20140903

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 3 September 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yeheskiel 47:3-4
47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Kegerakan yang bertahap tidak tanpa ukuran. Ini kegerakan yang bertahap yang memuncak pada kegerakkan yang besar di mana daging tidak terlihat lagi dan yang terlihat hanyalah kepala, itulah Tuhan Yesus. Ini adalah kegerakan bertahap yang selalu diukur dengan angka 1000. Angka 1000 adalah angka kekudusan/kesucian.
Keluaran 20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

Yang pertama diukur oleh Tuhan adalah kaki. Sebelum Tuhan menyuruh umat Israel membangun Tabernakel terlebih dahulu Tuhan mempertontonkan kakiNya. Setelah menunjukkan kaki maka kemudian Tuhan menyuruh mereka membangun Tabernakel.
Keluaran 24:9-10
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

Yang ikut menyaksikan antara lain adalah dua anak Harun yaitu Nadab dan Abihu. Namun setelah Tabernakel dibangun malah mereka yang gugur karena tidak mau belajar dari apa yang diperlihatkan oleh Tuhan. Kaki itu adalah tumpuan tubuh dan itu menunjuk pendirian.

Tuhan tidak pernah melupakan jejak kakiNya, di mana Dia berjejak di sana Dia dipermuliakan. Kedatangan Tuhan kedua kali juga dikaitkan dengan kaki Tuhan. Ketika kakiNya berjejak di gunung maka gunung itu terbelah dan terciptalah suatu lembah yang luas. Artinya di mana Tuhan Yesus dianiaya di situ juga Tuhan Yesus dipermuliakan. Disaat saudara merasa terhimpit dan teraniaya di situ juga saudara akan dipermuliakan. Itu sebabnya kita tidak usah menjadi lemah ketika mendapatkan himpitan dan tantangan sebab Tuhan akan memperlihatkan kemuliaan asalkan kita memperhatikan kaki kita yaitu pendirian kita.

Kalau kita masuk dalam pembangunan Tabernakel, pembangunan Tubuh Kristus maka yang kena ukuran pertama adalah kaki yang menunjuk pendirian kita. Tuhan tidak akan pernah melupakan itu. Tuhan sangat memperhatikan tempat kakiNya dan itu dikaitkan dengan kita gereja Tuhan.
Yesaya 60:13
60:13 Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.

Tidak mungkin Tuhan akan mempermuliakan tempat kakiNya kalau goyah. Tidak mungkin Tuhan mempermuliakan kita sebagai tumpuan kaki Tuhan kalau kita goyah!

Pemberitaan Firman Allah bukan untuk menyenangkan telinga orang yang mendengar.
Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

I Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Tetapi dalam pergaulan kita menyenangkan semua orang. Kalau mendapat teguran Tuhan itu tanda Tuhan mengasihi kita. Kalau kita dikasih Tuhan pasti Tuhan akan datang antara lain lewat teguran, nasehat.

Yesaya 60:13-14
60:13 Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Tuhan mau mempermuliakan telapak kaki anak Tuhan. Dengan Tuhan memperlihatkan kaki, berarti Tuhan mengambil bentuk manusia. Dalam terjamahan aslinya adalah Anthropomorphisme. Berasal dari dua kata: Anthropos = bentuk
                Morphe     = manusia

Tujuannya untuk menjadi teladan bagi kita manusia. Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan kaki karena kita punya kaki. Tuhan menyatakan “Aku mendengar” berarti Tuhan punya telinga karena kita juga mempunyai telinga. Tuhan mencium karena Tuhan mempunya hidung sama seperti kita mempunyai hidung. Tuhan mempunyai mata untuk melihat karena kita manusia juga mempunyai mata. Tuhan bersuara berarti mempunyai mulut (kerongkongan) sama seperti kita juga mempunyai mulut.

Telinga ada dua untuk banyak mendengar Firman, mata ada dua untuk melihat Firman dan mulut hanya satu supaya jangan banyak bicara. Kalau berbicara A tetap A jangan bicara A kemudian B itu berarti mulutnya sudah lebih dari satu.

Kalau kita dikasihi oleh Tuhan pasti akan Tuhan lawati dalam teguran dan nasihat. Masakan saya mengasihi sahabatku, lalu saya diam tidak menegur? Ketika ada kesalahannya apalagi bila kesalahan itu berbahaya bagi jiwanya.

Dalam Yehezkiel pasal 47, 4 kali dikatakan diukur dan ukurannya sama yaitu 1000, itulah angka kesucian. Kaki yaitu pendirian kita diukur dan standarnya kesucian, lutut yaitu penyembahan kita diukur dan standarnya kesucian, pinggang kita diukur sampai pada standar kesucian dan akhirnya seluruh tubuh berada di bawah air karena berenang dan yang tampak hanyalah kepala yaitu Tuhan, ukurannya juga kesucian.

Tuhan rindu agar saya dan saudara menjadi seperti Dia. Tidak kebetulan sebelum pembangunan Tabernakel, kaki Tuhan yang lebih dahulu diperlihatkan. Tetapi orang yang menyaksikan yaitu Nadab dan Abihu, malah mereka yang duluan gugur. Jangan sampai yang menyaksikan bagaimana teguhnya Tuhan untuk membangun Tabernakel, membangun TubuhNya, malah orang itu yang gugur.

Sebab itu biarlah kita memperhatikan Firman Tuhan. Jangan kita berkata suara Firman itu adalah amarah seseorang. Itu bukan marah seseorang, tetapi itu adalah penampilan kasih sayang Tuhan melalui seseorang (hamba Tuhan).

Kegerakan Tuhan itu bertahap danTuhan tidak langsung membuat air itu membanjir. Kegerakan itu mulai dari mata kaki lalu sampai dilutut kemudian meningkat sampai di pinggang dan akhirnya tidak bisa diarungi lagi. Itu cara Tuhan dalam kegerakan, itu sebabnya kalau kita bisa menjiwai ini maka kita tidak akan lepas dan pasti berhasil masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, masuk dalam kegerakan yang luar biasa yang akan terjadi di akhir zaman ini.

Dalam perjalanan rasul Paulus begitu dia masuk ke Eropa dia berhadapan dengan kelompok Stoa dan Epikuros. Mereka orang-orang intelek yang mau menghadang rasul Paulus tetapi tidak bisa. Lalu mereka mau berkompromi dengan rasul Paulus namun Paulus tidak mau. Tetapi begitu liciknya mereka sehingga berhasi mempengaruhi para pengikut rasul Paulus. Mereka inilah yang berkompromi dengan kelompok Stoa dan Epikuros sehingga menghasilkan Genostik. Inilah awal mula munculnya Teologia, yang mau mempelajari Tuhan/ Firman Allah seperti mempelajari riwayat hidup manusia. Inilah yang marak di hari-hari terakhir ini.

Genostik ini mencampur adukan ilmu dunia dengan Injil. Tujuan penampilan paham genostik adalah untuk menggoyahkan pendirian kita, untuk mengoyangkan lutut (penyembahan) kita, untuk mengoyangkan pinggang kita sehingga kita tidak masuk dalam kegerakan yang besar. Kalau tidak mengerti tentang hal ini maka kita bisa terjebak sehingga hancurlah pendirian kita dan tidak akan bisa menyembah lagi Tuhan akhirnya penyembahan akan membias pada perkara yang lain, utamanya akan menyembah kepada mamon karena ke situlah arah genostik akan mengendalikan kita.

Penyembahan kita harus mengarah kepada satu Figur yaitu Tuhan Yesus. Orang Majus dari jauh dituntun oleh bintang dan bertemu Firman yang dibacakan oleh imam-imam di Yerusalem sehingga mereka diarahkan ke kandang domba di mana Tuhan Yesus dibaringkan. Itulah Figur yang harus mereka sembah dan untuk itu mereka membayar mahal. Lutut diukur, jangan sampai penyembahan kita membias. Kita tidak akan bisa mengabdi atau menyembah pada dua figur.
Lukas 16:13-14
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Ketika orang-orang Farisi disentuh tentang penyembahan mereka yang salah malah mencemooh Tuhan Yesus. Padahal Tuhan bermaksud meluruskan mereka agar tidak sia-sia mereka hidup di Sinagoge, di rumah Tuhan. Tuhan menunjukan bahwa mereka telah menyembah dua figur dan tidak lagi menyembah satu figur, lutut mereka sudah tidak dalam kesucian lagi.

Rasul Yohanes saja dua kali salah dalam menyembah. Pertama dia menyembah malaikat yang juga adalah hamba Tuhan.
Wahyu 19:10
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Hal ini terulang lagi, tetapi syukur malaikat ini mengingatkan dan tidak mau dia yang disembah.
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Rasul Yohanes menerima hal ini dan dia sadar sehingga tidak lagi melakukan untuk ketiga kalinya.

Pendirian dalam pembangunan Tubuh Kristus itu diukur oleh Tuhan, penyembahan itu juga diukur. Tuhan mencari jejakNya dan kalau kita juga ada pada jejak Tuhan maka kita ikut dipermuliakan bersama dengan Tuhan Yesus.

Yesaya 60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Betapa bahagianya kalau saudara disebut “kota Tuhan”. Kota Tuhan tidak ada dua tetapi hanya satu yaitu Yerusalem Baru. Abraham dari jauh melambai-lambai kapan dia berada di sana. Yerusalem Baru itulah Mempelai Wanita Tuhan dan kita sekarang sedang menuju ke sana.

Itu sebabnya kalau Tuhan mengukur telapak kaki kita maka kita harus menyerah kepadaNya, begitu juga kalau Tuhan mau mengukur lutut kita. Karena Tuhan mengambil rupa sebagai manusia maka Tuhan juga pasti akan menolong kita.

Aliran Genostik sekarang banyak dalam gereja, termasuk hipnotis yang masuk dalam gereja. Ini adalah pekerjaan kuasa kegelapan, ini kombinasi antara injil dan hikmat manusia. Mereka mau mempelajari Tuhan lewat akal budi manusia seperti mempelajari otobiografi seseorang. Inilah yang dahulu begitu hebat menghambat rasul Paulus. Memang dia tidak berhasil menghadang rasul Paulus, namun berhasil berkompromi dengan para penerusnya sehingga menghancurkan perjalanan gereja.
Kisah Para Rasul 17:18
17:18 Dan juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitan-Nya.

Penyembahan ini diukur oleh Tuhan. Daniel sekalipun beresiko tinggi, diancam tentang penyembahannya namun dia tetap menyembah Tuhan 3 kali sehari dengan berkiblat ke Yerusalem. Artinya ketika kita menyembah arah penyembahan kita harus selalu fokus kepada Yerusalem Baru. Ini sesuai dengan doa Salomo yang dikaitkan juga dengan kita bangsa kafir yang kelak akan datang kepada Tuhan.

Begitu indah rencana Tuhan kepada kita bangsa kafir. Tuhan membuka kesempatan kepada kita bangsa kafir. Kita harus bersyukur sebab mengetahui ke mana arah kiblat kita. Berkiblat ke Yerusalem berarti kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penyembahan kita jangan membias, penyembahan kita harusnya hanya tertuju pada satu figur yaitu Tuhan Yesus dan kita akan bertemu denganNya di Yerusalem Baru.

Zakharia 14:4-5
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.

Lembah yang sangat besar itu menutup lembah yang lain yaitu lembah Yosafat. Lembah Yosafat adalah lembah arema peperangan. Jadi kedatangan Tuhan Yesus memberikan kedamaian. Jadi kaki yang menjejak bukit Zaitun benar-benar menghabiskan roh yang menyebabkan tidak ada damai dan memunculkan kedamaian (kerajaan 1000 tahun damai).

Ketika kita merenungkan kaki Tuhan maka biarlah hati kita tersentuh melihat kaki yang mendapatkan kita supaya kita bisa damai dengan Tuhan, damai antara suami istri dan supaya kita bisa berdamai dengan sesama. Inilah yang akan terjadi di penghujung akhir zaman, Tuhan akan mengarahkan kita pada satu tingkat yang luar biasa.

Tuhan mengambil rupa manusia untuk mengajar kita manusia. Mulut ditaruh di depan supaya kita jangan berbicara di belakang tetapi supaya kita bicara terang-terangan.

Penyembahan ini sangat dikagumi oleh Tuhan. Rasanya mustahil dari padang gurun ada pendupaan yang naik. Dari kondisi yang tidak menguntungkan di padang gurun, tempat yang tandus, banyak kalajengking, tidak ada air, tetapi ada penyembahan yang naik. Kalau kita bisa menaikan penyembahan dari tempat/ situasi yang tidak menguntungkan maka itu membuat Tuhan sangat kagum.
Kidung Agung 3:6
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

Membumbung berarti semakin tinggi. Kalau semakin tinggi maka semua yang ada di bawah itu menjadi kecil. Kalau penyembahan kita semakin tinggi maka dunia ini semakin jauh dan isinya terlihat makin kecil.

Setelah lutut selanjutnya diukur 1000 hasta dan air itu sampai di pinggang.
Yeremia 13:5-7
13:5 Maka pergilah aku, lalu menyembunyikannya di pinggir sungai Efrat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
13:6 Sesudah beberapa waktu lamanya, berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah segera ke sungai Efrat mengambil dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!"
13:7 Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya, tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apa pun.

Ikat pinggang menggambarkan bangsa Israel sendiri yang digambarkan bagaikan ikat pinggang Tuhan. Mereka melepaskan diri dari pinggang Tuhan sehingga akhirnya mereka kena bencana. Kalau saja mereka melekat di pinggangnya Tuhan maka pasti tidak akan kena bencana. Kalau ada dipinggang Tuhan tidak ada yang bisa melepaskannya kecuali ikat pinggang itu sendiri yang melepaskan diri.

Yeremia 13:8-10
13:8 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:9 "Beginilah firman TUHAN: Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem.
13:10 Bangsa yang jahat ini, yang enggan mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apa pun.

Kenapa orang Israel melepaskan diri dari ikat pinggang Tuhan? Sebab penyembahan mereka sudah membias, tidak lagi tertuju kepada Tuhan.
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,

Yeremia 13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Sebenarnya maksud Tuhan mereka diletakkan sebagai ikat pinggang Tuhan supaya mereka menjadi:
1.      Umat Tuhan
2.      Ternama
3.      Terpuji
4.      Terhormat

Ketika Tuhan Yesus membasuh kaki murid-muridNya, Tuhan melepas jubahNya dan mengikat pingganNya. Dengan ikat pinggang Tuhan membersihkan kaki mereka. Maksudnya supaya mereka benar menjadi umat Tuhan, ternama, terpuji dan terhormat. Kalau seorang hamba Tuhan atau anak Tuhan benar-benar melekat kepada Tuhan jangan kita berani mengganggu sebab dia benar-benar adalah punyanya Tuhan dan yang menggangu akan berhadapan dengan Tuhan yang mempunyai dia.

Ada empat maksud Tuhan yang sangat indah terhadap orang Israel tetapi sayang orang Israel menolak. Dahulu rencana Tuhan terhadap orang Israel gagal namun kita harus berdoa agar jangan rencana Tuhan dalam diri kita gagal agar keberadaan kita ada di antara langit dan bumi.
Wahyu 12:1,3
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Sekalipun berhadapan dengan naga merah padam dengan amarah yang besar namun naga itu tidak dapat mengganggu sebab perempuan ini adalah ikat pinggangnya Tuhan. Kalau kita menjadi ikat pinggangnya Tuhan tidak ada yang bisa mengganggu sebab akan berhadapan dengan yang Empunya ikat pinggang yaitu Tuhan. Sekalipun orang membenci kita tidak usah kita bereaksi sebab Tuhan yang akan bereaksi. Kalau kita bereaksi akhirnya nanti terlepas dan jatuh di tepi sungai Efrat.

Ikat pinggang ada kaitannya dengan pelayanan menjelang kedatangan Tuhan kedua kali. Hamba yang melakukan pelayanan memberi makan Tuhan harus berikat pinggang. Pelayanan memberi makan itu dikaitkan dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua.
Lukas 17:7-8
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

Mengapa pelayananNya harus berikat pinggang? Sebab Tuhan sendiri berikat pinggang kekuatan ketika melayani. Itu sebabnya Tuhan mengambil rupa seorang manusia supaya menjadi teladan bagi kita.
Mazmur 93:1
93:1 TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;

Bagi gereja Tuhan yang berikat pinggang, ketika dia melayani maka jalan di depannya menjadi rata.
Mazmur 18:33
18:33 Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;

Kalau jalan menjadi rata berarti tidak ada halangan untuk melayani. Kalau Tuhan mengikat pinggang saudara maka tidak akan ada halangan untuk saudara melayani. Kalau saudara tersandung dalam pelayanan, itu berarti saudara menghadapi jalan yang tidak rata, itu berarti tidak ada ikat pinggang di pinggang saudara dan Tuhan tidak menyentuh pinggang saudara! Jangan main-main untuk melayani, jangan main-main dengan Tuhan! Sebab Tuhan sudah mengikat pinggang kita supaya jalan di depan kita rata, supaya tidak ada halangan kita melayani. Lebih baik jangan berkomentar apalagi menolak pelayanan sebab itu berarti melepaskan diri sebagai ikat pinggangnya Tuhan. Orang seperti itu tidak akan permanent menjadi milik Tuhan, tidak akan terpuji, tidak akan ternama, tidak akan terhormat dan malah akan masuk dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus.

Mengapa banyak anak Tuhan menganggap enteng pelayanan? Kenapa menganggap pelayanan hal biasa? Padahal Tuhan berkemurahan kepada kita supaya tidak masuk dalam aniaya antikristus. Itu sebabnya Tuhan memberikan FirmanNya karena Tuhan tidak tega kita menuju ke sana, 3,5 tahun.

Lukas 17:9-10
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Tadinya hamba ini sudah bekerja di ladang namun ketika kembali di rumah dia juga melayani pribadi tuannya. Walaupun kita telah bekerja keras di ladang Tuhan tetapi kita harus tetap kembali untuk melayani PribadiNya yaitu lewat doa penyembahan, itu sama dengan memberi makan Tuhan Yesus. Sekalipun sudah melayani kita masih harus berkata:
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Kalau kita berhutang banyak maka hutang kita harus dibayar. Kita berhutang kepada Tuhan, itu adalah hutang untuk melayani karena Tuhan sudah melayani kita. Itu sebabnya harus kita bayar dengan pelayanan. Kalau saudara tidak mau melayani itu berarti tidak mau melunaskan hutang saudara.
Roma 13:8
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

Tuhan sudah meratakan jalan di depan kita untuk kita lalui.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Jalan itu sudah lurus berarti tidak naik turun lagi, tidak berdeklamasi lagi. Jangan kita berdeklamasi di depan Tuhan. Walaupun kegerakan yang dialami oleh gereja dari gereja mula-mula sampai sekarang ini masih naik turun tetapi akhirnya kegerakan itu tidak lagi naik turun tetapi mulai dari kaki, lutut, pinggang dan sampai seluruh badan tenggelam, kepala saja yang ditampilkan yaitu Tuhan Yesus.

Matius 24:45-51
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Kehidupan yang mempersiapkan makan karena selalu menanti kedatangan Tuhan pasti luput dari persekutuan orang mabuk. Yang tidak mempersiapkan makanan akan masuk dalam persekutuan orang mabuk. Sekarang ini banyak persekutuan orang mabuk. Secara hurufiah ini saja sudah membahayakan sehingga banyak yang mati. Secara rohani ada 8 ciri orang mabuk.
Amsal 20:1; 23:29
20:1 Anggur adalah 1pencemooh, minuman keras adalah 2peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
23:29 Siapa 3mengaduh? Siapa 4mengeluh? Siapa 5bertengkar? Siapa 6berkeluh kesah? Siapa 7mendapat cidera tanpa sebab? Siapa 8merah matanya?

Hosea 4:18-19
4:18 Persepakatan para pemabuk! mereka menyerahkan diri habis-habisan kepada persundalan; mereka lebih mencintai kehinaan dari pada kemasyhuran mereka.
4:19 Angin melingkupi mereka dalam sayap-sayapnya, dan mereka akan mendapat malu karena korban-korban mereka.

Pada Petrus Tuhan mengatakan “ikutlah Aku” dan disertai dengan bahasa “mengikat pinggang”.
Yohanes 21:18-19,21-23
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Petrus di sini diperlihatkan oleh Tuhan dalam kesalahan yang fatal. Dia salah menanggapi ucapan Tuhan Yesus sehingga akhirnya Yohanes harus meluruskan apa yang Petrus katakan. Kalau ucapan Petrus ini tidak diluruskan maka ketika melihat Yohanes mati, orang tidak akan percaya lagi terhadap Injil. Dalam sikap meluruskan ini dikaitkan dengan mengikat pinggang disertai dengan dua kali ucapan Tuhan Yesus “Ikutlah Aku”. Artinya harus meneladani Tuhan Yesus. Apakah Tuhan Yesus membolak-balikkan Firman? Tidak! Apakah rasul Paulus membolak-balikka Firman? Tidak!
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Paulus tidak segan dan tidak menutup diri untuk dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia. Sebagai bukti Paulus meneladani Tuhan maka dia berani berkata “teladanilah aku”.

Petrus salah dan ketika pendapatnya diluruskan oleh Yohanes, Petrus menerima dan tidak berkomentar miring, sebab dia tahu dia dikasihai oleh Tuhan. Kalau pendapatnya tidak diluruskan maka pasti arahnya akan salah.

Kalau kita tidak berikat pinggang izinkanlah tangan Tuhan mengikat pinggang kita. Kita tidak akan sengsara tetapi jalan yang rata yang akan kita ikuti.

Umat Tuhan itu bagaikan ikat pinggannya Tuhan dan itu disayang oleh Tuhan. Ketika Tuhan mengikat pinggangNya maka ikat pinggang Tuhan itu berfungsi membersihhkan kaki yang kotor. Kalau kita menjadi ikat pinggangnya Tuhan maka kita dipakai oleh Tuhan untuk membersihkan pendirian yang kotor.

Tuhan mengasihi kita, sekalipun kita seperti dimaki dari mimbar. Petrus tidak marah ketika pandangannya yang salah diluruskan oleh Yohanes. Sekalipun Petrus disalahkan dia tahu Tuhan mencintainya.
Yohanes 21:21-23
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Dari kaki sampai ikat pinggang selalu ada hubungannya. Yang terakhir air itu tidak dapat dijalani dan harus diarungi dengan berenang. Orang berenang tubuhnya tenggelam dan tinggal kepala yang terlihat. Berarti pada puncak kegerakan yang muncul bukan lagi daging kita tetapi tinggal pribadi Tuhan Yesus sebagai Kepala. Tuhan hentar kami masuk dalam kegerakan yang besar, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, jauh dari sengsara besar.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar