20200819

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 19 Agustus 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yeremia 8:8-17

8:8 Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong.

8:9 Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?

8:10 Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu.

8:11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

8:12 Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; tetapi mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu mereka akan rebah di antara orang-orang yang rebah, mereka akan tersandung jatuh pada waktu mereka dihukum, firman TUHAN.

8:13 Aku mau memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara, dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi mereka orang-orang yang akan melindas mereka."

8:14 Mengapakah kita duduk-duduk saja? Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu dan binasa di sana! Sebab TUHAN, Allah kita, membinasakan kita, memberi kita minum racun, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN.

8:15 Kita mengharapkan damai, tetapi tidak datang sesuatu yang baik, mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi yang ada hanya kengerian!

8:16 "Dengus kuda musuh terdengar dari Dan; karena bunyi ringkik kuda jantan mereka gemetarlah seluruh negeri. Mereka datang dan memakan habis negeri dengan isinya, kota dengan penduduknya.

8:17 Lihatlah, Aku melepaskan ke antaramu ular-ular beludak, yang tidak dapat dimanterai, yang akan memagut kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Dikunci dengan Tuhan akan melepaskan ular beludak yang tidak dapat dimanterai. Jadi diakhiri dengan bisa ular beludak. Bisa ular beludak ada pada rongga mulutnya. Kita diajar dan diingatkan oleh Tuhan agar kita terhindar dari ayat 17 ini. Kenapa hukuman Tuhan diakhiri dengan bisa ular-ular beludak? Sesungguhnya hal ini tidak akan Tuhan perlakukan jika ayat 11 mereka sadari. Di sini ada peran para medis rohani yakni pelayan-pelayan Tuhan yang membuat umat Tuhan bersama medis rohani ini akhirnya dipagut oleh ular-uluar beludak. Sekarang ini secara hurufiah kita diterjang oleh virus corona, maka para medis sibuk luar biasa. Syukurlah mereka ditunjang oleh pemerintah, ada bonus dan insentif yang mereka terima. Kalau tidak maka mereka akan lemas, tidak bekerja dan pasti banyak yang menolak. Tetapi syukur secara medis mereka bekerja walaupun ada yang jadi tumbal.

 

Kalau kita angkat dari sisi rohani, ada para medis rohani yang bekerja sekarang ini dan melihat bahwa ada virus-virus rohani yang menerjang gereja Tuhan. Sadar atau tidak sadar itu menyebabkan banyak orang merenggang nyawa. Bukan hanya mati sekarang ini saja, tetapi kematian kedua itu lebih berat. Berarti sudah mati di dalam dosa kemudian berkelanjutan di dalam neraka.

 

Kalau medis jasmani mendapat suplai dari pemerintah, ada bonus dan insentif yang mereka terima. Medis rohanipun pasti ada. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan mempedulikan, utamanya kesehatan. Sebab kalau tidak bagaimana kami melaksanakan pelayanan kalau kami sendiri terpapar dengan virus rohani. Makanya kami harus lebih dahulu memahami, jangan sampai kami harus terpapar virus rohani. Olehnya kami pakai masker artinya kami harus jaga mulut ini. Mohon masker rohani yaitu Tuhan menunggui bibir mulut kami agar pengajaran yang kami sampaikan jangan menyeleweng.

Mazmur 141:3

141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

 

Maafkan, sudah dari dulu saya bersaksi. Sejak saya dipanggil Tuhan sebagai hamba Tuhan, pikiran dan perasaan ini sedih jika ada penyimpangan-penyimpangan. Saya langsung memberi tahu dan menegur. Kepada rekan-rekan hamba Tuhan saya langsung mengatakan, jangan begitu. Contohnya ada pekerjaan Tuhan yang besar tetapi mereka hanya pergi bertunangan, saya katakan kita harus bekerja. Tetapi jawaban mereka kepada saya “memang kau banci!”. Oke saya terima, tetapi saya harus kerja bagi Tuhan.

 

Jangankan hamba Tuhan yang selevel dengan saya, yang di atas saya juga saya tidak segan untuk bicara. Kalau saya melihat di meja ada sistem bazar, jual makanan untuk menghimpun dana, saya protes! Saya katakan ini cara dunia. Walaupun harus mendapat serangan balik, saya tidak pusing. Serangan yang diterima oleh medis rohani yang bekerja bagi Tuhan, tidak membut dia lunglai atau patah semangat, tetapi dia akan melihat pembelaan Tuhan. Karena itu adalah rancangan Tuhan memberikan dia hati dan pikiran seperti itu.

 

Lihat dalam kitab Yeremia, medis, mantri atau perawat rohani ini yang menangani penyakit rohani umat Tuhan. Apa yang mereka lakukan? Dosa yang ada pada umat Tuhan mereka entengkan. Tidak menjadi masalah orang boleh mengkritik, tetapi dalam hati dan pikiran ini tidak ada sedikitpun saya mengentengkan itu dosa, saya selalu membawa dalam doa. Hanya saya selalu mengerjakan pelayanan ini.

 

Saya memahami kalau pandangan kita seperti yang dikatakan oleh bapak Pdt. Totaijs “jangan merasa lebih suci dari roh suci”. Medis rohani juga jangan merasa lebih suci dari roh suci. Lihat prosedurnya bagaimana menghadapi itu. Jangan langsung cungkil mata tetapi tidak melihat prosesnya sesuai anjuran Firman. Bagaimana Yesus dalam pelayanan dalam Yohanes pasal 4 dan pasal 8, begitu bijak Yesus menangani. Padahal Yesus berhak untuk menegur keras wanita pelacur dan wanita yang tertangkap basah berzinah itu. Tetapi bagaimana Yesus mengangkat, itu yang saya pelajari, saya teladani dan ikuti. Bukan langsung menghakimi, menghancurkan dan tidak diberikan jalan keluar!

 

Medis itu melihat kondisi rohani orang itu dan diberikan solusi. Kalau tidak sembuh maka dia pakai sistem yang ini. Termasuk untuk mendiagnosa pasien yang datang, digunakan kata-kata yang indah. Sebab dengan kata-kata yang baik saja sudah menyembuhkan setengah dari penyakit pasiennya walaupun belum diberikan obat. Begitu juga secara rohani.

 

Kalau kita hanya mau menerima umat Tuhan yang memang sudah spesial jadi, itu sudah salah! Kalau saudara punya televisi yang rusak, saudara pergi kepada ahli reparasi. Ahli reparasi itu tidak akan menolak, makin rusak televisi itu, dia akan katakan biayanya makin mahal dan dia akan minta lebih mahal juga. Ini bagi saya, makin rusak rohaninya, puji Tuhan saya rela terima. Apalagi akhir zaman ini terjadi kerusakan di mana-mana dan terbuka peluang untuk lebih rusak. Kalau Tuhan tidak menolong kita maka habislah kita.

 

Seperti yang sudah saya katakan dalam II Raja-raja pasal 12, kita sudah melihat bagaimana raja Yoas menaruh peti derma di sebelah kanan mezbah Korban bakaran. Itu menunjukan dalam perbaikan Bait Allah itu, harus kita lihat bahwa ada mezbah korban bakaran, ini adalah peluang yang memungkinkan terbenahi Bait Allah yang rusak itu, hanya lewat korban Kristus. Makanya saya tawarkan Korban Kristus, bagaimana Yesus mengangkat kita, itu yang harus kita perhatikan di akhir zaman ini.

 

Dulu di satu tempat, ketika ada seorang datang dengan becak kepada hamba Tuhan yang ada di samping saya, langsung dia berkata “ini lagi datang, hanya bikin susah saya!” saya sedih mendengar itu! Saya tidak pernah berpikir kata-kata seperti itu terlontar dari orang sekelas dia. Maunya hanya yang nikahnya mulus-mulus saja, itu yang mau diterima. Padahal di dunia ini siapa manusia yang tidak berdosa, siapa manusia yang tidak rusak, siapa manusia yang tidak babak belur. Itu sebabnya pekerjaan medis secara rohani ini semaksimal mungkin. Jangan seperti dalam ayat 11 tadi di mana mereka memandang enteng penyakit dosa itu.

Yeremia 8:11

8:11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

 

Pengertian memandang enteng dosa:

1.      Memandang enteng dosa ini jangan kita asumsikan dengan logika daging kita. Sebab memandang enteng ini ada 2 sisi.

1)      Memang dosa itu tidak ditangani dengan semestinya. Menangani ini ada jalur, ada prosedurnya, tidak begitu saja.

Matius 18:15-17

 

2)      Tidak mau menangani, berarti dibiarkan dia dalam keadaan berdosa, diterlantarkan. Mau mati terserah, mau binasa terserah, tidak harus seperti itu! Itu sama juga mengentengkan.

 

Ini yang terjadi juga dalam gereja Tuhan zaman Yeremia. 2 pasal memuat tentang ini, ini menunjukan betapa parahnya medis rohani saat itu.

 

Menegurpun ada prosedurnya. Begitu pasien datang, dengan bahasa yang diucapkan oleh dokter, itu sudah memberikan kekuatan pada pasien. Tetapi kalau baru datang pasiennya langsung dimarahi “kau makan apa lagi!”. Biarpun pasien itu diberi obat, dia tidak akan 2 kali datang disitu. Apalagi kalau dioperasi, tanpa dibius dulu langsung dibelah. Mestinya dibius dulu, diberikan obat penenang baru dibelah. Setelah sadar diberi tahu ini penyakitmu, baru diberi obat penyembuh. Kalau dibelah tanpa dibius dulu, memang penyakitnya bisa keluar, tetapi sakit hatinya jadi parah!

 

2.      Mengapa mereka memandang enteng? Sebab pelayanannya mencari keuntungan lahiriah, sehingga tidak berani menyampaikan koreksi. Kita harus berani menyampaikan tetapi ada prosedurnya. Tegur dengan keras, tetapi lihat contohnya adalah Yesus. Menegur dengan keras itu ada prosedurnya, pertama 4 mata, kalau dia tidak mau dengar panggil 2 orang saksi. Kalau tidak mau dengar di muka jemaat. Kalau dia tidak mau mendengar jangan anggap dia saudara, jangan bergaul lagi dengan dia.

 

Dalam kitab Yeremia pasal 8, tujuan pelayanan imam-imam hanya untuk mencari keuntungan jamsmani. Ini untuk saya dulu, saya harus koreksi diri. Jangan sampai itu menjadi muara pelayanan kami suami isteri. Sebab di dalam Alkitab terlalu banyak nasihat Tuhan melalui nabi-nabi di zaman perjanjian lama maupun hamba Tuhan di dalam zaman Perjanjian Baru. Hal-hal yang terjadi itu justru mepet dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

 

Filipi 3:17

3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

 

Rasul Paulus tidak malu-malu. Bukan berarti mengedepankan diri, tetapi dia bicara dalam garis rohani. Ikuti teladanku perhatikan mereka yang hidup seperti kami dan menjadi teladanmu. Berarti bukan Paulus sendiri, tetapi ada banyak. Semoga kami pelayanan-pelayan Tuhan yang masuk dalam kata kami di sini.

 

Filipi 3:18

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Begitu rupa keprihatinan hamba Tuhan ini sampai dia menyampaikan dengan derai air mata. Itu yang membuat dia menangis. Dia tidak sejahtera dan tidak tenang hati melihat keadaan seperti itu, makanya dia berikan nasihat Firman Tuhan ini.

 

Filipi 3:19

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Dia tahu ini akhirnya tidak menyenangkan. Kalau dari bacaan dalam Yeremia pasal 8 tadi, akan berakhirnya dipagut ular beludak. Tidak mudah bicara seperti ini. Bagi yang tersinggung dia bisa marah. Tetapi Paulus tidak sungkan bicara seperti ini karena dikaitkan dengan kedatangan Tuhan.

 

Filipi 3:20-21

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Sebelum Tuhan datang pada kali yang kedua, kita harus ada pada proses ayat 21 ini yaitu keubahan-keubahan hidup, karena ini dikaitkan dengan kedatangan Tuhan kembali. Yesus sudah mau datang, kedatanganNya sudah di ambang pintu. Kalau yang dikatakan pada ayat 18 dan 19 itu terjadi, kita tidak kaget lagi karena sudah diceritakan oleh Firman Tuhan. Puji Tuhan kalau kita sudah diajar dan diberikan pengertian oleh Tuhan mulai dari kami hamba Tuhan. Nanti muaranya kepada ular beludak dan itu dikaitkan dengan mantera.

 

3.      Mereka tidak punya perasaan malu. Berarti sudah diberitahu, sudah disampaiokan dan sudah diingatkan, tetapi mereka tidak peduli, sudah putus urat malunya. Mereka malah berkata “tidak peduli, yang penting saya makan, yang penting saya berpakaian dan lain-lain. Mereka tidak malu-malu dan benar-benar berani berbicara terang-terangan tentang dosanya. Lebih sial lagi kalau bicara tentang kenajisan. Di kedai-kedai mereka bercerita tentang dosa mereka. Mereka malah gembira menceritakan perbuatan mereka semalam, sudah putus urat malunya.

Yesaya 3:9

3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.

 

Termasuk hamba Tuhan sudah tidak malu.

Yeremia 8:12

8:12 Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; tetapi mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu mereka akan rebah di antara orang-orang yang rebah, mereka akan tersandung jatuh pada waktu mereka dihukum, firman TUHAN.

 

Ini berarti sama dengan mendatangkan celaka bagi diri sendiri. Apakah Paulus tidak prihatin melihat ini langkah orang ini menuju pada kebinasaan? Itu sebabnya rasul Paulus memberikan peringatan. Kalau Tuhan membuka mata gembala dan gembala ngomong soal itu, itu karena gembala mengasihi orang itu, bukan karena membenci.

 

Dikatakan hal itu mendatangkan malapetaka pada diri sendiri. Kita ini mengikuti Tuhan dan mendengarkan Firman supaya kita selamat dan bareng bersama Yesus ada di Sorga. Tetapi kalau mendatangkan malapetaka bagi dirinya, itulah yang dikatakan di dalam kitab Yeremia.

Yeremia 8:17

8:17 Lihatlah, Aku melepaskan ke antaramu ular-ular beludak, yang tidak dapat dimanterai, yang akan memagut kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Kita tahu hanya ada 2 kelompok yang disaksikan Alkitab yang amalkan mantera, yaitu:

1)      Orang Mesir

Jadi sehebat apapun orang berilmu di Mesir dan di Babel, sudah tidak bisa menangani ular beludak ini, sebab ini datang dari Tuhan. Dalam Keluaran pasal 7 dan 8 orang berilmu di Mesir dengan manteranya melempar tongkat dan menjadi ular. Tetapi ular mereka ditelan oleh tongkat Musa yang menjadi ular. Begitu juga ketika Musa membuat air menjadi darah, orang berilmu di Mesir juga bisa merubah air menjadi darah. Ketika Musa mendatangkan katak begitu banyak, orang berilmu di Mesir juga melakukan itu. Tetapi ketika tulah lalat pikat, mereka tidak bisa melakukannya lagi. Sehingga mereka mengatakan, ini dari Tuhan.

 

2)      Babel

Yesaya 47:12-13

47:12 Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.

47:13 Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!

 

Mantera ini adalah cara dari dunia yang menyaingi Tuhan, ini ilmu dunia yang melawan Tuhan. Akhirnya orang seperti ini akan menerima hukuman, baik ahli mantera, mereka akan dihukum Tuhan. Mereka tidak bisa lagi menghadapi bisa ular beludak, mereka tidak bisa lagi berbuat apa-apa.

Yesaya 3:1

3:1 Maka sesungguhnya Tuhan, TUHAN semesta alam, akan menjauhkan dari Yerusalem dan dari Yehuda setiap orang yang mereka andalkan, segala persediaan makanan dan minuman:

 

Orang Israel mengandalkan mantera, Tuhan katakan oleh karena itu maka akan dijauhkan oleh Tuhan persediaan makanan dan minuman, sehingga terjadi kelaparan. Jadi kalau mengandalkan mantera, artinya bukan Tuhan 100% yang kita andalkan, maka Tuhan akan menjauhkan persediaan makanan dan minuman.

 

Yesaya 3:2-3

3:2 pahlawan dan orang perang, hakim dan nabi, petenung dan tua-tua,

3:3 perwira dan orang yang terpandang, penasihat dan ahli sihir, dan orang yang paham mantera.

 

Pemantera ini betul-betul diandalkan di Yerusalem dan di Yehuda, bukan lagi Tuhan. Kalau sudah seperti ini, lihat siapa yang menjadi pemimpin?

Yesaya 3:4

3:4 Aku akan mengangkat pemuda-pemuda menjadi pemimpin mereka, dan anak-anak akan memerintah atas mereka.

 

Artinya dipermalukan oleh Tuhan, sehingga anak-anak akan mendesak-desak orang-orang tua. Ini jangan terjadi pada kita!

Yesaya 3:5

3:5 Maka bangsa itu akan desak-mendesak, seorang kepada seorang, yang satu kepada yang lain; orang muda akan membentak-bentak terhadap orang tua, orang hina terhadap orang mulia.

 

Tuhan katakan mantera sudah tidak berguna lagi karena sudah diblokir oleh Tuhan. Karena Tuhan mau umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini menyembah Tuhan 100% dan kita belajar bagaimana hidup ini diatur oleh Tuhan.

 

Yesaya 3:6-7

3:6 Sehingga apabila seorang memegang saudaranya di rumah ayahnya dan berkata: "Engkau masih mempunyai jubah, jadilah pemimpin kami, dan reruntuhan ini di bawah kuasamu",

3:7 maka pada waktu itu saudaranya akan menjawab: "Aku tidak mau menjadi tabib; di rumahku tidak ada roti dan tidak ada jubah; janganlah angkat aku menjadi pemimpin bangsa."

 

Ini betul-betul sudah minus pemimpin yang adalah kepercayaan Tuhan. Saudara berhadapan dengan hamba Tuhan yang ada jubah kepercayaan Tuhan. Tetapi itu tidak mutlak. Sementara ada hamba Tuhan yang punya jubah kepercayaan Tuhan melayani, tetapi bisa saja si A dan si B tidak merasa digembalakan oleh Tuhan lewat hamba Tuhan itu, artinya tidak ada hubungan batin. Kehidupan seperti itu akan berhadapan dengan hal ini:

Yesaya 3:12

3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

 

Ini juga yang diangkat oleh Yeremia dan sudah terjadi. Olehnya kita gereja Tuhanh harus waspada. Di dalam perjalanan hidup kita akhir zaman ini, kita akan berhadapan dengan ular-ular berludak. Siapa ular beludak itu? Secara hurufiah ular beludak itu binatang melata, tetapi secara rohani itu orang farisi. Mereka ini yang berbahaya.

Matius 3:7

3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

 

Kalau keturunan berarti ada bapaknya, ada kakeknya, ada buyutnya. Dari sejak zaman dahulu ini sudah turun menurun. Kehidupan yang sekarang ini tidak mengandalkan Tuhan, dia akan diserahkan oleh Tuhan kepada keturunan ular beludak ini, ini berbahaya dan merepotkan gereja Tuhan, merepotkan anak Tuhan itu sendiri.

 

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Jadi siapa yang disebut ular beludak? Orang Farisi dan Saduki. Sayapun sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau diserahi ke tangan orang farisi dan saduki. Saya sebagai gembala tidak tega jemaat diserahkan pada orang farisi dan saduki. Mereka ini adalah pribadi-pribadi yang ikut serta kemanapun Yesus pergi tetapi hanya mau menjerat Yesus dengan perkataanNya. Mereka tidak murni mengikut Yesus, hanya mencari-cari apa yang salah yang Yesus lakukan. Repot kalau kita jatuh dalam penggembalaan orang seperti ini. Bukan mendengar Firman bukan untuk disucikan tetapi mencari kesalahan, khususnya kesalahan pengkhotbah.

Lukas 20:20

20:20 Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.

 

Bahasa akan diserahkan ini kena-mengena di penghujung akhir zaman. Sayapun harus waspada soal ini. Berarti tampilnya roh ini marak di akhir zaman ini. Mohon kepada kita yang hadir dalam persekutuan ini agar tidak memiliki roh farisi dan saduki.

 

Yeremia 8:17

8:17 Lihatlah, Aku melepaskan ke antaramu ular-ular beludak, yang tidak dapat dimanterai, yang akan memagut kamu, demikianlah firman TUHAN."

 

Kita lihat bagaimana Israel dahulu, ketika Tuhan berniat baik untuk melepaskan mereka dari perbudakan. Sekarang Tuhan berniat baik dan suci untuk melepaskan kita dari perbudakan untuk masuk dalam penyingkiran gereja. Tidak hanya dulu dengan berita penginjilan, kita sekarang ada pada kelepasan yang terakhir. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita.

Keluaran 7:11-12,21-22; 8:7

7:11 Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan mereka pun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.

7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.

7:21 matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.

7:22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

8:7 Tetapi para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir.

 

Ini mantera sebelum Tuhan memblokir. Sifatnya bersaing mau melawan Tuhan. Orang-orang seperti ini sudah jelas melawan kuasa Tuhan. Dengarkan bapak ibu, sejauh mana kita mengapresiasi kuasa Tuhan, sejauh mana kita menerima dan menanggapi serta menghayati kuasa Tuhan? Kita sekarang berada di penghujung akhir zaman. Saya sebagi hamba Tuhanpun ditantang Tuhan mengenai hal ini, sudah sejauh mana saya menanggapi, mempercayai dan mengapresiasi kuasa Tuhan. Itu sebabnya Tuhan katakan “jika kamu mendengarkan ketetapan-ketetapan FirmanKu, maka tulah yang dulu Aku jatuhkan di Mesir, tidak akan kena kepadamu”. Akhir zaman ini tulah akan bertubi-tubi menimpa dunia. Termasuk virus corona ini! Sejauh mana kita menjadikan Tuhan tameng kita dan membawa diri untuk dibentengi oleh Tuhan. Tetapi acap kali kita masih didorong dengan mantera-mantera. Artinya mencari saingan dari kuasa Tuhan.

 

Jangan sampai saudara berpikir “jadi tidak usah berobat!”. Alkitab saja mengajar kita berobat. Ada dokter yang dijadikan penginjil. Tuhan Yesus saja membuat obat, Dia meludah ke tanah dan menempelkan di mata orang buta. Dalam kita Ulangan juga ada disebut tentang pergi berobat.

 

Mantera ini kita temukan di Mesir dan di Babel. Jadi artinya jangan sampai ada roh Mesir dan roh Babel masuk dalam diri kita. Kalau ada roh Mesir yaitu roh Firaun masuk dalam diri seseorang, lihat saja ibadahnya. Karena Firaun itu menghalangi orang beribadah. Jadi orang yang senin kamis beribadah, berarti dia dipegang oleh roh Firaun, dipegang oleh mantera Mesir. Kemudian Babel itu disebut wanita, ibu segala sundal. Kalau kita digulati oleh Babel, maka kita digauli oleh kenajisan! Jangan sampai kita dirangkul oleh Babel, sebab roh kenajisan luar biasa hari-hari terakhir ini. Ini 2 kelompok yang begitu hebat, yang satu menghalangi beribadah, yang satu berupaya menajiskan gereja Tuhan.

 

Kalau kita tidak patuh dan dengar-dengaran akan Firman Tuhan, maka tulah di Mesir itu akan kena kepada kita. Jangan sampai hal itu terjadi pada kita.

Ulangan 7:12-15

7:12 "Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

7:13 Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.

7:14 Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.

7:15 TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.

 

Ulangan 7:15 (Terjemahan Lama)

7:15 Maka Tuhanpun akan menjauhkan segala penyakit dari pada kamu, dan dari pada segala bala Mesir, yang kamu ketahui itu, satupun tiada didatangkan-Nya atas kamu, melainkan didatangkan-Nya kelak atas segala orang yang benci akan kamu.

 

Sesungguhnya tulah Mesir yang sakan menimpa dunia akhir zaman ini hanya dikhususkan kepada orang yang membenci Tuhan, menghina Tuhan dan menghujat Tuhan Yesus Kristus. Tetapi kena kepada orang Kristen? Pertanyaannya sudah sejauh mana dia dengar-dengaran kepada Tuhan. Memang bukan Tuhan langsung yang dia benci, tetapi jangan-jangan ajaran Tuhan yang dibenci, ajaran Tuhan yang dia tolak, sehingga dia bisa kena bala Mesir. Saudara tidak membenci Tuhan, tetapi pengajaranNya yang seringkali tidak kita respon, tidak setuju dan sukar menerimanya. Orang seperti ini yang saya katakan sangat rentan dan riskan kena wabah Mesir ini.

 

Yang kena virus corona di Indonesia ini sudah ratusan ribu. Memang sudah ribuan juga yang sembuh. Doa kami setiap pagi “setiap kami di rumah lindungi kami, setiap beraktifitas keluar rumah, lindungi umatMu. Dan tolong ingatkan supaya setiap umat Tuhan ingat akan Firman Tuhan” karena kita menghadapi tulah ini. Ini jangan sampai kena pada kita. Padahal tulah atau bala itu sudah ditanggung Yesus di Golgota termasuk tulah Mesir, kenapa kita harus kena lagi? Bukan berarti ceroboh, mau berbuat ini itu saja dan berkata yang penting ada Tuhan.

 

Pekerjaan mantera ini marak di Mesir dan di Babel.

Yesaya 47:12

47:12 Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.

 

Mantera ini dianggap bantuan dan kekuatan di Babel.

 

Yesaya 47:13

47:13 Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!

 

Menilik bintang ini termasuk membaca-baca zodiak bintang kelahiran. Ini Babel!

Yesaya 47:14-15

47:14 Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!

47:15 Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.

 

Dulu ini bagian kekuatan, ini pertolongan, sekarang tidak dapat lagi menyelamatkan. Ini dua kelompok yang mengandalkan mantera. Akhirnya Tuhan harus hajar habis-habisan. Tentu kita tidak akan cenderung untuk menuju ke sana. Jangan sampai kita dibakar oleh Tuhan.

 

Sekali lagi, tulah Mesir akan dijauhkan oleh Tuhan dan tulah itu sudah ditanggung oleh Tuhan di Golgota.

Yesaya 53:4-6

53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

 

Yesus sudah menanggung tulah itu. Makanya saya bertanya-tanya mengapa ada pendeta harus kena tulah Mesir. Saya tidak menghakimi kehidupan itu. Saya hanya bertanya kan ada janji Tuhan dan Tuhan sudah tanggung di Golgota. Bukankah dalam Keluaran pasal 33, Tuhan berkata kepada Musa dan itu memang permintaan Musa “kalau benar aku mendapat kasih karunia, bedakan bangsaku dengan bangsa yang lain dan Engkau akan memimpin kami dalam perjalanan”. Itu perkataan Musa kepada Tuhan dan juga perkataan Tuhan. Bukankah Tuhan yang disembah oleh Musa adalah Tuhanmu dan Tuhanku juga.

 

Kita harus berdoa banyak dan betul-betul bergumul, jangan sampai mantera Babel dan Mesir kita andalkan. Artinya jangan kita mengandalkan dunia ini. Tetapi Tuhan yang harus kita andalkan sebab Dialah yang berkorban di Golgota menanggung tulah dan penyakit kita. Kalau begitu kita tidak akan sakit lagi? Bukan itu yang dimaksud, tapi jangan kita andalkan dunia dengan manteranya.

 

Ini pembalasan Tuhan.

Ulangan 7:7

7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --

 

Sidang jemaat Filadelfia ini paling kecil dan paling lemah, kekuatannya tidak seberapa. Tetapi Tuhan janji mereka akan dilindungi dari pencobaan yang akan menimpa seluruh dunia.

Wahyu 3:10

3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Satu waktu seorang ibu menelpon saya subuh-subuh sambil menangis. Saya bertanya “ada masalah dengan suami, ada masalah dengan anak”. Dia menjawab “tidak, sepanjang malam ini saya tidak bisa tidur. Lalu saya melihat sudah jam 3 lalu saya berlutut menyembah Tuhan. Kemudian Tuhan bersuara “sampaikan kepada hambaKu Bernard Legontu, Aku jadikan mereka tiang gerejaku di Tentena”. Mendengar itu saya menangis. Berarti Tuhan mau mengkondiskan saudara dan saya seperti jemaat Filadelfia. Kalau ada yang tidak mau menerima silahkan! Tetapi ini bahasa Tuhan kepada seorang ibu untuk mengingatkan.  Kalau ini ada, lalu ada di dalam sidang jemaat ini masih juga meragukan atau tidak percaya serta ada komentar miring, saudara nanti akan tersisih! Mestinya kita dengan rendah hati berseru “terima kasih Tuhan kalau kami ada di dalamnya”. Bahasa kritik dan miring itu bukan bahasa rohani! Mestinya berkata “terima kasih Tuhan atas perhatianMu kepadaku”.

1 Korintus 12:7

12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

 

Ulangan 7:8-10

7:8 tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

7:9 Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,

7:10 tetapi terhadap diri setiap orang dari mereka yang membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan membinasakan orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap orang yang membenci Dia. Ia langsung mengadakan pembalasan terhadap orang itu.

 

Sementara ayat 7 sampai 9 ada berkat, ayat 10 hukuman. Dijauhkan Tuhan, jangan kita mengkondisikan diri pada ayat 10. Kondisikanlah dirimu ayat 7 sampai 9. Saya mau membersihkan pandangan banyak anak Tuhan. Banyak yang mendapat perhatian dari Tuhan tetapi malah berkata “tidak usah itu disebut-sebut!”. Padahal semestinya itu untuk membuat kita lebih merendah dan bersaksi. Sebenarnya ini bahasa Tuhan untuk mengingatkan kita. Yang berkata tidak usah disebut-sebut orang itu akan terbuang! Justru harusnya disyukuri dan berterima kasih kepada Tuhan dengan sikap merendah, mengapa saya dipeduli oleh Tuhan. Kita diingatkan terus menerus.

 

Yeremia 8:16

8:16 "Dengus kuda musuh terdengar dari Dan; karena bunyi ringkik kuda jantan mereka gemetarlah seluruh negeri. Mereka datang dan memakan habis negeri dengan isinya, kota dengan penduduknya.

 

Tidak disebut dari Betsyeba, Efraim atau dari Zebulan, tetapi dari Dan. Arti Dan ini adalah hakim, penghakiman atau mengadili. Jadi penghakiman itu digambarkan seperti dengus kuda. Hari-hari terakhir ini pasang telinga rohani saudara, ada dengus kuda merah, hitam dan hijau kuning. Itu berarti penghukuman, penghakiman atau pengadilan Tuhan yang akan menerjang mulai dari gereja Tuhan karena penghakiman mulai dari rumah Tuhan.

I Petrus 4:17

4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

 

Mengapa harus diadili? Saya beri contoh, sementara Tuhan berbicara seperti tadi ada yang tidak respek malah dianggap lelucon. Orang seperti ini nanti yang akan kena penghakiman karena tidak percaya apa yang diucapkan oleh Tuhan, dia entengkan atau remehkan.

 

Jika kita mendengar Tuhan melepas ular beludak dan tidak ada mantera yang bisa mengatasinya lagi, berarti tidak ada andalan-andalan lagi yang seperti Babel mengandalkan mantera dan seperti orang Mesir serta Firaun yang mengandalkan orang berilmu dengan manteranya. Dengan kata lain Tuhan tidak setuju kehidupan gereja Tuhan ada andalan lain, Tuhan mau kita mengandalkan Tuhan sepenuh. Ini untuk saya lebih dahulu, Tuhan tolong saya.

Kalau obat itu sama dengan makanan, yang penting bukan dimantera-manterai, komat kamit baru diludahi!

 

Jangan sampai kita kena penghakiman Tuhan di akhir zaman ini. Saya simpulkan, kami utamanya hamba Tuhan jangan sampai mengentengkan dosa. Di sisi lain kita ketat sekali tetapi di sisi lain lagi kita banyak bolong. Karena kita ini manusia masih banyak kekurangan. Tetapi kalau kita mengandalkan Tuhan, Tuhan tidak akan melepaskan ular-ular beludak untuk memagut saudara karena Yesus membentengi kita. Bukan mantera, tetapi Yesus adalah pelindung dan penolong bagi saya dan saudara. Saya berbahagia bisa menyampaikan Firman Tuhan ini.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar