20200808

Kebaktian Doa, Sabtu 8 Agustus 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 8:17-20

8:17 Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;

8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."

8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."

8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.

 

Memang berat tanggung jawab dalam penggembalaan. Andaikata hanya memimpin upacara seperti di tempat lain itu tidak berat, sebab setelah itu mau ke mana dan bagaimana jemaat, dia tidak paham. Tetapi di dalam pengajaran kita dibukakan rahasia Firman Tuhan sehingga ibadah bukan hanya sekedar upacara sebab ada tujuan ibadah. Itu tidak dipahami oleh lain gereja. Tujuan ibadah ini adalah untuk mencapai selera Tuhan, dibuka rahasia yang besar. Untuk mencapai ini banyak kendala-kendala yang harus kita hadapi.

 

Kalau ada yang melakukan kejahatan di dalam sidang jemaat, akan diusir.

I Korintus 5:13

5:13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

 

Ini yang dilakukan rasul Paulus.

I Korintus 5:5

5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.

 

Tanda kita mengenal akan isi hati Tuhan, kehendak Allah, pikiran Tuhan dan kerinduan hati Tuhan adalah lewat kita melihat bagaimana tindakan-tindakan Yesus. Dari sisi ini kita akan mengenal apa yang ada dalam pikiran Tuhan, dalam hati Tuhan, apa yang menjadi kehendak Allah dan apa yang dirindukan oleh Tuhan. Sebab Alkitab ini adalah isi hati Tuhan, kehendak Tuhan, pikiran Tuhan, kerinduan hati Tuhan dan perasaan Tuhan yang dinyatakan kepada kita manusia. Jadi kalau mau mengenal Tuhan, harus lewat Alkitab dan di dalam Alkitab ini kita melihat bagaimana tindakan-tindakan Yesus dan tindakan Yesus ini mencerminkan apa yang ada dalam pikiranNya, yang menjadi kerinduan hatiNya dan sebagaiNya.

 

Yesus mengatakan “Aku bersaksi tentang diriKu tetapi ada yang bersaksi tentang Aku yaitu Bapa”. Jadi kesaksian Yesus digaris bawahi oleh Bapa.

Yohanes 8:18

8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."

 

Siapa yang bisa mengatakan kesaksian Bapa itu salah? Boleh saja mereka mengatakan kesaksian Yesus salah, tetapi apakah bisa kita menyalahkan Allah Bapa!

 

Jadi sikap tabiat Yesus, baik menghadapi perorangan atau massa jumlah besar, itu adalah cerminan pribadiNya, tetapi Bapa juga bersaksi tentang diriNya. Kalau Bapa bersaksi maka Dia saksi ahli, tidak mungkin salah. Yesus juga tidak mungkin salah, tetapi untuk meyakinkan orang-orang yang selalu mencari kesalahan dan suka usil maka Yesus memberikan jawaban. Sampai sekarang ini masih banyak orang yang suka mencari-cari kesalahan. Yang seharusnya kita bercermin Firman untuk melihat kesalahan kita, bukannya mencari-cari kesalahan Firman Allah.

 

Ini dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa saat Yesus berbicara, Dia ada di seputar peti derma. Yohanes 8:19

8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."

 

Bagaimana kesaksian Yesus dan kesaksian Bapa bisa mereka terima kalau Yesus dan Bapa tidak mereka kenal. Tidak lepas hubungan Yesus dengan Allah Bapa.

 

Yohanes 8:20

8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.

 

Yohanes 8:20 (Terjemahan Lama)

8:20 Segala perkataan itu dikatakan-Nya dekat tempat peti derma tengah Ia mengajar di dalam Bait Allah; maka seorang pun tiada menangkap Dia, karena saatnya belum datang.

 

Ini gerakan aktifitas Tuhan Yesus yaitu bersaksi tentang diriNya dan Bapa bersaksi tentang Dia. Kesaksian Bapa bukan hanya terarah tuju pada pribadi Yesus, melainkan Dia Mempelai Laki-laki Sorga, itu kesaksian puncak. Bagaimana bisa mendampingi Yesus, menjadi Mempelai Wanita kalau dikatakan pribadi itu rusak. Sebab Bait Allah rusak dan itulah tujuan di adakan peti derma. Dari sana diambil untuk mendanai perbaikan Bait Allah yang rusak. Bait Allah menunjuk gereja Tuhan calon Mempelai Wanita untuk Yesus, berarti kita diperbaiki.

Bapa mengatakan dalam Yesaya padal 54 dan 62, Yeremia pasal 2 dan Hosea pasal 2 serta dalam kitab Kidung Agung, bahwa dambaan hati Bapa, pikiran Bapa, perasaan Bapa adalah supaya ada yang bersama Yesus mendampingiNya. Sehingga dalam Matius pasal 22, Bapa melihat sudah waktu usia anakNya untuk dinikahkan. Itu pikiran, kerinduan dan perasaan serta isi hati Bapa. Masakan Yesus AnakNya kemudian tidak ada yang mendampingiNya/ ada di sampingNya. Itu sebabnya dikunci dengan ayat 20, bagaimana Bapa melihat dari sejak Dia menciptakan manusia, lalu jatuh dalam dosa sehingga manusia jadi rusak, maka saudara lihat bagaimana upaya Bapa memperbaiki manusia yang rusak. Itu digambarkan dengan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo yang dirusak oleh keturunan raja-raja selanjutnya. Omri mempunyai anak bernama Ahab, Ahab menikah dengan anak raja Sidon yang namanya Izebel dan mereka punya anak bernama Atalya. Atalya menikah dengan Yoram anak Yoasafat dan dialah yang merusak Bait Allah.

 

Makanya Tuhan berupaya terus dan ini adalah tindakan Allah Bapa. Memang begitulah kerinduan hati Bapa di Sorga. Anak dan Bapa dipisah dalam pemberitaan ini. Supaya kita gereja Tuhan jangan tinggal dalam kerusakan, bagimana manusia yang rusak mau duduk bersanding dengan Yesus. Olehnya harus dibenahi dulu.

II Raja-raja 12:9

12:9 Kemudian imam Yoyada mengambil sebuah peti, membuat lobang pada tutupnya dan menaruhnya di samping mezbah, di sebelah kanan apabila orang masuk ke rumah TUHAN. Para imam penjaga pintu menaruh ke dalamnya segala uang yang dibawa orang ke dalam rumah TUHAN.

 

Lihat pertalian semua ini. Luar biasa cara Tuhan, Dia taruh peti derma itu disebelah kanan mezbah korban bakaran. Jadi untuk memperbaiki manusia yang rusak ini, lihat, biayanya besar dan berat sekali! Biayanya adalah Korban Kristus yang ada di sebelah kiri peti derma. Makanya saya sebagai hamba Tuhan malu jika saya mengulurkan tangan ke peti derma, padahal di situ ada mezbah korban bakakaran, lalu saya mengulurkan genggaman saya asal-asal. Lihat mahal kita ditebus! Supaya anak Tuhan jangan berkorban asal. Kalau asal berkorban, lihat yang ada di sebelah kanan Mezbah Korban Bakaran, apakah itu asal? Sangat mahal pengorbanan Yesus! Itulah yang Yesus lakukan di Golgota untuk saya dan saudara.

 

Itu sebabnya ketika Tuhan mengutus 6 orang yang membawa cokmar pembinasa, mereka berdiri di sebelah kanan Mezbah Korban Bakaran. Cokmar itu alat pemukul untuk membunuh mulai dari tua-tua sebab pembersihan Tuhan lakukan mulai dari gereja.

I Petrus 4:17

4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

 

Yehezkiel 9:1-2

9:1 Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!"

9:2 Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.

 

Yehezkiel 9:1-2 (Terjemahan Lama)

9:1 Hata, kemudian dari pada itu berserulah Ia kepada telingaku dengan nyaring suaranya, katanya: Marilah kamu yang memegang perintah negeri ini, masing-masing dengan senjata yang membinasakan pada tangannya.

9:2 Heran maka datanglah enam orang dari jalan pintu gerbang yang tinggi dan yang arah ke utara, masing-masingnya adalah cokmar yang membinasakan pada tangannya; maka di tengah-tengahnya adalah seorang yang berpakaikan kain khasah dan pada lambungnya adalah bekas dawat penyurat; maka datanglah mereka itu lalu berdiri di sisi mezbah tembaga itu.

 

Mezbah tembaga itulah Mezbah Korban Bakaran. Orang yang membaca cokmar pembinasa itu berdiri di sampingnya. Mezbah Korban Bakaran itu mau membenahi kehidupan kita. Tetapi kalau tidak mau dibenahi maka akan bertemu dengan 6 orang yang berdiri di samping mezbah korban bakaran. Apa yang mereka bawa? Cokmar pembinasa. Jadi orang Kristen yang tidak mau diperbaiki dari kerusakannya, dia akan berhadapan dengan 6 orang yang membawa cokmar pembinasa. Bola besi berduri itu dipakai untuk memukul manusia hingga binasa.

Yehezkiel 9:5

9:5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.

 

Tidak ada lagi belas kasihan, sebab mau diperbaiki namun dia tidak mau. Oke kalau dia tidak mau maka dia akan berhadapan dengan 6 orang yang membaca cokmar pembinasa.

 

Yehezkiel 9:6

9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

 

Yang ada huruf T itu adalah orang yang mau diperbaiki. Dia sadar kerusakannya dan dia tidak setuju dengan kerusakan, dia tidak mau tetap dalam kerusakan. Huruf T ini sebenarnya adalah Tou, abjad terakhir dalam alphabet Ibrani. Kami tua-tua kalau tidak menjadi teladan maka kami bisa kena. Jadi kami dulu, tua-tua itu adalah pendukung dalam penggembalaan dan itu yang paling utama dalam pelayanan penggembalaan. Penghukuman itu mulai dari dalam rumah Tuhan.

I Petrus 4:17

4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

 

Artinya kalau kita ada kerusakan maka Tuhan mau membenahi dan memperbaiki. Diperlihatkan oleh Tuhan, harga untuk memperbaiki kita itu mahal, seharga Korban Kristus. Sampai hatikah kita menyakiti Yesus!

 

Mezbah Korban Bakaran disebut juga altar, tempat yang ditinggikan. Jadi ketika kita melihat altar, melihat mezbah korban bakaran maka kita harus ingat bahwa kita rusak tetapi Tuhan mau meninggikan kita dan itu dibayar mahal oleh Tuhan. Jika kita menjadi anak Tuhan yang sungguh-sungguh, maka Tuhan harus kita tinggikan.

 

Saya tidak bermaksud membawa saudara ke suasana halaman, tetapi akan kita singgung sedikit supaya kita lihat mahal harga memperbaiki kita manusia yang sudah rusak. Kita lihat bagaimana kehidupan yang sudah rusak.

Kejadian 6:11-12

6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.

6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

 

Apakah ini dibiarkan? Apalagi itu adalah Bait Allah yang begitu indah tetapi dirusak oleh Atalya, oleh keluarga Ahab! Apakah itu mau dibiarkan? Tentu Tidak! Manusia yang sudah rusak inipun, masih sempat tertolong 8 orang (keluarga Nuh).

 

Kita lihat mezbah korban bakaran, itu harga untuk kita diperbaiki. Itu tanda kasih. Makanya dikaitkan dengan peti derma. Peti derma itu bukti pemberian kita, tanda kasih kita kepada Tuhan.

Matius 6:1-3

6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

 

Kadang pemikiran di sini sangat sempit. Sebab dalam II Kointus pasal 9, baru niat orang Korintus untuk berkorban, itu sudah diberitakan. Bukan oleh orang Korintus sendiri, tetapi Paulus yang menyampaikan dan itu menjadi rangsangan bagi orang lain.

2 Korintus 9:2

9:2 Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau." Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.

 

Kalau ada yang tidak mau disebut itu tidak salah, yang mau disebut juga tidak salah. Kalau saya sendiri yang mencanangkan “dia pakai baju itu cuma karena saya yang kasih, dia pakai sepatu itu karena saya yang korbankan”  itu tidak ada nilai apa-apanya. Tetapi kalau orang lain yang berkata “puji Tuhan, dia ini bisa pakai sepatu karena orang yang sana”.

 

Matius 6:4

6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

 

Ayat 1 sampai 4 itu sedekah, itu memberi. Ayat 5 sampai ayat 15 itu doa, itu meminta. Jadi kalau tidak mau dibicarakan tentang pemberian yaitu korban atau sedekah, maka jangan juga bicara doa! Kalau mau bicara doa, duluan saudara harus bisa memberi. Jangan bicara doa-doa tetapi tidak pernah memberi! Kasih itu tidak bisa dilihat tetapi bisa dilihat wujudnya dalam bentuk pemberian. Bagaimana bisa mengatakan “saya mengasihi” tetapi tidak ada wujud. Mengapa doa menjadi berat? Karena hanya berdoa dan berdoa tetapi kapan memberi. Kalau kita berkata “saya tidak bisa memberi” itu mustahil. Sebab janda yang hanya memiliki 2 peser bisa memberi, jadi mustahil kita tidak bisa memberi, sebab janda itu menjadi tolok ukurnya.

 

Kisah Para Rasul 10:1

10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.

 

Kornelius ini bangsa kafir yang sudah masuk agama Yahudi, dia disebut kaum proselit.

 

Kisah Para Rasul 10:2-4

10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"

10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

 

Jadi dijawab doanya sebab sedekahnya dilihat oleh Tuhan Yesus. Itu sebabnya banyak kali kita berdoa tetapi jawabannya berat sekali. Seperti kita junjung tembaga di atas kepala kita.

 

Yesus dalam Lukas pasal 21, Dia melihat mulai dari orang kaya. Sebab artinya dari yang diberi banyak Tuhan tuntut banyak, yang diberi sedikit Tuhan tuntut sedikit. Yang Yesus lihat justru seorang janda.  Jadi yang dilihat adalah bagaimana sikap kita terhadap uang itu. Sebab ini yang akan mempengaruhi kehidupan rohani saudara, sejauh mana kita bersikap terhadap uang. Kalau sikapmu positif, maka rohanimu pasti akan positif. Tetapi kalau sikapmu terhadap uang hati melekat, tidak enak dalam hati maka rohanimu juga akan tersendat-sendat.

Jika kita tidak setuju mendengar Firman bicara tentang uang, maka jangan juga menuntut doa. Sebab doa dan sedekah tidak bisa dipisahkan. Karena sedekah atau pemberian itu adalah wujud kasih kita kepada Tuhan, maka doa akan dijawab oleh Tuhan.

 

Matius 6:1-4 dan Matius 6:5-16 harus dihubungkan dengan membenahi Bait Allah. Bukan sebatas menuntut jawaban doa. Bukan berdoa “supaya panen berkali-kali lipat”. Yang ditekankan, apa yang kita lakukan di dalam ibadah adalah untuk membenahi rumah Tuhan yang rusak ini. Kerusakan ini tidak ada yang melihat, dia sendiri yang melihat dengan Tuhan. Olehnya mari kita berupaya hidup akhir zaman ini tidak membiarkan rumah Tuhan itu rusak!

 

II Raja-raja 12:6

12:6 Tetapi dalam tahun kedua puluh tiga zaman raja Yoas para imam belum juga memperbaiki kerusakan rumah itu.

 

Ini waktu yang lama, 23 tahun adalah angka seruan Firman terus menerus. Tetapi imam-imam ini kepala batu. Mereka menyerukan Firman tetapi mereka sendiri tidak menjadi pelaku untuk memperbaiki rumah Tuhan yang rusak.

 

II Raja-raja 12:7

12:7 Sebab itu raja Yoas memanggil imam Yoyada, dan imam-imam lain serta berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak perbaiki kerusakan rumah itu? Maka sekarang, tidak boleh lagi kamu menerima uang dari kenalan-kenalanmu, tetapi serahkanlah itu untuk memperbaiki kerusakan rumah itu."

 

Tuhan tolong saya. Bagi imam-imam distop Tuhan berkatnya. Tidak mengalir lagi berkat Tuhan. Kehidupan yang tidak ada respon, tidak menanggapi seruan untuk memperbaiki rumah Tuhan yang rusak, artinya tidak menanggapi seruan Tuhan untuk memperbaiki rohani yang rusak, maka nanti Tuhan stop keran kita. Coba kalau Tuhan stop kran, tidak mengalir lagi apa-apa dalam rumah tangga kita, tidak ada isi lemari kita dan sebagainya. Ini yang jangan sampai terjadi, saya tidak mau hal ini terjadi.

 

II Raja-raja 12:8

12:8 Lalu setujulah para imam itu untuk tidak menerima uang dari rakyat, tetapi mereka pun tidak usah lagi memperbaiki kerusakan rumah itu.

 

Ini sikap yang menantang! Inilah yang sering terjadi pada kita.

 

II Raja-raja 12:9-10,15

12:9 Kemudian imam Yoyada mengambil sebuah peti, membuat lobang pada tutupnya dan menaruhnya di samping mezbah, di sebelah kanan apabila orang masuk ke rumah TUHAN. Para imam penjaga pintu menaruh ke dalamnya segala uang yang dibawa orang ke dalam rumah TUHAN.

12:10 Dan apabila dilihat mereka bahwa sudah banyak uang dalam peti itu, maka datanglah panitera raja beserta imam besar, lalu membungkus dan menghitung uang yang terdapat dalam rumah TUHAN itu.

12:15 Mereka kemudian tidak mengadakan perhitungan dengan orang-orang yang diserahi uang itu untuk memberikannya kepada tukang-tukang, sebab mereka bekerja dengan jujur.

 

Tukang ini gambaran hamba Tuhan dan juga termasuk imam-imam. Kalau kami tidak jujur, maka gereja Tuhan akan macet rohaninya dan kami juga macet rohaninya. Sebagian mau, tetapi ada yang tidak mau diperbaiki maka tuntut kejujuran. Ada yang tidak mau diperbaiki kerusakan rohaninya. Tetapi yang mau diperbaiki kerusakannya, harus disikapi dengan jujur. Saya mau Tuhan dibenahi kehidupanku, ini saya serahkan kehidupanku sepenuhnya kepada Tuhan.

 

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar