20191102

Kebaktian Doa, Sabtu 2 November 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.                                 
                                     
Yohanes 7:1-5 (Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya pondok daun)
7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
7:4 Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

Untuk kedua kali Yesus mengungsi dari Yudea ke Galilea. Karena dalam Yohanes pasal 4 juga dikatakan Yesus mengungsi ke Galilea karena secara manusiawi tidak aman. Artinya jika kita tidak menampakan diri kita rukun atau damai dengan Firman maka Firman meninggalkan kita. Yesus meninggalkan, berarti Firman meninggalkan mereka. Yesus adalah kepala maka kepala meninggalkan mereka dan ini sangat berbahaya.

Yohanes pasal 7 ini dalam susunan Tabernakel terkena meja roti sajian. Jika kelak nanti kita melihat secara keseluruhannya, ada dua bentuk pemberitaan di sini.
1.      Yohanes 7:16-17
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

2.      Yohanes 7:18
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Sebagai hamba Tuhan saya menghindari ayat 18. Tetapi yang harus kita sikapi adalah ayat 16 dan 17. Kita nanti akan sampai di sana, sekarang kita belum berbicara lebih jauh tentang hal ini.

Orang-orang yang dekat dengan Yesus adalah saudara-saudara kandungnya sendiri. Saudara kandung Yesus ada yang bernama Yakobus, Yoses, Yudas, Simon dan ada juga saudara-saudara perempuan. Mereka ini dekat dengan Yesus, semestinya mereka menjadi pendukung Yesus karena ada pertalian darah, tetapi justru mereka tidak percaya. Berarti mereka menempatkan diri sebagai penghalang atau sandungan.

Kita ini sudah sedarah dengan Yesus.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Jika benar kita sedarah dengan Yesus maka Yesus tidak malu menyebut kita saudaraNya karena Dia menyucikan kehidupan kita. Apa makna sehingga saudara kita menyucikan kita? Agar kedekatan kita dengan Yesus jangan menjadi sandungan. Seperti Yoses, Yakobus, Yudas dan Simon ini, mereka justru menjadi penghalang. Orang bisa berkata “sedangkan mereka yang sudah dekat saja tidak percaya apalagi kami”. Banyak kali umat Tuhan mengatakan adalah saudara Yesus tetapi tidak mau disucikan sehingga menjadi penghalang.

Yesus tidak malu menyebut mereka saudara. Mengapa? Sebab saudara ini mau disucikan dan dikuduskan. Jadi kalau kita mengatakan kita sedarah dengan Yesus tetapi tidak mau disucikan, itu sama dengan Yesus tidak menyebut engkau saudaraNya, berarti ada penolakan. Jadi penolakan ini terjadi karena saudara-saudaraNya tidak mau disucikan.

Dalam Yohanes pasal 7 yang harus disingkirkan adalah roh tidak percaya. Hal ini memang berhasil dan keberhasilan itu ditulis.
Kisah Para Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Akhirnya mereka menjadi percaya dan sejiwa serta sehati dalam doa bersama. Ini terjadi saat Yesus sudah kembali ke sorga. Ini binaan atau didikan Tuhan kepada kita. Roh tidak percaya ini jika berlarut-larut maka sekalipun kita menyebut mereka saudara, itu berarti kita tidak diterima alias Tuhan merasa malu mengakui orang yang tidak disucikan sebagai saudaraNya.

Saudara Yesus tidak percaya kepadaNya tetapi anehnya mereka mau mengatur gerakan Yesus.
Yohanes 7:3
7:3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.

Jadi orang tidak percaya ini mau mengatur kegerakan Firman, gerakan kepala. Jadi jangan sampai kita ikut mengatur padahal kita sendiri tidak percaya akan nilai-nilai Firman itu sendiri. Yang bisa mengatur dan terlibat dalam kegerakan Firman dan kegerakan kepala adalah kehidupan yang diakui oleh Yesus sebagai saudaranya. Mengapa mereka diakui? Karena saudara-saudaranya itu mau disucikan. Jadi jika kita tidak rela disucikan, maka jangan coba atur Firman. Kita harusnya minta diatur oleh Firman, diatur oleh Firman berarti diatur oleh kepala.

Banyak gereja, baik pendeta dan gembala-gembala, rata-rata 58% tidak percaya tentang kematian dan kebangkitan Kristus. Makanya lihat, mereka ini mau atur Firman sementara mereka sendiri tidak percaya, mau atur jemaat sementara mereka tidak percaya, mau atur kegerakan pembangunan Tubuh Kristus tetapi tidak percaya. Bahkan sekian % pendeta tidak percaya Yesus  akan datang kedua kali.

Kalau saya tidak percaya Firman secara utuh kemudian saya mau atur jemaat, maka itu bumerang bagi saya. Hari-hari terakhir ini, kita diperhadapkan bagaimana cara kuasa kegelapan untuk membuat iman percaya kita pupus dan sirna. Kita tidak lagi didorong untuk mengenal kebenaran Firman dan malah didorong untuk perkara-perkara yang lahiriah. Kita lihat di sini, kenapa pesta yang disebut pesta Tuhan, masa raya Tuhan, berubah citra menjadi pesta orang Yahudi? Itu berarti nilai yang rohani sudah dikesampingkan dan yang jasmani yang dikedepankan. Ini kecenderungan sekarang ini, ketidakpercayaan lagi kepada yang rohani. Yang digalakkan dalam gereja malah persoalan yang jasmani
Yohanes 2:13
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.

Padahal Imamat mengatakan itu masa raya Tuhan, bukan hari raya orang Yahudi. Tetapi yang rohani sudah tenggelam, yang jasmani yang tampil

Yohanes 6:4; 7:2
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Masa raya ini adalah cara Tuhan untuk mengangkat hal-hal yang rohani di dalam kehidupan umat Tuhan tetapi itu sudah tenggelam, yang diangkat adalah yang jasmani, yang diangkat adalah persoalan lahiriah. Makanya lihat kecenderungannya, yang jasmani ditampilkan di permukaan. Sedangkan yang rohani yang sebenarnya itu yang bisa menghentar gereja mencapai sasaran akhir masuk kerajaan sorga menjadi Mempelai Wanita Tuhan malah tenggelam. Maka yang muncul berdagang di dalam gereja, itu yang jasmani. Karena yang rohani sudah ambruk, citra yang rohani sudah tenggelam, maka yang ditampilkan yang jasmani.
Yohanes 2:13-14
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.

Apakah ini tujuan masa raya rohani pesta Tuhan ini? Bukan, tetapi yang mewarnai Bait Allah adalah roh bisnis. Kalau lembu dijual maka yang ada tertinggal adalah keledai. Jika kambing domba dijual maka yang ada serigala. Kalau merpati dijual maka yang akan muncul adalah ular. Ini yang terjadi dalam gereja, apakah saudara mau diam? Kalau saudara mau lepas, terima hal ini!.

Olehnya pahamilah nilai masa raya Tuhan ini. Tuhan tidak menyuruh dalam masa raya Tuhan ini kita buat onde-onde lalu dijual 2000 untuk 3 biji. Di mana mereka berdagang? Di dalam Bait Suci, padahal itu adalah pesta rohani yang mengangkat rohani kita mencapai sasaran akhir.

Lembu itu lawannya adalah keledai. Jadi kalau lembu dijual, dilepas maka yang tinggal dalam gereja adalah keledai, kepala keledai. Dalam II Raja-raja pasal 6, kepala keledai dijual punya harga 80 syikal. Jadi dalam gereja, pemikiran-pemikiran kafir ini laku dijual. Jika hal ini diserukan, kadang kala orang justru sakit hati dan tidak mau menerima.
II Raja-raja 6:25
6:25 Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.

Pikiran-pikiran yang bukan lagi murni firman itu laku dijual dan dibeli oleh umat Tuhan. Tahi merpati dijual, berarti merpatinya sudah tidak ada. Ini yang terjadi jika nilai rohani ditenggelamkan maka yang jasmani ditampilkan dan modelnya seperti ini dalam gereja.

Saya tidak menjual kepala keledai di sini, yang saya sampaikan kemurnian Firman, lebih dari itu tidak. Jangan sampai tanpa kita sadar kita dibohongi, tetapi yang dibohongi itu malah senang menerima yang bohong.
Yehezkiel 13:19
13:19 Kamu melanggar kekudusan-Ku di tengah-tengah umat-Ku hanya demi beberapa genggam jelai dan beberapa potong roti, dengan membunuh orang-orang yang tidak patut mati, dan membiarkan hidup orang-orang yang tidak patut hidup, dalam hal kamu berbohong kepada umat-Ku yang sedia mendengar bohong.

Jadi pelayan-pelayan ini berbohong terus, karena yang di depan pelayan adalah umat yang senang menerima yang bohong. Aduhai jika kita seperti itu. Semestinya kita mempersiapkan diri menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Kalau pesta rohani yaitu masa raya Tuhan ini tujuannya adalah mengangkat mutu rohani umat Tuhan.
Mazmur 69:9
69:9 Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;

Bagi Simon, bagi Yudas, bagi Yoses dan bagi Yakobus (saudara Yesus), Yesus sudah menjadi orang luar.
Mazmur 69:10
69:10 sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

Ayat ini yang dikutip oleh Yesus.
Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Inilah pembayaran harga untuk mengembalikan hubungan saudara yang tadi telah putus sehingga menjadi orang asing. Yesus rela hangus karena cinta akan rumahnya. Ketika si A ada di rumah Tuhan, si B ada di rumah Tuhan, maka terjadilah cinta mesra di antara mereka karena ada yang sudah berkorban untuk memulihkan kembali jalinan mesra di antara saudara-saudaranya. Dan itu memang terjadi dan sudah kita baca dalam Kisah Prara Rausl 1:14.

Saudara-saudara Yesus ini tadinya tidak percaya kepada Yesus. Dari sejak kecil mereka bersama-sama dengan Yesus dan tidak sedikit mujizat yang Yesus lakukan tetapi mereka tidak mengerti. Akhirnya setelah kematian dan kebangkitan Kristus dari antara orang mati, maka hancurlah roh tidak percaya dan tampilah roh percaya. Sehingga Yakobus menulis surat Yakobus dan Yudas menulis surat Yudas.
Yohanes 7:5
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.

Yakobus menekankan persoalan iman. Yudas menekankan persoalan perlindungan. Makanya surat Yudas terkena tudung mina gajah yang paling di atas. Kalau surat Yakobus terkena tudung Tabernakel bagian bawah, yang menunjuk iman dan perbuatan iman, itulah isi surat Yakobus. Kalau kita masuk di ruangan suci dan ruangan maha suci maka kita melihat tenda yang paling di bawah. Yang di ruangan suci adalah iman dan di ruangan maha suci perbuatan iman. Tudung paling di atas yang kena panas matahari, hujan atau debu yaitu tudung mina gaja, itulah isi di dalam surat Yudas. Tadinya mereka ini tidak percaya tetapi berubah jadi percaya.

Mungkin dulu kita seperti Yakobus atau Yudas, tetapi akhinrya berubah paradigma kita, pandangan kita, cara berpikir sehingga kita beriman dan ada pada perbuatan iman. Berarti kita ada dalam naungan Bapa di sorga. Ini yang Tuhan dambakan dalam kehidupan kita. Bukan yang rohani diturunkan dan yang jasmani yang dinaikkan. Dan itu yang terjadi mewarnai gereja Tuhan tanpa disadari oleh gereja Tuhan sekarang. Di sini Yesus berhadapan dengan orang Yudea. Orang Yudea ini paling getol melawan soal penyucian.
Yohanes 3:25
3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.

Ini yang ditakutkan oleh rasul Paulus sehingga dia menyuruh jemaat berdoa bagi hamba-hamba Tuhan karena menghadapi sifat orang Yudea ini.
Roma 15:30-31
15:30 Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku,
15:31 supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,

Rasul Paulus tahu orang Yudea ini penentang dan mereka ini yang mengejar mau membunuh Yesus sehingga Yesus pergi ke Galilea.

Jika kita tidak membuka hati, tidak ramah tamah dengan Firman maka Firman segera akan meninggalkan kita. Tetapi jika kita ramah tamah dengan Firman, ramah tamah dengan Yesus, ramah tamah dengan kepala, maka makin akurat persekutuan anak Tuhan itu dengan Yesus sebagai Kepala.

Sekali lagi, kalau yang rohani di dalam pelayanan Paskah sudah ditunggangbalikan dan yang ditampilkan yang jasmani, kapan kita bisa mencapai pesta pondok daun-daunan. Yohanes pasal 6 itu pesta Paskah dan pasal 7 pesta Pondok daun-daunan, berarti memakan waktu 7 bulan. Saudara lihat, begitu singkat. Selama itu kita harus mewarnai hidup kita dengan masa raya Tuhan. Dari Paskah, roti fatir, timang-timangan, Pantekosta, bunyi nafiri, grafirat dan pesta pondok daun-daunan. Tetapi kalau Paskah sudah hancur tidak mungkin kita sampai di sana (pondok daun-daunan).

Pada saat-saat terakhir dalam pesta pondok daun-daunan, Yesus berseru dengan suara nyaring. Kenapa? Dia tidak tega melihat ada anak Tuhan yang masuk neraka.
Yohanes 7:37
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Namanya berseru pasti lantang suaraNya, supaya di dengar sebanyak mungkin orang.

Yohanes 7:38-40
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."

Kenapa Yesus berseru dengan suara nyaring? Sebab 7 masa raya Tuhan yang Tuhan berikan kepada umat Israel sudah diselewengkan. Masa raya Tuhan sudah menjadi masa raya daging dan yang rohani sudah tenggelam, sehingga Tuhan harus berseru untuk kembali memulihkan gereja Tuhan. Termasuk kita sore ini Tuhan mau pulihkan karena Tuhan tidak ingin saya dan saudara tertinggal dalam sengsara besar di depan ini. Sekarang ini orang sudah mengasah parang dan menyediakan amunisi di mana-mana, tinggal menunggu waktu.
Yohanes 7:5-6
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

Waktu apa ini sebenarnya?  Bagi kita, kita tidak tahu, entah sebentar, esok atau lusa berakhir waktu. Nanti kita lihat waktu yang indah bagi kita. Saya menunjuk pada waktu itu dan memang kita selalu ada waktu. Inlah waktunya kita berkarya bagi Tuhan.

Yesus akan datang kedua kali dan gereja Tuhan adalah penentu waktu. Jarum jam yang berputar saat ini, penentunya adalah saudara dan saya. Tuhan tidak rela kita terseok-seok dalam sengsara. Jangan kita tertipu dengan orang-orang yang hanya menampilkan yang jasmani.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar