20210915

Kebaktian PA Imamat, Rabu 15 September 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:8-13

25:8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.

25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

25:10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.

25:11 Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.

25:12 Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang.

25:13 Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.

 

Kita sudah mempelajari tentang bunyi sangkakala. Dalam perjalanan hidup bangsa Israel ditandai bunyi sangkakala. Baik menuntun dari kaki gunung Sinai sampai tapal batas Kanaan. Dan juga bunyi sangkakala untuk menghadapi Yerikho. Sekarang kita pelajari bunyi sangkakala merupakan penanda tahun Yobel yaitu tahun ke-50 sesudah melewati 7 tahun sabat.

 

Pada ayat-ayat yang kita pelajari tadi, pada tahun Yobel itu ada larangan Tuhan dan ada perintah Tuhan.

Ø  Larangan Tuhan: jangan menabur, apa yang tumbuh sendiri jangan dituai, pokok anggur yang tidak dirantingi jangan dipetik buahnya.

Ø  Perintah Tuhan: harus pulang ke tanah miliknya kepada kaumnya.

 

Sore ini yang kita pelajari tentang larangan Tuhan. Yang dilarang di sini adalah aktivitas di ladang dunia. Dunia ini sudah dikuasai oleh setan.

I Yohanes 5:19

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Jadi, untuk mengalami kelepasan atau pembebasan maka kita jangan bekerja di ladangnya setan. Ada 2 macam ladang atau padangnya setan.

1.      Kejadian 4:8

4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

 

Yang pertama adalah ladang pembunuhan atau ladang kebencian. Kain membunuh Habel sebab ibadahnya ditolak oleh Tuhan sedangkan ibadah Habel diterima oleh Tuhan. Ini menyebabkan hati Kain panas dan mukanya muram sampai akhirnya dia membunuh. Jadi tidak semua ibadah itu diterima oleh Tuhan, ada yang diterima, ada yang ditolak. Tanda-tanda ibadah pelayanan yang ditolak oleh Tuhan:

a)      Kejadian 4:3-4

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

 

Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya, sedangkan Habel mempersembahkan yang sulung dari kambing dombanya. Jadi tanda ibadah ditolak oleh Tuhan adalah tanpa tanda kesulungan. Apa artinya tanpa tanda kesulungan?

1)      Yakobus 1:18

1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

 

Kita mau dibawa menjadi jemaat anak sulung. Untuk dibawa menjadi anak sulung, maka kita harus digarap kerjakan oleh Firman kebenaran.

 

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Jadi Firman kebenaran adalah Firman yang menyucikan dan menguduskan, sama dengan Firman pengajaran yang benar. Jadi tanpa tanda kesulungan artinya tanpa Firman pengajaran yang benar. Ada pemberitaan Firman tetapi tidak menyucikan dan menguduskan sebab dominan hanya penekanan yang jasmani, berkat-berkat, mujizat-mujizat. Hati-hati kalau beribadah hanya mencari mujizat-mujizat jasmani lalu tidak mau disucikan, itu Tuhan kecam! Ada 3 kota pada bangsa Israel yang Tuhan kecam, padahal banyak mujizat Tuhan kerjakan di situ tetapi mereka tidak bertobat “celakalah kamu Korazim, Betsaida, Kapernaum”. Kalau ibadah kita penekanan hanya yang jasmani, pemberitaan Firman penekanannya hanya yang jasmani, hanya menekankan soal mujizat-mujizat yang jasmani, oke terjadi mujizat tetapi Tuhan kecam kalau tanpa kesucian.

 

 

2)      Roma 8:23-25

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

 

Arti kedua tanpa tanda kesulungan adalah tanpa urapan Roh Kudus dan karunia Roh Kudus. Sama dengan tanpa pengharapan untuk menjadi sama mulia dengan Yesus. Kalau dikatakan “kita mau sama dengan Yesus” malah dijawab “tidak mungkin!”. Satu ketika ibadah natal di satu tempat, kemudian hamba Tuhan menyampaikan Firman tentang kesempurnaan ini. Ada orang Kristen yang ikut ibadah natal itu yang protes “mana bisa, mana mungkin sempurna!” itu tanpa pengharapan untuk sempurna seperti Yesus.

 

Kalau kita punya pengharapan, kita menantikan dengan tekun. Jadi bukti tanpa pengharapan adalah tidak tekun dalam 3 macam ibadah. Jemaat tidak mengerti karena tidak pernah diajar dalam gereja tentang 3 macam ibadah pokok. Malah kalau terlalu banyak ibadah dianggap terlalu membuang-buang waktu percuma dan sebagainya. Tidak tekun dalam 3 macam ibadah pokok sehingga tidak pernah mengalami keubahan hidup. Dalam 3 macam ibadah pokok itu tubuh, jiwa dan roh kita bersekutu dengan Allah Tritunggal dengan tujuan supaya kita diubahkan menjadi sama dengan Allah Tritunggal. Penggembalaan itu digambarkan seperti ranting yang melekat pada pokok. Kalau ranting melekat pada pokok akan dibersihkan sampai menghasilkan buah. Buah terakhir yang harus kita hasilkan adalah buah mempelai, itulah buah-buah Roh. Ada 9 buah Roh yang menunjukan tabiat dari Allah Tritunggal.

 

Makanya penting 3 macam ibadah pokok. Mungkin ada yang berpikir, kenapa mesti 3 macam ibadah, satu macam saja, cukup ibadah raya kemudian berikutnya ibadah kaum muda, lanjut lagi ibadah bapak. Satu minggu kelihatan beribadah tetapi hanya satu macam. Itu tidak lengkap, tubuh, jiwa dan roh kita tidak bisa melekat pada Allah Tritunggal.

 

Ø  Meja Roti Sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Kita bersekutu atau melekat kepada Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan Kurban Kristus untuk kita menghasilkan tabiat Yesus Anak Allah.

Ø  Pelita emas, menunjuk ketekunan di dalam ibadah raya. Kita bersekutu dan melekat pada Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunianya. Nanti menghasilkan Tabiat Allah Roh Kudus.

Ø  Mezbah dupa emas, itu ketekunan dalam ibadah doa. Kita melekat kepada Allah Bapa di dalam kasihNya, nanti menghasilkan tabiat Allah Bapa.

 

Perlu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok ini untuk membawa kita mengalami keubahan hidup sehingga memiliki tabiat Allah Tritunggal.

 

Jadi tanda ibadah pelayanan ditolak oleh Tuhan karena tanpa tanda kesulungan artinya tanpa pengajaran, tanpa urapan, tanpa ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Tanpa ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok kita akan ditolak oleh Tuhan sebab itu sistem sorga. Tabernakel ini adalah  miniatur sorga. Apa yang dikerjakan di Tabernakel itu adalah bayangan apa yang ada di sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Jadi ini bukan rekayasa satu organisasi atau seorang manusia, ini adalah bayangan dari pada apa yang ada di sorga. Kita mau ke sorga, kalau tidak bertekun 3 macam ibadah pokok tidak akan bisa. Tanpa itu kita belum sama seperti di sorga, sementara doa Bapa kami dikatakan di bumi seperti di sorga. Berarti mulai dari di bumi ini suasana sorga sudah harus kita rasakan, itulah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Kalau mau diterangkan doa Bapa kami dengan 3 macam ibadah pokok akan lebih panjang lagi. Ada makanan secukupnya dan seterusnya itu bicara 3 macam ibadah pokok untuk membawa kita pada kesempurnaan.

 

b)      Yang dipersembahkan Kain tidak ada sembelihan, berarti tanpa tanda darah. Artinya hanya mengenakan daging, tidak mau susah, maunya enak bagi daging. Tuhan tolong, jangan sampai ibadah kita hanya condong untuk menyenangkan daging kita, itu ditolak oleh Tuhan! Tuhan tidak mau terima. Sementara Tuhan Yesus katakan syarat mengikuti Yesus adalah pikul salib dan sangkali diri. Siapa tidak menyayangi nyawanya akan mendapatkan hidup yang kekal, siapa pertahankan nyawa kehilangan nyawa. Ayo kita beribadah melayani Tuhan jangan hanya cari yang enak-enak bagi daging. Begitu sengsara, susah, tidak mau ibadah!

 

Saya ingat waktu om Wi saksikan dimarahi opa Pong “yang susah itu hamba Tuhan!” bukan cari yang enak-enak. Jadi kalau online lalu loding-loding sudah betul itu, jangan ngomel. Mau datang ibadah tatap muka langsung lalu hujan seperti ini kemudian berpikir “aduh sakit nanti” itu tidak enak bagi daging, itu sudah betul! Itu tanda darah, jangan kita mau yang enak-enak. Termasuk saya hamba Tuhan, kalau mau pilih yang enak bagi daging, enak seperti ini. Enak ibadah online, satu kali ibadah langsung untuk 3 tempat, Tonusu, Tentena, Diora, tidak perlu lagi ke Diora atau ke Tonusu, cukup di Tentena. Enak bagi daging tetapi bukan itu yang benar. Kalau memang sudah waktunya PPKM berakhir, lanjutkan lagi aktivitasnya.

 

c)      Tadi dikatakan Habel mempersembahkan lemak, Kain tidak. Berarti yang ketiga tanpa lemak. Apa artinya?

Imamat 3:16

3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

 

Segala lemak adalah milik Tuhan. Jadi tanpa lemak berarti tidak tahu mengembalikan milik Tuhan. Ini ibadah yang ditolak oleh Tuhan yaitu tidak tahu mengembalikan milik Tuhan, persembahan khusus dan doa penyembahan. Kalau kita beribadah tetapi tidak tahu menyembah, berarti ibadahnya ditolak. Di gereja kelihatan jago khotbah, main musik hebat, pimpin pujian semangat, nyanyi suaranya luar biasa, tetapi tidak tahu menyembah, itu ditolak! Milik Tuhan yang terkecil itu perpuluhan dan persembahan khusus, lebih besar lagi doa penyembahan dan nanti milik Tuhan yang terbesar adalah Mempelai WanitaNya.

 

d)      I Yohanes 3:11-12

3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

 

Tanda keempat ibadah pelayanan ditolak oleh Tuhan adalah tanpa kasih. Artinya beribadah melayani Tuhan tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak taat dengar-dengaran pada Firman.

I Yohanes 5:3

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Bukti kita punya kasih kita menuruti perintah-perintah Tuhan, taat pada Firman. Jadi tanpa kasih itu beribadah melayani tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak taat pada Firman Tuhan. Biarpun hebat pelayanannya di mata manusia tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, Tuhan bilang pembuat kejahatan!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Dengan 4 tanda tadi, ibadah orang itu pasti ditolak oleh Tuhan. Sekarang kita raba diri kita, tanda bahwa ibadah ditolak oleh Tuhan adalah gampang iri, gampang pahit hati, gampang timbul kebencian pada orang lain sampai membunuh seperti Kain. Begitu kita iri coba periksa bagaimana ibadah kita selama ini. Oh tidak ada tanda kesulungan, tidak suka mendengar Firman yang keras menyucikan, tidak mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, mau yang enak bagi daging, tidak tahu mengembalikan milik Tuhan, tidak tahu menyembah, tidak melakukan Firman, makanya sering iri melihat orang lain diberkati, iri melihat yang lain lebih dipakai. Jangan iri, semua dipakai oleh Tuhan kalau sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan sesuai karunia dari Tuhan. Memang beda-beda karunia kita tetapi semua dipakai.

 

Seperti yang seringkali kita dengar, sesama anggota Tubuh Kristus jangan iri. Mata iri sama mulut, hanya mulut yang diisi makanan. Coba isi makanan itu mata, kasih yang berminyak, tidak mampu, tidak bisa! Makanya tidak usah iri, masing-masing ada pemakaian Tuhan pada dirinya, kalau dia sungguh-sungguh melayani Tuhan sesuai kemampuan ajaib dari Tuhan, karunia dari Tuhan. Soal berkat juga tidak usah iri, masing-masing ada berkatnya. Kalau sudah iri nanti pahit hati, nanti benci kepada orang lain, terutama benci pada orang benar. Memang dalam Alkitab yang benar itu pasti dibenci. Habel benar dibenci, Yusuf benar dibenci, sampai Yesus benar malah dibunuh. Stefanus benar dibunuh juga, Paulus juga dibunuh. Semua yang benar-benar itu dibenci. Jangan heran kalau kita pertahankan yang benar pasti dibenci.

 

2.      Lukas 15:15

15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

 

Ladang setan kedua adalah ladang babi, ini berarti ladang kenajisan. Ini yang dilarang oleh Tuhan, jangan ke ladang setan, jangan ke ladang kenajisan supaya kita mengalami kelepasan dan pembebasan, sampai nanti pembebasan terakhir kita terangkat ke awan-awan.

 

Si sulung dan si bungsu sama-sama bekerja di ladang bapanya, tetapi koq bisa si bungsu ini masuk ke ladang babi? Apa penyebabnya sampai ke ladang babi? Meninggalkan ladang bapa, sama dengan tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah tidak setia, tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, arahnya kepada kenajisan.

 

Kenajisan ini arahnya 2 yaitu kenajisan secara jasmani, kita sudah tahu semua tentang kenajisan secara jasmani. Tetapi yang paling parah itu kenajisan rohani, membuka diri dicemari ajaran palsu, ajaran asing, laki-laki yang lain. Ajaran yang benar itu Tuhan Yesus, ajaran lain itu laki-laki lain. Kalau ajaran lain masuk yah sudah najis. Masuk 2 ajaran yang palsu, sudah double kenajisannya. Masuk 3 ajaran palsu, sudah triple kenajisannya. Masuk terus ajaran lain akhirnya menjadi seperti perempuan Babel, gonta ganti laki-laki! Ini yang kadang tidak dimengerti, kalau kenajisan yang jasmani sudah ditahu, tetapi yang rohani dia tidak rasa bahwa dia sudah najis sebab dicemari oleh ajaran-ajaran lain.

 

Jadi kalau sudah tidak setia, tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, arahnya pada kenajisan! Kenapa tidak setia, kenapa tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan?

Lukas 15:11-13

15:11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

 

Mengapa tidak setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan? Sebab merasa hebat! Dia sudah dapat warisan dia rasa sudah terjamin hidupnya. Merasa hebat, dapat ijazah, dapat pekerjaan yang mapan, dapat ini, dapat itu, buat apa lagi ibadah, di dunia dia sudah terjamin. Begitu juga soal pengajaran, kenapa bisa menerima ajaran yang lain? Karena merasa hebat, saya bisa membedakan, saya ambil yang baiknya, saya buang yang tidak baik. Ada juga orang yang secara jasmani sebenarnya susah, tetapi merasa hebat, tidak butuh Tuhan, berupaya dengan kekuatan sendiri untuk mendapat yang jasmani. Jadi jawabannya: merasa hebat, merasa kuat, merasa mampu. Kehebatannya itu yang membawa kehidupan itu ke ladang babi. Tuhan tolong jangan terjadi pada diri kita.

 

Ini yang kadang membuat sedih juga kami gembala. Sudah dinasihati, tidak diikuti juga. Nasihat gembala dia anggap kuno “ini jalan yang saya tempuh!”. Akhirnya ke ladang babi.

 

Ini 2 ladang setan yaitu ladang kebencian (ladang Kain) dan ladang kenajisan (ladang babi). Supaya tidak masuk ladang setan maka pandangan kita harus diperiksa karena pandangan ini menimbulkan ketertarikan. Kalau yang kita pandang ladang setan, tertarik hatinya ke sana. Kalau kita pandang ladang Tuhan, hati kita tertarik ke sana. Supaya tidak masuk ladang setan maka mata pandangan perhatian kita harus tertuju kepada ladang Tuhan.

Yohanes 4:35-38

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.

4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."

 

Perhatian kita harus tertuju pada ladang Tuhan. Ayo aktif, setia, tanggung jawab di ladang Tuhan. Jadi yang kita harus lakukan sekarang adalah pandangan hanya tertuju pada ladang Tuhan.

 

Kapan waktu bekerja, kapan waktu melayani Tuhan. Tadi ada penyebutan waktu di situ, dikatakan 4 bulan. Dalam kalender Yahudi 1 bulan itu selalu 30 hari. Jadi 4 bulan =120 hari. Berarti melayani Tuhan hanya 120 hari, saya sudah bertahun-tahun, sudah lulus donk! Bukan itu maksudnya. Jadi apa maksudnya ini? Dulu untuk masuk Kanaan, Tuhan menyamakan 1 hari sama dengan 1 tahun.

Bilangan 14:34

14:34 Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:

 

Itu perjalanan bangsa Israel mau masuk Kanaan jasmani. Sekarang kita sementara menuju Kanaan Samawi, itulah Yerusalem yang Baru. Jadi 120 hari itu sama dengan 120 tahun. Sekarang kita belajar tentang tahun Yobel. Kalau dijadikan tahun Yobel berarti ini 120 tahun Yobel. 1 tahun Yobel = 50 tahun biasa. Berarti 120 tahun Yobel = 6.000 tahun.

 

Jadi kapan waktu bekerja? 6.000 tahun, dihitung dari zaman Allah Bapa sampai Zaman Allah Roh Kudus. Zaman Allah Bapa 2.000 tahun, Zaman Anak Allah 2.000 tahun, zaman Allah Roh Kudus 2.000 tahun berarti totalnya 6.000 tahun. Sekarang kita sudah berada pada tahun 2021, sudah dapat bonus 21 tahun. Kalau dihitung dari zaman Allah Bapa sampai sekarang berarti sudah 6021. Jadi kesimpulannya kapan waktu bekerja, jadi waktu bekerja di ladang Tuhan adalah sekarang juga, jangan tunda-tunda waktu. Nanti besok, nanti lusa, nanti kalau saya sudah bertobat, nanti kalau sudah berhasil panennya, nanti kalau sudah lulus baru sungguh-sungguh melayani, jangan seperti itu!

 

Sekarang ada bonus 21 tahun, bukan berarti Ilham Tuhan pada Pdt. Offiler  itu salah, keliru atau Tuhan itu lalai, bukan! Ada bonus 21 tahun ini merupakan perpanjangan sabar Tuhan. Tuhan menunggu dan menanti supaya kita aktif di ladang Tuhan.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Ini sekarang perpanjangan sabar Tuhan, 21 tahun bonus dari Tuhan. Kita tidak tahu sampai kapan perpanjangan sabar Tuhan ini. Jika Tuhan belum datang kembali, itu perpanjangan sabar Tuhan. Kalau kita masih diberikan kesempatan hidup sampai sekarang ini, itu juga perpanjangan sabar Tuhan. Perpanjangan umur yang Tuhan berikan itu juga perpanjangan sabar Tuhan. Waktunya sudah sangat singkat, saya percaya tidak akan lama lagi. Sebenarnya sudah cukup lama waktu yang diberikan untuk kita aktif di ladang Tuhan. Kalau belajar tahun Yobel, ini sudah Yobel ke 40. Bangsa Israel masuk tanah Kanaan di tahun yang keempat puluh. Dari Mesir sampai di Kiryataim itu 2 tahun. Sampai tempat di lepas 12 pengintai sampai masuk tanah Kanaan 38 tahun. Jadi 40 tahun semuanya.

 

Kalau melihat peta zaman, lihat tahun Yobel, lihat perjalanan bangsa Israel, Yesus datang di Yobel ke 40, sekarang bonusnya 21 tahun. Tidak mungkin kita akan sampai Yobel ke 41, di Yobel ke 40 ini Tuhan datang. Kita ini sudah berada di penghujung akhir zaman, waktu bagi kita sudah sangat singkat. Sebab itu gunakanlah perpanjangan Tuhan untuk aktif di ladang Tuhan, setia, tanggung jawab untuk beribadah melayani Tuhan. Kaum muda jangan berpikir “Masih lama Tuhan datang, saya mau enak-enak dulu, mau senangkan daging dulu. Nanti kalau sudah berumah tangga baru serius beribadah. Kalau masih pemuda pemudi, gunakan masa muda dengan happy-happy”. Jangan begitu, Tuhan sudah mau datang!

 

Apalagi kita yang sudah lanjut usia lalu kesehatan sudah semakin menurun, ayolah mau apa lagi kita! Waktu yang singkat ini kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk aktif bekerja di ladang Tuhan. Misalkan ada yang berkata “saya tidak bisa melayani yang lain, sudah tua, sudah sakit-sakitan”. Masih bisa berdoa, itu pelayanan. Dengar Firman sungguh-sungguh itu pelayanan juga. Waktu Maria dengar Firman lalu Martha sibuk melayani, Tuhan bilang “Maria memilih bagian yang terbaik” dengar Firman sungguh-sungguh justru itu pelayanan yang terbaik.

 

Ada 2 jenis pekerjaan di ladang Tuhan.

1.      Menabur, ini adalah kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam Firman penginjilan untuk membawa orang berdosa percaya Yesus, dibenarkan dan diselamatkan. Fungsinya menambah kuantitas, menambah jumlah. Sekarang ini kegerakan penginjilan di mana-mana. Saya lihat negara-negara di Timur Tengah sudah luar biasa pertumbuhan Kristen di sana. Di Indonesia saja sudah banyak yang dari agama lain masuk percaya Yesus, bahkan pemuka-pemuka agamanya!

 

Bagaimana praktek menabur?

a)      Memberitakan atau bersaksi tentang Firman penginjilan kepada orang yang belum percaya Yesus, supaya mereka percaya Yesus dan diselamatkan. Sekarang sudah canggih teknologi, bisa lewat media sosial. Ayo aktif gunakan itu, sebarkan tentang Yesus Juruselamat, karya-karya Yesus terutama karya penebusanNya beritakan dan kita saksikan. Oh saya tidak bisa bersaksi lewat kata-kata, bisa lewat praktek kedua.

 

b)      Bersaksi lewat perbuatan. Menabur lewat perbuatan, perbuatan yang benar, yaitu hidup dalam kebenaran. Tunjukan kita orang Kristen kita hidup di dalam kebenaran. Orang lihat “oh itu orang Kristen, orang Kristen ini benar, mereka tidak mau bengkok-bengkok, mereka maunya jujur. Mungkin kerja di pasar atau di lingkungan yang  berbaur dengan orang-orang  dari kepercayaan lain, kita tunjukan kita orang  Kristen hidup benar. “Jangan ambil penjaga toko orang Kristen, papancuri!” itu bikin malu. “Ambil orang Kristen, mereka jujur-jujur” itu bersaksi, itu menabur! Jangan sampai di jalan raya, siapa itu? Pendeta! Koq terobos lampu merah! Tidak benar itu. Biar di belakang kita sudah klakson sambil berteriak “kosong, maju saja, tidak apa-apa!” tetapi kalau lampu merah kita diam saja, kasih biar yang mau terobos. Kita tetap benar, tunjukan kebenaran, itu warna orang Kristen. Orang Kristen itu harus tampil beda, jangan ikut-ikutan orang dunia.

 

Saat kita temukan dalam diri kita ada yang tidak benar jangan kita anggap biasa, malah berkata khilaf tetapi sambil tertawa-tertawa. Di dalam Injil Lukas dikatakan celakalah kamu yang sekarang tertawa karena kamu akan menangis. Sama juga pengerja, kalau salah jangan “ampun om hehehe”. Minta ampun yang sungguh-sungguh! Kami dulu di Malang juga begitu. Satu ketika saya patahkan keran, memang keran itu sudah mau patah, saya lupa saya buka agak kasar sampai patah. Om Wi sementara duduk makan siang, saya datang  sambil bawa keran patah. Om bilang “apa lagi!” saya bilang “matahin kran om” langsung diteriaki “ah tidak punya urapan, turun!”. Bukan waktu ada yang tidak benar kita malah ketawa-ketawa, jangan! Begitu ada yang tidak benar kita harus langsung menyesal dan berupaya bertobat. Itu menabur, bekerja di ladang Tuhan. Bukan kalau ada yang tidak benar malah ketawa-ketawa!

 

Kalau menanam padi, tunggu berapa lama sudah tumbuh tetapi belum bisa dipanen, kalau menuai ini lama prosesnya.

 

2.      Menuai yaitu kegerakan dalam Firman pengajaran, untuk menyucikan sampai menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat. Kalau sudah Kristen masa kita mau injili lagi? Tinggal ditingkatkan pada kegerakan dalam Firman pengajaran. Fungsinya menambah mutu atau kualitas. Jangan puas dengan banyak jiwa, banyak yang percaya, bertobat, dibaptis, itu baru menabur di halaman. Orang berdosa dibawa percaya Yesus (pintu gerbang), bertobat (mezbah korban bakaran), memberi diri dibaptis (bejana Pembasuhan), dipenuhi Roh Kudus (pintu kemah), itu masih di halaman Tabernakel!

 

Menuai pakai benda yang tajam. Sekarang menuai lewat pedang Firman pengajaran. Ini kegerakan penyucian, kegerakan pedang Firman pengajaran untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat.

 

Praktek menuai:

a)      Memberitakan atau bersaksi tentang Firman pengajaran yang benar kepada orang Kristen. Tadi dikatakan pandanglah ladang yang sudah menguning yang sudah siap untuk dituai. Sekarang sudah waktunya untuk menuai, bukan menabur lagi. Sekarang sudah waktunya kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan dalam pengajaran. Ayo bersaksi, saksikan pengajaran yang sudah kita dengar di gereja yang sudah menjadi pengalaman hidup. Kalau bersaksi belum menjadi pengalaman hidup itu tong kosong bunyi nyaring.

 

b)      Lewat perbuatan yaitu hidup suci. Suci ini kelepasan dari daging. Kebenaran itu ada 3 tingkatannya:

1)      Kebenaran karena diampuni.

2)      Kebenaran karena lepas dari dosa, itu kesucian namanya.

3)      Kebenaran seperti Yesus benar, itu kesempurnaan.

 

Mari kita hidup suci, prakteknya nikah suci, pelayanan suci, hidup sehari-hari dalam tanda kesucian, itu kesaksian, itu kegiatan menuai. Orang Kristen umum melihat “lain yah orang pengajaran dengan kita”. Mungkin sampai mereka berkata “memang beda orang pengajaran dengan torang” itu berarti kita sudah saksikan kita hidup suci. Kalau sudah suci pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan dan karunia. Dipakailah kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jadi pemakaian Tuhan itu bergantung kesucian, semakin suci semakin dipakai Tuhan, bukan bergantung otak.

Efesus 4:21-22

4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,

4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

 

Orang yang mau disucikan, Tuhan perlengkapi dengan jabatan dan karunia Roh Kudus, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Contoh orang yang dipakai Tuhan dalam kegerakan Firman pengajaran, dipakai menuai. Sebenarnya bukan orang baik-baik, tetapi perempuan Samaria. Lewat kesaksiannya hasil pekerjaan Firman pengajaran yang benar dalam dirinya, orang-orang di kota Sikhar banyak yang percaya pada Yesus dan dimenangkan. Sekali lagi jangan kita hakimi orang yang jahat dan najis “orang begitu ada dalam gereja!”. Besok-besok dia lebih dipakai Tuhan, yang terdahulu menjadi terkemudian, yang terkemudian menjadi terdahulu. Jadi jangan kita hina, jangan dihakimi!

 

Yohanes 4:15-18,29,39

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Ini pekerjaan Firman pengajaran yang menyucikan perempuan yang rusak moralnya. 5 kali dia kawin cerai, yang keenam hanya kumpul kebo, bukan nikah yang sah. Tetapi lewat pelayanan Yesus, lewat pemberitaan Firman pengajaran dia dibenahi dan dia bersaksi apa yang menjadi kekurangannya yang telah disucikan dan diubahkan lewat Firman pengajaran yang benar. Itu yang harus kita saksikan, segala kekurangan kita yang sudah disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar, tidak usah muluk-muluk! Kalau belum disucikan diubahkan jangan dulu disaksikan! Jangan saksi “saya orangnya tempramen, tetapi saya percaya bisa berubah”. Nanti pulang helmnya hilang langsung marah-marah “gereja apa ini, semua jemaatnya pencuri!”. Makanya kalau belum berubah jangan dulu disaksikan. Kecuali helmnya sudah hilang dan dia tetap tenang. Minggu depannya dia bersaksi “saya Tuhan sudah ubahkan. Minggu lalu helm saya hilang, tidak tahu siapa yang ambil, tetapi saya tetap tenang. Tuhan ganti yang lebih bagus helm proyek bukaka!”. Itu yang butul, dari pada sudah saksi-saksi tetapi belum jadi keubahan.

 

Anak sekolah minggu saja diajar “dulu saya anak yang nakal, tetapi sekarang Tuhan kerjakan, skarang saya jadi anak Tuhan” ini kesaksian yang benar. Itu kesaksian yang hidup! Kekurangan-kekurangan kita yang disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar, itu kesaksian yang hidup yang bisa membawa orang-orang datang kepada Yesus dan mendengar pengajaran. Jadi bukan cuma dia yang menikmati.

 

Yohanes 4:40-41

4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya.

4:41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,

 

Ini berbuah-buah. Dari kesaksian satu orang, banyak orang yang datang kepada Yesus dan lebih banyak lagi sehingga kegerakan semakin besar. Ini yang kita rindukan, kegerakan semakin besar, kegerakan dalam Firman pengajaran.

 

Yohanes 4:42

4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

 

Ini pelajaran bagi kita, ikut Yesus jangan cuma karena mendengar kesaksian. Lanjutkan percaya kita karena mendengar Firman pengajaran yang benar. Kalau cuma dengar dari kesaksian nanti seperti Ayub, kalau cuma mendengar dari kata orang, nanti muncul kebenaran diri sendiri. Biar kita dengar Firman dan Firman itu menjadi pengalaman hidup kita. Ayub berkata “dari kata orang aku mengenal Engkau”. Banyak kali kita tahu Yesus hanya dari kesaksian orang, tetapi tidak pernah mengalami sendiri. Lanjutkan, kita dengar Firman, alami sendiri pekerjaan Firman dalam hidup kita sehingga semakin besar kesaksian. Kita dengar kesaksian orang, kita datang dengar Firman, kita alami sendiri, kita bersaksi, oh semakin banyak jiwa dimenangkan, dituai masuk di lumbungnya Tuhan.

 

Jadi bersaksi itu tentang kekurangan kita yang sudah disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar. Jika bersaksi tentang kekurangan orang lain, nanti cenderung menghakimi, jangan!

 

Ingat tadi kapan waktu bekerja? Waktu sekarang ini, sudah sangat singkat. Karena waktu kita sekarang sudah mau berakhir, Paulus mengatakan adalah suatu kehormatan jika kamu mengurus urusanmu sendiri, jangan urus orang lain! Urus rohani kita mengalami penyucian dan pembaharuan. Lebih baik urus diri sendiri “Tuhan saya mau berubah”.

I Tesalonika 4:11

4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,

 

Ayat 13 dan selanjutnya tentang kedatangan Tuhan, jadi ini ada kaitannya dengan akhir zaman. Waktunya sudah sisa, tinggal singkat, lebih baik urus diri sendiri dari pada mau urus orang lain. Orang lain tidak berubah kita tersandung, yah rugi sendiri. Dia berdosa kita malah tanggung dosanya. Lebih baik urus diri sendiri. Saya masih banyak kekurangan Tuhan, sucikan, ubahkan dengan Firman pengajaran yang benar. Ayo waktu sisa ini banyak koreksi diri lewat Firman pengajaran yang benar supaya disucikan sehingga menjadi kesaksian bagi orang lain.

 

Ini perempuan Samaria, yang dicap tidak beres, tidak baik, tetapi lewat Firman pengajaran yang dia terima, dia mengalami penyucian dan pembaharuan sehingga kesaksiannya adalah kesaksian hidup yang membawa jiwa-jiwa datang kepada Yesus. Perempuan Samaria ini mengalami penyucian di tepi sumur penggembalaan.

Yohanes 4:5-9

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

 

Jadi tempat penyucian itu adalah di dalam penggembalaan. Di situ kita disucikan secara terus menerus oleh Firman pengajaran yang benar. Tadi disebutkan hari kira-kira pukul 12. Jam 12 itu adalah waktu yang paling panas terik. Jadi di dalam penggembalaan, selain kita mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar, di situ juga kita mendapatkan perlindungan Yesus Gembala Agung dari teriknya matahari, dari teriknya pencobaan-pencobaan di akhir zaman ini. Pencobaan yang kita alami sekarang ini semakin menyengat, semakin luar biasa. Tetapi dalam penggembalaan, setelah kita disucikan, ada naungan, ada perlindungan.

 

Kalau kita pelajari Tabernakel, kegerakan penginjilan itu di daerah halaman. Halaman itu tidak ada tudungnya. Tetapi dalam penggembalaan, di dalam ruangan suci, di situ ada tudungnya, sampai tudung 4 lapis. Perlindungan dari Allah Tritunggal itu 3 tudung dan perlindungan dari gembala di bumi ini yang mendoakan kita selalu. Biarlah kita masuk kandang penggembalaan, mau disucikan secara terus menerus, secara intensif oleh Firman pengajaran yang benar dan kita dilindungi dari panas teriknya pencobaaan di akhir zaman. Sampai nanti pencobaan paling hebat melanda seluruh dunia, itulah aniaya antikristus, kita dilindungi, diluputkan. Di lihat saja tidak bisa, apalagi di jangkau. Sebab itu masuklah dalam penggembalaan.

 

Yesus adalah Mempelai Pria Sorga, perempuan Samaria menunjukan gereja dari bangsa kafir yang mau disucikan, mempelai wanita Tuhan. Jadi kalau kita tekun dalam penggembalaan muaranya nanti masuk pada pertemuan mempelai. Kalau kita keluar dari sumur penggembalaan, seperti perempuan Samaria kalau dia tidak datang ke sumur itu, dia tetap dalam keadaan najis, tetap haus! Di luar penggembalaan, jangankan sempurna, menjadi orang benar saja tidak bisa! Tetap haus, mau berbuat dosa ini, mau berbuat dosa itu, tidak puas lakukan dosa A, lakukan dosa B tidak puas, semua dilakukan tetap tidak puas. Omong kosong kalau orang bilang “saya tidak beribadah, saya tidak tergembala, tetapi saya berupaya hidup benar, saya berupaya taat” tidak mungkin! Perempuan ini tidak mengalami pembenahan kalau dia tidak datang di tepi sumur penggembalaan. Karena dia datang di tepi sumur maka dia mendapat pembenahan. Pengakuannya haus, itu manusia berdosa tidak pernah puas, berbuat dosa terus, diulang-ulang terus. Makanya ayo masuk kandang penggembalaan, disitu kita disucikan dan mendapat perlindungan untuk mengarahkan kita pada pertemuan Mempelai, bertemu dengan Yesus.

 

Memang pertemuan Mempelai itu terjadi di tepi Sumur. Ishak dan Ribka pertemuannya di tepi sumur Lahai Roi. Musa dan Zipora pertemuannya di tepi sumur penggembalaan. Yesus dengan perempuan Samaria pertemuannya di tepi sumur. Nanti Yesus dengan gereja, Mempelai WanitaNya, terjadi pertemuan kalau kita ada dalam penggembalaan. Begitu juga kaum muda, soal jodoh yang jasmani, dalam penggembalaan Tuhan sediakan, bukan di luar. Yang penting kita mau sungguh-sungguh kepada Tuhan.

 

Hamba Tuhan pelayanan Tuhan harus tekun tergembala. Begitu tidak tekun tergembala nanti kembali ke ladang setan. Ayub mengatakan “siapa yang melepaskan keledai jalang, keledai liar”. Kalau tidak tergembala akan menjadi keledai jalang, keledai liar, berarti di ladang setan. Dalam Keluaran pasal 32 juga, begitu bangsa Israel menyembah anak lembu emas dikatakan mereka seperti kuda yang terlepas kadang. Itu kenajisan, kedagingan, ladang setan, arahnya semua ke sana.

 

Sikap dalam pelayanan, harus ada sikap yang baik.

Yohanes 4:35

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

 

Yohanes 4:35 (Terjemahan Lama)

4:35 Bukankah kamu berkata, bahwa lagi empat bulan musim menuai? Sungguh Aku berkata kepadamu: Angkatlah matamu, pandanglah segala ladang; karena sekarang ini sudah masak semuanya, sedia akan dituai.

 

Sikap dalam pelayanan angkat mata, pandang ladang. Artinya punya perhatian penuh terhadap pelayanan. Kalau dalam suratan Kolose adalah mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu. Apapun pelayanan yang dipercayakan kepada kita, mungkin di mata manusia kecil, sederhana, tetapi kita punya perhatian penuh di situ.

 

Saya bersyukur waktu jadi pengerja dilatih begitu. Dulu bersihkan gereja ini ada inspeksinya. Setelah membersihkan mama naik periksa, diraba dibawa kursi “ini sarang laba-laba masih kotor!” ambil lagi kain lap, dilap bagian bawah kursi. “Itu nga pe mata lihatkah? Itu di sudut sana sarang laba-laba!”. Itulah pelajaran bagi saya, sebagai pengerja perhatian di ladang pelayanan. Begitu tidak perhatian pada pelayanan, Tuhan hajar bahu saya sampai bengkok. Ayo setia, tanggung jawab melayani Tuhan, utamakan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu.

Kolose 3:1-2

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

 

Tentu kalau kita bekerja ada upah. Kita sebenarnya tidak layak bekerja di ladang Tuhan karena kita ini bangsa kafir, tetapi diizinkan Tuhan masuk di ladang Tuhan. Perempuan Samaria tadi itu adalah bangsa kafir. Orang Samaria itu adalah campuran orang Israel dan kafir. Ketika orang Israel dibuang, raja Asyur bawa orang dari negara lain ke Samaria sehingga terjadi perkawinan campur di situ. Bangsa kafir tetapi dilibatkan melayani. Sudah dapat kemurahan untuk melayani, Tuhan kasihkan upah lagi, apa lagi yang kurang. Tega kita tidak mau melayani dan tidak menanggapi kemurahan Tuhan.

Yohanes 4:36

4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

 

Jangan diukur upah itu secara jasmani. Kalau saya khotbah berapa rupiah saya terima ini. Nanti kalau jadi gembala ada perpuluhan dari jemaat, ada korban dari jemaat, ada hulu hasil, ada tatangan, oh enak jadi gembala. Bukan itu! Upah yang dimaksud adalah sukacita sorga kita dapatkan. Melayani, tidur tidak cukup malam hari, tetapi dapat sukacita sorga. Melayani dicaci maki orang, tetapi dapat sukacita sorga, itu upah pelayanan. Sukacita sorga ini sukacita yang berasal dari kebajikan dan kemurahan Tuhan.

 

Coba kita renungkan, kita ini bangsa kafir sebenarnya tidak layak untuk melayani. Kita seharusnya binasa, tetapi dilibatkan dalam pelayanan Tuhan, itu sukacita sorgawi. Bahkan kalau kita belajar dalam kitab Zakharia, Yesus itu bisa melakukan pelayanan sendiri, tetapi Dia libatkan kita untuk masuk dalam pelayanan pembangunan rumah Tuhan secara rohani. Itulah sukacita yang berasal dari kebajikan dan kemurahan Tuhan yang telah menebus kita, itulah Korban Kristus. Itulah sukacita Sorga berasal dari Korban Kristus. Kalau Yesus tidak mati, kita bangsa kafir tidak layak untuk melayani Tuhan. Karena Dia mau mati di kayu salib, kita boleh dilibatkan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini sukacita Sorga dari Korban Kristus.

 

Ada 3 macam sukacita sorga. Kalau kita melayani, ini kita dapatkan.

1.      Matius 6:25-26

6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

 

Burung-burung tidak menabur dan tidak menuai tetapi dipelihara Tuhan. Kita yang aktif di ladang Tuhan menabur dan menuai masakan tidak dipelihara. Jadi ini sukacita yang pertama, sukacita karena tidak ada lagi kekuatiran. Kita yakin bahwa kita lebih dari burung. Burung tidak menabur dan menuai tetap dipelihara Tuhan, masa kita yang menabur dan menuai tidak dipelihara Tuhan. Kita pasti dipelihara!

 

Melayani Tuhan itu tidak usah kuatir. Menabur saja, menuai saja, bersaksi segala kekurangan kita yang sudah disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar. Angkat muka, pandang ladang Tuhan, perhatikan pelayanan, utamakan pelayanan, tidak ada lagi kekuatiran. Kita yakin oleh kebajikan kemurahan Tuhan kita pasti dipelihara Tuhan. Tuhan memelihara kehidupan kita bukan cuma sekarang tetapi juga masa depan, sampai nanti di zaman antikristus kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan.

 

2.      Lukas 10:17-19

10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."

10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

 

Sukacita karena ada wibawa dari Tuhan untuk mengalahkan trio setan. Kebajikan kemurahan Tuhan yang memberikan kemenangan kepada kita. Dalam Mazmur 23 Daud katakan kebajikan dan kemurahanmu mengikuti aku sepanjang masa, gada dan tongkatmu itulah yang menghibur aku. Gada dan tongkat itu berarti ada kemenangan. Trio setan itu sumbernya letih lesu, beban berat, susah payah. Coba kalau melayani ada kalajengking, ada pencobaan, tetapi kita menang, trio setan dikalahkan oleh kebajikan dan kemurahan Tuhan, ada sukacita! Itu sukacita karena ada wibawa dari Tuhan.

 

Jadi kalau kita aktif di ladang Tuhan, Tuhan kasihkan kita wibawa. Tidak usah cari-cari wibawa di dunia. Sekarang orang cari wibawa dengan sekolah tinggi-tinggi, pendeta ada minimal gelarnya supaya ada wibawa, itu belum tentu menang. Tetapi kalau kita melayani sungguh-sungguh dalam kegerakan penyucian, tidak usah cari wibawa, Tuhan kasih wibawa untuk menang, kita pasti menang. Petrus tidak terpelajar, menghadapi orang-orang di mahkamah agama membuat orang lain heran, koq bisa dia memberi jawaban seperti itu. Dan dia dipakai Tuhan di Yerusalem.

 

3.      Lukas 10:20

10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

 

Sukacita karena nama kita terdaftar di sorga, sama dengan sukacita karena tidak ada lagi dosa. Dosa ini membuat nama kita terhapus di sorga. Ini sukacita karena sudah disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kebajikan kemurahan Tuhan yang mampu melakukan itu semua bagi kita. Ini upah dalam pelayanan sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, memiliki Yesus dan dimiliki oleh Yesus. Papa selalu bilang sigaraning nyowo. Semoga kita bisa mengerti.

 

Lalu mungkin kita bertanya “kenapa saya melayani tetapi dukacita, katanya sukacita sorga?”. Misalnya sakit, ditinggal pergi orang terkasih, merosot secara ekonomi dan lain sebagainya. Mengapa mengalami dukacita padahal sudah melayani Tuhan? Biar kita perhatikan baik-baik supaya kita tidak kecewa dan tinggalkan Yesus. Ada perbedaan antara dukacita orang dunia dengan dukacita dalam kita melayani. Dukacita orang dunia adalah dukacita yang terus bertambah sampai akhirnya kecewa, putus asa, bahkan berbuat dosa. Karena sulit ekonomi sehingga bunuh isteri, bunuh anak dan bunuh diri, itu dukacita orang dunia. Tetapi dukacita dalam pelayanan itu seperti ibu hamil. Kelihatan dukacitanya makin bertambah tetapi nanti menghasilkan anak, sehingga dukacitanya hilang, tidak berbekas lagi.

Yohanes 16:20

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

 

Tuhan sudah bilang jauh-jauh hari, dalam melayani Tuhan bukan happy-happy, ketawa-ketawa tetapi menangis dan meratap. Orang dunia bergembira dan bersorak melihat kita. Ini dukacita dalam pelayanan, nanti berubah menjadi sukacita. Beda dukacita dunia yang sampai berbuat dosa dan binasa.

 

Yohanes 16:21-22

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

 

Ini sukacita yang kekal. Memang dukacita dalam pelayanan itu kelihatan makin bertambah seperti ibu hamil. Sampai nanti puncaknya seperti ibu hamil mau melahirkan. Saya 2 kali dampingi isteri saya mau melahirkan, memang dukacita betul. Apalagi sudah mau proses persalinan. Waktu Noella saya sampai berlutut, tidak peduli orang lihat, sampai akhirnya lahir. Begitu juga waktu Lily lahir berdoa terus. Tetapi begitu lahir, sukacita yang tidak terkatakan.

 

Kenapa Tuhan izinkan ada dukacita? Tuhan tunggu supaya kita mengeluh, mengerang kepada Tuhan. Tuhan tunggu suara penyembahan dari kita. Kalau enak, aman-aman semua, tidak ada penyembahan. Diizinkan semua dalam keadaan sengsara. Ditekan dari sisi yang satu, dari depan, belakang, atas, bawah, dihimpit semua dalam penderitaan sampai kita hanya menyembah Tuhan. Saat tidak mampu, tinggal mengeluh, mengerang, berserah kepada Tuhan, menyembah dengan perkataan haleluya.

Wahyu 12:1-2,4

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Dukacita itu koq semakin hebat, semakin bertambah, seperti ibu yang hamil mau melahirkan. Itu puncak dukacita, puncak penderitaan, tetapi itulah waktu Tuhan menolong kita. Di puncak penderitaan sudah tidak mampu lagi, tinggal menyembah Tuhan.

 

Saya ditelpon satu hamba Tuhan, pesan dari om Widjaja tenang saja, kita serahkan pada Tuhan. Tinggal menyembah Tuhan, mau menghadapi dengan kekuatan daging, siapa kita? Orang mau melahirkan menghadapi naga, mau pakai apa menghadapi naga. Tinggal mengeluh mengerang menyembah Tuhan. Itulah dalam melayani ada dukacita tetapi berakhir nanti dengan sukacita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sukacita yang kekal, sukacita yang abadi.

 

Jadi, puncak penderitaan adalah waktu Tuhan untuk menolong kita. Dan saat itu kita mengalami sukacita kekal yang tidak bisa dirampas oleh siapapun, itulah menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau sudah menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak bisa diganggu oleh siapapun. Itulah sukacita yang akan kita alami. Kebajikan, kemurahan Tuhan yang menolong kita dan memberikan sukacita sorga kepada kita. Sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman dalam melayani Tuhan, tetapi kita percaya, kita tidak ditinggalkan Tuhan, ada kebajikan kemurahan Tuhan yang menyertai kita dan memberikan sukacita sorga kepada kita.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar