20211113

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Sabtu 13 November 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Dengan doa puasa kita mau merobek daging kita supaya hidup Yesus semakin nyata di dalam kehidupan kita sekalian. Terutama yang menjadi pokok doa kita sepanjang hari ini adalah tentang organisasi kita. Memang bukan organisasi yang menyelamatkan tetapi kita bernaung di bawah organisasi supaya legal di hadapan pemerintah. Kerinduan hati pendahulu yang mendirikan organisasi ini supaya ada kebebasan memberitakan Firman pengajaran yang benar, tidak terikat dengan aturan-aturan sendiri. Bapak Pdt. In Yuwono mengatakan jangan ada ambisi dan arbitrase, ancam mengancam. Sekarang bukan cuma ancam mengancam tetapi sampai sudah pecat memecat. Kita berdoa supaya organisasi kita kembali seperti kerinduan para pendahulu. Itu adalah amanat dari para pendahulu supaya pertahankan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga berdasarkan Firman pengajaran yang benar sehingga sistem otonom tidak diganggu, soal pelayanan tidak diusik, tidak diganggu dengan aturan-aturan yang ada yang hanya mengekang pergerakan Firman pengajaran. Sampai akhirnya nanti bukan hanya mengekang tetapi membunuh Firman pengajaran yang benar. Di luar merknya Tabernakel tetapi di dalamnya sudah bukan lagi apa yang menjadi kehendak dari Tuhan.

 

Ini kita doakan dan kita perangi, roh-roh orang yang menunggangi orang-orang yang sudah haus kekuasaan dan kedudukan sehingga tidak melihat lagi kemurnian Firman. Pokoknya kalau berseberangan dengan mereka, di pecat. Dan yakin Tuhan pasti membela. Saya dengar pesan dari Pdt. Pong Dongalemba, kalau dalam organisasi sudah pecat memecat nanti pecat dirinya sendiri, nanti Tuhan yang pecat. Kalau kembali ke ajaran dasar yang dipecat itu adalah orang yang berzinah dan mengajarkan ajaran yang lain. Kalau dipraktekan seperti itu, mereka yang harus keluar, bukan kita yang mempertahankan kemurnian Firman pengajaran. Saya sampaikan ini untuk menjadi pokok doa kita bersama. Kalau ada yang meneror lewat telpon atau bicara langsung, percaya saja kepada gembala, jangan percaya omongan di luar itu. Yakinlah saya sebagai gembala tidak akan menjerumuskan kita ke lubang tetapi membawa kita untuk bisa bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Sudah menjadi ketetapan di hati saya dalam setiap ibadah doa puasa dan doa semalaman kita bicara tentang Tabernakel.

Keluaran 25:3-7

25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;

25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,

25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

 

Ada 16 jenis bahan pembangunan Tabernakel dibagi 5 bagian:

1.      Logam yang terdiri dari emas, perak dan tembaga. Emas itu kasih yang sempurna, perak itu pengharapan, tembaga itu iman. Ini untuk kerangka Tabernakel. Jadi supaya kita memiliki rohani yang kuat, kita harus memiliki, iman, pengharapan dan kasih.

 

2.      Tumbuh-tumbuhan, terdiri dari kain-kain atau benang, kemudian kayu penaga, minyak zaitun dan rempah-rempah. Bicara tumbuhan atau kayu itu menunjuk kedagingan kita. Jangan turuti kedagingan kita, justru harus dimatikan. Itu bagaikan kita membawa persembahan untuk pembangunan Tabernakel. Kalau daging dipertahankan maka tubuh Kristus atau Tabernakel rohani tidak terbangun, kita tidak terbangun. Harus diserahkan, harus dimatikan, dirobek. Doa puasa mempercepat proses untuk mematikan daging.

 

3.      Binatang, terdiri dari bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah dan kulit lumba-lumba atau yang disebut mina gajah. Ini yang akan kita bicarakan.

 

4.      Batu-batuan terdiri dari permata Krisopras dan permata tatahan.

 

5.      Kerang-kerangan yang digunakan sebagai perwarna.

 

Tentu kalau mau diambil bulu dan kulitnya, hewan itu harus disembelih. Bahan-bahan ini untuk membuat tudung yang menudungi ruangan suci dan ruangan maha suci. 3 lapis tudung yang di atas itu berbicara perlindungan dan pembelaan dari Allah Tritunggal. Kalau tudung Tabernakel yang kelihatan dari dalam itu menunjuk gembala di bumi yang menaikan doa penyahutan kepada Tuhan. Jadi jangan takut, sekalipun tekanan dari organisasi sangat luar biasa, tetapi ada Tuhan yang melindungi, Tuhan yang membela.

Mazmur 91:14

91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

 

Ø  Tudung bulu kambing menunjukan perlindungan dari Allah Roh Kudus.

Ø  Tudung domba jantan yang diwarnai merah menunjukan perlindungan dari Yesus Anak Allah.

Ø  Tudung kulit lumba-lumba menunjuk perlindungan dari Allah Bapa.

 

Jadi lengkap perlindungan kita, Allah Roh Kudus, Anak Allah dan Allah Bapa melindungi kita. Jadi sekalipun diancam ini itu saya tenang-tenang saja, kita berserah kepada Tuhan. Nanti lihat siapa yang Tuhan bela. Tentu yang mau berserah sungguh-sungguh melayani Tuhan dalam pengajaran dan tahbisan yang benar. Tuhan tidak akan menutup mata, Tuhan pasti membela.

3 binatang tadi adalah binatang yang menyusui. Jadi 3 tudung menunjukan perlindungan Tuhan itu seperti perlindungan ibu kepada bayinya. Yang penting kita mau menempatkan diri sebagai bayi yang baru lahir maka kita mendapat perlindungan.

Yesaya 66:10-13; 49:14

66:10 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!

66:11 supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas.

66:12 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.

66:13 Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

 

Kadang kita berpikir seperti itu “susah sekali Tuhan, tidak ada pertolongan. Apakah Engkau meninggalkan aku? Tidak!

Yesaya 49:15-16

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Kita ada di tangan Tuhan, di mata Tuhan, di hati Tuhan, di rencana Tuhan. Jadi jangan takut, perlindungan Tuhan seperti perlindungan ibu terhadap bayinya. Lalu bagaimana supaya kita mendapat perlindungan seperti ibu terhadap bayinya? Ayo bertekun di dalam penggembalaan. Mempersembahkan semua itu sama dengan menyerahkan hidup kita untuk digembalakan oleh Tuhan maka pasti ada perlindungan, ada pembelaan. Masuk ruangan suci ada tudung, kalau di luar tidak ada. Kalau di halaman hanya kena hujan panas, pagar ada tetapi tudung tidak ada. Tetapi kalau kita masuk ruangan suci, jaminan ada, betul-betul ada perlindungan dan pembelaan dari Tuhan. Mari kita tergembala sungguh-sungguh.

 

Bagaimana tanda orang tergembala? Seperti bayi menyusu. Jadi tanda orang tergembala seperti bayi yang selalu rindu air susu ibu.

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Bayi kalau sudah lapar dan sudah haus biar dikasih uang segepok dia tidak mau, yang dia mau air susu ibu. Ibu menunjukan gembala, air susu yang murni dan rohani ini menunjukan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Di mana letak kebenarannya? Disebut murni, artinya tidak campur-campur. Berarti tertulis dalam Alkitab, diilhamkan Tuhan atau dibukakan rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Dan diberitakan dengan maksud yang murni. Jangan karena tidak senang pada jemaat sampai dia tembak. Tidak murni lagi, biar ada ayatnya tetapi hanya untuk menembak-nembak. Harus dengan maksud murni yaitu bagaimana mengarahkan sidang jemaat untuk siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Ini tanggung jawab kami gembala, siapkan air susu yang murni. Tidak dicampur pengetahuan, lawak-lawak, ilustrasi atau filsafat dunia. Mungkin terdengar sedap didengar, bagus, tersusun rapi kata-katanya, tetapi kalau sudah dicampur pengetahuan, campur filsafat dunia, Alkitab mengatakan itu adalah perkataan kosong, omongan kosong yang tidak suci. Bagaimana mau membawa jemaat menjadi mempelai kalau yang disajikan itu omongan kosong yang tidak suci.

I Timotius 6:20

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

 

Itu sebabnya kenapa kami tidak langsung mendirikan organisasi baru saja, sebab mempertahankan amanat yang dipercayakan pendahulu kepada kami.

 

I Timotius 6:21

6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

 

Jadi, kalau sudah mengajarkan yang seperti itu berarti menyimpang dari iman, gugur dari iman. Bagus kelihatannya, indah kata-katanya tetapi tidak punya kuasa menyucikan, malah membuat gereja menyimpang sampai gugur dari iman. Itu hanya omongan kosong yang tidak suci.

 

Firman Tuhan itu sekalipun sederhana, kalau berasal dari ayat-ayat Alkitab dan dibuka rahasianya oleh Tuhan maka sangat berkuasa untuk menyucikan. Kata perwira itu kepada Yesus “katakan saja sepatah kata maka hambaku pasti sembuh”. Sepatah kata saja berkuasa menyucikan dan memberi kemenangan atas setan tritunggal.

 

Disebut rohani artinya dalam urapan Roh Kudus sehingga tidak bisa dibatasi oleh apapun.

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Tidak bisa dibatasi oleh waktu, kepandaian serta situasi dan kondisi. Jadi kalau digabungkan air susu yang murni dan rohani, itulah Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan teratur, dengan setia, dengan berkesinambungan. Seperti air susu rasanya sama diberikan oleh seorang ibu kepada bayinya, tidak ganti-ganti ibu. Bahaya kalau ganti-ganti ibu.

 

Kegunaan Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

1.      Filipi 3:1b-3

3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

 

Firman penggembalaan itu memberikan kepastian dan keteguhan iman sehingga kita pasti tidak mungkin disesatkan. Bayi kalau terbiasa susu ibu, diberikan susu formula dia tolak. Sama-sama putih, sama-sama susu tetapi dia tahu mana yang eksklusif mana buatan pabrik. Begitu juga kita tahu mana Firman pengajaran yang benar, mana yang palsu, tidak gampang disesatkan.

 

Yesus sampai mencela murid-muridNya karena hati mereka degil, tidak percaya. 4 kali Yesus mengulangi “Aku akan ditangkap, dibunuh, 3 hari kemudian bangkit”. Itu sudah diulang-ulang masih juga tidak percaya. Apalagi kalau cuma sambil lalu disampaikan dan tidak diulang.  

 

2.      Menyucikan kita terutama dari 5 dosa

I Petrus 2:1

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

 

Firman pengajaran itu menyucikan mulai dari 5 dosa. Kalau diibaratkan pohon kejahatan itu akar dosa.

I Timotius 6:10

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Akar dosa itulah cinta uang, terikat akan uang sampai memburu uang dengan berbagai macam cara, sampai menyimpang cari iman. Bukan uangnya yang salah, tetapi kalau hati terikat akan uang itu yang salah. Kita butuh uang tetapi tidak terikat. Silahkan bekerja cari uang. Bekerja untuk apa? Kerja juga untuk dapat uang. Tetapi bukan untuk terikat. Sebab kalau sudah terikat akan uang itu nanti berakar kejahatan. Kalau sudah ada akar dosa maka Firman tidak bisa berakar, iman tidak akan mengakar. Yudas 3,5 tahun ikut Yesus, karena di hatinya ada akar dosa maka Firman tidak mengakar, iman tidak ada. Tuhan tolong kita jangan seperti itu. Akar ini harus dicabut sebab kalau tidak dicabut nanti pohonnya tumbuh.

 

Tipu muslihat, kemunafikan dan kedengkian itu pohon dosa yang nanti akan berbuah. Buahnya itu fitnah, yang salah dibilang benar, yang benar dibilang salah. Sampai hamba Tuhan yang mempertahankan kebenaran malah dibilang salah. Kami yang mempertahankan kemurnian Firman pengajaran malah dibilang pemberontak. Kalau mau berdebat gampang saja tetapi buat apa. Tinggal tunjukan anggaran dasar yang lama, yang harus dipecat siapa. Inilah dunia sudah terbalik semuanya, yang benar dibilang salah. Kalau kita yang benar dibilang salah dan kita tidak bereaksi serta tidak membalas maka orang yang memfitnah itu berhadapan dengan Tuhan.

 

Selain 5 dosa ini, Firman penggembalaan juga menyucikan dari dosa keinginan.

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Baru  keinginan, belum dikatakan, belum diperbuat. Tetapi kalau itu tidak disucikan, maka itu matikan keinginan akan Firman! Kalau ada dosa keinginan pasti tidak ingin Firman. Ada datang ibadah tetapi tidak ingin Firman, hanya sekedar datang. Jadi akar dosa, pohon dosa, buah dosa, keinginan akan dosa, semua disucikan. Ini dahsyatnya Firman pengajaran.

 

3.      Menumbuhkan rohani

I Petrus 2:3-5,9-10

2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Firman itu menumbuhkan rohani kita. Apa tanda bertumbuh? Kalau bayi sudah bertumbuh dia sudah tahu beraktivitas. Berarti kalau rohani kita bertumbuh kita sudah mulai aktif bekerja melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sekarang kita periksa, sudah melayani dalam bidang paduan suara, grup koor, musik, pimpin pujian, kolekte, bersihkan gereja dan terutama menjadi tim doa. Pelayanan kita sudah benar atau belum benar? Pelayanan yang benar adalah seperti ibu yang menyusui anaknya. Kita belajar dari ibu Musa menyusui Musa. Ini sama dengan dalam sistem penggembalaan. Ibu itu gembala, air susu itu Firman penggembalaan dan anak itu jemaat.

a)      Tidak ada kekuatiran dan ketakutan tentang apapun juga bahkan tentang nyawa, hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan. Waktu Musa lahir, Firaun memberi perintah setiap anak laki-laki orang Ibrani harus dibunuh, lempar di air. Musa lahir sementara peraturan itu sedang berlaku. Sebagai ibu ada perasaan waswas menyusui anaknya, ada perasaan takut, kuatir, kalau ketahuan anaknya dibunuh, ibunya juga dibunuh. Akhirnya karena dia tidak bisa menyembunyikan lagi bayinya, ibu Musa membuat peti dari papirus, meletakan bayi Musa di situ dan dihayutkan di sungai Nil. Kemudian didapatkan dayang-dayang puteri Firaun. Seharusnya bayi Musa dibunuh, tetapi tergerak hati puteri Firaun oleh belas kasihan. Dia mencari inang penyusu. Memang waktu itu kakak Musa mengikuti ke mana keranjang itu hanyut. Dia ada di situ dan langsung datang pada puteri Firaun “akanku carikankah inang penyusu untuk menyusui bayi ini?” maka dipanggillah ibunya. Sudah tidak ada rasa kuatir dan takut. Betapa senang dia bisa menyusui anaknya sendiri.

 

Ini tanda pertama, tidak ada lagi ketakutan dan kekuatiran tentang apapun juga, bahkan tentang nyawa, tetapi dengan penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Tidak ada takut sakit atau apapun. Secara medis jam tidur itu 7 sampai 8 jam. Tidur saya sudah tidak cukup lagi, secara medis seharusnya saya sakit. Tetapi saya tidak takut, saya melayani Tuhan, saya bukan bergadang karena perkara yang lain. Saya melayani, Tuhan pasti tolong. Sempat hari senin waktu pulang, kepala sudah mau pecah. Hari selasa saya sudah berniat mau tutup doa pagi, mau istirahat. Tetapi ingat tugas pelayanan kepercayaan Tuhan dan saya minta kekuatan dari Tuhan, sembuh! Saya melayani pemakaman dan sorenya melayani ke Diora.

 

b)      Tanpa pamrih. Ibu Musa biar tidak dibayar pasti dia mau, kan menyusui anaknya sendiri. Ada ibu di sini menyusui anaknya lalu minta bayar sama suaminya atau keluarganya? Tidak adakan! Ini melayani tanpa pamrih tetapi dengan pengabdian kepada Tuhan.

I Petrus 5:2

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

 

Dalam penggembalaan tidak ada sistem gaji. Kalau sudah pakai sistem gaji itu bukan pengabdian, itu namanya profesi. Kalau orang sudah profesional gajinya tinggi. Kalau banyak keahliannya gajinya besar. Melayani dengan pengabdian diri, tidak mencari apa-apa, tidak mencari sesuatu. Berapa saya mau dibayar, main musik berapa, pimpin pujian berapa. Sampai orang Israel, tutup pintu Bait Allah saja minta bayar. Kita bisa melayani hanya karena kemurahan belas kasih Tuhan. Sebenarnya kita tidak layak melayani, bangsa kafir tidak boleh jadi imam dan raja, yang boleh jadi imam hanya bangsa Israel. Lewat jalur keturunan tidak boleh, maka Tuhan buka jalur kemurahan lewat Korban Kristus. Masa mau minta bayar lagi! So dapa kemurahan lalu minta bayar lagi, ee dodo ee.

 

Kita pikir saja, kalau di dunia untuk jadi song leader harus yang suaranya bagus. Tetapi dalam pelayanan kita, yang penting kesucian dan penyerahannya. Biar suaranya 2,5 bisa jadi pimpinan pujian. Main musik kalau di dunia itu harus yang skill nya mantap, kita ini apa! Kita bisa melayani karena kemurahan, tetapi jangan dijadikan murahan. Kalau ada yang menyanyi masakan saya mau stop karena suaranya dibawa standar, tidak! Silahkan menyanyi melayani Tuhan, inilah sistem kemurahan karena Korban Kristus. Tidak ada pecat-pecat. Kalau mau pecat orang pasti pecat diri sendiri karena dirinya sendiri pasti banyak kekurangan.

 

Kalau melayani kemudian dapat berkat jasmani itu kelimpahan. Tetapi bukan itu yang dicari. Bukan malah pendeta yang tanya jemaat “saya lihat tadi dari pinggir jalan pepayamu sudah kuning-kuning, kenapa belum ada muncul di pastori!”. Jadi kalau kita sudah melayani dengan pengabdian diri, tidak usah pusing tentang hak dan upah, itu sudah Tuhan jamin.

 

c)      I Petrus 5:3

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

Menjadi teladan artinya harus menjadi suatu terang kesaksian. Semua pelayanan yang kita kerjakan harus menjadi terang kesaksian. Main musik jadi terang kesaksian, khotbah jadi terang kesaksian, bawa kolekte jadi terang kesaksian, semua jadi terang kesaksian apapun pelayanan yang kita kerjakan. Banyak teladan dalam pelayanan, teladan iman, teladan keubahan hidup, teladan kasih dan sebagainya. Seperti kepada Timotius, rasul Paulus berkata jadilah teladan dalam iman, tingkah laku, kesaksian, kesetiaan dan seterusnya. Sampai menjadi terang kesaksian.

 

Kalau kita menjadi kehidupan yang tergembala dan melayani Tuhan dengan benar maka posisi kita:

I Petrus 5:4-6

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Posisi kita ada di bawah tangan Tuhan yang kuat, tangan belas kasihan yang mengandung kuasa kebangkitan. Yesus memegang tangan anak umur 12 tahun yang sudah mati, dia bisa hidup. Yesus memegang usungan anak muda dari Nain yang mati, dia jadi hidup. Jadi tangan belas kasihan Tuhan itu mengandung kuasa kebangkitan. Hasilnya kalau kita berada di bawah tangan Tuhan yang kuat.

1.      Lukas 7:12-15

7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.

7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"

7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"

7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.

 

Ada 2 rombongan di sini, yang pertama rombongan Yesus mau masuk ke kota Nain. Rombongan kedua adalah rombongan anak tunggal dari seorang janda tetapi mati, mau keluar dari kota Nain. Nain artinya tempat penggembalaan, tempat yang indah, rumput hijau. Jadikanlah penggembalaan itu sebagai tempat yang indah. Begitu kita keluar dari penggembalaan, matilah kita. Tetapi Yesus mencegah dan menyentuhnya.

 

Jadi, hasil pertama tangan belas kasihan Tuhan membangkitkan apa yang sudah mati. Baik secara jasmani, anak tunggal seorang janda, jadi ini adalah tulang punggung, yang diharapkan, mungkin apa yang kita harapkan sudah mati, tidak bisa diharapkan lagi. Orang tua mungkin mengharapkan anaknya bisa meningkatkan ekonomi keluarganya, eh ternyata anaknya tidak bisa diharapkan, tidak dengar-dengaran, malah menghancurkan. Mari, Tuhan mampu memulihkan asalkan kita ada di dalam penggembalaan, jangan di luar. Dalam penggembalaan ada tangan belas kasih Tuhan mampu memulihkan, yang sudah mati dibangkitkan.

 

Secara rohani mungkin sudah mati, sudah terjerumus dalam dosa sampai puncaknya dosa, sudah menikmati berbuat dosa. Tetapi kalau masih ada dalam penggembalaan, masih mendengar Firman, masih ada kesempatan untuk ditolong, dibangkitkan dan dipulihkan oleh Tuhan. Jadi jangan diusir kalau orang berdosa datang beribadah, datang dengar Firman, justru itu yang mau ditolong. Selagi orang itu masih mau datang beribadah, mau mendengar Firman, masih ada harapan untuk dipulihkan. Kecuali dia sudah mati rohani lalu berada di luar penggembalaan, itu tinggal menunggu kematian kedua di neraka.

 

2.      I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Tangan belas kasih Tuhan mengangkat dan meninggikan kita pada waktunya. Tunggu waktunya Tuhan, nanti kita diangkat pada waktunya. Secara jasmani yang sudah merosot dan gagal diangkat. Secara rohani juga ditinggikan dan diangkat, artinya semakin disucikan, dibaharui, semakin dipakai Tuhan. Sampai nanti kita disempurnakan, kita diangkat ke awan-awan dan dikenakan kepada kita mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Tuhan berikan itu kepada kita supaya kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

I Petrus 5:4

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

Sudah tersedia mahkota itu untuk kita, asalkan kita tidak layu dalam penggembalaan maka mahkota itu akan Tuhan berikan kepada kita sekalian. Ayo mantapkan diri tergembala dengan sungguh-sungguh, masuk kandang penggembalaan, kita dapatkan semua di situ. Ada tangan Tuhan diulurkan dengan kuasa kebangkitannya, membangkitkan apa yang sudah mati, mengangkat dari segala ketenggelaman dan kemerosotan, sampai mengangkat kita di awan-awan berjumpa dengan Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Ayo sesi kedua ini kita bergumul supaya mantap tergembala.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar