20250222

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 22 Februari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

  

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 12:44-50

12:44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;

12:45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.

12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.

12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

 

Ayat-ayat ini menunjukan bahwa sikap terhadap perkataan Yesus atau Firman pengajaran yang benar yang menentukan nasib hidup kita.

 

Ada 3 sikap terhadap Firman pengajaran.

1.      Mendengar tetapi tidak melakukan (ayat 47). Mendengar itu 10, tidak melakukan itu 0. 10 x 0 = 0. Akibatnya hidup itu kosong dari pribadi Tuhan.

2.      Mendengar dan menolak Firman Tuhan (ayat 48). Itu 10 x minus. 10x -1 =-10 merosot terus hidupnya sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang.

3.      Mendengar dan melakukan Firman Tuhan (ayat 46).

 

Kita pelajari poin pertama dan kedua. Firman yang didengar tetapi tidak dilakukan bahkan ditolak dan dilawan itu menjadi hakim untuk menghukum saat takhta penghakiman digelar! Begitu digelar akan dibuka segala kitab, termasuk Alkitab dibuka di situ.

Wahyu 20:11-15

20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.

20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Tentu kita tidak ingin masuk dalam kelompok yang diadili dan dihukum. Tetapi kita rindu nanti kita bersama Yesus duduk di takhta pengadilan untuk mengadili orang yang tidak melakukan Firman dan melawan Firman.

 

Ada 2 kelompok yang dihakimi di sini:

1.      Orang mati yang ada di dalam laut. Mereka dibangkitkan, dihakimi dan dihukum. Siapa orang-orang yang mati di dalam laut?

Keluaran 14:28-30

14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.

14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

 

Dulu yang mati di dalam laut adalah Firaun dan pasukannya. Sekarang menunjuk orang yang kena siasat Firaun atau siasat setan. Siasat Firaun adalah menghalang-halangi ibadah gereja Tuhan. Orang yang terhalang ini kalau tidak segera bertindak, tetapi tidak mau beribadah maka nanti dia dihakimi dan dihukum.

 

Salah satu siasat Firaun atau siasat setan:

Keluaran 5:3

5:3  Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."

 

Ini tuntutan orang Israel kepada Firaun yaitu beribadah! Seharusnya ini juga menjadi tuntutan kita, beribadah!

 

Keluaran 5:4-5,9

5:4 Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!"

5:5 Lagi kata Firaun: "Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!"

5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."

 

Ini siasat Firaun, pekerjaan orang Israel diperberat supaya terikat dengan pekerjaannya sehingga tidak beribadah. Inilah yang terjadi di akhir zaman ini, siasat setan memperberat pekerjaan manusia terutama anak-anak Tuhan supaya terikat dengan aktivitas dunia sehingga tidak ada waktu untuk beribadah melayani Tuhan.

 

Pada ayat selanjutnya Firaun memerintahkan supaya jerami jangan lagi diberikan, biar orang Israel mencari sendiri. Tetapi jumlah batu bata yang harus diselesaikan setiap hari tidak boleh dikurangi. Ini triknya setan, pekerjaan semakin diperberat. Kebutuhan manusia meningkat tetapi sarana untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang. Sebagai contoh dulu D3 boleh jadi guru, sekarang harus S1. Dulu dosen boleh S1, sekarang minimal harus S2. Semakin diperberat pekerjaan supaya manusia terikat dengan pekerjaan. Kalau ada Firman yang menekankan soal ibadah dianggap dusta!

 

Kalau tidak beribadah melayani Tuhan karena terikat aktivitas di dunia ini, jika meninggalkan dunia, dia akan dibangkitkan pada kebangkitan gelombang kedua untuk dihakimi dan dihukum, dibangkitkan untuk masuk kematian kekal! Kalau dia hidup sampai Tuhan Yesus datang dan tetap tidak mau beribadah melayani Tuhan, terikat dengan aktivitas di dunia ini, dia akan dihukum juga, binasa bersama dunia. Jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Mari tingkatkan ibadah kita, bergairah untuk beribadah melayani Tuhan! Tuhan tidak pernah menipu, begitu kita mau memperjuangkan ibadah seperti dulu bangsa Israel memperjuangkan ibadahnya, maka Tuhan juga memperjuangkan ibadah pelayanan mereka. Kalau ada yang coba menghalangi, berhadapan dengan Tuhan! Tidak usah kita ragu.

 

Selama kita hidup di dunia maka kita harus hidup beribadah. Bukan hanya sekedar setia, tetapi hidup beribadah. Artinya ibadah pelayanan menjadi kebutuhan hidup kita. Memang resikonya menderita aniaya.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Kalau mau hidup beribadah memang sengsara bagi daging. Tetapi ibadah pelayanan itu adalah satu-satunya aktivitas di dunia ini yang tembus sampai ke dalam kerajaan sorga. Kalau kita mau masuk kerajaan sorga, harus latihan beribadah.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Ibadah itu latihan adaptasi hidup di sorga. Kalau di dunia malas beribadah, bagaimana mau masuk sorga. Mau masuk sorga itu tidak bisa digampangkan, salah satunya harus latihan beribadah. Berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan hak penuh masuk dalam kerajaan sorga lewat jangan pernah tersandung dalam panggilan pilihan, berusaha sungguh-sungguh untuk bisa beribadah melayani Tuhan.

 

Yang sudah jauh sekarang kembali. Kita yang sudah dekat jangan menjauh, jangan membiasakan diri menjauh dari pertemuan ibadah. Biar kita tetap setia, berkorbar, beribadah melayani Tuhan, maka kita layak untuk masuk dalam kerajaan Sorga. Kalau Tuhan izinkan meninggal dunia kita akan dibangkitkan dalam kebangkitan pertama untuk masuk dalam kerajaan 1.000 tahun damai. Kalau hidup sampai Tuhan Yesus datang, kita akan diubahkan sekejap mata, sempurna seperti Yesus, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1.000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal.

 

Hidup mati bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup kita harus hidup beribadah melayani Tuhan, jadikan ibadah itu sebagai kebutuhan utama. Kaum muda perhatikan, kalau yang tua semangat, yang muda lebih semangat beribadah melayani Tuhan. Ingat semua kehebatan yang kita dapat di dunia ini, hanya tanah liat! Kalau tidak beribadah, di tangan setan. Kalau beribadah melayani Tuhan, kita di tangan Yesus Sang Penjunan.

 

2.      Orang mati yang ada di dalam maut dan kerajaan maut. Siapa itu?

Ibrani 2:14

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Iblis adalah penguasa kerajaan maut. Jadi orang yang mati di dalam maut adalah orang yang selama hidupnya bertabiat iblis!

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Ada 2 tabiat iblis yang utama:

a)      Dusta

Dusta = sudah mengikat perjanjian dengan maut. Jadi kalau dia mati, dia dikuasai kerajaan maut, dia akan dbangkitkan untuk dihukum bersama-sama dengan maut. Sudah mengikat perjanjian dengan maut, maka tidak mungkin masuk dalam Yerusalem Baru, kerajaan Sorga. Begitu berdusta dia merosot, dusta lagi tambah tenggelam, sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang.

Yesaya 28:15

28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

 

Tuhan menyentuh kita dengan Firman yang bagaikan cemeti berdesik-desik. Orang berdusta itu tidak bisa disentuh oleh Tuhan. Firman datang dengan keras dia menghindar ‘bukan saya, si anu yang begitu’. Tidak bisa juga disentuh oleh sesama, untuk menutupi kesalahannya dia berdusta sehingga tidak bisa disentuh. Tetapi yang menjamah bahkan memeluk dia adalah iblis!

 

Jangan biasakan lidah kita berkata dusta, nanti tenggelam sampai tenggelam dalam lautan api belerang. Ada 8 dosa yang membawa pada lautan api dan belerang, ditutup dengan dusta. Kalau berdusta semakin tenggelam. Orang yang mendengar Firman dan tidak melakukan itu tenggelam!

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Dalam rumah tangga jangan diisi dengan dusta. Tuhan tidak bisa bekerja dalam nikah itu kalau berdusta. Awal nikah kalau diisi dengan dusta, Tuhan tidak akan bekerja dalam hidup nikah kita. Makanya setiap penataran nikah saya akan bertanya dan harus dijawab dengan jujur oleh yang mau menikah! Sebab kalau dia berdusta, biar sudah ditumpangkan tangan, Tuhan tidak bekerja dalam nikah itu! Yang ada hanya iblis di situ, tidak ada Tuhan di situ.

 

Buang tabiat dusta dan diganti dengan kejujuran, tabiat Yesus. Jujur apapun yang kita hadapi. Menghadapi salib Yesus berkata jujur. Ketika prajurit mau menangkap Yesus Dia bertanya ‘siapa yang kamu cari?’. Mereka menjawab ‘Yesus orang Nazaret’. Yesus jujur menjawab ‘Akulah Dia’ Dia ditangkap, Dia disalib!

 

Dalam masalah kita sudah menderita, lalu menghadapi masalah malah berdusta, tambah tidak dijamah Tuhan, tambah susah, tambah merosot. Biar jujur, akui apapun yang kita hadapi. Mulai jujur mengaku dosa, apapun resikonya. Jujur soal pengajaran, jujur soal keuangan, jujur soal nikah, jujur dalam segala hal maka Tuhan menjamah. Kalau jujur soal nikah dan keuangan, maka Tuhan tidak akan meninggalkan. Berarti kita dalam genggaman tangan Tuhan.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Tuhan tidak akan pernah meninggalkan, Tuhan tidak membiarkan, sebab kita ada di dalam tangan Tuhan! Kalau kita jujur maka kita ada dalam tangan Tuhan.

 

Seringkali tidak jujur waktu menghadapi kegagalan, kita malu mengakui bahwa kita gagal. Petrus dan kawan-kawan gagal tidak menangkap ikan. Lalu Yesus bertanya ‘hai anak-anak adakah padamu lauk pauk?’. Mereka jujur mengakui tidak ada. Yesus katakan tebarkan jalamu di sebelah kanan dan mereka mendapat 153 ekor ikan besar-besar, jalanya tidak koyak.

 

Kalau jujur kita ada di tangan Tuhan, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kalau dusta di tangan setan. Yang sebenarnya gampang jadi sulit, bahkan mustahil. Dalam pelayanan juga kalau dusta terus, gagal! Tangkap jiwa tetapi jalanya koyak. Masuk 1 keluar 2, masuk 2 keluar 4, tekor terus. Tetapi kalau jujur, dapat 153 ekor ikan dan tidak koyak jalanya, Tuhan kirim jiwa.

 

b)      Pembunuh atau pembenci.

I Yohanes 3:14-15

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

Dimulai dari perasaan tidak suka, jengkel, tidak diselesaikan sehingga menjadi pahit hati, sampai benci tanpa alasan. Orang tidak salahpun dibenci. Sudah baikpun tetap dibenci. Ini harus dibuang semua sehingga kita memiliki tabiat Yesus. Apa tabiat Yesus? Mengasihi sesama sampai mengasihi musuh! Dalam penderitaan di kayu salib Yesus berdoa untuk orang yang menyalibkanNya ‘Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’. Coba kita tempatkan diri pada posisi Yesus, sudah sangat menderita diperlakukan oleh seseorang lalu kita masih bisa berdoa untuk orang itu ‘ampuni dia Tuhan, tolong dia Tuhan’. Saya masih belajar, sesakit apapun diperlakukan oleh sesama saya berdoa Tuhan ampuni dia, berkati dia, berkati pelayanannya, berkati nikahnya, berkati buah nikahnya. Bukan berdoa ‘Tuhan kasih tambah kering dia!’ jangan seperti itu. Biar kita bisa mengasihi sampai mengasihi musuh.

 

Faktor penyebab ada kebencian karena melihat kekurangan orang lain sampai menghakimi orang lain. Saya bersyukur tidak ikut-ikutan. Kita yang tidak ada kaitannya dengan mereka tidak usahlah ikut-ikutan! Entah dia berdiri, entah dia duduk, ada majikannya, urusannya dengan majikannya.

 

Kadangkala kita yang tidak ada urusan dengan orang itu malah kita yang ikut-ikutan jengkel. Dalam persekutuan saya tidak mau urus apa yang orang lain buat. Saya datang cari Firman, bukan cari yang lain-lain. Dengar Firman pengajaran jadi berkat untuk saya, pulang bagikan kepada sidang jemaat.

 

Kalau kita tunjuk kekurangan orang lain, 3 jari kena pada kita, kita lebih jahat! Dan nanti salahkan Tuhan, jempol tunjuk ke atas. Kenapa masih pakai dia? Orang Farisi seperti itu, kalau Dia ini nabi tentu Dia tahu siapa yang menjamah dia, ini perempuan tidak beres! Tetapi Tuhan tetap menolong itu perempuan, malah orang Farisi tidak tertolong! Tidak usah  kita seperti itu. Kalau ini om tahu, eh jangan kasih main musik dia, jangan kasih pimpin pujian, jangan begini jangan begitu. Itu orang Farisi! Tidak usah kita seperti itu. Yudas tidak dipecat Yesus, sampai kesempatan terakhir di taman Getsemani ‘Akulah Dia’ sebenarnya perkataan itu untuk Yudas supaya dia sadar kalau yang dia khianati itu Yesus. Tetapi Yudas tidak mau berubah. Yah urusannya dia, bukan urusan kita!

 

Sekali lagi, tidak usah lihat kekurangan orang, hakimi orang! Kita urus kerohanian kita masing-masing. Tugas kita supaya kita menghakimi diri kita sendiri, selesaikan segala dosa.

Ibrani 2:14

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Yesus menjadi manusia darah daging seperti kita, cuma bedanya tabiatNya tabiat Ilahi. Apa tujuannya? Supaya kita teladani. Yesus manusia darah daging memiliki tabiat Ilahi, kitapun demikian. Prosesnya bagaimana? Kalau Yesus mati di kayu salib mengalahkan setan. Sekarang kepada kita matikan daging supaya kita bertabiat Yesus dan setan dikalahkan! Iblis sumbernya dosa, sumbernya kegagalan, sumbernya yang jelek-jelek.

 

Kita matikan daging kita dengan apa? Dengan doa penyembahan, ini proses mematikan daging. Tambah doa puasa, tambah doa semalaman, ini proses mempercepat mematikan daging. Jangan kita bertabiat iblis. Biar kita bertabiat Yesus. Jangan mau iblis memasukan tabiatnya. Biar pada kita ada tabiat Yesus yaitu jujur dan mengasihi, setan dikalahkan. Iblis sumber segala yang jelek, masalah pencobaan, kegagalan, semua itu dari setan. Setan sumber ratap tangis dan perkabungan, kita kalahkan, kita menang. Kita masuk kerajaan Sorga, Yerusalem Baru, tidak ada lagi ratap tangis, perkabungan dan air mata, maut sudah dikalahkan.

Wahyu 21:4

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Sekarang ini kita menghadapi perkabungan dengan ratap tangis. Semakin dekat kedatangan Yesus semakin dihapuskan dan diganti sukacita Sorga. Kita semakin damai sejahtera, semakin tenang, semakin ada sukacita sorga.

 

Ayo kita banyak menghakimi diri sendiri, matikan tabiat daging, jangan ada tabiat daging pada kita, jangan terhalang beribadah. Kalau disimpulkan mari kita setia berkobar beribadah melayani, jujur dan mengasihi sesama sampai mengasihi musuh. Iblis dikalahkan, maut dikalahkan, ada damai sejahtera, ada sukacita kekal yang akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar