20210911

Kebaktian Doa, Sabtu 11 September 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:13-14

9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.

9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.

 

Yohanes pasal 9 terbagi menjadi beberapa bagian:

1.      Ayat 1 7 tentang penyembuhan.

2.      Ayat 8 12 pengenalan terhadap Yesus masih dangkal

3.      Ayat 13 34 ujian setelah melek

4.      Ayat 35 40 pengenalan semakin dalam

 

Kita pelajari bagian ketiga, ujian setelah melek. Karena Yesus menyembuhkan orang buta pada hari Sabat, Yesus semakin dibenci dan orang buta ini kena imbasnya. Memang dasarnya mereka iri dan benci kepada Yesus sehingga ketika Yesus menyembuhkan orang buta pada hari sabat, Yesus semakin dibenci dan sekali lagi orang buta yang disembuhkan ini kena imbasnya.

 

Yesus adalah Firman pengajaran yang benar. Sabat pengertian rohani bagi kita adalah perhentian dalam Roh Kudus. Jadi jangan heran kalau kita mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang benar sehingga ada perhentian dalam Roh Kudus, maka kita tidak disenangi dan dibenci oleh dunia dan juga oleh orang-orang duniawi.

I Petrus 4:1-4

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

 

Ayat 1 sampai 3 sudah mengalami pekerjaan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus dan ada perhentian. Tidak berbuat dosa lagi itu perhentian, ada damai sejahtera. Ayat 4 dia sudah tidak ikut-ikutan berbuat dosa tetapi malah dibenci, difitnah dan lain sebagainya. Ini yang kita hadapi. Tetapi jangan takut, jangan sampai damai sejahtera dan perhentian itu hilang dari kita, itu harus kita jaga.

 

Dalam Alkitab ada 7 kali Yesus bekerja pada hari sabat untuk kepentingan kita.

1.      Markus 1:21-28 dan Lukas 4:31-37 Yesus mengusir setan dalam rumah ibadat.

2.      Markus 2:23-28, Matius 12:1-8 dan Lukas 6:1-5 Yesus membiarkan murid-muridNya memetik gandum dan memakannya.

3.      Markus 3:1-6, Matius 12:9-14 dan Lukas 6:6-11 Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya.

4.      Lukas 13:10-17 Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang bungkuk 18 tahun.

5.      Lukas 14:1-5 Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air.

6.      Yohanes 5:1-18 Yesus menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda.

7.      Yohanes 9:1-41 Yesus menyembuhkan seorang buta sejak lahir.

 

Kita membahas poin yang ke-3.

Lukas 6:6-11

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.

6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.

6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.

6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"

6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.

6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

 

Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya pada hari sabat. Jadi keadaan orang yang tidak punya perhentian, tidak punya damai sejahtera, dia mati tangan kanannya. Dulu secara jasmani, sekarang untuk kita secara rohaninya. Kita raba diri kita, jangan sampai kita melayani tetapi sudah mati tangan kanan.

 

Apa praktek mati tangan kanan?

1.      Mazmur 137:5

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

Praktek pertama adalah melupakan Yerusalem. Artinya ibadah pelayanannya tidak mengarah pada Yerusalem  Baru. Tidak jelas tujuannya ke mana,  tidak ada tujuan yang jelas, tidak tahu rencana Tuhan. Kalau ditanya apa rencana Tuhan?, mereka jawab selamat masuk sorga, masuk Yerusalem Baru. Tetapi hanya sebatas itu, tidak mendalam, tidak mengenal lebih dalam rencana Tuhan. Yerusalem Baru identik dengan rencana Tuhan. Jadi beribadah melayani tetapi tidak mengarah pada Yerusalem Baru, tidak memahami rencana Tuhan untuk membawa dia menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kita raba diri kita, apakah kita mengarah pada kegenapan rencana Allah atau tidak.

 

Apa penyebabnya tidak mengarah ke sana?

Amsal 3:16

3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

 

Ini penyebab tangan kanan kering, sebab motivasi pelayanan hanya untuk mendapat kekayaan dan kehormatan secara jasmani. Sehingga sekarang ini ada persaingan tidak sehat antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Karena merasa terancam, organisasi ini mau merebut jiwa-jiwa yang di organisasi yang lain. Padahal anggota Tubuh Kristus berbeda-beda tetapi satu Tubuh Kristus. Organisasinya boleh beda-beda tetapi pengajarannya harus satu. Kalau sekarang penekanannya organisasi A ini yang mengarah pada Tubuh Kristus, organisasi yang lain tidak, sehingga saling menghina dan menjelek-jelekan organisasi yang lain. Itu sangat keliru! Itu mati tangan kanan, kenapa? Karena motivasi pelayanan untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan, kalau banyak jiwa otomatis semakin dihormati, oh pendetanya hebat luar biasa, organisasinya besar luar biasa, banyak umatnya. Kalau banyak jiwa pemasukannya banyak, itu sangat keliru.

 

Kita perhatikan pada ujung jubah imam besar Harun ada lonceng emas dan ada hiasan seperti buah delima. Buah delima itu diluar kelihatan satu tetapi kalau dibelah di dalamnya ada petak-petaknya. Itulah Tubuh Krisus, terdiri dari berbagai macam perbedaan tetapi satu pengajaran. Boleh berbeda organisasinya tetapi pengajarannya harus satu. Jadi jiwa itu dimenangkan untuk masuk dalam Tubuh Kristus, bukan untuk masuk dalam organisasi. Kalau kita hanya mempertahankan organisasi, tidak akan mencapai organisme. Yang kita kejar ini organisme, menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Sekarang ini ribut, cari kekayaan dan kehormatan dalam organisasi. Yang pertahankan pengajaran yang benar malah ditekan, mau dirampas dan direbut asetnya. Ini kehidupan yang mati tangan kanannya, tidak ada perhentian dalam Roh Kudus.

 

Ini peringatan keras untuk saya, bahkan ada gembala yang motivasi pelayanannya hanya untuk yang jasmani, disebut gembala pandir, gembala bodoh!

Zakharia 11:4-5,17

11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!

11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

11:17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"

Saya bergumul dan berdoa, jangan sampai saya menjadi gembala yang pandir, melayani hanya untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan, jemaat diperjualbelikan. Herannya ada orang Kristen bahkan banyak orang Kristen yang suka digembalakan oleh gembala seperti ini. Heran! Sudah diperjualbelikan bahkan disembelih tetapi mau digembalakan oleh gembala yang pandir seperti ini.

Zakharia 11:8

11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.

 

Ini ada gembala yang benar mau melayani tetapi domba-domba tidak mau. Mereka maunya yang pandir itu saja.

 

Zakharia 11:9

11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

 

Siapa yang mau digembalakan oleh gembala pandir? Kehidupan yang muak terhadap Firman pengajaran yang benar. Aku di sini menunjuk pribadi Tuhan, melalui pribadi Zakharia. Zakharia menunjukan inilah perasaan Tuhan ditaruh di dalam hati Zakharia. Begitu juga kami hamba Tuhan, harus tahu dan paham perasaan Tuhan untuk mengarahkan sidang jemaat semakin berkenan kepada Tuhan. Mereka muak, tidak suka mendengar pengajaran yang benar, akibatnya dibiarkan Tuhan, yang mati biarlah mati, yang lenyap biarlah lenyap, yang masih tinggal masing-masing memakan daging temannya. Apa buktinya dibiarkan Tuhan? Saling memakan. Artinya saling menjatuhkan, saling memusuhi, saling merugikan. Kamu rugikan saya, saya rugikan kamu. Kamu tipu saya, saya tipu kamu. Kamu jual saya beli. Bagaimana kalau dalam penggembalaan seperti itu, domba-domba saling tipu? Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.

 

Kalau gembala pandir kemudian ada domba yang mau digembalakan oleh gembala pandiri itu maka domba itu juga adalah domba pandir. Keduanya itulah yang disebut gadis-gadis yang bodoh, yang tidak akan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Kita sudah tahu di situ kita akan dibawa pada kebinasaan tetapi kita bawa diri kita digembalakan di situ. Kalau seperti itu apa namanya? Yah bodoh! Mereka berkata “ah tidak apa-apa yang penting ada gembala, sama-sama binasalah” koq pikirannya begitu! “Biar perilakunya seperti itu, yang penting dia baek” mungkin baik karena biasa kasih-kasih sesuatu. Makanya keduanya disebut gadis yang bodoh, tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Contoh dalam Alkitab anak-anak Skewa.

Kisah Para Rasul 19:13-14

19:13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."

19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.

 

Ayat 13 mereka tukang jampi, ayat 14 papanya imam kepala. Ini papanya pendeta anaknya pendoti. Kami anak hamba Tuhan, jangan sampai papa pendeta, anaknya tukang jampi.

Kisah Para Rasul 19:15-16

19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"

19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

 

Skewa artinya kidal, orang kidal memakai tangan kiri. Kalau melayani hanya mengejar tangan kiri, hanya mengejar kekayaan dan kehormatan, akan berakhir dengan telanjang dan luka-luka. Artinya dagingnya kelihatan. Mungkin awalnya kelihatan suci, kelihatan baik-baik, tetapi suatu saat kelihatan, ternyata sudah ketahuan belangnya. Dagingnya kelihatan dan dipermalukan, sehingga tidak bisa menjadi Mempelai Wanita yang tampil tanpa cacat cela. Ada luka berarti ada cela.

 

7 anak Skewa, 7 menunjuk akhir zaman. Akhir zaman ini banyak pelayanan seperti 7 anak Skewa. Ini koreksi buat saya, saya melayani, jangan sampai melayani seperti anak-anak Skewa. Melayani hanya untuk mengejar tangan kiri yaitu kekayaan dan kehormatan. Memang dapat, tetapi nanti dipermalukan Tuhan, ditelanjangi, dagingnya kelihatan, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang tanpa cacat dan cela. Luka itu daging yang menganga. Dagingnya sudah kelihatan, menganga lagi, busuk, amis, bau, itulah kehidupan yang melayani mengejar perkara tangan kiri dan mati tangan kanannya.

 

2.      Ibrani 8:1

8:1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

 

Praktek kedua mati tangan kanan adalah pelayanannya tidak ada kaitan dengan pelayanan Yesus Imam Besar. Apa pelayanan Yesus Imam Besar. Imam Besar itu memperdamaikan dosa seluruh umat. Jadi pelayanan tidak ada kaitan dengan pelayanan Yesus Imam Besar sama dengan melayani tetapi tetap mempertahankan dosa, tidak pernah diperdamaikan dan diselesaikan. Itu sudah mati tangan kanannya! Kita periksa diri kita, bukan pelayanannya yang berat, yang membuat berat itu karena ada dosa. Kita melayani karena ada beban dosa, yah terasa berat. Coba berkhotbah sambil pikul beras 1 karung. Awal-awalnya bisa, lama-lama sudah ngos-ngosan, makanya pelayanannya tidak maksimal.

 

Ibrani 2:17

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

 

Kalau ada beban dosa, pelayanan kita tidak menjadi berkat, hanya jadi sandungan. Tidak enak, tidak bisa dinikmati orang. Ini tangan kanan yang mati! Tuhan tolong, semoga kita bisa mengerti.

 

Ada di Tonusu kena stroke sehingga susah menggerakan tangan kanannya, tetapi masih mau melayani. Itu tangan kanan dalam arti yang jasmani. Sampai dia bilang “saya berdosa brur” saya tanya “kenapa?” dijawab “kalau perjamuan saya angkat pakai tangan kiri”. Itu bukan berdosa, kalau tidak bisa yah mau bagaimana. Kalau yang jasmani mungkin mati tangan kanannya, tetapi tangan kiri masih bisa bekerja melayani. Yang penting jangan yang rohani.

 

3.      Mati tangan kanan, berarti hanya setengah. Jadi praktek ketiga mati tangan tangan adalah melayani setengah-setengah. Kami diajar jadi hamba Tuhan itu jangan setengah-setengah nanti setengah mati. Pokoknya kalau mati, mati betul-betul, sehingga hidup betul-betul. Pengalaman kami kalau lulus Lempinel dan jabat tangan dengan guru-guru dibilangi “cepat mati!”. Cepat mati, jangan setengah-setengah, nanti setengah mati. Layani Tuhan dengan sepenuhnya.

 

Kalau setengah-setengah itu yang disebut suam-suam. Apa yang terjadi pada orang yang suam-suam? Tuhan akan memuntahkan.

Wahyu 3:15-16

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

 

Semua pelayan Tuhan, apapun pelayanannya, jangan setengah-setengah. Kalau melayani yah melayani, dalam bidang apapun lakukan, jangan setengah-setengah. Kadang melayani, kadang tidak, timbul tenggelam. Itu yang dinamakan perampok, lompat tembok! Coba orang lompat tembok, begitu dia panjat kelihatan, begitu dia sudah lompat dia tenggelam, itu perampok! Ayo masuk pintu, full melayani, jangan setengah-setengah. Masuk pintu, Yesus adalah pintu yang sempit. Biar sakit bagi daging ayo layani Tuhan.

 

4.      Matius 6:3

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

 

Tangan kanan untuk memberi. Jadi, praktek keempat tidak bisa memberi terutama untuk pekerjaan Tuhan. Untuk pekerjaan Tuhan hitung-hitungan, tetapi untuk yang jasmani biar sampai tengah malam, bisa jangan yah! Mulai dari tidak bisa mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan. Coba kalau Yesus tidak menyembuhkan pada hari sabat, bagaimana nasib orang ini, dia tidak bisa mencapai sabat besar yaitu kerajaan 1000 tahun damai dan tidak bisa mencapai sabat kekal Yerusalem Baru, kasihan dia binasa.

 

5.      Praktek kelima mati tangan kanan adalah tidak bisa menyembah Tuhan.

Menyembah itu sama dengan menadahkan dua tangan kepada Tuhan. Kita tidak usah lagi praktek seperti itu yah.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Tidak bisa menadahkan 2 tangan berarti tidak bisa menyembah.

 

Apakah mau dibiarkan orang yang mati tangan kanannya? Yesus menolong. Cara Yesus menolong orang yang mati tangan kanannya.

Lukas 6:6

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.

 

Jadi cara Tuhan Yesus menolong dengan mengajar. Kalau Yesus tidak ada mengajar di situ, orang yang mati tangan kanannya tetap dalam keadaan seperti itu. Setiap hari sabat yang dia dengar hanya ajaran dari ahli-ahli Taurat, orang farisi dan imam-imam kepala. Jadi cara Tuhan Yesus menolong sekarang bagi kita adalah lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar, ajaran sehat. Kenapa dibilang Firman pengajaran yang benar? Sebab ada yang tidak benar. Tidak akan sembuh kalau ajaran tidak sehat. Tidak tahu sudah berapa lama dia ada di situ, bertahun-tahun dia dalam keadaan seperti itu, setiap sabat ada yang melayani di situ yaitu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tetapi ajarannya tidak bisa menyembuhkan orang seperti itu. Begitu Yesus tampil mengajar, orang itu bisa sembuh. Jadi, selama masih ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar yang bisa kita dengar, masih ada harapan bagi orang yang mati tangan kanannya untuk dipulihkan.

 

Mungkin dalam kita melayani salah satu dari 5 praktek ini masih ada. Dalam melayani motivasinya yang jasmani, melayani tetapi pertahankan dosa, melayani setengah-setengah, tidak bisa memberi, tidak bisa menyembah, kalau sore ini masih bisa mendengar pemberitaan Firman pengajaran yang benar, masih ada harapan untuk kita dipulihkan dan disembuhkan oleh Tuhan.

Mungkin sudah berkali-kali dengar Firman pengajaran yang benar tetapi kenapa kehidupannya tetap seperti itu? Tergantung pribadinya mau menerima atau tidak! Tuhan kasih kepada kita sarana untuk sembuh tetapi tidak kita manfaatkan, yah tidak sembuh. Pergi berobat sama dokter, dokter kasihkan obatnya diminumnya 3x1 sampai habis. Pulang di rumah cuma ditaruh di meja, tidak diminum. Lalu datang orang bertanya “kenapa tidak sembuh-sembuh padahal sudah berobat ke dokter?” malah dokternya yang dipersalahkan “iya dokter itu bagaimana yah, saya tidak sembuh-sembuh!” padahal dia yang tidak minum!

 

Seringkali begitu “pengajarannya tidak benar itu, buktinya dia tidak berubah”. Karena dia yang tidak mau manfaatkan. Jadi jangan salahkan pengajarannya. Pribadi yang menerima itu yang harus koreksi diri. Kita sudah dapat sarana, ini pengajaran dan ajaran sehat diberitakan, ayo terima. Kalau mau terima sembuh, kalau tidak mau terima tidak sembuh. Maka kita akan mengalami pekerjaan Firman pengajaran itu dalam diri kita.

 

Cara Firman pengajaran yang benar bekerja.

1.      Lukas 6:8

6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.

 

Ada perintah “bangun dan berdirilah di tengah”. Tentu kita sendiri kalau diperhadapkan seperti itu, kita tidak mau tampil di tengah. Kalau ada cacat pasti mau sembunyi supaya tidak kelihatan. Orang ini sudah sembunyi, tidak mau menonjol. Eh Tuhan bilang “ayo bangun berdiri di tengah”. Artinya:

a)      Firman itu secara jelas menunjukan dosa dan kekurangan kita, seperti mempermalukan kita. Oh saya kena Firman, oh malu saya! Seperti mempermalukan kita tetapi sebenarnya mau membawa kita pada kemuliaan. Perasaan daging kita saja yang selalu berkata malu. Kalau malu yah mengaku supaya tidak malu lagi. Ditunjuk supaya kita selesaikan dan akui iya Tuhan, ini kesalahanku, ampuni saya Tuhan.

 

b)      Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk tergembala. Tabernakel terdiri dari 3 ruangan yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Dari 3 posisi itu posisi di tengah adalah ruangan suci. Ruangan suci itu menunjuk kandang penggembalaan. Di dalam ruangan suci ada 3 macam alat yang menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

1)      Meja roti menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan KurbanNya. Rohani kita diberi makan.

2)      Pelita emas menunjuk ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya dan kita diberi minum air hidup.

3)      Mezbah dupa emas menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihnya. Ada udara segar, bernafas.

 

Jadi, Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk tergembala. Penggembalaan adalah tempat untuk kita mengalami kebangunan rohani. Setelah ditunjuk dosanya jangan malah keluar dan tidak mau tergembala. Justru berterima kasih kepada Tuhan karena kita mau dipulihkan dan kita mantapkan diri tergembala.

 

Jemaat Diora mohon maaf kalau belum bisa didatangi karena belum selesai PPKMnya, ayo tetap mantap tergembala. Ada yang sampai download dulu, nanti setelah itu baru ibadah sendiri supaya tidak tersendat-sendat. Ada yang sampai gantung HP di kandang babi cari sinyal.

 

Untuk tergembala ayo bangun berdiri di tengah, artinya mengalami penyucian dan masuk kandang penggembalaan. Orang yang mau disucikan pasti tergembala. Orang yang tergembala pasti mengalami penyucian. Tidak bisa dipisah penggembalaan dan penyucian. Dia sudah berdiri di tengah tetapi belum sembuh, apa yang selanjutnya Tuhan Yesus lakukan?.

 

2.      Cara kedua Tuhan suruh ulurkan tanganmu. Artinya ada ujian ketaatan. Jangan heran “saya sudah tergembala, kenapa menderita?” ada ujiannya, betulkah kita sudah tergembala, Firman yang kita dengar dalam 3 macam ibadah pokok sudah kita taati atau belum. Firman itu untuk ditaati, bukan untuk diperdebatkan. Begitu kita taat, sembuh! Kadang pengajaran dianggap tidak logis tidak masuk akal, orang mati tangannya disuruh ulurkan tangan. Kalau yang logis kan Tuhan Yesus pegang, dipijat-pijat refleksi sambil berdoa “dalam nama Yesus sembuh!” itu baru logis.

 

Sekalipun bagi pikiran tidak masuk akal, tetapi orang ini mau mengulurkan tangan, maka dia sembuh. Taat dengar-dengaran itu sama dengan mengulurkan tangan iman kepada Tuhan. Ayo belajar taat kepada Tuhan sampai daging tidak bersuara. Suara daging katakan tidak masuk akal, tidak logis, tidak cocok, tidak mungkin, tidak ada kasih Firman koq mempermalukan, itu semua suara daging. Ayo taat saja, ulurkan tangan iman kepada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan tangan kasihNya kepada kita. Tangan ketemu tangan terjadi mujizat. Ayo, mau mengalami mujizat, ulurkan tangan saja, taat kepada Firman sekalipun sakit bagi daging.

 

Ada 2 pribadi di sini yang menanggung resiko. Kalau tidak sembuh yang sakit itu malu, Yesus malu. Tetapi tidak mungkin, kalau Tuhan yang perintahkan kita dan kita taati ada mujizat, begitu dia ulurkan tangan maka sembuh.

Lukas 6:10

6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.

 

Memang untuk kita taat dengar-dengaran, ada orang-orang yang tidak suka yang dengan mata yang penuh kebencian mengamat-amati kita. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus.

 

Lukas 6:11

6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

 

Ada orang bisa taat, ada yang meluap amarah, jengkel. Jangan takut, memang sudah begitu, Yesus mengalami seperti itu, kita juga sebagai Tubuh Kristus akan mengalami. Yesus menolong, Dia malah dibenci dan orang lain meluap-luap amarahnya. Begitu juga kita, kita mau bawa orang dalam pengajaran, kita akan dibenci juga. Kita mau taat pada Firman, kita akan dibenci. Tetapi papa selalu mengatakan jangan surut langkah, terus maju, Tuhan pasti tolong, Tuhan pasti bela. Jangan takut kepada orang yang hanya bisa membunuh tubuh, takutlah kepada Tuhan yang bisa membunuh tubuh, jiwa dan Roh.

 

Tetap taat maka terjadi mujizat. Tangan sembuh artinya apa?

a)      Mujizat secara jasmani

Mungkin di tengah pandemi ini mengalami krisis, sudah setengah mati, terancam bangkrut atau sudah bangkrut usahanya, belajar taat saja pada Firman, Tuhan pulihkan. Kaum muda masa depan dipulihkan, semua yang mati dipulihkan oleh Tuhan. Itu mujizat, kita taat saja. Apa yang sudah mati secara jasmani dipulihkan oleh Tuhan.

 

b)      Mujizat secara rohani:

1)      Pelayanan dipulihkan. Pelayanan sudah merosot, mulai kendor, mulai malas, apalagi kena pandemi ini ibadah tatap muka langsung tidak bisa akhirnya tinggal online, sudah mulai malas. Ada kelonggaran ibadah tatap muka langsung tetapi tidak mau. Ayo kalau taat maka pelayanan dipulihkan Tuhan. Jangan jadikan kesempatan yah! Karena pandemi ini tidak bisa tatap muka langsung lalu ada kelonggaran sudah bisa datang ibadah tetapi malah berpikir lebe enak di rumah dari pada ke gereja bisa kena hujan, kalau di rumah tinggal melangkah. Ayo tetap pelayanannya jangan setengah-setengah. Pelayanan harus utuh kita berikan kepada Tuhan.

 

2)      Tangan kanan mati itu cacat. Berarti cacat cela tidak ada lagi, kita bisa tampil sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada lagi cacat cela.

Efesus 5:26-27

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Semoga ini bukan hanya kita dengar tetapi kelak menjadi kenyataan.

 

Ayo banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan, taat apapun resikonya, maka Tuhan mengulurkan tangan kasihNya. Tangan iman dari kita dan tangan kasih dari Tuhan. Tangan iman ditambah tangan kasih Tuhan sama dengan mujizat, ada mujizat Tuhan. Mari kita mau menyembah Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar