20211124

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 November 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:14-17

25:14 Apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain.

25:15 Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel, dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen.

25:16 Makin besar jumlah tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.

25:17 Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

 

Kita sudah mendengar mengenai harga jual yang makin besar dan makin kecil, itu menunjukan lamanya manusia terjual dalam dosa. Tidak bisa mengalami kelepasan terakhir dari dunia ini kalau kita tetap terjual dalam dosa, harus mengalami pembebasan oleh darah Yesus.

 

Sore ini kita akan menitik beratkan pada ayat 17, dalam menjual beli tanah Tuhan tekankan kepada bangsa Israel jangan merugikan satu sama lain. Ini dikaitkan dengan Yobel atau kelepasan. Artinya jika kita mau mengalami kelepasan terakhir yaitu terangkat dari dunia ke awan-awan untuk menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, maka kita harus terlepas dari keinginan daging. Merugikan berarti ada keinginan. Dia beli tanah harga sekian tetapi dia bayar dengan harga kurang, itu karena ada keinginan sehingga dia merugikan.

 

Keinginan daging ini justru merugikan rohani kita sendiri sebab menjadi penghalang untuk kita mengalami peningkatan rohani sampai sempurna. Tuhan tunjukan orang kaya sukar masuk sorga karena ada keinginan sehingga dia tidak mengalami peningkatan rohani sampai sempurna.

 

Ada 3 macam keinginan yang membuat kita sukar masuk sorga.

1.      Keinginan telinga

II Timotius 4:2-4

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Praktek keinginan telinga adalah:

a)      Tidak mau mendengar Firman pengajaran yang benar karena tidak mau direndahkan untuk disucikan. Bukan karena bodoh sehingga tidak bisa menerima pengajaran Firman tetapi karena keras hati, tidak mau direndahkan.

 

b)      Suka mendengar dongeng. Apa itu dongeng:

1)      Pemberitaan Firman yang tidak berdasarkan ayat-ayat Alkitab, hanya berdasarkan pikiran manusia, logika manusia. Yang mengarang cerita dongeng itukan manusia. Begitu juga sekarang, pemberitaan yang tidak berdasarkan ayat-ayat Alkitab, hanya berdasarkan logika manusia, itu digemari dalam gereja. Kalau berdasarkan ayat Alkitab, pasti akan seragam satu berita, tidak akan berbeda-beda. Contohnya soal baptisan tidak akan muncul perbedaan-perbedaan. Mengapa sekarang muncul perbedaan-perbedaan? Karena pakai logika. Gereja ini pakai logika demikian, gereja lain logika lain juga sehingga timbullah perbedaan-perbedaan soal baptisan dan juga soal pelayanan serta tahbisan. Hati-hati menggunakan logika ini bahaya, bisa menyesatkan. Petrus sempat salah, waktu bercakap-cakap dengan Yesus lalu dia melihat murid yang dikasihi Yesus ada di situ, dia bertanya “apa yang terjadi dengan dia?” Yesus katakan “kalau Aku kehendak dia hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu”. Langsung Petrus pakai logika, oh Yohanes tidak akan mati. Sampai tersiar kabar karena Petrus menyampaikan berita bahwa Yohanes tidak akan mati. Itu kalau pakai logika, akan menyesatkan.

 

2)      I Timotius 4:6-7

4:6 Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

 

Dongeng nenek tua ini menunjukan ajaran palsu, ini bukan dongeng dari neneknya kita. Ada 2 nenek tua atau ajaran palsu yang terkenal dalam Alkitab:

v  Nenek Izebel atau ajaran Izebel

Wahyu 2:20

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

 

Ajaran Izebel ini masuk dalam jemaat Tiatira. Ajaran Izebel ini ada 2 penekanannya:

·         Ajaran yang memperbolehkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah dan di dalam nikah. Hal ini yang terus diperdebatkan dalam gereja sampai sekarang ini. Supaya kita tahu mana yang benar, mari kembalilah kepada Alkitab, itulah fungsinya kita punya Alkitab. Mari kita baca, kita lihat penjelasan Alkitab soal kedudukan wanita dalam nikah dan dalam ibadah. Ini bukan hal yang baru, saya tinggal mengulangi supaya kita semakin mantap sehingga tidak ada lagi praktek perempuan tampil sebagai kepala. Saya rasa tidak perlu lagi mau dikupas terlalu dalam karena sudah tertulis hitam di atas putih. Hanya karena hati ini keras sehingga tidak bisa menerima.

I Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Susunan nikah yang benar adalah kepala dari perempuan atau isteri adalah laki-laki atau suami. Kepala dari laki-laki atau suami adalah Kristus, kemudian kepala Kristus adalah Allah. Ini susunan nikah yang benar, jangan dibalik, jangan dirampas kedudukan yang benar lalu diputar balik.  

 

Jadi yang mengambil keputusan di dalam nikah adalah suami. Tetapi harus sesuai Firman, karena dikatakan kepala suami adalah Yesus. Yesus itu Firman, harus sesuai Firman. “Saya suami, pokoknya saya putuskan semuanya biar melenceng dari Firman” eh jangan! Harus sesuai Firman. Isteri boleh memberi usulan tetapi suami yang mengambil keputusan. Kalau suami mau merampas kedudukan suami, dia mau menjadi kepala, maka yang menjadi kepala dalam nikah bukan Kristus tetapi ular setan! Ingat Hawa, karena dia mendengar suara ular maka dia mengambil keputusan sendiri. Tanpa bertanya kepada Adam suaminya, dia ambil buah terlarang dan dia makan lalu dia berikan kepada suaminya untuk dia makan, maka terjadilah kejatuhan. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita, khususnya nikah kita. Sekalipun isteri itu pendidikannya lebih tinggi dari suami, tetapi suami harus mengambil keputusan sesuai Firman.

 

Kalau setan yang menjadi kepala maka nikah itu bersuasana kutukan. Saat Hawa mengambil keputusan dan Adam ikut-ikut saja, maka setan menjadi kepala di situ, sehingga nikah mereka dalam suasana kutukan. Hawa dikutuk, Adam dikutuk, tanah dikutuk, semua dikutuk, jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kalau ini masih dibantah, berarti orang itu bukan jemaat Allah. Kalau bukan jemaat Allah lalu jemaat siapa? Jemaah iblis.

I Korintus 11:16

11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

·         Penjelasan Alkitab yang kedua tentang kedudukan isteri atau perempuan dalam nikah dan ibadah adalah soal Debora. Alkitab mencatat dia hakim, dia pemimpin dalam peperangan. Tetapi kita lihat kesaksian nabi dan rasul, nabi Samuel bersaksi tentang pahlawan iman, yang dia tampilkan adalah Barak.

I Samuel 12:11

12:11 Sesudah itu TUHAN mengutus Yerubaal, Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.

 

Yang ditampilkan Samuel adalah Barak, padahal kalau kita baca dalam kitab Hakim-Hakim setelah Yerubaal yah Debora, kenapa Barak yang ditampilkan? Inilah bukti nabi bersaksi tentang Barak.

 

Rasul Paulus juga bersaksi tentang Barak, bukan Debora.

Ibrani 11:32

11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,

 

Yang disaksikan rasul Paulus adalah Barak, bukan Debora. Gereja dibangun di atas dasar nabi dan rasul. Kalau nabi bersaksi tentang Barak, rasul bersaksi tentang Barak, kenapa gereja mau menampilkan perempuan! Itu berarti dasarnya sudah lain!

 

Apakah perempuan tidak dianggap dalam pekerjaan Tuhan? Perempuan sangat dipakai Tuhan. Dalam pelayanan Yesus selama 3,5 tahun di dunia, ditopang oleh para perempuan dengan harta mereka. Tetapi kalau Tuhan menampilkan laki-laki, jangan ditolak. Perjanjian Lama digenapkan dalam Perjanjian Baru.

 

Kalau masih ngotot perempuan boleh mengajar dan memerintah laki-laki “buktinya di Perjanjian Lama perempuan boleh mengajar, boleh memerintah laki-laki” jadi adil dong, laki-laki juga boleh poligami. Dalam Perjanjian lamakan boleh poligami, Abraham berapa isterinya, Ishak berapa (hanya satu), Yakub berapa isterinya, apalagi Salomo. Jadi kalau ngotot-ngototan yah adil, perempuan boleh tampil mengajar laki-laki di Perjanjian Lama, berarti laki-laki boleh poligami.

 

Jadi jangan seperti itu. Perjanjian Lama itu digenapkan dalam Perjanjian Baru.

 

·         Perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

I Korintus 11:7

11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

 

Jadi kalau perempuan mau mengajar dan memerintah laki-laki, maka laki-laki kehilangan kemuliaannya sehingga nikah itu tidak bisa mencapai kemuliaan kekal, karena perempuan sudah serobot tempatnya, sudah ambil kedudukannya. Jadi kalau gereja masih mempertahankan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki maka tidak ada kemuliaan Tuhan di situ, biarpun dia teriak-teriak beri kemuliaan kepada Tuhan. Alkitab loh yang katakan, bukan saya.

 

Kita lihat apa yang dikatakan Debora kepada Barak

Hakim-hakim 4:8-9

4:8 Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju aku pun tidak maju."

4:9 Kata Debora: "Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh.

 

Laki-laki menyinarkan kemuliaan laki-laki, jadi kalau dirampas kedudukannya, kemuliaan laki-laki hilang maka nikah itu dan gereja itu tidak akan bisa mencapai kemuliaan kekal.

 

·         Soal Ester yang menyuruh Mordekhai dan orang Yahudi untuk berpuasa.

Ester 4:15-17

4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:

4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

4:17 Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.

 

Beginilah akibatnya kalau Alkitab diterangkan dengan sesuka hati, pakai logika untuk membenarkan ajarannya. Ester ini adalah isteri yang sangat tunduk kepada suaminya. Sebelum dia diangkat menjadi ratupun yang menjadi ciri khas dari Ester ini dia tunduk dan dengar-dengaran. Dia dengar-dengaran pada Mordekhai, dia dengar-dengaran pada Hegai. Setelah menjadi isteri atau menjadi ratu dia sangat tunduk kepada suaminya. Untuk menghadap raja tanpa dipanggil dia tidak berani, kecuali dia dipanggil, apa lagi mau membantah.

 

Nikah dan ibadah tidak bisa dipisahkan, itu suatu kesatuan. Kalau ibadah salah berdampak pada nikah, kalau nikah salah berdampak pada ibadah. Jika Ester tahu menempatkan diri pada posisi yang benar di dalam nikah maka pasti dalam ibadah juga demikian, dia akan tahu menempatkan diri sebagai perempuan dalam ibadah. Di sini Ester bukan mengajar soal ibadah, dia hanya memberi pesan kepada Mordekhai: ayo kamu berpuasa bersama orang Yahudi, akupun bersama dayang-dayangku berpuasa. Terserah Mordekhai mau menerima atau tidak, mau melakukan atau tidak. Ester hanya berpesan, tidak ada ayat mengatakan Ester mengajar atau khotbah di situ. Jangan pakai logika!

 

Ini pelajaran bagi kami para suami. Kalau isteri mengusulkan tentang ibadah atau tentang apapun itu yang baik dan yang sesuai Firman, apalagi membawa pada keselamatan, kenapa kami suami mau tolak. Itu usuluan yang baik, terima! Tetapi sekali lagi, suami yang memutuskan, isteri hanya memberikan mengusulkan. Menghadapi masalah, apalagi kalau kita tidak mampu, memang sangat perlu berpuasa. Orang Yahudi saat itu sudah terancam mau dimusnahkan semuanya di benteng Susan, lewat berpuasa, ada keselamatan. Jadi apa yang diusulkan oleh Ester ini Alkitabiah, tepat. Usulan isteri kalau tepat, Alkitabiah, membawa kepada keselamatan, terima! Namun sekali lagi, yang mengambil keputusan adalah suami.

 

Ada lagi soal Febe, katanya dia mengajar. Padahal Alkitab katakan dia melayani jemaat di Kengkrea. Melayani dengan mengajar itu lain. Mengajar itu salah satu bentuk pelayanan. Melayani itu banyak, bisa dengan harta, dengan tenaga, dengan doa, itu semua pelayanan. Jadi jangan dipukul rata kalau melayani itu berarti mengajar, itu salah!

 

·         I Timotius 2:11-14

2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

 

Bukan berarti perempuan tidak boleh bersaksi dalam gereja. Tetapi yang dimaksud di sini jangan mengajar dan memerintah laki-laki dalam ibadah dan dalam nikah. Perempuan mengajar dan memerintah laki-laki dikaitkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa. Perintah Tuhan semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu yaitu pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sekarang dikaitkan dengan pelayanan. Semua pelayanan boleh dikerjakan oleh perempuan, kecuali satu yaitu jangan mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan ibadah. Kalau itu dilakukan berarti itu kejatuhan.

 

·         Yang kedua ajaran Izebel

Wahyu 2:24

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Ajaran tentang seluk beluk iblis, belajar tentang iblis. Kenapa mau belajar tentang iblis! Nerakanya berapa ruangannya, sampai ada pendeta yang dapat penglihatan ke neraka, kalau dibuat buku laris manis. Ada juga yang penglihatan ke sorga. Dalam hatiku kalau sudah ke sorga ngapain turun lagi, sudah enak di sorga tidak usah turun-turun.

 

Ajaran tentang seluk beluk iblis antara lain yang sudah masuk dalam gereja ada sihir, hipnotis, sulap. Termasuk kepercayaan nenek moyang juga masuk dalam gereja. Itu seluk beluk iblis yang ngotot dipertahankan hari-hari terakhir ini. kalau menikah lalu tidak melakukan itu, rasanya hambar makanan itu. Padahal itu sudah termasuk seluk beluk iblis. Aturan nenek moyang dibuat berdasarkan pemikiran manusia waktu masih menyembah berhala, masih ada kaitannya dengan setan. Makanya disebut jalan yang jahat.

II Raja-raja 17:33-34

17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.

17:34 Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.

 

Aturan nenek moyang itu masih ada kaitannya dengan ilah lain (setan)! Tidak ada Tuhan lain selain Tuhan Yesus Kristus, di luar itu adalah setan! Itu malah diperdalam dan ngotot dipertahankan, itu sudah ajaran Izebel. Tuhan tolong jangan kita seperti itu.

Kalau kita mempelajari tentang Yesus maka kita dibawa sama seperti Yesus. Sebaliknya, mempelajari tentang seluk beluk iblis, maka akan menjadi sama dengan iblis, bukan menjadi sama dengan Yesus.

 

v  Ajaran Babel

Wahyu 17:4-5

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Apa ajaran Babel?

·         Ajaran yang hanya menekankan soal kemakmuran dan hiburan yang jasmani. Gereja hanya jadi tempat hiburan saja. Sekarang banyak entertainer dalam gereja, siapa yang tidak mau karena digaji. Khotbah bayar berapa, pimpin pujian berapa, main musik bayar berapa. Penekanannya soal kemakmuran dan hiburan sehingga tidak ada penekanan lagi soal tahbisan. Soal Tahbisan mereka tidak tahu, tidak mengerti. Babel itu disebut pelacur, pelacur itu tidak setia pada satu laki-laki, itu tidak tahu tahbisan! Yang penting bagi mereka kemakmuran dan dapat hiburan. Ini akibatnya kalau digereja hanya mencari hiburan dan kemakmuran.

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Bukan masuk kemuliaan kekal yang dia dapatkan. Yang dia terima malah siksaan dan perkabungan. Gereja Tuhan jangan kita hanya terpaku dengan ibadah yang hanya menekankan hiburan jasmani dalam gereja. Orang senang kalau lawak-lawak di gereja, musik dipoles demikian, menyanyi semangat. Saya juga rindu tim musik kita semakin meningkat dan harmonis, tetapi yang paling utama ditekankan dalam gereja adalah kesucian, bukan kemakmuran dan hiburan jasmani.

 

·         Babel itu disebut pelacur, pelacur itu hubungannya dengan kenajisan. Jadi ini ajaran yang tidak mempermasalahkan soal kenajisan, termasuk kawin cerai. Mau berapa isterinya mau berapa kali kawin cerai boleh melayani, boleh khotbah bahkan boleh jadi gembala. Berarti tidak menghagai nikah, sudah digampangkan semuanya. Ini ajaran Babel!

 

 

2.      Keinginan mata

I Yohanes 2:16

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

 

Keinginan telinga mengarah pada perkara yang najis, keinginan mata juga mengarah pada perkara-perkara yang najis. Ini sesuai penggenapan Firman dalam Wahyu pasal 22, akhir zaman ini akan terjadi 2 arus yang berlawanan. Arus pertama yang benar dan suci semakin benar dan suci. Arus kedua yang cemar dan najis semakin cemar dan semakin najis. Ini ngeri!

Matius 25:27-28

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

 

Kenapa keinginan mata bisa timbul? Karena hatinya kosong dari Firman sehingga begitu memandang dia ingin. Hati-hati, jangan sampai kita turuti keinginan mata ini.

 

Praktek keinginan mata:

a)      Kejadian 6:2-4

6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

 

Praktek pertama adalah kawin campur. Jangan paksakan kawin campur. Kalau memang sayang, bawa dia masuk pengajaran. Kalau terlanjur jatuh lalu dia tidak mau ikut jangan dipaksakan, tambah hancur nanti! Kawin campur ini tidak satu pengajaran, tidak satu iman, tidak satu keyakinan. Lebih baik selesaikan semuanya, kalau memang dia mau ikut, ayo. Jangan kita yang ikut dia, hancur nanti. Kawin campur itu mengakibatkan lahir raksasa. Bukan raksasa dalam arti makhluk besar 4-5 meter. Yang dimaksud raksasa ini sini adalah hawa nafsu yang besar dan tidak wajar. Banyak sekarang penyimpangan seksual sudah tidak wajar karena dipaksakan.

 

Kawin campur juga menunjukan persekutuan ajaran campur. Keinginan mata itu prakteknya masuk persekutuan ajaran campur, menurut dia semua baik, semua dianut. Ada yang mengajarkan baptisan boleh selam, boleh tidak. Berarti boleh masuk sorga, boleh tidak.

b)      Kejadian 3:6

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

 

Jatuh pada dosa makan minum.

 

3.      Keinginan daging

I Korintus 2:16

2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

 

Keinginan daging adalah hati yang diisi keinginan jahat dan keinginan najis, sehingga lebih memilih melakukan perbuatan daging dari pada bertobat. Bagi dia urusan belakang kalau mati masuk neraka, yang penting sekarang happy.

 

Keinginan mata, keinginan telinga dan keinginan daging, semua merugikan rohani kita.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Perbuatan daging dimulai dari percabulan. Mungkin tidak melakukan percabulan secara jasmani, tetapi yang seringkali dilakukan oleh orang Kristen adalah percabulan secara rohani, yaitu menjual hak sulung untuk sepiring makanan = menukar perkara rohani untuk mendapatkan perkara jasmani yang sebenarnya remeh dan bisa didapatkan.

Ibrani 12:16-17

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Cabulnya Esau bukan melakukan perbuatan mengganggu isteri orang, merampas dan menggauli. Percabulan Esau adalah kesempatan menjadi jemaat anak sulung, kesempatan dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan diabaikan hanya untuk mendapatkan perkara-perkara yang jasmani.

Ibrani 12:17

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Kaum muda jangan karena jodoh sampai menjual pengajaran. Jangan tinggalkan pelayanan karena untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Kalau percabulan ada maka 15 jenis perbuatan daging tadi pasti ada. Ini yang saya takutkan. Saya mengalami ketika meninggalkan ibadah, mulai tidak setia beribadah dan melayani, arahnya hancur dan jatuh dalam dosa. Syukur ada Firman yang mengingatkan, mengangkat dan bisa beribadah kembali.

 

Kalau disimpulkan, 3 macam keinginan ini adalah isi dari dunia.

I Yohanes 2:16-17

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Orang yang hidup mengikuti keinginannya tidak akan pernah mengalami kelepasan, dia sedang mengarah kepada kebinasaan dan akan binasa dengan dunia. Lalu solusinya bagaimana supaya kita tidak mengikuti keinginan daging? Lakukan kehendak Tuhan. Itu jalan keluarnya supaya kita tidak mengikuti keinginan daging ini.

 

I Tesalonika 4:3

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

 

Apa kehendak Tuhan? Hidup dalam kesucian, sampai kita bisa suci seperti Yesus suci. Memang tidak gampang untuk hidup dalam kesucian, apalagi kita diperhadapkan dengan keadaan dunia yang semakin cemar ini. Anak-anak sudah dijejali kehidupannya dengan perkara-perkara yang tidak baik. Dulu mainannya bukan gadget, mana ada! Mainnya loko-loko, main enrang, dsb. Sekarang anak-anak main gadget, kalau tidak dikontrol orang tua itu berbahaya, ada hal negatif di dalamnya! Kami juga hamba Tuhan kalau tidak hati-hati menggunakan media sosial bisa menyimpang, bisa tersesat. Kalau gunakan google tidak hati-hati akhirnya bisa cari penafsiran ayat, sudah bukan lagi minta kepada Tuhan, carinya di google.

 

Suci seperti Tuhan suci itu adalah kehendak Tuhan.

Imamat 11:44-45

11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.

11:45 Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.

Suci seperti Yesus suci dikaitkan dengan binatang yang mengeriap dan merayap dengan perutnya. Jadi di sini Tuhan tekankan soal perut. Melakukan kehendak Tuhan adalah mau menerima penyucian perut hati. Perut hati ini perlu disucikan oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, Firman yang dibuka rahasianya. Penyucian oleh Firman pengajaran yang benar itu memang rasanya pahit, tidak enak. Satu nabi dan satu rasul punya pengalaman yang sama. Nabi Yehezkiel disuruh makan kita, begitu dimakan rasanya manis di mulut, begitu turun di perut menjadi pahit. Rasul Yohanespun demikian. Dia ambil gulungan kitab yang terbuka itu, di mulutnya manis seperti madu, begitu turun di perut jadi pahit.

 

Penyucian itu memang pahit, sakit bagi daging. Makanya banyak yang tidak mau tetapi mau seperti Yesus, menolak penyucian tetapi mau seperti Yesus, bagaimana bisa!

Wahyu 10:8-10

10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

 

Tempat penyucian di dalam Tabernakel adalah di ruangan suci, untu kkita sekarang dalam kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

1.      Meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci.

2.      Pelita emas menunjuk ketekunan dalam ibadah raya.

3.      Mezbah dupa emas menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Bahaya perut ini kalau tidak disucikan. Yudas binasa karena perutnya. Makanya waktu dia mati perutnya pecah, isi perutnya terburai. Apa yang ada dalam perut kita yang perlu disucikan? Kepentingan perut itu yang harus disucikan, sampai bertuhankan perut. Pokoknya semua untuk perut itu yang utama, Tuhan dia anggap nomor sekian.

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Kalau sudah bertuhankan perut, arahnya pasti menerima ajaran palsu. Kalau ajaran benar perutnya ditusuk, kalau ajaran palsu mengenakan perutnya. Seperti Eglon ditusuk perutnya dengan pedang. Yang mengajarkan ajaran palsu menimbulkan perpecayan dan godaan karena motivasi pelayanan hanya untuk perut. Kalau sudah bertuhankan perut maka arahnya menerima ajaran palsu.

Roma 15:17-18

15:17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.

15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

 

Makanya dia takut ketika diancam sehingga ikut saja maunya mereka sekalipun sudah melenceng dari pengajaran karena takut perutnya kosong. Kalau sudah digencet, tidak boleh melayani, kosong perutnya nanti. Ayo kita melayani dengan tahbisan yang benar. Tahbisan yang benar itu diangkat dan diutus oleh Tuhan, jadi yang berhak memecat adalah Tuhan, bukan manusia. Kalau dia benar tidak akan dipecat oleh Tuhan, terus melayani sampai di Yerusalem Baru.  

 

Kalau sudah bertuhankan perut pasti menerima ajaran lain dan terikat dengan dunia sehingga menjadi musuhnya Tuhan. Kita ini mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan, bukan menjadi musuhnya Tuhan. Seharusnya yang kita musuhi adalah iblis, Tuhan bersama kita maka iblis kalah. Kalau jadi musuhnya Tuhan, siapa yang mau bela? Habis orang itu. Sebab itu jangan bertuhanan perut, jangan mengutamakan perut, tusuk dengan pedang Firman, biar hati kita selalu ingin Firman, selalu ingin disucikan, datang ibadah karena ingin disucikan. Kapan lagi dengar Firman, sehingga sekalipun keras dan tajam dia bisa berterima kasih karena diperbaiki. Orang seperti itu pulang sebagi kehidupan yang dibenarkan dan disucikan, terus dibenarkan, terus disucikan sehingga mengarah pada kesempurnaan.

 

Tujuan akhir penyucian:

Imamat 11:47

11:47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."

 

Bisa membedakan maka yang najis dan mana yang tahir. Ini sama dengan menjadi dewasa rohani. Orang dewasa sanggup membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Ini tujuan penyucian supaya menjadi dewasa rohani sehingga siap untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Di dunia ini ada undang-undang yang melindungi anak-anak, kalau usianya belum cukup belum boleh menikah. Masih kanak-kanak belum bisa masuk nikah secara dunia. Secara rohani begitu juga, kalau rohani kanak-kanak tidak mungkin menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ini tujuan penyucian, sampai kita bisa membedakan mana yang najis, mana yang tahir.

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Makanan keras untuk orang dewasa yang tahu membedakan. Sekian tahun kita dalam pengajaran, masakan rohani kita masih  kanak-kanak teruis, sudah harus ada pertumbuhan. Kalau mengingat waktu yang singkat sudah seharunya kita akhli waris sebab pewaris kerajaan Sorga adalah orang yang akil balig. Kalau belum akil balig berarti dia sama seperti hamba. Kita periksa dan bercermin pada Firman, sudahkah mengalami penyucian, sudahkah ada tanda-tanda dewasa rohani atau belum.

 

Tanda-tanda dewasa rohani sebagai bukti kita sudah mengalami penyucian:

1.      Filipi 1:10

1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

 

Bisa memilih yang baik sambil menanti kedatangan Yesus kedua kali. Mulai dari pengajaran, pilih yang baik dan benar. Dalam penggembalaan pilih yang benar sambil menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Dalam persekutuan pilih yang benar, jangan lihat jasmani. Sekalipun harus bertentangan dengan keluarga kita karena kita memilih yang benar dan baik, orang dewasa tetap tidak goyah. Itu yang disebut dengan kuat teguh hati. Sekarang memang masa pemilihan, Tuhan berikan kita kebebasan untuk memilih, Tuhan tidak mau memaksa.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Orang dewasa sudah tahu memilih. Ayo kaum muda pilihlah yang benar. Mau menikah pilihlah yang sesuai Firman. Jangan karena melihat ganteng, cantik, kaya, punya kedudukan dan sebagainya. Sudah bukan pengajaran, yang dipilih lagi orang yang tidak beres, yah ruginya double. Tinggalkan pengajaran dapat lagi orang yang tidak beres!

 

Praktek kuat teguh hati:

a)      Tetap pegang teguh pengajaran yang benar apapun yang dihadapi. Ini suatu perjuangan yang keras hari-hari terakhir ini. Saya membaca di Media sosial, yang sudah lama di pengajaran, sudah seharusnya menjadi senior yang membimbing kami yang masih baru melayani Tuhan, tetapi bisa terhilang keluar meninggalkan pengajaran. Tentu banyak alasannya, terutama karena pengaruh dunia ini. Ayo pegang teguh Firman pengajaran apapun yang dihadapi. Mungkin diperhadapkan masalah nikah, masalah ekonomi dan sebagainya, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar.

 

b)      Tetap hidup benar dan suci apapun yang kita hadapi, apapun yang terjadi. Ini suatu perjuangan. Kaum muda kalau tidak bergaul dibilang kuper. Mau bergaul, banyak pengaruh negatif. Ayo tetap hidup benar dan suci. Kita terang, kalau berada di dalam kegelapan jangan ikut gelap, tetap terang. Kita berada di tengah-tengah angkatan yang  bengkok hatinya tetapi tetap menjadi bintang yang bercahaya. Tetap hidup benar dan suci, tidak mau berbuat dosa, mungkin ada kesempatan, ada keuntungan, ada paksaan, bahkan ancaman tetap tidak mau. Seperti Yusuf digoda isteri Potifar supaya dia dapat keuntungan tetapi dia tidak mau.

 

Makanya masuklah dalam kandang penggembalaan. Di situ ada doa yang double dari gembala di bumi dan juga gembala di sorga supaya kita kuat teguh hati. Begitu keluar penggembalaan maka doa penyahutan terhalang, gampang jebol sebab hilang tudungnya. Ruangan suci itu ada 4 lapis tudung. Ada tudung Tabernakel yang menunjuk iman dan perbuatan iman, sampai tudung lumba-lumba yaitu penghukuman. Begitu keluar penggembalaan dan tidak ada tudung maka habislah, dosa A masuk, dosa B masuk, ajaran A, ajaran B, ajaran C ajaran gado-gado masuk semuanya. Sebabnya ayo masuk di bawah tudung. Masuk kandang penggembalaan.

 

Begitu masuk ruangan suci yang kita lihat adalah tudung Tabernakel, itu menunjukan gembala. Gembala menjadi teladan iman bagi sidang jemaat, gembala menaikan doa penyahutan kepada sidang jemaat supaya terlindungi, tetap kuat dan teguh hati. Begitu masuk ruangan suci, saat memandang ke atas ada tudung Tabernakel dengan gambar kerubnya, memandang ke depan ada pintu tirai dengan gambar kerubnya. Dengan masuk kandang penggembalaan kita memiliki pandangan rohani, ingin menjadi makhluk sorga yang mulia, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan Sempurna sehingga terjaga kekudusan dan kesucian. Punya pengharapan sehingga kesucian terjaga.

I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

c)      Tetap berharap dan menyembah Tuhan apapun yang kita hadapi. Masalah dan pergumulan apapun yang kita hadapi tetap berharap dan menyembah Tuhan.

 

2.      Roma 16:19-20

16:19 Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.

16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

 

Tanda dewasa rohani ada kemenangan. Menang atas setan berarti menang atas daging, menang atas pengaruh-pengaruh dunia ini. Tahun ini bapak gembala memberikan nama Tahun kemenangan. Memang pergumulan yang kita hadapi begitu luar biasa, begitu dahsyat tantangan yang dihadapi, tetapi harus menang, jangan kalah.

Saya baru memahami mengapa diberi nama tahun kemenangan. Saya merenungkan kemenangan yang Tuhan mau bagi saya adalah iman yang bergantung kepada Tuhan, bukan bergantung pada manusia. Jujur selama ini waktu masih hidup almarhum bapak gembala kadang kala saya masih bergantung pada manusia, bukan pada Tuhan. Misalkan saat persiapan Firman lalu buntu, belum ada pembukaan, tinggal telpon papa ini maksudnya apa. Papa kalau ditanya satu jawabannya pasti 10. Senang kalau ditanya Firman jawabannya pasti banyak. Jadi saya cuma tanya satu ayat tetapi jawabannya menyebar luas. Saya senang terbuka, saya catat atau saya rekam. Sekarang harus bergantung kepada Tuhan, bukan kepada manusia lagi. Kalau tidak dapat yah menyembah, mau tanya siapa lagi.

 

Ini kemenangan yang Tuhan rindukan, dewasa, menang atas daging dan atas dunia dengan segala pengaruhnya. Iman kita gantungkan sepenuhnya kepada Tuhan, bukan lagi kepada pribadi manusia di dunia ini.

 

3.      Ibrani 11:24-26

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Rela sengsara bersama Yesus karena ibadah pelayanan, karena pengajaran yang benar, itu orang dewasa! Kalau anak-anak mana mau sengsara, maunya yang enak-enak. Bahkan mau diobatipun dia anggap mau dibikin susah, sudah sakit dikasih obat, nangis lagi. Orang dewasa cari obat, tidak sembuh yah ke rumah sakit. Kita sekarang diperhadapkan sengsara. Begitu diperhadapkan sengsara langsung pukul diri, jangan salahkan orang, salahkan sistem. Kalau ada dosa minta ampun kepada Tuhan dan sesama. Begitu koreksi diri dan tidak temukan apa-apa maka itu sengsara karena Yesus, itu nyala apa ujian.

I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sikap kita bagaimana dalam menghadapi sengsara? Ini yang perlu belajar dan lebih lagi ditingkatkan. Sikap kita meneladani Yesus.

I Korintus 10:16; 11:23-24

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti

11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

Teladani Yesus yaitu selalu mengucap syukur di dalam penderitaan. Ini suatu tanda atau bukti nyata bahwa kita ini betul-betul sudah dewasa rohani, bukan mau maere! Kadang kita ini banyak sayang dirinya “kasihan sekali saya ini!” itu sayang diri namanya. Tetapi jangan juga menantang “tambah lagi Tuhan” jangan. Mengucap syukur, terima kasih Tuhan saya dianggap layak menderita karena Engkau, saya boleh mengambil sebagian kecil dari penderitaan Yesus di kayu salib. Perjamuan suci yang akan kita terima di depan ini, membuat kita kuat dan bisa mengucap syukur saat diperhadapkan dengan sengsara.

 

Minggu-minggu terakhir ini banyak pergumulan saya hadapi, cukup memenatkan. Untuk menghadapi semua ini dengan kekuatan sendiri tidak bisa, hanya dengan doa penyembahan. Saya ajak jemaat Tonusu puasa sama-sama. Kemarin jemaat Diora saya ajak doa semalaman. Saat tidak mampu, mengucap syukur itu menjadi kekuatan. Waktu tidak mampu kita mengucap syukur “Yesus terima kasih, puji syukur” kita jadi kuat. Dari pada aduh, jadi tambah lemah. Apalagi kalau orang susah kita bilangi “kasihan bapak yah, kasihan ibu yah” tambah loyo dia. Jadi kalau besuk orang jangan bilang begitu, kasih kuat, ingatkan mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Kalau besuk orang jangan bikin tambah lemah! Begitu juga saat mendampingi isteri melahirkan, berdoa, serahkan sama Tuhan. Itu bisa mengucap syukur di dalam penderitaan.

 

Hasilnya kita dapat upah, kalau sengsara kita dapat upah.

Ibrani 11:26

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Upah apa yang kita dapatkan? Keubahan hidup! Begitu sengsara lalu mengalami keubahan hidup, itu upah dari Tuhan. Nanti upah secara jasmani itu urusannya Tuhan. Yang terutama kita bisa berubah. Begitu sengsara dalam nikah, sengsara dalam pelayanan dan kita bisa berubah, luar biasa upah kita!

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Penderitaan apa yang kita alami? Penderitaan dalam nikah, dalam ekonomi, dalam sakit penyakit, dalam pelayanan dan seterusnya, kemuliaan yang Tuhan sediakan jauh lebih besar dari pada itu. Ayo masuk ruangan suci di mana ada kerub, lihat tudung 4 warna itu menunjukan salib, lihat di depan ada tirai dengan 4 warna itu juga salib. Dibalik salib ada kerub, ada kemuliaan. Penderitaan ringan sekarang ini menghasilkan kemuliaan kekal bagi kita.

 

Yesus juga menderita untuk mendapatkan upah. Jadi penderitaan kita baru mengambil sebagian kecil dari penderitaan Yesus. Untuk mendapatkan upah, Yesus menderita sampai mati di kayu salib, upahnya itulah Mempelai WanitaNya. Itu sebabnya upahNya Dia taruh di depan, dipertontonkan.

Yesaya 62:5,11

62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

 

Untuk memperoleh Mempelai WanitaNya yaitu Tubuh Kristus yang sempurna, Dia rela menderita sampai mati di kayu salib untuk mendapatkan kita sebagai upahNya. Begitu juga kita, jika kita mau sengsara dan menderita karena Yesus, kita juga akan menerima upah kita yaitu memiliki Yesus, Mempelai Pria Sorga kita. Itu upah yang tidak bisa ditukar dengan apapun di dunia ini, biarlah kita tidak mendapat upah yang jasmani seperti yang orang lain dapatkan dengan begitu limpah, tetapi kita memiliki Yesus, itu sudah lebih dari segala-galanya. Waktu kita sengsara, ingat saya mau mendapatkan Yesus, saya ingin menjadi Mempelai Wanita Tuhan, saya mau duduk bersanding dengan Yesus. Itu upah yang kita kejar, sehingga tidak akan surut langkah. Terus maju sampai finish, masuk pintu tirai, tembus ruangan suci, sampai kesempurnaan. Di depan ada perjamuan suci kita mau terima. Biar kita kuat, tidak undur dalam menghadapi pergumulan apapun yang kita hadapi. Terus maju sampai Yesus datang.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar