20200826

Kebaktian PA Imamat, Rabu 26 Agustus 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 24:5-9

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.

24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

 

Dalam Keluaran 37 dan 25 disebutkan tentang meja roti sajian ini. Kemudian jika kita lanjut, bahwa roti yang ada di atas meja ini, tidak mudah dimakan tanpa dipotong. Karena roti ini keras sebab diolah tanpa ragi

Imamat 6:21

6:21 Haruslah itu diolah di atas panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.

 

Jadi memakai alat pemotong sebab roti ini keras. Kalau dikatakan dalam ensikopledia, digunakan gergaji khusus untuk memotong. Roti ini sangat besar karena roti ini dibuat sekitar 7 liter tepung. Saudara bayangkan betapa besarnya dan kerasnya roti itu. Itu sebabnya dalam perjamuan terakhir ada petunjuk dicelup dulu baru dimakan. Sebab kalau tidak dicelup, agak susah untuk dikunyah.

 

Jika melihat fisiknya yang besar, ini menjadi acuan bagi kita bahwa pengajaran ini sangat besar. Dari sisi ini kita sudah bisa melihat bahwa penampilan Firman pengajaran itu adalah pengajaran yang besar. Itu sebabnya nabi Yesaya mengatakan ini pengajaran besar dan mulia.

Yesaya 42:21

42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

 

Di meja roti sajian, fisiknya sudah kita lihat bahwa seperti penampilan roti yang besar ini mengarahkan gereja Tuhan untuk mencapai rahasia Tuhan yang besar. Prosesnya kita sudah tahu bahwa ini dibuat dari bertih gandum yang telah ditumbuh, diayak lalu ditumbuk sehalus-halusnya. Itulah tepung gandum yang terbaik.

 

Kita sudah melihat bagaimana proses gandum itu ditumbuk, seperti diperagakan bagaimana Yesus pada hari yang terakhir ditumbuk untuk bisa menjadi makanan kita. Dia digiring ke Kayafas ditumbuk di sana, dikirim ke Pilatus ditumbuk di sana, dikirim ke Herodes dan kembali ke Pilatus untuk ditumbuk dan diayak di sana. Ini bagaikan pengalaman gandum yang diproses menjadi tepung yang terbaik.

 

12 ketul ini tentu tidak langsung menjadi roti, tentu ada adonan lebih dahulu. Sudah tepung yang terbaik tetapi harus ditaruh air dan ditaruh minyak lalu dibanting-banting supaya menjadi adonan yang bagus. Dalam Keluaran pasal 12, masih ada cerita tentang adonan. Waktu mereka makan daging domba Paskah, diceritakan adonan yang belum matang itu harus mereka bungkus dan bawa keluar. Jadi kalau bicara adonan untuk segera dibungkus dan dibawa keluar, itu berarti menunjukan kepada kita bahwa kita harus bergegas untuk keluar. Rohani kita harus makin bergegas karena dunia makin panas, suasana yang kita hadapi ini tidak menguntungkan lagi, suasana yang kita hadapi ini makin menyeramkan. Makanya harus segera bungkus dan bawa keluar dirimu.

 

Jadi sudah termaktub di roti sajian ini, ada peringatan yang jelas dan transparan dari Tuhan kepada kita. Dan itu karena Tuhan berkenan membukakan kepada kita. Memang atas perkenan dan keralaan hati Tuhan sehingga rahasia Tuhan dibukakan kepada kita. Ada 7 matifestasi roh Allah.

1.      Roh hikmat, membukakan kita rahasia Firman

2.      Roh pengertian, membawa kita untuk mengerti

3.      Roh nasihat, mengingatkan kita agar jangan kita jatuh di tempat yang sama.

4.      Roh perkasa, ini hasil roh nasihat.

5.      Roh Pengenalan

6.      Roh takut akan Tuhan. Kalau ada roh pengenalan akan Tuhan maka pasti takut akan Tuhan.

Yeremia 32:18-19

32:18 Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian. Ya Allah yang besar dan perkasa, nama-Mu adalah TUHAN semesta alam,

32:19 besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu; mata-Mu terbuka terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya;

 

Penghuni Sion adalah orang yang takut akan Tuhan.

Yesaya 33:6

33:6 Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion.

 

Mazmur 89:8

89:8 Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya.

 

Yang disebut sidang jemaat Tuhan adalah kehidupan yang segan kepada Tuhan dan sangat ditakuti melebih yang ada di sekelilingnya.

 

7.      Roh pengadilan

 

Itu sebabnya ada adonan, tidak mungkin jadi roti tanpa adonan. 12 ketul roti x 7 liter = 84 liter tepung yang dijadikan adonan. Bayangkan saudara mau membanting 84 liter adonan. Ini dikerjakan oleh imam Harun.

 

Kalau bicara adonan itu menunjukan kita harus bergegas keluar. Jangan santai-santai hari-hari terakhir ini. Sebab kalau melihat roti yang keras ini harus dicelup di dalam susu, itu meningatkan Yesus celup roti itu digelasnya baru Dia suap. Berarti mengingatkan kepada kita, kalau kita tidak ada niat untuk keluar, kita akan disergap roh pengkhianatan. Melihat meja roti sajian ini, kita didorong untuk bergegas, melihat situasi dunia yang menyeramkan dan mengerikan hari-hari terakhir ini. Saat bangsa Israel mau keluar dari Mesir, malam itu mereka bergegas dan adonan itu dibungkus serta diikuti perkataan “segera kamu keluar”.

 

Setelah adonan itu sudah bagus, maka harus dibakar. Semua ini sudah dialami oleh Yesus agar kehidupan kita menerima keselamatan, bukan setengah jadi. Janganlah kita menjadi anak Tuhan di dunia sekarang ini yang melihat api ujian yang memurnikan iman percaya kita lalu kita menjadi luntur dan menjadi lemas. Yesus sudah mengerjakan ini semua, kenapa kita tidak bersandar kepada Yesus! Dia akan ratakan jalan kita. Jangan bersandar pada akal kita. Apa lagi kami yang sudah tua-tua ini, mau bersandar pada siapa kami! Lihat meja roti sajian, di sana Yesus diproses untuk menjadi makanan kita supaya kita bisa kuat.

 

Keluaran 37:16

37:16 Dan dibuatnyalah perkakas yang di atas meja itu, yakni pinggannya, cawannya, piala dan kendinya, yang dipakai untuk persembahan curahan, semuanya dari emas murni.

 

Sudah dipersiapkan korban curahan untuk anggur perjamuan kudus. Bukan cuma roti disajikan, tetapi ada korban curahan, itu menunjuk darah yang digambarkan dengan air anggur.

 

Itulah kelengkapan perjamuan kudus. Jauh sebelumnya telah dinubuatkan tentang penderitaan Kristus Yesus.

 

Yohanes 13:26

13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.

 

Kita bergumul hari-hari terakhir ini sebab akan muncul pengkhianatan-pengkhianatan yang luar biasa! Di meja roti sajian telah ditunjukan bahwa akan terjadi pengkhianatan terhadap pribadi Yesus lewat pengajaran yang palsu.

Markus 14:17-18

14:17 Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."

 

Jika dipersentasekan, dari 12 maka 1 orang menjadi pengkhianat, dari 24 orang maka 2 menjadi pengkhianat, dari 36 orang maka 3 menjadi pengkhianat, semoga tidak terjadi seperti itu.  Di sini Tuhan memperlihatkan bahwa meja roti sajian sudah menubuatkan akan ada pengkhianatan.

 

Markus 14:19-20

14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

14:20 Ia menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.

 

Keras dan besar roti itu, karena memang pengajaran itu harus keras. Untuk mendorong gereja Tuhan mencapi nikah yang rohani bukan pengajaran yang abal-abal atau yang lembek-lembek, tetapi pengajaran yang keras. Pengajaran keras tetapi dikaitkan dengan susu. Susu di sini ada 2 pengertian:

1.      Pengajaran mula-mula

2.      Pengajaran yang murni

 

Kalau disebut roti itu keras dan dicelup di dalam susu, berarti pengajaran itu memang keras tetapi murni. Tidak lagi bernuansa pengajaran mula-mula.

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Pengajaran yang mula-mula itu disebut susu. Tetapi untuk mendewasakan dibutuhkan pengajaran yang keras. Itu sebabnya di meja roti sajian ini rotinya ini keras dan besar, karena membuka rahasia Allah yang besar. Tetapi ada kaitannya dengan susu. Karena roti yang dibuat tanpa ragi itu jelas keras. Kalau dimakan tanpa dicelup di susu atau di benda cair, maka itu sulit untuk dikunyah.

 

Dalam Markus pasal 14, roti itu dicelup dalam pinggan, dikaitkan dengan adanya pengkhianatan. Jadi lewat Firman pengajaran yang besar dan murni ini, mendorong kita mencapai sasaran yang jelas dan tepat yaitu memenuhi kerinduan hati Tuhan, kita harus waspada, akan ada pengkhianatan-pengkhianatan.

 

Pertama Yesus mengatakan “hatiKu sedih”. Yesus kepala dan Dia dikhianati. Berarti yang dikhianati oleh Yudas adalah Kepala. Kemudian Yesus hubungkan dengan kepedihan hati murid-muridNya, mereka adalah tubuh. Jadi pengkhianatan di sini adalah pengkhiatan terhadap kepala dan tubuh.

 

Jangan sampai kita gereja Tuhan tidak waspada. Karena isi atau nuansa dari roti di meja ini adalah 2 gomer untuk 1 ketul roti itu menubuatkan hari keenam, itulah akhir zaman ini. Bangsa Israel pada hari yang keenam memungut 2 gomer manna untuk satu orang. Itu sebabnya saudara dan saya tidak usah terkejut kalau melihat banyak di kalangan anak Tuhan yang mengkhianati tubuh dan mengkhianati Yesus sebagai kepala.

 

Markus 14:17-18

14:17 Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."

 

Ini pengkhianatan terhadap kepala. Kepala gereja adalah Yesus, penerapannya adalah Firman pengajaran. Banyak yang mengkhianati Firman pengajaran. Pengkhinatan yang ditujukan kepada Yesus prakteknya pengkhianatan terhadap pengajaran. Sayapun harus waspada, jangan sampai saya melayani di belakang mimbar ini tetapi mengkhianati pengajaran. Korbannya siapa? Jemaat yang menjadi korban.

 

Markus 14:19

14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

 

Ini kesedihan anggota tubuh yang dikhianati. Jadi di meja roti sajian ini, benar-benar bukan sebagai pelayanan fisik saja, tetapi ini bernubuat. Nubuatannya yaitu satu ketul dibuat dari 2 gomer. Dalam Keluaran pasal 16, pada hari keenam, perorang memungut 2 gomer manna. Ini menubuatkan hari terakhir dalam minggu ketebusan. Jadi akan banyak, dari 12 orang itu 1 menjadi pengkhianat. Makanya jangan kita menambah barisan Yudas Iskariot. Mengkhianati pengajaran sama dengan mengkhianati kepala dan tubuh.

Roti ini keras. Oleh sebab itu banyak anak Tuhan berpaling pada Firman pengajaran mula-mula yang adalah susu dengan label injil kemakmuran, yang senang-senang saja, tidak menusuk dosa dan kesalahan. Pengajaran keras dihindari. Yang menyenangkan dan mengelus-elus dosa itu yang disenangi. Sadar atau tidak sadar dia sudah mengkhianati kepala. Sebab rencana Yesus sebagai Kepala menciptakan Mempelai WanitaNya. Tercapainya Mempelai Wanita itu lewat pengajaran yang keras ini.

 

Ada susu, susu itu berbicara pengajaran yang mula-mula. Pengajaran keras ini yang tidak disukai banyak orang, tetapi mau sempurna, mau menjadi anak Tuhan yang disingkirkan ke padang belantara jauh dari antikristus. Tetapi tidak bakal masuk penyingkiran gereja kalau pengajarannya hanya mengelus-elus dosa saja.

Ibrani 5:11-12

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

 

Jadi pengertian pertama dari susu ini adalah pelajaran mula-mula, pelajaran lembek-lembek. Ada yang mengatakan kalau perjamuan tidak ada anggur, saguer juga boleh, ini mengerikan! makanya saya mau katakan jika kita menginginkan jadi mempelai untuk mengisi selera dan kerinduan hati Tuhan, jangan tolak jalur yang sudah Tuhan berikan kepada kita, yaitu Firman Tuhan yang besar dan keras.

 

Ibrani 5:13

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

 

Yang hanya suka susu ini tidak tahu tentang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jika disebut tentang mempelai wanita Tuhan, bingung dia. Sialnya kalau yang bingung itu pendeta!

 

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Bagaimana kita bisa mencapai panca indra yang terlatih? Harus ada pada ibadah.

I Timotius 4:7-8

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

 

Kita harus ada pada pelatihan. Dalam latihan ini memang ada tahapannya. Seperti kalau dalam karate mulai dari sabuk putih, kemudian sabuk kuning, kuning ke coklat, coklat ke hitam. Hitampun ada Dan1, Dan2, Dan3. Dalam pengajaran Firman juga ada pelatihan supaya kita dewasa. Kalau berkata, saya orang percaya saya akan disingkirkan, pokoknya antikristus datang saya tersingkir. Itu tidak bakal terjadi kalau hanya menerima pengajaran susu. Di meja roti sajian memang tidak disebut susu. Tetapi makannya memakai susu karena roti itu keras, harus dicelup di susu baru bisa dimakan.

 

Pengajaran mula-mula diibaratkan seperti susu. Tetapi susu juga menggambarkan pengajaran murni.

I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Pengajaran murni penekanannya di sini. Jadi bicara susu ada 2 pengertiannya yaitu pengajaran mula-mula dan pengajaran murni. Ini ada di meja roti sajian. Walaupun fisiknya tidak ada di sana, tetapi caranya mengkonsumsi roti itu dengan susu.

 

Di wilayah pengajaran murni ini iblis bergerak dan unjuk gigi, karena dia tahu ini cara yang ajaib untuk membawa gereja Tuhan sempurna sama seperti Yesus. Iblis berusaha di sini dan dia berhasil meraih 1 dari 12 murid. Di sini mengingatkan kita untuk menutup pintu rapat-rapat. Jangan buka pintu kepada iblis, sebab iblis tahu dia akan kalah jika gereja ada pada pengajaran ini. Ini cara paling ampuh untuk membawa gereja menuju pada kesempurnaan.

 

Iblis tidak akan mengganggu orang yang ada pada pengajaran mula-mula. Iblis akan mengganggu pada wilayah yang ada roti yang keras. Makanya hati-hati dan waspada kita yang sudah ada pada jalur yang paling ampuh untuk menghentar saudara dan saya mencapai sasaran akhir bertemu Yesus, di situ iblis tunjukan aksinya. Olehnya jangan kaget kalau ada di kalangan kita yang bukan meroket tetapi menukik. Ini yang harus kita waspadai di penghujung akhir zaman ini.

 

Yang boleh mengkonsumsi roti ini adalah imam-imam. Kalau dulu betul-betul terbatas pada kaum Harun. Tetapi puji Tuhan, oleh kematian dan kebangkitan Kristus, kita diberi peluang dan diangkat menjadi imam-imam rajani. Tetapi bukan cuma label. Misalnya label di luarnya “susu kental  manis” tetapi begitu dibuka ternyata lebih banyak airnya. Atau susu dalam bentuk tepung, labelnya susu asli, tetapi begitu dibuka hanya tepung terigu yang banyak.

 

Ini dalam diri saya. Kalau saya tidak waspada maka pelan dan pasti kita berpikir akan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tetapi saat antikristus datang tidak disingkirkan. Ini mengerikan dan sangat menyeramkan. Sebabnya jangan kita hati gundah gulana, mendongkol kalau Firman pengajaran itu tampil keras mendongkel dosa kita. Siapa lagi yang harus memberitahu kalau kita dongkol. Ada hamba Tuhan yang diutus Tuhan untuk memberitahu dosa kita.

Firman Tuhan bagaikan palu besar dan api.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Kekerasan hati kita dihancurkan palu besar ini. Kalau kita memakai palu kecil, berapa tenaga yang kita gunakan. Tetapi kalau memakai palu besar, kita mengerahkan tenaga penuh. Kabar Mempelai ini bagaikan api yang menghanguskan dan palu yang besar, itu sebabnya kita harus mengerahkan tenaga penuh.

 

Yang bisa dipercaya mengkonsumsi roti ini hanya imam.

Imamat 24:9

24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

 

Jadi hanya kaum Harun yang boleh makan, bagaimana dengan kita. Sekarang kita diberikan kesempatan, karena Korban Kristus maka kita bangsa kafir bisa menjadi imam. Penghargaan kita terhadap roti ini atau terhadap Firman harus luar biasa. Kalau dengar Firman hati dongkol, berarti bukan makan dengan kekudusan. Sehingga akhirnya Firman itu tidak bekerja dalam dirimu.

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

Ini berarti mereka makan di dalam kekudusan. Ini kesalahan yang banyak terjadi dalam diri kita, sebab dengar Firman mendongkol. Itu memang roti yang besar dan kita diberi peluang untuk makan. Tetapi bagaimana dengan persyaratannya ini. Makanya kita tidak merasa pekerjaan Firman bekerja dalam diri kita. Ini kesalahpahaman yang sering terjadi dalam diri kita.

 

Ketika Yesus menampilkan diri sebagai gembala dan menceritakan bagaimana Dia menyerahkan nyawa. Dan ada lagi domba lain yang bukan dari kandang ini, akan dibawa ke kandang ini dan digembalakan oleh satu gembala karena mendengar suara yang sama. Kemudian komentar orang banyak terbagi dua, yang lain berkata “apa guna kamu pergi mendengar perkataan orang yang dirasuk setan dan yang gila itu?”.

Yohanes 10:19-20

10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:

10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"

 

Dalam penggembalaan sidang jemaat dihentar untuk mencapai kesempurnaan dan akan bertemu dengan Yesus. Tetapi waktu itu bukan lagi Yesus dengan status gembala, yang ditekankan adalah Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

 

Yohanes 10:21

10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

 

Dapatkan setan memindahkan orang dari gelap kepada terang? Tidak mungkin! Hanya Yesus yang memindahkan kita dari gelap kepada terang. Syukur puji bagi nama Tuhan. Ini buat saya lebih dahulu.

 

Di atas meja roti sajian, limpah rahasia Tuhan di dalamnya. Kita melihat peringatan Tuhan terhadap roh Yudas, jangan sampai menyusup kepada kita. Peringatan Tuhan kepada kita bahwa kita ada di penghujung hari keenam Minggu Kejadian, di mana sepasang nikah Tuhan ciptakan yaitu Adam dan Hawa. Minggu ketebusan hari yang keenam, sepasang nikah Tuhan ciptakan yaitu  Yesus Adam yang akhir dan kita gereja Tuhan Hawa yang akhir/ mempelai perempuan.

 

Ini rahasia di meja Tuhan yang diungkap oleh Tuhan. Kenapa anak Tuhan justru memilah-milah Firman dan lebih cenderung menyukai susu. Kita dulu juga berkomentar seperti itu karena belum tahu apa-apa. Orang lebih suka penginjilan karena pengajaran terlalu lama, penginjilan itu singkat. Sampai ada yang kalau mendengar Firman yang lama dan begitu panjang lebar, setelah ibadah dia bilang “sudah terlalu banyak ini Firman. Mau di simpan di mana yang lain”. Ini logika manusia! Padahal baru tangan kanannya yang dioperasi Firman, yang kiri belum. Saya harap kita semua semangat makan roti ini dalam tanda kekudusan.

Imamat 24:9

24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

 

Bagaimana kita bisa menerima bagian yang maha kudus dari segala korban api-apian Tuhan. Ini hak Tuhan kemudian dialihkan kepada Harun. Ini haknya Tuhan Yesus Imam Besar lalu dialihkan kepada kita. Itu suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Bicara tentang Tuhan Yang Maha kudus, siapa yang bisa mengerti jika Tuhan tidak mempercayakan kepada kita manusia yang hina ini. Firman itu adalah kudus, bahkan Maha Kudus.

 

Yang boleh makan roti itu hanya imam. Kita ini sudah menjadi imam.

Wahyu 5:9-10

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

 

Yang banyak terjadi justru terbalik. Mau jadi raja baru menjadi imam. Mau jadi raja tetapi tidak mau menjadi imam. Tidak mau melayani dalam tahbisan yang benar. Kaum Harun  ini ada tahbisannya. Keluaran pasal 28 itu pakaian imam. Keluaran pasal 29 itu tahbisan imam.

1.      Harus ada lembu yang disembelih, itu menunjuk korban pendamaian. Berarti gereja Tuhan harus ada korban pendamaian. Jika memandang Kristus maka Korban Pendamaian kita terima,

2.      Ada domba jantan pertama, itu penyerahan penuh.

3.      Ada domba jantan kedua, berarti langsung terjun dalam pelayanan

4.      Ada roti satu bakul. Gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, jangan banyak bakul, hanya satu bakul. Berarti roti Firman pengajaran itu berangkat dari bakul yang satu, tidak dua.

 

I Timotius hubungannya dengan lembu, II Timotius domba jantan pertama, Titus domba jantan kedua. Ini hubungannya dengan keluaran pasal 29. Itu harus mantap dalam kehidupan kita gereja Tuhan. Bagaimana pakaian perilaku kita. I Tesalonika itu pakaian imam besar, II Tesalonika itu pakaian imam-imam, hubungannya dengan Keluaran pasal 28. Pakaian itu menunjuk bagaimana perilaku kita.

 

Lewat meja roti sajian itu kita diarahkan jelas sekali untuk 2 menjadi satu. Di satu meja ada 2 tumpuk roti, formasinya tidak acak. Ini menunjuk kepada kita secara fisik nikah jasmani kita, itu harus dibina oleh Firman pengajaran untuk mencapai nikah yang rohani, 2 gomer untuk satu ketul. Itu menubuatkan nikah yang rohani sesuai Keluaran 16:22, itu adalah hari keenam.

Keluaran 16:22

16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

 

Di ujung hari keenam minggu kejadian, apa yang diciptakan oleh Tuhan? Sepasang nikah. Kita ini juga menuju pada nikah yang rohani. Di meja roti sajian hal ini sudah diungkapkan oleh Tuhan. Saya menjadi tahu bahwa Tuhan menghentar kita pelan dan pasti untuk mencapai target rohani ini. Ini selera Tuhan dan kerinduan hati Tuhan. Alkitab itu isi hati Tuhan, Alkitab itu kehendak Tuhan, Alkitab itu pikiran Tuhan, Alkitab itu perasaan Tuhan dan Alkitab itu kerinduan hati Tuhan.

 

Dalam pelayanan kita, semua itu sudah Tuhan lakukan. Dan betapa parahnya jika kita tidak menghargai penampilan Firman itu untuk kita makan di tempat kudus di dalam kekudusan. Mari kita makan Firman Tuhan dengan hati yang tulus dan loyal, sebab kita akan bersekutu dengan Firman Tuhan yang besar dan keras. Kalau besar banyak orang suka, tetapi kalau keras, tunggu dulu. Ini yang menjadi penyebab kesalahan banyak anak Tuhan.

 

I Tesalonika 2:17

2:17 Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.

 

I Tesalonika 2:17 (Terjemahan Lama)

2:17 Tetapi kami ini, hai saudara-saudaraku, sebab kami sudah terabut daripada kamu di dalam sedikit masa ini hilang di mata, bukan di hati, maka sudahlah kami berusaha dengan teramat sangat hendak berjumpa kamu dengan sangat rindu;

 

Ini adelpos, jauh di mata dekat di hati. Jangan dekat di mata tetapi jauh di hati, bagaimana kalau nikah seperti ini! Biarlah walaupun jauh di mata tetapi dekat di hati. Apalagi sudah dekat di mata lebih dekat lagi di hati.

 

Kita ini dibangun lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci. Pengajaran itu keras, tetapi disertai susu yang melembutkan, itu murni. Tetapi jangan sampai hanya senang susu/ ajaran mula-mula. Nikah kita dibangun oleh Tuhan menuju nikah yang rohani.

 

Di depan ini akan terjadi bencana yang besar, Firman Tuhan sudah mengatakan. Waktu saya duduk-duduk di belakang, saya melihat ke angkasa, hatiku berat sekali. Saya berkata dalam hati akan ada bencana di depan.

 

Makanlah roti yang membuka rahasia Allah yang besar, walaupun keras sambutlah itu. Olehnya kita yang sudah dibeli oleh Tuhan, mari kita bersegera. Tadi dikatakan adonan, kalau bicara adonan kaitannya ayo kita bergegas keluar. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok, yang pasti gereja Tuhan sudah dipersiapkan. Mari kita terima Firman pengajaran.

 

 Tuhan memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar