20250223

Kebaktian Umum, Minggu 23 Februari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:6-7

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Ayat ini menunjukan kepada kita akan ada penghakiman dan penghukuman atas dunia, terutama kepada orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus. Kenapa? Karena sebenarnya di dalam Tuhan tidak ada lagi penghakiman, tidak ada lagi penghukuman. Lalu kenapa dihakimi dan dihukum? Berarti tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus.

Roma 8:1

8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

 

Termasuk hamba Tuhan yang tidak sungguh-sungguh akan dihakimi dan dihukum. Alkitab mengatakan kita akan menghakimi malaikat. Salah satu perwujudan malaikat itulah gembala, gembala yang tidak sungguh-sungguh akan dihakimi dan dihukum oleh Tuhan. Supaya luput dari penghakiman dan penghukuman, kita harus tergembala dengan benar dan baik. Sebelum menghukum malaikat Tuhan menyerukan 3 hal. 3 hal ini adalah jalan keluar untuk luput dari penghakiman dan penghukuman dari Tuhan.

1.      Takutlah akan Tuhan. Takut akan Tuhan itu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

2.      Muliakan Tuhan. Kita muliakan Tuhan dengan harta, dengan tubuh dan hidup kita, muliakan Tuhan dengan ucapan bibir.

3.      Sembahlah Tuhan, inilah yang kita pelajari.

 

Yang kita sembah adalah Tuhan Sang Pencipta. Kita tidak menyembah sesuatu yang abstrak, tetapi yang kita sembah itu sesuatu yang nyata.

 

Praktek menyembah Tuhan Sang Pencipta.

1.      Menyembah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Artinya mengutamakan perkara langit yaitu yang rohani lebih dari perkara bumi yaitu perkara yang jasmani.

2.      Menyembah Tuhan yang menjadikan laut. Artinya jangan terhalang dengan siasat Firaun, siasat iblis yang mau menghalangi kita beribadah dan singkirkan roh kefasikan.

3.      Menyembah Tuhan yang menjadikan mata air. Ini yang mau kita pelajari.

 

Mengapa ini ditempatkan pada bagian akhir? Karena bicara mata air ada kaitannya dengan pembenahan nikah dan ibadah.

Yohanes 4:14-18

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Jadi, menyembah Tuhan yang menjadikan mata air berarti mengalami pembenahan nikah dan ibadah sehingga menjadi kesaksian bagi sesama. Kesaksian yang hidup itu kalau nikah dan ibadah kita terbenahi. Nikah dan ibadah itu berkaitan, kalau nikah rusak, rohani juga akan ikut rusak.

 

Keadaan nikah dan rohani yang rusak:

1.      Panca inderanya rusak. 5 kawin cerai, angka 5 mengingatkan pada 5 indera:

a)      Matanya rusak

Yohanes 4:11

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

 

Artinya hanya melihat pada perkara-perkara yang jasmani, juga melihat besarnya pencobaan sampai tidak percaya kuasa Tuhan. Kaum muda masuk nikah jangan lihat yang jasmani, yang dilihat itu yang rohani. Pertama yang dilihat Firman pengajaran yang benar. Kalau melihat yang rohani maka Tuhan berikan pasangan yang terbaik. Biasanya cuma lihat yang jasmani, cantik, ganteng, kaya, malah kadang orang tua yang melihat yang jasmani. Dia itu kaya, dengan dia saja nak, nanti kamu 7 turunan terpelihara, jangan! Lihat yang rohani maka Tuhan berikan yang terbaik.

 

Bagaimana Adam waktu Hawa diciptakan? Adam disuruh tidur, tidak buka-buka mata. Artinya banyak menyembah, sembayang supaya Tuhan berikan yang terbaik. Kalau Adam buka-buka mata yang dia lihat jerapah, singa, kambing. Kelihatan cantik padahal singa. Kelihatan ganteng padahal kambing. Kalau tutup mata Tuhan berikan pasangan yang sepadan, yang terbaik. Kalau pengalaman saya dulu doa dan puasa maka dapatlah Riski Nilasari. Tanya orang tua dulu, tanya sama dia dan dia tanya dulu sama orang tuanya. Akhirnya Tuhan tolong terjaga kekudusan selama masa pacaran dan bisa masuk dalam nikah yang kudus.

 

Menghadapi masalah dalam nikah jangan lihat besarnya masalah, lihat Tuhan yang sanggup menolong. Kalau lihat besarnya masalah akhirnya berkata kalau lihat masalah ini kayaknya sudah tidak bisa tertolong biar kita akhiri sampai di sini, akhiri dengan indah. Mana ada akhiri dengan indah, omong kosong! Orang kalau sudah pacaran, tunangan apalagi sudah menikah, tidak ada istilah akhiri dengan indah, itu hanya terbuai dengan lagu!

 

b)      Mulutnya rusak

Yohanes 4:9

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

 

Ini mulut yang rusak, perkataan yang mengandung kebencian. Orang Yahudi dengan orang Samaria tidak bergaul. Kenapa demikian? Karena orang Samaria itu adalah Yahudi campuran, artinya keturunan Yahudi yang campur dengan bangsa-bangsa lain,  bukan asli Yahudi. Makanya mereka bilang ‘kamu itu orang Yahudi minta air sama saya’ itu perkataan mengandung kebencian. Bahkan hamba Tuhan juga mengandung kebencian sampai keluar dalam khotbah, ini bahaya! Termasuk gosip-gosip, menjelekan orang lain, fitnah, menghasut. Ini jangan ada pada kita. Ini mulut yang harus disucikan, perkataan yang mengandung kebencian. Kalau gembala yang menyampaikan kebencian, itu tertanam di hati jemaat. Jemaat tanpa tahu duduk persoalan langsung ikut, pokoknya kalau gembala tidak suka, saya juga tidak suka! Wah jangan begitu! Asal bapa senang saya senang, kalau bapa tidak senang saya juga tidak senang. Jangan sampai saya khotbah di sini diisi ujaran kebencian kepada hamba Tuhan yang lain.

 

Dalam nikah juga dijaga jangan ada ucapan-ucapan yang mengandung ujaran kebencian. Antara suami isteri, antara ipar, antara anak mantu perempuan dengan ibu mertua, karena itu yang ditulis dalam Alkitab.

 

c)      Telinga

Yohanes 4:20

4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

 

Dia dengar dari nenek moyangnya bahwa menyembah itu di atas gunung. Ini mendengar ajaran salah. Bahaya kalau ajaran salah didengar oleh isteri atau suami, nikah bisa rusak! Misalkan dengar ajaran kalau isteri melawan ditempeleng, padahal yang benar kasihi isteri, biar isteri mau melawan tetap kasihi seperti diri sendiri. Pulang di rumah isterinya dihantam. Ini kena ajaran yang salah!

 

Kalau ajaran salah penyembahan pasti salah. Penyembahan itu penyerahan, kalau penyembahan salah maka di dalamnya pasti tidak ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Penyembahan itu penundukan, kalau penyembahan salah maka dalam nikah sudah tidak ada penundukan, isteri tidak tunduk pada suami, suami tidak tunduk pada Firman Tuhan, anak-anak tidak tunduk pada orang tua, rusak semuanya! Seperti ajaran orang Farisi, kalau uang itu untuk orang tua, lalu sudah dipakai untuk pembangunan Bait Allah, dia sudah tidak wajib lagi menghormati orang tuanya.

Markus 7:10-13

7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban — yaitu persembahan kepada Allah —,

7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.

7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."

 

Ini ajaran palsu yang bisa merusak nikah! Seharusnya orang tua diperhatikan, ini malah hanya untuk pelayanan, untuk papa mama sudah tidak ada lagi. Jangan seperti itu!

d)      Hidung

Yohanes 4:20-24

20:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

20:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Hidung itu kaitannya dengan penyembahan. Hidung rusak berarti penyembahan salah. Ada 2 penyembahan yang salah di sini:

1)      Menyembah di atas gunung. Banyak yang mengartikan secara hurufiah, naik gunung, bangun menara tinggi-tinggi lalu menyembah di situ. Tuhan itu ada di mana saja! Kita di bawah tanah bisa menyembah. Menyembah di atas gunung artinya:

Ø  Kelihatan menyembah tetapi tanpa kerendahan hati yaitu tidak mau mengaku dosa, tetap melakukan dosa bahkan merasa diri benar serta mempersalahkan orang lain. Ingat orang Farisi datang di Bait Allah langsung menengadah, Tuhan aku berpuasa seminggu sekian kali, aku memberi perpuluhan, aku ini, aku itu, aku tidak seperti pemungut cukai ini. Ini orang menyembah tetapi ada kebenaran diri sendiri, merasa dia tidak punya dosa, dia sembunyikan dosanya, orang lain dia salahkan.

Lukas 18:9-12

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.

18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;

18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

 

Ini penyembahan di atas gunung, penyembahan disertai kesombongan, merasa benar, orang lain salah, merendahkan orang lain. Doa seperti ini tidak didengar oleh Tuhan.

 

Ini doa yang benar:

Lukas 18:13-14

18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

 

Biarlah  kita menyembah Tuhan dengan kerendahan hati. Kita mengaku tidak layak, kita memposisikan diri sebagai debu tanah. Waktu Ayub belum diproses kelihatan dia suci, tidak bercela, takut akan Tuhan, membenci kejahatan, ternyata dalam dirinya ada kebenaran diri sendiri. Nanti ketika dia merendahkan diri, dia pukul diri, baru dia ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan. Ayub dipulihkan 2 kali lipat.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Doa orang Farisi ditolak oleh Tuhan. Doa pemungut cukai naik ke hadirat Tuhan. Kita pilih yang mana? Jangan sombong, merasa hebat, tidak ada dosa dan malah menyalahkan orang. Itu menyembah tanpa kerendahan hati, naik gunung.

 

Ø  Gunung yang dimaksud di sini adalah gunung Gerizim tempat bangsa Israel mengucap berkat.

Ulangan 27:12

27:12 "Sesudah kamu menyeberangi sungai Yordan, maka mereka inilah yang harus berdiri di gunung Gerizim untuk memberkati bangsa itu, yakni suku Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Yusuf dan Benyamin.

 

Artinya berdoa menyembah Tuhan tujuannya hanya untuk mendapat berkat-berkat yang jasmani. Dia berdoa menyembah supaya diberkati. Apalagi ketika sudah diberkati tambah sungguh-sungguh menyembah. Tetapi begitu diizinkan ada kegoncangan sedikit saja, mulai tidak menyembah. Begitu juga hamba Tuhan, waktu mulai Tuhan kirim jiwa ‘haleluya, puji Tuhan’. Begitu keluar 1, keluar 2 mulai berpikir Tuhan ini bagaimana, dikirim 1 keluar 3, mulai tidak menyembah.

 

Menyembah Tuhan itu memberi bukan untuk mencari berkat. Kalau cuma mencari berkat itu sama seperti orang di dunia naik ke gunung cari berkat.

 

2)      Menyembah di Yerusalam. Apa itu menyembah di Yerusalem? Bait Allah di Yerusalem bukan lagi menjadi tempat beribadah yang benar tetapi sudah menjadi tempat jual beli.

Yohanes 2:13-14

2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.

2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.

 

Jadi artinya menyembah di Yerusalem, beribadah melayani Tuhan tetapi dalam ibadahnya bersuasana pasar, dikuasai roh jual beli. Suasana sistem pasar adalah:

Ø  Semuanya bebas, mulai dari cara berpakaian. Mau berpakaian bagaimana suka-suka. Itu sekarang yang terjadi, orang ke gereja pamer daging. Malah lebih sopan sekarang orang naik pesawat dari pada ke gereja.

Ø  Orang ke pasar pasti cari yang murah! Artinya pelayanan sudah dijadikan suatu yang murahan. Orang bertobat boleh melayani, asal saja melayani, yang penting dia pintar main musik, pintar menyanyi, pintar khotbah, asal saja melayani. Tidak peduli lagi soal tahbisan, malah tidak mengerti kalau dibilang tahbisan.

Ø  Pada umumnya pasar itu tempat yang ramai, artinya tempat menyenangkan daging. Itulah sekarang dibuat dalam gereja, kalau sepi tidak laku. Coba musiknya seperti musik dugem, senang orang ke sana. Inilah sistem pasar! Lupa kalau imam-imam di Bait Allah mau berdiri saja tidak bisa sangking dahsyatnya kemuliaan Tuhan. Jadi kemuliaan Tuhan bukan diukur dengan joget-joget! Itu bukan memuliakan Tuhan, malah memalukan Tuhan! Tidak tahan berdiri artinya dagingnya dimatikan.

I Raja-raja 8:10-11

8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,

8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

 

Sekarang awan kemuliaan itu menunjukan Firman pengajaran yang luar biasa dibuakan rahasianya, cahaya Injil Kemuliaan Kristus. Tidak tahan berdiri artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, dagingnya dimatikan, bukan dagingnya disenangkan.

 

Inilah penyembahan di Yerusalem yang sudah menjadi tempat jual beli, ibadahnya sistem pasar. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

 

e)      Indera kulit atau perasaan

Yohanes 4:9,21

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

 

Disucikan mulai dari perasaan tidak suka, perasaan benci dan juga perasaan tidak percaya

 

Panca indera adalah cerminan dari hati. Jadi perempuan Samaria ini menggambarkan perempuan yang hatinya rusak! Ini yang terjadi di akhir zaman, banyak anak Tuhan bahkan hamba Tuhan justru hatinya rusak, hatinya kotor, menyimpan kepahitan, menyimpan kebencian dan hal-hal yang tidak baik, jahat dan najis!

 

Perempuan Samaria ini mempersoalkan asal. Ini salah satu praktek hati yang kotor selalu mengedepankan asal! Bagaimana mau tercipta Tubuh Kristus kalau selalu mengedepankan asal. Yang paling sering dalam gereja mengedepankan organisasi. Juga mempersoalkan suku dan kelompok, itu mempersoalkan asal. Dalam gereja mula-mula ini juga terjadi, ada yang mengatakan dari golongan Paulus, ada dari golongan Apolos, tidak bisa menyatu kalau seperti itu!

 

Katanya orang pengajaran tetapi mau menikah masih melihat suku! Padahal Yesus merobohkan tembok pemisah, Israel dan kafir mau disatukan, koq kita masih pertahankan suku! Kamu suku apa, tidak bisa dengan anak saya karena kami dari suku ini. Tuhan tidak mau seperti itu! Kalau selalu mempersoalkan asal, itu menghina salib Kristus, sementara Tuhan Yesus mempersatukan kita.

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Seharusnya kalau kita orang pengajaran, tidak usah persoalan soal asal usul. Kalau sudah satu pengajaran, lihat rohaninya. Itu yang harus dilihat, bukan sukunya! Di dunia saja no rasis, dalam gereja kenapa malah rasis! Dalam persekutuan juga bukan melihat organisasi. Organisasi tidak menyatukan, tetapi pengajaran yang benar yang menyatukan. Organisasi buatan manusia untuk urusan dengan pemerintah. Beda organisasi kalau satu pengajaran, bisa satu. Satu organisasi kalau beda pengajaran tidak mungkin satu, mau diapa-apakanpun tidak bisa jadi satu.

 

Kalau ajaran sudah berbeda dan kita tidak mau bersekutu karena beda ajaran, makanannya sudah lain, sudah racun yang disediakan di situ, itu bukan memecah belah tetapi itu tegas!

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ajarannya berbeda karena tidak sama dengan yang tertulis di dalam Alkitab! Bukan berbeda karena tidak cocok dengan hatiku, tidak sesuai dengan penafsiranku. Yang ajarannya berbeda harus kita hindari, itu ketegasan! Hati-hati, tidak sembarang bersekutu, jangan bilang yang penting satu organisasi. Harus lihat pengajarannya, pokoknya. Boleh bersekutu kalau 1 Firman pengajaran yang benar.

 

Seringkali kita yang mengelompokan sendiri karena salah menerjemahkan Firman itu. Akhirnya begitu ada yang menyampaikan lain sudah dikatakan menyimpang. Lihat apakah ada tertulis dalam Alkitab atau tidak. Karena pengajaran yang benar itu adalah Firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan, membenahi nikah, diberitakan dengan maksud murni, sudah dipraktekan. Seharusnya itu yang menjadi tolak ukurnya. Bukan seenaknya bilang kamu sesat, kamu menyimpang, kamu sudah tamalintang dan lain-lain. Lihat apakah sesuai Firman, tahbisan yang khotbah bagaimana, nikahnya bagaimana, buah pelayanannya bagaimana.

 

2.      Perbuatannya rusak. Yesus katakan kamu sudah 5 kali kawin cerai, yang sekarang ini bukan suami yang sah. Perbuatannya rusak, jatuh dalam puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

 

3.      Perkataannya rusak, perkataan kotor.

 

Ingat 3 keadaan orang yang nikah dan ibadahnya rusak, panca inderanya rusak = hatinya rusak, perbuatannya rusak dan perkataannya pasti rusak. Tetapi syukur dia datang pada tempat yang benar sehingga mendapat pemulihan dan pembenahan. Dia berada di mana?

Yohanes 4:5-8

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

 

Perempuan ini mau datang ke sumur penggembalaan. Jadi tempat pembenahan nikah dan ibadah adalah di sumur penggembalaan, bukan di luar! Mari tergembala dengan benar dan baik, di situ kita dibenahi oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, Firman penggembalaan.

 

Sumur itu adalah sumur Yakub yang dia berikan kepada Yusuf. Yusuf gambaran sidang mempelai. Dalam kitab Kejadian, kita baca tenttang Yusuf, hampir-hampir kita tidak dapati kekurangannya, jadi Yusuf gambaran lemah sidang mempelai. Jadi sumur yang diberikan Yakub kepada Yusuf adalah penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Di sinilah kita diperbaiki, pribadi kita, nikah kita, semua yang sudah hancur diperbaiki, untuk membawa kita menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita bersyukur kalau Tuhan menggiring kita berada dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Doa kita supaya keluarga kita juga menikmati sumur penggembalaan, perempuan ini setelah dia dibenahi, dia tidak mau nikmati sendiri, dia undang 1 kota untuk datang kepada Yesus. Jangankan 1 kota, kepada keluarga kita seringkali kita malu untuk bersaksi tentang Kabar Mempelai. Saksikan bahwa kita sudah dibenahi. Undang keluarga kita dalam ibadah natal, ibadah Paskah, ibadah persekutuan, tidak usah malu.

 

Waktu pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria adalah pukul 12 siang. Itu adalah waktu matahari bersinar paling terik. Kalau berdiri di bawah matahari tepat jam 12, tidak ada lagi bayangan, tidak ada lagi gelapnya. Artinya di dalam penggembalaan kita menerima sorotan sinar matahari kasih Allah yang penuh yaitu lewat cahaya Injil kemuliaan Kristus, Firman pengajaran yang benar yang menunjuk segala kesalahan dosa kita.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Matius 5:45

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Jangan menghakimi orang yang jahat, matahari kasih Allah juga mau dipancarkan kepada dia. Kita lihat keluarga kita yang masih belum bertobat, bawa dia supaya menerima pancaran sinar kasih Allah. Selama masih melihat matahari terbit, masih ada pancaran sinar kasih Allah yang sanggup menolong. Bukan untuk kita pribadi, jangan egois! Ingat saudara kita, masih banyak yang gelap seperti perempuan Samaria. Minimal kita doakan, bukan dihakimi. Apalagi saya sebagai gembala melihat rohani jemaat, ada yang memang sudah melejit, ada yang stagnan, ada malah yang mundur. Bukan malah diusir yang mundur tetapi digumuli ekstra supaya Tuhan menolong, biar dia menerima sorotan pancaran sinar kasih Allah. Saya terus bergumul dan berdoa supaya yang sudah undur, yang sudah hancur, bisa diperbaiki, dipulihkan. Kalau ada pembenahan nikah dan pembenahan ibadah, itu membuktikan Mesias hadir dalam ibadah kita.

Yohanes 4:25-26

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Jangan tersinggung apalagi marah kalau nikah kita yang rusak itu dibongkar, ditunjuk. Misalkan ada keyboard rusak, kalau mau diperbaiki bagian dalamnya dibongkar dulu. Masa bisa diperbaiki bagian dalamnya kalau tidak dibongkar dulu. Itulah pekerjaan Firman, membongkar semuanya, dicari-cari sampai dapat, oh ini kerusakannya lalu diperbaiki baru disatukan kembali. Jadi jangan malah kalau apa yang terjadi dalam nikah kita dibongkar semuanya, kelakuan suami, isteri dan anak semua dibongkar supaya diperbaiki. Setelah itu diperbaiki, disusun kembali menjadi indah dilihat. Saya bersyukur berada dalam Kabar mempelai, sebab apa yang salah dan tidak benar, dibongkar untuk diperbaiki.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Sikap kita terhadap Firman pengajaran jujur mengaku. Jangan ditutup-tutupi, kita jujur mengakui keadaaan kita dan siap menanggung apapun resikonya. Orang yang mengaku keadaannya yang sudah hancur-hancuran seperti memberi Yesus di kayu salib dengan anggur asam bercampur empedu.

 

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

 

Pada perempuan itu Yesus berkata beri aku minum = aku haus. Salah satu permintaan Yesus di kayu salib, Dia meminta minum.

Yohanes 19:28-29

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Jadi ketika kita mau mengaku segala kesalahan kita, kehancuran kita, kebobrokan nikah dan pelayanan kita, hidup pribadi kita, itu seperti kita memberi minum Yesus di kayu salib dengan air anggur asam bercampur empedu. Maka sebagai timbal balik Yesus memberikan air kehidupan kepada kita.

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

 

Siang ini apapun keadaan kita, akui kepada Tuhan. Jujur akui Tuhan ini keadaanku, nikahku seperti ini, pelayananku seperti ini, kehancurannya seperti ini. Akui semua maka kita menerima Roh Kudus. Begitu Yesus minum air anggur asam Dia berseru ‘sudah selesai’. Dengan kita mau jujur mengaku ini nikahku, kita akan mendengar seruan di kayu salib ‘sudah selesai’. Tuhan mampu menyelesaikan semuanya bagi kita. Roh Kudus dicurahkan adalah jaminan bahwa Tuhan menyelesaikan semuanya.

 

Kegunaan air kehidupan, kegunaan Roh Kudus:

1.      Yohanes 7:37-39; 4:29,39

7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Roh Kudus mengalir dalam kita membasahi apa-apa yang sudah kering. Rohani yang sudah kering, Roh Kudus mampu membasahi kembali. Mungkin sudah loyo melayani, bagaimana mau melayani suamiku seperti ini, isteriku seperti itu, anakku hancur seperti ini. Memang pergumulan paling berat itu nikah! Roh Kudus mampu membasahi nikah yang sudah kering. Bahkan Roh Kudus mampu membasahi tanah-tanah di sekitar yang kering, artinya Roh Kudus memampukan kita bersaksi. Kita sudah ditolong, dipulihkan, bersaksi! Kita sudah punya pengalaman dengan Tuhan, saksikan pengalaman dengan Tuhan kepada sesama. Perempuan Samaria yang sudah hancur-hancuran, kesaksiannya membawa banyak jiwa datang kepada Yesus. Jadi jangan dihakimi orang yang sudah hancur-hancuran. Kalau dia dipulihkan dan ditolong oleh Tuhan, kesaksiannya hidup, banyak yang dia menangkan. Dibandingkan orang yang merasa suci, merasa hebat, tidak ada yang dia menangkan.

Yohanes 4:39

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Saya selalu optimis, selama orang itu masih mau datang beribadah mendengar Firman, masih ada harapan ditolong. Satu saat dia akan dipakai Tuhan untuk bersaksi pada yang lain. Kita yang sudah dipulihkan Tuhan ayo bersaksi, lihat di sekitar kita masih banyak tanah yang kering. Jangan cuma kita sendiri yang basah. Kalau tanahnya basah terus sampai berlumpur tidak bisa juga dipakai untuk menanam. Alirkan pada yang lain, bersaksi, biarlah kegerakan pembangunan Tubuh Kristus ini bisa terjadi di mana saja.

 

2.      Yohanes 4:14

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

 

Memancar sampai hidup yang kekal, artinya memampukan kita untuk bisa menyembah Tuhan dengan benar. Rohani semakin disucikan, semakin dibaharui, semakin naik, sampai mencapai hidup yang kekal bersama dengan Tuhan Yesus. Kita menjadi Mempelai WanitaNya yang menyambut Dia dengan suara penyembahan haleluya, waktu Yesus datang.

 

Kerinduan kita bukan hanya kita sendiri, tetapi saudara kita, semua bisa menyambut Yesus di awan-awan dengan seruan haleluya. Betapa sukacita yang tidak terkatakan kalau kita bersama-sama keluarga kita menyeru haleluya. Tidak usah di awan-awan, kalau di rumah saja suami, isteri bersama anak-anak bisa menyembah bersama, itu sukacita yang luar biasa. Apalagi ketika Yesus datang kita bersama menyambut Yesus dengan seruan haleluya, itu puncak sukacita, sukacita yang tidak terkatakan.

 

Biarlah hidup kita, kita bawa kepada Tuhan. Kita menyembah Tuhan yang menjadikan mata air. Siang ini gumuli nikah kita, bawa kepada Tuhan, tunjukan pada Tuhan saya hancur, saya sudah rusak, nikahku sudah tidak karu-karuan, tetapi saya tahu Engkau Pencipta nikah. Di kayu salib seruan Yesus ‘sudah selesai’ Yesus sanggup menyelesaikan semuanya bagi kita. Kalau sudah ditolong, jangan lupa bersaksi, terus menyembah Tuhan, kita akan mencapai puncak sukacita yang kekal, masuk Yerusalem Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Gereja Pantekosta Tabernakel

“Kristus Penebus” Tentena

Kebaktian Umum, Minggu 23 Februari 2025

Pdt. Handri Otniel Legontu

 

 

 

 

 

 

 

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:6-7

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Ayat ini menunjukan kepada kita akan ada penghakiman dan penghukuman atas dunia, terutama kepada orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus. Kenapa? Karena sebenarnya di dalam Tuhan tidak ada lagi penghakiman, tidak ada lagi penghukuman. Lalu kenapa dihakimi dan dihukum? Berarti tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus.

Roma 8:1

8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

 

Termasuk hamba Tuhan yang tidak sungguh-sungguh akan dihakimi dan dihukum. Alkitab mengatakan kita akan menghakimi malaikat. Salah satu perwujudan malaikat itulah gembala, gembala yang tidak sungguh-sungguh akan dihakimi dan dihukum oleh Tuhan. Supaya luput dari penghakiman dan penghukuman, kita harus tergembala dengan benar dan baik. Sebelum menghukum malaikat Tuhan menyerukan 3 hal. 3 hal ini adalah jalan keluar untuk luput dari penghakiman dan penghukuman dari Tuhan.

1.      Takutlah akan Tuhan. Takut akan Tuhan itu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

2.      Muliakan Tuhan. Kita muliakan Tuhan dengan harta, dengan tubuh dan hidup kita, muliakan Tuhan dengan ucapan bibir.

3.      Sembahlah Tuhan, inilah yang kita pelajari.

 

Yang kita sembah adalah Tuhan Sang Pencipta. Kita tidak menyembah sesuatu yang abstrak, tetapi yang kita sembah itu sesuatu yang nyata.

 

Praktek menyembah Tuhan Sang Pencipta.

1.      Menyembah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Artinya mengutamakan perkara langit yaitu yang rohani lebih dari perkara bumi yaitu perkara yang jasmani.

2.      Menyembah Tuhan yang menjadikan laut. Artinya jangan terhalang dengan siasat Firaun, siasat iblis yang mau menghalangi kita beribadah dan singkirkan roh kefasikan.

3.      Menyembah Tuhan yang menjadikan mata air. Ini yang mau kita pelajari.

 

Mengapa ini ditempatkan pada bagian akhir? Karena bicara mata air ada kaitannya dengan pembenahan nikah dan ibadah.

Yohanes 4:14-18

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Jadi, menyembah Tuhan yang menjadikan mata air berarti mengalami pembenahan nikah dan ibadah sehingga menjadi kesaksian bagi sesama. Kesaksian yang hidup itu kalau nikah dan ibadah kita terbenahi. Nikah dan ibadah itu berkaitan, kalau nikah rusak, rohani juga akan ikut rusak.

 

Keadaan nikah dan rohani yang rusak:

1.      Panca inderanya rusak. 5 kawin cerai, angka 5 mengingatkan pada 5 indera:

a)      Matanya rusak

Yohanes 4:11

4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

 

Artinya hanya melihat pada perkara-perkara yang jasmani, juga melihat besarnya pencobaan sampai tidak percaya kuasa Tuhan. Kaum muda masuk nikah jangan lihat yang jasmani, yang dilihat itu yang rohani. Pertama yang dilihat Firman pengajaran yang benar. Kalau melihat yang rohani maka Tuhan berikan pasangan yang terbaik. Biasanya cuma lihat yang jasmani, cantik, ganteng, kaya, malah kadang orang tua yang melihat yang jasmani. Dia itu kaya, dengan dia saja nak, nanti kamu 7 turunan terpelihara, jangan! Lihat yang rohani maka Tuhan berikan yang terbaik.

 

Bagaimana Adam waktu Hawa diciptakan? Adam disuruh tidur, tidak buka-buka mata. Artinya banyak menyembah, sembayang supaya Tuhan berikan yang terbaik. Kalau Adam buka-buka mata yang dia lihat jerapah, singa, kambing. Kelihatan cantik padahal singa. Kelihatan ganteng padahal kambing. Kalau tutup mata Tuhan berikan pasangan yang sepadan, yang terbaik. Kalau pengalaman saya dulu doa dan puasa maka dapatlah Riski Nilasari. Tanya orang tua dulu, tanya sama dia dan dia tanya dulu sama orang tuanya. Akhirnya Tuhan tolong terjaga kekudusan selama masa pacaran dan bisa masuk dalam nikah yang kudus.

 

Menghadapi masalah dalam nikah jangan lihat besarnya masalah, lihat Tuhan yang sanggup menolong. Kalau lihat besarnya masalah akhirnya berkata kalau lihat masalah ini kayaknya sudah tidak bisa tertolong biar kita akhiri sampai di sini, akhiri dengan indah. Mana ada akhiri dengan indah, omong kosong! Orang kalau sudah pacaran, tunangan apalagi sudah menikah, tidak ada istilah akhiri dengan indah, itu hanya terbuai dengan lagu!

 

b)      Mulutnya rusak

Yohanes 4:9

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

 

Ini mulut yang rusak, perkataan yang mengandung kebencian. Orang Yahudi dengan orang Samaria tidak bergaul. Kenapa demikian? Karena orang Samaria itu adalah Yahudi campuran, artinya keturunan Yahudi yang campur dengan bangsa-bangsa lain,  bukan asli Yahudi. Makanya mereka bilang ‘kamu itu orang Yahudi minta air sama saya’ itu perkataan mengandung kebencian. Bahkan hamba Tuhan juga mengandung kebencian sampai keluar dalam khotbah, ini bahaya! Termasuk gosip-gosip, menjelekan orang lain, fitnah, menghasut. Ini jangan ada pada kita. Ini mulut yang harus disucikan, perkataan yang mengandung kebencian. Kalau gembala yang menyampaikan kebencian, itu tertanam di hati jemaat. Jemaat tanpa tahu duduk persoalan langsung ikut, pokoknya kalau gembala tidak suka, saya juga tidak suka! Wah jangan begitu! Asal bapa senang saya senang, kalau bapa tidak senang saya juga tidak senang. Jangan sampai saya khotbah di sini diisi ujaran kebencian kepada hamba Tuhan yang lain.

 

Dalam nikah juga dijaga jangan ada ucapan-ucapan yang mengandung ujaran kebencian. Antara suami isteri, antara ipar, antara anak mantu perempuan dengan ibu mertua, karena itu yang ditulis dalam Alkitab.

 

c)      Telinga

Yohanes 4:20

4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

 

Dia dengar dari nenek moyangnya bahwa menyembah itu di atas gunung. Ini mendengar ajaran salah. Bahaya kalau ajaran salah didengar oleh isteri atau suami, nikah bisa rusak! Misalkan dengar ajaran kalau isteri melawan ditempeleng, padahal yang benar kasihi isteri, biar isteri mau melawan tetap kasihi seperti diri sendiri. Pulang di rumah isterinya dihantam. Ini kena ajaran yang salah!

 

Kalau ajaran salah penyembahan pasti salah. Penyembahan itu penyerahan, kalau penyembahan salah maka di dalamnya pasti tidak ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Penyembahan itu penundukan, kalau penyembahan salah maka dalam nikah sudah tidak ada penundukan, isteri tidak tunduk pada suami, suami tidak tunduk pada Firman Tuhan, anak-anak tidak tunduk pada orang tua, rusak semuanya! Seperti ajaran orang Farisi, kalau uang itu untuk orang tua, lalu sudah dipakai untuk pembangunan Bait Allah, dia sudah tidak wajib lagi menghormati orang tuanya.

Markus 7:10-13

7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban — yaitu persembahan kepada Allah —,

7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.

7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."

 

Ini ajaran palsu yang bisa merusak nikah! Seharusnya orang tua diperhatikan, ini malah hanya untuk pelayanan, untuk papa mama sudah tidak ada lagi. Jangan seperti itu!

d)      Hidung

Yohanes 4:20-24

20:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

20:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Hidung itu kaitannya dengan penyembahan. Hidung rusak berarti penyembahan salah. Ada 2 penyembahan yang salah di sini:

1)      Menyembah di atas gunung. Banyak yang mengartikan secara hurufiah, naik gunung, bangun menara tinggi-tinggi lalu menyembah di situ. Tuhan itu ada di mana saja! Kita di bawah tanah bisa menyembah. Menyembah di atas gunung artinya:

Ø  Kelihatan menyembah tetapi tanpa kerendahan hati yaitu tidak mau mengaku dosa, tetap melakukan dosa bahkan merasa diri benar serta mempersalahkan orang lain. Ingat orang Farisi datang di Bait Allah langsung menengadah, Tuhan aku berpuasa seminggu sekian kali, aku memberi perpuluhan, aku ini, aku itu, aku tidak seperti pemungut cukai ini. Ini orang menyembah tetapi ada kebenaran diri sendiri, merasa dia tidak punya dosa, dia sembunyikan dosanya, orang lain dia salahkan.

Lukas 18:9-12

18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:

18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.

18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;

18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

 

Ini penyembahan di atas gunung, penyembahan disertai kesombongan, merasa benar, orang lain salah, merendahkan orang lain. Doa seperti ini tidak didengar oleh Tuhan.

 

Ini doa yang benar:

Lukas 18:13-14

18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

 

Biarlah  kita menyembah Tuhan dengan kerendahan hati. Kita mengaku tidak layak, kita memposisikan diri sebagai debu tanah. Waktu Ayub belum diproses kelihatan dia suci, tidak bercela, takut akan Tuhan, membenci kejahatan, ternyata dalam dirinya ada kebenaran diri sendiri. Nanti ketika dia merendahkan diri, dia pukul diri, baru dia ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan. Ayub dipulihkan 2 kali lipat.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Doa orang Farisi ditolak oleh Tuhan. Doa pemungut cukai naik ke hadirat Tuhan. Kita pilih yang mana? Jangan sombong, merasa hebat, tidak ada dosa dan malah menyalahkan orang. Itu menyembah tanpa kerendahan hati, naik gunung.

 

Ø  Gunung yang dimaksud di sini adalah gunung Gerizim tempat bangsa Israel mengucap berkat.

Ulangan 27:12

27:12 "Sesudah kamu menyeberangi sungai Yordan, maka mereka inilah yang harus berdiri di gunung Gerizim untuk memberkati bangsa itu, yakni suku Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Yusuf dan Benyamin.

 

Artinya berdoa menyembah Tuhan tujuannya hanya untuk mendapat berkat-berkat yang jasmani. Dia berdoa menyembah supaya diberkati. Apalagi ketika sudah diberkati tambah sungguh-sungguh menyembah. Tetapi begitu diizinkan ada kegoncangan sedikit saja, mulai tidak menyembah. Begitu juga hamba Tuhan, waktu mulai Tuhan kirim jiwa ‘haleluya, puji Tuhan’. Begitu keluar 1, keluar 2 mulai berpikir Tuhan ini bagaimana, dikirim 1 keluar 3, mulai tidak menyembah.

 

Menyembah Tuhan itu memberi bukan untuk mencari berkat. Kalau cuma mencari berkat itu sama seperti orang di dunia naik ke gunung cari berkat.

 

2)      Menyembah di Yerusalam. Apa itu menyembah di Yerusalem? Bait Allah di Yerusalem bukan lagi menjadi tempat beribadah yang benar tetapi sudah menjadi tempat jual beli.

Yohanes 2:13-14

2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.

2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.

 

Jadi artinya menyembah di Yerusalem, beribadah melayani Tuhan tetapi dalam ibadahnya bersuasana pasar, dikuasai roh jual beli. Suasana sistem pasar adalah:

Ø  Semuanya bebas, mulai dari cara berpakaian. Mau berpakaian bagaimana suka-suka. Itu sekarang yang terjadi, orang ke gereja pamer daging. Malah lebih sopan sekarang orang naik pesawat dari pada ke gereja.

Ø  Orang ke pasar pasti cari yang murah! Artinya pelayanan sudah dijadikan suatu yang murahan. Orang bertobat boleh melayani, asal saja melayani, yang penting dia pintar main musik, pintar menyanyi, pintar khotbah, asal saja melayani. Tidak peduli lagi soal tahbisan, malah tidak mengerti kalau dibilang tahbisan.

Ø  Pada umumnya pasar itu tempat yang ramai, artinya tempat menyenangkan daging. Itulah sekarang dibuat dalam gereja, kalau sepi tidak laku. Coba musiknya seperti musik dugem, senang orang ke sana. Inilah sistem pasar! Lupa kalau imam-imam di Bait Allah mau berdiri saja tidak bisa sangking dahsyatnya kemuliaan Tuhan. Jadi kemuliaan Tuhan bukan diukur dengan joget-joget! Itu bukan memuliakan Tuhan, malah memalukan Tuhan! Tidak tahan berdiri artinya dagingnya dimatikan.

I Raja-raja 8:10-11

8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,

8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

 

Sekarang awan kemuliaan itu menunjukan Firman pengajaran yang luar biasa dibuakan rahasianya, cahaya Injil Kemuliaan Kristus. Tidak tahan berdiri artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, dagingnya dimatikan, bukan dagingnya disenangkan.

 

Inilah penyembahan di Yerusalem yang sudah menjadi tempat jual beli, ibadahnya sistem pasar. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

 

e)      Indera kulit atau perasaan

Yohanes 4:9,21

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

 

Disucikan mulai dari perasaan tidak suka, perasaan benci dan juga perasaan tidak percaya

 

Panca indera adalah cerminan dari hati. Jadi perempuan Samaria ini menggambarkan perempuan yang hatinya rusak! Ini yang terjadi di akhir zaman, banyak anak Tuhan bahkan hamba Tuhan justru hatinya rusak, hatinya kotor, menyimpan kepahitan, menyimpan kebencian dan hal-hal yang tidak baik, jahat dan najis!

 

Perempuan Samaria ini mempersoalkan asal. Ini salah satu praktek hati yang kotor selalu mengedepankan asal! Bagaimana mau tercipta Tubuh Kristus kalau selalu mengedepankan asal. Yang paling sering dalam gereja mengedepankan organisasi. Juga mempersoalkan suku dan kelompok, itu mempersoalkan asal. Dalam gereja mula-mula ini juga terjadi, ada yang mengatakan dari golongan Paulus, ada dari golongan Apolos, tidak bisa menyatu kalau seperti itu!

 

Katanya orang pengajaran tetapi mau menikah masih melihat suku! Padahal Yesus merobohkan tembok pemisah, Israel dan kafir mau disatukan, koq kita masih pertahankan suku! Kamu suku apa, tidak bisa dengan anak saya karena kami dari suku ini. Tuhan tidak mau seperti itu! Kalau selalu mempersoalkan asal, itu menghina salib Kristus, sementara Tuhan Yesus mempersatukan kita.

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Seharusnya kalau kita orang pengajaran, tidak usah persoalan soal asal usul. Kalau sudah satu pengajaran, lihat rohaninya. Itu yang harus dilihat, bukan sukunya! Di dunia saja no rasis, dalam gereja kenapa malah rasis! Dalam persekutuan juga bukan melihat organisasi. Organisasi tidak menyatukan, tetapi pengajaran yang benar yang menyatukan. Organisasi buatan manusia untuk urusan dengan pemerintah. Beda organisasi kalau satu pengajaran, bisa satu. Satu organisasi kalau beda pengajaran tidak mungkin satu, mau diapa-apakanpun tidak bisa jadi satu.

 

Kalau ajaran sudah berbeda dan kita tidak mau bersekutu karena beda ajaran, makanannya sudah lain, sudah racun yang disediakan di situ, itu bukan memecah belah tetapi itu tegas!

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ajarannya berbeda karena tidak sama dengan yang tertulis di dalam Alkitab! Bukan berbeda karena tidak cocok dengan hatiku, tidak sesuai dengan penafsiranku. Yang ajarannya berbeda harus kita hindari, itu ketegasan! Hati-hati, tidak sembarang bersekutu, jangan bilang yang penting satu organisasi. Harus lihat pengajarannya, pokoknya. Boleh bersekutu kalau 1 Firman pengajaran yang benar.

 

Seringkali kita yang mengelompokan sendiri karena salah menerjemahkan Firman itu. Akhirnya begitu ada yang menyampaikan lain sudah dikatakan menyimpang. Lihat apakah ada tertulis dalam Alkitab atau tidak. Karena pengajaran yang benar itu adalah Firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan, membenahi nikah, diberitakan dengan maksud murni, sudah dipraktekan. Seharusnya itu yang menjadi tolak ukurnya. Bukan seenaknya bilang kamu sesat, kamu menyimpang, kamu sudah tamalintang dan lain-lain. Lihat apakah sesuai Firman, tahbisan yang khotbah bagaimana, nikahnya bagaimana, buah pelayanannya bagaimana.

 

2.      Perbuatannya rusak. Yesus katakan kamu sudah 5 kali kawin cerai, yang sekarang ini bukan suami yang sah. Perbuatannya rusak, jatuh dalam puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

 

3.      Perkataannya rusak, perkataan kotor.

 

Ingat 3 keadaan orang yang nikah dan ibadahnya rusak, panca inderanya rusak = hatinya rusak, perbuatannya rusak dan perkataannya pasti rusak. Tetapi syukur dia datang pada tempat yang benar sehingga mendapat pemulihan dan pembenahan. Dia berada di mana?

Yohanes 4:5-8

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

 

Perempuan ini mau datang ke sumur penggembalaan. Jadi tempat pembenahan nikah dan ibadah adalah di sumur penggembalaan, bukan di luar! Mari tergembala dengan benar dan baik, di situ kita dibenahi oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, Firman penggembalaan.

 

Sumur itu adalah sumur Yakub yang dia berikan kepada Yusuf. Yusuf gambaran sidang mempelai. Dalam kitab Kejadian, kita baca tenttang Yusuf, hampir-hampir kita tidak dapati kekurangannya, jadi Yusuf gambaran lemah sidang mempelai. Jadi sumur yang diberikan Yakub kepada Yusuf adalah penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Di sinilah kita diperbaiki, pribadi kita, nikah kita, semua yang sudah hancur diperbaiki, untuk membawa kita menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita bersyukur kalau Tuhan menggiring kita berada dalam penggembalaan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Doa kita supaya keluarga kita juga menikmati sumur penggembalaan, perempuan ini setelah dia dibenahi, dia tidak mau nikmati sendiri, dia undang 1 kota untuk datang kepada Yesus. Jangankan 1 kota, kepada keluarga kita seringkali kita malu untuk bersaksi tentang Kabar Mempelai. Saksikan bahwa kita sudah dibenahi. Undang keluarga kita dalam ibadah natal, ibadah Paskah, ibadah persekutuan, tidak usah malu.

 

Waktu pertemuan Yesus dengan perempuan Samaria adalah pukul 12 siang. Itu adalah waktu matahari bersinar paling terik. Kalau berdiri di bawah matahari tepat jam 12, tidak ada lagi bayangan, tidak ada lagi gelapnya. Artinya di dalam penggembalaan kita menerima sorotan sinar matahari kasih Allah yang penuh yaitu lewat cahaya Injil kemuliaan Kristus, Firman pengajaran yang benar yang menunjuk segala kesalahan dosa kita.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Matius 5:45

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Jangan menghakimi orang yang jahat, matahari kasih Allah juga mau dipancarkan kepada dia. Kita lihat keluarga kita yang masih belum bertobat, bawa dia supaya menerima pancaran sinar kasih Allah. Selama masih melihat matahari terbit, masih ada pancaran sinar kasih Allah yang sanggup menolong. Bukan untuk kita pribadi, jangan egois! Ingat saudara kita, masih banyak yang gelap seperti perempuan Samaria. Minimal kita doakan, bukan dihakimi. Apalagi saya sebagai gembala melihat rohani jemaat, ada yang memang sudah melejit, ada yang stagnan, ada malah yang mundur. Bukan malah diusir yang mundur tetapi digumuli ekstra supaya Tuhan menolong, biar dia menerima sorotan pancaran sinar kasih Allah. Saya terus bergumul dan berdoa supaya yang sudah undur, yang sudah hancur, bisa diperbaiki, dipulihkan. Kalau ada pembenahan nikah dan pembenahan ibadah, itu membuktikan Mesias hadir dalam ibadah kita.

Yohanes 4:25-26

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Jangan tersinggung apalagi marah kalau nikah kita yang rusak itu dibongkar, ditunjuk. Misalkan ada keyboard rusak, kalau mau diperbaiki bagian dalamnya dibongkar dulu. Masa bisa diperbaiki bagian dalamnya kalau tidak dibongkar dulu. Itulah pekerjaan Firman, membongkar semuanya, dicari-cari sampai dapat, oh ini kerusakannya lalu diperbaiki baru disatukan kembali. Jadi jangan malah kalau apa yang terjadi dalam nikah kita dibongkar semuanya, kelakuan suami, isteri dan anak semua dibongkar supaya diperbaiki. Setelah itu diperbaiki, disusun kembali menjadi indah dilihat. Saya bersyukur berada dalam Kabar mempelai, sebab apa yang salah dan tidak benar, dibongkar untuk diperbaiki.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Sikap kita terhadap Firman pengajaran jujur mengaku. Jangan ditutup-tutupi, kita jujur mengakui keadaaan kita dan siap menanggung apapun resikonya. Orang yang mengaku keadaannya yang sudah hancur-hancuran seperti memberi Yesus di kayu salib dengan anggur asam bercampur empedu.

 

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

 

Pada perempuan itu Yesus berkata beri aku minum = aku haus. Salah satu permintaan Yesus di kayu salib, Dia meminta minum.

Yohanes 19:28-29

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Jadi ketika kita mau mengaku segala kesalahan kita, kehancuran kita, kebobrokan nikah dan pelayanan kita, hidup pribadi kita, itu seperti kita memberi minum Yesus di kayu salib dengan air anggur asam bercampur empedu. Maka sebagai timbal balik Yesus memberikan air kehidupan kepada kita.

Yohanes 4:10

4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

 

Siang ini apapun keadaan kita, akui kepada Tuhan. Jujur akui Tuhan ini keadaanku, nikahku seperti ini, pelayananku seperti ini, kehancurannya seperti ini. Akui semua maka kita menerima Roh Kudus. Begitu Yesus minum air anggur asam Dia berseru ‘sudah selesai’. Dengan kita mau jujur mengaku ini nikahku, kita akan mendengar seruan di kayu salib ‘sudah selesai’. Tuhan mampu menyelesaikan semuanya bagi kita. Roh Kudus dicurahkan adalah jaminan bahwa Tuhan menyelesaikan semuanya.

 

Kegunaan air kehidupan, kegunaan Roh Kudus:

1.      Yohanes 7:37-39; 4:29,39

7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Roh Kudus mengalir dalam kita membasahi apa-apa yang sudah kering. Rohani yang sudah kering, Roh Kudus mampu membasahi kembali. Mungkin sudah loyo melayani, bagaimana mau melayani suamiku seperti ini, isteriku seperti itu, anakku hancur seperti ini. Memang pergumulan paling berat itu nikah! Roh Kudus mampu membasahi nikah yang sudah kering. Bahkan Roh Kudus mampu membasahi tanah-tanah di sekitar yang kering, artinya Roh Kudus memampukan kita bersaksi. Kita sudah ditolong, dipulihkan, bersaksi! Kita sudah punya pengalaman dengan Tuhan, saksikan pengalaman dengan Tuhan kepada sesama. Perempuan Samaria yang sudah hancur-hancuran, kesaksiannya membawa banyak jiwa datang kepada Yesus. Jadi jangan dihakimi orang yang sudah hancur-hancuran. Kalau dia dipulihkan dan ditolong oleh Tuhan, kesaksiannya hidup, banyak yang dia menangkan. Dibandingkan orang yang merasa suci, merasa hebat, tidak ada yang dia menangkan.

Yohanes 4:39

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Saya selalu optimis, selama orang itu masih mau datang beribadah mendengar Firman, masih ada harapan ditolong. Satu saat dia akan dipakai Tuhan untuk bersaksi pada yang lain. Kita yang sudah dipulihkan Tuhan ayo bersaksi, lihat di sekitar kita masih banyak tanah yang kering. Jangan cuma kita sendiri yang basah. Kalau tanahnya basah terus sampai berlumpur tidak bisa juga dipakai untuk menanam. Alirkan pada yang lain, bersaksi, biarlah kegerakan pembangunan Tubuh Kristus ini bisa terjadi di mana saja.

 

2.      Yohanes 4:14

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

 

Memancar sampai hidup yang kekal, artinya memampukan kita untuk bisa menyembah Tuhan dengan benar. Rohani semakin disucikan, semakin dibaharui, semakin naik, sampai mencapai hidup yang kekal bersama dengan Tuhan Yesus. Kita menjadi Mempelai WanitaNya yang menyambut Dia dengan suara penyembahan haleluya, waktu Yesus datang.

 

Kerinduan kita bukan hanya kita sendiri, tetapi saudara kita, semua bisa menyambut Yesus di awan-awan dengan seruan haleluya. Betapa sukacita yang tidak terkatakan kalau kita bersama-sama keluarga kita menyeru haleluya. Tidak usah di awan-awan, kalau di rumah saja suami, isteri bersama anak-anak bisa menyembah bersama, itu sukacita yang luar biasa. Apalagi ketika Yesus datang kita bersama menyambut Yesus dengan seruan haleluya, itu puncak sukacita, sukacita yang tidak terkatakan.

 

Biarlah hidup kita, kita bawa kepada Tuhan. Kita menyembah Tuhan yang menjadikan mata air. Siang ini gumuli nikah kita, bawa kepada Tuhan, tunjukan pada Tuhan saya hancur, saya sudah rusak, nikahku sudah tidak karu-karuan, tetapi saya tahu Engkau Pencipta nikah. Di kayu salib seruan Yesus ‘sudah selesai’ Yesus sanggup menyelesaikan semuanya bagi kita. Kalau sudah ditolong, jangan lupa bersaksi, terus menyembah Tuhan, kita akan mencapai puncak sukacita yang kekal, masuk Yerusalem Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar