Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:9-13
27:9 Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apa pun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus.
27:10 Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus.
27:11 Jikalau itu barang seekor dari antara hewan haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka hewan itu harus dihadapkannya kepada imam,
27:12 dan imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti penilaian imam demikianlah jadinya.
27:13 Dan jikalau orang itu mau menebusnya juga, ia harus menambahkan seperlima kepada nilai itu.
Ayat-ayat ini tentang nazar mengenai hewan. Syarat hewan yang dinazarkan untuk Tuhan adalah harus kudus, tidak bercacat = yang terbaik, jadi tidak boleh asal. Dulu untuk bangsa Israel, hewan itu untuk keperluan ibadah. Bangsa Israel kalau mau beribadah mempersembahkan hewan kurban, baik burung merpati, burung tekukur, domba atau lembu. Bagi kita sekarang, biarlah menjadi nazar atau janji kita yang sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk beribadah melayani Tuhan dengan memberikan yang terbaik. Sebab yang kita layani adalah Tuhan Raja Maha Besar, jadi harus kita berikan pelayanan yang terbaik.
Maleakhi 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Maleakhi 1:14 (Terjemahan Lama)
1:14 Bahkan, kena laknat orang pembohong, seandainya di antara kawannya adalah seekor jantan yang telah dinazarkannya, lalu dipersembahkannya kepada Tuhan seekor yang sudah rusak! Karena Aku ini Raja yang mahabesar, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan nama-Kupun hebat di antara segala bangsa!
Kalau di dunia ini kita harus melayani pembesar, tentu kita berikan service yang terbaik. Mari kita berikan pelayanan yang terbaik dengan Tuhan.
Bicara Raja pasti ada takhta. Takhta Tuhan Raja Maha Besar dari nyala api.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Jadi melayani Tuhan dengan memberikan yang terbaik = melayani dalam kesucian yang dikerjakan oleh api Tuhan, yaitu api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Tuhan. Sehingga kita adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api, tidak bisa dihalangi pelayanan kita.
Mazmur 104:4
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Di mana kita disucikan? Di dalam penggembalaan. Ingat Musa, waktu menggembalakan domba mertuanya, sampailah dia di gunung Allah. Dia melihat api di semak-semak tetapi semak-semak itu tidak terbakar, itu api Tuhan, dan Musa mengalami penyucian. Sekarang kita mengalami penyucian oleh api Tuhan di dalam penggembalaan yaitu lewat 3 macam ibadah pokok. Dulu Tuhan menyuruh Musa membangun Tabernakel, dalam ruang suci ada 3 macam alat yang semua ada apinya. Api itu berasal dari mezbah korban bakaran. Sekarang api Tuhan itu berasal dari Korban Kristus sehingga kita mengalami penyucian lewat 3 macam ibadah pokok.
1. Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita disucikan oleh Yesus Anak Allah lewat api Firman.
2. Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita disucikan oleh api Roh Kudus.
3. Mezbah dupa Emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita disucikan oleh Allah Bapa lewat api kasih Allah.
Untuk disucikan memang sakit bagi daging, tetapi kalau kita mau disucikan kita melayani bersuasana takhta Tuhan, hidup di dunia bersuasana takhta Tuhan. Tidak usah takut soal pemeliharaan dan perlindungan, Tuhan sudah jamin. Masa orang di sekeliling takhta raja mati kelaparan, pasti dijamin, dilindungi. Begitulah kita kalau melayani Tuhan bersuasana takhta Tuhan.
Dulu takhta Tuhan digambarkan dengan taman Eden, tempatnya Adam dan Hawa.
Kejadian 2:8,15
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Adam dan Hawa di tempatkan di taman Eden tidak menganggur, ada aktivitas. Ini bicara pelayanan bersuasana takhta Tuhan, takhta Sorga. Ketika itu Adam dan Hawa adalah manusia yang segambar dengan Allah Tritunggal. Kalau kita baca ada 3 tempat di sini:
1. Bumi, dalam Tabernakel menunjuk halaman yang luas.
2. Ada satu wilayah yang namanya Eden. Ini lebih kecil lagi, menunjuk ruangan suci.
3. Di Eden dibuat taman, di situlah Adam dan Hawa ditempatkan, ini ruangan maha suci di mana ada pohon kehidupan di situ, ini menunjuk pribadi Yesus sendiri.
Jadi taman Firdaus di Eden adalah takhta Tuhan, di situ Shekina Glori ada. Kalau Tuhan mau berfirman kepada Musa, dari atas tutup pendamaian Tuhan berfirman. Ini bicara takhta Tuhan. Dulu manusia yang segambar dengan Allah Tritunggal di tempatkan di taman Eden, di tempatkan di takhta Tuhan. Tetapi sayang manusia berbuat dosa sehingga diusir dari taman Eden ke bumi yang sudah dikutuk oleh Tuhan. Bumi ini bersuasana kutukan yaitu letih lesu, beban berat, menanggung banyak penyakit. Kalau dibiarkan akan binasa selamanya.
Manusia diciptakan dari debu tanah. Tuhan mengatakan debu kembali kepada debu. Itulah manusia yang bersuasana kutukan.
Kejadian 3:19
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Kadang kita manusia berdosa, hebat, kaya, pandai tetapi hanya debu tanah, nanti kembali menjadi debu. Tetapi syukur kepada Tuhan masih diberi kesempatan untuk diselamatkan oleh Korban Kristus. Dulu Adam dan Hawa yang sudah telanjang karena berbuat dosa mendapat pakaian dari kulit binatang. Ada hewan yang disembelih tetapi tidak disebutkan apa hewan itu. Itu menubuatkan Korban Kristus yang menutupi ketelanjangan kita sehingga kita bisa beribadah melayani Tuhan dan kembali merasakan suasana takhta Tuhan, suasana taman Firdaus di Eden.
Kita diberikan untuk beribadah melayani Tuhan. Berikanlah yang terbaik supaya kita merasakan suasana Firdaus, kembali ke Firdaus, bersuasana taman di Eden.
Ada 3 dosa yang mengakibatkan manusia diusir dari taman Firdaus di Eden. Ini jangan terjadi pada kita, sudah melayani Tuhan tetapi mempertahankan 3 dosa ini. Akhirnya pelayanan bukan mendatangkan berkat bagi kita tetapi mendatangkan kutukan. Itu berarti melayani bagaikan membawa hewan yang bercacat, hewan yang sakit.
1. Tidak taat. Manusia melanggar perintah Allah, mereka makan buah terlarang. Padahal sudah diperintahkan, semua pohon di dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu! Hanya 1 yang tidak boleh. Kalau membaca perintah Tuhan ini, sebenarnya perintah Tuhan ini tidak berat. Lain halnya kalau Tuhan bilang semua pohon di dalam taman ini tidak boleh kau makan buahnya, hanya 1 yang boleh.
I Yohanes 5:3
5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
Perintah Tuhan tidak berat. Contohnya Abraham disuruh Tuhan untuk mempersembahkan anaknya. Apakah berat? Sebenarnya tidak berat, kan Tuhan suruh persembahkan anakmu. Ada anaknya, kecuali waktu itu Abraham belum punya anak lalu Tuhan suruh persembahkan anakmu. Anak yang mana Tuhan? Sama juga perintah kepada orang kaya, pergi jual seluruh hartamu lalu ikutlah Aku. Ada hartanya, bukan harta orang yang disuruh jual tetapi hartanya sendiri.
Perintah Tuhan tidak berat. Lalu apa yang membuat perintah Tuhan menjadi berat?
a) Keinginan daging.
b) Daya tarik dunia.
Begitu Hawa mendengar ular bahwa kalau makan buah yang dilarang nanti akan jadi sama dengan Allah. Lalu dia lihat pohon itu sedap kelihatannya, ini keinginan daging. Lagi pula menarik hati, ini daya tarik dunia.
Sekian lama Hawa mendengar Firman dari Tuhan, tetapi satu kali saja dia mendengar suara ular, langsung tidak taat. Suara ular itu suara asing. Ini awasan bagi kita, jangan kita mendengar suara asing. Apa itu suara asing?
a) Pengajaran yang bertentangan dengan yang tertulis dalam Alkitab, pengajaran yang tidak berbeda dari yang telah kita terima selama ini. Ajaran yang tidak senada dengan ajaran yang telah kita terima selama ini.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
b) Suara asing termasuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c) Suara daging kita sendiri.
Kalau sudah mendengar suara asing pasti bimbang. Kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah. Orang bimbang tidak mendapat apa-apa. Berati dia pilih yang salah makanya tidak dapat apa-apa, dia kosong dari Tuhan. Orang bimbang bagaikan ombak laut. Dia pasti pilih yang salah karena enak bagi daging, cocok bagi dagingnya. Kalau sudah pilih yang salah, sulit untuk kembali pada kebenaran Firman! Karena dia merasa sudah benar.
Contoh dalam Alkitab adalah jemaat Galatia, sampai Paulus berkata aku heran kamu begitu lekas berbalik dari Injil dan berbalik pada sesuatu yang bukan injil. Sidang jemaat Galatia sekian lama mendengar Firman pengajaran yang benar tetapi lekas sekali berbalik karena mendengar suara asing, mereka langsung tinggalkan kebenaran.
Galatia 1:6-8,10
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Di ayat 10 inilah mengapa cepat sekali berpaling dari ajaran yang benar, sebab hanya untuk menyenangkan hati manusia. Bahkan hanya untuk menyenangkan hatinya sendiri. Menyenangkan hati orang lain, bisa orang yang berpengaruh dalam hidupnya. Kalau dia karyawan, orang lain itu bisa bosnya. Bosnya ajak pada ajaran lain, karena mau menyenangkan bosnya dia ikut saja. Kalau sudah bimbang karena mendengar yang tidak benar, terkutuk orang itu! Ketika tidak taat pada Firman Tuhan, di situlah suasana kutukan ada. Tetapi ketika taat maka kutuk Tuhan ganti menjadi berkat. Sebaliknya kalau tidak taat, berkat berubah menjadi kutuk. Dalam Maleakhi pasal 2 lihat bagaimana imam-imam dikutuk oleh Tuhan karena tidak menghormati Tuhan, tadinya mendapat berkat malah dikutuk.
2. Salah dalam tahbisan atau pelayanan.
Kejadian 3:6,17
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Salah tahbisan di sini yaitu Adam mendengar suara isteri. Adam diperintah oleh isterinya. Seharusnya dia katakan jangan! Tetapi Adam tidak tegas.
I Timotius 2:11-14
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Ini kesalahan tahbisan, perempuan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah dan di dalam nikah. Dikaitkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, karena Hawa yang tergoda lalu mengajak Adam jatuh dalam dosa. Adam mendengar perkataan isterinya dan itu ditegur oleh Tuhan. Ini perempuan mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan ibadah. Perempuan yang mau tampil sebagai kepala, akibatnya Yesus tidak menjadi kepala di situ. Tidak ada naungan berkat, yang ada hanya kutukan karena Yesus tidak menjadi kepala di situ. Salah dalam tahbisan inilah ajaran Izebel.
Akibatnya kalau perempuan mengajar laki-laki:
Wahyu 2:19-20
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Akibatnya sekalipun pelayanannya hebat tetapi bercacat cela, berarti tidak bisa sempurna. Sementara gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan disebut tanpa cacat dan cela.
Mulai dari dalam nikah rumah tangga, susunannya sudah diatur yaitu Yesus, suami baru isteri. Jangan isteri yang mau mengatur suami. Sekalipun mungkin ijazahnya lebih besar dari isteri atau pendapatannya lebih besar dari suami, tetapi tetap yang mengambil keputusan adalah suami, bukan isteri yang menjadi kepala.
I Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Susunannya sudah diatur sedemikian rupa, jangan diotak-atik. Jangan kita salah dalam tahbisan pelayanan, salah dalam nikah. Kalau sudah salah, yang baik menjadi cacat. Tetapi kalau tahbisan benar, susunan dalam nikah benar, dalam ibadah kita tempatkan semua pada susunan yang benar. Maka yang rusak, yang bercacat jadi baik.
I Timotius 2:15
2:15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
3. Kejadian 3:7,11-13
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Yang ketiga adalah dosa kebenaran diri sendiri yaitu menutupi kesalahan dosanya dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan atau Firman dan juga menyalahkan setan. Itu seperti menutupi ketelanjangan dengan daun pohon ara.
Yesaya 64:6
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Yesaya 64:6 (Terjemahan Lama)
64:6 Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.
Kalau sudah sampai mempersalahkan setan, orang seperti itu sudah menikmati berbuat dosa! Tidak bisa diingatkan lagi. Kalau ditegur dengan keras, jawabannya biar saya sendiri yang tanggung bukan kamu, itu urusan di akhirat.
Ini 3 dosa yang membuat manusia kehilangan suasana takhta Tuhan. Manusia hidup dalam arus dunia yang bersuasana kutukan. Dalam Wahyu pasal 22, ada 7 nasihat Tuhan Yesus yang terakhir, salah satunya yang benar bertambah benar, yang suci bertambah suci dan yang jahat semakin jahat, yang cemar semakin cemar. Ada 2 arus di sini, arus kebenaran kesucian dan arus kecemaran kejahatan. Kalau 3 dosa ini dipertahankan nanti manusia akan masuk pada kecemaran dan kejahatan, bertambah jahat, bertambah cemar.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Makanya akhir zaman ini banyak orang mudah sekali bunuh diri, karena sudah mempersalahkan setan. Akhirnya mengakhiri hidup, setan berhasil, dia tambah pengikutnya yang akan bersama-sama dengan dia di neraka.
3 dosa ini membuat manusia hidup dalam arus dunia bersuasana kutukan. Bicara arus menunjuk sungai. Dulu di taman Eden ada 4 sungai. Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia terusir dari taman Eden, kehilangan suasana takhta Tuhan, 4 sungai itu berubah menjadi arus yang bersuasana kutukan.
1. Kejadian 2:10-12
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
Arus sungai Pison sekarang menunjuk arus kekayaan atau materialistis, manusia menjadi materialistis. Bahkan hamba Tuhanpun mencari kekayaan dunia. Kalau begitu tidak boleh kaya? Saya berdoa supaya jemaat diberkati dan kaya, tetapi bukan itu yang dikejar! Apalagi untuk kami hamba Tuhan. Makanya saya sangat bersyukur nasihat-nasihat terakhir papa sebelum meninggal ‘motivasi pelayananmu jangan yang jasmani!’.
Karena sibuk mencari perkara dunia akhirnya menjadi tidak setia.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Arus kekayaan dunia membuat kita bermusuhan dengan Tuhan. Silahkan kerja, silahkan sekolah. Tetapi ingat, kesetiaan di dalam ibadah pelayanan itu nomor 1. Kalau tidak kita berhadapan dengan Tuhan sebagai musuhnya Tuhan. Bukan berkat, malah kutuk yang didapatkan. Tanpa kita sadari kalau orang dibawa arus, makin lama dia makin jauh dari Tuhan. Ikut Tuhan itu kaitannya dengan iman. Kalau sudah dibawa oleh arus merialistis imannya pasti merosot sampai gugur dari iman, tidak percaya pengajaran yang benar, tidak percaya Yesus lagi.
Amsal 30:8-9
30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Banyak yang masih merintis usaha ‘om kapan doa puasa, kapan doa semalaman’. Aktif dia doa subuh, aktif doa puasa. Tetapi begitu sudah diberkati, diajak ibadah sudah tidak mau, diajak sembayang sudah tidak mau. Waktu belum ada gelar ijazah ‘om doakan mau skripsi, om doakan mau ujian’. Waktu sudah dapat ijazah apalagi sudah dapat pekerjaan, om gembalanya sudah tidak dilirik. Jangan seperti itu! Waktu kenyang menyangkal Tuhan, waktu susah mempermalukan Tuhan, jangan terjadi dalam diri kita. Inilah realitanya, tidak bisa kita pungkiri. Ketika manusia makin diberkati, Tuhan dilupakan.
Termasuk kami hamba Tuhan, ketika pertama merintis sungguh-sungguh dengan Tuhan. Waktu sudah diberkati, dipakai, sudah tidak mau lirik yang lain, sudah merendahkan yang lain sampai merendahkan hamba Tuhan yang lebih senior. Sampai ukuran keberhasilan pelayanan sudah diukur dengan uang. Itulah jemaat Laodekia, mereka berkata aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa. Tetapi Tuhan berkata engkau melarat, miskin, buta dan telanjang. Dari 7 jemaat di Asia kecil, jemaat Laodekialah yang paling hancur rohaninya, tetapi secara jasmani diberkati luar biasa. Jadi jangan jadikan kekayaan itu tolak ukur kita dipakai oleh Tuhan. Kalau seperti itu berarti jemaat Makedonia yang miskin tidak dipakai Tuhan? Padahal mereka sangat dipakai oleh Tuhan.
Wahyu 3:15-17
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Kalau sudah seperti ini, penyucian sudah nomor sekian, karena merasa sudah diberkati, sudah dipakai Tuhan. Penyucian sudah tidak ada lagi dalam gereja, yang penting diberkati, ekonomi maju. Inilah jemaat Laodekia, sehingga di hadapan Tuhan orang seperti ini menjadi suam-suam rohani dan terancam untuk dimuntahkan oleh Tuhan, artinya terbuang dari Tubuh Kristus.
Ini sungai pertama, arus kekayaan, materialistis. Pendeta tidak takut lagi berdusta demi mendapatkan sesuatu. Sampai di sidang tidak bisa berkata jujur, hanya berkata dusta. Tidak takut lagi berdusta! Seperti inilah keadaannya, arus yang bekerja keras mau menjerat manusia jauh dari kehendak Tuhan.
2. Sungai Gihon
Kejadian 2:13
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
Bangsa Kush adalah keturunan Ham, orang yang dikutuk.
Kejadian 10:6
10:6 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.
Ham ini melihat ketelanjangan Nuh, dia keluar lalu menceritakan pada kedua saudaranya.
Kejadian 9:22-25
9:22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
9:23 Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
9:24 Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,
9:25 berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya."
Ham menceritakan kekurangan bapaknya. Jadi arus sungai Gihon menunjuk arus pemberontakan. Pemberontakan dimulai dari menceritakan kekurangan orang yang seharusnya kita hormati. Kalau kita sebagai anak, orang tua yang harus kita hormati. Memang ada kekurangannya, tetapi jangan kita cerita ke mana-mana. Apalagi untuk menjelek-jelekan orang tua ke mana-mana. Seharusnya orang tua ada kekurangan didoakan, tetap kita sebagai anak menghormati orang tua.
Kalau kami sebagai hamba Tuhan, yang harus dihormati adalah para pendahulu yang meletakan dasar pengajaran ini. Sebagai manusia banyak kekurangan. Kalau kita mau cari kekurangan banyak sekali kita dapatkan, tetapi bukan untuk kita cerita ke mana-mana. Apalagi kalau hamba Tuhan itu yang berjasa membina rohani kita. Ibaratnya dari kayu gelondongan jadi papan atau jadi lata, lalu malah dicerita ke mana-mana. Dalam II Timotius pasal 3 itu dosa tidak tahu berterima kasih. Itu kusta! 10 orang kusta setelah disembuhkan hanya 1 yang kembali, yang 9 tidak tahu berterima kasih!
Saya dibina oleh papa, kalau mau cari kekurangan papa banyak sekali. Saya juga banyak kekurangan, kita manusia banyak kekurangan, tetapi jangan cerita kekurangan beliau! Mereka harus kita hormati. Bahkan sekalipun sudah salah jalan pun tetap jangan dicerita kekurangannya, didoakan saja. Daud menghadapi Saul, Saul sudah salah, ada 2 kali kesempatan Daud mau membunuh. Tetapi Daud berkata jangan menjamah orang yang diurapi. Biar bagaimanapun Saul pernah diurapi! Sekalipun kita tahu ada kekurangannya, jangan dicerita! Apalagi kalau menggosipkan yang tidak benar, jangan!
Pemberontakan itu dimulai dari hati yang tidak damai. Makanya harus diselesaikan. Sebab kalau hati tidak damai dibiarkan, akan menjadi kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Dia mau salah, dia baikpun tetap benci, itu kebencian tanpa alasan. Bukan hanya kebencian, sampai mau menghancurkan orang itu, itu namanya kebrutalan.
Hamba Tuhan itu ada kekurangannya, tetapi ilham pembukaan rahasia Firman itu sempurna. Musa ada kekurangannya? Ada! Dia ambil perempuan Kush, dia pukul bukit batu padahal Tuhan suruh berkata pada gunung batu. Petrus ada kekurangannya, dia menyangkal. Kalau murid-murid lain melihat kekurangan Petrus, mereka tidak akan mau menjadikan Petrus gembala di Yerusalem. Tetapi Petrus sudah ditolong oleh Tuhan, Musa juga sudah dibaharui oleh Tuhan.
Kita tidak tahu orang yang dicerita kekurangannya itu sudah menyelesaikan dosanya. Apalagi kalau sudah meninggal, menjelang dipanggil Tuhan mungkin dia sudah berdamai, selesaikan semuanya. Lalu kita masih mau cerita semua kekurangannya. Orang itu sudah bersama dengan Tuhan dalam ketenangan dan kedamaian. Orang yang cerita kekurangannya yang dalam suasana kutukan.
Ingat suatu saat damai akan diambil dari bumi. Lebih baik sekarang kita berusaha mengejar kekudusan dan damai sejahtera. Kalau tidak damai ayo segera selesaikan. Jangan tunggu dia, kita yang berinisiatif untuk datang berdamai.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Roma 12:18
12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Dia tidak mau sapa kita, kita yang dekati. Ingat suatu saat damai akan diambil dari dunia ini, kuda merah akan dilepas. Tidak ada sejengkal tanah yang tidak dia lewati, damai akan dicabut dari bumi ini. Jangan tunggu sudah seperti itu. Lebih baik sekarang kita berusaha memelihara damai sejahtera, roh perdamaian.
Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Akan terjadi kegerakan peperangan di mana-mana, damai dicabut, lebih baik sekarang kita menjaga damai.
3. Arus sungai Tigris dan Efrat. Ini arus peperangan.
Kejadian 2:14
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
Wahyu 9:14-18
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
9:18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Sekarang mengarah ke sana. Di beberapa belahan dunia telah terjadi peperangan. Akan terjadi peperangan yang dahsyat, karena melibatkan tentara yang besar, 20.000 laksa, berarti 200 juta tentara.
Senjata yang digunakan adalah api, asap dan belerang. Api itu senjata api, asap itu bom, keduanya sudah digunakan sejak perang dunia pertama. Belerang itu senjata kimia, sekarang bangsa-bangsa sembunyi-sembunyi menciptakan senjata kimia. Akan terjadi peperangan yang dahsyat sampai mengakibatkan 1/3 manusia mati. Dua orang menguburkan 1 orang. 2 menjadi 1, ini bahasa nikah. Peperangan paling dahsyat adalah peperangan di dalam nikah. Suami dengan isteri, orang tua dengan anak, mertua dengan menantu, kakak dengan adik. om ponakan, semua terjadi.
Ini pemicu peperangan:
Wahyu 16:12-14
16:12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
16:14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
Penyebab peperangan itu roh najis! Ribut dalam rumah tangga karena roh najis! Roh najis mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Dulu karena narkoba orang perang, karena minuman keras perang, karena isteri orang direbut bisa perang, karena perselingkuhan perang. Inilah peperangan dahsyat terjadi di akhir zaman, pemicunya roh najis.
Ada 3 roh najis:
a) Laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri yang sah.
b) Sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
c) Kenajisan dengan binatang atau benda mati.
Ini yang menimbulkan peperangan dahsyat luar biasa akhir zaman ini. Dua orang menguburkan satu orang karena tidak menghargai dua menjadi satu, tidak menghargai nikah.
Semua arus dunia ini hanya bisa kita hadapi dengan penyucian oleh api Tuhan. Tidak ada kekuatan lain yang bisa menghambat arus dunia ini, hanya kekuatan Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Kalau sudah masuk ruangan suci kita dibendung, tidak bisa terserat arus, terlindungi kita kalau berada di dalam ruangan suci. Sudah ada papan jenang dan kayu lintang, dibungkus lagi dengan 4 lapis tudung, bagaimana bisa dibawa arus. Mari tergembala dengan benar dan baik, kita disucikan oleh api Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Kekuatan kita supaya bertahan, tidak diseret arus adalah perjamuan suci!
Waktu di kayu salib Yesus rela meneguk air anggur asam bercampur empedu. Itulah dosa-dosa kita, suasana kutukan rela Yesus teguk di kayu salib. Dan Yesus berkata sudah selesai. Dia menghentikan arus-arus ini untuk kita yang mau percaya dan beriman kepada Yesus.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Arus dunia dan kutukan ini hanya bisa dihentikan oleh api penyucian dan perjamuan suci. Yesus rela meneguk anggur asam bercampur empedu. Itu menunjukan suasana kutukan yang membuat hidup kita menjadi pahit getir, kecut, asam. Dia teguk semua dan berseru sudah selesai! Arus dunia, arus kutukan Tuhan hentikan dan Tuhan gantikan dengan arus sungai kehidupan. Semakin kita disucikan, semakin air sungai kehidupan semakin menguasai hidup kita sekalian.
Yehezkiel 47:1-5
47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
Ini arus sungai kehidupan menunjuk Roh Kudus yang melimpah, yang meluap-luap. Semakin kita disucikan, Roh Kudus semakin menguasai kehidupan kita. Setiap diukur 1000 hasta, air sungai itu tambah naik. Angka 1000 itu angka kesucian. Ketika Abimelekh mengembalikan Sara kepada Abraham dia membayar 1000 syikal perak sebagai bukti kesucian Sara. Semakin kita disucikan, arus sungai kehidupan semakin bertambah menguasai hidup kita.
1. Sampai di pergelangan atau mata kaki. Artinya Roh Kudus memindahkan kita dari perjalanan hidup yang duniawi, hanya terfokus pada yang duniawi, berganti pada perjalanan iman, hanya percaya dan berharap kepada Tuhan. Dalam Tabernakel itu menunjuk pintu gerbang.
2. Diukur lagi 1000 hasta, airnya sampai di lutut. Roh Kudus memampukan kita untuk bisa berlutut, sama dengan rendah hati dan lemah lembut menyelesaikan dosa. Rendah hati itu mengaku dosa, lemah lembut itu mengampuni dosa orang lain. Roh Kudus memampukan kita untuk bisa bertobat. Dalam Tabernakel menunjuk mezbah korban bakaran. Periksa pertobatan kita, sudah sejauh mana pertobatan kita. Masih hidup dalam dosa atau sudah hidup dalam pertobatan.
3. Diukur lagi sampai 1000 hasta, airnya sampai di pinggang. Di pinggang ada buah pinggang dan ada kandungan. Roh Kudus membantu kita untuk lahir baru lewat baptisan air, dalam Tabernakel menunjuk bejana pembasuhan. Periksa baptisannya sesuai Firman atau tidak.
4. Diukur lagi 1000 hasta, airnya sudah tidak terseberangi. Artinya Roh Kudus menguasai kehidupan kita sehingga kita menjadi kehidupan yang tergembala, dalam Tabernakel masuk ruangan suci. Daging sudah dibendung, kita tidak lagi mengikuti keinginan daging kita. Kalau sungai sudah terseberangi berarti tinggal berenang. Kalau orang berenang yang kelihatan hanya kepalanya saja. Roh Kudus menguasai pikiran kita menjadi kehidupan yang taat.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kita menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Dari 12 anak Yakub yang paling menonjol sebagai anak yang taat dengar-dengaran adalah Yusuf. Yusuf gambaran sidang mempelai. Kalau kita bisa taat dengar-dengaran, kita sedang dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Yusuf mendapat berkat milik pusaka 2 bagian. Jadi jangan takut, kalau taat pada Firman Tuhan kita diberkati secara double oleh Tuhan.
Kalau kita sudah dikuasai Roh Kudus, bukan arus dunia, tetapi arus sungai kehidupan maka hasilnya:
1. Yehezkiel 47:9
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
Roh Kudus menghidupkan, apa yang sudah mati menjadi hidup, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Bagi hamba Tuhan, ikan itu menunjuk jiwa-jiwa. Kalau Roh Kudus sudah menguasai maka Tuhan semakin percayakan jiwa-jiwa. Semakin taat semakin dikirim jiwa-jiwa di sana.
2. Mendapat 2 bagian milik pusaka. 2 menjadi 1. Artinya kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Firman pengajaran dan Roh Kudus mengubahkan kita sampai sempurna. Kalau mujizat rohani terjadi, yakinlah mujizat jasmani pasti terjadi. Tuhan mampu melakukan apa saja dalam hidup kita.
Jangan kita diseret oleh arus Pison, Gihon, Tigris dan Efrat, biarlah Roh Kudus menguasai, mengambil alih seluruh hidup kita. Mulai dari perjalanan hidup kita perjalanan iman, bisa merendahkan diri menyelesaikan dosa, lahir baru menjadi anak-anak Allah yang hidup dalam kebenaran, sampai kita menjadi kehidupan yang tergembala, disucikan, dibaharui, taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi.
Di depan kita ada Perjamuan Suci. Yesus harus mati, bangkit dan naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Tuhan Yesus memberkati.