20191109

Kebaktian Doa, Sabtu 9 November 2019 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 

Yohanes 7:1-13 (Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya pondok daun)
7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
7:4 Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
7:7 Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.
7:8 Pergilah kamu ke pesta itu. Aku belum pergi ke situ, karena waktu-Ku belum genap."
7:9 Demikianlah kata-Nya kepada mereka, dan Ia pun tinggal di Galilea.
7:10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
7:11 Orang-orang Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: "Di manakah Ia?"
7:12 Dan banyak terdengar bisikan di antara orang banyak tentang Dia. Ada yang berkata: "Ia orang baik." Ada pula yang berkata: "Tidak, Ia menyesatkan rakyat."
7:13 Tetapi tidak seorang pun yang berani berkata terang-terangan tentang Dia karena takut terhadap orang-orang Yahudi.

Terjadi dua pandangan, yang lain mengatakan Yesus orang baik dan yang lain mengatakan Dia penyesat. Hal ini tidak berakhir dulu, kadang pelayan Tuhan yang menampilkan perkara benar sesuai Alkitabiah, dikatakan sesat. Tetapi yang melayani hanya asal, tahbisannya tidak benar dan motivasinya salah, merasa tidak sesat padahal dia sendiri telah menyesatkan dirinya dan orang lain.

Bagian kedua tadi menganggap itu suatu kejahatan. Yesus berani dan menjadi teladan bagi kami untuk menunjuk hal yang jahat. Menunjuk hal jahat bukan untuk menjelekan orang, tetapi justru untuk mengingatkan dan memperbaiki. Jika ketika ditunjuk hal yang jahat itu dia memahami dan sadar berarti dia dipulihkan. Tetapi di sisi lain bisa saja orang mengatakan “orang itu menjelek-jelekan orang”. Jadi menunjuk hal yang jahat ini bisa banyak versi. Bisa mengatakan “kamu gosip” kalau yang lain bila ditunjuk kesalahannya dia bisa kembali pada jalur yang benar.
Motivasi Yohanes pasal 7 hal ini ditunjukan kejahatan supaya pelaku kejahatan itu stop dan berbalik melakukan yang baik. Tetapi bagi yang ditunjuk kesalahan ini bisa terjadi dua hal, yang menerima dan yang tidak menerima. Bagi yang tidak menerima bisa muncul perkataan “kamu sok, kamu ini menjelek-jelekan kami”. Padahal sesungguhnya tujuan dari Yesus menunjukan yang salah bukan supaya Dia dibenci tetapi supaya orang itu dipulihkan. Tetapi Alkitab bersaksi Dia dibenci.

Resiko seorang hamba Tuhan jika dia berani menunjuk perkara yang salah apa lagi yang jahat, resiko harus dia terima, dia rela dibenci. Orang lain bisa menilai “ itu karena salahmu sendiri, siapa suruh menunjuk-nunjuk orang”. Bisa muncul berbagai ragam bahasa dalam kehidupan manusia, khususnya orang Kristen.

Seandainya Yesus datang ke dunia ini bukan tujuan untuk memperbaiki yang jahat, tidak usah dia datang kedunia ini. Karena manusia sudah rusak dan merusak bumi ini, maka Yesus datang mau memperbaiki manusia yang rusak yang sudah merusak bumi ini.
Kejadian 6:11-12
6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Hati manusia cenderung selalu berbuat jahat. Ini hati manusia yang mau diperbaiki.
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Ini kehadiran Tuhan 2000 tahun yang lampau untuk membenahi yang jahat. Hati manusia membuahkan kejahatan berarti ujungnya kebinasaan, ujungnya neraka. Ini yang Tuhan tidak tega melihat manusia sehingga Dia datang. Tetapi begitu Dia datang menunjuk kesalahan untuk dibenahi, malah dibenci. Akhir zaman ini juga kalau hamba Tuhan tampil menunjuk kesalahan seperti Yesus, jangan kaget kalau saudara itu dibenci. Bukan berarti dia salah karena dibenci, tetapi karena ada tugas yang diemban dipundaknya yang dipercayakan Tuhan. Dia tidak tega melihat orang itu sedang menuju pada kebinasaan sehingga dia tunjuk “salah kau! ayo kembali”. Syukur kalau diterima, kalau tidak diterima bisa kena ketupat bangka hulu. Seperti saya, bagiku tidak ada toleransi dengan yang tidak baik. Saya selalu bergumul di hadapan Tuhan untuk tidak mentolerir yang tidak baik.

Dalam Matius 23 ada 8 kali Yesus mengatakan “munafik” dan 8 kali Yesus mengatakan “celaka” apakah Yesus menjelekan mereka? Tidak! Supaya mereka sadar, paham dan mengerti bahwa itu sesuatu yang salah. Juga rasul Paulus, berani menunjukan yang salah.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Kalau melihat kalimat di atas dan kalimat yang menyusul, logika manusia bisa berpikir Paulus menonjolkan diri dan mendiskreditkan orang lain. Apa iya seperti itu? Tidak, ini Firman. Tidak mungkin maksud di dalam batin Paulus mau menjelekan. Tetapi orang yang seperti kalimat yang terakhir ini siapa tahu sadar dan berpaling seperti yang dikondisikan oleh rasul Paulus bersama kawan-kawannya pada kalimat pertama.

Ini yang terjadi dalam diri pelayanan hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan meneladani Yesus, tidak takut dibenci! Yesus datang di dunia ini tidak takut dibenci tetapi supaya manusia yang sudah melakukan yang jahat itu berbalik melakukan yang benar.

Yesus tidak kurang hati karena Dia ditolak oleh orang-orang Yudea.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Samuel tersinggung, tetapi yang lebih tersinggung adalah Tuhan karena ada penolakan. Bagi Samuel dia berpikir “diriku yang mereka tolak”. Tetapi Tuhan datang dengan versi menghibur hati Samuel “bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Aku yang mereka tolak karena mereka tidak mau Aku menjadi Rajanya”. Karena kalau Tuhan menjadi Raja, tuntutan Tuhan tidak pernah berubah.
Imamat 11:44-45
11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Jangan tolak Tuhan menjadi rajamu.
I Samuel 12:12
12:12 Tetapi ketika kamu melihat, bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah kami, padahal TUHAN, Allahmu, adalah rajamu.

Arti Nahas adalah desis ular. Seringkali kita baru dengar desis ular kita sudah ketakutan, kita lari pada cara lain, bukan mencari Raja di atas segala raja untuk memohon pertolonga tetapi mencari raja lain. Mereka menolak Tuhan menjadi raja, mengapa? Sebab Tuhan tidak mereka lihat, yang mereka lihat adalah manusia. Dan mereka ingin mengangkat raja yang dapat dilihat itulah manusia.
Kadang kita ditakut-takuti oleh iblis/ ditakut-takuti oleh ular, apakah di rumah tangga, apakah di pekerjaan, atau di mana saja. Seringkali iblis berhasil menggiring kita sehingga kita mencari pertolongan kepada yang lain, bukan kepada Tuhan. Karena tidak melihat Tuhan sehingga menganggap tidak butuh pertolongan dari Dia dan Tuhan ditolak.

Yang kita hadapi hari-hari terakhir ini kita akan banyak mendengar desis ular. Kalau sekarang mungkin 30% antikristus berkuasa kita tinggal 70%, lama-lama meningkat 40% antikristus berkuasa kita tinggal 60%, lama-lama dia 70% kita tinggal 30%, meningkat dia 90% kita tinggal 10%, akhirnya 100% dia berkuasa dan kita tinggal 0. Kita menuju pada titik nol. Kalau kita tidak berupaya untuk berada di bawah naungan sayap induk ayam, mau ke mana kita.

Ulang berulang ditekankan kepada kita dalam Wahyu 4:8 bagaimana ada 6 sayap. 2 sayap untuk menutup muka, 2 sayap menutup badan dan 2 sayap dipakai terang.
Wahyu 4:8
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Sekarang ini desis ular itu tidak makin mereda, tetapi malah makin hebat. Lewat handphone, lewat televisi, lewat media cetak bahkan lewat gerakan di sekitar kita, desis ular makin besar. Kita mau ke mana. Olehnya jangan kita tolak Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita. Kita harus benar-benar mengabdi. Tujuan penyelamatan Tuhan kepada Israel supaya mereka menjadi hamba.
Imamat 25:42,55
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

Sudah dicegah oleh Tuhan jangan sampai terjadi jual beli. Tuhan sudah berikan jaminan dan jaminan itu dimeterai oleh Roh Kudus. Tuhan tidak pernah berdusta, Tuhan tidak mungkin ingkar janji. Kalau kita mau menjadi hamba Tuhan maka orang lain lapar, kita makan, kita berpakaian, orang lain telanjang.
Yesaya 65:13
65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;

Olehnya jangan mudah kita melepaskan Yesus menjadi Raja kita. Kalau kita menolak Yesus menjadi Raja dan kita jadikan diri kita menjadi raja, daging menjadi raja, maka akan kehilangan 8 hal.
I Samuel 8:10-17
8:10 Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya,
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: 1anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;
8:12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.
8:13 2Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, 3kebun anggurmu dan 4kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
8:15 dari 5gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 8Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, 7ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
8:17 Dari 8kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.

1.      Anak laki-laki diambil
Kehilangan anak laki-laki sama dengan kehilangan hak waris, sebab anak laki-laki itu perwaris.

2.      Anak perempuan diambil
Anak perempuan berbicara kesenangan. Berarti kesenangan dari Tuhan diambil. Kalau kita tidak menjadikan Firman pengajaran/ kepala menjadi Raja maka kita akan kehilangan kesenangan yang abadi. Kesenangan daging ada tetapi berakhir pada kebinasaan.

3.      Kebun anggur diambil
Berarti sukacita dalam nikah amblas dan hancur. Mungkin secara jasmani dia berkata “aku senang dengan isteriku” itu omong kosong! Kalau Tuhan sudah tidak menjadi Raja, akan banyak derai air mata dari isteri dan sakit hati dari suami. Ini yang jangan sampai terjadi pada diri kita. Jadikanlah Tuhan sebagai tameng/ perisai, sebagai Raja yang memandu dan memimpin hidup kita. Yang mengatur hidup kita adalah Yesus yaitu Firman pengajaran, itulah Raja kita.

4.      Kebun zaitun diambil
Kalau zaitun diambil, apalagi minyak untuk pelita dan minyak untuk urapan. Berarti hilang cahaya dan hilang urapan. Berarti gelap yang ada dalam kehidupan manusia kalau menolak Tuhan sebagai Raja

5.      Gandum diambil
Berarti pemeliharan Firman Tuhan hilang lenyap.

6.      Budak laki-laki dan budak perempuan.
Ini orang yang spesial menangani perekonomian. Berarti kalau ini diambil maka ekonomi hancur. Coba saja kalau hubungannya tidak baik dengan Tuhan maka ekonomimu hancur. Makanya kalau ekonomimu tergoncang, segera berdamai dengan Tuhan. Pasti Tuhan akan kembalikan, Tuhan tidak akan biarkan.

7.      Dikaitkan dengan ternak dan keledai diambil.
Dalam Kejadian pasal 49 ada induk tertambat pada pohon anggur yang tidak disebut pilihan. Tetapi anak keledai ditambat pada pokok anggur pilihan. Induk keledai menunjukan kegerakan hujan awal dulu di zaman Petrus. Kita sekarang adalah keledai muda, generasi hujan akhir, kegerakan Firman pengajaran hujan akhir, ada ditambatkan pada pokok anggur pilihan. Yang satu tidak dikaitkan dengan pilihan, yang terakhir dikaitkan dengan pilihan. Yang pilihan ini siapa? Mempelai Wanita. Kesempatan bagiku dan bagi saudara, mau ditambatkan di mana.

Kalau kita menjunjung Yesus di atas punggung kita, maka fasililtas dari Tuhan kita nikmati. Sebab sebelum Yesus naik ke atas keledai, diberikan dulu kain di punggung keledai, berarti fasilitas sandang diberikan pada saudara. Pada jalan yang dilewati dihambarkan dengan daun-daun, artinya pangan disediakan bagi kita. Itu gereja hujan akhir yang akan menjunjung Yesus ke Yerusalem.

Sekarang ini terbalik, banyak hamba Tuhan dari bangsa keledai, malah Yesus yang ditunggangi untuk mencapai tujuan. Jika Firman hamba Tuhan tunggangi, tujuannya apa?
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Seringkali pelayan-pelayan salah, hamba Tuhan yang tunggangi Yesus, menunggangi Firman nuntuk mencapai tujuannya. Padahal hamba Tuhan harus ditunggangi Tuhan untuk mencapai tujuan Tuhan yaitu Yerusalem Baru. Kalau Tuhan bukan lagi menjadi Raja kita maka keledai diambil, sehingga kita tidak mencapai Yerusalem Baru.

8.      Kalau kambing domba sudah diambil berarti pekerjaan penebusan tidak dinikmati lagi. Itu berarti ibadah sudah amblas.
8 hal ini akan hilang kalau bukan lagi Firman menjadi raja. Kami yang sudah diibina sebagai hamba Tuhan jangan sampai setelah sampai di lapangan bukan lagi Firman yang pandu kami tetapi kami yang pandu Firman, bukan kami yang ikut Firman tetapi Firman yang ikut kami. Ini yang berbaya bagi gereja Tuhan.

Sebabnya kekasih yang diberkati Tuhan, jadikanlah Tuhan itu sebagai Raja kita. Junjunglah Firman, tetapi jangan lupa junjung juga hamba Tuhan yang dalam pelayanannya mengarahkan kita pada sasaran yang jelas.

Kemudian Tuhan gertak mereka.
I Samuel 12:16-17
12:16 Sekarang tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

Sedikit saja kita menjadikan daging kita menjadi raja, di hadapan Tuhan itu adalah kejahatan besar. Begitu kita sudah tidak mau tunduk kepada otoritas Firman Tuhan, itu kejahatan besar.

I Samuel 12:18
12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

Mereka takut kepada Tuhan dan juga takut kepada hamba Tuhan yang ada di depan mereka.

I Samuel 12:19-20
12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."
12:20 Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.

Hati Samuel lega setelah Tuhan mengancam mereka. Dan mereka sadar serta mengaku bahwa mereka hamba Samuel dan hamba Tuhan.

Jika kita mulai mengatur diri kita dan bukan Firman yang mengatur kita, itu bahaya. Tuhan sudah mau datang, jangan sampai kita tertinggal. Saya berdoa jemaat di Langgadopi 4 jangan ada tertinggal binasa. Makanya dalam pergumulan hari ini saya harus puasa, sebab saya takut diriku ketika mendengarkan Firman yang luar biasa.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar