sana beribadahlah di dalam hotel, tidak jadi beribadah di situ. Ada juga gereja besar di Korea selatan, sama juga syarat yang sama yang diminat dan mereka tidak mau, jadinya tidak jadi.

 

Jadi persekutuan yang benar itu mengerti tahbisan. Saya yang dipercaya sebagai pembicara, harus menekankan tahbisan yang benar bagaimana. Kalau mereka tidak mau yah jangan.

 

Tahbisan itu juga menyangkut kesucian.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Kalau sudah suci maka Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Datang dalam satu persekutuan, yang khotbah siapa? Konglomerat yang punya uang banyak, usaha yang banyak. Itu tahbisannya sudah tidak benar! Penyelenggara ibadah itu harus imam dari suku Lewi, tidak boleh ada pekerjaan sampingan. Masa gembala datang lalu yang khotbah jemaat yang bukan gembala. Tetapi karena dia kaya, dia punya uang, jadi dia mau bikin ibadah di mana saja bisa dan dia jadi pembicara. Jangan seperti itu, itu bukan persekutuan yang benar. Persekutuan yang benar harus mengerti tahbisan yang benar

 

Kita semua yang ada kalau mau bersekutu lihat siapa yang khotbah. Kalau tahbisannya tidak benar, tidak sesuai dengan Alkitab yah jangan  mau bersekutu. Persekutuan yang benar melayani sesuai jabatan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan, dia mengerti soal tahbisan.

 

3.      Menjaga persekutuan dengan sesama tetap baik, terutama hubungan dengan Tuhan tetap baik. Persekutuan tetapi di dalamnya saling iri, benci, dengki, itu bukan persekutuan namanya! Bagaimana cara menjaga hubungan dengan sesama dan dengan Tuhan tetap baik?

a)      I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kita mengamalkan kasih persekutuan yang tulus ikhlas, saling mengasihi atas dasar kesucian. Makanya poin pertama cari pengajaran dalam sistem penggembalaan, itu yang menyucikan. Baru tanda kedua tahu tahbisan yang benar, ada jabatan dan karunia Tuhan berikan. Kalau sudah suci, dipakai oleh Tuhan, bisa mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Saling mengasihi, bukan saling menyakiti.

 

Makanya saya heran, sama-sama datang bersekutu tetapi saling menggosipkan. Pendeta A menggosipkan pendeta B kepada pendeta C. Ini persekutuan apa! Kalau ada persekutuan ngumpul semua, tetapi begitu sudah selesai acara persekutuannya sudah terpencar lagi. Terserah orang itu berbuat apa, asalkan dia masih datang persekutuan ada harapan untuk ditolong, tidak usah digosipkan, tidak usah dicerita kekurangannya kepada yang lain. Dia datang dengar Firman, siapa tahu dapat kesempatan untuk disucikan dan ditolong. Urusannya dia kalau tidak mau disucikan, urusan kita datang dengar Firman karena kita mau disucikan, tidak usah urus urusan orang, tidak usah cerita orang! Itu persekutuan yang benar, bukan saling menyakiti, saling menggosip, saling memfitnah, dasarnya kesucian.

 

b)      Tekun menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Banyak kali menyembah karena ada sesuatu yang digumuli. Begitu pergumulannya sudah dijawab, mulai dia malas menyembah, bosan menyembah, kering, dingin. Hubungan dengan Tuhan kita jaga tetap baik lewat menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena mencari sesuatu. Kalau menyembah karena mengasihi Tuhan, maka pergumulan dan masalah kita Tuhan yang tahu. Kepala kita pasti mengerti apa kebutuhan tubuh kita, kepala yang komando, dia yang atur semuanya.

 

Hubungan dengan Tuhan itu vertikal, hubungan dengan sesama itu horisontal. Jadi persekutuan yang benar itu rela pikul salib, rela sengsara daging tanpa dosa, karena Yesus, maka Roh Kudus dicurahkan atas kita dengan melimpah. Membuat kita menjadi pribadi yang kuat teguh hati.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Jadi kalau kita sengsara seharusnya kita bersekutu sebab kita diizinkan mengambil bagian dari penderitaan Yesus. Roh Kudus dicurahkan, Roh Kudus ini yang membuat kita bisa kuat teguh hati.

Roma 5:5

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Apapun yang kita hadapi, tetap berpegang pada pengajaran yang benar, tetap hidup benar dan suci, tetap setia menyala-nyala melayani Tuhan dan tetap menyembah Tuhan, tetap bersandar kepada Tuhan.

 

Banyak pergumulan kita hadapi karena masuk penggembalaan yang benar, kita mau melayani Tuhan dengan benar, kita mau hidup dalam kebenaran dan kesucian, kita mau setia melayani Tuhan. Apapun yang kita hadapi tetaplah kuat dan teguh hati. Jangan mundur, jangan kecewa, jangan meninggalkan Yesus, terus maju. Orang yang mundur itu orang yang akan binasa!

Ibrani 10:38-39

10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

 

Terus maju, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, pegang pengajaran yang benar. Di sini banyak kamu muda yang sekolah, kuliah, kerja, tetap hidup benar dan suci, jaga pergaulan. Apapun yang dihadapi tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan, tetap menyembah Tuhan.

I Tawarikh 28:20

28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Hasilnya Roh Kudus sanggup menyelesaikan segala pergumulan yang kita hadapi. Bahkan yang terutama membawa kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar