20250212

Kebaktian Doa Semalaman Sesi 1, Rabu 12 Februari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita lanjutkan pelajaran Tabernakel tentang meja roti sajian. Terbagi 2 bagian yaitu:

1.      Meja itu sendiri tempat meletakan roti, menunjuk hati dan pikiran kita yang menjadi tempatnya roti Firman. Biar hati kita, seluruh hidup kita diisi dan ditempati oleh Firman Tuhan.

2.      Roti sajian, sekarang kita pelajari tentang rotinya.

 

Imamat 24:5-9

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.

24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

 

Roti ini terbuat dari tepung gandum yang terbaik, gandum yang ditumbuk, diayak dan dihaluskan. Menunjuk pribadi Yesus yang rela mati di kayu salib menjadi makanan rohani bagi kita supaya kita mengalami kepuasan secara rohani sehingga tidak mencari kepuasan di dunia, apalagi kepuasan lewat berbuat dosa. Dari pelajaran roti ini kita juga harus rela diayak daging kita untuk bisa dibuat menjadi roti =  menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memuaskan Tuhan.

 

Proses menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memuaskan Tuhan:

1.      Gandum harus dikupas atau dikuliti. Artinya rela haknya diambil hak-haknya sehingga menjadi hamba Tuhan pelayanan Tuhan yang tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban. Malam ini doa semalaman padahal hak kita untuk istirahat, untuk tidur, apalagi kalau kami hamba Tuhan padat pelayanan butuh istirahat. Tetapi diambil hak kita, hanya melakukan kewajiban. Bukan hanya tidak menuntut hak, bahkan sampai kita merasa kita tidak berguna di hadapan Tuhan, tidak layak di hadapan Tuhan.

Lukas 17:7

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

 

Haknya untuk makan minum tetapi terlebih dahulu harus menyediakan makan minum untuk tuannya.

Lukas 17:8-10

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Jadi, kita tidak menuntut hak, tidak menuntut untuk tidur, tetapi kita pakai untuk beribadah melayani Tuhan, menyembah Tuhan sepanjang malam. Kewajiban kita adalah memuliakan Tuhan di dalam segala hal. Inilah yang disebut dengan doulos hamba yang hanya melakukan kewajiban tanpa menuntut hak, hamba yang menyerah sepenuh kepada Tuhan. Dan Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita melakukan kewajiban kita, Tuhan sudah jamin, hak dan upahmu terjamin ditangan Tuhan.

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Apa hak dan upah kita yang tidak bisa diganggu gugat? Upah kita yang terutama kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita dimiliki oleh Yesus sebagai Mempelai WanitaNya. Dalam kitab Kidung Agung, kekasihku kepunyaannku dan aku kepunyaan kekasihku. Itulah hak dan upah kita yang terutama, kita dimiliki Yesus dan memiliki Yesus. Tidak usah kuatir kalau kita memiliki Yesus sebab Dia yang menciptakan segalanya, tidak usah kuatir perkara yang jasmani. Kita layani Tuhan, puaskan Dia maka kita juga akan memuaskan kita.

 

2.      Ditumbuk atau digiling. Ini adalah proses penghancuran atau penghalusan, gandum yang bulat ditumbuk sampai menjadi tepung, sudah halus. Artinya bagi kita rela mengalami penghancuran tabiat daging sehingga memiliki tabiat rohani. Penyembahan ini proses penghancuran tabiat daging, doa semalaman mempercepat penghancuran tabiat daging. Kita raba diri kita masing-masing. Kalau merasa tabiat daging masih banyak ayo sembayang menyembah Tuhan. Masih menonjol juga tabiat dagingnya, lanjutkan dengan doa puasa tambah doa semalaman, biar dihancurkan tabiat daging kita sehingga kita memiliki tabiat rohani = memiliki perhiasan rohani.

I Petrus 3:3-5

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

a)      Lemah lembut, pengertiannya ada 2:

1)      Kemampuan untuk menerima Firman sekeras apapun sekalipun sakit bagi daging, dengan kita rela menanggalkan harga diri kita, kebanggaan-kebanggaan kita, sehingga kita bisa menerima Firman itu. Seringkali Firman itu seperti menghina, seperti perempuan Siro-Fenesia, dia butuh anaknya disembuhkan oleh Tuhan, tetapi begitu datang kepada Yesus seperti dihina ‘tidak patut mengambil roti untuk anak dan diberikan kepada anjing’ dia dikatakan anjing! Tetapi dia tanggalkan harga dirinya, dia tanggalkan segala kebanggaannya. Dia berkata ‘benar Tuhan, namun anjing itu mau menjilat remah-remah roti’. Dia mengaminkan, membenarkan Firman Tuhan. Kita tanggalkan segala kebanggaan harga diri kita untuk bisa menerima Firman Tuhan yang keras untuk keselamatan jiwa kita.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

2)      Kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Kita disakiti, ampuni dan lupakan. Kata Petrus ‘berapa kali aku harus mengampuni?’ Yesus menjawab sampai 70x7kali, tak terhingga. Berapa kalipun kita disakiti kita bisa memberi pengampunan dan melupakan. Dalam penataran nikah saya selalu menasihati yang mau menikah, perbanyak tabungan pengampunan. Mau menikah itu harus bisa melepaskan pengampunan. Apalagi kalau saudaranya banyak, kita menikah kita terima juga saudaranya dengan karakter yang berbeda-beda. Harus bisa memberikan pengampunan dan melupakan. Makanya lemah lembut itu berpasangan dengan rendah hati, kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan jujur, dengan tulus, hancur hati, setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Ini perhiasan bagian dalam. Bukan ngomongnya yang lemah lembut, tetapi karakternya.

 

b)      Pendiam atau tentram, artinya

1)      Banyak mengoreksi diri lewat ketajaman pedang Firman. Bukan koreksi orang, bukan salahkan orang, tunjuk-tunjuk orang. Setiap dengar Firman ‘Firman ini untuk saya’. Bukan malah ini Firman pas untuk isteriku, sayang dia tidak datang.

2)      Bisa menjaga perkataan sesuai Firman Tuhan dan tidak berkomentar negatif waktu kita diperhadapkan dengan masalah, ujian, tantangan. Naomi begitu kembali dari Moab komentarnya negatif, jangan sebut aku Naomi, sebut aku Mara karena Tuhan sudah banyak melakukan yang pahit kepadaku! Jangan kita seperti itu.

 

Tenteram ini pasangannya sabar. Sabar menderita, sabar menunggu waktunya Tuhan. Kalau belum ditolong sabar menunggu waktunya Tuhan. Berarti Tuhan masih sibuk membenahi kita sampai kita mempunya karakter rohani, tabiat rohani. Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya, tidak terlambat, juga tidak terlalu cepat. Siapa tahu malam ini giliran kita ditolong oleh Tuhan. Kalau belum, tetap menyembah Tuhan.

 

c)      Penurut atau tunduk artinya taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging kita tidak bersuara lagi. Kadangkala kita taat tetapi masih ada letupan-letupan kecil dari daging kita. Makanya penyembahan itu bagaikan dupa yang dibakar. Dupa yang terbakar itu tidak ada bunyinya. Kalau di mezbah korban bakaran, hewan korban yang dibakar itu pasti banyak bunyinya. Itulah kita belajar untuk taat sampai daging kita tidak bersuara lagi, bagaikan dupa yang dibakar di hadapan Tuhan, berbau harum bagi Tuhan.

 

Di dalam rumah tangga ada yang Tuhan izinkan menjadi tukang kupas, tukang giling, tukang tumbuk, diambil hak-hak kita, supaya karakter kita jadi halus. Bisa saja isteri mau melakukan Firman, suami selalu berulah, maksudnya supaya punya karakter yang halus. Apakah bisa lemah lembut, bisa mengampuni, bisa diam, bisa tunduk, atau bereaksi daging.

 

Di dalam penggembalaan juga ada yang Tuhan izinkan jadi tukang tumbuk, bisa sesama anggota zangkoor, sesama pemain musik Tuhan izinkan jadi tukang kupas. Tetapi jangan saling tunjuk ‘kau itu tukang kupas!’. Kita seharusnya bersyukur kalau ada orang-orang seperti itu, kalau perlu kita datangi ‘terima kasih sudah kupas saya’ supaya kita punya karakter yang baik.

 

Ada 2 hal tentang tabiat rohani

a)      Tabiat rohani itu merupakan perhiasan dari Tuhan untuk kita. Sebab mempelai wanita Tuhan itu berhias. Secara jasmani saja orang kalau mau menikah harus berhias. Mana ada kita datang ke pesta kawin lalu pengantin wanitanya tidak berhias. Tuhan mau menghiasi kita, jadi jangan marah kalau ada yang jadi tukang kupas, tukang tumbuk, tukang giling, itu berarti kita sedang dihiasi oleh Tuhan.

Wahyu 21:2

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

 

Isteri-isteri kalau berdandan itu untuk suami. Kalau suami bilang tidak bagus pakai itu, jangan malah ngamuk-ngamuk ‘papa ini kuno, ini saya beli online, lama saya tunggu, ini cod!’. Pakai saja yang lain.

 

Kalau yang rohani Tuhan hiasi, yakinlah yang jasmani juga Tuhan hiasi, Tuhan jadikan indah. Malam ini kita berdoa semalaman supaya memiliki tabiat rohani, yakinlah hidup kita dijadikan indah oleh Tuhan.

 

b)      Efesus 4:2-3

4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

 

Tabiat rohani merupakan pemersatu antara kita dengan sesama. Kalau si A punya tabiat rohani, B punya tabiat rohani bisa satu. Kalau yang satu tabiat rohani, yang lain daging, tidak bisa jadi satu! Mau diapakanpun tidak bisa jadi satu. Apalagi daging dengan daging, tidak akan pernah satu. Mulai dari dalam rumah tangga, suami punya tabiat rohani, isteri punya tabiat rohani, pasti satu. Suami tabiat daging, isteri tabiat daging, biar diapa-apakan tidak akan bisa jadi satu. Seperti gandum dengan gandum, orang lihat saja di luar seperti satu padahal tidak pernah menyatu. Gandum diatur di satu wadah masih bisa dipisah-pisah, ini yang besar, ini yang kecil. Tetapi kalau tepung dengan tepung ditaruh pada satu wadah, pasti menyatu, siapa yang bisa pisah. Terjadi penyatuan Tubuh Kristus.

 

Doa saya selalu supaya persekutuan kami terutama di kabupaten Poso ini bisa seperti dulu kembali menyatu. Kalau tepung dengan tepung bisa menyatu. Tetapi kalau gandum dengan gandum tidak bisa menyatu, malah berkata sana sesat, sana sudah menyimpang, sudah tidak bisa menyatu.

 

Contoh kehidupan yang rela ditumbuk, digiling sampai halus itulah Sara.

I Petrus 3:3-5

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

Sara ini tunduk, dia rela ditumbuk dan digiling sampai halus. Kehalusan Sara dibuktikan dengan menempatkan Abraham sebagai tuannya. Berarti dia memposisikan diri sebagai hamba. Yesus adalah suami Sorgawi, Dia adalah Tuan, kita adalah isteri mengabdi, menghamba kepada Yesus.

 

Sempat Abraham menjadi tukang kupas dan tukang giling bagi Sara, 2 kali Abraham tidak mengakui dia sebagai isterinya sehingga diambil laki-laki lain, diambil oleh Firaun, diambil lagi oleh Abimelekh. Karena ada rencana Allah dalam nikah mereka maka tertolong nikahnya. Diizinkan Tuhan suami menjadi tukang kupas, atau isteri juga seperti itu, sehingga kita mengalami penghalusan karakter, menjadi karakter rohani.

 

Abraham dan Sara tidak bisa terpisah, sampai menjadi teladan bagi kita..

Yesaya 51:1

51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

 

Gunung batu itu menunjuk Yesus. Pandang Yesus supaya kita menjadi hamba seperti Yesus yang menanggalkan semuanya, rela dikupas, ditumbuk, digiling.

Yesaya 51:2

51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

 

Ini dibaca semua orang Kristen di seluruh dunia, pandang Abraham dan Sara. Bukan hanya orang Israel jasmani yang adalah keturunannya, tetapi kita juga memandang Abraham dan Sara, kita keturunannya secara rohani,

 

Ketika Sara muncul kedagingannya, malah terpisah dengan Tuhan, terpisah dengan Abraham. Tabiat daging hanya membuat kita terpisah!

Kejadian 16:2

16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

 

Akhirnya Hagar diperisteri Abraham dan melahirkan Ismael. Sara memerintah Abraham dan Abraham dengar-dengaran yang salah. Seharusnya isteri yang tunduk pada suami, ini terbalik. Kemudian dia berkomentar miring ‘Tuhan tidak kasih anak sama saya’. Padahal di pasal 15 sudah jelas Firman Tuhan bahwa dia akan punya anak, tetapi dia berkomentar miring karena tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Begitu Hagar pandang enteng dia, dia persalahkan Abraham. Bukannya mengaku atau mengampuni, ini malah dia persalahkan orang!

Kejadian 16:5

16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."

 

Orang yang banyak salah itu suka bawa nama Tuhan, sumpah-sumpah ‘biar Tuhan yang hajar saya kalau saya salah’ padahal dusta! Itulah orang seperti Sara, yang tabiat dagingnya muncul, suka bawa-bawa nama Tuhan tetapi salah. Apa akibatnya?

a)      Abraham dan Sara terpisah dari Tuhan.

Kejadian 16:16; 17:1

16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

 

Ketika Ismael lahir usia Abraham 86 lalu Tuhan kembali berfirman pada usia 99 tahun, selisih 13 tahun. Jadi selama 13 tahun Tuhan tidak berfirman kepada Abraham. Akibatnya hubungan dengan Tuhan terputus selama 13 tahun. Angka 13 itu angka kehancuran. Ingat tembok Yerikho hancur setelah dikelilingi 13 kali.

 

Jadi kalau tabiat daging yang muncul bukannya menyatu tetapi kita malah terpisah dengan Tuhan dan terpisah juga dengan sesama dan nikah itu hancur, rohani juga hancur. Itulah kalau tabiat daging dipertahankan, hancur, bukan yang baik!

 

b)      Akibat kedua lahir Ismael, masalah yang tidak pernah selesai sampai sekarang ini.

 

Biarlah malam ini kita datang berdoa semalaman, kita mohon kepada Tuhan, Tuhan saya mau dikupas, saya mau ditumbuk, saya mau digiling. Biarlah kita memiliki tabiat rohani, hidup kita diperindah oleh Tuhan dan kita bisa menyatu dengan sesama, bisa menyatu dengan Tuhan selama-lamanya.

 

Setelah Sara melalui proses dihaluskan, dia memiliki tabiat rohani, sehingga hasilnya pintu rahimnya dibuka oleh Tuhan. Diusia yang sudah lanjut, sudah mati haid dan Abraham juga sudah layu, tetapi Tuhan membuka kandungan Sara.

 

Malam ini mungkin kita menghadapi pintu-pintu yang tertutup, bagaikan pintu rahim yang tertutup, atau mungkin pintu rahim secara jasmani juga tertutup, belajar untuk dikupas dan ditumbuk, memiliki tabiat rohani, Tuhan sanggup membuka pintu-pintu apapun bagi kita. Sampai pintu sorga terbuka bagi kita, Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan.

Kejadian 18:13-14

18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?

18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

 

Apapun yang kita hadapi, masalah yang mustahil sekalipun, tidak mungkin, orang lain juga sudah berkata tidak mungkin, kasihan hidupnya itu, tetapi Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan. Pintu-pintu apapun Tuhan buka, sampai pintu sorga dibukakan bagi kita sekalian.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar