20200607

Kebaktian Umum, Minggu 7 Juni 2020 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Di sini pemazmur memperkenalkan pengalamannya bahwa dia dibentuk oleh Tuhan dalam kandungan ibu. Jika tiba waktunya maka anak ini Tuhan keluarkan dari kandungan ibunya, artinya itulah waktu ibu melahirkan. Dikatakan pengalamannya di sini, anak itu aman pada dada ibunya. Jadi dari kelahirannya, dia didekap di dada ibunya lalu diserahkan. Ini bukan dibaptis, tetapi penyerahan. Ajaran Firman Tuhan tidak ada anak-anak dibaptis tetapi diserahkan. Kalau dibaptis maka orang itu membawa dirinya sendiri. Kalau umur balita, dia belum bisa membawa dirinya, tetapi orang lain. Tetapi ketika dia sudah dewasa maka dia yang membawa dirinya.
Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Lukas 7:29
7:29 Maka segenap kaum yang mendengar Dia, dan orang pemungut cukai itu pun menyungguhkan Allah di dalam hal mereka itu dibaptiskan dengan baptisan Yahya.

Juga dalam Kisah Para Rasul pasal 8,10, 16, 19 semua orang yang sudah dewasa dan remaja yang bisa memberi dirinya kepada Tuhan untuk dibaptis. Jadi usia dibaptis adalah remaja ke atas. Kalau remaja ke bawah masih dilakukan penyerahan anak di mana orang tuanya yang membawa.

Ayat yang tadi kita baca dikunci dengan kesusahan sudah dekat dan tidak ada yang dapat menolong. Jadi pemazmur mengajarkan pada kita, setelah kita diserahkan atau memberi diri dibaptis dan berada dalam penggembalaan, ingat jangan keluar dari penggembalaan sebab di luar penggembalaan tidak ada yang dapat menolong kita. Yang dapat menolong kita dari kesusahan yang akan menerjang kehidupan saudara hanya dalam penggembalaan. Gembala bagaikan juru syafaat, dia bagikan ibu, dia bagaikan ayah. Bagaikan ibu dia menangani yang belum dibaptis. Bagaikan ayah dia menangani yang sudah dibaptis. Ayah mengajar dan ibu merawat. Kombinasi dua kepribadian ini yang bertanggung jawab terhadap jemaat, itulah kami hamba Tuhan.

Gembala tampil sebagai ibu merawat umat.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Gembala tampil sebagai bapa menasihati dan mengajar jemaat.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Itulah kepribadian seorang gembala, dwifungsi, yaitu ibu dan bapa. Tujuannya adalah untuk melindungi dan memelihara umat karena kesusahan sudah dekat. Ini yang harus kita perhatikan, jangan sampai umat Tuhan meremehkan penggembalaan sebab siapa yang mau memberikan penyahutan kepada Tuhan. Makanya jika jemaat berpergian alangkah indahnya melapor kepada gembala supaya gembala tahu di mana dia pergi dan diikuti dengan doa. Jangan sampai dipikir ada di rumah padahal ada di Ambon atau ada di Kolonodale. Tidak elok jika jemaat pergi tampa memberi tahu. Sekarang ini semua sudah punya handphone, tetapi komunikasi dengan gembala hampir-hampir tidak ada. Tidak seluruhnya, sebagian sudah mengerti, setiap melangkah keluar dia menelpon gembala. Kapan saja kesusahan bisa menyerempet kehidupan kita. Tetapi oleh doa penyahutan gembala, dia bisa mendapat perlindungan.

Kebaktian Umum

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Di sini diceritakan tentang bencana, antara lain kota suci diinjak-injak. Yang dimaksud kota suci bukan Yerusalem saja yang ada di Timur Tengah. Dulu Yerusalem disebut kota suci. Tetapi menurut kitab nabi Yesaya, kota suci adalah kita gereja Tuhan.
Yesaya 60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Gereja Tuhan disebut kota Tuhan, tetapi mengapa diserahkan untuk diinjak-injak?
Lukas 21:24
21:24 maka mereka itu akan jatuh oleh sebab mata pedang dan dibawa menjadi tawanan segala bangsa; dan Yeruzalem akan dipijak-pijak oleh orang kafir, sehingga genap segala zaman orang kafir itu.

Nubuatan dari ayat di atas ini telah digenapkan dan kita tahu ini bernubuatan ganda. Dulu tahun 70, Yerusalem diinjak-injak oleh bangsa kafir. Nanti tahun 1948 baru negeri ini diproklamasikan. Itupun sekalipun sudah diproklamasikan, tetapi Yerusalem tua masih dikuasai oleh Yordania. Nanti tahun 1972 baru kota tua itu dikuasai oleh Israel. Itu secara sejarah, nasib Israel, nasib Yerusalem menderita. Banyak nyawa melayang, banyak bersimbah darah bersimbah karena persoalan ini.

Di depan ini, jika saudara tidak masuk pada ukuran Tuhan, sekalipun pendeta, hamba Tuhan atau jemaat yang mengaku anak Tuhan sekalipun, kalau tidak pas dengan ukuran Tuhan, kita bisa diinjak-injak dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus. Saudara tidak bisa lagi menggunakan rumah yang saudara bangun. Segala fasilitas hidupmu, mobil, ladang, ternak, tinggal saudara ikuti dengan mata karena dirampas oleh antikristus. Dia seorang diktator yang tidak bisa dibendung karena Tuhan sudah melepaskan diri dan menyerahkan sepenuh kepada antikristus ini. Olehnya jangan saudara berkata “saya punya kebun berhekto are, saya punya ternak sekian banyak, saya punya rumah dan kendaraan”. Tetapi ketika 3,5 tahun aniaya, semua itu hanya saudara ikuti dengan mata. Dan dirimu sendiri dianiaya kalau tidak masuk dalam ukuran Allah.

Untuk masuk dalam ukuran mari kita belajar contoh konkrit yang terjadi dalam Alkitab yang telah ulang berulang  kita baca dan dengarkan. Apa yang difirmankan oleh Tuhan, tidak ada satupun yang tidak digenapkan, semua pasti digenapkan!
Mazmur 89:35
89:35 Sekali-kali tiada Aku akan menghinakan perjanjian-Ku, dan tiada Kuubahkan barang yang telah keluar dari pada bibir-Ku.

Apa yang sudah keluar dari mulut Tuhan pasti akan digenapkan. Kalau tadi dikatakan halaman jangan diukur dan diserahkan kepada bangsa lain untuk diinjak-injak, itu pasti digenapkan dan itu sudah dekat di depan kita. Kita boleh menggarap tanah, punya rumah besar, tetapi jangan sampai rohanimu merosot.

Yesaya 55:11
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Akan berhasil dari segi negatif dan segi positif. Kita ini semoga menikmati dari segi yang positif, bukan yang negatif.
Kita lihat dulu contoh ini. Ini terjadi secara hurufiah, tetapi ini bernubuat untuk kita.
II Raja-raja 7:1
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."

Pada satu hari, dua kali Firman Tuhan datang.
Hagai 2:11,24
2:11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
2:24 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku -- demikianlah firman TUHAN -- dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Besok itu menunjuk waktu yang sudah singkat. Sama seperti dalam Yosua pasal 3, Tuhan katakan “besok kamu akan melihat Yordan terbelah”. Jadi apa yang dikatakan oleh Firman, akan terjadi besok, tepat seperti jam sekarang ini dan tidak akan meleset.

II Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

Ini tokoh yang seharusnya menjadi panutan, ajudan raja ini terlalu cepat menjawab, tanpa berpikir matang. Orang yang menjawab tanpa mendengar betul-betul, orang itu kurang ajar!
Amsal 18:13
18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.

Amsal 18:13 (Terjemahan Lama)
18:13 Menyahut dahulu dari pada mendengar betul, itulah kurang ajar dan mendatangkan malu.

Jadi ini panglima kurang ajar. Dia belum dengar betul Firman Tuhan, dia sudah menantang, tidak percaya itu Firman Tuhan. Jika kita mendengar Firman, lalu belum menghayati betul, belum sikapi betul, kemudian kita berkomentar apalagi berkomentar miring, komentar tidak benar, maka siapapun dia, punya pendidikan, punya jabatan, puna kekayaan, apapun pangkatnya, dia kurang ajar di hadapan Tuhan!

Ini nubuatan bagi kita, kita sekarang mendengar Firman dua menjadi satu. Firman kabar mempelai ini mendorong kita untuk dua menjadi satu nanti dengan Yesus. Sekarang kita gereja yaitu tubuh Kristus ada di bumi, Yesus ada di sorga Dialah Kepala. Dua tetapi nanti jadi satu. Makanya kita harus asah pikiran dan perasaan kita untuk mendengar Firman yang mengarahkan kita dua menjadi satu. Telinga yang mendengar ini harus menguji kata-kata seperti langit-langit menguji makanan yang kita makan. Jangan cuma berpikir kabar Mempelai dua menjadi satu, tetapi lihat pemberita. Petinya kita lihat, itulah Kabar Mempelai, tetapi lihat siapa yang memikul! Itu tidak bisa kita elakan karena itu patokan Firman yang tidak bisa kita abaikan.
Yosua 3:3-4
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

Lihat peti dan lihat siapa yang memikul peti. Kalau ini dibilangi, orang malah berkata “pendeta itu sok-sokan”. Tidak, ini Firman Tuhan yang katakan! Sekaligus mengajar saya. Sebab bagaimanapun saya tidak akan berdiri di pintu sana, begitu saudara masuk saya plester matamu dan saya bawa saudara duduk lalu berkata “tidak usah lihat saya, dengar saja suara saya”. Pasti saudara tetap melihat saya. Apalagi gembala di depan, domba di belakang jadi domba melihat kelakuan gembala. Apakah dia tidak lepas dari minuman keras atau yang lainnya. Jangan sampai salah! Karena kita mau masuk penyingkiran gereja dan lepas dari aniaya antikristus, jangan sampai kita diinjak-injak.

Perwira ini celaka, dia menyaksikan apa yang terjadi tetapi tidak bisa menikmati. Kita ini adalah anak-anak Tuhan yang dijejali kabar dua menjadi satu yaitu Kabar Mempelai untuk membawa gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus.

Di Somalia mereka melihat Mempelai Laki-laki Sorga di langit. Tetapi jangan saudara berpikir serta-merta orang bertobat, belum tentu! Orang Israel saja, mereka sudah melihat dengan mata kasar bagaimana mujizat Tuhan di Mesir dan mereka keluar dari Mesir, mereka lihat laut Kolsum terbelah, mereka lihat burung puyuh jadi makanan mereka, mereka nikmati roti manna, air pahit menjadi manis dan sebagainya, toh 10 kali mereka mencobai Tuhan sangking kurang ajarnya mereka. Jadi tidak serta merta orang percaya. Kita kadang berpikir di luar koridor pikiran Tuhan. Ketika pentahbisan Tabernakel, api langsung turun dari sorga membakar korban di atas mezbah korban bakaran. Waktu Daud membangun mezbah di atas bukit Moria, api langsung turun. Tetapi apakah orang Israel langsung meresponi? Tidak! Itu menunjukan hebatnya iblis menghambat anak Tuhan sehingga hamba Tuhan dan anak Tuhan menjadi keras hati. Backgroundnya adalah iblis.

Di dengar dua kali dari hamba Tuhan yang dapat dipercaya yaitu Elisa, apakah dapat diragukan lagi! Mustahil panglima ini tidak tahu sejarah Elisa. Waktu Elia naik ke Sorga, dia ambil jubah Elia dan dalam roh Elia dia pukul sungai Yordan dan terbelah dua lalu dia menyeberang. Dia pasti tahu cerita punya cerita, sebab orang Israel itu bercerita turun temurun. Tetapi apakah panglima ini percaya? Tidak! Jangan kita contoh itu, sudah mendengar Firman dua menjadi satu tetapi masih juga keras hati. Kita rasa kita lebih pandai dari Firman dan merasa mau menasihati Tuhan. Siapa kita ini manusia mau menasihati Tuhan!

II Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

Seandainya panglima ini saat itu langsung naik darah, dia bisa menampar Elisa, tetapi itu tidak terjadi.
II Raja-raja 7:18-20
7:18 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria."
7:19 Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
7:20 Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.

Pasti awal diinjak dia menjerit. Coba kalau betis saudara diinjak, pasti saudara menjerit. Ini manusia bagaikan air bendungan yang jebol, tidak peduli panglima, dia ditabrak dan diinjak-injak. Karena menghina Tuhan maka dia dihina oleh Tuhan lewat orang banyak yang menginjak-injak. Saudara bayangkan kalau diinjak-injak ribuan orang yang pergi menjarah makanan di luar. Kalau orang tidak mau percaya Firman dua menjadi satu, dialah orang yang akan diinjak-injak 42 bulan lamanya. Bukan menginjak kotanya, tetapi manusia yang dimaksud. Kalau cuma kota Tentena, silahkan kamu bumi hanguskan. Kita ini disebut kota. Kota yang satu dihujani, kota yang lain kering. Penduduk 2 kota melakukan fellowship tetapi tidak pernah puas.

Kita lihat sikap perwira ini. Selama ini dia begitu dihormati oleh siapapun. Saya alami menderita, saya tahu apa itu penderitaan. Makanya ke depan saya tidak mau lagi mau masuk penderitaan. Olehnya jemaat jangan sampai masuk penderitaan. Perhatikan berita dua menjadi satu ini. Jangan diprotes, jangan disalah-salahkan, jangan dipandang miring. Dengan rendah hati kita sambut dan terima. Terima kasih Tuhan, saya orang hina, orang jahat, orang najis, tetapi Tuhan perhatikan dan peduli saya, Tuhan izinkan saya mendengar Firman, terima kasih Tuhan. Sebenarnya saya tidak layak, saya ini bangsa kafir.

II Raja-raja 10:12
10:12 Kemudian bangkitlah Yehu pergi ke Samaria. Di jalan dekat Bet-Eked, perkampungan para gembala,

Lagi-lagi Samaria yang dibicarakan. Bet itu rumah, Eked penggembalan. Jadi ini rumah penggembalaan, wilayah penggembalaan. Lagi-lagi muncul angka 42. Dalam Wahyu pasal 11, ada angka 42 bulan. Siapa yang memunculkan angka 42 di sini? Ahab dan Izebel.

II Raja-raja 10:13
10:13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri."

Mereka ini keluarga Izebel. Ibu suri ini adalah Atalya.

II Raja-raja 10:14
10:14 Berkatalah Yehu: "Tangkaplah mereka hidup-hidup!" Lalu ditangkaplah mereka hidup-hidup dan disembelih dekat perigi Bet-Eked, empat puluh dua orang, dan tidak ada seorang pun ditinggalkannya hidup dari pada mereka.

Justru di mana tempat kesibukan gembala-gembala memberi minum domba, di situ terjadi penyembelihan. Jadi angka 42 adalah angka pengejek yang dibantai oleh Yehu. Mereka disembelih dekat perigi Bet-Eked. Lewat nubuatan Firman Tuhan ini mengingatkan saya dan saudara, kita ada di wilayah penggembalaan. Di sana ada sumur di mana gembala aktif untuk menimba air untuk diberikan kepada domba-domba. Tetapi diwarnai angka 42. Ini bagi gereja Tuhan akhir zaman ini. Jangan sampai kita ada di lokasi penggembalaan dan kita dipuaskan dengan air dari sumur. Iblis bukan iblis, dia akan menyelinap, menyusup dan berupaya untuk mengganggu dan mengintimidasi pikiran saudara sehingga apa yang kita terima bukan kita akomodir, sambut, terima dan pegang baik-baik, tetapi justru diolok, disindir atau diejek. Ini Ini jangan terjadi pada kita.

Ini bersentuhan dengan keluarga Ahab dan Izebel. Sekarang ini dalam wilayah penggembalaan, tanpa disadari, intimidasi Ahab dan Izebel masuk dalam gereja. Kalau tidak ditolong oleh Tuhan, kehidupan yang ada di dalam wilayah seperti itu hanya akan meringkuh dalam 3,5 tahun aniaya anti Kristus. Begitu banyak Kristen yang akan meringkuk dalam 3,5 tahun aniaya. Sebagai hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk, sekalipun tidak menyebut nama saudara satu persatu, saya mohon supaya Tuhan menolong.

Jangan sampai kita ada di wilayah Bet-Eked, ada dalam suasana penggembalaan tetapi angka 42 (pengolok) tidak pernah lepas dari diri kita. Kalau kita minum sampai puas, selayaknyalah roh 42 itu kita lepaskan. Jangan salah dalam berpikir menanggapi Firman. Sebab kalau sudah salah dalam berpikir, kasihan kita. Kita sudah berjerih lelah, buang waktu, buang tenaga, buang harta, kelihatan indah tetapi angka 42 tidak pernah lepas. Akhirnya menghancurkan kita. Tidak ada yang dilewati, semua diperintahkan untuk dibantai.
II Raja-raja 10:13
10:13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri."

Yesaya 65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Mereka memberi salam kepada anak-anak ibu suri. Salam itu bicara pengajaran. ...

Yang 42 ini membawa beban kelihatan benar, tetapi malah memberi salam. Kalau pengajaran tidak benar, jangan memberi salam.
II Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

Ini kewaspadaan, karena sekarang ini kita belum mendapat upah sepenuh.

II Yohanes 1:9-10
1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

Pengertian salam itu ada 3 yang tidak boleh diringankan.
1.      Pembuka jalan datangnya Firman pengajaran yang benar.
Kalau saya katakan salom berarti sebentar akan datang pengajaran yang benar untuk mengikat kami semua sama dalam satu pengajaran. Berarti kehidupan itu siap untuk menerima pengajaran. Jangan hanya basa basi mengatakan Salom tetapi tidak mau menerima Firman pengajaran, itu sama dengan bohong.
2.      Doa selamat dari seorang hamba Tuhan supaya umat Tuhan tetap setia sampai Tuhan datang. Doa syafaat umat Tuhan supaya umat Tuhan tetap setia sampai Tuhan datang.
3.      Bukti kecintaan untuk masuk dalam persekutuan yang benar yang didorong oleh pekerjaan Roh Kudus dan saling membagi di dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Mereka dibantai semua, tidak ada yang disisa. Mereka mau memberi salam. Berarti mereka punya pandangan pengajaran campur, gado-gado.

Wahyu 11:1-2 ini harus kita perhatikan. Wahyu pasal 1 dibuka cerita kedatangan Yesus pada kali pertama, di mana Dia bersaksi “ini Aku yang sudah mati dan sekarang Aku hidup, sekarang Aku memegang kunci kerajaan maut”. Wahyu 22:20 menceritakan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua yang tidak lama lagi. Saya ingin tekankan agar kita gereja Tuhan benar-benar ada di dalam ukuran.

Pasal 1 kedatangan Yesus pada kali pertama, pasal 11 gereja diukur. Kemudian pasal 12 sampai pasal 22 menceritakan hasil yang diukur itu siap menerima Yesus datang pada kali yang kedua. Ketika Yesus berkata dari sorga “Aku datang segera” dari bumi menjawab “amin, datanglah Tuhan Yesus”.

Kenapa halaman tidak diukur? Walaupun ada persekutuan di sana tetapi persekutuan pagar, jaraknya masih jauh. Ada 60 tiang pagar. 56 tiang sama, 4 tiang berbeda fungsinya. Seringkali kita masih mempertahankan ego kita dan berkata “kita harus jaga jarak dengan dia” itu persekutuan halaman! Tetapi kalau masuk ruangan suci dan ruangan maha suci, tidak ada jarak lagi, semua berhubungan. Di papan yang satu ada 2 lubang dan ada yang mencuat 2. Jadi saling menerima dan memberi. Tidak ada jarak, saling rapat satu dengan yang lain. Itu Tubuh Kristus, tidak ada jaga jarak. Kalau jaga jarak berarti masih mempertahankan kebenaran dirinya sendiri, tidak mau membaur. Belum bisa mempraktekan ayat ini:
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Karena jaga jarak, makanya tidak masuk ukuran karena tidak sentuh satu dengan yang lain, tidak merasa sepenanggungan satu dengan yang lain. Tetapi kalau di ruangan suci dan ruangan maha suci, papan itu sama lebarnya, sama tingginya, apalagi dipalang.
Itu Tubuh Kristus, betul-betul melekat satu sama lain. Tentu mulai dari nikah. Kita ini kadang malah jarak. Papan itu 1,5 hasta lebarnya. Itu adalah angka pendamaian. Jadi anak Tuhan itu bukan hanya menikmati pendamaian tetapi dia juga menjadi saluran pendamaian. Tingginya 10 hasta, itu angka Firman sepenuh. Di situ kita lebih kuat dan kokoh. Ajaran palsu sekarang mengatakan papan itu ditusuk seperti sate, kata mereka itu yang kuat. Berarti Firman Tuhan dilecehkan dan dianggap kuat adalah ilmu pengetahuan.

Waktu Israel di zaman Gideon melihat orang Amalek, orang Midian dan orang dari sebelah timur berkumpul seperti belalang. Tetapi bagi Gideon dengan 300 pasukan. Logika dan ilmu pengetahuan tidak bisa menerima. Tetapi sekarang ini ilmu pengetahuan lebih dominan dari Firman. Sehingga muncul ajaran palsu yang membuat papan jenang ditusuk seperti sate. Jangan saudara terima itu! Itu bukan Tabernakel seperti dari sorga, karena dia pikir yang dari Sorga tidak kuat. Waktu Gideon dengan 300 pasukan menghadapi pasukan orang Amalek, orang Midian dan orang dari sebelah timur, siapa yang menang? Gideon, padahal cuma 300. Secara manusia dia lemah tidak berdaya, tetapi itu yang menang. Kadang karena ilmu pengetahuan sehingga melecehkan pemberian Tuhan.

Halaman itu tidak diukur. Makanya jadilah anak Tuhan yang masuk ruangan suci dan ruangan maha suci. Berarti menjadi anak Tuhan yang siap dengan angka 1,5 hasta yaitu angka pendamaian, angka perantara. Berarti saudara menerima pendamaian dan menjadi saluran pendamaian. Makanya anak Tuhan harus rela memberikan pengampunan dan mengaku. Tidak usah mempertahankan harga diri dan berkata “jaga jarak!”. Tunggu saja 3,5 tahun aniaya kalau saudara jaga jarak!

Keluaran 26:15
26:15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,

Di halaman, tiang itu satu ukuran tetapi ada jarak. Kalau ruangan suci dan maha suci, satu ukuran dan jarak tidak ada. Makanya kalau mau masuk ukuran, jangan pakai istilah dunia “jaga jarak”. Mari kita upayakan jangan ada jarak mulai dari nikah. Makanya papan di belakang itu ada 6 papan yang sama ukurannya yaitu 1,5 hasta. Tetapi yang di sudut baik yang di utara maupun di selatan ukurannya 1/2 hasta. 1/2+1/2=1. Itu adalah papan untuk menutup tempat iblis mengintip nikah kita.

Efesus 4:27
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Ketika Adam masih sendiri, Tuhan katakan tidak baik. Maka diciptakanlah Hawa. Maka dua orang tadi menjadi satu. Tutup, jangan beri kesempatan kepada iblis. Ini untuk saya juga, saya lebih lagi diserang oleh setan. Termasuk saudara, bagaimana hidup nikahmu.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Ini kebenaran, bukan nanti pakai helm baru dibilang itu kebenaran! Kalau isteri tidak mau tunduk, tidak berdandan untuk suami dan malah berdandan untuk orang lain, dia tidak benar di mata Tuhan! Coba saya mau tanya ibu-ibu, saudara berdandan untuk siapa? Untuk bos di belakang? Saudara berdandan untuk suamimu. Itu kebenaran, jangan dilawan. Kalau suami bilang itu tidak baik, tanggalkan itu, jangan dipakai itu!

Praktek di dunia dulu. Kita berdandan untuk suami kita di sorga, tetapi prakteknya untuk nikah kita secara jasmani.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar