20200614

Kebaktian Umum, Minggu 14 Juni 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Di sini Tuhan dengan tegas membagi dua wilayah, yang satu jangan diukur, yang lain diukur. Saya sebagai hamba Tuhan mendengar kalimat ayat Firman ini, saya harus mengkondisikan diri dan mengupayakan supaya masuk dalam ukuran. Jangan sampai saya tidak masuk dalam ukuran. Kita semua di sini diperhadapkan, pilih salah satu dari dua hal ini, mau masuk ukuran atau tidak. Sebelum Tuhan lakukan, lebih dahulu Tuhan beritahu ini yang mana Tuhan ukur dan mana yang tidak mau diukur. Jadi terpergantung kita mau diukur atau tidak mau diukur. Tuhan perhadapkan dua suasana, dipilih atau tidak, diukur atau tidak. Jadi bukan lagi salah siapa-siapa, jika tidak masuk ukuran itu salah sendiri. Jika masuk ukuran itu berkatnya sendiri.

Kita perhatikan, Firman Tuhan ini bukan sekedar isapan jempol atau hanya ancaman, tetapi akan menjadi kenyataan di depan ini. Dan memang pernah dialami secara hurufiah oleh orang Israel.

Yang dipakai menjadi alat pengukur adalah tongkat bambu. Tongkat bambu ini pernah ada kaitannya dengan penderitaan Yesus. Dalam Matius pasal 27, diceritakan ketika Yesus di pengadilan Pilatus, ada bambu yang diambil untuk memukul kepala Yesus sehingga mahkota duri itu tertancap. Ini adalah bagian yang harus kita cermati bahwa itulah pengalaman Yesus. Kita mau disejajarkan dengan Yesus, maka kita harus menerima tongkat bambu ini untuk mengukur kita. Dengan kata lain, ketika Yesus berhadapa dengan tongkat bambu dan dikenakan pada dirinya, Dia tidak bersuara. Kalau kita bagaimana? Kita masih banyak bersuara, sehingga ketika kita diukur belum sampai ukuran. Makanya Tuhan tidak akan gegabah mengukur kalau Tuhan tahu orang itu tidak sampai-sampai di situ. Olehnya kalau mau diukur berlajar mengupayakan diri supaya sampai pada ukuran. Berarti kita harus rela perobekan daging, sampai daging itu tidak bersuara lagi. Kalau sekarang ini volume suara daging masih terlalu besar, masih berkumandang.
Mari kita perhatikan sekali lagi, kita lihat konstruksi yang tidak masuk pada ukuran ini. Yang ada di halaman itu memiliki 60 tiang dan jaraknya berjauh-jauhan dengan jarak 5 hasta. Angka 5 itu angka kemurahan. Memang semua kemurahan Tuhan, tetapi jangan kita tetap di situ, kita harus masuk dalam ruangan suci dan terus ke ruangan maha suci. Begitu kita masuk di ruangan suci, tidak ada lagi papan jenang yang ada celah sedikitpun. Papan jenang itu ada 2 sengkangnya seperti anak tangga. Yang satu ada lubangnya, yang ada sengkangnya itu dimasukan ke dalam lubangnya, sehingga benar-benar papan jenang itu rapat.

Ukurannya 1,5 hasta dengan tinggi 10 hasta. Yang sama lebarnya 46 papan. Angka 1,5 adalah angka pengantara atau angka pendamaian. Itu didapati secara tidak terang-terangan mulai dari mezbah korban bakaran. Mezbah korban bakaran tingginya 3 hasta, di tengahnya ada jala-jala, berarti di atas 1,5 hasta dan dibawah 1,5 hasta. Di ruangan suci, angka 1,5 hasta kita temukan pada kaki meja roti pertunjukan. Kalau 4 kaki digabungkan berarti 4x1,5= 6 hasta. 6 adalah angka manusia. Yesus menjadi manusia, Dia adalah pengantara dan pendamaian bagi kita. Kalau gereja Tuhan mau masuk ukuran, hayati roh pengantara dan pendamaian ini. Jadilah engkau sebagai pengantara antara orang lain dengan Tuhan. Jadilah kehidupanmu sebagai orang yang ada roh pendamaian. Itulah yang akan masuk ukuran.

Ini yang harus kita kejar sebab menjelang kedatangan Tuhan pada kali kedua, tidak bisa ditawar-tawar, mulai dari diri kita apakah kita memiliki angka pendamaian, apakah ada angka 1,5 hasta? Yesus rela bagaikan domba dipenggal-penggal untuk menopang meja hati saudara agar bisa diletakan 2 tumpuk roti agar tidak kena pasir.

Pada satu meja ada 2 tumpuk roti. Kemudian satu ketul roti itu dibuat dari 2 gomer tepung yang terbaik. Saya lebih dahulu, apakah benar meja hatiku ada 2 tumpuk roti? Apakah nikahku benar-benar sudah diwarnai oleh Firman ini? Karena akan menuju pada nikah yang rohani, 2 gomer untuk membuat satu ketul roti, itu nikah yang rohani. Kalau sudah bicara 2 gomer untuk satu ketul, itu kita sudah diperingatkan oleh Tuhan bagaimana pada hari yang keenam bangsa Israel memungut manna, 1 gomer untuk satu orang. Pelan dan pasti kita mengarah ke sana kalau mau diukur. Kalau tidak maka bertemu dengan antikristus, manusia yang berkarakter iblis sehingga disebut terion yang artinya manusia biadab, manusia jahanam. Jika tidak kena ukuran maka akan berhadapan dengan binatang ini.

Begitu masuk ruangan maha suci, saudara lihat peti perjanjian. Peti itu lebarnya 1,5 hasta. Jadi dari halaman, ruangan suci sampai ruangan maha suci, angka 1,5 itu tidak pernah lepas. Jadi anak-anak Tuhan yang akan mencapai sasaran akhir yaitu Peti Perjanjian, berarti menjadi mempelai wanita Tuha atau menjadi belahan jiwanya Tuhan, angka 1,5 ini ikut terus melekat. Berarti anak Tuhan ini sudah mantap dalam perdamaian. Sebabnya mulai dari sekarang, ayo kita galakan roh perdamaian antar masing-masing, makin kita kecilkan volume pertengkaran. Kita tidak bisa instan, Tuhan tahu ada proses. Walaupun tidak instan, tetapi makin berjalan waktu maka yang bukan roh perdamaian itu makin ditekan sehingga akhirnya pendamaian menguasai secara penuh. Ini yang akan kena pada ukuran. Jika dalam ibadah pelayanan kita, dalam nikah rumah tangga kita, ketika ada sedikit sentilan dan bisa membuat terbakar amarah, maka segera ingat angka dan berdoa “Tuhan saya tidak mau lepas dengan angka 1½ (perdamaian)”.

Saudara bayangkan, papan jenang itu lebarnya 1,5 hasta dan tingginya 10 hasta. Berarti hidup itu benar-benar di dalam Firman sepenuhnya. Mengalami perlindungan dan pengayoman atau suasana dalam dirinya yaitu angka 10 atau Firman sepenuhnya. Satu saat akan diuji angka 10 ini. Ingat sidang jemaat Smirna, diizinkan diuji Tuhan selama 10 hari. Secara manusia mereka sudah miskin, tetapi masih diuji oleh Tuhan. Kadang kita akan diizinkan Tuhan mungkin tidak makan atau cuma dabu-dabu tidak ada di meja kita bisa bertengkar. Mungkin tidak ada minuman atau tidak ada ikan goreng, kita bisa bertengkar. Sidang jemaat Smirna diuji 10 hari dan mereka tidak gagal.

Saya inilah orang yang dulu cepat sekali mengamuk pada isteri, itu semua karena setan bertahta dalam hati!. Itu karena ada bekas -bekas ilmu yang lama  yang saya pelajari sebelum jadi pendeta. Makanya setelah jadi pendeta ada 36 hamba Tuhan yang keroyok saya untuk dilepaskan.

Wahyu 2:8-10
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Mereka ini sudah miskin, difitnah lagi. Tetapi mereka bertahan.

Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Kata miskin di sini Tuhan pakai kata penes, bukan ptochcia. Ptochcia itu melarat sekali. Penes artinya pas-pasan. Kadang kala kita masih ada sedikit saja sudah bisa jadi sengketa, apalagi kalau sudah melarat sama sekali.

Tuhan sudah perhadapkan, satu diukur, satu tidak.  Saudara mau kondisikan dirimu di mana, mau diukur atau tidak diukur. Kekasih dalam Tuhan, keluarga besar Kristus Penebus, gentarlah dirimu bahwa Tuhan akan perintahkan hamba Tuhan untuk mengukur. Berarti hamba Tuhan harus lebih dahulu ada persekutuan dengan bambu itu. Saya sebagai hamba Tuhan duluan. Saya mau katakan, saya sendiri belum mencapai ukuran, tetapi saya mohon Roh Kudus supaya bisa mencapai ukuran.

Lihat ukuran tabut perjanjian.
Keluaran 25:10
25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Coba lihat ukuran dari meja roti sajian.
Keluaran 25:23
25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Sekarang lihat ukuran papan jenang.
Keluaran 26:16

Betul-betul anak Tuhan yang masuk pada ukuran ini mantap melekat angka 100, angka 10 dan 1/2.Olehnya kita harus membuat mantap rohani kita. Perjalanan gereja Tuhan mau tidak mau akan diukur, sebab Tuhan katakan pasti akan diukur.

Kitab Wahyu pasal 1 suasananya menceritakan kematian dan kebangkitan Yesus, berarti kedatanganNya pada kali yang pertama. Pasal 22 menceritaan kedatanganNya pada kali yang kedua. Dan dalam 22 pasal kitab Wahyu ini kita menemukan 5 perkara besar.
1.      Cerita perihal kesempurnaan gereja dan pernikahan dengan Kristus. Ini gereja sempurna yang kena ukuran, ini berita besar dalam kitab Wahyu.

2.      Kedatangan Yesus kembali. Siapa yang bersuara di bumi dan di sorga?
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Tidak dikatakan “akan datang” tetapi “Aku datang segera”. Dan di jawab “amin, datanglah, Tuhan Yesus” ini jawaban dari orang yang kena ukuran yang disebut Mempelai Wanita. Firman Tuhan ini bukan sekedar kita baca, tetapi itu akan menjadi kenyataan, menjadi fakta. Betapa bahagianya kita semua ini jika ada pada kondisi ini. Betapa mengerikan kalau kita ini diinjak-injak.

Wahyu 11:2-3
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Pada ayat 2 disebut 42 bulan, itu angka pengejek. Kemudian ayat 3, Tuhan tidak lagi menggunakan angka 42 tetapi 1.260. sebetulnya angka 1.260 adalah angka tawaran Tuhan kepada kita gereja Tuhan, semoga hal ini saudara tanggapi. Waktu Sara diambil oleh Abimelek dan besoknya dia kembalikan pada Abraham, maka Abimelek berkata “kenapa engkau mengatakan Sara itu saudaramu, memang kami ini bisa berbuat dosa besar! Ini 1000 perak, sebagai bukti isterimu tidak diganggu, dia suci”. Jadi angka 1000 itu angka kesucian. Jika kita sudah amburadul oleh dosa kejahatan dan kenajisan, sekarang Tuhan tawarkan kesucian, terima!

Angka 200 itu angka tidak cukup menurut kata Andreas. Tetapi jika di tangan Tuhan pasti cukup! Murid mengatakan uang 200 dinar tidak cukup untuk memberi makan 5000 orang. Tetapi begitu roti itu pindah di tangan Yesus menjadi cukup. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Olehnya ketika kita berkata “saya tidak sanggup, saya tidak bisa!”. Ingat, serahkan dirimu di tangan Tuhan maka pasti bisa! Kalau melihat dirimu, engkau akan melihat angka 200, angka tidak sanggup. Tetapi begitu berserah di tangan Tuhan, semua pasti jadi.

Kemudian ada angka 60, itu angka pahlawan menjaga nikah. Tadi yang kita katakan tidak sanggup, sekarang dijaga oleh 60 pahlawan, mengelilingi tempat tidur Salomo. Berarti mengelilingi Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga.
Kidung Agung 3:6
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

Lihat penampilan anak Tuhan ini, walaupun di padang gurun, tempat yang tidak menguntungkan, panas terik dan banyak binatang buas, tetapi bisa menghadirkan asap doa penyembahan kepada Tuhan. Makin tinggi rohani anak Tuhan itu, kita lihat rumah-rumah itu hanya seperti mainan anak-anak.

Kidung Agung 3:7
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

Diawali mau hidup dalam kesucian, kemudian merasa tidak sanggup, kemudian tempat tidur dikawal, itu semua luar biasa. Dan nanti Tuhan pakai angka 3,5 tahun. Kenapa Tuhan pakai angka 3,5 tahun, 42 bulan dan 1.260 hari. Itu ada pengertiannya masing-masing. Angka 1260 ditaruh di tengah. Kalau tawaran Tuhan ini tidak dihargai maka apa boleh buat, dia masuk 3,5 tahun itu benar-benar sengsara besar, itu penekanannya.

Olehnya ayo kita gereja Tuhan benar-benar menampilkan Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga bagaikan papan jenang yang mantap dengan angka 1,5 hasta mengelilingi ruangan suci dan ruangan maha suci. Dari halaman ada angka 1,5, itu bayangan dalam mezbah korban bakaran. Di ruangan suci terang-terangan kaki meja roti sajian ukurannya 1,5 hasta. Kemudian di ruangan maha suci angka 1,5 itu tampil terang-terangan lewat lebar peti perjanjian. Angka 1,5 ini Tuhan lekatkan terus pada gereja Tuhan. Berarti tidak ada tawar-tawar lagi bagi kita, jangan tawar menawar dengan Tuhan. Tetap angka 1,5 ini mengikuti terus sampai ruangan maha suci. Betul-betul gereja Tuhan mantap soal pendamaian, mantap sebagai pengantara.

Papan jenang itu 2 alasnya, istilahnya ada 2 sepatunya. Sepatunya itu beratnya 34kg di kiri dan 34kg di kanan. Sebab dibuat dari 1 talenta perak. Itu sama dengan 34kg. Apa sebabnya dia harus pakai sepatu? Supaya jangan terbenam di dalam pasir. Berarti tiap papan jenang, tiap manusia, ada 2 talenta di kakinya. Itu menunjuk Korban Kristus yang luar biasa, untuk menahan saudara jangan terperosok di dalam pasir. Kalau isteri mau tenggelam, ada suami yang topang, sehingga isteri tertarik kembali.

Diantara papan jenang yang rapat itu, anginpun tidak bisa masuk lagi. Saya dengan isteri saya harus menjaga jangan ada hal-hal lain yang masuk. Kadang kita belum sampai pada klimaksnya, masih seringkali ada hembusan angin masuk. Itu membuat sakit perut dan sakit kepala. Bahkan kadang jadi hilang ingatan.

Keluaran 38:27
38:27 Seratus talenta perak dipakai untuk menuang alas-alas tempat kudus dan alas-alas tiang tabir itu, seratus alas sesuai dengan seratus talenta itu, jadi satu talenta untuk satu alas.

Luar biasa, kalau kita melihat perak di kaki kita, sebetulnya kita tidak layak. Masakan kita ditopang oleh Korban Kristus, mestinya kita yang harus diinjak-injak oleh Tuhan. Tetapi Yesus rela menjadi landasan kita supaya tidak terperosok ke dalam pasir dunia ini.
Wahyu 12:1

Lebih dari itu, dipakai lagi 5 kayu lintang untuk palang papan jenang. Luar biasa bagaimana Tuhan menangani kita gereja Tuhan, karena Dia tahu kita mudah terperosok. Sudah pakai sepatu, sudah disengkang, masih ada palangnya lagi. Terima kasih banyak Tuhan, luar biasa perhatianMu kepada kami gerejaMu. Engkau berkorban di Golgota demi kami. Olehnya jangan dipermainkan.

Jika ada sesuatu yang bisa membuat perasaan kita galau, cepat lihat ke bawah, di dadamu ada salib. Sesekali Tuhan izinkan kita seperti jemaat Smirna.

Kita sambung lagi berita 5 berita besar dalam kitab Wahyu tadi.
3.      Kehancuran kerajaan dunia ini, di dalam kitab Wahyu sudah diperlihatkan. Kalau ini diperlihatkan oleh Tuhan Yesus supaya ada motivasi dalam diri kita agar jangan melekat dengan dunia ini yang sedang menuju pada kehancuranya. Karena dunia ini yang banyak menimbulkan pertengkaran dan perselisihan. Tuhan bermaksud memperlihatkan bahwa berita ketiga ini adalah kehancuran dunia, agar hati kita tidak lengket pada dunia.
Pdt. Totaijs selalu mengatakan, pegang dunia dengan tangan terbuka, sebab kalau kita genggam maka kita ikut terseret pada kebinasaan, sebab dunia sedang menuju pada kehancuran.
I Yohanes 2:16-17
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ini perkara ketiga yang besar yang ditulis dalam kitab Wahyu. Saya rangkum saja karena kita bicara soal diukur dan tidak diukur. Kita lihat hal-hal yang diperlihatkan dan juga yang penuh kemuliaan.

4.      Perlawanan yang terakhir yang begitu keras antara Kristus bersama malaikat-malaikatNya melawan antikristus bersama malaikat-malaikatnya.
Wahyu 12:7-9
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Ini peperangan dahsyat di sorga dan bergema di bumi. Jadi jangan saudara kaget kalau ada kekuatan-kekuatan yang mau melawan saya dan saudara. Itu adalah gema dari sorga dan kita harus waspada di akhir zaman ini. Saudara ada di pihak mana? Mikhael atau iblis? Olehnya mari gereja Tuhan, kondisikan dirimu jangan sampai salah! Untuk menuntun agar jangan sampai salah maka butuh penggembala. Gembala harus mengerti lebih dahulu agar saudara tidak salah mengkondisikan diri. Olehnya gembala harus mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan. Itulah tugas kami hamba Tuhan, harus bangun tengah malam dengan derai air mata mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan. Itu kami lakukan bukan untuk kepujian, tetapi supaya jemaat dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan sebab dikuduskan oleh Roh Kudus.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Ini sangat penting dalam gereja Tuhan. Roh Kudus bekerja hari-hari terakhr ini, nikmatlah. Upayakan saudara merasakan pekerjaan Roh Kudus itu dalam diri saudara.

Saya dan saudara ada di pihak mana. Kalau ada di pihak Mikhael atau Yesus, berarti kita kena ukur. Tetapi kalau ada di pihak naga, maka kita tidak akan diukur. Memang terjadi peperangan, tetapi peperangan itu dimenangkan oleh yang kena ukuran.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Poin 1 dan 2 membahagiakan. Poin 3, 4 dan 5 disertai dengan mengerikan.

5.      Pergumulan antara kuasa gelap dan kuasa terang. Dan itu dimenangkan oleh kuasa terang. Kita gereja Tuhan akan berhasil. Coba lihat siapa orang yang diinjak-injak itu.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Ada Firman, ada kesaksian, tetapi tidak ada mezbah dupa emas. Tidak ada penyerahan, tidak ada penyembahan. Ini yang paling berat yang diupayakan oleh iblis dirampas dari gereja Tuhan, sehingga gereja Tuhan berhadapan dengan kaki tangan antikristus sehingga tidak bisa lepas lagi!

Dia ada Firman, ada kesaksian, tetapi penyerahan tidak ada. Tidak tahu penyembahan atau proskoneho yang artinya, seperti isteri menyerah sepenuh pada suaminya, seperti anjing menjilat kaki tuannya, karena hanya sampai pada penginjilan. Sidang jemaat Korintus tidak ada kurangnya soal karunia-karunia Roh Kudus. Tetapi dikatakan mereka jemaat yang paling terkebelakang. Jadi jangan kita bangga hanya soal karunia-karunia Roh Kudus.
I Korintus 1:7
1:7 Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.

Karunia Roh Kudus penting, tetapi harus diimbangi pertumbuhan rohani. Jangan hanya puas dengan berbahasa Roh. Kita harus meningkat lebih jauh menghadapi semua ini agar kita menjadi anak Tuhan yang hidup diberkati dan disertai oleh Tuhan.

Saudara mau masuk ukuran atau tidak! Kadang kalau duduk di kaki Tuhan, saya menerawang mengikuti jemaat Tuhan, saya lihat ada remaja, ada anak muda yang tidak peduli dengan Tuhan! Bahkan kalau sudah panas hati ini kadang-kadang terlontar dari mulut ini “saya serahkan kepada iblis, biarkan tubuhnya hancur yang penting jiwanya selamat”. Itu karena saya sudah penasaran sebagai penunggu, kenapa dia tidak hirau. Bagaimana ada doa penyembahan, bagaimana ada mezbah dupa emas, kalau beribadah saja dia tidak mau.
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

Ketika naga atau antikristus itu datang memerangi mereka, tentu ada reaksi, mereka mau lari, mau mengungsi. Tetapi pada ayat 18, tidak ada pintu keluar untuk lari sebab piket kejam sudah berdiri di tepi pantai. Sebab kalau bicara tepi pantai, itu tempat kita mau menyeberang. Tetapi saat itu sudah ada piket kejam. Sebabnya jangan tunggu kesempatan untuk lari, sudah ditutup oleh Tuhan. Sekarang ada kesempatan kita melaju dan maju.

Gereja Tuhan dan umat Tuhan, perhatikanlah, betapa indahnya kalau kita bergandengan tangan seperti papan jenang ini, mengharapkan kehadiran Tuhan Mempelai Laki-laki Sorga. Apakah tidak ada getaran dalam hati bapak ibu, tidak adakah getaran sedikitpun dalam hidup kita! Orang lain tidak mengerti karena tidak dibukakan, tetapi kepada kita dibukakan. Alangkah sialnya dikasihi oleh Tuhan tetapi justru tidak menghargai.

Sebabnya kekasih dalam Tuhan, marilah kita semua yang ada akhir zaman ini, kita berjalan lewat bimbingan Tuhan. Tuhan angkat gembala untuk menitip umatNya.

Dalam Yehezkiel 33:1-6 itu gembala yang diangkat oleh manusia, ayat 7-20 itu gembala yang diangkat oleh Tuhan. Gembala yang diangkat oleh Tuhan sarat dengan Firman Tuhan dan selalu diingatkan oleh Tuhan supaya jangan curang. Tetapi gembala yang diangkat oleh manusia, tipis Firman dan justru curang karena mencari keuntungan haram!
Yehezkiel 33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.

Ini yang benar:
Yehezkiel 33:7,32
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.

Makanya yang diangkat oleh Tuhan ini selalu Tuhan atur langkahnya, jangan curang! Dalam pasal 33 ini, 3 kali Tuhan sebut kata curang. Untuk apa?
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Jangan curang, harus tulus supaya memuliakan ajaran Tuhan Juruselamat kita. Itu sebabnya gembala yang diangkat oleh Tuhan sarat dengan Firman. Walaupun tantangannya memang berat. 2 kali umat Tuhan mengatakan “tindakan Tuhan tidak betul”. Walaupun ditujukan pada Tuhan tetapi yang kena adalah Yehezkiel.

Memang tidak nyaman jika hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan, tantangannya berat. Karena iblis tidak senang dengan Tuhan, maka tangan kanan Tuhan juga tidak dia senangi, dia akan serang terus. Tetapi kepada yang diangkat oleh manusia, iblis tenang-tenang saja, karena dia tahu orang itu pasti curang dan hanya melayani untuk mencari keuntungan haram. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Kekasih Tuhan yang diberkati, mari kita perhatikan hidup kita di akhir zaman ini.


Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar