Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:1-5
27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,
27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.
27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.
27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.
27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.
27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.
27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.
Ini mengenai nazar pentahbisan, mengkhususkan orang untuk melayani Tuhan dan ada nilai nazar yang harus dibayarkan:
Ø Usia 20 sampai 60 tahun bagi laki-laki 50 syikal, bagi perempuan 30 syikal. Ini usia dewasa, diberikan kesempatan melayani Tuhan dengan menghargai korban Kristus (angka 30) dan dalam urapan Roh Kudus (angka 50).
Ø Usia 5 sampai 20 tahun bagi laki-laki 20 syikal, bagi perempuan 10 syikal. Ini anak-anak sampai remaja dan permulaan dewasa. Angka 20 itu angka sabar menanti, angka 10 angka Firman sepenuh. Jadi kita diberikan kesempatan melayani Tuhan dengan sabar menanti dan ketaatan pada Firman.
Ø Usia 1 bulan sampai 5 tahun bagi laki-laki 5 syikal, perempuan 3 syikal. Angka 5 dan angka 3 keduanya kena mengena dengan Korban Kristus, kematian dan kebangkitan Yesus. Kita melayani Tuhan harus memiliki sifat anak kecil.
Ø Usia lebih 60 tahun bagi laki-laki 15 syikal, perempuan 10 syikal.
Sore ini kita belajar usia lebih dari 60 tahun, ini lanjut usia. Jadi tidak ada alasan sudah tua lalu tidak melayani, sebab dalam pelayanan tidak ada istilah pensiun. Kita melayani Tuhan sampai masuk kerajaan 1000 tahun damai, status kita imam dan raja, lalu masuk kerajaan Sorga, status kita juga imam dan raja, melayani Tuhan selamanya.
Angka 15 secara rohani menunjukan kelimpahan kemurahan Tuhan.
II Raja-raja 20:6
20:6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Di sini raja Hizkia sementara sakit, lalu Tuhan menyuruh pada Yesaya kepada Hizkia supaya dia memberi pesan-pesan terakhir pada keluarganya sebab dia sudah mau meninggal. Tetapi Hizkia menangis memohon belas kasihan Tuhan dan Tuhan memberikan perpanjangan umur 15 tahun lagi. Jadi angka 15 itu angka kelimpahan kemurahan Tuhan. Jika orang yang sudah lansia masih bisa melayani Tuhan, itu kelimpahan kemurahan Tuhan. Usia 60 tahun ke atas masih giat di ladang Tuhan, itu kelimpahan kemurahan Tuhan.
Angka 10 itu angka Firman sepenuh, inilah kekuatan kita dalam melayani Tuhan. Usia boleh bertambah, tentu kekuatan fisik pasti berkurang, tetapi kekuatan kita untuk melayani Tuhan adalah Firman sepenuh. Kita mau taat pada Firman Tuhan, itu yang memberikan kekuatan kepada kita di dalam melayani Tuhan sampai garis akhir. Sekalipun masih muda, masih kuat, tetapi kalau tidak taat pada Firman Tuhan, di tengah jalan pasti gugur, pasti mundur, pasti jatuh, pasti tinggalkan pelayanan. Biar muda kalau tidak taat, pasti tidak akan kuat melayani Tuhan. Karena pekerjaan ini bukan pekerjaan jasmani tetapi pekerjaan rohani, pekerjaan Tuhan. Dikerjakan bukan dengan kekuatan daging tetapi kekuatan dari Tuhan. Kekuatan kita hanyalah Firman Tuhan.
II Korintus 4:7
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Rasul Paulus mengingatkan pada Timotius supaya memelihara harta yang indah yang sudah dipercayakan Tuhan kepadanya, itulah Firman pengajaran. Timotius usianya muda, tetapi Paulus ingatkan kalau tidak ada harta yang indah, tidak ada Firman Tuhan, tidak akan kuat dalam melayani Tuhan, makanya harus dipelihara.
II Timotius 1:14
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Apa itu harta yang indah?
II Timotius 1:13
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Jadi bukan usia tua atau muda yang penting, tetapi selama kita masih diberikan perpanjangan umur, layani Tuhan dengan ketaatan pada Firman Tuhan! Kalau yang lansia begitu giat melayani Tuhan, maka kita yang masih muda harus lebih giat lagi di dalam melayani Tuhan! Alkitab mengatakan jerih payah kita tidak sia-sia.
I Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Kita korban waktu, korban tenaga, korban segalanya untuk beribadah melayani Tuhan, tidak sia-sia, Tuhan perhitungkan semuanya. Dan sudah tersedia mahkota kebenaran bagi yang bisa mencapai garis akhir. Rasul Paulus katakan telah tersedia bagiku mahkota kemuliaan dan juga disediakan bagi kita.
II Timotius 4:8
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Jadi bukan usia yang penting, selama masih diberikan perpanjangan umur dan Yesus belum datang, kita melayani dengan giat selalu, melayani di dalam ketaatan pada Firman Tuhan.
Ayub mengatakan konon orang yang lanjut usia itu padanya ada hikmat dan pengertian. Kata konon, berarti tidak selamanya, ada yang berhikmat ada juga yang tidak punya hikmat.
Ayub 12:12-13
12:12 Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya.
12:13 Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.
Artinya berapapun usia kita, kalau kita mendapat kelimpahan kemurahan Tuhan, masih diberikan perpanjangan umur, kita bisa melayani Tuhan, biarlah kita melayani dengan hikmat dan kekuatan dari Tuhan. Makanya yang tua tidak merendahkan yang muda, karena bukan faktor usia kita memiliki hikmat karena semua dari Tuhan. Yang muda juga tidak merendahkan yang tua, tetapi menghormati yang tua! Jadi bukan yang tua atau yang muda namun Tuhan mau kita melayani dengan hikmat dan kekuatan dari Tuhan.
Kalau belajar tentang perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem, Yesus menunggangi keledai muda. Jangan yang muda merasa dipakai, yang tua tidak dipakai sebab induk keledai juga menyertai. Jadi keledai muda ditunggangi Yesus tetapi induk keledai ikut serta. Jadi sama-sama masuk Yerusalem, sama-sama dipermuliakan. Semoga kita mau lebih giat lagi melayani bukan dengan hikmat daging, bukan dengan hikmat dunia, bukan dengan kekuatan daging tetapi dengan hikmat dan kekuatan dari Tuhan.
Apa itu hikmat dan kekuatan dari Tuhan?
1. I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Hikmat dan kekuatan Allah adalah pembukaan rahasia Firman Allah, pengajaran yang sehat, ajaran yang sehat, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab, tajam menyucikan, diberitakan dengan maksud-maksud murni. Kita berbahagia dan bersyukur kalau kita beribadah, Tuhan senantiasa membukakan rahasia Firman supaya memberikan kita hikmat, memberikan kita kekuatan, kita bisa melayani Tuhan.
2. I Korintus 1:23-24
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Yang kedua adalah salib Kristus, ini hikmat dan kekuatan Tuhan.
Jadi, dalam melayani Tuhan komandonya adalah pembukaan rahasia Firman atau Firman pengajaran yang benar. Dan kita harus rela menerima salib Yesus. Yesus mengatakan siapa mau mengikuti Aku, hendaklah dia memikul salib tiap hari. Jadi melayani Tuhan memikul salib. Kalau di dalam gereja hanya diajarkan yang enak bagi daging, berarti salibnya sudah dilepas! Ingat Musa begitu tongkat sudah dilepaskan, jadi ular. Tongkat itu menunjuk salib. Kalau salibnya dilepaskan bukan Tuhan yang ada di sana tetapi ular yang ada di situ!
Praktek rela menerima salib Yesus:
1. Memandang salib Yesus. Kita belajar dari nubuatannya.
Keluaran 15:23-25
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
Ditunjukan berarti dilihat, dipandang oleh Musa. Dalam perjalanan bangsa Israel menuju ke Kanaan, sampailah mereka ke suatu tempat yang bernama Mara. Saat itu mereka haus dan ingin minum, ada air tetapi airnya pahit, tidak bisa diminum. Inilah keadaan kita dalam perjalanan kita di padang gurun dunia ini. Kita seringkali menghadapi hal-hal yang memahitkan hidup kita. Diperhadapkan dengan pengalaman yang pahit, baik dalam rumah tangga, dalam pekerjaan dan dalam pelayanan.
Pengalaman yang paling pahit saya rasakan saat ditinggalkan papa. Saat itu saya masih butuh bimbingan beliau dan saat itu saya harus menghadapi isteri yang sakit dan harus melayani. Dalam pelayanan tiba-tiba masuk wa papa sudah dipanggil Tuhan. Kita hadapi seperti itu dalam perjalanan di padang gurun dunia. Ada yang ditinggalkan yang dikasihi, ada yang menghadapi sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh, kami gembala ditinggal oleh jemaat atau jemaatnya ditinggal oleh gembala, itu pengalaman pahit! Seringkali dalam menghadapi pengalaman pahit hati kita menyimpan kepahitan baik kepada sesama, juga kepada Tuhan! Padahal kalau kita telusuri seringkali kita mengalami kepahitan karena ulah kita sendiri.
Sebagai contoh kepahitan yang dialami oleh Naomi. Apa ulahnya? Dia meninggalkan Betlehem, rumah roti, waktu terjadi kelaparan di Israel. Padahal akhirnya Tuhan melawat Betlehem, kembali ada makanan di situ. Sampai di Moab apa yang terjadi? Suaminya mati, dua anaknya mati. Dia dengar Tuhan sudah melawan Betlehem dan dia kembali ke Betlehem. Sampai di sana orang-orang berkata ‘bukankah itu Naomi’. Dia bilang jangan sebut aku Naomi, sebut aku Mara karena Tuhan sudah melakukan yang pahit padaku’. Dia salahkan Tuhan!
Rut 1:20
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
Padahal siapa yang berulah? Dia yang tinggalkan Tuhan! Begitu terjadi sesuatu malah berkata Tuhan jahat, Tuhan tidak baik. Kadangkala kitapun begitu, kita jauh dari Tuhan, jauh dari ibadah, malas dengar Firman lalu terjadi sesuatu yang pahit malah berkata Tuhan kejam, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak peduli saya, Tuhan lebih sayang orang lain, Tuhan tidak sayang saya. Seharusnya kita pukul diri, ini terjadi karena saya.
Menghadapi kepahitan Tuhan menunjukan kepada Musa sepotong kayu. Sepotong kayu ini menubuatkan salib Yesus, sepotong kayu kasar. Jadi menghadapi kepahitan dalam hidup kita, pandang salib Yesus. Kita lihat Yesus yang mati terkutuk di kayu salib untuk menyedot kepahitan yang ada dalam hidup kita. Waktu di kayu salib disodorkan kepadaNya air anggur asam bercampur empedu. Empedu itu pahit! Empedu pahit itulah kepahitan-kepahitan kita, telah Yesus teguk di kayu salib.
Apa bukti kita memandang salib Yesus? Buktinya adalah tidak bersungut-sungut saat kita menghadapi pengalaman yang pahit, tetapi mengucap syukur kepada Tuhan. Juga tidak menghakimi orang, tidak mempersalahkan orang lain, juga tidak berdusta. Kadangkala dalam pengalaman pahit malah berdosa, menambah dosa. Biarlah kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan.
Jadi saat menghadapi pengalaman pahit, jaga mulut, bukan menghakimi atau mempersalahkan orang lain tetapi hanya untuk mengucap syukur.
Hasilnya kalau bisa memandang salib Kristus:
a) Air pahit menjadi manis. Artinya Roh Kudus dicurahkan untuk mengubahkan segala yang pahit dalam hidup kita menjadi manis atau indah pada waktunya. Dibalik salib ada Roh Kudus.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Roh Kudus dicurahkan mengubahkan segala yang pahit menjadi manis. Sore ini apa yang pahit yang kita hadapi, pandang salib, hanya menyembah mengucap syukur. Yakin Roh Kudus bekerja, Dia akan menjadikan semua manis dan indah pada waktunya. Roh Kudus menghibur di saat dalam kepahitan.
b) Setelah air menjadi manis, Tuhan memberikan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan. Artinya kita bisa menerima ketetapan dan peraturan dari Tuhan. Maksudnya Roh Kudus memampukan kita bisa menerima Firman, bisa taat pada Firman Tuhan! Seringkali ketika semua mulus dan lancar, mulai bengkok sedikit dari Firman. Tuhan izinkan terjadi yang pahit dalam hidup kita supaya kembali taat pada Firman Tuhan. Begitu datang di gereja, Firman disampaikan, langsung sadar ‘iya Tuhan saya yang sudah mulai belok, mulai menyimpang dari Firman’ ayo kembali pada ketaatan pada Firman Tuhan. Firman Tuhan yang mencegah supaya kita tidak pahit hati, supaya kita tidak mengeluaran kata-kata yang salah, yang sia-sia. Firman itu adalah kontrol dari hidup kita. Kita tidak pahit hati lagi, tidak salah dalam berkata-kata.
2. Pegang salib Kristus = hargai salib Kristus. Kita lihat nubuatannya.
Keluaran 14:16,21
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Bukti kita menghargai salib adalah bisa mengulurkan tangan = menyerah sepenuh kepada Tuhan, terserah Engkau Tuhan, biarlah kehendakMu yang terjadi.
Pengalaman yang dihadapi Musa dan orang Israel, itu juga yang seringkali kita alami yaitu menghadapi jalan buntu dan kemustahilan. Musa menghadapi jalan buntu, di depan menghadapi laut Teberau, tidak ada jembatan penyeberangan, tidak ada perahu, tidak ada kapal. Di belakang Firaun dengan prajurit dan 600 kereta. Kiri kanan tidak ada jalan, padang guru. Saat menghadapi kemustahilan hanya satu jalan saja, tinggal angkat tangan menyerah kepada Tuhan, biar Tuhan yang bekerja. Tuhan yang akan berperang.
Keluaran 14:14
14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Istilahnya kita angkat tangan, Tuhan turun tangan. Tetapi seringkali menghadapi jalan buntu dan mustahil maunya kita yang turun tangan mengatasi semuanya. Akhirnya Tuhan angkat tangan, yah sudah kamu bisa atasi sendiri! Yang ada apa? Hanya satu kata untuk orang Israel waktu itu yaitu mati! Kalau kita turun tangan sementara Tuhan angkat tangan, mati! Tidak ada jalan keluar.
Biarlah kita hanya berserah sepenuh kepada Tuhan. Baik menghadapi masalah dalam pelayanan, tinggal angkat tangan, saya tidak mampu Tuhan. Seperti rasul Paulus sampai dia berkata menghadapi jemaat yang keras kepala aku mau mengubah suaraku, karena dia sudah tidak tahu lagi mau menghadapi bagaimana. Tinggal angkat tangan menyerah sepenuh kepada Tuhan, terserah Tuhan, biar kehendak Tuhan saja yang jadi. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tidak mengandalkan orang lain, tidak berharap pada kekuatan di dunia ini, hanya mengandalkan Tuhan. Kalau mengandalkan kekuatan sendiri, itu sama degnan melepaskan tongkat. Begitu tongkat dilepaskan, dilempar, ingat Musa, tongkat berubah menjadi ular. Masalah tidak selesai malah setan yang datang.
Keluaran 4:2-3
4:2 TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
4:3 Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
Jadi kalau kita mengandalkan kekuatan sendiri, ular yang datang! Masalah tidak selesai, setan yang datang di situ, setan tambah memperumit keadaan, tambah dibuat susah. Saya pernah begitu, menghadapi masalah saya andalkan kekuatan sendiri, akhirnya ular yang datang. Sekarang tinggal minta-minta ampun, hanya berserah saja kepada Tuhan biar kehendak Tuhan yang terjadi.
Kalau ular datang maka hanya jatuh dalam dosa. Masalahnya tidak selesai, kita malah berbuat dosa sehingga tambah hancur semuanya. Biarlah kita mau menghargai salib, pegang salib Kristus.
Jika kita mau pegang salib, berserah sepenuh kepada Tuhan maka hasilnya:
a) Angin timur yang keras membelah laut. Ada yang beranggapan laut terbelah ini adalah fenomena alam. Kalau menghadapi logika seperti itu tinggal dibalik saja, berat jenis manusia dengan berat jenis air mana yang yang lebih berat? Air lebih berat. Kalau air saja bisa terbelah kenapa manusia yang menyeberang tidak terlempar. Kalau itu fenomena alam, angin dari dunia ini, maka manusia yang ada terlempar semua diterbangkan oleh angin. Jadi hasil pertama Roh Kudus, Roh Penolong sanggup menyelesaikan segala masalah kita, memberi jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil sekalipun. Tinggal menyerah kepada Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan sendiri. Apalagi kami hamba Tuhan menghadapi jemaat, kalau mengandalkan kekuatan sendiri pasti ribut, tengkar dengan jemaat. Tetapi kalau berserah kepada Tuhan, Roh Kudus yang bekerja, Tuhan menolong.
Saya akui kepada Tuhan, kadangkala kita mengaku punya pengajaran tetapi tidak mampu menghadapi ketika ada reaksi-reaksi dari jemaat sehingga yang timbul adalah pertengkaran, tidak selesai masalahnya. Tetapi untuk saya nomor 1 hamba Tuhan tidak boleh bertengkar. Kami mengaku menyampaikan Firman pengajaran, tetapi ada satu yang kurang yaitu kurang sabar. Maunya menghadapi masalah, sampaikan Firman, maunya langsung saat itu juga selesai masalahnya. Sabar! Kalau kita sabar maka jemaat yang suka melawanpun bisa diselamatkan.
II Korintus 2:23-26
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
2:26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Biarlah kita serahkan semua kepada Tuhan, Roh Kudus yang bekerja. Saya sebagai hamba Tuhan berdoa supaya Tuhan berikan roh kesabaran, roh lemah lembut sehingga kalau ada yang suka melawan, bisa tertolong.
b) Bangsa Israel menyeberang laut untuk menunuju ke tanah Kanaan. Kanaan artinya negeri kegerakan. Artinya dengan kita mau pegang salib, menghargai salib, menyerah sepenuh kepada Tuhan, kita dipakai di dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna! Tuhan akan berikan jabatan pelayanan kepada kita, Tuhan juga akan memberikan karunia-karunia Roh Kudus kepada kita untuk bisa melayani Tuhan. Penyerahan harus ditingkatkan, hamba Tuhan hanya berserah kepada Tuhan.
Dulu ketika imam-imam ditahbiskan mereka harus membawa korban lembu jantan yaitu koarban pendamaian, korban domba jantan pertama yaittu korban penyerahan diri sepenuh dan korban domba jantan kedua yaitu korban tahbisan. Jadi harus ada penyerahan supaya bisa ditahbiskan, dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Apapun tantangannya tinggal menyerah sepenuh kepada Tuhan, dipakai oleh Tuhan. Tinggal menyerah, Tuhan yang berperang. Dalam persoalann nikah rumah tangga, buah nikah, pekerjan dan lain-lain, menyerah, biar Tuhan yang bekerja, berperang ganti kita.
Kegerakan rohani di mulai dari dalam penggembalaan. Kegerakan rohani = kebangunan rohani. Kadangkala ada orang Kristen nanti ibadah kalau KKR, setelah itu tidak datang tergembala, nanti datang kembali ketika KKR, Kristen KKR. Orang Kristen sewaktu-waktu, ingat saja orang-orang sakit yang berkumpul di serambi Bait Allah, menunggu malaikat Tuhan mengguncang airnya. Nanti malaikat datang, ada kegoncangan dalam air baru terjadi kegerakan. Ini kegerakan sewaktu-waktu, perkumpulannya orang sakit. Sebenarnya rohaninya sedang sakit. Aktif KKR tetapi tidak aktif dalam penggembalaan, itu rohaninya sedang sakit.
Yohanes 5:1-4
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
Jangan jadi Kristen sewaktu-waktu yang hanya aktif kalau KKR. Dalam penggembalaan tidak mau beribadah, tidak mau melayani, tetapi kalau KKR mau didepan. Biarlah kita dipakai dalam kegerakan rohani. Kegerakan rohani dimulai dalam penggembalaan. Kita lihat buktinya.
Efesus 5:14-20
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
5:20 Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
Dari ayat ini kita lihat bukti rohani yang bangun:
1) Ayat 17 mengerti kehendak Tuhan. Orang tidur tidak mengerti apa-apa, bisa dipermainkan. Orang bangun dia mengerti kehendak Tuhan. Mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman adalah hasil ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Dia aktif dalam pendalaman Alkitab dan perjamuan suci sehingga rohaninya terbangun, mengerti kehendak Tuhan lewat Firman.
2) Ayat 18 penuh dengan Roh Kudus. Ini merupakan ketekunan dalam ibadah raya. Termasuk ibadah kaum muda. Tekun dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam urapan dan karuniaNya, dipenuhi dengan Roh Kudus.
3) Ayat 19 perkataannya memuliakan Tuhan, mengucap syukur, bermazmur. Hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya maka mulutnya perkataannya pasti memuliakan Tuhan.
Jadi kebangunan rohani mulai dari dalam penggembalaan. Kalau sudah aktif dalam penggembalaan, tidak usah disuruh, pasti keluar aktif dalam persekutuan antara penggembalaan.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Syarat persekutuannya harus kita perhatikan, syaratnya adalah satu Gembala, satu Firman pengajaran yang benar. Gembala kita adalah Yesus, hanya satu Yesus, jangan ada Yesus yang lain. Sifatnya persekutuan yang benar terjadi secara wajar, tidak memaksa, tidak mengancam.
Jadi kalau sudah tergembala pasti bisa mengikuti persekutuan antara penggembalaan dengan syarat 1 Firman pengajaran yang benar.
3. Memikul salib yaitu rela menerima percikan darah atau nyala api ujian, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kadangkala kita pikul salib tetapi terpaksa. Kita menghadapi ujian, menghadapi sengsara daging tetapi masih terpaksa, belum rela. Masih salahkan yang lain, masih ada persungutan, koq saya dibeginikan, dia koq enak. Tuhan mau kita bersukacita, rela, karena kita diizinkan mengambil bagian sedikit dari penderitaan Kristus. Kita tidak sampai mati di kayu salib, Yesus yang mati. Kita hanya mengambil bagian sedikit. Mungkin difitnah, digosipkan, dirugikan, dibunuh karakternya, dibusukan namanya, sampai kita rela. Kalau belum rela dikasih terus ujian yang sama sampai kita rela. Kita mengambil bagian sedikit dari penderitaan Kristus.
Kalau kita rela menerima percikan darah, rela memikul salib maka ada roh kemuliaan yang akan memuliakan kita, baik secara jasmani, terutama secara rohani. Apa itu dimuliakan secara rohani? Kita diubahkan, dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai nanti sama mulia dengan Yesus. Dalam percikan darah Roh Kudus sedang melakukan mujizat untuk membaharui kita. Apa yang dibaharui?
I Petrus 4:15
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
Ada 4 tabiat yang harus dibaharui ini di sini. Apa yang dibaharui? Kita buang 4 tabiat daging ini:
a) Pembunuh = membenci. Orang yang membenci saudaranya = membunuh
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Mulai dari perasaan tidak suka pada seseorang, sampai kebencian tanpa ulasan. Kita tolong orang, kita baik sama dia tetapi kita dibenci kita. Seperti Kain benci terhadap Habel. Kain dan Habel sama-sama pelayan Tuhan, sama-sama mempersebahkan korban kepada Tuhan. Apa salahnya Habel, dia tidak ganggu Kain, dia tidak ambil persembahkan Kain, Habel tidak ambil persembahan dari ternaknya Kain. Tetapi persembahkan Habel diterima, persembahan Kain ditolak, Kain benci pada Habel. Kebencian itu tumbuh subur justru di dalam ladang Tuhan dan juga di dalam nikah. Pembunuhan pertama terjadi dalam nikah, Kain membunuh Habel! Periksa diri kita, jangan ada tabiat kebencian dalam rumah tangga, isteri kepada suami, suami kepada isteri, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, kakak kepada adik, ada kebencian di situ sampai kebencian tanpa alasan.
Roh Kudus, Roh Kemuliaan mencurahkan kasih Allah di hati sehingga kita bisa mengasihi, sampai bisa mengasihi musuh. Mungkin kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara dibenci orang, dikucilkan, difitnah, digosipkan dan lain-lain. Roh Kudus mengubahkan kita. Kita tidak balas membenci, tetapi kita mengasihi mereka.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Orang mau membenci, kita tidak balas. Kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Jangan balas biarpun kita dibenci. Dia tidak mau sapa kita yang sapa. Biar saja dia murung-murung mukanya, kita senyum saja.
Roma 12:21
12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Orang memusuhi kita, kita berbuat baik, itu bagaikan menumpuk bara api di atas kepalanya.
Roma 12:20
12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Menumpuk bara api di atas kepalanya, artinya kalau dia sadar dia mengalami api penyucian dari Tuhan, api Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan menyucikan dia. Tetapi kalau tidak sadar dia menumpuk api murka Tuhan atas dirinya, tinggal tunggu dihukum. Pembalasan itu miliknya Tuhan, jangan kita yang balas. Biar kita dicaci maki, sampai dipermalukan di media sosial tidak apa-apa. Dia lapar kasih makan, dia haus kasih minum. Dia butuh apa kasih. Itu menumpukan bara api di atas kepalanya, kalau dia sadar dia mengalami penyucian oleh nyala api Tuhan, kalau tidak sadar sudah ada api murka Tuhan yang siap untuk dia!
b) Pencuri, tidak jujur, baik mencuri milik sesama dan juga mencuri milik Tuhan. Mencuri milik sesama itu tidak jujur kepada sesama, soal perjanjian kepada sesama tidak ditepati, diubahkan menjadi suka memberi. Apalagi milik Tuhan, perpuluhan, persembahkan khusus, kepercayaan Tuhan kepada hamba Tuhan untuk menerima milik Tuhan jangan dicuri, jangan dirampas. Memberi ini mulai dari mengembalikan milik Tuhan. Sampai nanti kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk sesama yang membutuhkan. Ukuran memberi adalah lebih bahagia memberi dari pada menerima! Kita memberi dengan bahagia, dengan sukacita.
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
c) Penjahat
I Samuel 12:17
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."
Bangsa Israel minta kepada Samuel supaya mereka punya raja manusia. Padahal Tuhan sudah menjadi raja mereka tetapi mau menyingkirkan Tuhan sebagai raja, biar manusia yang menjadi raja. Penjahat di sini artinya menjadikan daging sebagai raja dalam hidupnya. Jadi Firman dikesampingkan lalu daging yang dituruti, dagingnya jadi raja sehingga tidak bisa taat pada Firman Tuhan. Dalam Matius pasal 7 disebut pembuat kejahatan, penjahat! Jangan sampai dihadapan Tuhan kita adalah penjahat karena tidak taat.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Penjahat = tabiat tidak taat. Roh Kudus mengubahkan menjadikan kita taat pada Firman Tuhan. Kalau ada Roh Kudus kita berseru kepada Tuhan ya Abba ya Bapa, bisa taat pada Firman Tuhan.
d) Pengacau. Dalam Bilangan pasal 11 pengacau ini disebut Kristen bajiangan.
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Bilangan 11:4 (Terjemahan Lama)
11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
Ini pengacau, tidak menghargai manna = tidak menghargai Firman penggembalaan. Roti dari sorga itulah manna = Firman penggembalaan. Ini tabiat yang tidak menghargai Firman penggembalaan. Kalau sudah tidak menghargai Firman penggembalaan, dalam nikah pasti menjadi pengacau. Dalam terjemahan lama disebut Kristen bajingan.
Roh Kudus memampukan kita untuk bisa bertekun dalam penggembalaan. Kalau mujizat rohani terjadi, kita dibaharui, maka yakin mujizat jasmani pasti terjadi. Roh Kudus, Roh Kemuliaan mampu melakukan mujizat yang jasmani. Bahkan yang sudah mati dan busuk sekalipun bisa dibangkitkan oleh Roh Kudus, roh Kemuliaan. Ingat Lazarus yang mati dan sudah berbau busuk, sudah mati 4 hari. Tetapi Yesus berkata kepada Marta ‘Marta kalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Tuhan’.
Mungkin malam ini kita menghadapi sesuatu yang telah mati, yang telah busuk, studynya sudah mati, yang lain sudah tinggi ijazahnya, kita ijazahnya sangat rendah karena terbatas semuanya. Dan lain sebagainya, apa yang sudah mati, sudah mustahil, Roh Kudus mampu membangkitkan apa yang sudah mati, menghapus kemustahilan.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Ketika kita diperhadapkan sesuatu yang busuk, sesuatu yang rusak, sesuatu yang hancur, Tuhan menunggu kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Marta dan Maria menghadapi pengalaman sengsara daging tanpa dosa, karena mereka adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan. Mungkin kita sudah banyak berdoa ‘Tuhan tolong saya, saya mengasihi Engkau, saya melayani Engkau, saya sudah taat setia beribadah kepadaMu’ menghadapi masalah ini dan itu, tetapi Tuhan belum menolong malah masalahnya tambah buruk, sepertinya tidak ada jalan keluar, sudah mustahil. Tuhan izinkan semua terjadi supaya kita bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Ketika kita diperhadapkan pengalaman pikul salib, Tuhan mau kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Yohanes 11:3-6
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
Ketika masalah tidak kunjung selesai, bahkan sepertinya sudah mustahil, bukan Tuhan tidak peduli, tetapi Tuhan rindu dan menginginkan supaya kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Apa buktinya? Tuhan mau supaya kita sehati. Mulai dari dalam rumah tangga, suami isteri sehati. Perkataan Marta dan Maria sama persis.
Yohanes 11:21,32
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Orang tua menghadapi anak yang berulah, anak yang tidak bisa diatur, sudah tergembala sungguh-sungguh tetapi anaknya berulah sampai saat ini, ayo sehati, percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan dan sehati. Jangan salah satu percaya yang lain tidak, harus sama-sama percaya. Yakin dulu sudah ditolong, sekarang pasti ditolong, nanti juga pasti ditolong! Kita pandang salib, kita pegang salib, kita pikul salib, Tuhan tidak pernah menipu, Dia pasti menolong.
Roma 8:32
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Di depan ada Perjamuan Suci, tubuh dan darah Yesus, kalau sudah Dia berikan kepada kita, maka segala sesuatu sanggup Dia berikan kepada kita. Tinggal kita mau percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kalau Dia belum menolong, ayo percaya dan mempercayakan diri sepenuh. Tuhan menunggu sampai kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, sampai kita sehati dan Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya. Jaminannya tubuh dan darahNya diberikan kepada kita, dari kayu salib Tuhan sanggup memberikan segalanya bagi kita. Pertolongan nikah buah nikah, pertolongan menghadapi penyakit, menghadapi pekerjaan, apapun masalahnya mungkin sudah busuk sekalipun, Tuhan mampu menolong tepat pada waktunya.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar