20140920

Kebaktian Doa, Sabtu 20 September 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 6:7-14
6:7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, -- demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta isinya."
6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu rumah, mereka akan mati.
6:10 Dan jika pamannya, pembakar mayat itu, yang datang mengangkat dan mengeluarkan mayat itu dari rumah itu, bertanya kepada orang yang ada di bagian belakang rumah: "Adakah lagi orang bersama-sama engkau?" dan dijawab: "Tidak ada," ia akan berkata: "Diam!" Sebab tidaklah patut menyebut-nyebut nama TUHAN!
6:11 Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah, maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi rosokan.
6:12 Berlarikah kuda-kuda di atas bukit batu, atau dibajak orangkah laut dengan lembu? Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh!
6:13 Hai kamu, yang bersukacita karena Lodabar, dan yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita merebut Karnaim bagi kita?"
6:14 "Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan suatu bangsa melawan kamu, hai kaum Israel," demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam, "dan mereka akan menindas kamu dari jalan yang menuju ke Hamat sampai ke sungai yang di Araba."

Disebutkan di sini Tuhan bersumpah demi diriNya sendiri. Ini ditujukan kepada orang Israel yang merasa aman padahal rasa aman yang palsu. Kalau Tuhan tidak memberikan Firman maka mereka akan terbuai terus dan tidak merasa ada kesalahan dan kekurangan sebab dari sisi kehidupan lahiriah mereka memang diberkati sehingga dengan kelimpahan berkat ini mereka telah mengukur bahwa mereka tidak salah di hadapan Tuhan. “Kalau saja salah tentu tidak akan diberkati” begitulah pemikiran mereka. Tetapi setelah Tuhan datang mengukur mereka lewat pelayanan nabi Amos yang menyampaikan bahwa apa yang mereka nikmati itu sebenarnya adalah rasa aman yang palsu.

Kuncinya untuk menikmati rasa aman yang asli Tuhan katakan dalam ayat yang keenam.
Amos 6:6
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!

Jadi supaya kita menikmati rasa aman yang asli maka kita harus menaruh perhatian yang serius terhadap keturunan Yusuf. Berbicara Yusuf itu adalah gambaran sidang Mempelai. Kalau kita tidak ada perhatian tentang hal ini, atau dengan kata lain kita tidak membawa diri untuk menjadi Mempelai maka tidak akan menikmati rasa aman yang asli.

Bagaimana bukti seseorang membawa diri untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan?
1.      Menaruh perhatian serius ketika Firman Tuhan diberitakan.
2.      Bukan hanya mendengar saja tetapi juga melakukan.

Yakobus 1:22
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Pendengar firman itu banyak tetapi ketika didorong menjadi pelaku maka banyak yang tidak mau. Kalau mendengar dan tidak melakukan Firman itu berarti menjadi penipu diri sendiri. Kalau diri sendiri kita tipu apalagi orang lain, tentu mudah sekali untuk menipu.

Orang Israel bertanya Firman kepada Tuhan melalui Yeremia. Yeremia sebenarnya tahu hati mereka tidak tulus tetapi mereka tetap mengatakan akan menerima Firman Tuhan, baik atau tidak baik bagi diri mereka. Tetapi setelah 10 hari lalu Firman Tuhan datang, mereka malah menolak dan mengatakan Yeremia pembohong. Padahal sebenarnya yang pembohong adalah diri mereka.
Yeremia 42:5-7,20; 43:1-2
42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.
42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
42:7 Sesudah sepuluh hari datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.
42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di atas,
43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,

Mendengar Firman itu sama dengan menghadapkan diri kita di depan cermin.
Yakobus 1:23-24
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

Karena mereka tidak membawa diri pada sasaran pembentukan Tubuh Kristus, bagaikan kehidupan yang tidak mau menggabungkan diri atau mengkaitkan diri pada keturunan Yusuf, maka setelah Tuhan yang melihat hal itu Tuhan bersumpah. Menghadapi kehidupan yang memiliki rasa aman yang palsu Tuhan bersumpah. Ketika Tuhan mengarahkan gereja Tuhan untuk masuk dalam rasa aman yang asli, Tuhan juga bersumpah, bahkan lebih hebat. Tuhan bukan hanya bersumpah tetapi ditambah dengan janji. Apalagi yang kita ragukan, apalagi yang kita sangsikan dari Tuhan.
Ibrani 6:18-19
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Mana yang kita pilih? Apakah kita mau Tuhan bersumpah demi diriNya untuk menghancurkan rumah besar dan membuat rumah kecil menjadi rongsokan. Akhirnya yang mendiami rumah yang besar dan rumah yang kecil bernasib sama sebab mereka ada dalam kehidupan yang sama, mereka tinggal di Lodabar. Lodabar artinya tidak ada rumput, tidak ada roti. Jadi mereka ini merasa tidak butuh Firman (rumput penggembalaan) sebab secara lahiriah mereka berkelimpahan sehingga mengecilkan Firman penggembalaan.
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Amos 6:13
6:13 Hai kamu, yang bersukacita karena Lodabar, dan yang berkata: "Bukankah kita dengan kekuatan kita merebut Karnaim bagi kita?"

Mereka bersukacita karena Lodabar, bersukacita padahal tidak ada Firman penggembalaan. Mustinya bersukacita karena Firman penggembalaan deras turun sehingga ada peluang untuk dia disucikan, dibasuh dan dimandikan air Firman Allah sehingga dia tergolong dalam keluarga Yusuf. Mereka rasa aman tetapi palsu. Rasa aman yang murni adalah berada di dalam Firman penggembalaan.

Ketika Daud dilantik sebagai raja dia ingat janjinya kepada Yonatan dan dia mencari keturunan Saul untuk menepati janjinya. Akhirnya diberitahu ada keturunan Saul yang namanya Mefiboset yang tinggal di Lodebar. Dua kali Daud berkata: “aku akan menunjukkan kasihku kepadanya” dan di antaranya Daud berkata: “aku akan menunjukkan kasih Allah kepadanya”. Dua kali perkataan “kasihku” itu mengapit “kasih Tuhan”. Apalah arti beribu kali mengatakan mengasihi seseorang kalau tanpa kasih Tuhan, itu tidak ada artinya. Sekalipun berlimpah-limpah perkataan dan prilaku kita terhadap seseorang untuk membuktikan kita mengasihinya tetapi kalau tanpa kasih Allah, kasihnya itu tidak akan bertahan.

Jangan tinggal di Lodabar, jangan tinggal dalam penggembalaan yang tidak ada Firman penggembalaan di dalamnya. Kalau saudara berada pada penggembalaan seperti itu berarti saudara yang rugi.
II Samuel 9:1,3,5-7
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
9:6 Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."

Makhir artinya terjual. Jadi orang yang ada di Lodebar dan tinggal di Makir berarti dia terjual. Orang yang tanpa Firman penggembalaan sebenarnya sudah terjual.


Roma 7:14
7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Sekalipun berkata mengasihi seseorang tetapi tanpa kasih Tuhan itu nihil. Orang yang mengasihi orang lain tanpa kasih Tuhan berarti hanya sebatas pada kasih fileo atau kasih persahabatan, lebih parah lagi kalau hanya sebatas kasih eros (nafsu).

Ada dua sumpah Tuhan, sumpah kepada orang yang tidak mengkaitkan diri dengan keturunan Yusuf dan sumpah terhadap kehidupan yang mau mengkaitkan diri dengan keturunan Yusuf.

Orang yang tidak mempunyai roh Mempelai akan merubah keadilan menjadi racun dan mengubah kebenaran menjadi ipuh.
Yesaya 5:20
5:20 Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

Tuhan bersumpah akan menghancurkan kehidupan yang seperti ini. Tuhan tidak ingin kita berada di bawah sumpah Tuhan untuk menghancurkan tetapi Tuhan mau menarik kita supaya berada pada sumpah dan janji terhadap orang yang menikmati rasa aman yang asli.

Ibrani 6:17-18
6:17 Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.

Orang yang mencari perlindungan adalah kehidupan yang dihinggapi rasa takut dengan keadaan dunia ini. Setelah membaca situasi dunia dan mencocokan dengan Firman maka orang ini tahu bahwa dia berada pada situasi kondisi dunia yang sangat berbahaya. Karena dia tahu ada bahaya di depan maka dia mencari perlindungan. Ini langkah yang harus kita ambil.

Tuhan menginginkan kita untuk mengambi satu langkah yaitu “mencari perlindungan”. Setelah kita mau melangkah maka dari pihak Tuhan, Tuhan akan memberikan dorongan yang kuat. Ada dua hal yang secara paralel akan mendorong kita.
1.      Firman pengajaran. Orang yang mencari perlindungan terlihat minatnya untuk mendengar Firman itu besar sekali. Sebab dia merasa kelimpahan Firman itu adalah kekuatan Allah yang mendorong dia.
2.      Roh Kudus.
Yohanes 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Tuhan mendorong kita untuk menjangkau pengharapan yang ada di depan. Pengharapan itu adalah jangkar yang kuat. Dikatakan “jangkar” berarti ada hubungannya dengan laut. Alkitab mengatakan kita ini sedang mengarungi laut. Berbicara tentang jangkar berarti kita sedang diperhadapkan dengan ombak besar di laut.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Siapa yang mengoncang sehingga muncul ombak besar? Itulah kekuatan antikrists. Itulah yang bergerak di hari-hari terakhir ini.
Wahyu 17:15
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Ibrani 6:19
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,

Itu sebabnya kita membutuhkan jangkar yang kuat itulah pengharapan. Bagaimana kita bisa berada di dunia yang dalam keadaan serba runyam ini kemudian kita tidak memiliki pengharapan. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman. Inilah ras aman yang asli. Bagaimana kita bisa terpelihara dengan pengharapan yang kita miliki kalau tanpa Firman dan Roh Kudus.

Pengharapan kita ada di belakang tabir berarti di ruangan maha suci. Itulah yang digambarkan sebagai keturunan Yusuf, itulah Mempelai Wanita, itulah istri Anak Domba Allah, itulah yang disebut Tubuh Kristus. Kita boleh berucap “saya anggota Tubuh Kristus, saya pelayan pembangunan Tubuh Kristus” tetapi apakah jangkar kita ada di sana, ada di belakang tabir? Setelah dipaparkan sebagai anggota Tubuh Kristus ternyata kehidupan itu jauh panggang dari api.

Tuhan Yesus yang membayar harga untuk membuka jalan bagi kita untuk masuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Tuhan bersumpah “rumah besar akan dirobohkan, rumah kecil menjadi rongsokan” sehingga Tuhan menunjukkan sesuatu yang mustahil “kuda yang berlari di gunung batu dan orang yang membajak laut”. Begitulah keadaan manusia Kristen yang merasa aman tetapi tanpa Firman penggembalaan. Itu rasa aman yang palsu, tidak ada dorongan untuk berada di ruangan maha suci menjadi keturunan Yusuf, menjadi Mempelai Wanita, orang tersebut bagaikan mengerjakan pekerjaan yang sia-sia.

Dulu bagi bangsa Israel ini masih dalam bentuk simbol, berupa gambaran. Tetapi bagi kita ini sudah berupa wujud. Bukan lagi ibadah dalam bentuk gambaran tetapi sudah menjadi wujud karena Tuhan Yesus sudah membayar harga. Jalan ke ruangan maha suci sudah dirintis oleh Tuhan. Tuhan Yesus ke ruangan maha suci meletakkan jangkar supaya kita yang sedang berlayar tidak diombang ambingkan ke luar tetapi ditarik ke dalam ruangan maha suci. Itu sasaran kita menjadi orang Kristen. Tugas kami hamba Tuhan adalah mendorong saudara dan mendorong diri kami supaya tidak terlepas dari jangkar yang sudah dilabuhkan oleh Tuhan.

Jangkar itu pengharapan, jangan kita lepaskan. Kalau melepas jangkar itu musibah/ kehancuran besar.
Ayub 11:18
11:18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram;

Selalu disebutkan iman, pengharapan, kasih. Kalau pengharapan ini goncang maka iman bisa goyang demikian juga kasih bisa goyang. Karena memiliki pengharapan maka dia merasa aman terkendali, tidak akan ada yang dapat mengusik dia.

Kalau saudara sedang tidur masih bisakah menjaga diri? Tidak mungkin! Tetapi Alkitab mengatakan karena perlindungan itu sudah ada yaitu pribadi Tuhan yang dikatakan tidak pernah tertidur maka kita pasti aman. Sebenarnya kalau kita mau membawa diri menjadi keturunan Yusuf, menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka Tuhan sudah menjamin kehidupan itu. Dalam pengertian kita akan aman.

Amos 6:9
6:9 Dan jika masih tinggal sepuluh orang dalam satu rumah, mereka akan mati.

Angka 10 di sini menunjuk milik Tuhan (angka Firman) tetapi sudah lepas dari Tuhan. Kita bisa mengatakan diri kita adalah miliknya Tuhan tetapi dari pihak Tuhan terlalu mudah untuk Tuhan lepaskan. Mengapa? Bukan Tuhan yang kejam tetapi kita yang tidak mempertahankan posisi kita sebagai milik Tuhan. Ucapan milik Tuhan yang keluar dari bibir mulut kita cuma slogan belaka.

Amos 6:8
6:8 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi diri-Nya, -- demikianlah firman TUHAN, Allah semesta alam --: "Aku ini keji kepada kecongkakan Yakub, dan benci kepada purinya; Aku akan menyerahkan kota serta isinya."

Israel sudah digerogoti dengan roh congkok sehingga sukar untuk merendah.

Amos 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Maka Tuhan Hua sudah bersumpah demi diri-Nya, demikianlah firman Tuhan, Allah serwa sekalian alam: Bahwa Aku jemu akan jemawa Yakub dan Aku benci akan segala maligainya, maka sebab itu Aku kelak menyerahkan negeri itu serta dengan segala isinya.

Maligai menunjukkan tempat tidur dan ada hubungannya dengan suasana mempelai. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang raja yang mengadakan pesta, salah satu orang yang menolak undangan adalah orang yang baru menikah. Dia berkata: “Aku baru menikah. Katakan kepada raja yang mengundang itu aku tidak bisa datang karena aku baru menikah”. Inilah orang yang bersukacita karena maligai dan tidak mau datang pada pesta nikah Anak Domba Allah. Dia merasa ada roh mempelai tetapi mempelai daging. Ini jangan sampai ada pada diri kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar