20200627

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Juni 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Jika kita melekat dengan Tuhan, pasti kita diluputkan dari virus corona dan virus-virus yang lain. Virus corona kita takuti, tetapi kenapa virus dosa tidak ditakuti. Syukur dan puji kita diberikan Tuhan kesempatan pada petang ini untuk menikmati Firman Tuhan.

Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Jadi dunia ini hanya memiliki 1 terang dari sorga, itulah Yesus. Tidak ada terang lain di muka bumi ini selain Yesus, hanya ada 1 terang. Ini acuan Firman dan langsung diucapkan oleh Yesus sendiri. Dunia hanya 1, terang untuk dunia hanya 1. Dengan perkataan “Akulah terang dunia” berarti Tuhan tampil bagi dunia sebagai terang dan terang diberikan kepada dunia dengan cuma-cuma. Diberikan secara gratis, bukan berarti terang itu murahan, terang itu mahal. Kuasa kegelapan berupaya menguasai terang itu, tetapi Alkitab bersaksi tidak bisa dikuasainya.
Yohanes 1:3-5
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Jadi walaupun ada upaya-upaya manusia mau menutupi terang dan menguasai manusia itu, Alkitab mengatakan kegelapan itu tidak bisa menguasainya. Jadi sia-sia upaya-upaya manusia baik secara perorangan, baik secara berkelompok atau komunitas besar sekalipun mau menutupi terang ini. Walaupun hari-hari terakhir ini begitu marak upaya-upaya manusia untuk menutupi keabsahan dan kehadiran Yesus sebagai terang, begitu menguras tenaga, menghabiskan banyak korban, tetapi Alkitab sudah bersaksi tidak mungkin kuasa kegelapan menguasai terang itu, tidak mungkin menguasai Yesus.

Ini peringatan bagi saya dan saudara. Jangan coba tinggalkan terang ini. Diberikan oleh Tuhan cuma-cuma kepada kita. Diberikan kepada kita gratis, bukan karena murahan, tetapi karena kita tidak bisa bayar. Setelah Tuhan berikan kita terang dengan gratis, jangan coba dientengkan, jangan coba tinggalkan, jangan coba tutupi. Jika meninggalkan Yesus sama dengan meninggalkan kehidupan (terjun bebas ke neraka), sama dengan mati! Tidak ada kehidupan bagi orang itu, sebab terang itu adalah hidup.

Sekalipun ini berita penginjilan tetapi harus diulangi lagi, sebab saya melihat masih banyak yang longgar leher melirik sana sini. Sudah diberikan pengajaran puncak tetapi masih juga longgar leher.
Yohanes
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Meninggalkan terang hidup berarti dia ada di dalam kegelapan/ mati. Saudara yang diberkati Tuhan, kita mau buktikan apakah benar kita adalah kehidupan yang memiliki terang itu. Gampang saja kita ngomong percaya kepada terang, tetapi apakah benar kita sudah memiliki terang hidup itu?

Terang itu mengeluarkan 3 buah. Kalau mengeluarkan 3 buah ini membuktikan saya dan saudara benar-benar telah merangkul terang ini, berarti merangkul kehidupan, tidak longgar lagi.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

Memiliki 3 buah dari terang ini, membuktikan bahwa anak Tuhan ini memiliki persekutuan dengan terang.
1.      Kebaikan
Seseorang, siapapun dia, jika memiliki terang maka akan tertampak dalam perilaku hidupnya memiliki kebaikan. Kebaikan ini menguji kasih yang ada pada kita. Sebab jika kasih ada pada diri kita, otomatis buah pertama yaitu kebaikan akan nampak. Kalau ada kebaikan berarti kehidupan itu ada di dalam wilayah kasih.

Kalau saya mengatakan saya baik, di mana praktek kasihnya? Di dalam pelayanan kasih. Tetapi pelayanan kasih ini bukan didorong oleh keinginan atau kemampuan daging. Sebab manusia duniawipun bisa menampakan buah kebaikan atau kasih, tetapi kasih yang dipraktekan oleh orang dunia adalah kasih yang punya pamrih, ada maksud-maksud tertentu, yaitu saya mengasihi engkau karena engkau mengasihi saya.

Kebaikan menguji kasih, kasih yang bagaimana yang harus kita praktekan sebagai bukti kebaikan ada padaku dan pada saudara? Tuhan Yesus telah memberikan teladan dalam I Yohanes pasal 3.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

Membunuh ini jelas lawannya kebaikan, berarti tidak ada kasih.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Bisakah kita praktekan ini? Ayat 16 ini nafasnya dan penekanannya bukan berarti kita menyerahkan nyawa seperti Yesus di Golgota, bukan begitu. Artinya kalau kita ada kebaikan dan diuji dengan kasih, berarti kita tidak mementingkan diri sendiri. Itu isi dari ayat 16. Kalau saya sebagai hamba Tuhan mementingkan diriku sendiri, berarti kebaikan yang diuji dengan kasih itu nol dalam diri saya.

I Yohanes 3:17
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Ini praktek yang langsung diperlihatkan oleh Tuhan secara lahiriah. Melihat teman kekurangan, tetapi dia menutup pintu hati terhadap saudaranya itu, bagaimana bisa kasih Allah tetap di dalam dirinya. Apakah ada buah kebaikan dalam dirinya yang diuji dengan praktek kasih. Inilah yang banyak kali kita masih terkendala dalam melangkah menuju pada kesempurnaan.

Jika kita melihat hal ini, masih kurang atau masih sama sekali tidak ada, maka ini adalah kesempatan renovasi dari Tuhan, diperbaiki kehidupan kita, saya utamanya, lebih dahulu sebagai hamba Tuhan. Itu sebabnya saya katakan Tuhan Yang Maha Tahu, Tuhan yang menyelidiki hati saya dan isteri saya, sejauh mana kami memiliki buah terang dengan bukti kasih dalam praktek kami.

Mengapa harus ada banyak perbaikan? Supaya rekan hamba Tuhan hati mereka sejahtera kalau datang ikut ibadah pendalaman Alkitab. Memang rekan hamba Tuhan tidak menuntut, tetapi kami yang merasa perlu untuk berbuat.

I Yohanes 3:18-19
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

Ini yang Tuhan inginkan sehingga tenang hati kita, damai hati kita. Bagaimana kita melihat orang dalam kesusahan, bisakah kita terlibat tangan kita untuk menolong dia? Bagaimana ketika kita melihat orang butuh sesuatu, bisakah kita mempraktekan kasih? Itu yang Tuhan ajarkan kepada saya dan saudara.

Jangan saudara berpikir “karena dia limpah maka dia bisa menolong”. Tidak boleh itu menjadi ukuran. Perempuan janda dalam Lukas pasal 21 itu bagaimana? Dia cuma memiliki 2 peser, tetapi dia korbankan semua tanpa memikirkan untuk dirinya. Maka Tuhan Yesus mempedulikan dan memperhatikannya.
Lukas 21:1-4
21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Siapa yang memberi tahu kepada Yesus bahwa yang dimiliki janda itu cuma 2 peser dan itu semua dia persembahkan? Karena Yesus adalah Tuhan Yang Maha Tahu bahwa janda itu tidak ada lagi simpanan di BRI, di BNI atau di Mandiri. Ini kebaikan yang diuji dengan pelayanan kasih. Kalau diuji dengan pelayanan kasih, ini berarti sudah puncak, ini wilayah kesempurnaan.

2.      Keadilan
Keadilan atau kejujuran ini diuji dengan kesucian. Kalau suami adil dan isteri adil, berarti itu tanda kesucian. Tuhan tetap adil. Anak Tuhan apakah jujur dengan Tuhan. Kita ini beribadah hari rabu 2,5 jam, sabtu 2 jam, minggu 3 jam. Total dalam 1 minggu 7,5 jam. Dalam satu minggu kita memiliki 168 jam. Berarti masih ada 160 jam lebih untuk kita. Tetapi bagi Tuhan, itu dianggap sudah adil. Kalau yang 7 jam lebih itu masih kita korting lagi, disitulah kita tidak ada keadilan kepada Tuhan. Itu untuk Tuhan.

Terhadap sesama, suami isteri apakah ada keadilan, ada kejujuran? Itu diuji dengan praktek kesucian. Dimulai dari praktek nikah kita harus adil dan seimbang. Juga dalam keuangan, kita harus jujur dan adil soal keuangan, Tuhan tidak akan korupsi hak kita. Kalau orang Mesir di zaman Yusuf, dari 5 ikat itu diambil 1 ikat untuk Firaun. Kalau kita sekarang 10 ikat diambil 1 ikat. Tetapi di hadapan Tuhan kalau ini dipraktekan dianggap itu sudah jujur. Kita ini yang seringkali tidak jujur. Makanya jangan kaget, banyak kemelut yang kita alami, baik dalam hal kesehatan dan usaha kita banyak tikus yang menggerogoti, karena faktor ini, kita tidak jujur. Mungkin kita sudah mengeluarkan, tetapi hati kita tidak tulus, mengeluarkan dengan terpaksa. Ini dites dengan kesucian, berarti ini ruangan suci.

3.      Kebenaran
Kebenaran ini diuji dengan iman, itu wilayah halaman. Jadi Tuhan langsung lompat ke wilayah ruangan maha suci, kemudian undur ke ruangan suci lalu ke halaman. Jadi Tuhan tunjukan ini sebenarnya status kalian, ini rencanaKu, rancanganKu, untuk membawa kamu ke ruangan maha suci. Tetapi harus diperiksa dulu ruangan suci dan wilayah halaman.

Kebenaran ini menguji iman. Iman yang kita miliki itu dari kebenaran Firman Allah dan itulah yang akan menguji kebenaran yang telah kita terima itu. Ini Firman Tuhan kepada gereja Tuhan. Sebenarnya makin jauh kita bicara kebenaran, seharusnya sejauh itulah iman kita. Sejauh iman kita, sejauh itulah kebenaran yang kita miliki. Makanya lihat saja gereja Tuhan, ada klasifikasinya. Sesuai kebenaran yang dia terima, sejauh itu imannya. Sejauh mana imannya, sejauh itulah kebenarannya.

Kita ini sejauh mana iman kita. Kita ini digembleng oleh Firman Tuhan sampai pada kebaikan menguji kasih. Kita dihentar terus pelan dan pasti ke ruangan maha suci. Apakah iman saudara diarahkan di sana, bersama pengharapan dan kesucian saudara? Sebab pengharapan dan kesucian tidak bisa dipisah. Itu bukti terang sempurna saudara miliki.

Iblis berupaya sedemikian rupa agar terang yang kita miliki ini ditutup. Tanpa kita sadari kita menyetujui bagaimana iblis menutup itu terang.
Markus 4:21
4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

Kaki dian ini simbol jemaat.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Jadi tempatnya pelita yang menyala itu di atas kaki dian dan menerangi sidang jemaat. Tetapi sidang jemaat tidak jujur, tidak adil, tidak hidup dalam kebaikan dan kebenaran. Karena pelita itu dia taruh di bawah gantang. Ini penyebabnya seringkali kita mengalami masalah yang seharusnya kita tidak harus alami.

Tanpa kita sadari terang itu kita tutup di bawah gantang berarti kita tutup dengan masalah ekonomi. Terang tidak diletakan di atas kaki dian tetapi ditutup dengan kesibukan yang mengarah untuk memadamkan pelita. Kalau pelita ditaruh di bawah gantang, ke mana nanti arahnya? Arahnya ke Babel! Tuhan tidak tega melihat hal itu terjadi pada saudara dan saya. Jangan sampai kita menjadi anak Tuhan tetapi arahnya buka ke Yerusalem Baru tetapi ke Babel sundal besar. Itu karena memiliki terang tetapi ditutup dengan gantang.
Zakharia 5:10-11
5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

Kemudian terang itu ditutup dengan tempat tidur. Jadi jangan saudara salahkan siapa-siapa. Jangan salahkan pengajaran apalagi menyalahkan Tuhan. Jangan-jangan terang atau ajaran itu sudah ditutup dengan tempat tidur. Nikah saudara tidak ada kebaikan, keadilan dan kebenaran, sehingga masalah-masalah tidak pernah pupus. Mestinya terang itu menerangi nikah, menerangi usaha pekerjaan alias ekonomi kita. Itu cahaya yang Tuhan inginkan supaya saudara dan saya benar-benar menjadi terang hidup, bukan terang yang mati.

Ini yang kadang tidak kita sadari sehingga menyalahkan ini dan itu, menyalahkan situasi, padahal kita sendiri yang salah. Pukul dirilah di hadapan Tuhan, termasuk saya. Saya sebagai orang tua rohani kalau melihat sidang jemaat seperti ini, di hadapan Tuhan saya harus memukul diriku. Kenapa jemaat seperti ini Tuhan, saya yang salah! Seperti ketika Yesus turun dari bukit setelah dipermuliakan, Dia menghadapi anak yang dirasuk setan. Akhirnya bapaknya yang pukul diri. Demikian saya sebagai bapa rohani, saya yang harus memukul diri, saya yang salah! Kenapa anak-anak bisa seperti ini? Karena kebaikan, keadilan dan kebenaran masih ditutup oleh daun, berarti ditutup dengan aktivitas yang sifatnya daging. Tidak nampak di mana itu kasih, kesucian dan iman. Sejauh mana kebenaran kita mestinya sejauh itu iman kita. Sejauh mana iman kita, sejauh itulah kebenaran yang kita miliki.

Jangan saudara berpikir bahwa kita ini tidak dikasihi Tuhan. Kita ini justru dikasihi Tuhan, itu sebabnya Dia datang melawati kita dengan Firman pengajaran. Tujuannya agar jangan sampai kita tidak ada hubungan dengan terang itu. Seseorang memiliki terang karena memiliki hubungan dengan Firman.

Mazmur 18:29
18:29 Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku.

Supaya pelita kita ada cahaya, ada terang yang dikeluarkan, maka kita harus ada persekutuan dengan Tuhan. Sebab Tuhan menyinari kegelapanku. Sebabnya jangan jauh dengan Tuhan. Sekarang kita diperhadapkan dengan virus corona, menyusul kelaparan dan menyusul pedang. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada dunia di depan ini, tetapi kalau kita melekat pada Tuhan, kita pasti ditolong dan dilindungi. Olehnya jangan jauh dengan Tuhan. Pelitamu akan menyala kalau melekat kepada Tuhan. Supaya kehidupan saudara menyala dan pelitamu bercahaya, melekatlah kepada Tuhan dan dibuktikan saudara menampilkan 3 buah terang itu. Namun ada yang membenci terang.
Ayub 24:13
24:13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.

Ayub 24:13 (Terjemahan Lama)
24:13 Mereka itu adalah di antara orang yang benci akan terang; tiada diketahuinya akan jalan-jalannya dan tiada mereka itu tetap pada lorong-lorongnya.

Dia pikir masuk sorga, padahal dia membenci terang, membenci Yesus. Yesus terang dunia, Dia datang memberikan terang cuma-cuma kepada dunia, tetapi dunia menolak. Ini yang membenci dan memusuhi. Merasa tahu jalannya, padahal dia tidak tahu ke mana jalannya, akhirnya binasalah mereka.

Lihat bagaimana praktek mereka.
Ayub 24:14-15
24:14 Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.
24:15 Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.

Jadi orang yang membenci terang ini termasuk orang berzinah! Makanya Injil Kristus Yesus mengajar kita untuk hidup dalam kesucian dalam nikah rumah tangga.

Ayub 24:16
24:16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,

Membongkar rumah berarti membongkar nikah. Kalau ada terang, mereka bersembunyi dalam dosa, mereka tidak kenal Yesus.

Ayub 24:17
24:17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.

Praktek gelap bagi mereka itu biasa, memiliki isteri 10 biasa. Inilah orang yang memusuhi terang, memusuhi Yesus. Orang yang seperti ini jangan kaget kalau kita melihat kehidupan  dan nikahnya tidak karu-karuan. Ini sudah salah, tetapi Tuhan berikan kita solusi untuk memperbaiki, yaitu terima terang.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar