20130224

Kebaktian Umum, Minggu 24 Februari 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera saya sampaikan kepada kita sekalian dan selamat kita memandang Tuhan lewat FirmanNya.

Zakharia 1:8-11
8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.
9 Maka aku bertanya: Apakah arti semuanya ini, ya tuanku? Lalu malaikat yang berbicara dengan aku itu menjawab: Aku ini akan memperlihatkan kepadamu apa arti semuanya ini!
10 Orang yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu mulai berbicara, katanya: Inilah mereka semua yang diutus TUHAN untuk menjelajahi bumi!
11 Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.

Ini adalah lampu hijau dari Tuhan untuk kita gereja Tuhan agar kita memahami apa-apa yang akan Tuhan lakukan ke depan ini, sebab apa yang diperlihatkan Tuhan kepada nabi Zakharia ± 2500 tahun yang lampau akan digenapkan pada zaman kita ini.

Di sini ada beberapa ekor kuda, ada yang putih, ada yang merah dan ada yang berbelang-belang. Mereka menjelajah seluruh bumi dan ketika mereka kembali penunggang kuda melaporkan bahwa bumi dalam keadaan aman dan damai. Ini bukan berarti kita umat Tuhan bisa bersantai-santai sebab kuda di sini masih ada dibawah kendali Tuhan, tetapi dalam wahyu pasal 6 dan pasal 9 kuda itu sudah tidak ada kendali dan diberi kebebasan oleh Tuhan untuk menggerayangi dunia ini, terutama manusia di dalamnya.

Kuda itu terhenti karena di depannya ada pokok murad. Pokok murad ini secara rohani menunjuk penampilan anak-anak Tuhan yang mengalami keubahan. Ada pembaharuan sebab menerima turunnya hujan di tengah sidang jemaat. Berbicara hujan itu menunjuk Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Sangat disayangkan ketika hujan Firman pengajaran itu begitu derasnya turun di tengah sidang jemaat tetapi ada yang tidak mau bersikap sesuai dengan tujuan dari hujan yang turun di dalam gereja. Kalau ada yang demikian maka akan mengalami penyesalan yang mendalam. Orang yang demikian tidak akan mendapatkan jalan keluar dan tinggal siap untuk dibakar.

Tujuan Tuhan menurunkan hujan Firman pengajaran adalah supaya sikap karakter kita yang seperti duri diubah menjadi pokok murad, dan bila ada keubahan ini maka kuda (penghukuman) tidak akan berani menerjang.
Yesaya 55:10-13
10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Gereja Tuhan tidak boleh menolak Firman pengajaran turun di dalam sidang jemaat sebab itu suara Tuhan bagi gerejaNya. Dalam Firman pengajaran ada kekuatan untuk mengubahkan sifat kita yang bagaikan semak duri menjadi pohon sanobar yang digunakan menjadi lantai bait Allah (artinya menjadi dasar kekuatan gereja Tuhan) dan menjadi pohon murad yaitu kehidupan yang bisa luput dari bencana. Anak Tuhan yang mencintai Firman pengajaran diubahkan Tuhan menjadi kehidupan yang anti duri, anti kejahatan.
Amsal 8:13
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Kejahatan sekarang semakin hebat dan yang bisa merubah hanya Firman pengajaran. Firman pengajaran ini mempunyai kuasa tetapi tergantung pada kita menerima atau tidak.
Ibrani 6:1,4
1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Orang yang murtad kenyang dengan jalannya sendiri sehingga tidak peduli lagi dengan jalan dari Tuhan.
Amsal 14:14
Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

Orang murtad sulit dibaharui, itu sebabnya mumpung kita masih mendengarkan Firman pengajaran baiklah kita melembutkan hati, menerima Firman Tuhan dan berubah. Kehidupan yang menerima Firman pengajaran yang bisa merubah hidupnya pasti akan menerima berkat dari Tuhan.
Ibrani 6:7-8
7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Jangan sampai duri yang tumbuh dalam sidang jemaat, karena itu mengerikan bagi gembala sebagai petani di ladang Allah. Kalau ada duri, ada perselisihan dan tidak mau berdamai berarti mengundang kutuk, padahal Tuhan Yesus sudah menebus kita dari kutuk.
Galatia 3:13
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Kuda itu terhenti dan terperanjat melihat pokok murad yang adalah hasil keubahan duri yang menjadi pokok murad.
Zakharia 1:8 (Terjemahan lama)
Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan putih warnanya.

Justru di antara pohon-pohon murad ini terjadi percakapan antara penunggang kuda dengan malaikat dimana dikatakan dunia dalam keadaan aman. Itu menunjuk keadaan akhir zaman.
I Tesalonika 5:1-3
1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.

Yang harus kita waspadai adalah rasa aman yang palsu, sebab dunia ini penuh dengan kepalsuan.

Ada dua pengertian kuda di dalam Alkitab:
1.      Kuda berbicara keinginan dan hawa nafsu daging
2.      Kuda menunjuk pekerjaan Roh Kudus.

Dalam menanggapi segala sesuatu kita harus mewaspadai apakah kita berhadapan dengan kuda yakni pekerjaan Roh Kudus atau kuda yang adalah hawa nafsu daging.
Yesaya 31:3
Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Jadi kalau kita menghadapi segala sesuatu permasalahan kita harus meraba apakah ini gerakan kuda daging atau yang rohani. Kalau itu adalah kuda daging jangan kita malah melibatkan diri dalam masalah itu. Kalau itu adalah kuda hawa nafsu daging dan kita tidak hati-hati lalu ikut campur itu sama dengan kita menjewer telinga anjing yang lewat di samping kita dan bila kita salah menangani maka kita bisa ikut terseret dan tergelincir. Jangan kita mencampuri persoalan yang tidak jelas, apalagi sampai ikut-ikutan membicarakan hamba Tuhan yang diurapi.
Mazmur 105:15
Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!"

Ulangan 17:12
Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.

Ketika terjadi dialog maka malaikat itu menceritakan gairah besarnya Tuhan terhadap Yerusalem. Itu sebabnya Tuhan belum melepaskan kendali dari kuda, sebab kalau dilepaskan maka kasian Yerusalem.
Zakharia 1:13-14
13 Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, TUHAN menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan.
14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,

Yerusalem ini menunjuk penampilan akhir dari gereja Tuhan yaitu sebagai mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Gairah Tuhan begitu besar terhadap Yerusalem Baru, istri Anak Domba Allah yaitu gereja Tuhan yang menerima hujan Firman pengajaran. Kalau kita melihat gairah Tuhan yang besar ini masa kita menanggapi dengan sikap sinis, cuek, apatis dan apriori (merasa diri tahu padahal tidak tahu apa-apa).

I Korintus 15:51-52
51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Dalam sekejap mata di sini dalam terjemahan aslinya adalah atomos artinya waktunya tidak dapat dipisah-pisahkan lagi. Kalau benar-benar saudara rindu ke kota Yerusalem Baru maka bawalah dirimu untuk dibangun dan dibentuk lewat pekerjaan Firman pengajaran, jangan malah menolak.

Yesaya 62:1-5
1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
3 Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
4 Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Ini puncak gairahnya Tuhan yaitu kalau gerajaNya tampil sebagai mempelai wanitaNya. Oleh sebab gairah Tuhan ini maka Tuhan tidak akan pernah berhenti bekerja.
Yesaya 62:1-3
1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
3 Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.

Tuhan terus bekerja melalui curahan Firman pengajaran di tengah sidang jemaat, sehingga sidang jemaat menghasilkan buah-buah dan diberkati oleh Tuhan serta sukacita abadi menjadi milik kita.
Yesaya 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Gairah Tuhan begitu besar untuk mendapatkan sidang mempelaiNya sehingga Ia rela dipaku di atas kayu salib dimana sengsara dialamiNya mulai dari taman Getsemani. Tuhan membawa 3 muridNya untuk menemani ketika Ia berdoa tetapi mereka bertiga malah tidur dan tidak mendukung guruNya.
Padahal dalam doanya peluh Yesus berubah menjadi darah. Begitu juga Yesus rela mandi keringat dengan darah untuk kita gereja Tuhan tetapi kita seringkali tidak mendukung dan tidak menyambut kasih Tuhan ini bahkan kita menyambut dengan duri, menyambut dengan sikap tidak mau berdamai karena terus mempertahankan ego kita.

Seharusnya kita mengurus diri masing-masing. Coba setiap orang berprinsip mau selamat maka pasti mau berdamai dan tidak usah mengurus orang lain, tidak usah mempersalahkan orang lain. Kalau orang lain tidak mau berdamai maka itu urusan orang itu sendiri (yang tidak mau berdamai).

Kemudian datang kelompok yang mau menangkap Yesus di Getsemani yang dipimpin oleh Yudas, murid Yesus yang mengkhianatiNya hanya karena persoalan perut. Dengan ciuman Yudas menyerahkan Yesus. Namun karena gairah Yesus yang besar untuk mendapatkan saudara maka Dia tidak menghiraukan semua itu dan rela melepaskan semua hak-hakNya.

Selanjutnya Ia dibawa pada pengadilan Kayafas, Herodes dan Pilatus dan akhirnya menempuh jalan Via
Dolorosa menuju ke bukit Golgota untuk di salib. Ketika dalam keadaan perih sekujur tubuh di atas kayu salib perkataan yang pertama keluar dari mulut Yesus adalah “ampunilah mereka”. Kenapa bahasa ini hanya kita baca dan tidak bisa kita praktekkan terutama di dalam nikah! Kenapa sesama anak Tuhan tidak saling mengampuni, apakah kita mau kena kutuk lagi dan dibakar?

Yesaya 31:3
Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Yesaya 62:1
Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Ini berangkat dari gairah Tuhan kepada Yerusalem, yaitu mempelai wanitaNya. Tuhan rindu gerejaNya tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar