20211107

Kebaktian Penghiburan 1, Minggu 7 November 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita boleh ada malam hari ini untuk kita beribadah melayani Tuhan, sekaligus memberikan doa penghiburan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum bapak Mahmudi. Ini semua adalah kedaulatan Tuhan, keluarga sudah berupaya, manusia sudah berupaya, semua sudah dilakukan yang terbaik, tetapi Tuhan yang lebih berhak melakukan yang terbaik di mataNya.

 

Kita ada saat ini untuk mendapatkan penghiburan dari Tuhan. Penghiburan dari manusia bersifat sementara. Kalau kita masih banyak orang datang seperti sekarang ini, keluarga bisa terhibur. Tetapi nanti jika sudah pada pergi semua, sudah sunyi, baru terasa kesedihan. Boleh bersedih, tetapi jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Sebab itu kita butuh Firman Tuhan yang bisa memberikan penghiburan sejati dan kekuatan bagi kita sekalian.

 

II Timotius 4:7-8

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Garis akhir manusia itu ada dua:

1.      Meninggal dunia seperti yang dialami rasul Paulus dan juga bapak almarhum.

2.      Tetap hidup sampai Tuhan Yesus datang kembali.

 

Tadi dikatakan mahkota kebenaran bukan hanya dikaruniakan kepada Paulus, tetapi semua orang yang merindukan kedatangan Tuhan Yesus. Hidup mati bukan itu yang penting, tetapi yang penting adalah selama hidup kita harus berjuang dalam perkara yang rohani sampai garis akhir. Tadi Paulus mengatakan aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, berarti ada perjuangan di situ. Kalau kita diizinkan meninggal dunia, kita sudah mencapai garis akhir, kita sudah mengakhiri pertandingan dan perjuangan dengan baik. Kalau diizinkan kita hidup sampai Tuhan Yesus datang, kita juga sudah mengakhiri pertandingan dan perjuangan dengan baik.

 

 

 

Apa perkara rohani yang harus diperjuangkan sampai garis akhir, bukan setengah jalan?

1.      Iman kepada Yesus sampai garis akhir. Banyak orang imannya hanya separuh jalan. Awalnya iman, kemudian hilang, gugur dari iman.

 

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Iman itu harus kita pelihara dan tingkatkan sampai sempurna. Sehingga ketika Yesus datang kembali, ketika Anak Manusia datang, adakah iman di bumi ini. Pelihara dan tingkatkan sampai sempurna. Caranya bagaimana?

a)      Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Cara pertama mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Kristus artinya yang diurapi, jadi Firman Kristus adalah Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau masih diizinkan hidup sampai sekarang, gunakan untuk mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus.

 

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Kalau ada Roh Kudus ada kemerdekaan dan kebebasan. Jadi kalau kita mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus maka tidak bisa dibatasi oleh apapun, baik oleh waktu, maupun oleh situasi kondisi. Bahkan orang yang sudah matipun akan mendengar suara Tuhan untuk dibangkitkan. Sekarang kita yang masih hidup, mari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus, tidak bisa dibatasi oleh apapun sehingga kita mengalami kemerdekaan dari dosa. Kita berikan kesempatan untuk Tuhan berbicara, untuk Firman bekerja dalam diri kita sehingga kita tidak akan terganggu oleh apapun di dunia ini dan kita mengalami kelepasan dari dosa. Begitu kita berbuat dosa iman mulai berkurang, terus berbuat dosa semakin berkurang. Sampai begitu sudah menikmati berbuat dosa berarti imannya sudah gugur. Iman sama dengan kebenaran. Tidak benar itu berarti merosot iman. Menikmati berbuat yang tidak benar berarti imannya gugur, hilang imannya.

 

Kalau cara pertama ini masih banyak yang bisa lakukan, banyak yang gemar mendengar Firman. Namun ada juga yang tidak mau mendengar Firman. Cara kedua ini banyak yang menolak, orang tidak mau.

 

b)      I Petrus 1:6-7

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Cara kedua masuk ujian iman. Secara jasmani saja orang urus sim maunya langsung selesai, tidak perlu melalui ujian. Waktu saya urus sim pada tahun baru, tidak ada ujian-ujian. Bukan karena saya minta atau saya bayar tetapi dari polisinya. Begitu urus sim A dilihat KTP saya pendeta langsung disuruh foto. Selesainya tidak lama, barangkali tidak sampai setengah jam sudah selesai. Enak karena tanpa ujian harus begini harus begitu. Secara rohani juga banyak orang tidak suka masuk ujian iman. Maunya ikut Yesus yang enak-enak saja, berkat-berkat saja. Begitu diperhadapkan dengan ujian, bersungut, putus asa, kecewa. Ditinggal oleh orang yang kita kasihi itu salah satu bentuk ujian iman. Apakah mau kecewa, mau putus asa, mau marah? Seringkali kita meratap sampai mempersalahkan Tuhan. Apalagi kita orang Pamona, begitu datang di samping peti jenazah “ode inege arawenu nupalai pa yaku” (mengapa tinggalkan saya), orang mati disalahkan! O Pue, arawenu nitima sia” (kenapa diambil dia), Tuhan disalahkan. Ini tidak mau menerima ujian iman.

 

Ayo kita masuk ujian iman. Kalau kita bertahan menghadapi ujian iman maka iman kita menjadi murni seperti emas murni. Mengapa kita harus mengalami ujian iman?

1)      II Korintus 4:10- 11,16-17

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Jadi, mengapa harus ada ujian iman? Supaya hidup Yesus semakin nyata di dalam hidup kita, sama dengan mengalami keubahan hidup dari manusia daging, kita ini manusia daging yang banyak tabiat daging dan hawa nafsunya. Itu  diubahkan menjadi manusia rohani sampai bisa sama seperti Yesus. Tabiat daging yang seringkali muncul saat menghadapi ujian adalah putus asa dan kecewa. Kalau sudah putus asa dan kecewa itu kehilangan daya tahan secara rohani sehingga virus dosa masuk, sampai menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan. Kita menghadapi ujian iman bukan untuk membuat kita menderita, tetapi supaya kita mengalami keubahan hidup. Yang boleh masuk kerajaan sorga adalah manusia rohani dalam tubuh kemuliaan, bukan manusia daging.

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Lewat ujian iman kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai suatu saat bisa sama seperti Yesus. Tidak putus asa, tidak kecewa tetapi tetap berharap kepada Tuhan, kita yakin dibalik penderitaan ini ada kemuliaan. Penderitaan yang kita hadapi di dunia ini disebut penderitaan ringan. Kenapa ringan? Karena ada Roh Kudus yang memberikan kemampuan kepada kita untuk menghadapi ini sehigga kita dipermuliakan.

 

Memang ditinggal pasti sedih. Saya juga sedih ketika ditinggalkan orang tua. Sementara melayani di Diora papa dipanggil Tuhan, sedih. Tetapi mau apa? Mau salahkan Tuhan, mau salahkan siapa? Tinggal berharap dan berserah kepada Tuhan. Tentu Tuhan melakukan yang terbaik bagi kita.

 

2)      Ujian iman itu menghasilkan emas murni. Yerusalem Baru jalannya dari emas murni. Jadi kenapa harus mengalami ujian iman? Supaya latihan berjalan di Yerusalem Baru.

Wahyu 21:21

21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

 

Jadi ujian iman ini untuk melatih kita berjalan di Yerusalem Baru. Untuk bisa sampai di sana, sekarang kita harus melewati ujian. Bila sudah lulus ujian kita siap untuk masuk di kota Yerusalem yang baru. Kita menjadi manusia rohani yang diubahkan. Salah satu tanda manusia rohani seperti Yesus adalah taat. Yesus taat dalam penderitaan sampai mati di kayu salib. Jadi manusia rohani itu taat kepada Tuhan.

 

2.      Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Yang kedua harus kita perjuangkan adalah ibadah pelayanan. Untuk memperjuangkan ibadah bangsa Israel, Tuhan menghukum Mesir dengan 10 tulah. Bangsa Israel bebas, keluar dari Mesir dan bisa beribadah kepada Tuhan. Untuk memperjuangkan ibadah bangsa kafir di luar bangsa Israel, Yesus yang rela kena hukuman mati untuk memperjuangkan ibadah pelayanan kita. Darah Kristus sudah menebus kita dari perbuatan yang sia-sia untuk bisa beribadah kepada Tuhan, melayani Tuhan. Kalau Tuhan saja memperjuangkan ibadah kita, kenapa kita yang diperjuangkan tidak mau berjuang. Misalkan mau masuk dalam satu institusi lalu ada orang dalam “saya perjuangkan kamu masuk dan pasti bisa masuk”. Sementara yang diperjuangkan santai saja, tidak bisa masuk. Begitu juga Tuhan sudah memperjuangkan ibadah kita, jangan sampai kita yang tidak mau berjuang. Kenapa orang penghiburan dan pemakaman ada ibadah? Kenapa tidak nanti ada syukur saja baru ada ibadah ibadah? Karena ibadah itu harus dipejuangkan.

 

I Timotius 4:7-10

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Mari kita perjuangkan ibadah pelayanan kita sampai garis akhir dengan praktek setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

 

Tadi ujian iman adalah latihan berjalan di Yerusalem Baru. Beribadah melayani adalah latihan hidup di Yerusalem Baru karena pekerjaan di Yerusalem Baru adalah ibadah pelayanan. Kalau di dunia malas, tidak mau beribadah, masa di sorga “Tuhan izin dulu, saya mau keluar cari angin”. Satu-satunya kegiatan di bumi yang sampai dalam kerajaan sorga adalah ibadah pelayanan.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Menyanyinya “oh Yerusalem kota mulia hatiku rindu ke sana” tetapi sementara orang beribadah dia ada di luar di bawah pohon coklat. Mana bukti kita merindukan Yerusalem Baru! Ayo berjuang untuk ibadah, tidak terganggu dengan jarak, tidak terganggu dengan apa segala macam. Kalau di dunia, anak sekolah mau ujian, biar hujan badai dia tembus ke sekolah. Untuk hidup di sorga, mau ibadah pelayanan menghadapi hujan rintik-rintik saja sudah tidak mau datang.

 

Kesimpulannya dari 2 perkara rohani yang kita perjuangkan, kita harus berjuang untuk taat dan setia kepada Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita. Dan ada hasilnya, kita ikut Tuhan ada hasil. Kalau ikut setan ada akibatnya. Tuhan tidak pernah menipu.

1.      Ibadah itu berguna untuk hidup sekarang dan hidup yang akan datang. Ada jaminan pemeliharaan hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal di Yerusalem Baru. Yerusalem Baru jaminannya, koq kita tidak mau.

 

2.      Belajar dari sidang jemaat Filadelfia, sidang jemaat yang kecil tidak berdaya, tidak punya kekuatan apa-apa, tetapi mau menuruti Firman Tuhan, taat, tidak menyangkal nama Tuhan, maka kepada mereka diberikan kunci Daud.

Wahyu 3:7-10

3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

 

Apa kunci Daud? Kebajikan dan kemurahan Tuhan.

Mazmur

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Ada kebajikan kemurahan Tuhan yang mampu membuka pintu-pintu yang tertutup di dunia ini, sampai pintu sorga Tuhan buka bagi kita. Kunci itu kecil, makanya untuk taat dan setia itu seringkali dientengkan, dikecilkan. Kadang ketaatan dan kesetiaan dianggap sepeleh, padahal itu menentukan nasib hidup kita, pintu-pintu dibuka bagi kita, sampai pintu sorga dibuka. Kalau tidak taat, tidak setia maka pintu neraka yang terbuka.

 

3.      II Timotius 4:8

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Mahkota kebenaran tersedia bagi kita. Paulus katakan bukan hanya bagiku tetapi juga bagi orang-orang yang merindukan kedatangan Yesus. Ada mahkota kebenaran Tuhan sediakan bagi kita, artinya kita akan dipermuliakan. Kalau dapat makhota itu suatu kemuliaan, dipermuliakan bersama Tuhan. Sebagai apa? Ingat Kidung Agung 3:11 mahkota itu untuk pernikahan. Jadi dipermuliakan sebagai Mempelai Wanitanya Tuhan. Bukan kita mau menikah dalam artian yang jasmani. Disebut Mempelai Wanita Tuhan karena suami itu kepala dan isteri tubuh. Yesus Mempelai Laki-laki Sorga itu kepala dan gereja yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan itu tubuh. Kepala dan Tubuh tidak boleh terpisah satu detikpun. Hubungan kita mau dibawa sampai pada hubungan paling erat yang tidak bisa dipisahkan satu detikpun. Betul-betul kita sudah menyatu dengan Tuhan dalam kemuliaanNya yang kekal selama-lamanya.

Wahyu 3:8

3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

 

Kalau menang, taat dan setia, hasilnya:

Wahyu 3:12

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

 

Kepada orang yang taat dan setia, nama Tuhan dilekatkan, sama seperti kalau sudah menikah. Isteri saya namanya Riski Nila Sari, tetapi setelah menikah dengan saya, orang jarang mengenal namanya. Yang orang kenal ibu pendeta Handri Legontu. Begitu juga kita, nama Tuhan dilekatkan pada kita, kita ada di Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.

 

Hidup mati bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup perjuangkan perkara rohani sampai garis akhir. Perjuangkan iman, perjuangkan ibadah pelayanan, taat, setia sampai garis akhir. Itu sudah menjamin kehidupan kita di dunia ini, sekarang, masa depan, sudah menjamin pintu-pintu di dunia terbuka, sampai pintu sorga dibuka dan ada mahkota Tuhan sediakan bagi kita, nama Tuhan dilekatkan kepada kita sebagai bukti sah kita milik Tuhan selama-lamanya yang tidak bisa diganggu gugat. Kita adalah isteri Mempelai Wanitanya Tuhan dan Yesus Mempelai Pria Sorga, kita ada bersama-sama Dia di Yerusalem yang Baru.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar