20200613

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Juni 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Selamat beribadah kepada jemaat Kristus Penebus, baik yang ada di sini maupun di tempat-tempat lain yang mengikuti ibadah secara online. Saya selalu mendoakan jemaat setiap subuh dan kadang tengah malam ketika dibangunkan oleh Tuhan. Saat jemaat sedang tidur, kalian tidak tahu gembala sedang mencucurkan air mata tengah malam. Kenapa? Karena saya tidak tega saudara masuk 3.5 tahun antikrist. Rasul Paulus sampai berkata kepada jemaat Galatia bahwa dia bagaikan sakit bersalin sekali lagi. Sampai dia katakan “saya ingin merubah suaraku supaya saya tampil lain”. Mengapa? Sebab sidang jemaat Galatia ini adalah jemaat yang rohaninya merosot, bukan meroket tetapi menukik. Saya sebagai hamba Tuhan tidak tega melihat hal itu terjadi pada jemaat sehingga kadang kala saya harus bangun tengah malam untuk duduk di kaki Tuhan. Walaupun dengan tangisan air mata karena panggilan Tuhan kepada kami hamba Tuhan adalah untuk mengunjuk-unjuk jemaat.

Yohanes 8:7-11
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Membungkuk berarti horisontal, berdiri tegak berarti vertikal. Itu diperhadapkan pada kelompok farisi dan juga perempuan itu. Horisontal dan vertikal berarti salib. Sebenarnya kepada orang Farisi dan perempuan yang tertangkap basah ini, Tuhan perlihatkan satu-satunya jalan untuk dapat menyelesaikan masalah dosa hanya lewat salib. Ini ditawarkan kepada orang farisi secara gambaran singkat. Kemudian ditawarkan juga kepada perempuan ini. Ternyata hanya perempuan ini yang memanfaatkan. Dosa ini yang membawa manusia ke neraka. Yang bisa menghambat manusia untuk tidak ke neraka hanya salib Golgota.

Jika hari-hari terakhir ini banyak dari kita yang goyah melihat keadaan dunia hari-hari terakhir ini. Tetapi ada yang paling mengoyahkan kita yaitu maraknya dosa kejahatan dan kenajisan hari-hari terakhir ini. Itulah yang bisa melempar kita ke neraka. Tetapi kalau kita sadar itu mencelakakan dan bisa melempar kita ke neraka, maka jangan sampai kita dilempar ke sana tetapi marilah kita melempar dosa itu dari kehidupan kita.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Jika saudara sadar bahwa dosa ini bisa melempar kita ke neraka, maka mari, dosa ini yang harus kita lempar. Bukan kita yang dilempar karena dosa. Untuk menyelesaikan semua masalah yang bisa melempar manusia ke dalam hukuman Tuhan yang kekal di neraka, yang bisa menyelesaikan hanya salib Golgota. Begitu kita menista, menghina, meremehkan, tidak mau tahu dan tidak mau melihat serta tidak peduli dengan salib, berarti selamat jalan menuju hukuman Tuhan yang kekal. Siapa yang bisa menyelamatkan kita kalau bukan salib Golgota.

Dalam cerita ini wanita itu justru berhasil, dia bertahan. Dia melihat Tuhan Yesus membungkuk dua kali. Pertama kali Yesus membungkuk dan menulis di tanah, artinya dia hanya mengkaitkan diriNya dengan Firman yang tertulis. Membungkuk di sini menunjukan horisontal. Kemudian Yesus berdiri tegak dan berkata “tiada yang menghukum engkau?”. Ini kebebasan. Berarti wanita ini mendapatkan kebebasan. Kemudian Yesus mengatakan “Akupun tidak”. Ini adalah kebebasan yang luar biasa yang diterima dan dimiliki oleh perempuan ini. Yang bisa memerdekakan ada disebutkan dalam pasal ini juga.

Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Dalam Yohanes pasal 8 ini, Yesus memperlihatkan satu gambaran singkat tentang salib, bahwa Dia yang memberikan kebebasan. Dari ahli-ahli Taurat ini, semua pergi. Tidak ada satupun yang melontari dengan batu. Sebenarnya Yesus berhak untuk melempar. Sebenarnya pengajaran Kabar Mempelai ini sudah tepat, tetapi hamba-hamba Tuhan suka menekan! Orang yang salah tidak mau diangkat! Yesus saja berhak melempar batu tetapi Yesus tidak mengambil batu dan mau melempari perempuan itu. Kalau pendeta sekarang, yang jatuh bukannya diangkat tetapi malah diinjak!

Siapapun domba yang jatuh dalam lobang, walaupun itu hari sabat, kita abaikan sabat dan menolong domba itu. Bukan sabatnya, tetapi nyawa itu yang perlu ditolong. Kadang kala saya menangis, karena banyak dombanya Tuhan lari ke sini minta pertolongan dan berkata “tolong, saya mau bagaimana?”. Saya tolong dan saya angkat, bukan malah saya injak lagi. Karena dia tidak menemukan solusi di tempatnya, dia ditekan terus, diinjak-injak terus sampai mati di sana! Itu bukan cara Tuhan! Saya belajar dari caranya Yesus, sekalipun saya disalah-salahkan, saya tidak peduli! Sebab tugas gembala untuk menyelamatkan domba, bukan untuk diinjak-injak sampai mati di dalam lobang.

Maaf, sesudah ditolong dengarkan Firman Tuhan!
Yohanes 8:11
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Pergilah ini mengandung kata kebebasan. Tetapi kebebasan ini jangan salah digunakan.
Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Jangan berpikir “saya sudah dibebaskan oleh Yesus dari dosaku, berarti saya bisa berbuat dosa lagi”. Ini sudah salah menyalahgunakan! Sesudah saya dan saudara dimerdekakan, maka praktek satu dengan yang lain adalah kasih, saling memperhatikan. Begitu kita lihat ada gejala akan terjebak lagi pada hal yang sama, kita bisa menolong dia. Demikian juga ketika dia melihat kita akan terjebak pada dosa yang sama, dia datang menolong dengan kasih. Ada satu yang perlu kita perhatikan kembali:
Yakobus 1:25
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Siapa yang tidak merindukan kebahagian, makanya mari kita meneliti dan mempedulikan hukum, karena hukum itulah yang memerdekakan kita. Hukum itu tidak lepas dari pribadi Yesus. Olehnya jangan hanya mendengar kemudian kita lupakan. Ini jangan terjadi dalam kehidupan umat Tuhan.

Perkataan Yesus ini didengar orang Farisi dan perempuan yang tertangkap basah berbuat dosa. Dikatakan hati mereka tertemplak, berarti Firman itu sudah sampai pada hati mereka. Jika perasaan kita kesentuh Firman dan ada reaksi, reaksi itu mungkin negatif atau positif, tetapi reaksi saat kita tersentuh Firman, berarti Firman itu sudah sampai dalam hati saudara. Sayang kalau reaksi negatif. Firman itu sudah sampai tetapi tidak diberikan kesempatan untuk bergerak membersihkan dan menyucikan kehidupan itu, maka Firman itu kembali dari orang yang seperti.

Firman yang disampaikan itu benar-benar dari Tuhan. Jika membuka hati maka Firman itu akan bekerja.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Bagaimana reaksi hati mereka, apakah tertemplak dan menerima atau tertemplak tetapi menolak. Kalimat terakhir ini kalau Firman Tuhan ditanggapi negatif, tidak akan terasa. Tetapi kalau ia tertemplak Firman dan dia rasa itu perkataan Tuhan dan sungguh-sungguh demikian, maka Firman Tuhan akan bekerja di dalam hati orang itu.

Kenapa tidak terasa, kenapa banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan tidak ada keubahan yang nampak? Baik dalam berpikir, dalam berkata, dalam perasaan mudah tersinggung, kenapa? Sebab mendengar Firman tetapi tidak memberikan kesempatan Firman bergerak. Firman malah dikungkung, dibelenggu, makanya dia begitu-begitu saja, padahal kedatangan Tuhan sudah dekat. Jika disentuh, mengamuknya luar biasa. Jika kena Firman mengamuknya luar biasa, karena dia tidak berpikir seperti orang Tesalonika tadi. Mereka tidak berpikir itu adalah perkataan Paulus tetapi perkataan Tuhan dan sungguh demikian yang sebenarnya. Namun kalau ketika Firman datang, kita terfokus pada pemberita, maka habislah kita, tidak akan ada reaksi Firman di dalam diri ini. Paling muka mengkal, kemudian bertemu dengan pengkhotbah rasanya sudah mau dicekik lehernya. Inilah kesalahan banyak anak Tuhan dan tidak sedikit kami hamba Tuhan.

Yakobus 2:12
2:12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

Kita teliti tadi, hukum ini memerdekakan orang. Jangan sampai kita dihakimi, kita harus waspada.

Yakobus 2:13
2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

Ayat 13 ini perlu diteliti. Pertama belas kasihan pada keselamatan diri kita. Kita harus pikirkan hal itu. Kalau tidak dipikirkan keselamatan bagi diri kita, tidak ada belas kasihan bagi jiwa kita, nanti mengalami penghukuman. Tetapi orang yang berbelas kasihan, akan menang terhadap penghakiman. Artinya kehidupan itu tidak akan mendapat penghakiman, karena dia memikirkan keselamatan. Karena apa? Sebab dia meneliti keselamatan, dia memikirkan keselamatan.

Saya harus seperti itu. Kalau saya di ujung kaki Tuhan, sementara menyelidik, sementara membaca Firman dan mengamat-amati hukum itu, saya menyadari bahwa inilah kesalahanku dan mohon Tuhan mengampuni. Berbelas kasihanlah pada dirimu. Sebab ukuran kita mengasihi orang lain adalah bagaimana kita mengasihi diri kita.

Yohanes 8:7-9
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Saudara tempatkan dirimu seperti perempuan berzinah waktu itu. Tinggal menunggu satu detik atau satu menit batu akan menimpa dirinya. Seandainya Yesus dalam berucap tidak seperti yang kita baca ini, nasib perempuan ini bagaimana? Sedemikian jatuhnya batu dia atas dirinya, sedemikian juga harga dosa dia bayar dengan lemparan batu, andaikan dia tetap dalam dosanya.

Namun lemparan batu ini kita tahu di dalam Firman Tuhan, bukan hanya satu manusia yang akan dilempar, tetapi seluruh dunia. Sudah kita dengar, akan turun hujan yang deras di bumi ini. Tetapi setiap butiran hujan batu itu beratnya 50kg. Jangankan 2 buah hujan, satu saja kita sudah jadi pisang epek. Makanya jangan undang ini, jangan sampai kita mengarah ke sana. Dunia silahkan mengarah ke sana, tetapi gereja Tuhan coba lihat pembelaan Tuhan. Tuhan membela perempuan ini. Jika Tuhan tidak membela dengan bahasa yang bijak, perempuan ini sudah habis. Bisa saja hal itu terjadi. Perempuan secara jasmani ini dibela oleh Tuhan. Bukan dosanya yang dibela oleh Tuhan, manusia itu yang dibela oleh Tuhan.

Perempuan dalam pengertian lain itulah gereja, kita digambarkan seperti perempuan. Jika kita terancam untuk dilempar, Tuhan datang menurut caranya. Bukan berarti Tuhan menangkis seperti menangkis bola kasti, tidak! Tetapi dengan suara Firman. Itu adalah bagian pembelaan Tuhan bagi gereja Tuhan. Tidak bisa kita sangkali, masih banyak gereja yang disebut berzinah.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Kita bertunangan dengan Yesus, yang harus ada adalah roh setia. Dan ini yang diganggu oleh iblis.
II Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.
Tidak dapat kita sangkali, kita masih cinta benar dengan dunia ini. Rasanya kalau tidak cinta dunia ini, tidak ada yang tertera di meja dan tidak ada hal-hal yang kita butuh secara lahiriah. Tetapi sesungguhnya yang kita butuhkan adalah iman.
Roma 1:17
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Habakuk 2:4
2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

Ini yang masih banyak menggoda kita, sehingga kita ditarik oleh dunia dengan luar biasa. Rasanya jika bahasa Firman Tuhan datang, kita seperti melihat sebelah mata. Tetapi kalau ditarik oleh dunia, dua bola mata kita membelalak. Disadari atau tidak disadari dia terancam dilempar batu. Firman Tuhan mengatakan dilempar batu seberat 100pon. Lebih baik ayat ini dibaca, sebab banyak kali tidak ngeri dan dianggap biasa saja, seperti Tuhan guyon dengan kita.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Pada ayat 21 ini, Tuhan sudah sediakan perbendaharaannya, Tuhan sudah menghimpun batu ini. Ayub itu sejaman dengan Yakub, sejaman dengan Ishak. 3000 tahun yang lampau, Ayub sudah melihat bahwa Tuhan telah menyiapkan batu untuk dilemparkan pada masa kesesakan nanti.

Ayub 38:22
38:22 Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan hujan batu,

Tuhan sudah sediakan batu, ada perbedaharaan. Dan pernah Tuhan pakai ini untuk melempar musuh-musuh Israel yang dikejar oleh Yosua dan tentaranya. Lebih banyak yang dibunuh Tuhan dengan batu yang dilemparkan dari langit dibandingkan yang dibunuh oleh Yosua dan tentaranya. Waktu itu Yosua berdoa supaya Tuhan menahan matahari. Menurut para ahli astronomi, bumi ini pernah berhenti sekian jam dari rotasinya. Itu terjadi pada Yosua pasal 10. Di saat itulah Tuhan melempar musuh-musuh Israel dengan batu.

Ilmu pengetahuan itu penting. Cuma bukan itu yang dipakai untuk menyelidik kebenaran Firman. Kebenaran Firman hanya dibukakan atas kerelaan hati Tuhan.

Yosua 10:12-13
10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"
10:13 Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.

Olehnya kita umat Tuhan, jangan main-main mengiring Tuhan! Ada catatan sejarah dalam Alkitab, pernah Tuhan melempar manusia dengan batu. Ada perbedaharaan batu dari Tuhan yang akan dipakai melempar manusia dan telah ditentukan perbijinya 50kg.

Perempuan ini tertolong oleh perkataan Tuhan, tertolong karena Tuhan Yesus membungkuk dan berdiri tegak, tertolong karena salib Golgota. Hanya salib Golgota yang bisa menyelamatkan kita dari apa yang akan terjadi di depan. Sebabnya saudara, tingkatkan doa penyembahanmu masing-masing, jangan nanti didorong-dorong. Saya di sini tengah malam bangun berdoa untuk mengunjuk-unjuk jemaat supaya jemaat Tuhan kuat.

Kadang kala kita menginginkan harus ibadah begini dan begitu. Apalah gunanya ibadah ini dan itu kalau tidak melakukan Firman! Prakeknya nol, kosong, itu yang memprihatinkan saya. Begitu disentuh Firman, daging bereaksi. Saya takut seperti dalam kitab Hosea, banyak mezbah tetapi banyak dosa dibuat. Banyak Firman didengar tetapi makin banyak pelanggaran, itu yang saya takutkan. Kita dibukakan Firman Tuhan, tetapi tidak pernah maju, stagnan terus, di tempat terus. Gampang tersinggung, tidak bisa menahan diri! Apa yang terjadi kalau seperti ini, padahal Tuhan sudah mau datang namun kita tidak melangkah maju. Rahasia Firman dibukakan tetapi tetap saja seperti itu! Saya terpaksa seperti Paulus yang mau melahirkan lagi. Saya mau tanya ibu-ibu di sini, saudara tertawa waktu melahirkan? Menangis menahan sakit, mengalir seperti biji jagung.

Galatia 4:19-20
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
4:20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.

Itu pergumulan hamba Tuhan supaya rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. Menghadapi orang yang tidak pernah berubah dan begitu-begitu terus, hamba Tuhan sampai habis akal bagaimana menghadapi orang seperti itu! Kalau hamba Tuhan sudah tidak mau bereaksi menolong, habislah orang itu.

Kita harus seperti perempuan ini, saat itu dia gemetar, rasanya habislah dirinya. Tetapi puji Tuhan, dia melihat gambaran salib di depannya. Penyelesaian dosa hanya oleh Korban Kristus, makanya hargai korban Kristus dengan sikap merendahkan diri untuk disucikan oleh Firman. Itu tanda merendahkan diri di kaki Tuhan. Termasuk saya hamba Tuhan, saya perlu mengasah diriku di hadapan Tuhan.

Jadilah anak Tuhan yang serius. Apalah guna kalau hanya menjadi pendengar saja.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar