20210926

Kebaktian Umum, Minggu 26 September 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:10-12 (Perikop: Nyanyian kemenangan)

12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

12:12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat,  karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

 

Di sini kemenangan atas setan si pendakwa sudah harus menjadi pengalaman hidup kita, harus tidak boleh tawar menawar. Bagaimana caranya untuk menang? Kita manusia daging tidak punya kuasa apa-apa, sementara setan penguasa bumi ini dan dia juga penguasa maut.

1.      Cara pertama untuk menang menghadapi setan lewat kuasa Roh Kudus. Malaikat Mikhael adalah malaikat perang, malaikat pendamping atau penolong, itu menunjuk kuasa Roh Kudus.

2.      Cara kedua lewat darah Yesus.

3.      Cara ketiga lewat kesaksian.

 

Kita masih membahas poin kedua. Masih banyak yang harus diterangkan kepada kita. Bukan sekedar kita berkata “darah Yesus” tetapi kuasanya tidak kita alami. Bahkan mungkin ada yang menganggap itu sebagai jimat, tetapi kuasanya tidak terasa dalam hidup kita.

Ibrani 2:14

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

 

Yesus sudah mencucurkan darahNya sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan yang berkuasa atas maut. Kita juga harus mengalahkan setan yang berkuasa atas maut dengan kuasa darah Yesus Anak Domba Allah. Ini sudah dinubuatkan dalam kisah bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Berarti mereka menang ada Firaun yang adalah gambaran setan, menang atas maut. Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, Mesir ditulahi dengan tulah kesepuluh yaitu kematian anak sulung. Bangsa Israel bebas, Mesir mengalami maut.

 

Keluaran 12:7,21-23

12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.

12:21 Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.

12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.

 

Dalam Perjanjian Lama, darah anak domba Paskah dibubuhkan pada kedua tiang pintu rumah dan pada ambang atas sehingga orang Israel terlepas dari kematian anak sulung, terlepas dari maut. Sementara orang Mesir mengalami kematian anak sulung, mengalami maut. Saat itulah bangsa Israel bisa keluar dari Mesir. Kenapa tidak ditaruh di bawah? Kalau ditaruh di bawah nanti diinjak-injak, darah Yesus tidak boleh diinjak-injak.

 

Sekarang dalam Perjanjian Baru dalam pengertian rohaninya. Darah Yesus Anak Domba Allah harus dibubuhkan pada 3 tempat supaya kita mengalami kelepasan dari maut dan kita menang menghadapi setan.

1.      Tubuh, jiwa dan roh kita.

2.      Pada pintu hati kita.

3.      Panca indera

 

Kita bahas poin pertama, darah Yesus dibubuhkan pada tubuh, jiwa dan roh kita supaya kita terlepas dari dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh. Dosa itu maut, kalau terlepas dari dosa berarti kita lepas dari maut. Ada 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh. Kita pelajari lebih dalam lagi untuk bisa kita kalahkan, bukan untuk kita lakukan.

II Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Dosa yang mengikat tubuh adalah cabul dan pemabuk. Cabul itu dosa seks dengan berbagai macam bentuknya sampai nikah yang salah. Sekarang ini kesucian nikah ini sudah tidak dipedulikan lagi, nikah yang salah itu sudah dianggap hal yang biasa. Itu membuktikan bahwa dosa itu sangat mengikat tubuh. Mulai dari ada kejatuhan di permulaan nikah, di awal nikah, itu sudah dianggap biasa. “tidak apa-apalah, nanti diatur” tidak ada penyelesaian dosa, tidak ada pengakuan, sebab sudah dianggap biasa. Nanti mengarah pada kawin campur, lalu kawin cerai dan kawin mengawinkan. Di kalangan Kristen itu sudah dianggap biasa. Kawin campur itu tidak satu iman, tidak satu pengajaran, itu sudah dianggap biasa. Padahal mana bisa terang dan gelap bersatu. Mereka katakan menikah dulu nanti dibawa masuk, gampang itu. Itu sebenarnya sudah terikat.

 

Mohon maaf, saya harus berterus terang dengan jujur. Kalau tidak satu pengajaran jangan mendaulati saya untuk memberkati, saya tidak mau! Bagaimana bisa menyatu yang jasmani kalau yang rohani tidak menyatu, tidak mungkin! Makanya bawa dulu dengar Firman sama-sama baru nanti diatur. Kalau belum satu lalu saya nikahkan berarti saya sama dengan menjerumuskan, membawa jemaat itu terikat dengan dosa cabul itu. Mungkin dianggap terlalu sok suci, terserahlah. Saya tidak mau sampai menjerumuskan jemaat, mengikat jemaat dengan dosa. Saya sampaikan ini supaya orang tua juga bisa mengerti. Bawa dulu anak-anak satu pengajaran, kalau belum satu mohon maaf, jangan dipaksakan. Kalau saya paksakan saya menjerumuskan jemaat dan saya menanggung dosanya, saya tidak mau.

 

Pemabuk itu sama dengan dosa makan minum, termasuk merokok. Mana ayatnya dalam Alkitab tidak boleh merokok, yang ada tertulis hanya di pom bensin. Memang tidak tersurat atau tersirat. Kalau rokok itu baik, Yesus juga pasti merokok. Tembakau ada di zaman Yesus? Ada! Tetapi Yesus dan 12 muridNya tidak merokok. Kita lihat, banyak ayatnya.

Yesaya 55:2

55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

 

Ini upah jerih payah dibelanjakan untuk sesuatu yang tidak menyehatkan dan tidak mengenyangkan. Dibungkusnyakan sudah ditulis, ada gambar tengkorak lagi! Mana sehat itu, mana mengenyangkan! Kalau dia tetap memaksa, jangan kasih makan suamimu yang merokok, kasih rokok saja. Apakah dia kenyang?

 

Ayub 20:12-16

20:12 Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,

20:13 menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya,

20:14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya.

20:15 Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.

20:16 Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.

 

Dihisap, ditarik, dimuntahkan lagi, itu bisa ular tedung. Kalau masih ada yang membantah ini ayat pamungkasnya:

Ayub 41:10-12,15 (Perikop: lukisan tentang buaya)

41:10 Dari dalam mulutnya keluar suluh, dan berpancaran bunga api.

41:11 Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya.

41:12 Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya.

41:15 Hatinya keras seperti batu, keras seperti batu kilangan bawah.

 

Kalau masih mau dibantah, perokok itu sama dengan buaya! Hatinya keras seperti batu, sulit dinasihati. Memang enak merokok itu, apalagi kalau habis makan yang pedis. Setelah dihisap, dihembuskan lagi bentuk bulat-bulat atau ada bentuk hati, dsb, dijadikan seni.

 

Soal minuman keras itu sangat jelas tertulis dalam Alkitab. Itu diberikan kepada orang yang akan binasa.

Amsal 31:6

31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

 

Jadi, orang yang suka minum itu mengklaim dirinya adalah orang yang akan binasa. Ini jangan terjadi pada kita. Mungkin berkata saya tidak merokok, minum, narkoba, judi, tetapi ada yang banyak dilakukan, orang pengajaranpun sering lakukan. Apa itu? Pesta pora, padungku! Kalau sudah pesta pora jangan! Kalau mau masak untuk keluarga silahkan. Tetapi kalau sudah besar-besaran supaya orang bilang oh hebat, di rumahnya tersedia di situ, kaki panjang, kaki pendek, tidak ada kaki, yang menjalar, yang terbang ada semua di situ! Tidak usah ikut-ikutan begitu, itu semua dosa yang mengikat tubuh. Bisa sampai habis jutaan, jangan-jangan belasan juta, tetapi bagaimana untuk pekerjaan Tuhan. Tidak usah dulu sumbang untuk pembangunan gereja atau ibadah persekutuan, untuk biayai dirinya ikut KKR saja dia tidak mau.

 

Dosa yang mengikat jiwa itu menjadi karakter, menjadi tabiat yaitu kikir, pemfitnah dan penipu atau pendusta. Kikir itu sama dengan tidak bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan. Dalam berkat yang kita terima ada milik sesama yang membutuhkan. Makanya Tuhan Yesus ajarkan dalam Matius pasal 6 tentang bersedekah. Ada 3 bentuk ibadah digabung dalam satu pasal, bersedekah, berdoa dan berpuasa. Ayo jangan dimakan semua, berikan kepada sesama yang membutuhkan, sesama yang satu iman. Dan kikir juga tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, baik waktunya, tenaganya dan hartanya.

 

Orang kikir itu rohaninya terkebelakang.

II Korintus 12:13

12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

 

Sampai Paulus katakan maafkan kalau aku menjadi beban bagi kamu. Orang Korintus pikir Paulus ini jadi beban. Mereka pikir Paulus itu melayani hanya mencari harta mereka.

II Korintus 12:14

12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.

 

Kemudian pemfitnah, pemfitnah itu yang benar dibilang salah, mulai dari hamba Tuhan yang benar dicap salah, orang yang benar dianggap salah, pengajaran benar dikatakan salah. Yang salah justru dibilang benar dan didukung mati-matian. Mulai dari bergosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jadi kalau bapak ibu tidak tahu kebenarannya yah jangan! Menurut dia, kata dia, tetapi kita belum tahu kebenarannya sudah kita sebarkan di mana-mana. Padahal belum tentu benar. Apalagi kalau lebih mendengar orang yang tidak jelas tahbisannya dari pada yang jelas tahbisannya, itu sangat terlalu! Suara gembala tidak didengar, orang yang tidak beribadah-ibadah malah itu yang didengar! Itu sudah menjadi karakter, sudah mengikat jiwanya, sudah menjadi tabiat. Sampai menjelek-jelekan orang. Ini sama dengan anjing menjilat borok.

 

Saya nomor satu, kalau saya dengar sesuatu lalu tidak terganggu hati yah tidak usah ditanggapi. Kalau terganggu yah saya tanya. Pernah saya telpon om Widjaja karena saya dengar pendeta ngomong begini begitu tentang om Wi dan terganggu hati saya. Lalu yang angkat tante Wi “kenapa?” saya bilang “ini ada orang bilang om begini begitu”. Tante tanya balik “kamu lebih percaya siapa, gurumu gembalamu atau orang lain”. Oh yah sudah saya lebih percaya guru saya. Sudah selesai. Dari pada kita sudah termakan gosip sudah kadung jelekan orang yang tidak betul ke mana-mana, apalagi kalau itu hamba Tuhan, mau mencabut lagi perkataan itu susah, berat.

 

Penipu atau pendusta. Kalau cuma diartikan berkata tidak benar, orang dunia juga tahu. Pengertian penipu atau pendusta:

1.      I Yohanes 1:8

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

 

Orang yang merasa tidak berdosa sekalipun sudah ditegur oleh Firman! Dia pikir saya tidak salah koq, dirinya saja dia tipu apalagi orang lain. Seperti Yudas sudah salah, tetapi merasa tidak bersalah. Kata Yesus “orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku”. Apa tanggapan Yudas “bukan aku yah Rabi”. Padahal dia sudah kena teguran Tuhan yang keras, sampai Tuhan bilang “lebih baik kalau orang itu tidak dilahirkan!”. Tetapi Yudas merasa tidak salah, tidak ada dosanya.

 

2.      I Yohanes 2:4

2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

 

Orang yang tidak mau taat dengar-dengaran pada Firman. Mulai dari bosan mendengar Firman, malas mendengar Firman, main-main, ngantuk, tidur, pikiran yang mengembara. Lama-lama dia tidak taat. Bagaimana mau taat kalau Firman tidak masuk di telinganya. Firman apa yang mau dia taati kalau dengar Firman saja main-main, ngantuk, tidur! Ini menjadi karakter, buktinya begitu selesai ibadah langsung terang benderang matanya. Tetapi sementara ibadah kayak ada yang tiup-tiup matanya, tatutup buka tutup buka. Itu terikat menjadi karakter! Kecuali semalaman dia kuli bangunan, kerja kecapean, lalu datang beribadah, itu dimaklumi. Kalau seperti itu setelah ayat terakhir pasti tambah ngorok. Tetapi kalau ikatan setelah ayat terakhir malah jadi segar bugar, tidak mengantuk lagi. Hati-hati, itu karakter, itu perutnya bengkak, isi cairan bukan Firman! Mohon kemurahan Tuhan, kita strap, kita lawan. Makanya tubuh, jiwa dan roh kita taruh darah Yesus.

 

Penipu dan pendusta itu anaknya iblis, anak ular.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Jadi penipu itu bukan anaknya Tuhan. Kalau orang itu menyapa “Bapa kami yang di sorga” Tuhan bilang “bukan! Aku bukan Bapamu!”. Pendusta itu pasangannya pembunuh, itulah pembenci. Inilah pelopor penyaliban Yesus. Yudas, Petrus pendusta, ada saksi-saksi dusta juga di situ, ada imam-imam kepala yang membenci Yesus, maka Yesus disalibkan. Jadi kalau dalam diri kita penipu dan pembenci itu sudah menjadi karakter, maka tanpa kita sadari kita sudah menyalibkan Yesus. Jangan kita seperti itu.

Matius 26:3-4

26:3 Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,

26:4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.

 

Jadi kalau ada tipu dan kebencian, tanpa disadari sudah menyalibkan Yesus. Orang yang suka menipu dan membenci, dia sangat pintar menutup-nutupi kesalahannya dengan cara pura-pura ramah, pura-pura berbuat baik. Tetapi Alkitab mengatakan satu saat akan Tuhan bongkar kejahatannya.

Amsal 26:24-26

26:24 Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.

26:25 Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.

26:26 Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah.

 

Biar dia sembunyikan, dia tutupi baik-baik, suatu saat akan nyata dalam jemaat, suatu saat akan kelihatan, akan Tuhan bongkar tetapi sudah tidak ada kesempatan untuk bertobat. Sepandai-pandainya seseorang menutupi dosa, merasa tidak berdosa, itu menipu diri sendiri, satu saat Tuhan bongkar, diketahui orang banyak, dipermalukan oleh Tuhan dan tidak bisa bertobat. Seperti Yudas, dia penipu, dia simpan semuanya, dia tutupi dosanya. Tetapi akhirnya Tuhan bongkar, dia mati dengan isi perutnya terburai keluar. Tuhan bongkar semuanya tetapi tidak ada kesempatan dia bertobat lagi.

Kisah Para Rasul 1:18

1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

 

Tertumpah keluar, kelihatan ini semua dosa yang dia sembunyikan, terbuka semuanya. Dan dia tidak ada kesempatan untuk bertobat lagi. Jangan ini terjadi dalam diri kita. Ayo jiwa kita taruh darah Yesus.

 

Dosa yang mengikat roh itulah penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang menghambat kita untuk mengasihi Tuhan. Sama dengan menghambat kita untuk taat pada Firman dan untuk setia di dalam ibadah pelayanan. Kalau itu sudah menghambat kita untuk taat dan setia, itu sudah berhala. Berhala itu memperbudak. Makanya orang yang menyembah berhala disebut lapsis, lapsis itu diperbudak. Berhala itu disebut edelon yang artinya gambar atau bentuk.

 

Kita mau taat kepada Tuhan tetapi karena mengasihi sesuatu lebih dari Tuhan jadinya tidak taat. Mau setia tetapi ada sesuatu yang menghalangi kita setia, lalu kita pilih itu sehingga tidak setia, itu sudah diperbudak. Mengasihi Tuhan diwujudkan dengan praktek Firman. Alkitab mengatakan Firman Tuhan itu tidak berat, yang menjadikan berat kalau kita sudah terikat dengan 6 dosa ini.

I Yohanes 5:2-3

5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Yang membuat perintah Tuhan jadi berat kalau roh kita sudah terikat. Makanya kasih darah Yesus, di tubuh, jiwa dan roh kita sehingga setannya kalah dan kabur.

 

Pekerjaan bisa menjadi berhala kalau sudah menghambat kita untuk taat dan setia. Sekolah bisa menjadi berhala kalau sudah menghambat untuk taat dan setia. Jodoh ini yang paling banyak menjadi berhala. Pokoknya kalau urusan jodoh, Firman Tuhan urutan sekian, yang penting jodoh nomor satu, yang penting menikah. Firman Tuhan itu nanti, yang penting saya menikah, itu sudah jadi berhala! Keluarga juga bisa jadi berhala. Salah satu dari 5 siasat Firaun untuk membuat bangsa Israel jangan keluar dari Mesir adalah memanfaatkan keluarga. Firaun panggil Musa, kamu boleh beribadah tetapi kamu saja, isteri anak-anak tinggal. Ini keluarga jadi penghalang untuk tidak beribadah, tidak taat, tidak setia. Itu sudah menjadi berhala!

Makanya Paulus katakan lebih baik seperti aku, tidak kawin. Orang yang menikah perhatiannya sudah terbagi-bagi. Tetapi kalau orang yang tidak menikah perhatiannya terpusat kepada Tuhan. Tetapi kalau tidak mampu silahkan kawin. Kalau panggilan Tuhan boleh kawin.

I Korintus 7:8-9, 32-35

7:8 Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.

7:9 Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.

7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

 

Penekanannya melayani Tuhan itu jangan ada gangguan. Kalau terganggu itu sudah berhala. Kalau begitu isteri yang mengganggu saya beribadah saya ceraikan? Jangan! Sudah salah lagi itu. Dihalangi anak, dihalangi isteri atau suami, bukannya kita mau pecat. Kita berdoa dan bergumul kepada Tuhan supaya mereka tidak menjadi penghalang, bahkan sama-sama dengan kita  beribadah. Kalau kita pusatkan perhatian kepada Tuhan maka Tuhan pasti bela. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.

 

Lebih baik tidak menikah, dari pada tidak taat dan tidak setia. Kalau kita dikasih pilihan, dikasih pekerjaan tetapi pekerjaan itu menghambat kita tidak taat dan tidak setia, yah lebih baik tidak bekerja dari pada kita tidak taat dan tidak setia. Pilih Tuhan, nanti Tuhan pasti sediakan yang terbaik. Diperhadapkan dengan pilihan jodoh, kalau menikah dengan dia otomatis tidak tergembala lagi, tidak setia tergembala, yah lebih baik pilih Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu! Jangan terburu-buru, kalau tidak dengan ini saya sudah tidak laku-laku! Kalau pilih Tuhan pasti Tuhan siapkan yang terbaik.

 

Sifra dan Pua diperhadapkan dengan pilihan. Kalau ikuti perintah raja mereka berbuat dosa kepada Tuhan dan kalau mereka tidak mengikuti perintah raja mereka dihukum juga. Mereka harus membunuh anak-anak laki-laki Israel yang lahir. Tetapi karena mereka lebih pilih Tuhan takut Tuhan maka apa yang Firman Tuhan katakan? Tuhan mengizinkan mereka berumah tangga. Kalau pilih Tuhan, Tuhan pasti siapkan yang terbaik. Jangan takut, jangan buru-buru. Mungkin kakak saya berpikir “dia enak sudah duluan kawin, saya belum!”.

Keluaran 1:21

1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

Takut Tuhan dulu, pasti Tuhan siapkan yang terbaik. Dari pada roh kita terikat. Kalau Tuhan yang kita utamakan, Tuhan tidak akan pernah menipu. Yang sudah bekerja, yang lanjutkan study, yang sudah menikah, kita harus berjuang ekstra untuk bisa taat dan setia kepada Tuhan. Kalau belum bekerja, belum menikah, kesempatan taat setia, beribadah melayani, tidak ada halangan. Yang sudah menikah ayo berjuang. Dulu belum punya anak, untuk persiapan saya lebih gampang, tidak ada yang ganggu. Sekarang punya 2 anak, bukan berarti anak harus saya korbankan, tetap meluangkan waktu untuk mereka. Tetapi resikonya saya persiapan harus sampai tengah malam. Tetapi tetap Tuhan yang diutamakan. Bukannya karena sudah jaga anak jadinya sudah tidak mau mengerjakan pelayanan, sudah malas melayani, sudah santai-santai, tidak fokus persiapan, jangan! Tuhan tidak pernah menipu, kalau Tuhan kita utamakan maka Tuhan juga mengutamakan kita, Dia menjamin hidup kita.

 

Berhala itu mengikat roh, padahal roh manusia ini selalu rindu untuk kembali kepada Tuhan. Karena roh kita ini berasal dari Tuhan, makanya dia selalu rindu untuk kembali kepada Tuhan. Berhala mengikat roh kita sehingga tidak bisa kembali kepada Tuhan itulah yang disebut dengan maut kebinasaan.

Kejadian 2:7

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

Nafas hidup itu adalah roh Tuhan yang diberikan kepada manusia.

Kejadian 6:3

6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

 

Pengkhotbah 12:7

12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

 

Roh kita ini sebenarnya selalu rindu untuk beribadah melayani Tuhan, selalu rindu mendengar Firman dan untuk menyembah Tuhan. Ini roh yang ada pada kita. Kalau berhala sudah mengikat roh kita, membuat tidak ada lagi kerinduan untuk beribadah, tidak ada kerinduan mendengar Firman, apalagi kerinduan untuk menyembah, sehingga yang terjadi adalah kekeringan rohani, kematian rohani. Kalau kita terbangun tengah malam, sebenarnya roh itu rindu untuk kita menyembah. Mungkin sulit tidur, ayo menyembah.

 

Jadi jangan sampai rohani kita kering. Kalau roh sudah terikat, itu sama saja tidak memiliki roh. Berarti sama dengan binatang. Binatang tidak punya roh makanya dia tidak perlu beribadah, tidak perlu dengar Firman. Dia mati habis perkara. Kita mau dijadikan Tuhan sebagai bintang, jangan sampai merosot karena roh terikat akhirnya menjadi binatang. Tuhan tolong jangan seperti itu.

 

Binatang itu hanya hidup untuk memuaskan hawa nafsu dagingnya. Jadi orang yang terikat rohnya itu hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu dagingnya, sampai akhirnya menjadi sama dengan setan tritunggal yang digambarkan dengan binatang buas. Naga di udara itu setan, binatang dari dalam laut itu antikristus, nabi palsu itu binatang buas yang keluar dari darat.

Wahyu 13:1 (Terjemahan Lama)

13:1 Maka aku tampak pula seekor binatang buas ke luar dari dalam laut, yang bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh, dan di atas tanduknya itu bermakota sepuluh, dan di kepalanya beberapa nama hujat.

 

Ini yang harus kita kalahkan, bukannya kita mau menjadi sama dengan setan. Oleh darah Yesus, kita sapukan di tubuh, jiwa dan roh kita, sehingga setan tritunggal kita kalahkan.

 

Tuhan tahu kita manusia darah daging tidak mampu untuk mengalahkan setan yang berkuasa atas maut. Makanya Yesus mencurahkan darahNya untuk mengalahkan maut, untuk membebaskan kita dari maut. Semua musuh ditaklukan dibawah kakiNya dan musuh yang terakhir Dia kalahkan adalah maut!

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Ibrni 2:14-15

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;

2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

 

Seumur hidup manusia tidak bisa mengalahkan setan yang berkuasa atas maut. Sebab itu Yesus rela mati di kayu salib mencurahkan darahNya. Mulai dari taman Getsemani darahnya sudah tercurah, titik peluhNya seperti darah dan memang darah. Kemudian dia harus dihadapkan ke imam besar kayafas, ditinju di situ keluar darah. Dibawa di hadapan Pilatus dipakaikan mahkota duri sampai keluar darah. Sepanjang jalan via dolorosa darahNya mengalir, sampai Dia mati di kayu salib menyerahkan nyawaNya. Semua Dia lakukan untuk melepaskan kita dari maut, memberikan kepada kita kuasa kemenangan atas setan.

 

Ayo kita hargai korban Kristus. Sarana untuk menang sudah Dia berikan yaitu darahNya. Dari pihak kita untuk menang mari kita manfaatkan darah Yesus. Bagaimana pemanfaatannya? Kadangkala sudah digampangkan dengan perjamuan suci setiap kali ibadah, bukan hanya sebatas itu!

 

 

I Korintus 15:26

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Musuh dikalahkan di bawah kaki Yesus. Jadi memanfaatkan darah Yesus dengan sikap merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Yesus. Ayo gunakan waktu yang sisa ini. Waktu kita sudah tidak panjang, tidak banyak, tinggal sisa. Kita sudah berada di injuri time, sudah waktu yang sisa. Kita dapat bonus 21 tahun, sebab zaman Allah Roh Kudus itu 2000 tahun dan kita sudah ada di penghujung zaman Allah Roh Kudus. Berdasarkan peta zaman tahun 2000 kemarin Yesus datang. Tetapi kenapa belum datang? Ini perpanjangan sabar Tuhan untuk kita memanfaatkan darah Yesus. Selama ini kita kasih biar darah Yesus, kasih biar saja. Darah Yesus cuma di mulut saja, terantuk batu “darah Yesus”, nonton film horor “darah Yesus”. Nonton koq darah Yesus, jangan! Kadang dijadikan jimat saja tetapi kuasanya tidak kita manfaatkan.

 

Praktek merendahkan diri di bawah kaki Yesus:

1.      Di bawah kaki Yesus berarti tanah. Tanah itu kotor, tidak ada tanah yang bersih. Jadi praktek pertama adalah mengakui segala kekotoran dosa kita kepada Tuhan dan sesama dengan jujur dan hancur hati. Saya hanya tanah liat Tuhan, saya kotor. Hasilnya kalau kita mengaku dengan jujur:

I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Darah Yesus mengampuni dan menutup segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi. Dikatakan menyucikan, itu sama dengan mencabut. Darah Yesus mencabut akar dosa sehingga kita mengalami kelepasan dari dosa. Sama dengan mengalami kelepasan dari maut, menang atas setan yang berkuasa atas maut.

 

Ayo dosa apa yang ada, jangan ditutupi! Mungkin kita berpura-pura ramah dan baik kepada isteri atau suami, suatu saat nanti Tuhan bongkar! Kalau Tuhan bongkar, dipermalukan maka tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat! Ayo darah Yesus tersedia. Kita renungkan dan bayangkan bagaimana darah Yesus tercurah sejak taman Getsemani, di hadapan Hanas dan Kayafas, di hadapan Pilatus dan Herodes, sampai dibawa ke kayu salib. Hukuman mati yang paling menyakitkan di zaman dulu adalah hukuman salib karena matinya pelan-pelan, sangat mengerikan sampai jantung dan paru-paru hancur! Betapa ngerinya Yesus di kayu salib, sengsara Dia alami semua untuk bapak ibu kekasih dalam Tuhan. Dia sudah kasih sarana darah Yesus, kita tinggal manfaatkan, rendahkan diri mengakulah. Kita bukan emas, kita tanah liat kotor, akui saja kenapa mau malu. Selesaikan saja. Darah Yesus mengampuni dan mencabut akar dosa sehingga kita mengalami kelepasan dari dosa, mengalami kelepasan dari maut.

2.      Tanah itu hanya untuk diinjak-injak, artinya kita mengakui bahwa kita ini tidak layak, tidak berdaya, tidak mampu. Coba lihat tanah, untuk membentuk dirinya menjadi sesuatu yang berharga dia tidak mampu tanpa campur tangan manusia. Mau dijadikan vas bunga kalau bukan manusia, dia tidak bisa membentuk dirinya menjadi vas bunga. Jadi mengaku tidak mampu, tidak berdaya sehingga mendorong kita untuk melekat kepada Yesus. Prakteknya apa? Tergembala dengan benar dan baik! Tekun dalam 3 macam ibadah pokok, di situ tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal.

Ø  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Persekutuan dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita melekat kepada Yesus Anak Allah, kita diberi makan.

Ø  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya seperti pagi hari ini dan sebentar sore ibadah kaum muda. Kita melekat pada Allah Roh Kudus, dalam urapan dan karuniaNya, domba-domba diberi minum.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam doa penyembahan, kita melekat pada Allah Bapa di dalam kasihnya, domba-domba bernafas ada udara segar.

 

Tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, kita disucikan oleh  Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Setan tritunggal tidak bisa lagi menjangkau kita, kita betul-betul menang. Kita tidak mampu, mau apa kalau tidak mampu. Hebat, kaya, pandai, tetap tanah liat. Punya kedudukan, dia manusia daging tetap juga tanah, tidak akan mampu. Negara eropa sudah ada yang bangkrut, Yunani sudah bangkrut, padahal zaman dulu negara yang hampir menguasai dunia. Kaya, bisa sekejap mata habis kekayaannya. Jadi jangan bangga, jangan pesimis yang tidak punya apa-apa, sama saja. Jadi apa yang kita lakukan? Melekat saja, bawa tubuh, jiwa, roh kita untuk tergembala, melekat pada Allah Tritunggal, disucikan oleh Firman Allah, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Di situ jaminan pemeliharaan hidup kita. Kekayaan sekarang bisa menjamin, tetapi belum tentu menjamin di masa yang akan datang, apalagi di zaman antikistus. Tetapi kalau tergembala, ada jaminan hidup sekarang, zaman antikristus, sampai hidup kekal sudah terjamin.

Yohanes 10;27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Hidup kekal saja Dia berikan, masakan hidup yang jasmani Tuhan tidak bisa berikan. Cuma hidup sehari-hari sangat mampu Dia berikan asalkan kita tergembala, ada di kandang, melekat pada Allah Tritunggal. Saya sudah alami sebagai hamba Tuhan, kami suami isteri tidak punya pekerjaan yang lain. 100% melayani Tuhan, tidak ada gaji, tidak ada sponsor dan lain-lain. Melekat pada Allah Tritunggal maka Tuhan pelihara, sampai sekarang Tuhan pelihara. Bukan karena sudah menggembalakan di Diora atau di Tentena, tidak! Sejak pengerja sudah Tuhan pelihara. Selama jadi pengerja tidak pernah kalau mau ikut KKR saya minta dibayari. Kalau sudah dibilang ikut KKR yah ikut, kalau dibilang tinggal yah tinggal. Tetapi Tuhan pelihara, sampai sekarang Tuhan pelihara. Dari belum ada jemaat Tuhan pelihara, sudah ada jemaat Tuhan pelihara, berarti pemeliharaan hidup hamba Tuhan bukan bergantung dari jemaat tetapi bergantung dari Tuhan.

 

Jemaat juga, pemeliharaan hidup jemaat bukan bergantung dari kebun, dari pekerjaan apapun di dunia ini, tetapi bergantung dari Tuhan kalau kita tergembala! Ada jaminan Tuhan, hidup kekal saja Tuhan berikan. Kaum muda jangan takut, jangan berpikir kalau saya tidak terima tawaran pekerjaan ini saya nanti tidak terpelihara, bahaya saya, mati saya, di tengah-tengah persaingan hidup di dunia yang semakin berat luar biasa ini. Tetapi kalau menghambat penggembalaan, jangan! Dapat pemeliharaan hidup sekarang ini tetapi tidak dapat pemeliharaan hidup saat zaman antikristus, dia tertinggal. Jangan tukar pemeliharaan hidup sampai pemeliharaan hidup kekal hanya dengan perkara-perkara yang semu dan fana, yang sementara. Mari akui kita tidak mampu, tidak berdaya, mendorong kita untuk tergembala melekat kepada Tuhan.

 

3.      Menyembah Tuhan. Ketika kita menyembah kita merenungkan Yesus sudah mati untuk kita. Tanpa kita sadari air mata meleleh, kita hancur hati. Menyembah itu percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Alasan utama menyembah, kalau ini kita pahami tidak akan sulit untuk menyembah.

 

Wahyu 5:6-8

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

 

Alasan utama kita menyembah adalah sebagai rasa syukur karena oleh darah Yesus kita sudah ditebus dan oleh darah Yesus rahasia Firman dibuka bagi kita, kita mendapat makanan rohani. Kita dikenyangkan untuk ditumbuhkan rohani kita sampai nanti dewasa sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Coba renungkan, kita ini sudah binasa karena dosa yang kita lakukan, hidup lampau kita betapa jahat, betapa najis, saya anak pendeta tetapi kelakuan tidak sesuai, jahat, najis, kotor tetapi oleh darah Yesus sudah dilepaskan dan ditebus. Kemudian sudah dipercayakan rahasia Firman oleh darah Yesus, lalu tidak mau menyembah, keterlaluan kita! Tidak ada kuasa di dunia ini yang bisa melepaskan kita dari dosa. Kalau ada yang bisa, kalau patung bisa melepaskan kita, kalau bukit atau pohon bisa melepaskan kita, Yesus tidak usah turun dan mati di kayu salib. Tetapi karena tidak ada yang bisa melepaskan makanya Yesus harus turun ke bumi dan mati di kayu salib, darahNya dicurahkan kepada kita. Kita syukuri, berterima kasih kepada Tuhan, kita sembah Tuhan.

 

Kalau bisa makan Firman pasti bisa menyembah. Mengapa sulit menyembah, karena belum bisa makan Firman, dia belum bisa menikmati Firman, belum mendengar sampai praktek Firman. Tetapi kalau sudah bisa makan, menikmati setiap penaburan benih Firman, suapan demi suapan dia nikmati sampai praktek Firman pasti bisa menyembah Tuhan. Tidak usah dipaksa, dengan sendirinya karena rasa syukur kita, kita nikmati Firman, kita rasakan Firman bekerja dalam diri kita, kita disucikan, kita diubahkan, kita bisa menyembah. Isteri melihat suami yang dulu tempramen, sekarang jadi ramah dan baik, dia bisa menyembah. Suami melihat isteri yang dulu tidak bisa tunduk, sekarang bisa tunduk hasil garapan Firman, dia bisa menyembah. Lihat diri, dulu saya begini dan sekarang bisa berubah karena Firman maka kita bisa menyembah.

 

Hasilnya darah Yesus melepaskan kita dari 6 dosa yang mengikat Tubuh, Jiwa dan roh sehingga kita bisa hidup di dalam kemurnian dan kebenaran.

I Korintus 5:7-8

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Artinya kita bisa hidup benar dalam segala hal dan kita bisa mempertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar. Ini yang banyak dialpakan, kemurnian Firman dilepaskan dan dicampur dengan yang lain. Kalau ditelusuri itu karena ada 6 dosa yang mengikat. Entah tubuhnya yang terikat, jiwanya atau rohnya, makanya dia gampang sekali mencampur ajaran. Tetapi kalau sudah terlepas, pasti bisa mempertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar. Ini perjuangan kita, kita lanjutkan perjuangan bapak gembala dan pendahulu kita yang sudah dipakai Tuhan, serta para pendiri organisasi kita yang dulu berpegang pada pengajaran. Ayo pegang teguh, pertahankan kemurniannya. Memang resikonya dicap macam-macam, pemberontaklah dan lain sebagainya. Tetapi demi kemurnian pengajaran jangan kita takut.

 

Kalau sudah hidup dalam kemurnian dan kebenaran, ada bonusnya Tuhan berikan, hidup kita pasti mengalami suasana pesta. Suasana kebahagiaan sorga sekalipun kita di tengah-tengah krisis dunia tetapi kita pesta terus. Pesta itu damai, bahagia. Suasana pesta yang akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah. Kita masuk kebahagiaan kekal. Inilah kelepasan yang terakhir. Bukti kita sudah lepas dari maut, kita mengalahkan setan yang berkuasa atas maut, kita terangkat ke awan-awan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:7-9

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Apa yang Tuhan Firmankan pasti digenapi, pasti terjadi. Jadi sekarang kita lepas dari dosa, bisa hidup dalam kemurnian dan kebenaran, kita mengalami suasana pesta kebahagiaan dan nanti puncaknya masuk pesta Nikah Anak Domba Allah. Lepas dari setan, itu kemenangan yang gilang-gemilang, setan yang berkuasa atas maut dikalahkan. Kita masuk dalam hidup kekal bersama dengan Yesus.

 

Biarkan dosa kita dibuang oleh Tuhan, darah Yesus mampu membuang. Sejauh timur dari barat dibuang dosa kita. Sedalam tubir lautan dilemparkan dosa kita dan kita mengalami kelepasan dan kemenangan oleh darah Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar