20210926

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 26 September 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita mohon kuasa Firman akan menyucikan dan mengubahkan, khusus kita kaum muda. Masa muda ini masa kuatnya daging, kalau tidak dirobek dengan pedang Firman pengajaran yang benar maka daging ini akan semakin liar. Tidak akan dipakai Tuhan tetapi justru ditunggangi Bileam menuju kebinasaan. Kaum muda bukan lagi generasi penerus tetapi generasi akhir sebab kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Biar kita gunakan waktu sungguh-sungguh untuk dekat dengan Tuhan.

 

Keluaran 12:49-51

12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."

12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.

 

Satu hukum berlaku untuk Israel dan bangsa kafir. Kalau dulu anak domba Paskah, sekarang bagi kita Anak Domba Allah. Oleh korban Kristus maka kita bangsa kafir dan bangsa Yahudi disatukan dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna. Ini disebut Israel yang rohani. Tadi dalam ayat 50 disebut seluruh Israel menunjuk seluruh Israel rohani. Kita seharusnya binasa, tetapi oleh darah Anak Domba Allah kita diselamatkan dan kita dikaitkan dalam Tubuh Kristus.

 

Bukti kita adalah Israel rohani, bukan orang kafir yang binasa:

Keluaran 12:50

12:50 Seluruh orang Israel berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.

 

Buktinya adalah melakukan perintah Tuhan dengan tepat. Sama dengan taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Kalau tidak mampu melakukan Firman bagaimana? Jawabannya kita pandang Korban Kristus, lihat bagaimana Yesus mau taat sampai mati di kayu salib. Jadi begitu juga kita, kalau tidak mampu lihat Korban Kristus. Dia seharusnya tidak perlu mati karena Dia tidak berdosa. Orang yang disalib itu adalah orang berdosa, orang terkutuk. Lalu kenapa Yesus harus taat sampai mati di kayu salib? Untuk menolong kita. Begitu kita tidak mampu kita lihat Korban Kristus, renungkan Korban Kristus, kita taat tidak sampai mati seperti Yesus. Paling harga diri kita korbankan, kita korban perasaan tetapi tidak sampai korban nyawa seperti Yesus. Pandang korban Kristus maka Korban Kristus ini yang memberi kekuatan kepada kita untuk bisa taat dengar-dengaran.

 

Begitu kita bisa taat pada Firman Tuhan apapun resikonya maka kita akan mengalami kelepasan. Dulu bangsa Israel mengalami kelepasan dari Mesir. Di Mesir mereka diperbudak, disuruh kerja paksa, baik kerja di ladang juga disuruh membangun kota Pitom dan Ramses. Kalau kita mau taat maka oleh darah Yesus, oleh Korban Kristus kita mengalami kelepasan dari perbudakan dosa, dilepaskan dari perbudakan daging. Daging ini banyak maunya dan keinginan daging itu selalu bertentangan dengan Firman. Keinginan daging itu punya daya pikat dan daya seret. Kalau kita terpikat lalu kita ikuti, diseretlah kita keluar dari kehendak Tuhan, menjadi tidak taat.

 

Oleh darah Yesus kita dilepaskan dari perbudakan daging dan juga dari perbudakan dunia dengan segala pengaruhnya. Pengaruh dunia ini banyak sekali, apalagi bagi kaum muda. Kalau orang tua banyak yang gaptek, jangankan mau wa, sms saja tidak tahu. Kalau kaum muda biar tutup mata bisa mengetik di wa. Pengaruh dunia ini begitu luar biasa memperbudak. Buktinya tidak makan karena diperbudak oleh gadget, main game terus, level 1, level 2 dapat ini dapat itu. Sampai akhirnya kasih masuk cara-caranya di yutub bagaimana supaya menang. Orang tua mana tahu yang begitu. Akhirnya jadi yutuber gaming, silahkan asalkan jangan sampai menghambat ibadah, jangan sampai menghambat aktivitas rohani. Silahkan manfaatkan yang positif, tetapi jangan sampai kita diperbudak. Doa semalaman tidak bisa, main game semalaman bisa, itu namanya diperbudak.

 

Orang yang mengalami kelepasan disebut pasukan Tuhan.

Keluaran 12:51

12:51 Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang Israel keluar dari tanah Mesir, menurut pasukan mereka.

Kalau namanya pasukan siap sedia berperang. Masa tentara perlengkapannya cuma balsem. Buat apa balsem? Kalau datang musuh saya tusuk di matanya. Namanya pasukan pasti perlengkapannya senjata, siap sedia berperang untuk merebut kemenangan. Ayo semua menjadi pasukannya Tuhan, siap sedia untuk merebut kemenangan.

 

Kalau menang dapat apa? Dapat mahkota.

Wahyu 6:1-2; 19:11-12

6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

19:12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.

 

Tadinya baru memakai sebuah mahkota, karena Dia maju merebut kemenangan maka Dia dapat banyak mahkota. Ini pasukannya Tuhan, ayo kita mau maju berperang merebut kemenangan dan mendapat mahkota. Jadi jangan tunggu nanti kalau saya sudah tua, kalau saya sudah menikah, sudah punya anak, saya berumah tangga baru mau sungguh-sungguh ikut Tuhan, kalau masa muda happy-happy dulu, tidak usah sungguh-sungguh dengan Tuhan, jangan seperti itu! Justru di masa muda ini gunakan waktu untuk berperang dan merebut kemenangan. Kalau nanti Tuhan izinkan menikah sudah punya mahkota, sampai masuk pesta nikah Anak Domba kita pakai mahkota mempelai.

 

Ada 3 mahkota yang harus kita rebut:

1.      II Timotius 4:6-8

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Jangan tunggu nanti, mulai dari sekarang kita sudah harus mengenakan mahkota kebenaran. Untuk mendapatkan mahkota kebenaran kita harus berjuang memelihara iman sampai garis akhir. Banyak kaum muda waktu belum menikah dia Kristen dalam pengajaran yang benar. Begitu melepas masa lajang malah pindah agama, pindah pengajaran, jangan begitu! Mari berjuang sampai garis akhir. Apalagi yang dari kandungan sudah dalam pengajaran, dari sekolah minggu dalam pengajaran, beranjak remaja kaum muda tetap dalam pengajaran. Nanti kalau diizinkan Tuhan menikah tetaplah dalam pengajaran sampai garis akhir. Ayo pelihara iman sampai garis akhir.

 

Namanya berjuang itu berperang. Apa yang kita mau perangi? Yaitu dosa. Dosa ini yang membuat kita tidak benar. Kaum muda jadilah pasukan Tuhan, berperanglah melawan dosa. Bukan dikalahkan dosa!

 

Praktek berjuang memelihara iman sampai garis akhir:

a)      Tetap percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat sampai garis akhir apapun yang kita hadapi. Waktu hadapi ujian, masih percaya Yesus atau tidak. Mungkin temannya ajak “ada di sana ada orang pintar”. Bukan pintar matematika, fisika atau kimia, tetapi orang ba ilmu-ilmu. “torang minta air minum sama ngkai atau nenek di sana. Dia cuma kasih air minum, torang tetap Kristen, tetapi kalau torang minum nanti jadi pintar”. Jangan! Cuma mau dapat nilai bagus malah pergi sama dukun. Atau mau pacaran, mau cari pasangan, “kenapa susah yah, ayo pasang susuk saja taruh di alis, nanti perempuan klepek-klepek dikira membernya BTS”. Jangan yah! Tetap percaya Yesus, tetap iman kepada Yesus sampai garis akhir.

 

b)      Tetap hidup benar sampai garis akhir. Raja Daud katakan dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah orang benar ditinggalkan. Jadi Daud sejak mudanya dia hidup benar sampai dia meninggal. Memang ada sisi gelap Daud tetapi dia segera minta ampun dan bertobat. Ayo tetap hidup benar sampai garis akhir, harus mantap membuang dosa! Sehingga kita bisa mantap hidup benar mulai dari hal-hal yang kecil. Yang kecil saja tidak bisa benar, bagaimana mau benar dalam hal yang besar.

Mamzur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Sampai nanti kalau diizinkan Tuhan punya anak, punya cucu, tetap hidup benar sampai garis akhir apapun resikonya. Mau hidup benar itu berjuang, bukan hal yang gampang! Mau masuk nikah nanti juga, untuk benar itu perjuangan. Ayo berjuang maka kita mendapatkan mahkota kebenaran.

 

c)      Tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar sampai garis akhir. Kaum muda jangan lepaskan Firman pengajaran yah. Salomo dalam masa mudanya pegang pedang, hebat dipakai Tuhan, punya hikmat luar biasa. Eh di usia tua dia lepaskan pedang, dia lepaskan pengajaran, jatuh dalam penyembahan berhala karena isteri-isterinya. Mari kaum muda, nanti besok-besok Tuhan berkati dapat pekerjaan, jangan lepaskan pengajaran! Diberkati pasangan hidup, jangan lepaskan pengajaran. Tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar sampai garis akhir.

 

Dosa yang dipertahankan itu yang membuat sulit mempertahankan kemurnian pengajaran. Banyak yang saya tanya “kenapa dia menikah dengan orang itu?” dijawab “karena terlanjur jatuh om”. Kan kalau tidak menikah dia malu, akhirnya ikuti saja ajarannya, ikuti keyakinannya. Jangan kita seperti! Kenapa gadaikan Yesus? Karena ada dosa dipertahankan. Jangan gara-gara jodoh lalu kita lepaskan pengajaran.

 

Jadi kita sudah harus mantap soal kebenaran untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Mahkota itu sudah tersedia sekarang.

 

2.      Mahkota kehidupan

Wahyu 2:10

2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

Mari kita pertahankan kebenaran dan sekarang kita berjuang untuk mendapatkan mahkota kehidupan. Apa syaratnya mendapat mahkota kehidupan?

a)      Dikatakan hendaklah engkau setia sampai mati. Berarti berjuang untuk setia kepada Tuhan sampai garis akhir. Ada 2 garis akhir, pertama meninggal dunia dan kedua hidup sampai Tuhan Yesus datang kembali.

 

Setia kepada Tuhan ini sama dengan setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir sekalipun harus menderita. Anak muda lain happy-happy mau ke mana saja, kita seakan-akan terkurung, terikat, tidak bisa bebas, tetapi kita berjuang. Saya juga alami dulu, untuk setia beribadah itu berjuang. Yang lain bisa ke sana kemari, happy. Saya harus beribadah, sementara bekerja juga. Waktu ibadah kadang tersita oleh pekerjaan, jadi harus berjuang untuk bisa beribadah, korbankan pekerjaan untuk tetap setia beribadah. Tuhan ganti dengan pekerjaan lain yang tidak menghambat ibadah pelayanan.

 

Mau berjuang untuk ibadah KPTK di Saojo 2005. Om pelayanan panggung boneka dan pelayanan musik juga, memang tidak diharuskan datang tetapi tergerak untuk datang. Yah berjuang untuk datang sekalipun menderita. Menderitanya apa? Gaji 2 bulan habis, tidak ada mau beli baju baru, mau beli ini, beli itu. Sementara Desember mau beli seragam untuk paduan suara. Tetapi semua Tuhan cukupkan dan sediakan, malah pulang naik pesawat. Biarlah kita berjuang setia sekalipun harus menderita dan Tuhan tidak menipu.

 

Untuk setia apa yang harus kita perangi? Dunia dengan segala pengaruhnya.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Pengaruh dunia macam-macam. Pengaruh dunia yang banyak menguasai anak muda adalah kesukaan dunia yang semu, yang fana, yang sementara. Jangan sampai kita dikalahkan kesukaan semu dunia ini, karena kesukaan dunia yang semu ini kita sudah tidak beribadah. Dapat kesukaan tetapi berakhir pada kedukaan, dukacita, sengsara kekal.

 

Pengaruh dunia yang berikut adalah kesibukan dunia. Kesibukan dunia membuat tidak bisa setia beribadah dan melayani. Apa lagi pengaruh dunia? Kesulitan dunia, termasuk penderitaan di dunia membuat tidak setia beribadah melayani Tuhan. Ayo perangi dunia dengan segala pengaruhnya. 

 

b)      Yakobus 1:12

1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

 

Segala pengaruh dunia menimbulkan keinginan yang memikat dan menyeret kita sampai jauh dari Tuhan dan akhirnya jatuh dalam pencobaan. Sudah ada hape, bisa dipakai telpon, wa, internet, tetapi karena lihat promosi hape yang lebih canggih akhirnya dia paksa mau beli sampai akhirnya jatuh dalam pencobaan.

 

Yakobus 1:13-15

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Apa maksudnya jatuh dalam pencobaan? Ketika dalam pencobaan dia berbuat dosa. Ingin dapat hape yang baru akhirnya berdusta pada orang tua, kalau bekerja tidak jujur dan seterusnya. Makanya dalam surat Yohanes, dari 3 isi dunia yang menjerumuskan manusia, 2 di antaranya adalah keinginan.

I Yohanes 2:15-17

2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Lalu ketika kita diperhadapkan pencobaan apa yang kita lakukan? Segera kembali mengasihi Tuhan supaya kita ditolong. Memang ketika masalah pencobaan datang, ini merupakan ujian, apakah kita mau mengasihi Tuhan atau mau mengasihi dunia. Kalau mengasihi dunia dikatakan kita sedang lenyap bersama dunia, sedang binasa. Tetapi kalau kita mengasihi Tuhan maka kita mendapatkan mahkota kehidupan. Ketika dalam masalah pilih mana, mau mengasihi Tuhan atau mau mengasihi dunia. Biarlah kita pilih mengasih Tuhan maka kita mendapatkan mahkota kehidupan.

 

3.      Mahkota Kemuliaan yang tidak dapat layu

I Petrus 5:4

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

Semoga kita bisa memilikinya. Inilah yang disebut mahkota mempelai. Tadi kaitannya dengan Gembala Agung, Penghulu Gembala. Jadi syaratnya apa untuk mendapatkan mahkota mempelai? Tergembala sunggguh-sungguh jangan layu, jangan loyo, jangan malas. Sudah bisa ibadah tatap muka langsung tetapi sudah malas, enak di rumah tinggal pangku kaki click sana sini sudah bisa ibadah. Dari pada ke gereja mesti starter motor lagi, kena hujan dan lain-lain. Ayo kaum muda jangan layu, jangan loyo, tergembalalah sungguh-sungguh.

 

Syarat tergembala:

a)      Masuk kandang penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah pokok. Jangan hanya orang tua yang tekun, anak muda remaja juga mari tekuni, tidak usah dipaksa-paksa, tekuni dari hati nurani kita. Jadikan itu sebagai kebutuhan sebab kita menghadapi singa, menghadapi serigala, menghadapi musuh penggembalaan. Itu semua iblis dengan roh jahat, roh najisnya, dengan dosa-dosa. Kalau kita tidak di dalam kandang, ada berkeliaran di luar, kita gampang diterkam. Semakin lebat bulunya, semakin gemuk semakin ngiler singanya. Kalau sudah gemuk tidak mampu lari, langsung diterkam. Tetapi kalau di dalam kandang ada gembala yang berjaga-jaga. Coba berani masuk singa dan serigala, ada gembala yang berjaga. Itu kalau gembala yang benar, bukan upahan. Ada 2 model gembala, ada gembala yang benar, ada orang upahan. Kalau orang upahan ini begitu datang singa dan serigala dia langsung lari. Ini orang yang melayani cari uang, cari perkara jasmani. Kalau gembala yang benar dia sampai berkorban nyawa untuk domba.

 

Ayo masuk kandang semua, tekun dalam 3 macam ibadah:

Ø  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan KurbanNya, kita dapat makan.

Ø  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya, domba-domba diberi minum.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita menikmati udara segar untuk bernafas.

 

Makan, minum, bernafas, di dalam kandang penggembalaan kebutuhan domba sudah terkandung di situ. Ini yang kadang diragukan oleh banyak orang, masuk kandang mau dapat apa! Ketekunan dalam 3 macam ibadah mau dapat apa? Kalau di luar semua tersedia, mau dapat apa ada, bosan dengan rumput bisa makan yang lain. Kalau dalam kandang cuma makan rumput terus yang dikasih gembala. Tapi di situ kita terpelihara, makan minum ada, udara segar ada, bertumbuh rohani kita. Di luar kandang mungkin untuk sesaat dapat semua, dapat ijazah, dapat pekerjaan, dapat jodoh dan lain sebagainya, tetapi kehilangan keselamatan, diterkam singa dan serigala.

b)      Makan Firman, sudah ada dalam kandang tetapi tidak makan yah mati juga. Makan Firman sama dengan mendengar sungguh-sungguh dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Masuk kandang, makan, kan enak, tidak usah susah-susah lagi cari makanan, tinggal buka mulut hap. Kalau makanan rohani Tuhan sediakan, masakan makanan jasmani tidak Tuhan sediakan? Tuhan sediakan semua, jangan takut, yang penting kita dalam kandang. Jodoh tidak ada om? Ada! Domba beranak domba, tentu ada domba lain di kandang itu Tuhan siapkan untuk berkembang biak. Jangan takut! Nanti kalau keluar pikirnya “ini sudah jodoh saya” eh ternyata serigala! Mau dapat jodoh serigala? Baru bergerak sedikit sudah melolong serigalanya.

 

Marilah, dalam kandang penggembalaan kita dapat semuanya. Om dan tante ketemunya di kandang. Rumus Alkitabkan begitu. Musa dengan Zipora ketemu di tepi sumur penggembalaan. Ishak dan Ribka ketemu di mana? Di tepi sumur penggembalaan, semua tersedia di situ, jangan takut. Kalau di sini stoknya terbatas om. Masih ada di Diora sana yang satu Firman penggembalaan!

 

Memang orang di dunia ini kelihatan lebih ganteng, lebih cantik, itulah daya tarik dunia. Dalam Kejadian pasal 6 dikatakan anak-anak Allah melihat anak manusia itu cantik-cantik. Terjadilah kawin campur. Kelihatan lebih cantik, alisnya lebih tinggi dari pada alisnya yang di gereja.

 

Jangan bolong-bolong ibadah, kalau mulai bosan dengar Firman penggembalaan itu gejala layu. Apa yang membuat kita layu dalam penggembalaan? Daging! Jadi di sini kita berperang melawan daging. Perangi dosa untuk mendapatkan mahkota kebenaran, perangi dunia dengan segala pengaruhnya untuk mendapatkan mahkota kehidupan, perangi daging untuk mendapatkan mahkota yang tidak dapat layu.

 

Manusia daging sehebat apapun di hadapan Tuhan hanya seperti rumput. Tidak ada rumput yang kekal. Rumput itu sebentar saja kelihatan hijau, ada bunganya, lama-lama layu dan kering, diinjak orang, dibom sama sapi.

I Petrus 1:24

1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

 

Coba paling ganteng sedunia, tunggu 50 tahun sudah keriput, 60 tahun tinggal mau disetrika. Oh waktu masih muda tebal rambutnya. Begitu mulai berumur mulai landasan helikopter. Jadi apa yang mau dibanggakan. Kalau tidak tergembala, habis kita, hanya bunga rumput, mudah kering, mudah layu. Di dalam penggembalaan di situ kita mendapatkan urapan Roh Kudus yang mampu mematikan daging kita.

 

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Kaum muda sungguh-sungguhlah tergembala, tekuni, nanti yang menikmati hasilnya kita sendiri. Kita akan merasakan perbedaan kita tergembala dan tidak tergembala. Kehidupan yang tidak tergembala itu layu, kering, lelah, terlantar, beban berat. Tetapi dalam penggembalaan ada urapan Roh Kudus yang memampukan kita mematikan daging.

 

Bukti kehidupan yang tidak layu, tidak kering, tergembala sungguh-sungguh, yang dagingnya dimatikan.

a)      I Petrus 5:2

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

 

Beribadah melayani Tuhan dengan sukarela, bukan terpaksa. Kaum muda remaja ayo raba bagaimana ibadahnya selama ini, terpaksa atau sukarela. Kalau terpaksa, ada kesempatan Firman Tuhan datang sore ini, berubahlah.

 

b)      Beribadah melayani dengan pengabdian diri, bukan untuk mencari keuntungan jasmani. Cari keuntungan ini bisa dalam bentuk melayani dibayar sekian, main musik sekian, pimpin pujian sekian, khotbah sekian. Bisa juga keuntungan untuk melirik si dia. Kan om bilang dalam ibadah kita dapat jodoh. Tetapi bukan berarti kita beribadah tujuannya cari jodoh. Ayo mengabdi, layani Tuhan sungguh-sungguh, urusan jodoh itu urusannya Tuhan. Kalau ada pengabdian pasti bisa rela berkorban apa saja, korban waktu, korban harta, korban tenaga, sampai korban seluruh hidup untuk Tuhan.

 

c)      I Petrus 5:3

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

Menjadi teladan sama dengan menjadi kesaksian. Semakin berubah hidup kita, semakin nyata hidup Yesus dalam kita sehingga kita menjadi kesaksian bagi sesama. Oh itu kaum muda Kabar Mempelai, kaum muda pengajaran.

 

Kaum muda yang tergembala dengan benar dan baik, dia adalah mahkota kemegahan gembala. Saya sebagai gembala juga rindu punya mahkota. Lihat jemaat sudah tergembala sungguh-sungguh, berarti menjadi mahkota kemegahan saya sebagai gembala.

I Tesalonika 2:19

2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?

 

Biar tidak dikasih apa-apa dari kaum muda, yang penting om lihat kaum muda tergembala sungguh-sungguh, berjuang untuk hidup benar, berjuang untuk setia, berjuang untuk tergembala, itu sudah mahkota kemegahannya om. Sehingga ketika pesta kawin Anak Domba digelar, digambarkan seperti pesta kawin Salomo, ibunya memberi mahkota kepada Salomo. Sekarang nubuatannya, jemaat yang tergembala sungguh-sungguh sementara diarahkan oleh gembala untuk menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba.

Kidung Agung 3:11

3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

 

Jadi, tugas om sebagai gembala membawa jemaat untuk sungguh-sungguh tergembala lewat pemberitaan Firman, sehingga nanti bisa dipersembahkan kepada Yesus “Yesus ini Mempelai WanitaMu” untuk masuk pesta kawin Anak Domba Allah. Maka Paulus mengatakan pada hari Tuhan aku bermegah dan kamu juga akan bermegah, saling bermegah. Paulus bermegah berhasil membawa jemaat bertemu Yesus, jemaat juga bermegah bisa bertemu Yesus karena pelayanan seorang gembala.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Hari Tuhan Yesus adalah hari pesta kawin Anak Domba. Gembala bermegah melihat jemaat duduk bersanding dengan Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jemaat juga bermegah “oh saya bisa jadi Mempelai, bisa duduk bersama Yesus karena ada gembala yang sungguh-sungguh melayani saya”.

 

Mari berjuang semua, kita pasukannya Tuhan berjuang untuk mengalahkan dosa, mengalahkan dunia dan mengalahkan daging. Tersedia mahkota kebenaran, tersedia mahkota kehidupan, tersedia mahkota mempelai dan kita siap untuk menjadi Mempelia Wanita Tuhan, siap bersanding dengan Yesus. Pertanyaannya sudahkah kita siap sedia, menghadapi datangnya Yesus kelak kembali. Kalau sore ini Yesus datang beranikah kita berkata saya sudah siap untuk bertemu dengan Engkau, menyambut kedatanganMu. Kita harus sudah siap! Namanya pasukan, dia siap kapanpun harus berperang. Siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar