Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 12:44-50
12:44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;
12:45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Seringkali orang Kristen bingung untuk menjawab ketika ada orang bertanya mana ada ayatnya bahwa Yesus mengakui bahwa Dia adalah Tuhan. Pada ayat 45 dikatakan barang siapa melihat Aku dia melihat Bapa. Jadi Yesus adalah Allah itu sendiri! Sudah jelas di sini. Jangan kita bingung, jangan ragukan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri.
Ayat-ayat ini mengenai sikap terhadap perkataan Yesus atau Firman pengajaran yang benar yang menentukan nasib kita. Tetapi sebelum itu Yesus memperkenalkan diriNya bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Allah disebut Bapa segala terang, Yesus juga tampil sebagai terang dunia. Yesus dan Bapa adalah satu.
Yakobus 1:17
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Dalam surat Roma berkali-kali rasul Paulus katakan kita diselamatkan karena iman kepada Yesus yang mati dan bangkit.
Roma 10:9-10
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Lalu bagaimana dengan nasib mereka yang ada sebelum Yesus datang? Dulu para nabi beriman kepada Allah = beriman kepada Yesus yang akan datang. Karena nubuatan-nubuatan di dalam Alkitab selalu menunjukan pribadi Yesus itu sendiri. Sekarang kita beriman kepada Yesus yang telah datang dan akan datang kembali. Dari iman ini menghasilkan kesucian.
Yohanes 12:46
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
Orang yang beriman kepada Yesus jangan tinggal di dalam kegelapan. Jadi iman yang benar itu menghasilkan kesucian. Buktikan kita beriman kepada Yesus, ada kesucian di dalam hidup kita.
Dari perkataan Yesus ini menunjukan bahwa Yesus adalah yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang. Injil Yohanes ditulis oleh rasul Yohanes, juga dia menulis surat 1,2,3 Yohanes serta kitab Wahyu. Dalam kitab Wahyu jelas Yohanes menampilkan bahwa Yesus yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang.
Wahyu 1:8
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Bukti bahwa kita beriman kepada Yesus yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang adalah mengalami penyucian masa lalu (yang sudah ada), masa kita sekarang (yang ada) dan masa yang akan datang (yang akan datang). Itu orang yang beriman kepada Yesus. Bukan sekedar KTP Kristen tetapi tidak hidup dalam kesucian.
Mari kita periksa satu persatu.
1. Penyucian masa lalu yaitu penyucian dari dosa-dosa yang sudah kita perbuat, kita katakan, kita pikirkan, kita lihat oleh kekuatan darah Yesus! Tuhan mencari yang sudah lalu, jadi tidak bisa dilupakan begitu saja. Dosa harus diselesaikan, karena Yesus adalah yang ada.
Bagaimana proses penyucian masa lalu?
I Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Sebenarnya sederhana, Cuma kita yang bikin ribet. Kalau kita mau bersikap sebagai kesatria, langsung mengaku. Mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Apa yang kita perbuat, katakan, pikirkan dan kita lihat kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh apapun resikonya.
Begitu kita mau mengakui dosa kita kepada Tuhan dan sesama maka darah Yesus aktif untuk melakukan 2 hal:
a) Mengampuni, menghapus dosa kita atau menutupi dosa kita sampai tidak berbekas. Tuhan melihat kita seperti tidak pernah berbuat dosa itu.
b) Menyucikan dari segala kejahatan = mencabut akar-akar dosa sehingga tidak diperbuat lagi. Kita mengalami kelepasan dari dosa! Dosa itu tidak pernah tumbuh lagi dalam diri kita.
Bukan hanya kelepasan tetapi sampai kita berada pada keadaan membenci dosa! Dulu dosa itu kita buat, tetapi selesai disucikan kita membenci dosa. Sampai kita mual mengingat dosa hidup yang lampau, tidak mau lagi berbuat dosa itu. Kita bisa hidup di dalam kebenaran.
Yehezkiel 20:43
20:43 Di sana kamu akan teringat-ingat kepada segala tingkah lakumu, dengan mana kamu menajiskan dirimu, dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena segala kejahatan-kejahatan yang kamu lakukan.
Sudah tidak mau lagi berbuat dosa itu, sudah betul-betul lepas dari dosa!
2. Yesus tampil sebagai yang ada. Ini menunjuk penyucian masa kini. Penyucian masa kini dikerjakan oleh 2 hal:
a) Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Dikerjakan oleh Firman pengajaran yang benar. Proses penyucian oleh Firman pengajaran yang benar:
1) Mendengar Firman dengan suatu perhatian penuh sehingga kita bisa mengerti Firman.
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Bagaimana bisa mengerti kalau tidak diperhatikan. Di sekolah saja kalau guru menerangkan lalu tidak diperhatikan pasti tidak mengerti. Firman Tuhan juga kalau tidak diperhatikan, ketika disampaikan hanya bermain, melamun atau mengantuk, tidak akan mungkin bisa mengerti!
2) Percaya, yakini Firman itu, ini yang sanggup menyucikan hidup saya, menjadi iman di dalam hati kita! Pemazmur mengatakan di dalam hatiku aku menyimpan janji-janjiMu supaya aku jangan berdosa. Firman tersimpan di dalam hati itu menjadi kekuatan bagi kita untuk tidak berbuat dosa.
3) Firman yang diyakini, menjadi iman untuk menjadi perbuatan. Artinya kita praktekan Firman Tuhan. Firman yang dipraktekan mendarah daging menjadi pengalaman dalam hidup kita. Ketika Firman sudah mendarah daging, ada hasilnya! Tuhan tidak pernah menipu, kita mendengar Firman sampai mempraktekan, pasti ada hasilnya:
Ø Mazmur 119:9-11
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Muda ini bukan hanya menunjuk muda usia tetapi juga muda dalam hal waktu kita dalam pengajaran, muda juga menunjuk kekuatan. Ini hasil pertama Firman menjadi rem supaya kita tidak berbuat dosa. Ketika ada dosa di depan, kita ingat Firman, apalagi kalau kita sudah praktekan, itu menjadi rem untuk tidak berbuat dosa. Seperti Yusuf menghadapi isteri Potifar, Firman yang sudah dia simpan di dalam hati menjadi rem untuk dia tidak berbuat dosa.
Ø Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman menjadi pelita. Artinya Firman itu menuntun kita supaya tidak tersandung oleh dosa-dosa, tidak tersandung dalam panggilan dan pilihan. Banyak orang sudah melayani, tetapi menjelang garis akhir justru tersandung pada panggilan dan pilihan.
II Petrus 1:10
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Pelayanan sudah maju, mendadak berhenti, hilang, karena tersandung, rugi! Makanya Firman harus menjadi pengalaman hidup. Kita datang beribadah tujuannya apa? Mengerumuni Yesus untuk mendengarkan Firman, bukan yang lain-lain, supaya kita tidak tersandung.
Kita mengikuti satu persekutuan tujuannya apa? Untuk mengerumuni Yesus mendengarkan Firman.
Lukas 5:1
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Mengerumuni Yesus artinya kita merasakan hadirat Tuhan Yesus Imam Besar untuk menyucikan dan mengubahkan kita serta menolong tepat pada waktunya, bukan melihat yang lain.
Panggilan pilihan itu hak penuh untuk masuk kerajaan sorga. Kalau tersandung tidak punya hak masuk kerajaan sorga.
II Petrus 1:11
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Karena dosa orang, lalu tersandung, tidak masuk kerajaan sorga, rugi! Dengarkan Firman, praktekan, jadi pengalaman hidup. Tidak usah lihat yang lain, pandang Yesus, pandang Firman saja. Kita bercermin saja pada Firman. Seringkali karena suka lihat kekurangan orang sehingga lupa bercermin pada Firman. Kita lihat kekurangan orang begitu banyak, lupa melihat kekuarangan sendiri. Coba kalau selalu bercermin pada Firman, datang beribadah, mendengar Firman, oh saya masih banyak kekurangan, diperbaiki yang kurang-kurang, diakui, diselesaikan. Aman kita tidak akan pernah tersandung.
Ø Firman menjadi terang bagi jalan kita. Artinya Firman itu memberi arah mau ke mana hidup kita. Secara jasmani memberi arah kepada masa depan yang indah dan berhasil. Mungkin kita tidak punya modal yang banyak, tidak punya ijazah yang tinggi, tidak punya keahlian seperti orang-orang yang hebat itu. Tetapi kita punya Firman. Itu sudah lebih dari cukup memberi masa depan yang indah dan berhasil pada waktunya. Secara rohani memberi arah ke kota terang, kita berhasil ke kota terang Yerusalem yang Baru.
Firman itu di dengar untuk dipraktekan, itu yang memberi arah dalam hidup kita. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, angin pengajaran palsu itu bertiup semakin kencang, mau mengacaukan arah perjalanan hidup kita. Untuk mencapai Yerusalem Baru itu seperti berlayar ke pelabuhan damai sejahtera. Anginnya begitu kencang, tetapi kalau ada Firman pengajaran kita selamat, tembus sampai ke pelabuhan damai sejahtera.
Hidup kita bagaikan kapal. Secara pribadi kita adalah nakhoda kapal itu. Yang berumah tangga, suami adalah nakhodanya. Dalam penggembalaan, gembala adalah nakhodanya. Kalau kita tidak berpegang teguh pada Firman pengajaran, tidak mempraktekan Firman pengajaran yang benar, nakhodanya dihantam angin dan gelombang, bagaimana nasib yang lain? Kapal itu pasti karam.
Secara pribadi saya ini nakhoda bagi diri saya, jangan dengar suara asing, ajaran asing, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, suara daging, itu hanya mengaramkan kapal kita. Dalam rumah tangga, saya suami, suami bertanggung jawab mau di bawa ke mana isteri dan anak-anak, bawa pada Firman pengajaran yang benar. Suami lebih dulu jadi teladan, praktekan Firman pengajaran supaya kapal nikah itu tidak kandas di tengah jalan. Berapa banyak kapal nikah yang kandas, bahkan tenggelam, terjadi perceraian, korbannya anak-anak! Sebab itu suami-suami lebih dulu jadi teladan, saya suami saya nakhoda kapal, saya lebih dulu praktekan Firman jadi teladan bagi isteri. Dalam penggembalaan, berapa banyak penggembalaan hancur, bukan karena jemaat memberontak tetapi karena gembala sebagai nakhodanya tidak praktek Firman pengajaran yang benar, tidak menjadi pengalaman hidup. Kapal kena angin, ditimbus angin pengajaran palsu, karam kapalnya.
b) Penyucian juga lewat hajaran Tuhan. Kalau pengajaran ditolak, hajaran datang.
Ibrani 12:5-6,8-11
12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Firman pengajaran ditolak, maka hajaran datang. Maksudnya supaya kita kembali pada kesucian. Begitu kita kembali pada kesucian, hajaran itu berhenti. Bentuk hajaran macam-macam, ada yang dihajar lewat kecelakaan, lewat sakit penyakit, lewat krisis ekonomi, lewat apa saja! Maksudnya supaya kita kembali pada kesucian. Hajaran berhenti begitu kita kembali pada kesucian.
Ayo dosa-dosa diselesaikan, penyucian masa lalu. Penyucian masa sekarang lewat menerima Firman pengajaran, praktekan menjadi pengalaman hidup. Jangan tunggu dihajar! Dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak diselesaikan, akan Tuhan ungkap lewat hajaran kalau Tuhan masih mengasihi kita! Kalau tidak, maka Tuhan biarkan. Ingat Daud, sembunyi-sembunyi ambil isteri orang, dia jatuh dengan Betsyeba. Lalu dengan rekayasa Daud, maka Uria suami Betsyeba, mati di medan perang. Daud lakukan dengan sembunyi-sembunyi dan tidak dia akui. Akhirnya Tuhan buka lewat hajaran! Anak yang dikandung oleh Betsyeba mati! Belum cukup sampai di situ, gundik-gundiknya ditiduri oleh anak kandungnya sendiri di depan orang Israel, di atas soto, dibuka terang-terangan.
II Samuel 12:11-12
12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
Jangan tunggu dihajar, tidak enak! Akhirnya orang tidak tahu, mau tidak mau kita saksikan ‘saya dihajar Tuhan karena begini begitu’. Coba kalau sudah mengaku kepada Tuhan, mengaku kepada orang yang bersangkutan, tidak perlu lagi kita mengaku secara umum.
Semua hajaran itu wujud kasih Tuhan.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jangan tunggu dihajar, lebih baik Firman pengajaran kita terima dan praktekan, jadi pengalaman hidup kita. Begitu hajaran datang lalu masih berkeras hati menolak hajaran, maka Tuhan akan membiarkan. Yang mau ke pedang ke pedanglah, yang mau ke kelaparan ke kelaparanlah, yang mau binasa binasalah, yang masih tinggal hendaklah yang satu memakan yang lain. Jangan terjadi dalam hidup kita.
3. Penyucian masa yang akan datang adalah punya pengharapan menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai WanitaNya yang sempurna.
I Yohenes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Ini pengharapan akan kedatangan Yesus supaya kita bisa menjadi sempurna seperti Yesus. Jadi dalam diri kita ada pengharapan saya mau menyambut Yesus sebagai mempelai wanitaNya, jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa, semuanya bersama keluarga bisa menyambut Yesus. Bukti kita punya pengharapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali:
a) Orang yang punya pengharapan pasti bertekun.
Roma 8:25
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Bertekun dalam hal apa? Bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, ibadah raya dan ibadah doa penyembahan. Tekuni, itu bukti kita punya pengharapan kepada Yesus yang akan datang, kita rindu sempurna seperti Dia maka kita bertekun dalam 3 macam ibadah. Dalam bahasa aslinya bertekun itu adalah hupomone menanti dengan tekun dengan sungguh-sungguh, tidak ada kendor sedikitpun. Kalau dulu 3 macam ibadah, sekarang juga tekuni 3 macam ibadah sampai Yesus datang kedua kali. Jangan justru dikurangi, malah harus kita tingkatkan ketekunan kita. Kebutuhan utama kita di akhir zaman adalah ketekunan.
Ibrani 10:36
10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Bertekun dalam pengggembalaan. Semua janji Tuhan sudah terkandung dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jadi kebutuhan utama kita di akhir zaman adalah ketekunan. Sangat keliru kalau mengejar kebutuhan hidup sehari-hari, lalu tinggalkan ketekunan 3 macam ibadah pokok, orang itu tidak mendapatkan apa-apa! Sebaliknya dengan bertekun kita dapat semua, janji-janji apa saja, janji pemeliharaan, janji pertolongan, janji perlindungan, Tuhan sediakan semuanya. Mari kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
b) Kita menanti dengan kuat dan teguh hati!
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kuat dan teguh hati, ini yang kita butuhkan hari-hari terakhir ini. Kita bisa kuat dan teguh hati karena Roh Kudus yang memberikan kekuatan kepada kita. Mau kuat dan teguh hati dengan kekuatan daging, tidak bisa! Seperti Petrus mau coba-coba kuat teguh hati, tetapi dengan kekuatan daging. Yesus berkata gembala akan dibunuh, domba-domba akan tercerai berai, kamu semua akan tergoncang imannya.
Petrus tampil dengan kekuatan daging, biarpun semua tergoncang imannya, aku tidak! Itu kekuatan daging. Di mulut lantang, aku tidak! Seperti kami di Lempinel, waktu ditanya apa motto Lempinel, lantang berteriak lebih baik ditolak bersama pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa pengajaran yang benar. Begitu terjun di ladang Tuhan, karena kekuatannya daging, banyak yang berguguran.
Banyak kali kita hanya kuat di mulut, lantang di mulut, kuat teguh hati, tetapi prakteknya nol seperti Petrus! Itu kekuatan daging! Yesus bilang ‘Petrus sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal aku 3 kali. Petrus menjawab aku rela mati untuk Engkau, semua juga ikut, kami rela mati untuk engkau. Yah belum lama berselang, tidak sampai 1 hari Petrus yang potong telinga, murid-murid lari kocar kacir dan Petrus menyangkal. Inilah kuat teguh hati yang hanya di mulut.
Biarlah kita kuat dan teguh hati oleh kekuatan Roh Kudus. Makanya poin pertama tadi praktek menanti kedatangan Yesus adalah tekun 3 macam ibadah, di situ Roh Kudus dicurahkan.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Tempat kudus itu ruangan suci, menunjuk kandang penggembalaan. Tekuni 3 macam ibadah pokok, Roh Kudus dicurahkan kepada kita, itu yang membuat kuat dan teguh hati.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Dengan bertekun Roh Kudus dicurahkan dan kita menjadi pribadi yang kuat dan teguh hati. Teguh hati adalah:
1) Tidak kecewa, tidak gampang putus asa, tidak gampang tinggalkan Tuhan, tidak lemah, tidak tersandung menghadapi apapun. Apapun di sini bisa kesulitan dan kesusahan, apapun juga bisa menunjuk kesenangan daging.
2) Tidak bimbang menghadapi ajaran palsu, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Biar digoda, biar kita diancam, biar kita sengsara dan menderita, tetapi tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Jangan tambah barisan Yudas-Yudas di akhir zaman. Biar kita menjadi pribadi yang kuat dan teguh hati menanti kedatangan Yesus.
3) Hati tetap damai sejahtera. Di situ kita bisa meraba diri kita, saya ini sudah kuat teguh hati atau tidak, hati damai sejahtera. Mau orang cerca, orang hina, mau orang apa-apakan kita, hati tetap damai sejahtera. Menghadapi pengaruh-pengaruh dunia, hati tetap tenang, tetap damai sejahtera.
Yohanes 16:33
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Derita apapun yang kita alami tetapi kuatkan teguh hati, hati damai sejahtera. Hati damai sejahtera itu sudah tidak lagi merasakan apa yang daging rasakan.
Hasilnya kalau kuat teguh hati:
I Tesalonika 3:13
3:13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Waktu Yesus datang kedua kali kita diubahkan sampai sempurna, kita tampil tanpa cacat dan cela seperti Yesus, layak menjadi Mempelai WanitaNya.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar