20211106

Kebaktian Doa, Sabtu 6 November 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 9:21-23,31-33

9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

9:23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

9:31 Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.

9:32 Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.

9:33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."

 

Ada 3 kelompok di sini:

1.      Orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang berani bersaksi tentang kebenaran.

2.      Orang tua dari orang buta yang sudah melihat, ini menunjukan orang yang tahu kebenaran tetapi takut untuk mengakuinya.

3.      Orang Farisi dan orang Yahudi, ini menunjuk orang yang tidak percaya dan menolak kebenaran.

 

Kita masih mempelajari kelompok pertama, orang buta yang sudah melihat adalah orang yang berani bersaksi tentang kebenaran. Kebenaran apa yang harus kita saksikan?

1.      Dulu buta sekarang melihat. Itu menunjukan penyucian dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Firman pengajaran yang benar.

2.      Yesus adalah nabi. Nabi ada hubungannya dengan nubuatan dan nubuatan yang terbesar dalam Alkitab adalah pesta nikah Anak Domba Allah. Jadi kebenaran yang harus kita saksikan adalah nikah yang benar.

3.      Yesus datang dari Allah.

 

Kita akan mempelajari poin yang ketiga. Yesus datang dari Allah berkaitan dengan tahbisan yang benar.

Yohanes 7:28-29

7:28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.

7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."

 

Ini bicara tentang pengutusan, tentang tahbisan. Jadi, pelayanan kita harus dalam tahbisan yang benar untuk menjadi kesaksian bagi sesama. Apapun pelayanan yang kita kerjakan dalam bidang apapun harus merupakan suatu kesaksian. Makanya tahbisannya harus benar, bagaimana kita mau melayani menjadi kesaksian kalau tahbisan kita tidak benar, tidak sesuai Firman. Kita sudah mempelajari apa itu tahbisan yang benar, dikhususkan, disucikan, diangkat dan membaktikan diri kepada Tuhan.

 

Sore ini kita akan mempelajari ada 3 bagian dasar tahbisan.

Keluaran 29:1-9

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

29:2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.

29:3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

29:4 Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.

29:5 Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;

29:6 kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu.

29:7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

29:8 Kausuruhlah anak-anaknya mendekat dan kaukenakanlah kemeja-kemeja itu kepada mereka.

29:9 Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.

 

1.      Korban binatang atau darah. Terdiri dari 3 macam:

a)      Lembu jantan muda sebagai korban pendamaian atau penghapus dosa. Dulu dalam bentuk hurufiah, Harun dan anak-anaknya mempersiapkan lembu jantan muda. Untuk kita tidak perlu lagi karena semua korban ini sudah digenapkan oleh Korban Kristus. Sekarang kita dalam pengertian yang rohani. Artinya bagi kita untuk melayani Tuhan maka kita harus berdamai. Itu sama dengan mengalami kelepasan dari dosa lewat kekuatan darah Yesus. Kalau tidak berdamai berarti kita melayani dengan memikul beban. Mungkin pertama melayani masih mampu, lama-lama tidak mampu, akhirnya pelayanan dilepaskan. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu disebut pelayanan pendamaian, makanya kita harus berdamai.

II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Jadi untuk melayani harus berdamai dulu. Dalam Matius pasal 5 dikatakan kalau engkau mau mempersembahkan korban di atas mezbah lalu teringat sesuatu tentang sesamamu, tinggalkan dulu persembahanmu, berdamai, baru kembali mempersembahkan. Harus berdamai, selesaikan dosa, harus mengalami kelepasan dari dosa.

 

b)      Domba jantan pertama sebagai korban penyerahan diri. Artinya dalam melayani Tuhan harus dengan penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Apa prakteknya? Menyerah pada kehendak Tuhan, sama dengan taat dengar-dengaran pada Firman. Pelayanan hebat, tetapi kalau tidak taat Tuhan katakan pembuat kejahatan. Biar sudah mengusir setan demi nama Tuhan, mengadakan mujizat demi nama Tuhan, bernubuat demi nama Tuhan, kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak taat, Tuhan bilang enyahlah, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Ayo kita melayani dengan penyerahan diri sepenuh, dengan ketaatan pada Firman Tuhan apapun resikonya, sekalipun tidak sesuai dengan kehendak kita. Teladan yang sempurna adalah Yesus.

Filipi 2:7-8

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Kadangkala ketika melayani, daging ini yang banyak bersuara. Ini yang harus kita matikan dengan ketaatan sampai daging tidak bersuara lagi, oh capek, terlalu sibuk dan lain sebagainya. Itu dimatikan dan menyerah sepenuh pada kehendak Tuhan. Lakukan Firman Tuhan sekalipun tidak sesuai kehendak kita. Kehendak kita istirahat, tetapi kehendak Tuhan layani! Dari ladang kehendak kita istirahat, tetapi Tuhan katakan beri Aku makan dan minum. Mari kita melayani Tuhan dengan pendamaian dan penyerahan.

 

c)      Domba jantan kedua sebagai korban tahbisan. Jadi kalau hati sudah damai, kemudian bisa taat, maka pasti ditahbiskan oleh Tuhan untuk dipakai oleh Tuhan. Bukan merasa dipakai tetapi memang dipakai oleh Tuhan. Banyak orang merasa dipakai tetapi tidak damai, tidak taat. Yang betul-betul dipakai Tuhan, dia damai dan taat.

 

Mungkin berkata “saya sudah dipakai” puji Tuhan. Lewat kesaksian kita jiwa-jiwa dimenangkan dan dibawa kepada Tuhan. Lewat pelayanan kita jiwa-jiwa ditolong oleh Tuhan. Sekarang sesudah dipakai Tuhan, harus dijaga 2 hal.

1)      Jangan jual mahal, jangan suka meraju. Kadang sudah dipakai, begitu tersinggung sedikit sudah meraju. Jangan! Kita ini melayani Tuhan karena kemurahan Tuhan. Kita ini tidak ada artinya, tidak ada harganya, tetapi oleh kemurahan Tuhan kita berharga dan bisa dipakai Tuhan. Kalau jual mahal bisa diganti orang lain. Tuhan itu tidak pernah kekurangan orang dan Tuhan tidak rugi, kalau ada yang tidak mau melayani bisa Tuhan ganti orang lain. Dan yang dikuatirkan kalau sudah digantikan orang lain,  kita tidak bisa kembali melayani,  tidak ada kesempatan lagi melayani Tuhan. Seperti Yudas, begitu dia menjual Yesus, dia menggantung diri maka dia diganti dengan Matias. Yudas tidak ada kesempatan lagi untuk melayani. Dalam Perjanjian Lama ada Esau, Esau punya jubah yang indah, itu menunjukan jabatan, dia tinggalkan, dia jual mahal. Dia lepas di rumah lalu diambil oleh Yakub, maka Yakub yang mendapat berkat sulung.

 

Jadi jangan jual mahal “saya sudah dipakai Tuhan, kalau saya tidak melayani saya mau lihat itu gereja jadi apa!”. Jangan berkata “kalau bukan saya” itu jual mahal namanya. Tuhan tolong kita, semoga kita bisa mengerti.

 

2)      Jangan sombong, jangan minder. Sombong itu jatuh, minder juga jatuh.

 

2.      Korban makanan

Terdiri dari 3 macam:

a)      Roti tidak beragi.

Roti menunjukan Firman, tidak beragi berarti murni. Jadi roti tidak beragi menunjuk Firman pengajaran yang murni. Supaya tetap dipakai oleh Tuhan maka kita harus bertekun dengan Firman pengajaran yang murni. Jangan campur-campur, kalau ajarannya sudah campur, nanti pelayanan dan tahbisannya tidak benar, akhirnya nanti melepaskan pelayanan.

 

Mengapa pengajaran harus benar dan murni? Kalau ajarannya benar dan murni, maka pelayanan kita pasti benar dan murni. Murni ini bagaimana? Hanya untuk menyenangkan Tuhan, tidak ada pamrih, tidak ada maksud-maksud yang lain. Bukan untuk dipuji, dihormat dan lain sebagainya. Kalau manusia hina yah tidak apa-apa, yang penting kita menyenangkan Tuhan. Tuhan menghormati pelayanNya yang sungguh-sungguh. Jadi tidak usah cari hormat dari manusia, nanti Tuhan yang hormati.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Ajarannya harus benar dan murni. Ini penting, sudah melayani jangan sampai tercemar dengan ajaran yang ada raginya, ajaran campur. Harus ajaran benar dan murni, sehingga pelayanan kita benar dan murni untuk menyenangkan Tuhan, tidak ada maksud-maksud yang lain.

 

b)      Roti bundar tidak beragi. Bundar itu tidak ada ujung pangkalnya, menunjukan kasih. Artinya Firman yang kita praktekkan menimbulkan kasih. Bersekutu dengan roti tidak beragi artinya banyak mendengar Firman pengajaran yang benar dan murni. Kemudian kita praktekkan sehingga menimbulkan kasih.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

I Yohanes 5:2-3

5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Taat ini praktek Firman, dengan kita praktek Firman menimbulkan kasih. Kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan sehingga bisa melayani sesama dengan sungguh-sungguh karena ada kasih persaudaraan. Mungkin si A butuh pelayanan, kita lakukan pelayanan dengan sungguh-sungguh, baik doakan, besuk, kunjungan dan sebagainya. Kalau sudah bisa mengasihi sesama pasti bisa mengasihi Tuhan lebih dari segalanya. Dua hal ini tidak bisa dipisah. Kalau kita katakan kita mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi sesama, kita penipu dan pendusta. Kita katakan kita mengasihi sesama tetapi tidak mengasihi Tuhan, itu pendusta juga.

 

Kasih ini yang merupakan motor penggerak bagi kita dalam melayani Tuhan sehingga tidak akan mudah terhalang. Dalam surat Roma dikatakan apa yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, penindasan, ketelanjangan, kelaparan, tidak bisa memisahkan kita dari kasih Kristus. Dalam situasi kondisi apapun tetap bisa melayani Tuhan. Orang sakit, bisa melayani Tuhan. Saya pengalaman sakit tetapi oleh kekuatan kasih Tuhan bisa tetap khotbah. Kalau dipikir kalau sakit bagaimana mungkin pergi melayani di Diora dengan naik motor lagi. Pulangnya malam, bisa karena kasih Tuhan. Pengalaman waktu masih kontrak, melayani di Tonusu dalam keadaan sakit. Sampai setelah khotbah saya tidak lagi salaman dengan jemaat, keluar langsung muntah-muntah, tetapi bisa melayani Tuhan dalam situasi kondisi apapun. Bahkan pelayanan kita kekal karena kasih itu kekal, kasih tidak berkesudahan.

I Korintus 13:13

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 

Kalau kasih Allah menjadi motor penggerak pelayanan kita maka pelayanan kita pasti kekal sampai di Yerusalem Baru tetap melayani Tuhan. Tidak ada istilah pensiun. Apalagi biasanya kelihatan seperti rendah hati “saya mau berhenti dulu, mau instropeksi diri, saya mau merenung dulu, memperbaiki diri. Saya berhenti dulu satu tahun, satu bulan”. Pas satu bulan dia berhenti Tuhan datang! Yah koq cepat datang, saya kan baru berhenti 1 bulan. Tuhan bilang siapa suruh berhenti! Tetapi dulukan saya sudah melayani. Tuhan katakan “berbahagialah yang didapati tuannya melayani waktu tuannya datang”. Bukan berbahagialah yang didapati istirahat waktu tuannya datang. Yang berhenti itu pasti ketinggalan!

 

Ayo aktif melayani Tuhan. Sekarang mungkin belum bisa paduan suara karena kondisi seperti ini. Ayo semua jadi pendoa syafaat, jadi tim doa. Menghadapi pandemi ini kalau tanpa doa-doa dari sidang jemaat saya tidak mampu. Saya sebagai gembala tanpa doa dari sidang jemaat tidak akan kuat. Ayo semua jadi tim doa, supaya begitu terjadi kegerakan dan jiwa-jiwa banyak dimenangkan, kita tidak ada diluar tetapi kita di dalam karena kita aktif.

 

c)      Roti tipis yang tidak beragi. Artinya Firman yang dipraktekkan menjadi tabiat. Kalau Firman itu kita praktekkan mendarah daging. Tabiat apa? Tipis, yaitu tabiat rendah hati. Ini yang dibutuhkan dari seorang hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, kerendahan hati. Kalau sombong tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Mari kita belajar memiliki karakter rendah hati. Praktekkan Firman maka dengan sendirinya tabiat Yesus yaitu tabiat rendah hati masuk dalam diri kita.

Apa prakteknya rendah hati?

1)      Yehezkiel 20:37

20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

 

Prakteknya mau masuk ke dalam kandang penggembalaan lewat bawah tongkat gembala, artinya mantap tergembala. Bukan melompati tongkat tetapi lewat di bawah tongkat. Di situ sudah kita dapatkan segalanya. Makan ada, minum ada, damai ada.

Mazmur 23:1-3

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

Domba dibaringkan di rumput yang hijau berarti ada makanan. Dibawa pada air yang tenang, berarti ada minuman. Dan ada damai, berbaring di rumput hijau itu damai. Perlindungan juga ada, gembala yang baik itu sampai menyerahkan nyawaNya untuk melindungi domba-dombanya. Itu semua kita dapatkan dalam penggembalaan. Kadang kala kita merasa ah dalam penggembalaan ini tidak dapat apa-apa, rugi saya. Sehingga keluar dari penggembalaan, itu sombong dan dia tidak dapat apa-apa. Yang dia dapat apa? Di luar penggembalaan hanya singa dan serigala menerkam dia. Di dalam penggembalaan sudah aman kita, jangan takut. Yakinlah masa depan Tuhan siapkan yang terbaik, semuanya Tuhan sediakan.

 

Tadi dikatakan dalam penggembalaan kita dihitung, berarti kita betul-betul kepunyaan Tuhan, tidak bisa diganggu-gugat, tidak mungkin dibiarkan terlantar. Kenapa kita mesti ragu! Kaum muda tidak usah takut soal masa depan, pekerjaan, study dan jodoh, yang kita utamakan penggembalaan, mantap tergembala. Semua Tuhan sediakan pada waktunya. Kalau sekarang belum bisa, yang penting kita mantap dulu tergembala, pada waktunya pasti ada.

 

Domba itu kawinnya dengan domba. Sampai jodoh sudah ada Tuhan siapkan. Pertemuan mempelai terjadi di mana? Di tepi sumur penggembalaan. Ishak ketemu Ribka di tepi sumur Lahai-Roi, Musa ketemu dengan Zipora di tepi sumur. Yesus dengan perempuan Samaria ketemu di tepi sumur. Semua ada di dalam penggembalaan, Tuhan menyediakan semuanya.

 

2)      Kemampuan untuk mengaku dosa. Memang dasar pelayanan adalah kesucian, tetapi namanya kita masih tinggal di dunia yang cemar ini, kadang masih jatuh dalam dosa. Praktekkan Firman, ada karakter rendah hati, sehingga ketika jatuh langsung mengaku, jangan lambat-lambat. Seperti Daud, sudah dipakai Tuhan dengan luar biasa, Daud tergembala, tetapi bisa jatuh. 2 kali berbuat dosa yang fatal. Pertama jatuh dengan Betsyeba dan membunuh suaminya. Kedua dia menghitung orang Israel, dia sombong sampai 70.000 mati ditulahi oleh Tuhan, ini fatal! Tetapi begitu jatuh dalam dosa dia segera mengaku. Sampai dia berkata ketika aku berdiam diri tulang-tulang dan sumsumku menjadi kering. Dia mengaku dan dia tulis berbahagia orang yang diampuni pelanggarannya.

Roma 4:7-8

4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

 

Bagaimana bisa diampuni dosanya kalau tidak diakui, akui dulu baru diampuni. Ini rendah hati, kita mohon kepada Tuhan kemampuan untuk mengaku dosa.

 

3)      Kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama, sehingga tidak akan iri kalau melihat orang lain dipakai, apalagi dengki.

Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Dalam nikah utamanya kalau bisa rendah hati dan menganggap yang lain lebih utama maka tidak akan saling menuntut tetapi saling melayani. Hubungan nikah itu adalah hubungan hak dan kewajiban. Lakukan dulu kewajiban kita baru dapat haknya. Seringkali kenapa cekcok dan ribut? Karena kita menuntut hak tetapi tidak melakukan kewajiban, suami menuntut isteri “hei isteri kau harus tunduk kepada saya!”. Sementara dia sebagai suami kewajibannya terhadap isteri dia tidak lakukan. Isteri nuntut suami untuk perhatian dan mengasihi dia, tetapi dia tidak tunduk. Suami sudah kelaparan, isteri cari kutu di tetangga dan bergosip di sana, tidak siapkan makan, tetapi malah menuntut.

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Ayat 4 itu isteri menjadi hak suami, suami menjadi hak isteri. Tetapi ayat 3 yang lebih dahulu ditulis disitu. Penuhi dulu kewajiban terhadap isteri baru bisa mendapatkan hak.

 

3.      Minyak urapan. Artinya harus ada Roh Kudus. Urapan Roh Kudus inilah yang membedakan pelayanan di gereja dengan kegiatan di dunia. Contoh pemain musik, merknya sama dengan di luar sana yang dipakai elekton dan pemain band. Tetapi yang membedakan pelayanan di gereja dengan kegiatan di dunia adalah urapan. Kalau tanpa urapan pasti urakan, kacau! Lalu bagaimana prosesnya untuk menerima urapan Roh Kudus? Tidak gampang, bukan sesuatu yang kita entengkan. Ada proses untuk menerima urapan Roh Kudus sehingga pelayanan kita adalah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, pelayanan yang berbau harum.

 

a)      Keluaran 29:4

29:4 Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.

 

Harus membasuh diri dengan air, artinya masuk baptisan air yang benar dan dilanjutkan dengan mau disucikan oleh air Firman pengajaran yang benar dalam penggembalaan. Setelah dibasuh bukan langsung dituangi minyak.

 

b)      Keluaran 29:5-6

29:5 Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;

29:6 kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu.

 

Yang kedua harus mengenakan pakaian pelayanan. Dulu dalam bentuk yang hurufiah, ada kemeja, ada gamis baju efod, ada baju efod, ada tutup dada, ada sabuknya, ada serbannya, baru ayat 7 diurapi. Sekarang dalam pengertian yang rohani. Apa pakaian pelayanan yang harus kita pakai untuk dapat urapan?

1)      Baju efod. Pengertian rohaninya ada tanda kematian bersama Yesus yaitu mati terhadap dosa. Pakaian pelayanan ini adalah meterai bahwa kita ini sungguh-sungguh adalah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Secara jasmani saja, dari pakaiannya kita sudah tahu orang itu kerja di mana. Pakaian putih-putih, oh dia dokter. Pakaian loreng, oh tentara. Pakai baju krem ada pangkat-pangkatnya, oh itu PNS. Sekarang dilihat oleh Tuhan, ini pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang benar atau tidak. Oh dia punya baju Efod, ada tanda kematian, ini pelayan Tuhan, dia mati terhadap dosa. Kalau melayani dengan berbuat dosa berarti tidak punya baju Efod, melayani dengan telanjang.

 

2)      Gamis baju Efod warnanya biru artinya ada tanda kebangkitan bersama Yesus yaitu hidup untuk kebenaran. Jadi lihat  “oh ini hambaKu, ini pelayanKu” harus hidup benar. Hidup benar mulai dari perkara kecil, membuktikan bahwa kita ini hamba Tuhan, pelayan Tuhan.

 

3)      Kemeja beragi, kemeja yang ada matanya, ada jalanya, berlubang-lubang. Artinya ada tanda kemuliaan bersama Yesus yaitu hidup suci dan mengalami keubahan hidup. Mari kita sudah mau masuk natal, sudah mau habis lagi tahun 2021, masa kita melayani Tuhan tidak berubah! Ayolah berubah supaya betul-betul ada meterai bahwa kita ini hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Kalau dulu tidak taat, sekarang belajar taat. Dulu tempramen, sekarang belajar untuk mengendalikan emosi, ada keubahan.

 

Memang keubahan hidup itu tidak langsung 100% tetapi setidaknya sudah ada tanda-tanda keubahan. Yang paling tahu kita mengalami keubahan hidup adalah sesama dalam nikah. Suami berubah, isteri menikmati. Isteri berubah, suami bisa menikmati, lain dulu lain sekarang. Dulu nanti tidur baru dia diam, sekarang dia bisa diam. Oh suamiku dulu kayak singa, sekarang singa yang menjaga keluarga, bukan singa yang mengaum menerkam keluarga. Orang tua lihat anak, aduh dulu pulang malam, bahkan kayak bang toyib tidak pulang-pulang. Sekarang anakku sudah berubah.

 

4)      Serban itu pikiran dan angan-angan yang suci.

 

c)      Minyak urapan dituang

Keluaran 29:7

29:7 Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

 

Dituang di kepala. Di kepala ada otak yang mengontrol pergerakan hidup kita. Jadi artinya urapan Roh Kudus mengambil alih dan menguasai seluruh hidup kita.

 

Ini adalah tanda pemakaian Tuhan kepada kita dan bukti bahwa kita melayani dengan kekuatan dari Tuhan, bukan dengan kekuatan daging. Saya dulu melayani sombong mengandalkan kekuatan daging. Begitu lihat lihat skillnya yang main bass saya berpikir saya dari kampung tetapi lebih dari dia. Ternyata orang itu yang dipakai di dalam berbagai ibadah sampai ibadah KKR. Saya sombong, begitu dapat jadwal melayani yah ibadah sekolah minggu. Semua pelayanan dikerjakan bukan dengan kekuatan daging tetapi dengan kekuatan Roh Kudus, kita dikuasai sepenuhnya, Roh Kudus mengambil alih seluruh hidup kita.

 

Mengapa Roh Kudus ini penting? Supaya kita melayani bukan dengan kekuatan daging dan supaya kita mampu mengalami ujian di dalam pelayanan. Yusuf punya jubah maha indah maka dia diperhadapkan dengan ujian sampai jubahnya diambil dan dicelup dalam darah. Kalau sudah melayani jangan heran kalau diperhadapkan dengan ujian. Dulu waktu belum melayani, hidupnya enak-enak dan aman-aman, sekarang sesudah melayani koq sengsara, koq menderita. Makanya kita butuh Roh Kudus.

 

Ujian perlu ada untuk meningkatkan rohani kita. Tanpa ujian kita tidak akan mengalami peningkatan rohani. Perlu ujian, sebab itu kita perlu Roh Kudus. Ujian yang kita alami itu disebut nyala api, kalau kita tidak ada nyala api Roh Kudus menghadapi ujian kita habis terbakar. Tetapi kalau ada api Roh Kudus, menghadapi nyala api ujian kita semakin menyala-nyala melayani Tuhan.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Penting Roh Kudus karena kita diperhadapkan dengan nyala api ujian. Sudah ada di ruangan suci, itu baik, sudah hidup benar, hidup suci, tergembala. Lalu untuk masuk ruangan maha suci, untuk mendapatkan Shekina Glori harus ada percikan darah. Nyala api ujian atau percikan darah harus kita alami untuk membawa kita pada kemuliaan kekal sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Roh Kudus memampukan kita menerima nyala api ujian, kita bertahan dan bahkan disebut berbahagia. Kalau ada Roh Kudus kita berbahagia dalam penderitaan. Inikan tidak masuk akal, tidak logis, orang menderita koq bahagia. Itulah pekerjaan Roh Kudus. Ini tidak bisa diterangkan dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman.

 

Saya sudah banyak diperhadapkan dengan sengsara dan penderitaan dalam pelayanan, tetapi kalau ada Roh Kudus bahagia, kita mampu. Sebab di balik penderitaan yang kita alami di dunia ini ada kemuliaan kekal yang Tuhan sediakan yaitu kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Dalam Wahyu pasal 12 Mempelai Wanita itu dalam keadaan mengandung dan hendak melahirkan, diperhadapkan lagi dengan naga di depannya. Saya sudah melayani, sudah diubahkan, puji Tuhan. Tetapi kenapa menderita? Harusnya puji Tuhan, sebentar lagi bayi lahir, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dibalik penderitaan ada kemuliaan.

Roma 8:17

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

 

Kita mau menerima janji-janji Tuhan, anak sulung, dapat hak waris, jemaat sulung itu Mempelai Wanita Tuhan, menerima janji-janji Tuhan. Tetapi mau menerima janji Tuhan dan hak waris ada syaratnya yaitu jika kita menderita dulu bersama dengan Tuhan. Sengsara dulu baru ada kemuliaan.

Roma 8:18

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Ayo mari, biar kita bertahan, jangan mundur. Memang ujian dan tantangan paling berat itu kalau datang dari dalam, dari nikah kita sendiri. Kalau ujian dari luar, orang caci maki kita di luar sana, apalagi orang tidak kenal di luar sana mencaci maki kita, tidak terlalu terasa. Tetapi kalau yang mencaci maki isteri, kalau yang menyakiti itu suami, anak, kakak, adik, itu sengsara paling berat. Tetapi kalau ada Roh Kudus, kita bisa bertahan.

 

Kadangkala suami mau marah dosa, tetapi tidak mau marah ini isteri cari gara-gara. Isteri mau tunduk memang harus, tetapi kalau mau tunduk ini suami tambah bekeng suka pa kita! Ini ujian yang kita hadapi. Kalau ada Roh Kudus kita semakin membara. Begitu isteri mungkin mulai melawan, suami makin membara melayani Tuhan dan juga melayani sesama, justru tambah sayang. Bukan heh ganti yang lain! Isteri menghadapi suami yang ganas dan garang, tetapi karena ada api Roh Kudus, semakin membara, semakin perhatian sama suaminya. Suaminya heran-heran, saya pukul dia kenapa dia malah bikinkan makanan yang enak-enak. Ini tidak bisa diterangkan dengan kata-kata, biar menjadi pengalaman hidup kita masing-masing.

 

Kita butuh Roh Kudus menguasai seluruh hidup kita. Mari kita datang menyembah Tuhan dengan sikap merendahkan diri di kaki Tuhan. Robek daging kita, biar Roh Kudus terus tercurah mengambil alih seluruh hidup kita. Dibalik ujian ada kemuliaan kekal menanti kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar