20250205

Kebaktian PA Imamat, Rabu 5 Februari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:1-5

27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:

27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,

27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.

27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.

27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.

27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.

 

Ini mengenai nazar pentahbisan, mengkhususkan orang untuk melayani Tuhan dan ada nilai nazar yang harus dibayarkan:

Ø  Usia 20 sampai 60 tahun bagi laki-laki 50 syikal, bagi perempuan 30 syikal.

Ø  Usia 5 sampai 20 tahun bagi laki-laki 20 syikal, bagi perempuan 10 syikal.

Ø  Usia 1 bulan sampai 5 tahun bagi laki-laki 5 syikal, perempuan 3 syikal.

Ø  Usia lebih 60 tahun bagi laki-laki 15 syikal, perempuan 10 syikal.

 

Kita membahas usia 1 bulan sampai 5 tahun, ini usia balita. Angka 5 menunjuk angka Korban Kristus, ada 5 luka utama Kristus. Ini angka kemurahan lewat Korban Kristus. Angka 3 menunjuk kematian dan kebangkitan Yesus. Jadi kalau disimpulkan angka 5 dan angka 3 sama-sama menunjuk Korban Kristus yang menjadi dasar ibadah pelayanan kita.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Ini juga ada dalam Wahyu 5:9-10. Darah Yesus yang telah membeli kita dan mengangkat kita menjadi imam dan raja. Angka 5 dan 3 sama-sama menunjuk pada Korban Kristus yang menjadi dasar ibadah dan pelayanan kita. Jadi ibadah itu nilainya sangat tinggi, tidak bisa kita permainkan, tidak bisa kita abaikan. Ibadah itu harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, bahkan harus diperjuangkan.

 

Di sini usia balita sudah harus diperkenalkan dengan ibadah pelayanan, bahkan sejak dari dalam kandungan sudah harus dibawa beribadah melayani Tuhan. Sekalipun dia belum mengerti, tidak mengerti apa-apa, tetapi kita bawa, diajak beribadah melayani Tuhan.

 

Ingat Yesus pernah berkata dari mulut bayi dan anak-anak yang menyusu Tuhan telah menyediakan puji-pujian. Kadang kita salah, anak tidak kita bawa beribadah dengan alasan nanti mengganggu. Justru harus dibawa kepada Tuhan. Ingat anak yang sakit ayan kerasukan roh bisu tuli, ditanya Yesus kepada ayahnya sejak kapan anak ini mengalami seperti ini, dijawab sejak masa kecilnya. jadi sejak kecil anak itu diincar oleh iblis. Bahkan sejak dari dalam kandungan sudah diincar oleh iblis, sebab itu kita bawa untuk beribadah melayani Tuhan.

 

Ayat ini dikutip dari

Mazmur 8:3

8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

 

Matius 21:16

21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

 

Dari ayat yang sudah kita baca ini Tuhan mengajarkan 2 hal:

1.      Anak-anak sejak balita bahkan sejak bayi sudah harus dibawa beribadah melayani Tuhan.

2.      Supaya ibadah pelayanan berkenan kepada Tuhan, kita harus memiliki sifat anak kecil.

 

Apa itu sifat anak kecil? Dikaitkan dengan Imamat pasal 27 tadi yaitu angka 5 dan angka 3, dikaitkan dengan Korban Kristus. Korban Kristus di kayu salib adalah bukti penyerahan diri sepenuh kepada Bapa Sorgawi. Jadi sikap anak kecil adalah penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Supaya ibadah kita berkenan kepada Tuhan maka kita harus ada penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan = percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Itulah anak-anak, apalagi bayi, kalau butuh sesuatu dia tinggal menangis, menyerah kepada orang tuanya. Begitu juga sudah beranjak 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun kalau sudah tidak bisa apa-apa, tinggal menangis. Berserah ada orang tuanya, dia tahu orang tuanya bisa menolong.

 

Mazmur 31:6

31:6 Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

 

Biarlah ibadah pelayanan kita perhatikan hari-hari terakhir ini, apakah ada penyerahan diri sepenuh atau hanya sekedar ceremonial. Kita pelajari praktek penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

1.      Mazmur 119:66

119:66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.

 

Yang pertama percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan itu kita dengar, yakini untuk dipraktekan, bukan untuk diperdebatkan. Prakteknya:

a)      Mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus sehingga bisa mendengar Firman dengan suatu kebutuhan, dengan sungguh-sungguh, sampai kita bisa menikmati Firman Tuhan. Nabi Yeremia mengatakan jika aku bertemu dengan FirmanMu Aku menikmatinya.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Yohanes Pembaptis mengatakan dia sahabat mempelai, sangat bersukacita mendengar suara Yesus Mempelai Pria Sorga.

Yohanes 3:29

3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

 

Sahabat saja bersukacita, apalagi kita yang adalah calon mempelai wanita Tuhan, tentu lebih bersukacita lagi dalam mendengar suara Firman Tuhan. Dulu waktu masa pacaran dan tunangan, rasa-rasanya tidak mau tutup telpon, mau dengar terus suaranya. Begitu juga kita dengan Yesus suara Yesus Mempelai Pria Sorga lewat Firman Tuhan mau kita dengar, kita mau nikmati.

 

b)      Setelah bisa mendengar dengan sungguh-sungguh, kita bisa mengerti Firman.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

c)      Percaya yakin pada Firman, menjadi iman.

 

d)      Praktek, ada perbuatan iman. Iman tanpa perbuatan adalah mati!

Yakobus 2:17

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

 

Seringkali kita katakan ada iman, tetapi tidak ada perbuatan! Begitu kita bisa praktek Firman maka terjadi penyucian, ada keubahan hidup, menghasilkan hikmat kebijaksanaan dari Tuhan. Lebih dari hikmat manusia. Orang yang berhikmat dipakai Tuhan mendirikan rumah dengan 7 tiangnya.

Amsal 9:1

9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,

 

Juga dalam Matius pasal 7 dikatakan orang berhikmat mendirikan rumahnya di atas batu. Artinya kita dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Sekarang terjadi kegerakan Firman, ayo kita nikmati. Silahkan kalau bisa ikut serta langsung, kalau tidak bisa kita ikuti secara virtual, nikmati kegerakan Firman. Dulu kegerakan Firman zaman gereja mula-mula banyak tantangannya, ada yang coba menghalangi tetapi tidak bisa. Kegerakan itu terus terjadi, dari 3000 menjadi 5000 terus bertambah, sekalipun aniaya luar biasa. Pasal 12 Petrus ditangkap, Yakobus dipancung, tetapi kegerakan tidak pernah berhenti. Sekarang kita berada pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Ini tidak akan bisa dibendung. Kegerakan kilat, tidak ada yang bisa menghalangi kilat. Dalam penggembalaan kita nikmati Firman, kalau diikut sertakan keluar ayo kita nikmati juga, menikmati Firman pengajaran yang benar, kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Secara rohani kita dipakai, secara jasmani Tuhan jamin pemeliharaan. Hikmat itu memelihara kehidupan kita.

Pengkhotbah 7:12

7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.

 

Kita punya hikmat, ada Firman dalam hidup kita, itu sudah memelihara dan melindungi kita bahkan sampai di zaman antikristus.

Wahyu 13:18

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Dulu perjalanan orang Israel dari gunung Sinai sampai tapal batas Kanaan, Tuhan pelihara dengan roti manna. Sekarang kita dipelihara secara melimpah lewat Firman pengajaran yang benar.

 

2.      Yesaya 50:10

50:10  Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!

 

Percaya dan mempercayakan diri pada nama Tuhan. Dalam kitab Kidung Agung, Salomo menggambarkan Yesus Mempelai Pria Sorga. Disebutkan di situ nama Salomo, sekarang bagi kita nama Yesus, adalah bagaikan minyak yang tercurah.

Kidung Agung 1:3

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Nama Tuhan = minyak yang tercurah, itulah Roh Kudus. Jadi percaya dan mempercayakan diri pada nama Tuhan = percaya dan mempercayakan diri pada Roh Kudus. Kita berikan hidup kita untuk dikuasai oleh Roh Kudus. Minta kepada Tuhan supaya Roh Kudus mengurapi, memenuhi, menguasai sehingga kita dipimpin oleh Roh Kudus. Jadi bukan hanya ketika di gereja berdoa langsung berbahasa roh, belum tentu. Karena dalam kitab raja-raja terjadi kelaparan dan burung merpati sudah tidak ada, tahi merpati laku terjual, berbahasa roh tetapi ternyata tinggal tahi burung merpati.

 

Bukti pada kita ada Roh Kudus menguasai seluruh hidup kita.

a)      Yesaya 11:2-3

11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

 

Dari 7 roh Allah di sini intinya adalah takut akan Tuhan. Jadi bukti kita dikuasai Roh Kudus adalah menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan, bukan takut pada sesuatu di bumi ini. Mungkin sesuatu di dunia ini bisa sampai membunuh tubuh kita, tetapi Tuhan membunuh sampai jiwa dan roh. Kita belajar takut sama Tuhan. Jangan takut kepada yang bisa membunuh tubuh, tetapi takutlah akan Tuhan yang bisa membunuh tubuh, jiwa dan roh.

 

Apa itu takut akan Tuhan? Membenci dosa sampai dusta.

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Bukan malah mengulang-ulang dosa, tetapi berhenti berbuat dosa bahkan sampai membenci dosa, sampai membenci dusta!

 

b)      Bukti pada kita ada Roh Kudus kita bisa taat dan jujur.

Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Ya Abba, ya Bapa = taat dan jujur, itulah bukti orang dikuasai Roh Kudus.

 

3.      Mazmur 13:6

13:6 Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.

Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

 

Percaya dan mempercayakan diri pada kasih setia Tuhan = kebajikan dan kemurahan Tuhan. Buktinya kita menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik. Baik gembala menjadi teladan tergembala dengan baik, sidang jemaat, pelayan-pelayan Tuhan tergembala dengan benar dan baik.

 

Raja Daud hebat, tetapi dia akui dia sangat butuh penggembalaan, tanpa penggembalaan dia tidak dapat berbuat apa-apa. Dia bersaksi Tuhan adalah Gembalaku takkan kekurangan aku, kebajikan kemurahan Tuhan mengikutiku seumur hidupku. Ini orang yang kaya, hebat, punya kedudukan, status tinggi, tetapi dia percaya dan mempercayakan diri pada kasih setia Tuhan, menjadi pribadi yang tergembala. Apalagi kita yang tidak hebat, yang hebat saja mau tergembala, kita yang tidak hebat ayo tergembala dengan benar dan baik.

Mazmur 23:6

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Mazmur 23:6 (Terjemahan Lama)

23:6 Maka sesungguhnya kebajikan dan kemurahan akan mengikut aku pada segala hari umur hidupku, maka aku akan masuk selalu ke dalam bait Tuhan sampai selama-lamanya.

 

Selalu rindu untuk berada di Bait Tuhan, dalam rumah Tuhan. Tergembala dengan benar dan baik. Di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian terus menerus. Tergembala itu seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar. Di dalam penggembalaan kita dibersihkan, disucikan terus menerus sampai kita suci seperti Yesus suci, bahkan sempurna seperti Yesus sempurna.

 

Apa yang menyucikan kita? Pedang Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2!

Yohanes 15:1-3

15:1  "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Firman yang dikatakan oleh Yesus, itulah Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Membersihkan ranting-ranting pakai benda yang tajam, ranting yang tidak baik dipotong. Firman menyucikan seluruh hidup kita. Itulah kita dapatkan dalam penggembalaan, Firman diulang-ulang memberi kesempatan untuk kita disucikan, terus disucikan sampai sama suci seperti Yesus, sampai sama sempurna seperti Yesus.

 

Firman itu lebih tajam dari pedang bermata 2. Jadi kami yang memberitakan Firman lebih dulu disucikan baru penyucian itu berjalan dalam sidang jemaat. Pelayanan pendamaian itu mulai dari imam, baru keluarga imam, baru seluruh jemaat. Mengapa penyucian tidak berjalan lancar dalam sidang jemaat? Karena kami hamba Tuhan kadangkala tidak mau disucikan atau keluarga gembala tidak mau disucikan, sehingga penyucian tidak lancar kepada jemaat.

 

Imamat 16:17

16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.

 

Bagi diri sendiri, bagi keluarga dan bagi seluruh jemaat. Perhatikan keluarga hamba Tuhan, jangan sampai menjadi penghalang penyucian dalam sidang jemaat karena berulah! Karena kita menikmati berkat Tuhan secara langsung, menikmati ayapan Allah. Jangan seperti Hofni dan Pinehas, gara-gara ulah mereka terjadi Ikabod di tengah-tengah bangsa Israel, kehilangan kemuliaan! Mulai dari isteri, anak-anak saya, juga keluarga daging, kita semua disucikan maka penyucian lancar kepada sidang jemaat. Semua disucikan, waktu Yesus datang tidak ada satupun yang tertinggal, semua bisa menyambut Yesus di awan-awan.

 

Penyucian itu dimulai dari hati.

Matius 5:27-28

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

 

Penyucian dari hati, sumber kehidupan rohani kita, remotenya hidup kita. Kalau remotenya bermasalah semua bermasalah. Apa yang harus disucikan dari hati?

a)      Memandang lalu mengingini, jadi yang disucikan adalah keinginan dosa, keinginan jahat dan najis. Keinginan jahat mengarah pada cinta akan uang, keinginan najis mengarah ada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kalau keinginan jahat dan najis di dalam hati sudah disucikan, maka kita akan selalu ingin diam di dalam rumah Tuhan.

Mazmur 27:4

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

Kita periksa hati kita sudah disucikan atau belum. Hati yang suci selalu ingin untuk diam dalam rumah Tuhan = selalu ingin untuk beribadah melayani Tuhan, ingin Tuhan lebih dari segalanya. Kita periksa, waktu-waktu ibadah apakah hati kita semangat atau loyo? Kalau jemaat rindu datang beribadah, bagaimana dengan kita yang sudah hidup dalam rumah Tuhan?

 

b)      Yakobus 4:8

4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

 

Yang disucikan adalah hati yang mendua, hati yang bimbang. Kalau bimbang tidak dapat apa-apa, malah tenggelam. Hati bimbang, bimbang terhadap pengajaran, bimbang terhadap penggembalaan, bimbang terhadap persekutuan, bimbang terhadap kuasa Tuhan, bimbang menghadapi dosa, mau hidup benar atau berbuat dosa. Hati bimbang disucikan menjadi hati yang kuat teguh hati. Mengikut Tuhan, apalagi kita yang berada di masa-masa penantian, banyak godaan, banyak ancaman, banyak tawaran daging menggiurkan, tetapi hati kita harus kuat dan teguh.

 

Kalau hati sudah disucikan maka penyucian berjalan terus, yaitu penyucian mata kanan.

Matius 5:29

5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

 

Kenapa disebut mata kanan? Bukan mata kiri. Karena kanan itu posisi Yesus Imam Besar duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Mata kita disucikan supaya pandangan kita hanya memandang Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Memandang Yesus, berharap kepada Tuhan, bukan berharap pada apa yang ada di dunia ini.

Ibrani 8:1; 12:1-2

8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Mata kita tertuju pada Yesus Imam Besar karena kita sekarang berada dalam perlombaan rohani, perlombaan yang wajib untuk kita. Kalau tidak mau ikut dalam perlombaan rohani, tidak akan bisa masuk penyingkiran gereja. Supaya berhasil mencapai garis finish, mata kita memandang Yesus saja, pandangan yang rohani, bukan perkara yang jasmani. Bukan berarti kita tidak butuh yang jasmani, kita butuh, tetapi perhatian utama kita pada perkara yang rohani, bukan yang jasmani. Kita memperhatikan pekerjaan, memperhatikan keluarga, itu harus, perhatikan masa depan, perhatikan study, tetapi yang terutama memperhatikan perkara yang rohani. Pandangan hanya kepada Yesus yang memimpin iman kita pada kesempurnaan.

 

Ibrani 12:2-3

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

 

Dalam perlombaan rohani kita juga diperhadapkan dengan tantangan dan rintangan. Kalau atlit lari halang rintang, rintangannya banyak. Pandangan kita hanya pada Yesus Imam Besar yang tekun memikul salib maka kita juga tekun memikul salib, tekun menghadapi tantangan. Menghadapi pergumulan tidak lemah, tidak putus asa. Yesus menjadi kekuatan kita. Yesus satu-satunya yang kita andalkan. Begitu pelayanan sudah maju, tantangan lebih hebat, jangan berkata ‘yah kalau tahu begini!’. Terus maju, berjuang sampai garis finish!

 

Setelah mata disucikan, lanjut penyucian tangan kanan.

Matius 5:30

5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

 

Yakobus 4:8

4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

 

Tangan kanan menunjuk perbuatan disucikan menjadi perbuatan yang benar dan suci, perbuatan yang baik. Tangan kanan juga bicara pelayanan, pelayanan kita disucikan, semangat melayani Tuhan, tidak kering! Kita melayani Tuhan karena kita selalu rindu untuk masuk di Yerusalem Baru. Pemazmur mengatakan jika aku melupakan Yerusalem, biarlah kering tangan kananku. Kalau lupa Yerusalem, tangan kanan kering. Perbuatan dan pelayanan kita disucikan, kita selalu ingat Yerusalem Baru, hatiku rindu untuk ke sana, sehingga terjaga kesucian hidup kita. Tahbisan pelayanannya dijaga terus kesuciannya.

Mazmur 137:5

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

Jangan kering tangan kanan kita! Tangan kanan disucikan sampai kita bisa mencapai Yerusalem yang baru! Biarlah hati kita selalu merindu untuk masuk Yerusalem Baru, maka perbuatan kita selalu dijaga, perbuatan yang suci, perbuatan yang baik. Tahbisan kita dijaga, tahbisan yang suci!

 

Penyucian terakhir bermuara pada lidah atau mulut.

Matius 5:33-37

5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,

5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;

5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

 

Lidah ini sesuatu yang buas! Orang bisa menjinakan binatang buas, tetapi lidah sulit untuk dijinakan. Pagi dia bisa bilang A, siang bisa berubah jadi B, sore jadi C, malam jadi D. Kenapa lidah disebut buas? Karena dikuasai oleh setan binatang buas! Periksa lidah kita, siapa yang menguasai? Yesus Tuhan atau setan, binatang buas!

Yakobus 3:7-8

3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,

3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

 

Periksa lidah kita, di dunia saja ada peribahasa, mulutmu harimaumu. Lidah manusia berdosa adalah lidah yang buas karena dikuasai oleh trio setan, naga di udara itulah setan, binatang buas di darat itulah nabi palsu dengan roh dusta dan kepalsuannya, binatang dari dalam laut itulah antikristus dengan roh hujat, roh kebencian dan ikatan uangnya. Ini yang menguasai manusia sehingga lidahnya menjadi lidah mulut yang buas!

 

Praktek lidah buas:

a)      Amsal 15:4

15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

 

Lidah curang yaitu perkataan-perkataan yang melukai orang lain. Dan paling banyak justru terjadi dalam rumah tangga. Suami lidah curang, isteri lidah curang, anak lidah curang, orang tua lidah curang. Bangun tidur sudah langsung perkataan yang melukai hati! Banyak kali perkataan-perkataan kita hanya melukai hati sesama. Bahkan tidak sedikit mulut gembala melukai hati sidang jemaat. Kalau dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, mulut orang Israel yang seringkali melukai hatinya Musa.

 

Kadang kami hamba Tuhan melukai sidang jemaat, apalagi kami hamba Tuhan muda. Dalam surat Timotius diajar bagaimana menegur orang yang lebih tua.

I Timotius 5:1

5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu,

 

Ini surat Paulus kepada Timotius gembala di Efesus, supaya berhikmat menghadapi orang tua. Ini lidah curang, harus disucikan!

 

b)      Amsal 15:1

15:1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

 

Lidah pedas, mulut rica-rica, perkataan yang membangkitkan amarah. Kita seringkali juga suka bergurau, tetapi kita harus ingat tidak semua orang bisa menerima. Mungkin orangnya biasa bergurau, tetapi kadang dia juga ada dalam situasi banyak pergumulan, banyak masalah, beban berat, lalu ada yang bergurau bisa-bisa dia marah! Kalau kita bergurau lihat juga situasinya, kalau memang wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus jangan tambah digara, bisa mengamuk. Mari kita jaga perkataan kita, jangan ada lidah pedas.

 

c)      Dusta, ini lidah yang paling buas!

Matius 5:37

5:37  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

 

Lidah buas mengarah pada pembangunan Babel. Perempuan Babel duduk di atas binatang buas. Lidah buas mengarah pada pembangunan Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan yang berakhir pada kebinasaan. Biar disucikan menjadi lidah yang lembut. Makanya penyucian dimulai dari hati, menghasilkan lidah yang lemah lembut.

 

Praktek lidah yang lembut:

1)      Jujur mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Dan mengakunya harus dengan jujur. Jangan mengaku ada embel-embelnya, tetapi, karena. Minta maaf isteriku, saya engaku salah, bagaimana kamu begini. Itu masih ada embel-embelnya.

 

2)      Bisa berkata-kata untuk mengampuni kesalahan orang lain. Itu juga lidah lembut. Ada seorang mengaku kepada kita, pengakuannya menyakiti kita, tetapi kita bisa berkata Tuhan ampuni, jangan diperbuat lagi. Apalagi kalau ditambah mari kita berdoa. Saya belajar melakukan itu kepada jemaat, ada jemaat mengaku saya katakan ayo kita berdoa. Bukan malah ditinggal, memang kepala batu, memang pemberontak! Bahkan yang datang pamit keluar saya doakan!  

 

3)      Bisa bersaksi dan menyembah Tuhan.

Filipi 2:11

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Kalau lidah kita lembut maka kehidupan kita akan mengarah pada kesempurnaan. Kalau sudah tidak salah dalam berkata-kata, itulah orang yang sempurna. Kita mengarah pada kesempurnaan, hanya menyeru haleluya waktu Yesus datang kembali di awan-awan. Kita berseru haleluya menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kalau kita mau disucikan maka kita diangkat oleh Tuhan sebagai pelayanan Tuhan yang khusus.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Kalau di dunia saja senang sekali kalau dapat undangan VIP apalagi VVIP. Apalagi kalau kita dikhususkan oleh Tuhan, menjadi pelayan yang khusus. Ayo dipakai semua dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Sebagai pelayanan Tuhan yang khusus tidak mungkin dibiarkan diganggu gugat oleh siapapun, bahkan oleh setan! Orang boleh mengata-ngatai kita, bahkan ada yang mengancam, tetapi kita betul-betul dijaga secara khusus oleh Tuhan. Dan kita tidak akan pernah kering dalam pelayanan. Pelayan Tuhan yang khusus ada minyak urapan kudus di atas kepalanya. Usia boleh bertambah tetapi semangat dalam pelayanan tidak pernah kendor, tidak pernah kering, terus melayani Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita sekalian! Saya bersukacita kalau melihat orang-orang tua, termasuk hamba Tuhan yang sudah tua bisa semangat melayani. Saya yang masih muda harus lebih semangat lagi!

 

Ada 3 tingkatan pelayan Tuhan yang khusus:

a)      Wahyu 17:14

17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

 

Pelayan Tuhan yang khusus adalah yang dipanggil, dipilih dan yang setia. Kita sudah dipanggil dan dipilih Tuhan, jangan lupa harus setia! Jangan tersandung pada panggilan dan pilihan kita. Setia atau tekun = tidak mau dan tidak bisa dihalangi oleh apapun dan oleh siapapun dalam beribadah melayani Tuhan. Saya dipanggil dan dipilih Tuhan menjadi hamba Tuhan sepenuh, tahun 2007 saya sekolah Alkitab, sekarang harus setia sampai garis akhir. Setia ini siap sedia kapanpun waktunya kita dipercaya untuk melayani Tuhan.    

 

Kalau kita menjadi pelayan Tuhan yang dipanggil, dipilih dan setia, hasilnya kita menang atas setan tritunggal = menang atas daging kita, menang atas dosa, menang atas pengaruh-pengaruh dunia. Daging, dosa dan dunia ini yang banyak menimbulkan air mata, itu semua kita kalahkan.

 

b)      Pelayan Tuhan bagaikan biji mata Tuhan. Tidak boleh dijamah oleh siapapun.

Zakharia 2:5-8

2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.

2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:

 

Tanda pelayan Tuhan seperti biji mata Tuhan adalah tegas untuk terpisah dari Babel! Babel itu gereja palsu dengan ajaran palsu, ibadah palsu dan penyembahan palsunya. Segera keluar, jangan bertahan di situ. Tanda kepalsuan itu bisa dilihat dalam Wahyu pasal 17. Kita bukan menghakimi menunjuk satu gereja ini palsu, tetapi kita baca tanda-tandanya dalam Alkitab, kalau ada tanda-tanda seperti itu, tegaslah untuk berpisah dari sana!

Wahyu 17:4-5; 18:7

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Tanda kepalsuan itu hanya menekankan kemakmuran jasmani dan hiburan jasmani tanpa penyucian! Sifatnya memaksa dan mengancam. Kalau persekutuan yang benar terjadi secara wajar, tidak ada paksa memaksa, tidak ada ancam mengancam. Kalau datang puji Tuhan, tidak datang puji Tuhan.

 

Jangan sampai kita terjerumus dalam keadaan gereja seperti ini, harus tegas, lari dari situ, jangan tunda-tunda waktu! Lari ke Sion pusatnya pengajaran, datang dalam persekutuan yang dibina oleh Firman pengajaran yang sehat dan benar! Jangan takut, kita biji mata Tuhan, tidak mungkin dijamah oleh siapapun! Kita tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Coba dijamah, berhadapan dengan Tuhan. Kalau bahu disentuh masih tidak apa-apa, bahkan kepala dipegang masih tidak apa-apa. Coba kalau mata yang disentuh, bisa marah! Biji mata Tuhan tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun!

 

Hari-hari terakhir ini sudah harus tegas berpisah dari Babel. Tegasnya bukan dengan daging, tetapi dalam urapan Roh Kudus.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Tuhan tidak pernah menipu, biji mata Tuhan dinaungi oleh sayap Tuhan.

Mazmur 17:8

17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Tidak sebutir pasirpun bisa masuk. Artinya bukan tidak ada masalah, ada masalah, ada pencobaan, tetapi tidak membuat kita gugur dari iman karena Tuhan menolong, sampai antikristus tidak bisa menjamah. Jangankan menjamah, melihatpun tidak bisa!

 

c)      Mempelai Wanita Tuhan

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Kalimat ini hanya bisa diucapkan oleh suami kepada isteri. Kalau dia bos, tidak bisa berkata pada bawahannya, di mana aku berada di situ engkau berada. Kalau di tempat dia menyimpan uang tidak boleh anak buahnya di situ. Tetapi kalau isteri mau di kamar mandipun isteri boleh berada di situ. Di mana aku berada di situ pelayanku berada, ini adalah hubungan mempelai wanita Tuhan dengan Tuhan Mempelai Pria Sorga, ini suatu hubungan kasih. Buktikan kita calon Mempelai Wanita Tuhan, kita melayani Tuhan dengan kasih. Jadi kita bukan melayani untuk mendapatkan sesuatu, untuk doanya dijawab Tuhan, untuk persoalannya diselesaikan, bukan! Tetapi karena kita mengasihi Tuhan. Mau ditolong, belum ditolong, bahkan tidak ditolongpun tetap melayani Tuhan. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego ‘biarpun kami tidak ditolong kami tidak menyembah patung tuanku, kami tetap menyembah Tuhan!’. Tetapi saya yakin Tuhan tidak akan membiarkan kita, masakan Tuhan membiarkan Mempelai WanitaNya harus terlunta-lunta, Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya.

 

Ayo kita selalu melayani Tuhan dengan kasih Tuhan. Kapanpun, dalam kondisi apapun, kita melayani Tuhan dengan kasih. Saat sakit, saat terbaring tidak berdaya sekalipun bisa tetap melayani Tuhan lewat doa penyembahan. Itu melayani dengan kasih Tuhan. Tidak kendor sedikitpun, dalam susah melayani, saat diberkati melayani, saat dalam tantangan melayani, dalam keadaan semua tenang kita tetap melayani dengan kasih Tuhan. Kita melayani sesama juga dengan kasih Tuhan, bukan dengan daging.

 

Posisi mempelai wanita dengan mempelai Pria Sorga itu bagaikan tubuh melekat pada kepala, dihubungkan dengan leher. Juga sama dengan posisi bagaikan kita bersandar kepada Yesus, bersandar di dada Yesus. Sama seperti yang dibuat rasul Yohanes, saat makan Paskah dia bersandar di dada Yesus. Kita juga demikian, sekarang kita mendengar Firman dan ada perjamuan suci mau kita terima, mari bersandar di dada Yesus.

Yohanes 13:23

13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

 

Yohanes 13:23,25 (Terjemahan Lama)

13:23 Seorang dari antara murid-murid Yesus, yaitu yang dikasihi oleh Yesus, bersandar di sebelah kanan-Nya.

13:25 Oleh yang demikian, sedangkan murid itu bersandar di dada Yesus, lalu bertanya, "Ya Tuhan, siapakah dia itu?"

 

Kita melayani dengan kasih bagaikan bersandar di dada Yesus, kita merasakan detak jantungnya Yesus, kasihnya Yesus, menjadikan Yesus satu-satunya yang kita andalkan, tidak ada yang lain. Melayani menghadapi tantangan yang luar biasa, Yesus satu-satunya yang diandalkan. Dalam nikah menghadapi tantangan, hanya Yesus satu-satunya yang diandalkan, tetap melayani dengan kasih.

Amsal 3:26

3:26 Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

 

Kalau kita selalu bersandar di dada Yesus, tidak akan pernah terjerat. Kita berhasil mencapai finish, mencapai Yerusalem yang baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, duduk setakhta dengan Dia. Kita tidak akan tersandung, tidak akan terjatuh. Yesus satu-satunya yang kita andalkan. Kita mau menerima perjamuan suci, persoalan pergumulan apa yang kita hadapi, bersandarlah di dada Yesus. Saat kita makan Firman, saat kita makan perjamuan suci, kesempatan kita bersandar di dada Yesus, mengandalkan Dia lebih dari segalanya. Semua halangan diselesaikan, dosa-dosa diselesaikan, sampai kita mencapai garis akhir, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk kota Yerusalem yang Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar