20240113

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 13 Januari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:45-53

11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.

11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."

11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,

11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."

11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,

11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.

11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

 

Dari ayat yang kita baca ini ada 2 sikap terhadap Yesus. Sekarang wujud Yesus dalam gereja adalah Firman pengajaran yang benar.

1.      Sikap yang negatif yaitu seperti imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat yang mau menangkap dan membunuh Yesus. Artinya menolak Firman pengajaran yang benar, membenci penyucian, karena mempertahankan kedagingan. Siapa imam-imam kepala dan orang farisi ini?

a)      Imam kepala

Ulangan 18:1-5

18:1 "Imam-imam orang Lewi, seluruh suku Lewi, janganlah mendapat bagian milik pusaka bersama-sama orang Israel; dari korban api-apian kepada TUHAN dan apa yang menjadi milik-Nya harus mereka mendapat rezeki.

18:2 Janganlah ia mempunyai milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya. 

18:3 Inilah hak imam terhadap kaum awam, terhadap mereka yang mempersembahkan korban sembelihan, baik lembu maupun domba: kepada imam haruslah diberikan paha depan, kedua rahang dan perut besar.

18:4 Hasil pertama dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, dan bulu guntingan pertama dari dombamu haruslah kauberikan kepadanya.

18:5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya.

 

Tugas dari imam adalah menyelenggarakan kebaktian. Seorang imam tidak boleh mendapat milik pusaka. Ini adalah perjanjian antara Tuhan dengan imam dari suku Lewi untuk selama-lamanya yang tidak boleh dilanggar dan tidak boleh dirombak. Kecuali jika kita bisa membuat siang dan malam tidak datang pada waktunya, maksudnya siang menjadi malam dan malam menjadi siang baru bisa dirombak perjanjian Tuhan dengan imam dari suku Lewi.

 

Yeremia 33:20-21

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

Bilangan 18:19-20

18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.

 

Jadi imam dari suku Lewi adalah penyelenggara kebaktian. Sekarang menunjuk hamba Tuhan penyelenggara kebaktian, yang memimpin ibadah dalam hal ini memberitakan Firman. Kami sudah ada perjanjian untuk selama-lamanya dengan Tuhan, tidak boleh ada milik pusaka, artinya tidak boleh ada pekerjaan sampingan, harus menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tuhanlah milik pusaka kami, jaminan kami. Tuhan sudah jamin paha depan, perut besar, rahang, itu diberikan kepada kami hamba Tuhan penyelenggara kebaktian.

 

Jadi imam kepala menunjuk kepada:

1)      Hamba Tuhan yang merusak perjanjian dengan Tuhan yaitu melayani Tuhan tetapi tidak sepenuh, masih ada pekerjaan sampingan, atau melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani.

Mikha 3:11

3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"

 

Hamba Tuhan seperti ini tidak akan mungkin bertanya soal Tuhan.

Yeremia 2:8

2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

 

Artinya:

Ø  Tidak bergumul untuk mendapat pembukaan rahasia Firman. Lalu bagaimana dia khotbah? Sekarang gampang, tinggal cari di internet khotbahnya siapa, bisa disampaikan kepada jemaat tetapi bukan kebutuhan jemaat, tidak sesuai selera Tuhan.

 

Ø  Mazmur 24:6,3-5

24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

 

Kalau bertanya Tuhan pasti peduli soal kesucian. Jadi imam-imam kepala ini hamba-hamba Tuhan yang tidak bertanya tentang Tuhan tidak peduli lagi soal kekudusan, yang penting dia dapat yang jasmani. Mau jemaat jungkir balik dalam dosa, mau kawin cerai, dia tidak peduli yang penting korbannya masuk. Ini bahaya! Hamba Tuhan penyelenggara kebaktian kalau dia salah, ajarannya membuat banyak orang tergelincir. Seumpama kita berjalan ke depan, kalau tergelincir pasti kehilangan arah, keluar jalur. Kita sedang berjalan ke Yerusalem Baru, kalau tergelincir pasti tersesat, tidak bisa mencapai Yerusalem Baru.

 

Jangan kita lihat hamba Tuhan dari segi yang jasmani. Lihat tahbisannya, jangan sampai yang melayani kita seperti imam-imam kepala, yang merombak perjanjian dengan Tuhan, melayani hanya untuk mencari keuntungan yang jasmani, tidak peduli soal kekudusan.

Maleakhi 2:8

2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

 

Kami hamba Tuhan yang menyelenggarakan kebaktian, periksa motivasinya apa. Kalau mencari yang jasmani, bahaya! Itu hanya membuat banyak orang tergelincir. Tahbisannya harus benar, betul-betul menyerah sepenuh kepada Tuhan, tidak ada pekerjaan sampingan, 100% melayani Tuhan.

 

2)      Imamat 16:17

16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.

 

Tugas imam adalah berdiri di tengah antara Tuhan dan jemaat sebagai pendamai. Tetapi dalam Yohanes pasal 11 tadi seharusnya mereka menjadi pendamai tetapi malah membenci Yesus.

 

Jadi imam-imam kepala adalah hamba Tuhan yang menyimpan kebencian, kepahitan hati, dendam kepada hamba Tuhan lain yang benar tahbisannya, yang dipercaya pengajaran yang benar. Kita raba dan periksa, jangan sampai kita dilayani hamba Tuhan model imam kepala. Mengapa? Kita berfellowship bersekutu, tergembala itu mewarisi tabiat gembala, tabiat hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhannya benci, pahit hati dan dendam itu menular kepada sidang jemaat, jemaat mewarisi karakter yang tidak baik. Makanya Alkitab katakan dari buahnyalah kamu bisa menilai pohon itu. Kalau menebar kebencian, pahit hati dan sebagainya berarti gembalanya seperti itu karena mewarisi tabiat.

 

Makanya hamba Tuhan itu harus mengawasi dirinya, jangan ada sakit hati, benci, dendam. Serta awasi pengajarannya supaya jemaat yang mendengarkan pengajaran yang dia sampaikan selamat.

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Begitu juga kalau saya meengikuti suatu persekutuan, lalu yang menyelenggarakan kebaktian adalah hamba Tuhan yang dendam, pahit hati, benci, nanti menular kena kepada saya. Saya pulang menularkan kepada jemaat, berapa jemaat di belakang saya kena semuanya. Hamba Tuhan seperti ini menjadi bintang yang gugur. Itu bintang yang besar, apsintus, begitu dia jatuh di air, semua air menjadi pahit.

 

b)      Orang Farisi atau ahli Taurat. Ahli Taurat adalah orang yang ahli hukum Taurat dan mengajarkan kepada orang Israel. Kemudian orang Farisi adalah orang yang bertugas menegakkan syariat hukum Taurat. Mereka melihat kesalahan sampai sekecil apapun jangan sampai ada. Jadi boleh dikatakan mereka ini sudah satu golongan.

I Korintus 1:20

1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?

 

Ahli Taurat orang Farisi ini suka membantah Yesus, membantah Firman. Jadi orang Farisi menunjuk hamba Tuhan, pelayan Tuhan, termasuk sidang jemaat yang merasa tahu Firman sehingga suka membantah Firman pengajaran yang benar, membantah hamba Tuhan yang benar tahbisannya. Kenapa? Karena menggunakan hikmat dunia, menggunakan logikanya sendiri. Lihat orang Farisi, mereka mengajukan pertanyaan untuk membantah Yesus. Jangan sampai roh Farisi masuk di dalam kita.

 

Terutama yang paling banyak dibantah itu adalah Firman tentang nikah. Orang Farisi mengajarkan boleh kawin cerai.

Matius 19:3-6

19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"

19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?

19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

 

Firman pengajaran yang benar itu bukan untuk dibantah, bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk dipraktekan. Makanya sejak dulu para pendahulu Kabar Mempelai, dalam menyelenggarakan ibadah tidak ada model seminar, mau tanya jawab, tidak ada! Karena Firman itu untuk didengar dan dipraktekan, bukan untuk dibantah, diperdebatkan. Makanya mendengar Firman harus dengan iman. Iman lebih tinggi dari pada logika, kalau iman menerimanya maka logika bisa menerimanya. Kalau langsung menggunakan logika, tanpa iman bisa membantah terus.

 

Tuhan berkata kepada Musa “berangkat!” kalau Musa pakai logika  langsung dia bantah, bagaimana mau berangkat sedangkan ada laut Teberau di depan mereka. Tetapi dia berangkat saja. Nuh membangun bahtera di atas gunung, dia bangun saja, tidak ada membantah. Abraham pergi tinggalkan negerimu, langsung Abraham tinggalkan. Itu kalau pakai iman.

 

Yesaya 41:11

41:11 Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa;

 

Orang yang suka membantah Firman, membantah hamba Tuhan yang benar tahbisannya, akan hilang dan binasa, akan keluar dari persekutuan Tubuh Kristus dan binasa. Mungkin kelihatan pelayanannya seperti berhasil, sebagai contoh Yunus, pelayanannya kelihatan berhasil. Sekali khotbah satu kota yang besar dari raja sampai rakyat jelata bertobat. Tetapi kekurangan Yunus dia suka membantah Tuhan, akibatnya dia hilang dari hadirat Tuhan.

Yunus 4:8-9

4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."

4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."

 

Tuhan bertanya langsung dia bantah, itulah Yunus. Makanya pada pasal 4 ini tidak ada ayat mengatakan Yunus insaf, dia bertobat dari roh membantahnya dan tidak disebutkan lagi bagaimana keadaan Yunus selanjutnya. Kelihatan hebat dan berhasil, tetapi dia suka membantah Tuhan, akibatnya dia hilang dari hadapan Tuhan. Dalam diri Yunus ada tabiat imam kepala dan tabiat orang farisi atau ahli Taurat. Tabiat orang Farisi suka membantah. Tabiat imam kepala membenci, Yunus membenci orang Niniwe, makanya waktu diutus ke Niniwe dia tidak mau, dia lari. Di atas kapal dia dibuang ke laut, ditelan ikan besar, dimuntahkan dan dia selamat, baru dia pergi ke Niniwe. Waktu Yunus melihat orang Niniwe tidak jadi dihukum, dia marah.

Yunus 3:10; 4:1

3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

 

Ini pelajaran bagi kita, kalau sudah ada roh kebencian, pasti senang melihat orang lain kena malapetaka, senang lihat yang lain kena musibah. Gembala satu lihat gembala lain kena musibah malah berkata “kapok, rasain!”. Alangkah tidak baiknya kalau lihat jemaat kena musibah lalu gembalanya bilang kapok, rasain. Ini hamba Tuhan seperti Yunus. Justru kalau jemaat kena musibah gembala harus pukul diri dan minta ampun kepada Tuhan. Bukan malah berkata memang dia itu pemberontak, baru dia rasa dipukul Tuhan, jangan! Doakan “Tuhan ampuni dia”. Seperti Musa, dia minta namanya dihapuskan dari kitab kehidupan, jangan orang Israel. Dia pasang diri bagi umat Israel.

 

2.      Sikap yang positif seperti orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Artinya mau menerima Firman pengajaran yang benar yaitu mau mendengar dan dengar-dengaran, praktekan Firman. Ikut Tuhan itu kalau kita lakukan Firman ada hasil, kalau menolak Firman ada akibatnya. Hasilnya kalau kita mendengar dan melakukan Firman:

a)      Yohanes 8:51

8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

 

Tidak mengalami maut. Bukan berarti dia tidak meninggal, ada yang diizinkan Tuhan meninggal, ada yang diizinkan Tuhan hidup sampai Tuhan Yesus datang. Saya tidak bicara maut dalam arti secara tubuh. Tidak mengalami maut artinya:

1)      Tidak bimbang menghadapi angin pengajaran palsu, tetapi tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Ajaran palsu itu maut secara jasmani. Ingat waktu serombongan nabi datang lalu Elisa bilang pada pembantunya sediakan makan bagi mereka. Lalu pembantunya ini keluar mengumpulkan labu liar yang tidak dia kenal. Dia masak, dihidangkan, nabi-nabi itu berseru maut dalam kuali! Itu ajaran palsu, ajaran asing, ajaran yang tidak dikenal, itu maut!

II Petrus 2:1

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Ajaran palsu itu membinasakan, maut secara rohani. Sebab itu tidak usah kita dengar, hindari. Kenapa? Sebab Tuhan lebih tahu dari kita, manusia suka bimbang, kalau mendengar 2 hal yang berbeda bisa bimbang. Apalagi kalau sudah 3 atau 4 yang berbeda. Mendengar 2 suara pasti bimbang dan kalau sudah bimbang pasti pilih yang salah.

 

2)      Tidak mau berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, tidak ada orang yang lihat, tetapi ingat ada Tuhan yang lihat, ada godaan, ada keuntungan bahkan ada ancaman. Dosa itu maut secara rohani. Tidak mau berbuat dosa berarti kesuciannya terjaga.

 

3)      Tidak bersungut-sungut. Bersungut-sungut ini paling cepat mendatangkan hukuman. Waktu bangsa Israel bersungut, hukuman langsung datang. Ingat perjalanan mereka di padang gurun selama 40 tahun, berkali-kali mereka bersungut-sungut. Bersungut-sungut terhadap manna, datang ular tedung memagut mereka sampai mati. Bersungut-sungut lagi, api Tuhan datang.

 

Tidak bersungut-sungut menghadapi masalah, apalagi di dalam pelayanan. Kalau sudah bersungut pasti putus asa, pasti kecewa, pasti menyalahkan Tuhan, menyalahkan orang lain. Itu semua mendatangkan maut. Jadi ingat, begitu bersungut berarti itu mengundang maut, rohani sedang menuju pada kematian. Ketika kecewa dan putus asa, rohani sedang menuju pada kematian. Kecewa dan putus asa itu penyakit aids secara rohani, hilang daya tahan tubuhnya sehingga mati rohaninya.

 

Tidak bersungut-sungut tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal, itu berarti tidak mengalami maut. Itu hasil pertama.

 

b)      Mazmur 33:9

33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

 

Lewat Firman yang kita dengar dan kita praktekan membawa kita mengalami kuasa penciptaan baik secara jasmani terutama secara rohani. Secara jasmani Tuhan mampu menciptakan dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Banyak pengalaman kami alami bersama dengan Tuhan.

 

Secara rohani kita sedang diciptakan kembali untuk segambar dengan Allah. Artinya kita mengalami penyucian, terus disucikan, mengalami pembaharuan, manusia daging ditanggalkan menjadi manusia rohani. Terus dibaharui sampai nanti kita sempurna seperti Yesus, kita bisa menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Jangan ada roh imam kepala dan orang farisi kepada kita, jangan ada roh kebencian dan membantah Firman. Biarlah kita selalu menanggapi Firman dengan positif, mau percaya dan mau mempraktekan Firman. Kita tidak mengalami maut dan kita mengalami kuasa penciptaan dari Firman itu.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar