20210918

Kebaktian Doa, Sabtu 18 September 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:13-14

9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.

9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.


Apa yang dilakukan Yesus yaitu menyembuhkan orang buta pada hari sabat bagi orang-orang Farisi dan orang Yahudi saat itu, sehingga kebencian kepada Yesus semakin meningkat dan orang buta ini kena imbasnya. Ini juga yang kita alami di hari-hari terakhir ini. Yesus adalah Firman pengajaran yang benar, sabat adalah perhentian dalam Roh Kudus. Jangan heran kita yang sudah mengalami pekerjaan Firman pengajaran yang benar, diubahkan sehingga ada perhentian dalam Roh Kudus, ada damai sejahtera, ada ketenangan, kita diperhadapkan dengan kebencian dari dunia ini juga dari sesama orang Kristen yang duniawi. Kita dicap sok suci, sok benar sendiri, itu memang harus kita hadapi, itu suatu percikan darah. Alkitab mencatat dalam Yohanes pasal 15 ada 7 kali kata membenci sampai membenci tanpa alasan. Itu yang dihadapi pribadi Yesus dan juga kita yang sungguh-sungguh mau mengikut Yesus.

 

Yohanes 15:18-19,23-25

15:18 "Jikalau dunia 1membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu 2membenci Aku dari pada kamu.

15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia 3membenci kamu.

15:23 Barangsiapa 4membenci Aku, ia 5membenci juga Bapa-Ku.

15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka 6membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.

15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka 7membenci Aku tanpa alasan.

 

7 kali membenci sampai ditutup dengan membenci tanpa alasan. Kalau dulu masalah pelayanan tidak diotak-atik, sekarang urusan pelayanan ke dalam terlalu dicampuri, kalau tidak sesuai maunya mereka, kita dibenci, tidak disenangi. Sekarang kita diperhadapkan dengan kebencian-kebencian itu sampai kebencian tanpa alasan. Kita tidak salah tetap dibenci karena kita mau menerima pekerjaan Firman pengajaran yang benar, mau mempertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar. Jadi, jangan heran kalau diperhadapkan dengan kebencian yang semakin hebat. Sampai orang-orang yang tidak kita kenal benci kepada kita. Semoga kita tetap bertahan.

 

Dalam Alkitab ada 7 kali Yesus bekerja pada hari sabat untuk kepentingan kita, yaitu:

1.      Markus 1:21-28 dan Lukas 4:31-37 Yesus mengusir setan dalam rumah ibadat.

2.      Markus 2:23-28, Matius 12:1-8 dan Lukas 6:1-5 Yesus membiarkan murid-muridNya memetik gandum dan memakannya.

3.      Markus 3:1-6, Matius 12:9-14 dan Lukas 6:6-11 Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya.

4.      Lukas 13:10-17 Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang bungkuk 18 tahun.

5.      Lukas 14:1-5 Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air.

6.      Yohanes 5:1-18 Yesus menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda.

7.      Yohanes 9:1-41 Yesus menyembuhkan seorang buta sejak lahir.

 

Sekarang kita akan membahas poin yang keempat: Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang bungkuk 18 tahun. Di sini juga Yesus dibenci padahal mau menolong orang. Jadi, jangan heran Pdt. Pong mengatakan kalau mau  menolong orang harus siap digantung. Itulah yang kita hadapi di hari-hari terakhir ini.

 

Lukas 13:10-17

13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."

 

Orang lain ditolong, yang lain koq malah gusar. Seandainya kita ada saat itu lalu terjadi kesembuhan Ilahi, kita yang melihat pasti senang dan memuliakan Tuhan, ini koq malah gusar!

 

13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?

13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

 

Di sini Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang bungkuk 18 tahun. Perempuan ini bukan berada di luar, dia berada di Bait Allah. Ini menunjukan kehidupan yang sudah aktif beribadah melayani Tuhan tetapi cacat rohani. Tentu ada penyebabnya kenapa cacat. Kalau cacat tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan sebab Mempelai Wanita Tuhan itu tanpa cacat dan cela.

Efesus 5:27

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ini sudah beribadah, sudah melayani tetapi cacat rohani, apa penyebabnya? Tadi Yesus tampil mengajar, setelah Yesus mengajar perempuan itu bisa sembuh. Berarti selama ini dia ada di Bait Allah tetapi tanpa Firman pengajaran yang benar. Jadi ini jawabannya kenapa sudah beribadah melayani tetapi cacat rohani, karena tanpa Firman pengajaran yang benar. Artinya apa tanpa Firman pengajaran yang benar?

1.      Dalam ibadah tidak ada pemberitaan Firman Allah. Hanya sekedar khotbah saja, mungkin diterangkan dengan logika atau sekarang yang paling trend dalam gereja lawak-lawak. Saya pernah ditanyai sama seorang yang mengaku pelayan di gereja, dia katakan dia sudah pelajari ajaran-ajaran yang lain dan sudah ragu tentang Yesus, dia anggap Allah itu tidak punya kasih. Katanya kasih kenapa ada neraka, kenapa Yesus disalibkan, kenapa zaman Nuh dihukum bumi ini. Itu orang beribadah tetapi tanpa Firman pengajaran yang benar, akhirnya menjadi bungkuk, cacat rohani, tidak ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Hanya berkat-berkat, hanya kesenangan daging saja yang ditampilkan dalam gereja.

 

2.      Dalam ibadah sudah ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar tetapi tidak dihargai. Tadi kita baca dalam rumah ibadah berapa orang yang bungkuk? Hanya satu. Kalau dalam gereja semuanya bungkuk berarti dipertanyakan pengajarannya. Ini berarti sudah ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar tetapi tidak dihargai, tidak tanggapi, akhirnya bungkuk rohaninya.

 

Sekarang kita bercermin pada Firman. Apa pengertian bungkuk rohani?

1.      Amsal 12:25

12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

 

Arti bungkuk rohani itu kuatir. Kita diperhadapkan dengan begitu banyak permasalahan dan tantangan. Itu untuk menguji iman kita, apakah tetap berharap dan bersandar pada Tuhan atau kuatir. Kalau aset gereja diambil lalu ditinggalkan jemaat bagaimana dan lain sebagainya. Setan berupaya untuk membuat kita kuatir, selalu kuatir dengan apa yang ada di dunia ini. Kalau ajarannya benar, pasti menumbuhkan iman yang benar, sehingga tidak pernah kuatir, melainkan tetap berharap dan bersandar kepada Tuhan.

 

Firman pengajaran memberikan kekuatan ekstra.

II Korintus 4:7-9

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

Karena ada pengajaran maka iman kita bertumbuh sehingga kita tidak akan pernah kuatir, tetapi hanya berharap kepada Tuhan. Tetapi kalau ajarannya palsu, Firman sudah dicampur logika manusia, sudah dicampur lawak-lawak dan pengetahuan dunia ini maka imannya rapuh.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kalau ajarannya benar, imannya benar. Kalau ajarannya palsu, imannya rapuh sehingga selalu kuatir. Lalu kenapa ada orang sudah dalam pengajarannya tetapi masih kuatir? Itu karena sekalipun ajarannya sudah benar tetapi tidak ditanggapi dengan positif sama juga tidak ada iman atau imannya rapuh, tidak pernah bertumbuh sehingga selalu kuatir. Orang kuatir itu tidak bisa mengutamakan Kerajaan Allah dengan kebenarannya.

Matius 6:31-34

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

Jadi, orang kuatir itu tidak bisa mengutamakan kerajaan Allah. Sekarang bicara kerajaan Allah menunjukan ibadah pelayanan. Pelayanan dalam Tabernakel itu adalah bayangan dari apa yang ada di sorga. Jadi bicara Kerajaan Allah menunjukan ibadah pelayanan.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Orang kuatir tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan. Mereka berpikir kalau ibadah nanti tidak bisa bekerja, tidak ada pemasukan, tidak bisa bayar tagihan bulanan, itu kuatir. Kemudian di katakan dan kebenarannya. Kebenaran itu adalah Firman pengajaran yang benar. Berarti tidak bisa mengutamakan pengajaran yang benar. Akhirnya begitu datang himpitan gampang sekali lepaskan pengajaran. Dia pikir kalau pertahankan pengajaran yang benar tidak bisa hidup, nanti pelayanan tidak maju-maju, akhirnya dia lepaskan saja.

 

Jadi, orang kuatir tidak bisa pertahankan ibadah dan tidak bisa pertahankan pengajaran yang benar sehingga tidak bisa hidup benar, tidak punya iman yang benar. Imannya rapuh.

 

Banyak pergumulan dan tantangan yang kita hadapi, ayo utamakan Kerajaan Allah yaitu ibadah pelayanan, utamakan kebenarannya yaitu Firman pengajaran yang benar. Sekalipun dihimpit ditekan, kita utamakan itu, berarti kita berpihak kepada Tuhan, Tuhan di pihak kita siapa lawan kita.

 

Mungkin di luar sudah ada selentingan bapak ibu dengar tentang organisasi ini, tidak usah kuatir! Kalau mau bertanya, tanya saja secara pribadi kepada saya. Jangan kuatir, kita bersama dengan Tuhan, Tuhan di pihak kita. Begitu saya mendengar ibadah tutup buka tahun di sini dikatakan tahun 2021 ini tahun kemenangan, begitu diperhadapkan tantangan ini saya iyakan bahwa betul kalau mau menang harus berperang. Tetapi kita bersama Tuhan.

 

Roma 8:31

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

 

Akibat kuatir:

a)      Hidupnya penuh tanda tanya. Apa yang kami makan, apa yang kami minum, apa yang kami pakai? Waktu Yesus mau memberi makan 5.000 orang, murid-murid berkata “bagaimana mungkin dengan uang 200 dinar membeli roti untuk orang banyak ini, suruh mereka pulang Tuhan biar mereka cari makan sendiri”. Tetapi Yesus katakan “tidak, kamu harus beri mereka makan”. Kalau kuatir pasti banyak pertanyaan, apa, bagaimana dan lain sebagainya. Kalau pengajarannya pakai logika maka semuanya termasuk untuk pekerjaan Tuhan pakai logika, makanya timbul banyak pertanyaan. Misalkan KKR pesertanya 5.000, panitianya 12 orang. Konsumsinya bagaimana, akomodasinya bagaimana, ini itu bagaimana. Itu kalau ajarannya pakai logika. Maka untuk menghadapinya, termasuk untuk pelayanan dan pekerjaan Tuhan pasti pakai logika “tidak mungkin, tidak bisa!”

 

Kalau pengajarannya benar, maka menghadapi segala sesuatu, kita menggunakan iman. Apalagi untuk pelayanan, gunakan iman. Waktu murid-murid mulai bertanya bagaimana, maka Yesus bertanya pada mereka “berapa roti ada padamu?”. Roti bicara pengajaran. Sudahkah pengajaran itu kita dengar dan praktekan jadi iman dan ada perbuatan iman?

Markus 6:38

6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

 

Coba periksa Firman yang selama ini kita dengar, sudah jadi iman, sudah dipraktekan atau belum. Periksa diri masing-masing, sehingga dalam kita mengalami pelayanan dan masalah kita sehari-hari, kita menggunakan iman bukan logika. Iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima Firman maka logika juga bisa menerima. Betul-betul kita mendapatkan pembelaan Tuhan, suatu mujizat. 5 roti untuk 5.000 orang, dijilat saja tidak cukup! Tetapi koq bisa. Begitu juga kita saat menghadapi masalah, dalam organisasi, berapa roti ada padamu, itu pertanyaan Tuhan. Firman yang sudah kita dengar, sudahkah kita praktekan dalam hidup kita. Kalau Firman itu sudah menjadi iman dan perbuatan maka semuanya teratasi, semua selesai, ada kemenangan.

 

b)      Kalau sudah tanda tanya berarti tidak pasti, jadi akibat kedua hidup tanpa kepastian, terutama kepastian keselamatan. Siapa yang bisa menambah sehasta dalam perjalanan hidupnya, kalau ada kekuatiran bisakah kita menambah sehasta dalam perjalanan hidup kita. Hasta itu adalah kepastian keselamatan. Bahtera Nuh ukurannya hasta, siapa yang masuk di dalamnya selamat. Tabernakel ukurannya hasta, kita mau terima pasti selamat.

 

Matius 6:27

6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

 

Kalau ada kuatir akibatnya hidup dalam ketidakpastian, terutama kepastian untuk selamat. Kalau ada orang dalam pengajaran, dia sungguh-sungguh digembalakan dan melayani Tuhan, maka kami hamba Tuhan waktu khotbah dalam penghiburan dan pemakaman free menyampaikan Firman karena bapak atau ibu ini pasti selamat bersama dengan Yesus. Karena ajarannya benar dan orang itu benar-benar hidup dalam Tuhan. Tetapi kalau tidak yah paling berkata dia masuk sorga atau neraka hanya Tuhan yang tahu, tidak ada kepastian keselamatan.

 

2.      II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan menjadi 2hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Jadi, pengertian bungkuk rohani adalah beribadah melayani tetapi tidak berubah, tetap mempertahankan 18 dosa. Mengapa? Karena memungkiri kekuatan ibadah.

Apa kekuatan ibadah?

a)      Kekuatan ibadah itu korban Kristus, darah Yesus.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Kita bisa beribadah karena salib, jadi memungkiri kekuatan ibadah berarti menolak salib, ibadahnya hanya mau yang enak-enak buat daging, tidak mau menderita dan sengsara. Menderita sedikit sudah mengomel, sudah bungkuk rohaninya. Jangan seperti itu, terutama yang ibadah secara online kemudian lalot jaringannya, ayo periksa mau yang enak-enak atau mau yang pikul salib. Jangan sampai kita pilih yang enak bagi daging. Enak tetapi Ikabod, enak tetapi kibrot taawa. Semua yang enak-enak bagi daging akhirnya jelek.

 

b)      Kekuatan ibadah itulah Firman pengajaran yang benar. Beribadah tetapi menolak Firman pengajaran yang benar, orang seperti ini sudah dicap 666 oleh antikristus secara rohani. Sekarang kita tidak usah takut dan bingung dengan cap 666 secara jasmani. Periksa saja rohani kita. Kalau rohani berubah maka kita luput dari cap itu. Kalau tidak berubah maka secara rohani dia sudah dicap dan tinggal nanti tunggu dicap yang jasmani. Sekarang orang bingung persoalan itu, sampai vaksin diartikan dari kata ini, kata itu, kalau digabungkan jadi itu. Kenapa malah segala macam yang diurus. Urus rohani dulu, apakah selama ini sudah berubah atau tidak berubah, tetap pertahankan 18 dosa. Adakah pengajaran dalam gereja, ada salib? Atau hanya yang enak-enak.

 

3.      Lukas 13:15-16

13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?

13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

 

Orang bungkuk itu sama seperti lembu atau keledai yang diikat tetapi tidak diberi air minum. Jadi pengertian rohani bungkuk sama dengan diikat oleh iblis sehingga tidak pernah mengalami kepuasan, rohaninya kering, akhirnya mencari kepuasan di dunia. Tidak puas lagi, kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja. Tetap tidak puas maka dia cari kepuasan lewat berbuat dosa, tidak puas lagi maka dia cari kepuasan sampai puncaknya dosa, itu sudah diikat! Begitu cari kepuasan di dunia ikatannya semakin diperketat oleh setan. Kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja berarti ikatan semakin ketat. Cari kepuasan lewat berbuat dosa sampai puncaknya dosa, itu sudah sangat ketat ikatannya! Itu orang bungkuk rohani, diikat oleh iblis, tidak pernah mengalami kepuasan. Seperti perempuan Samaria, tidak pernah puas. Sampai 5 kali kawin cerai, yang keenam sudah kumpul kebo, bukan nikah yang sah. Termasuk menyetujui dosa, kita tidak berbuat tetapi menyetujui itu sudah termasuk bungkuk rohani.

 

4.      Penderitaan dan kemustahilan. Zaman dulu tidak kenal operasi, sudah bungkuk yah tidak bisa tegak lagi. Apa lagi ini sudah 18 tahun bungkuk. Kalau baru satu bulan atau satu hari karena sakit pinggang bisa balik kembali. Ini sudah 18 tahun, mau dioperasi bagaimana lagi.

 

Ini 4 pengertian bungkuk yaitu kuatir, tanpa keubahan hidup, diikat oleh setan, menghadapi penderitaan dan kemustahilan. Apakah Tuhan biarkan? Tuhan mau menolong. Sore ini kita raba, oh saya sering kuatir, saya belum berubah tetap pertahankan 18 tabiat daging, saya ini tidak pernah puas, kering, cari kepuasan di dunia, kepuasan di dunia dibawa masuk dalam gereja, cari kepuasaan lewat berbuat dosa, ada penderitaan dan kemustahilan, sekarang mari kita datang kepada Tuhan.

 

Cara Tuhan menolong.

Lukas 13:10-13

13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

 

Cara Tuhan menolong di sini Yesus tampil mengajar. Sekarang bagi kita lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Dalam keadaan bungkuk mari datang beribadah, dengar Firman pengajaran, supaya disembuhkan dan ditolong. Sudah bungkuk lalu tidak mau beribadah dan tidak mau dengar pengajaran, siapa yang mau sembuhkan? Tidak bisa, sehingga masuk Yerusalem Baru hanya sekedar impian yang tidak akan menjadi kenyataan.

 

Setiap pemberitaan Firman pengajaran yang benar merupakan aktivitas Yesus sebagai Gembala, sebagai Imam Besar untuk menolong kita. Setelah Yesus mengajar ada 3 aktivitas Yesus untuk menyembuhkan. Ini aktivitas yang akan kita terima dan kita alami dari Yesus dalam kita mendengar Firman pengajaran yang benar.

1.      Yesus melihat. Saat kita mendengar Firman pengajaran yang benar disitu Yesus melihat segala kekurangan kita, segala dosa kita sampai dosa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Pada umumnya jika seseorang ada kekurangan fisiknya, pasti dia akan sembunyi, tidak mau tampil. Perempuan bungkuk itu pasti bersembunyi di antara orang banyak di dalam rumah ibadah. Tetapi Yesus melihatnya “hai ibu”, ia dipanggil. Tidak ada yang bisa kita sembunyi, semua terbuka di hadapan Tuhan.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Yesus melihat dengan pandangan belas kasihan, bukan kebencian. Petrus menyangkal Yesus dan Yesus berpaling kepada Petrus sesudah bunyi kokok ayam. Kokok ayam itu menunjukan pemberitaan Firman pengajaran, waktu disampaikan ada pandangan Yesus. Waktu kokok ayam terdengar, Yesus berpaling melihat Petrus dengan pandangan belas kasihan untuk menyadarkan Petrus. Ini pelajaran bagi kami hamba Tuhan, seringkali kita melihat orang berdosa dengan pandangan kebencian. Sampai menghakimi dan menghukum! Jemaat berbuat dosa, gembala melihat dengan pandangan geram pandangan kebencian. Sampai menghakimi, sampai menghukum “keluar kau dari gereja! Saya tidak akui dia jemaat di sini!”. Jangan seperti itu.

 

Yesus memandang dengan pandangan belas kasih. Sore malam hari ini Yesus memandang kita dengan pandangan belas kasih. Dia melihat dosa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran.

 

2.      Ketika Yesus melihat perempuan itu, Yesus memanggil. Kapan Yesus memanggil? Ketika kita kena Firman. Yesus memanggil bukan untuk mempermalukan kita. Kadang waktu kita dipanggil Yesus kita malah malu. Kalau ketika Yesus berkata “hai ibu, sini!” lalu ibu itu malu dan malah menyelinap pergi keluar, itu salah, tidak pernah sembuh kalau seperti itu. Ketika kita kena Firman lalu bereaksi negatif, bereaksi marah, emosi, tersinggung, bersungut-sungut, tidak akan pernah sembuh, tetap bungkuk! Begitu kita kena Firman, Yesus memanggil kita, bukan untuk mempermalukan kita tetapi untuk menolong kita.

 

Sikap kita bagaimana waktu dipanggil Tuhan? Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi. Akui saja segala keadaan kita kepada Tuhan. Ini yang harus kita taruh di hati pikiran kita, kalau kita kena Firman kita mendapat prioritas Tuhan untuk ditolong, Tuhan mengutamakan untuk menolong kita.

 

3.      Yesus menjamah. Artinya kalau kita menanggapi panggilan Tuhan lewat mau mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama serta mengakui keadaan kita maka Tuhan menjamah kita. Tuhan menolong kita supaya bisa berdiri tegak. Seperti papan jenang di dalam Tabernakel yang berdiri tegak di atas 2 alas perak. Ruangan suci dan maha suci itu dibentuk oleh papan-papan jenang yang setiap papan berdiri tegak di atas 2 alas perak.

 

Keluaran 26:15-19

26:15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,

26:16 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.

26:17 Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci.

26:18 Haruslah engkau membuat papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.

26:19 Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

 

Jadi, kalau mau menanggapi panggilan Tuhan, mau mengaku dosa kepada Tuhan, kepada sesama, akui semua keadaan kita maka Tuhan menjamah kita, Tuhan menolong kita supaya bisa berdiri tegak seperti papan-papan jenang yang berdiri tegak di atas 2 alas perak. Artinya berdiri tegak adalah terjadi mujizat rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang dipakai untuk memuliakan Tuhan. Bukan manusia daging yang memalukan.

 

Tanda sudah berdiri tergak.

Efesus 4:24-25

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

Perak menunjuk penebusan. Berdiri di atas alas perak berarti berdiri di atas korban Kristus. Tanda berdiri tegak di atas korban Kristus itu dimulai dengan membuang dusta, sama dengan jujur mengaku dosa. Kemudian jujur soal pengajaran, pertahankan kemurniannya, kalau benar bilang benar, kalau palsu bilang palsu. Itu berdiri tegak di atas Firman pengajaran yang murni. Kalau benar pertahankan kebenarannya, mau diapa-apakan tetap berdiri tegak. Dan biarlah kita satu semua. Papan-papan jenang itu tidak berdiri sendiri tetapi menyatu dan disengkang satu dengan yang lain. Ayo pertahankan pengajaran yang benar ini yang sudah kita warisi dari bapak gembala dan pendahulu-pendahulu kita yang sudah dipanggil Tuhan.

 

Mazmur 12:7

12:7 Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

 

Janji Tuhan itu adalah Firman yang murni. Kalau sudah jujur kita bisa menjadi rumah doa. Orang yang jujur doanya dikenan Tuhan. Doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan sehingga mujizat jasmani juga pasti terjadi.

 

Sore ini kita berdiri tegak semua, jangan ada lagi kekuatiran, jangan ada lagi dosa dipertahankan, jangan dipertahankan kekeringan, penderitaan dan kemustahilan. Sekarang Firman sedang diberitakan, Yesus melihat kita dan Dia panggil kita. Ayo tanggapi panggilan Tuhan, akui segala dosa kekurangan kita dan Dia mau menjamah, mau menjadikan kita berdiri tegak, menjadi manusia rohani yang jujur. Berdiri di atas korban Kristus, ayo mengaku dosa. Berdiri di atas pengajaran yang murni, pertahankan kemurniannya, jangan mau diotak-atik, jangan mau ditinggalkan. Maka kita menjadi rumah doa, doa didengar, doa dijawab oleh Tuhan, mujizat jasmani juga terjadi.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Sampai mujizat yang terakhir, ketika Yesus datang kembali kedua kali kita diubahkan sempurna sama mulia seperti Yesus dan bisa menyambut kedatangan Yesus dengan suara penyembahan haleluya. Ayo menjadi rumah doa semuanya. Mari kita mau datang kepada Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar