20191103

Kebaktian Umum, Minggu 3 November 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 9:13-17 (sangkakala yang keenam)
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.

Dari 4 penjuru dunia, semua kekuatan dunia dihimpun untuk mengarahkan 200 juta tentara yang disebut bagaikan kuda, kepalanya seperti singa dan ekornya seperti ekor ular. Kalau bicara kuda itu menunjukkan kecepatan. Bicara ular tujuannya hanya untuk menghancurkan gereja Tuhan. Bicara singa, sudah tidak dapat diragukan itu adalah penampilan kuasa kegelapan yang sementara beredar mencari siapa yang bisa dia mangsa.

Kita sudah melihat ada yang kontradiksi. Di sini ada 4 malaikat yang diikat di tepi sungai Efrat yang menunggu jam, hari, bulan dan tahun mereka dilepaskan. Pada Wahyu pasal 9 inilah jam, hari, bulan dan tahun mereka dilepaskan. Ada 4 malaikat itu menunjukan 4 penjuru alam. Kekuatan dunia dipusatkan untuk mengarahkan 200 juta tentara dan Alkitab mengatakan mereka membunuh 1/3 penduduk dunia dan mereka penuh hawa nafsu daging.

Bencana pertama sudah berlalu, 5 bulan orang mencari mati tidak bisa mati. Kemudian setelah itu bukan berarti bencana berhenti, kita lihat ini bencana yang lebih parah lagi. Jadi sesuai dengan Mazmur 50:19, Tuhan akan atur beratur-aturan bencana demi bencana.
Mazmur 50:19-21 (Terjemahan Lama)
50:19 Engkau memasukkan mulutmu dalam jahat, dan lidahmu mereka tipu daya.
50:20 Maka engkau duduk sambil berkata-kata jahat akan saudaramu, sambil menfitnahkan orang yang seibu dengan dikau.
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Jadi Tuhan sudah merancang, bencana demi bencana menerjang dunia ini. Sesuai dengan arti kata Wahyu yaitu apokalupsi yaitu mengangkat tutup untuk melihat apa yang ada di dalamnya, maka sekarang kita diberi tahu. Kita diberitahu tujuannya supaya kita bisa menghindar. Caranya menghindar ada dalam Ibrani 6:19.
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Caranya menghindar adalah kita labuhkan pengaharapan kita di belakang pintu tirai. Jika pengharapan kita diletakkan di belakang pintu tirai artinya di dalam ruangan maha suci maka amanlah saudara, tidak akan kena seperti yang dikatakan dalam Mazmur 50 bahwa Tuhan akan mengatur beratur-aturan bencana di depan manusia. Selesai bencana yang satu, muncul bencana lebih dahsyat sampai bencana yang terakhir.

Jadilah anak Tuhan yang bijaksana, di mana kita meletakan jangkar kita? Di halaman atau di ruangan suci atau di ruangan maha suci. Begitu kita berdiri di pintu gerbang, di balik pintu gerbang itu ada rahasia. Kita masuk melalui pintu gerbang berarti kita menemukan rahasia itu yaitu mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan. Setelah ada di halaman kita diperhadapkan lagi dengan pintu yaitu pintu kemah, dibalik pintu itu ada rahasia. Olehnya Tuhan berkenan membukakan pintu untuk kita melihat rahasia yang ada di dalam ruangan suci. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat yaitu meja roti sajian, kaki dian emas dan mezbah dupa emas. Jadi dibalik setiap pintu, ada sesuatu yang disembunyikan.

Kalau sudah ada dalam ruangan suci maka kita sudah ada dalam penggembalaan sistem sorga, maka saudara akan menekuni sesuai dengan gerakan gereja hujan awal.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Meja roti sajian adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Pelita emas adalah ketekunan dalam ibadah raya. Mezbah dupa emas adalah ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, tanduk mezbah inilah yang bersuara. Dan dalam Imamat 16:18 tanduk mezbah dupa emas ini diolesi dengan darah.
Imamat 16:18
16:18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
Selesai malaikat itu meniup nafiri, tanduk mezbah itu bersuara. Siapa yang dia panggil? Dia panggil lagi yang meniup nafiri tadi. Kepada yang meniup nafiri itu disuruh melepaskan 4 malaikat di tepi sungai Efrat.

Kekuatan tanduk mezbah itu luar biasa. Ini menunjukan kekuatan kehidupan yang menyerah sepenuh kepada Tuhan, yang tahu menyembah, dia punya wibawa yang luar biasa.
Wahyu 9:13-14
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."

Bicara sangkakala itu berbicara suara Firman Allah.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Berarti yang disuruh melepaskan ini adalah hamba Tuhan yang punya Firman. Ini yang menjadi keprihatinan saya sebagai hamba Tuhan. Apakah kita umat Tuhan sekarang, utamanya kami hamba-hamba Tuhan bagaikan mezbah dupa emas di hadapan Tuhan? sebab mezbah dupa emas itu ada di hadapan Allah.

Jadi jemaat yang ada roh penyembahan, saudara sebenarnya ada di hadapan Tuhan, saudara tidak jauh dari Tuhan. Dan Tuhan mau memakai saudara untuk menghukum dunia ini. Kalau dulu Nuh menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Sekarang Tuhan mau cari siapa umat Tuhan yang akan menghukum dunia. Tuhan mau memakai hamba Tuhan untuk menolong umat. Jika kesempatan untuk menolong manusia sudah ditutup maka sekarang penghukuman berjalan. Sementara sekarang ada kesempatan kita ditolong oleh Tuhan, masih ada suara Malaikat Tuhan meniup sangkakala berarti memberitakan Firman Allah untuk menolong kita, terima! Karena kita tidak mau dirugikan dan tidak mau merugikan orang lain maka kita merekrut mereka lewat berkorban besar-besaran. Jika mereka tidak serius itu hak mereka, tetapi itu bukan tanpa resiko.
Saya tahu saudara butuh uang, tetapi saudara rela berkorban dan saya tahu saudara berdarah. Kita lakukan itu untuk menolong mereka. Tetapi kalau sampai mereka menanggapi salah, itu bukan tanpa resiko. Kita beruntung, sebab lewat pengorbanan itu adalah bukti kita menyerah kepada Tuhan. Kita rela melepaskan apa yang ada pada kita. Biarlah kita berkorban dengan tanda darah. Makanya tanduk mezbah itu dioles dengan darah. Penyerahan anak Tuhan yang ditandai dengan darah, dia akan dipakai Tuhan untuk menghukum dunia ini.
Imamat 16:18
16:18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.

Bapak ibu yang diberkati oleh Tuhan, penyerahanmu, penyembahanmu, pengorbananmu harus ada tanda darah. Dan memang itu ciri penyerahan sepenuh yaitu ada tanda darah. Orang seperti itu tidak dilihat Tuhan dengan sebelah mata tetapi justru ada di hadapanNya. Dan luar biasa dampaknya kelak. Saudara akan menyaksikan dari 3 orang 1 orang mati. Dari 6 miliar penduduk dunia, 2 miliar orang mati dibunuh. Bapa, Anak dan Roh Kudus, salah satunya yaitu Yesus sudah mati di Golgota.

Ini akan terjadi, ini bukan asal ditulis dalam Alkitab. Jika tidak menghargai Tritunggal Allah yang salah satunya rela mati, maka bagian ini akan kena pada orang itu. Siapapun, baik pendeta besar maupun pendeta kecil akan kena kalau dalam hidupnya sekarang ini tidak melihat penderitaan Kristus dan cara hidup dalam penyembahan! Ini balasannya, dia akan kena.

Sebabnya biarlah dari sekarang kita kembali melihat pada diri kita. Sudah sejauh mana kita menghargai kematian Kristus di Golgota. Sebab darah yang dipakai mengoles tanduk itu adalah darah dari mezbah korban bakaran, darah dari salib Golgota. Kita dilihat dan diperhatikan oleh Tuhan begitu kita ada dalam tanda penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan katakan “engkau berdarah sekarang tetapi lihat darahKu di Golgota”. Jadi tujuan kita digosok dengan darah agar kita tidak mengeluh. Saat kita menyerahkan diri di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan tidak perlu mengeluh. Apakah Yesus mengeluh di Golgota? Tidak! Dia tunjukan di tanduk mezbah ada darahNya. Kadang kita baru kena percikan darah sedikit sudah mengeluh dan sudah merasa susah. Padahal itu sudah stempelnya Sorga yang menunjukan bahwa saudara adalah orangnya Tuhan dan ada di hadapan Tuhan.

Isteri saya yang tahu, walaupun sakit, lemas dan perih badan ini saya harus bangun duduk di kaki Tuhan, ini tanda darah bagi saya. Bila kita melihat darah yang dilabur di tanduk mezbah di mana kita dalam doa penyembahan, kita bisa mengatakan penyerahan kita belum sebanding dengan penyerahan Yesus. Kalau Yesus sampai mati di Golgota.

Ø  Yesus rela kehilangan bentuk sampai dikatakan tidak seperti manusia lagi. Sampai orang tidak mau melihat karena wajah Yesus tidak lagi seperti rupa manusia, sudah hancur. Ini yang Yesus lakukan sebagai bukti penyerahanNya yang luar biasa untuk menolong saya dan saudara.
Yesaya 52:14; 53:2
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.

Supaya kembali pada bentuk,
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Begitu buruk rupanya Yesus, Dia kehilangan rupa, kehilangan bentuk supaya kita yang buruk ini kembali kepada bentuk semula. Kadang kita ini tidak mau diproses padahal Yesus saja rela kehilangan bentuk, buruk rupaNya, sudah tidak seperti manusia lagi. Tetapi Yesus rela melakukan ini supaya kita yang sudah tidak berbentuk lagi, yang hancur karena dosa, dikembalikan pada bentuk yang benar.

Ø  Yesus mengosongkan diri, padahal Dia adalah pribadi yang penuh dalam kemuliaan. Tetapi Dia mengosongkan diriNya supaya kita yang kosong diisi dengan kemuliaanNya.

Ø  Yesus yang kaya rela menjadi miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya. Tetapi kaya di sini jangan diukur dengan financial, dengan material. Kaya di sini diukur dengan kekayaan rohani.

Ø  Yesus pribadi yang terang, rela masuk dalam gelap supaya kita yang gelap mendapat terang. Inilah yang Yesus lakukan kepada kita.

Kita kembali pada Wahyu, bagaimana Tuhan membangun kembali kehidupan gereja Tuhan supaya jangan kena hukuman ini. Ada perbandingan 4 zat yang hidup dan 4 malaikat yang bejat yang penuh nafsu yang akan menghancurkan dunia. Tetapi kali itu Tuhan sudah lepas tangan, karena Mempelai WanitaNya sudah Dia singkirkan bersama jauh dari mata ular.

Kita lihat dulu bagaimana keteladanan yang diberikan oleh Tuhan lewat 4 zat yang hidup. Mereka adalah pendoa-pendoa yang selalu melaksanakan penyembahan. Penyembahan dalam terjemahan aslinya adalah proskoneho artinya:
1.      Seperti anjing menjilat kaki tuannya.
2.      Seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya.

Itu sebabnya kenapa wanita dalam Wahyu pasal 12 itu hamil? Sebab ini gambaran gereja yang menyerah penuh kepada Yesus/ kepala. Dia tidak ada kesesalan sebab dia melihat ada tanda darah. Contoh Yesus menyerah kepada Bapa ada tanda darah, tanduk itu juga ada tanda darah. Dibandingkan penyerahan kita dengan penyerahan Kristus, tidak sebanding. Kita melawan dosa tidak berdarah, tetapi Yesus berdarah.
Ibrani 12:4
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Yang ada dalam Wahyu pasal 9 itu adalah 4 malaikat yang bejat yang penuh dengan nafsu menunggu waktu kapan dilepaskan untuk menghancurkan manusia ini. Kita lihat lebih dahulu bagaimana keadaan penyembah-penyembah di sorga ini.
Wahyu 4:6
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

4 makhluk itu penuh dengan mata. Berarti dia dapat mendeteksi apapun yang terjadi di manapun dia berada. Anak Tuhan yang punya roh penyembahan, dia punya insting kuat mendeteksi apa-apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak anggap biasa. Apa yang terjadi kemarin, apa yang terjadi di muka dan di belakang, apa yang baru saja dia alami tidak dia anggap sepeleh. Karena itu adalah bagian dari pandangan rohaninya. Karena dia punya pandangan yang peka terhadap apa yang terjadi di dunia ini. Kalau orang Kristen tidak peka melihat apa yang terjadi di dunia ini, gawat! Apalagi kalau itu hamba Tuhan, apa yang akan kami informasikan kepada jemaat? Akhirnya jemaat terlena sebab tidak diunjuk-unjuk oleh gembala. Seharusnya yang punya roh pendeteksi yang paling peka adalah hamba Tuhan/ gembala supaya bisa mengunjuk-unjuk kepada jemaat dan mengingatkan bahwa inilah yang akan terjadi di depan. Itu harus disuarakan oleh gembala.

Wahyu 4:7-8
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Ini bahasa untuk menolong anak Tuhan yang suka menyembah sehingga tidak tergoda dengan kenajisan. Karena dia selalu membahasakan “kudus, kudus, kudus” sehingga dia pasti gentar untuk menjamah yang najis. 4 makhluk ini selalu tersungkur di kaki Tuhan. Mereka memiliki 6 sayap, 2 sayap menutup wajah, 2 sayap menutup tubuh dan kaki, 2 sayap dipakai untuk terbang. 2 sayap itulah Firman dan Roh Kudus.

1.      2 sayap menutup wajah
Apa yang harus kita tutup di hadapan muka kita ini?
Roma 3:13-14
3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,

Ini yang harus kita tutup dengan Firman dan Roh Kudus yaitu mulut kita. Tadi dalam Mazmur pasal 50 Tuhan akan menghukum orang yang mengata-ngatai saudaranya.
Mazmur 50:19-20
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.

Ini yang harus ditutup, makanya dilengkapi 6 sayap. Mulut yang mengutuk itu nanti akan dipakai oleh 4 malaikat bejat yang ada di tepi sungai Efrat. Saudara tahu salah satu yang nongkrong di tepi sungai Efrat adalah Bileam. Siapa Bileam? Adalah nabi yang diupah oleh Balak untuk mengutuk orang Israel. Berarti yang ada di tepi sungai Efrat adalah bahasa sumpah serapah, bahasa kutukan. Kalau gereja Tuhan dibawa arus seperti ini, kita tidak akan bisa terbang.
Bilangan 22:5-6
22:5 Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
22:6 Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."

Pekerjaan Bileam dipanggil untuk mengutuk karena dia terkenal sebagai nabi yang suka mengutuk. Bileam juga ada roh tipu muslihat.

Jangan lupa, Efrat ini dulu ada di Eden. Jadi kejatuhan manusia pertama kali dekat dengan sungai Efrat. Dan bukan hanya ada Bileam yang tinggal di sana, tetapi ada raja Asyur juga tinggal di sana. Raja Asyur ini tujuannya menghancurkan Betleham.
II Raja-raja 23:29
23:29 Dalam zamannya itu majulah Firaun Nekho, raja Mesir, melawan raja Asyur di tepi sungai Efrat; raja Yosia pergi menghadapi dia; tetapi Firaun membunuhnya di Megido, segera sesudah ia melihatnya.

Apa yang dilakukan oleh raja Asyur, bagaimana gereja Tuhan menyikapi sepak terjangnya Asyur ini.
Mikha 5:4
5:4 dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
Inilah niatnya Asyur di tepi sungai Efrat. Di sana juga ada Bileam yang mulutnya penuh tipu daya dan sumpah serapah. Ini jangan sampai terkontaminasi pada diri kita, makanya wajah kita harus ditutup dengan Firman pengajaran dan Roh Kudus. Kita lihat di sini bagaimana cara menghadapi Asyur?
a)      Diangkat 7 gembala. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka sempurna. Kalau Tuhan sampai mengatakan 7 gembala, itu berarti betapa pentingnya hidup kita ada dalam penggembalaan. Jika anda meremehkan soal penggembalaan maka saudara akan berhadapan dengan Asyur yang akan menginjak-injak saudara. Jangan coba ringankan penggembalaan. Bahkan Alkitab mengatakan kita harus menjunjung penggembalaan.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16 sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan sia-sia.

Ada lagi yang patut dijunjung.
I Tesalonika 5:12-13
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

Yang memimpin dalam Tuhan dan menegur itulah gembala. Dia dihargai dan dihormati, bukan untuk disembah.

Nanti Efrat akan kering dan akan lewat raja-raja dari sebelah timur. Ini bukan kebetulan, Efrat artinya berbuah-buah. Tetapi sementara gereja mau berbuah-buah, ada terselip 4 malaikat bejat di situ. Makanya hati-hati kita sekarang, benar-benar harus waspada.

b)      8 pemimpin manusia. 8 menunjuk angka pembaharuan. Jadi ada pembaharuan yang harus selalu dalam pelayanan kami hamba Tuhan, bukan sekedar pembaharun liturgi. Apa gunanya liturgi dirubah-rubah tetapi orangnya tidak pernah berubah. Berarti tidak hadir di situ 8 pemimpin manusia. Menghadapi buasnya Asyur dan roh penipuan Bileam maka kita butuh 7 gembala dan 8 pemimpin manusia.

Yang di depan wajah kita ini yang harus ditutup yaitu perkataan yang tidak benar yang sifatnya daging, jangan sampai kita berkata salah.
Mazmur 50:20-21
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

2.      2 sayap menutup tubuh dan kaki
Roma 3:15-17
3:15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;

Ini menunjuk bagian badan dan kaki, itu harus ditutup agar kita tidak masuk kategori dari 3, 1 orang tewas, 1/3 penduduk dunia akan mati.

Badan dan kaki ini harus ditutup dengan Firman pengajaran dan Roh Kudus. Kaki cepat menumpahkan darah, kita mengaku saja bahwa kita ini terlalu cepat naik darah. Sekarang ini bagaimana suami isteri apakah ada penumpahan darah, apakah ada gegeran, adakah kesalahpahaman yang tidak segera diselesaikan. Kalau ada penumpahan darah, cepat tutup dengan Firman dan Roh Kudus. Ini yang dibutuh oleh gereja Tuhan. 

3.      2 sayap untuk terbang
Jadi bukan cuma kita tutup wajah kita, mulut kita, ucapan kita yang tidak baik, kemudian menutup perjalanan hidup kita. Kalau kita ada tetap di situ, apa gunanya. Syukur ada satu pasang lagi sayap dipakai untuk terbang. Berarti mengangkat rohani kita sekaligus membawa kita terbang ke padang belantara.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Semua kekuatan dunia menjadi satu hanya untuk mengarahkan 200 juta tentara. Dan penampilan mereka benar-benar penampilan yang mengerikan yaitu kombinasi kuda, singa dan ular.
Wahyu 9:17
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.

Kuda itu ekornya seperti ular, kepalanya seperti singa. Kuda ini disimpan untuk jam, hari, bulan dan tahun. Kenapa minggu tidak disebut? Itu bukan hanya tanpa maksud. Jika Tuhan tidak mengungkap bukakan kepada kita maka habislah kita. Kita pikir dunia ini bisa kita peluk padahal kita memeluk bom waktu yang tinggal menunggu waktunya untuk meledak maka habislah kita.

Efrat ini masuk pada wilayah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham.
Kejadian 15:18
15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Yosua 1:4
1:4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.

Keluaran 23:31
23:31 Aku akan menentukan batas daerahmu dari Laut Teberau sampai Laut Filistin dan dari padang gurun sampai sungai Efrat, sebab Aku akan menyerahkan penduduk negeri itu ke dalam tanganmu, sehingga engkau menghalau mereka dari depanmu.

Ulangan 1:7-8; 11:24
1:7 Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.
1:8 Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya."
11:24 Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.

Ini janji Tuhan. Tetapi jika kita melihat apa yang terjadi, janji Tuhan kepada Israel ini bukan Tuhan ingkari tetapi mereka yang menodai dan menajiskan tanahnya Tuhan. Dalam kitab Yehezkiel dan Yeremia dikatakan mereka menodai tanah perjanjian Tuhan. Kalau bicara Efrat ada kaitannya dengan janji Tuhan. Saya mau tanya pada saudara, apakah saudara pegang janji Tuhan. Pegang janji Tuhan supaya Efrat itu tidak lepas dari saudara, artinya kita tetap mempersembahkan buah, berarti berguna bagi Tuhan/ Kepala dan berguna bagi tubuh. Jika kita memegang janji Tuhan, apa yang harus kita lakukan?
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Janji Tuhan kepada Abraham itu diwariskan kepada keturunannya. Ada banyak janji-janji Tuhan, tetapi dari semua ini harus kita sikapi dengan menyucikan diri dari pencemaran jasmani dan pencemaran rohani. Gereja Tuhan sekarang jangankan pencemaran rohani dibersihkan, pencemaran jasmani saja malah makin ditambah. Pencemaran jasmani dalam gereja adalah praktek-praktek di luar Firman. Dalam membangun gereja ini walaupun secara sederhana, saya tidak memakai sistem dunia untuk mengambil kredit di toko. 1 batang pakupun tidak ada yang kita utang. Sebab itu adalah pencemaran jasmani.
Janji Tuhan akan berujung dengan tujuan kita menjadi satu kodrat dengan Tuhan. Jadi gereja Tuhan setara dengan Tuhan.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Secara logika itu mustahil tetapi Tuhan katakan “Aku berikan janji besar dan berharga” hingga akhirnya kita setara dengan Tuhan. Makanya Mempelai Wanita itu sudah setara dengan Tuhan.

Yang mendapat bagian sungai Efrat adalah suku Ruben.
I Tawarikh 5:9
5:9 Dan ke sebelah timur wilayahnya sampai ke pinggir padang gurun yang terbentang mulai dari sungai Efrat, sebab ternak mereka telah bertambah banyak di tanah Gilead.

Efrat di sini kena pada suku Ruben dan dihubungkan dengan ternak mereka yang bertambah banyak di Gilead. Lepas dari kekurangan Ruben yang menaiki petiduran ayahnya, ada sesuatu yang indah bisa kita lihat dari Ruben. Ruben artinya “tengoklah”.
Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.

Kenapa Efrat ini dikaitkan dengan Ruben? Itu menunjukan jika kita bicara Efrat maka kita ingat Ruben sehingga kita bisa menengok Mempelai Laki-laki datang. Kenapa kita sepi-sepi sekarang ini sepertinya tidak ada gairah untuk menyongsong kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Ini hanya mengingatkan supaya jangan kita sepi. Bukti kita tidak sepi kita bisa berkorban. Kita bukan melakukan pemborosan, tetapi kita tidak mau orang lain rugi. Biarpun kita rugi, yang penting orang lain diberkati. Namun sesungguhnya kita tidak rugi, malah kita diberkati.

Satu saat tanah ini direbut oleh bangsa lain. Tetapi dengan kegigihan raja Daud, dia rebut kembali, dia tidak biarkan tanah itu dimiliki bangsa lain. Ada yang lebih dari raja Daud, itulah Yesus. Dia berjuang untuk mengembalikan Efrat kepada saudara. Jangan tunggu Dia lepas dan Dia lepaskan kepada 4 malaikat bejat itu.

II Samuel 8:3-4
8:3 Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer bin Rehob, raja Zoba, ketika ia pergi memulihkan kekuasaannya pada sungai Efrat.
8:4 Daud menawan dari padanya seribu tujuh ratus orang pasukan berkuda dan dua puluh ribu orang pasukan berjalan kaki, lalu Daud menyuruh memotong urat keting segala kuda kereta, tetapi dengan meninggalkan seratus ekor kuda kereta.

I Raja-raja 4:21
4:21 Maka Salomo berkuasa atas segala kerajaan mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya.

I Tawarikh 18:3
18:3 Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer, raja Zoba, dekat Hamat, ketika ia pergi menegakkan kekuasaannya pada sungai Efrat.

Yang berupaya merebut kembali wilayah ini adalah raja Daud dan Salomo tinggal enak-enak. Kita akui kita kehilangan Efrat, buah-buah sudah tidak dapat kita sodorkan pada Yesus. Sekarang ada Yesus yang lebih dari Daud untuk merebut kembali itu Efrat supaya kita berbuah-buah kembali. Berbuah itu berguna bagi Tuhan dan berguna bagi orang lain. Itu kerinduan Tuhan bagi kita.

Sekarang kita perlu mengantisipasi sebab wilayah-wilayah ini selalu menjadi sumber konflik, menjadi tempat pertaruhan.
II Tawarikh 35:20
35:20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.

Jadi wilayah sungai Efrat ini selalu menjadi wilayah konflik. Setiap suami, isteri, anak, jemaat, hamba Tuhan, mau berbuah-buah maka akan muncul tantangan, akan timbul konflik sebab iblis tidak senang dengan saudara. Iblis tidak rela saudara aman terkendali, dia timbulkan konflik, perselisihan, pertengkaran, dia timbulkan masalah dalam diri kita. Itu siasat iblis, supaya tidak berbuah. Jika ada roh yang mau membakar dan mengkompori kita sehingga timbul konflik, ingat itu siasat iblis, jangan kita terprovokasi dan tersulut.

II Tesalonika 2:3,7
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

Mulai dari Wahyu pasal 9 ini, malaikat di tepi sungai Efrat ini sudah Tuhan lepaskan. Dan berakhir di mana? Di Babel.
II Raja-raja 24:7
24:7 Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.

Jadi kalau sekarang ini kita tidak ada upaya keluar dari konflik, akan berakhir hidupmu ditangan Babel. Sebabnya dalam bekerja jangan hadirkan perselisihan, perbantahan, konflik. Kita kerja saja, mengalir saja dan kerjakan dengan hati dan muka senyum. Katakan haleluya puji Tuhan. Kalau saudara kerjakan dengan perselisihan, nanti anda akan dipeluk oleh Babel.

Kita belum bicara soal jam, hari, bulan, tahun. Dan kita belum bicara tentang kombinasi binatang, ada kuda, singa dan juga ular.

Jemaat jangan timbulkan konflik. Hadirkan roh perdamaian sebab ada darah pendamaian di sini. Dan kalau ini diabaikan maka kita akan mengalami bencana yang besar.
Imamat 16:30,32-34
16:30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN.
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
16:34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Darah dioles di tanduk itu seiring dengan pendamaian dan seiring dengan pelayanan setahun sekali oleh Harun. Karena pendamaian itu lawannya konflik dan perselisihan. Kita ini mau ke mana, saya tidak mau menyaksikan 3 orang berjalan bersama, tiba-tiba 1 orang tewas. Cukup Yesus yang mati di Golgota, jangan lagi saudara tambah. Yesus rela mati di Golgota supaya saudara tidak mati dihantam oleh murka Allah tetapi supaya saudara lolos sebab saudara calon Mempelai WanitaNya.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar