20200617

Kebaktian PA Imamat, Rabu 17 Juni 2020 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 24:1-4
24:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
24:4 Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."

Anjuran Tuhan agar ada minyak zait murni, tulen atau jernih. Ini yang ditekankan dan Tuhan perintahkan kepada Musa. Ini adalah Firman Tuhan kepada Musa yang ke 28 kali dalam kitab Imamat. Musa mendapatkan Firman Tuhan 31 kali, 4 kali bersama dengan Harun, 1 kali khusus Harun. Angka 28 ini adalah ukuran tenda Tabernakel yang tersisa  1 hasta tidak menyentuh tanah. Dengan demikian, bila kita dibawa dalam Imamat 24:4, minyak itu tidak sampai menyentuh tanah, hanya dari kepala, leher, janggut sampai di leher jubah. Tuhan ingin agar umat Tuhan yang ada minyak urapan, ada Roh Kudus menguasainya, dia harus paham bahwa ada gangguan di mana kita harus tidak boleh dikalahkan oleh dunia.
Yohanes 16:33
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Itu sebabnya tenda Tabernakel itu tidak menyentuh tanah. Berarti anak Tuhan dan hamba Tuhan, jika mengatakan ada minyak urapan maka kita harus tahu bahwa musuh kita adalah dunia, maksudnya supaya kita jangan beramah-ramahan dengan dunia. Apa yang Tuhan musuhi dan dimusuhi oleh Roh Kudus, itu juga yang kita musuhi, jangan malah enjoy dengan mereka. Tuhan ajar saya sehingga dari sejak awal dalam pelayanan, apalagi setelah mengenal kabar ini, maka baik dalam pembangunan jasmani, saya tidak mau tiru cara dunia, sebab Roh Kudus yang akan beracara.

Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Imamat 24:2
24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.

Kelihatannya ini umum, tetapi sesungguhnya ada orang tertentu dan itu sudah ada dalam kitab Keluaran.
Keluaran 35:27-28
35:27 Pemimpin-pemimpin membawa permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada,
35:28 rempah-rempah dan minyak untuk penerangan, untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian.

Keluaran 35:27-28 (Terjemahan Lama)
35:27 Maka oleh segala penghulu dibawa akan permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada itu,
35:28 dan rempah-rempah dan minyak akan pelita dan akan minyak siraman dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya.

Ini tugas penghulu, dia sudah harus punya minyak. Berarti kelihatannya dalam Imamat pasal 24, itu untuk seluruh umat. Padahal dalam Keluaran pasal 35 ini kita lihat hanya penghulu yang berkorban. Dia pemilik utama dan setelah penghulu ini berkorban, mempersembahkan minyak untuk urapan ini, maka di dalam perjalanan, itu tugas Eliazar untuk memelihara.
Bilangan 4:16
4:16 Tetapi Eleazar, anak imam Harun, bertanggung jawab atas minyak untuk penerangan, ukupan dari wangi-wangian, korban sajian yang tetap dan minyak urapan; ia bertanggung jawab atas segenap Kemah Suci dan segala isinya, yakni barang-barang kudus dan perabotannya."

Saya melihat hal ini, saya mau katakan pada jemaat, berat tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan. Kalau saya katakan berat, bukan karena sayang diri, tetapi supaya jangan ditambah lagi berat beban kami. Untuk itu, karena Tuhan tahu tugas kami berat maka Tuhan berikan kuasa Roh Kudus. Dan kami harus miliki. Saya utamanya di sini harus miliki Roh Kudus. Makanya kalau saya menyembah lalu kering, saya menyesal sekali, sudah buang waktu duduk 1, 2 jam di kaki Tuhan.

Pelita harus menyala, berarti berkobar-kobar/ semangat. Seorang hamba Tuhan harus punya semangat berkobar-kobar, harus menyala-nyala. Kita tidak boleh tidak menyala, harus tahu, punya inisiatif, lihat orang kerja kita harus terlibat, bukannya tidur. Kita harus berkobar-kobar, itu calon penghulu. Kami hamba Tuhan tidak akan jadi kalau tidak bernyala-nyala dan berkobar-kobar. Ini koreksi yang kuat bagiku.

Satu hal yang tidak enak bagi saya, jika ditunjuk kekurangan dan kelemahan saya, bagaimana saya bersikap? Jika ditunjuk kekurangan dan kelemahan saya harus siap menerima.
Imamat 4:22
4:22 Jikalau yang berbuat dosa itu seorang pemuka yang tidak dengan sengaja melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, Allahnya, sehingga ia bersalah,

Imamat 4:22 (Terjemahan Lama)
4:22 Jikalau yang berbuat dosa itu seorang pemuka yang tidak dengan sengaja melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, Allahnya, sehingga ia bersalah,

Kenapa ayat ini harus tertera di sini? Sebab pasti akan nampak kekurangan dan kelemahan saya dalam bentuk dosa dan kesalahan, apalagi kalau sesat.
Imamat 4:23
4:23 maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya seekor kambing jantan yang tidak bercela.

Jika gembala ada salah, bukan jemaat yang menegur gembala, jemaat disuruh untuk doakan. Harus sesama hamba Tuhan yang menegur hamba Tuhan, lihat saja Petrus ditegur Paulus. Sebab kadang ada jemaat yang usil cari-cari kesalahan gembala, itu sudah salah. Doakan saya dan jika ada hamba Tuhan lain yang menunjuk kesalahan saya dan saya harus menerima.

Kambing jantan ini menjadi korban pendamaiaan kepada Tuhan atas dosa dan kesalahan pemimpin.
Keluaran 4:24
4:24 Lalu haruslah ia meletakkan tangannya ke atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di tempat yang biasa orang menyembelih korban bakaran di hadapan TUHAN; itulah korban penghapus dosa.

Jadi setiap masalah, setiap kesulitan dan setiap hal yang mengganggu hubungan kita dengan Tuhan, ada solusinya, ada jalan keluar, itulah korban penghapus dosa, ada korban bakaran. Jadi kekurangan dan kesalahan kita ada solusinya, asalkan ketika diberitahu bahwa itu salah, kita terima. Sehingga ada solusi Tuhan berikan untuk kita lepas dari hal itu. Jika kami berlarut-larut tidak mau menerima teguran, yang korban siapa? Sidang jemaat. Kalau saya hamba Tuhan ditegur, apakah masih bisa menerima.

Tugas kami yaitu menyediakan minyak supaya pelita menyala. 7 pelita itu duduk di atas kandil. Kaki dian itu adalah simbol sidang jemaat.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Kasihan kelak jika jatuh korban sidang jemaat/kaki dian. Beban ini berat, jangan dibuat berat lagi. Maksudnya bukan kalau sakit tidak mau menelpon gembala karena takut memberatkan, itu tidak memberatkan karena itu memang tugas gembala. Memberatkan tu banyak sisi. Salah satu yang dimaksud memberatkan ini kalau gembala suruh membangun tetapi jemaat sepi-sepi saja! Belum ada yang menawarkan diri dan mengatakan “saya mau kerja sampai selesai” yang ada nanti kalau diminta, itupun masih malas-malasan.

Perang Harmagedon sudah tercium dan itu sudah disentil di sana dalam Hakim-hakim pasal 5. Ternyata menjelang perang yang besar, banyak anak Tuhan menawarkan diri untuk terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus, dengan sukarela. Tetapi orang Meros tidak mau datang membantu Tuhan. Bukan berarti Tuhan nanti mereka bantu baru bisa menang, tidak! Tetapi Tuhan membuka peluang agar mereka terlibat dalam pembangunan tetapi mereka tidak mau. Apalagi suku Ruben, 3 kali disebutkan banyak pertimbangan. Suku Asyer hanya ada di teluk-teluk, hanya belajar ilmu setan!

Jadi lebih dahulu saya harus bernyala-nyala dan berkobar-kobar bukti saya memiliki minyak. Jadi berkobar-kobar dan menyala-nyala itu harus murni, tulus, tulen, bukan menyala-nyala daging. Kalau menyala-nyala hanya dirangsang oleh daging, itu tidak tulen, tidak murni. Tetapi kalau karena mengasihi Tuhan, di mana Tuhan curahkan kasih lewat Roh Kudus dalam hati umatNya, maka itu yang benar.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Jadi minyak itu sudah dicurah dalam hati kita oleh Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita sehingga pengharapan tidak mengecewakan.

Mari kita lihat lebih jauh tentang hal ini karena minyak ini memang sangat penting. Jangan lupa, hanya persoalan minyak ini yang membuat terpisah 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana. Jadi bukan soal enteng soal minyak ini, bukan persoalan enteng kita menyala-nyala dan berkobar-kobar karena didorong oleh Roh Kudus, sebab kelak nanti akan membuahkan pemisahan. Betapa ngeri yang tertinggal. Begitu sampai di pintu, pintu sudah tertutup, mereka ketuk pintu lalu dijawab “Aku tidak kenal kamu, undur dari padaKu“. Hanya karena persoalan minyak, persoalan menyala, persoalan hidup dalam terang, persoalan berkobar-kobar dan aktivitas yang luar biasa, maka persoalan ini akan menjadi penyebab pemisahan. Betapa ngeri kalau ada di luar!
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Persoalan minyak hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga datang. Apalagi saya sebagai pemimpin, jangan sampai saya tidak ada kesiapan menyongsong kedatangan Yesus kedua kali. Kenapa? Karena tidak tulen, tidak murni, tidak jernih pelayananku, tetapi hanya dirangsang dan didorong hal-hal daging/ duniawi!

Matius 25:7-9
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Sudah punya minyak cadangan tetapi masih pas-pasan. Dikatakan lebih baik pergi kepada penjual minyak, yang bodoh ini tahu tentang itu. Karena apa? Sebab memang pekerjaan mereka selama ini adalah bisnis! Mereka tahu ke mana mau pergi membeli, tetapi ketika pergi membeli maka pintu ditutup.

Matius 25:10-13
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

5 anak dara bodoh ini bukan langsung dilempar ke neraka, mereka ini masuk dalma 3,5 tahun aniaya antikristus. Apakah kita bisa bayar itu di dalam 3,5 tahun aniaya antikristus? Kita tidak akan bisa bayar. Pdt. In Yuwono selau mengatakan “saya tidak sanggup jika masuk aniaya antikristus”. Makanya jauh-jauh hari Tuhan sudah ambil. Siapa yang berani masuk aniaya antikristus? Tidak ada yang berani. Oleh sebab itu mulai dari sekarang kita harus menjaga minyak ini. Bagaimana cara menjaga minyak ini? Ada 3 cara memelihara serta mempraktekan.
1.      Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Dalam kesibukan apapun, berpergian di manapun, selalu dia bawa-bawa minyak. Jadi fungsi minyak zaitun ini ternyata membersihkan luka orang yang disamun.

Lukas 10:35
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

Ada minyak dan dilanjutkan ada pelayanan yang berkesinambungan, pelayanan yang tidak pernah berhenti. Itulah pelayanan yang berbelas kasihan.

Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Jadi minyak ini hubungannya dengan pelayanan belas kasihan. Begitu ditanya bahwa orang yang menunjukan belas kasihan, maka Tuhan Yesus katakan “pergilah dan berbuatlah demikian”. Berarti berbelas kasihanlah, itu tanda ada minyak yang tulen, jernih, murni. Dunia bisa berbelas kasihan, tetapi tidak tulen, murni dan jernih.

Minyak ini untuk bersihkan luka. Orang yang punya minyak ini memiliki roh belas kasihan dan di dalam pelayanannya berkesinambungan, terus menerus tanpa memikirkan kerugian. Coba kalau dia pikirkan kerugian dia akan berkata “saya sudah membersihkan lukamu, menaikan di atas keledaiku, saya jalan kaki, saya bawa ke penginapan dan saya berikan lagi uang kepada yang punya penginapan. Ini kerugian secara manusia, tetapi inilah orang yang berbelas kasihan ini berbuat tanpa memperhitungkan kerugian. Kenapa? Ada minyak dalam dirinya.

Kita lihat satu contoh seorang raja yang tadinya dia membara, hidup penuh belas kasihan, musuhnya dia kasihi. Lihat bagaimana Mefiboset, cucu dari orang yang memusuhi dia, dia bawa makan bersama dengan dia dan dipelihara dalam istana. Tetapi begitu dia jatuh dengan isteri Uria, belas kasihan itu hilang! Kenapa belas kasihan ini bisa hilang, pudar, sirna? Sebab ada dosa yang dibungkus rapi!

II Samuel 12:1-2,5-6
12:1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
12:2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
12:5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
12:6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

Ini ajaran Tuhan untuk diriku lebih dahulu. Setelah Daud jatuh dalam dosa sebab berzinah dengan isteri Uria maka akibatnya:
1)      Hilang belas kasihan.
2)      Cepat jatuhkan hukuman bagi orang lain dan tidak diberikan kesempatan untuk bangkit. Mungkin berkata “saya tidak berzinah seperti Daud”. Tetapi Firman Tuhan mengatakan, kalau tidak berzinah tetapi melanggar salah satu dari 10 hukum, itu sama saja! Seringkali kita tidak lagi berbelas kasihan. Mengapa? Tidak punya minyak, pelayanan tidak lagi didorong oleh minyak urapan Roh Kudus tetapi didorong perkara yang lain, maka akan cepat menjatuhkan hukuman pada orang lain.

Ini pelajaran Firman Tuhan untuk saya lebih dahulu. Makanya ketika kita melihat seseorang, pantaskah dia kita tolong atau tidak. Namanya manusia, dia ada kekurangan, dia kejeblos dalam lumpur dosa kenajisan, siapa yang mau menolong dia? Yang melihat domba yang jatuh itu yang harus menolong. Itu orang yang punya belas kasihan, berarti dia ada minyak! Yesus adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan.

3)      II Samuel 12:6
12:6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

Tidak bisa melihat dosanya sendiri yang mencelakakan dirinya. Di mana peran minyak di situ? Sudan tidak ada!

4)      Kalau tidak bisa melihat dosanya sendiri, berarti dia cuma melihat besarnya dosa orang lain.

5)      II Samuel 12:7-8
12:7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
12:8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.

Isi ayat ini adalah mementingkan diri sendiri. Kadang isteri saya berkata pada saya “kita harus buka mata melihat orang lain!”. Saya jawab “silahkan” saya percaya isteri saya karena kantong ada pada tubuh.

6)      II Samuel 12:9
12:9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

Daud menghina Tuhan. Inilah orang yang tadinya punya minyak, bahkan raja Daud ini 3 kali dia diurapi. 2 kali Tuhan katakan “engkau menghina Tuhan”. Hukuman ini bisa dianulir tetapi harus ada pengakuan yang tulus, bukan karena didorong-dorong!

II Samuel 12:10-12
12:10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

Apa yang dikatakan ini berbuah. Anak Daud yaitu Absalom, membuat tenda di atas rumah, dan dengan dilihat oleh banyak orang, dia gauli isteri bapaknya. Apa yang dibisikan dalam kamar, itu diserukan di luar.

7)      Mengaku salah hanya karena didorong-dorong, hanya karena disudutkan!
II Samuel 12:13
12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Ini karena ada dosa, sehingga hanya orang lain yang dia tunjuk, tetapi dirinya sendiri tidak. Dijauhkan Tuhan dari kehidupan kita hal seperti ini. Biarlah kita melihat bagaimana cara untuk mengangkat, mulai dari diri kita, kemudian mengangkat orang lain. Kadang kita mau mengangkat orang lain, tetapi bisa dia salah persepsi. Tetapi kita harus dengan hati tulus. Kalaupun dia salah persepsi, tetapi kita sudah punya niat, dari pada kita tutup mata. Sudah lihat dia di tempat yang labil mau longsor lalu kita biarkan saja, kita bisa salah. Itu yang dipraktekan dalam Lukas pasal 10. Orang berbelas kasihan ini tahu penyamun tidak terlalu dari situ, ibarat masih ada bahaya membayang di daerah itu. Tetapi dia bisa berbuat untuk orang yang disamun itu.

2.      Pelita yang harus ada minyak itu diletakkan di atas kaki dian yang memiliki 7 cabang, itu gambaran sidang jemaat. Jemaat, dengarkan. Kepadamulah minyak itu diletakan. Dan tugas saya sebagai hamba Tuhan harus menyediakan minyak. Kita baca tadi dalam Keluaran 35:28 tanggung jawab pemimpin. Mulai dari permata-permata harus kami sediakan. Jadi lewat pelayanan kami hamba Tuhan, lewat pelayanan penghulu, lewat pelayanan saya di sini agar seluruhnya sidang jemaat atau paling tidak pasti ada yang indah.

Bagaimana supaya mempelai wanita identik dengan Mempelai Laki-laki Sorga, itu adalah tugas saya. Ini berangkat dari curahan minyak yang diberikan dari pemimpin-pemimpin ini, kemudian oleh Musa diberikan kepada imam besar Harun. Dan ini digunakan untuk mengisi pelita.
Keluaran 30:7-8
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja. Imam besar menangani pelita yang ditaruh di atas kaki dian itu yang justru menyala menjelang senja. Pada waktu pagi dibersihkan. Jadi kaki dian itu memang langsung ditangani oleh imam besar, apalagi lampu-lampunya.

Dijauhkan Tuhan dari kehidupan kita, hal ini jangan sampai terjadi. Jangan sampai menyala-nyala tetapi tidak murni, tidak jernih, tidak tulen. Apalagi ini menjelang senja. Sekarang ini adalah waktu bagi kita, di mana lampu itu harus menyala sebab ada minyak, karena kita ada pada waktu senja. Kalau gereja sampai tertidur, tidak menyala-nyala dan tidak berkobar-kobar, bagaimana kalau kegelapan menerjang kehidupan itu. Itu sebabnya menjelang senja atau menyelang malah kita sudah harus menyala. Karena ada gelap yang akan menaungi seluruh dunia.

Coba saudara bayangkan, katakanlah tiap orang 10 dosanya. Kalau 10 orang sudah 100 dosa. Kalau 100 orang sudah berapa? Betapa gelapnya dosa orang-orang itu. 1 saja pelita di tengah kegelapan luar biasa itu, sudah bermanfaat luar biasa. Saya sebagai hamba Tuhan berdoa supaya pelita itu menyala. Bagaimana yang dimaksud pelita yang menyala?
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Pelita yang menyala itu wujudnya adalah ajaran. Sebagai hamba Tuhan saya tidak mau kehilangan ajaran, saya tidak mau kehilangan cahaya. Gereja Tuhan butuh ajaran, butuh cahaya. Walaupun gelap luar biasa, kalau ada cahaya, sidang jemaat sudah beruntung. Berapa banyakpun yang ada di situ dengan dosanya yang banyak sekali, tetapi dengan adanya ajaran maka itu menolong manusia di situ. Tetapi kalau kita tolak ajaran, tolak cahaya, siapa yang bisa menolong kita.

Cahaya itu kita butuh. Adanya cahaya karena ada minyak. Minyak itu yang dinyalakan kemudian mengeluarkan cahaya. Dan cahaya itu ada di atas kaki dian. Ini umat Tuhan yang berdiri di atas perintah Tuhan.

Jadi fungsi minyak itu pertama untuk membasuh luka, kedua untuk pelita supaya bernyala. Berarti anak Tuhan punya semangat berkobar-kobar untuk melayani.

3.      Minyak itu menjadi campuran minyak urapan
Keluaran 30:24-25
30:23 "Ambillah rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal,
30:24 dan kayu teja lima ratus syikal, ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin.
30:25 Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus.

Totalnya 1500 syikal. Setengah syikal itu untuk satu orang.
Keluaran 30:13a
30:13 Inilah yang harus dipersembahkan tiap-tiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu: setengah syikal, ditimbang menurut syikal kudus
Kalau ½ syikal untuk satu orang, berarti 3000 orang membawa 1500 syikal.

Inilah embrionya gereja Tuhan, cikal bakalnya gereja Tuhan dalam Kisah Para Rasul pasal 2! Itu sebabnya kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, di manapun saudara berada, kita harus mengkondisikan diri menjadi cikal bakalnya gereja Tuhan. Bukan sekedar disebut orang Kristen, tetapi jadilah saudara tokoh yang membawa terang di situ.

Minyak zaitun 1 hin dicampur dengan rempah-rempah 1500 syikal. Kita tahu setiap orang harus membawa setengah syikal perak. Jadi kalau 1500 syikal rempah-rempah, ini sama dengan jumlah 3000 orang. Saya harus memahami ini, di manapun saya berada harus membawa terang di situ, jangan bersembunyi. Kalau dalam dirimu dan dirku ada cahaya berarti ada ajaran.

Berapa banyak hamba Tuhan yang masa lampau ketika tampil di satu desa, mereka menjadi cikal bakal gereja Tuhan di situ dan menampilkan pengajaran. Kiranya itu harus dilestarikan, harus kita jaga. Lestarikan itu cahaya, lestarikan itu ajaran. Karena apa? Itu yang diminta dari pemberi 1500 syikal, yaitu 3000 orang. Mereka ini menjadi cikal bakal gereja Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:41
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

3000 ini jika dijadikan syikal menjadi 1500 syikal perak. Itu urapan yang turun dalam gereja Tuhan dan gereja Tuhan bagaikan kaki dian bercabang tujuh. Di situ pelita ditaruh dan dinyalakan. Mereka pergi ke Samaria, ke mana saja, sampai ke ujung bumi.

Dengan keadaan seperti ini, maka gereja Tuhan benar-benar hidup dalam terang sebab ditangani langsung oleh Imam Besar. Imam Besar yang menangani kita adalah Imam Besar yang berbelas kasihan yang tahu persis keadaan kita.
Ibrani 4:15
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Kodrat ini harus turun pada diri kita! Sebagaimana Yesus melihat orang berdosa dengan penuh belas kasihan, begitu juga kita melihat orang berdosa harus dengan penuh belas kasihan. Jangan sampai melihat orang berdosa, kita tidak berbelas kasihan dan malah kita injak. Pdt. Losu didatangi Tuhan dalam satu penglihatan dan Tuhan katakan “ini pengajaran puncak, tetapi sangat disayangkan, hamba-hamba Tuhan jika melihat orang yang jatuh bukan ditolong tetapi malah diinjak!”.
Turut merasakan berarti:
1.      Bertindak seperti keadaan orang itu.
2.      Siap mengampuni orang yang datang mengaku dosa.
3.      Tidak cepat menghukum, tetapi memberi kesempatan orang itu untuk bertobat.

Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Saat ini kita mau diciptakan oleh Tuhan menjadi cikal bakal gereja Tuhan akhir zaman. Ke mana gereja Tuhan mau pergi. Apakah kita tetap seperti kondisi yang dulu? Tidak! Mulai dariku, sebagai pemimpin harus punya minyak, kemudian diturunkan ke bawah ke kaki dian emas itulah sidang jemaat. Sehingga kita bersama-sama berkobar-kobar melayani sampai tidak terbatas. Pelayanan terus menerus sampai Tuhan Yesus datang. Tuhan katakan kepada Musa “katakan kepada umatKu, berikan minyak yang tulen”.

Berikutnya kita akan melihat proses untuk mendapatkan minyak yang tulen. Kita sudah tahu tetapi banyak kita lupa sehingga yang kita praktekan justru salah. Kita mohon ampun kepada Tuhan, apalagi saya sebagai hamba Tuhan yang menggembalakan sidang jemaat Kristus Penebus.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar