20240114

Kebaktian Umum, Minggu 14 Januari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:14-15

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Ayat 15 ini menubuatkan suasana zaman antikristus, manusia akan dipaksa untuk menyembah antikristus. Jika tidak mau, akan dianiaya selama 3,5 tahun sampai dibunuh, dipancung kepalanya. Sekarang nabi palsu dan antikristus bekerja sama untuk memaksa gereja Tuhan untuk menyembah antikristus. Ajaran yang palsu itu menghasilkan penyembahan yang palsu. Dari mana kita tahu ajaran itu ajaran palsu, supaya kita tidak menghakimi dan menunjuk-nunjuk. Ajaran palsu itu bersifat memaksa dan mengancam. Sementara Firman pengajaran yang benar memberi kebebasan memilih.

Yohanes 11:43

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

 

Suara keras itu adalah Firman pengajaran yang benar, yang keras.

 

Yohanes 11:44

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Yohanes 6:60

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

 

Memang pengajaran itu keras, keras dalam hal menyucikan.

 

Yohanes 6:66-67

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"

 

Yesus tidak memaksa, bukan berkata “awas kamu kalau pergi! Saya cambuk!”. Kalau yang palsu itu memaksa, mengancam, kalau tidak datang diberikan surat peringatan, tidak datang lagi surat peringatan kedua, tidak datang lagi dipecat! Itu sudah memaksa, itu sebenarnya ajaran yang palsu!

 

Ajaran palsu mengarahkan pada penyembahan palsu, bukan kepada Yesus. Dalam Wahyu pasal 13 tadi mengarahkan pada penyembahan kepada patung. Oh saya tidak menyembah patung, di gereja tidak ada patung. Coba kita periksa. Patung itu tidak ada pikiran dan perasaan, tidak punya perikemanusiaan. Jadi kalau sudah kena ajaran palsu kehidupan itu sudah tidak ada pikiran dan perasaan yang baik, tidak ada rasa hormatnya lagi. Sampai yang sudah meninggalpun dicerita macam-macam. Kalau ada perasaan, koq tega, yang membina dia, dia menerima pengajaran dari orang itu lalu dia cerita-cerita lagi orang itu. Tidak ada rasa malu, tidak tahu berterima kasih, bahkan tega memaksa dan mengancam orang lain. Itu tabiat antikristus!

 

Dari situ kita lihat, kalau ajaran yang benar tidak seperti itu, masa diajar membenci orang tua! Bahkan kepada orang yang menyakiti kita, ajaran yang benar mengajarkan kita untuk mengasihi dia. Ini sudah tidak berperikemanusiaan! Makanya antikristus itu tidak punya perikemanusiaan, dia sangat kejam, sangat sadis. Roh antikristus ini masuk pada Kristen patung yang tidak punya pikiran perasaan lagi.

 

Siapa yang akan masuk aniaya antikristus?

1.      Orang Kristen yang tidak menghargai Firman pengajaran yang benar, yang tidak mau menderita daging karena Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 6:60-61,66

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Tidak kebetulan ayat ini ditulis pasal 6 ayat 66, kalau diurutkan 666, angka antikristus. Memang untuk menerima Firman pengajaran ini sakit bagi daging, ada penderitaan daging yang harus kita hadapi. Banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang harus menderita aniaya dan mati. Salah satu contoh Yohanes Pembaptis, dia menegur Herodes karena nikahnya tidak benar. Kabar Mempelai ini memperbaiki nikah, Yohanes menegur Herodes malah dipenggal. Banyak orang Kristen di seluruh penjuru dunia ini menderita karena Firman. Kalau kita tidak mau menerima Firman maka nanti akan menerima pembalasan darah Yohanes dan nabi-nabi serta orang Kristen yang lain yang dibunuh karena Firman.

Wahyu 6:9-11

6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"

6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

 

Pembalasan Tuhan adalah aniaya antikristus ditambah 21 penghukuman Tuhan atas dunia ini. Jadi kalau tidak menghargai Firman, sementara ada hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menderita karena Firman, bahkan tidak sedikit yang dibunuh karena Firman, nanti orang itu akan dibalas oleh Tuhan dalam masa antikristus pada penghukuman Tuhan atas dunia ini. Tuhan tolong jangan kita masuk di sana, hargailah Firman Tuhan.

 

Sementara orang yang menghargai Firman, dia disucikan, diubahkan, disempurnakan dan disingkirkan dari antikristus ke padang belantara.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

2 sayap itu adalah Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus. Kalau kita menghargai itu, kita disingkirkan ke padang belantara jauh dari antikristus. Jadi orang yang tidak menghargai Firman, dia tidak punya sayap. Yang lain sudah tersingkir, dia tidak terbang-terbang, malah masuk aniaya antikristus.

 

Pemberita Firman sekarang justru menyampaikan Firman yang mengenakan daging, yang meninabobokan, makanya gereja tertidur. Selamat, diberkati, tetapi tidak ada penyucian, itu dininabobokan. Orang yang sudah mati bunuh diri malah khotbahnya berbahagia yang mati dalam Tuhan, mana berbahagia orang yang mati bunuh diri!

 

2.      Wahyu 2:17

2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."

 

Yang masuk aniaya antikristus adalah orang Kristen yang tanpa penyembahan, dia punya Firman pengajaran (meja roti sajian), punya kesaksian (pelita emas) tetapi kurang satu yaitu penyembahan (mezbah dupa emas). Apa artinya tidak punya penyembahan?

a)      Malas menyembah Tuhan, bosan, jenuh menyembah Tuhan, tidak mau menyembah Tuhan. Penyucian itu mengarahkan kita pada penyembahan yang benar. Punya Firman sudah baik, punya kesaksian sudah baik, tetapi apa artinya kalau tanpa penyembahan. Hanya bangga “saya dalam pengajaran” tetapi tidak ada penyembahan. Orang seperti itu akan masuk aniaya antikristus. Penyembahan itu leher, karena tidak mau menyembah maka dia akan bertekuk lutut untuk dipancung lehernya. Lebih baik sekarang kita tingkatkan penyembahan kita hari-hari terakhir ini. Punya penyembahan tetapi tidak ada pengajaran, itu juga tidak baik. Pengajaran itu komando untuk mengarahkan penyembahan kita kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Dua-dua ini harus ada, penyembahan ada, Firman pengajaran juga ada.

 

b)      Sudah menyembah Tuhan tetapi tidak mencapai ukuran penyembahan.

Wahyu 11:1-2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Penyembahan itu ada ukurannya, ibadah itu diukur, kita yang beribadah diukur, mezbah itu juga diukur, penyembahan akan diukur oleh Tuhan, harus mencapai standarnya Tuhan, sesuai dengan kehendak Tuhan, selera Tuhan.

 

Ada 3 macam ukuran penyembahan yang benar.

1)      Wahyu 5:8-9

5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. 

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Ukuran penyembahan pertama adalah penebusan oleh darah Yesus = penebusan oleh kasih Allah. Yesus yang mati di kayu salib adalah wujud kasih Allah kepada kita. Bukan serta merta menjadi orang Kristen pasti mengalami penebusan, belum tentu! Banyak orang Kristen ternyata belum mengalami penebusan oleh darah Yesus, hidupnya menunjukan dia tidak mengalami penebusan.

 

Darah Yesus menebus kita dari apa?

Ø  Ditebus dari tiap suku, kaum dan bangsa. Artinya Yesus menebus kita dari daging kita dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, tabiatnya, ambisinya. Itu ukuran penyembahan, lepas dari daging. Dalam melayani Tuhan jangan ada ambisi. Tuhan yang tahu bagaimana hati saya. Kalau ada ambisi doa penyembahan pasti ditolak oleh Tuhan.

Yakobus 4:2-3

4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

 

Puasa tetapi untuk dapat perkara daging, tidak dijawab oleh Tuhan. Yang ada malah jadi sakit, sakit maag, asam lambung naik. Kalau puasa sungguh-sungguh untuk mematikan daging pasti sehat, yang penting bukan mencari perkara daging. Begitu juga dalam mencari kepenuhan Roh Kudus, kalau daging, roh lain yang masuk.

 

Ø  Ditebus dari bahasa atau lidah. Artinya lepas dari dosa perkataan, dusta, gosip, fitnah, cerita-cerita orang. Biar dia menyembah tidak akan sampai ukuran. Saya jaga betul-betul jangan sampai melekat dosa perkataan ini. Apalagi dusta, dusta itu tempat persembunyian orang berdosa, jadi tidak bisa dijamah oleh Tuhan, Tuhan tidak bisa bekerja apa-apa pada orang itu kalau dia berdusta.

Yesaya 28:15

28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

 

Tuhan tidak bisa menjamah dia, sesama juga tidak bisa menjamah dia, tetapi yang menjamah, memeluk dan merangkul dia adalah setan, bapa pendusta. Kita harus lepas dari itu, karakter iblis harus kita tinggalkan, jangan ada lagi, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang jujur, ukuran penyembahan adalah jujur. Doa orang fasik kekejian bagi Tuhan tetapi doa orang jujur dikenan oleh Tuhan. Penyembahan kalau dengan kejujuran, dikenan oleh Tuhan, bahasa air mata saja Tuhan sudah tahu apa yang kita butuhkan.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Berkatalah yang jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak. Permulaan jujur adalah jujur mengaku dosa. Kalau salah, mengakulah, tidak usah berbelat belit, karena ini, karena itu. Kalau salah langsung mengaku “saya salah, minta ampun”, darah Yesus menghapus dosanya. Setelah jujur mengaku dosa baru bisa jujur soal pengajaran. Benar bilang benar, dukung. Kalau tidak benar bilang tidak benar dan hindari. Jangan bilang beda sedikit tetapi sama saja. Saya dulu kelas IPA, kalau sudah beda sedikit tidak akan pernah sama hasilnya. Pengajaran ini lebih pasti dari pada ilmu pasti. Kalau beda sedikit pasti salah. Semoga kita menjadi pribadi yang jujur. Kalau benar pegang teguh, kalau salah hindari, jangan pakai perasaan daging. Semoga Tuhan berikan kemampuan kepada kita, kita bisa jujur, doa orang jujur dikenan oleh Tuhan.

 

Waktu Elia menghadapi orang Israel dia berkata Allah itu Tuhan sembah dia, kalau baal itu Tuhan sembah baal, jangan bercabang hati, jangan timpang hati, jujur, benar ya benar, salah ya salah.

 

Supaya kita mengalami penebusan atau kelepasan dari daging dan dosa maka kita harus bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di situ kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan kurban Kristus yang sanggup menyucikan kehidupan kita.

 

2)      Wahyu 8:1-5

8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

 

Ukuran kedua sunyi senyap = damai sejahtera oleh Roh Kudus. Bagaimana bisa naik penyembahannya kalau menyembah ingat dosa orang atau ingat dosa kita kepada orang. Tidak akan pernah naik penyembahannya. Harus damai sejahtera dulu oleh Roh Kudus.

Yesaya 63:14

63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

 

Kita menyembah Tuhan harus dengan damai sejahtera. Bagaimana caranya untuk memperoleh damai sejahtera? PBB untuk menciptakan kedamaian di dunia ini harus mengeluarkan biaya yang besar. Pemerintah kita untuk menciptakan kedamaian di negara kita, berapa biaya harus dikeluarkan. Kalau kita untuk mendapatkan damai sejahtera cukup dengan kebenaran. Kalau benar pasti damai, pasti tenang.

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Kalau kita dikata-katai orang lalu kita tidak terima, hati panas mau ketemu orang itu, berarti kita tidak benar. Tetapi kalau kita benar kita damai, kita tenang saja sekalipun orang mengata-ngatai kita. Daging memang tidak mampu, Roh Kudus yang memampukan kita, menolong kita untuk bisa tenang dan damai. Roh Kudus memimpin kita pada seluruh kebenaran.

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Jadi ini tesnya, kalau ada Roh Kudus begitu kita berkata yang tidak benar pasti tidak tenang. Itu kalau ada Roh Kudus sehingga kita datang pada orang itu “maaf saya sudah salah”.

 

Kebenaran itu pasangannya kesetiaan.

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Jadi ukuran penyembahan adalah benar dan setia sehingga kita mengalami damai sejahtera dan ketenangan, doa penyembahan kita naik kepada Tuhan. Terutama benar dan setia di dalam nikah. Karena Mempelai Wanita Tuhan adalah isterinya Tuhan dalam kebenaran dan kesetiaan.

Hosea 2:18-19

2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

2:19 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

 

Jadi, benar dan setia dimulai dari dalam nikah dulu, baru lebih besar dalam penggembalaan, persekutuan antara penggembalaan. Kaum muda dalam masa pacaran dan tunangan jangan saling menyakiti, harus benar dan setia. Kalau sudah sama yang itu yah sudah benar dan setia, jangan lirik sana lirik sini. Tidak ada artinya pelayanan kita kalau tidak benar dan tidak setia.  

 

Supaya kita memiliki damai sejahtera dalam Roh Kudus maka kita harus tekun dalam ibadah raya, bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunianya.

 

Kalau digabung poin 1 dan 2 ukuran penyembahan adalah benar dan setia serta suci, kita pasti dipakai Tuhan, kita diberikan kemampuan yang ajaib oleh Tuhan untuk melayani, menjadi senjata kebenaran, menjadi imam dan raja, pelayan Tuhan yang benar dan suci.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Betapa indahnya kalau kita dipakai Tuhan. Kalau tidak benar dan tidak setia lalu melayani, dia sama dengan menembakan peluru dosa kepada jemaat. Orang yang datang beribadah, pulang dalam keadaan berdosa. Tetapi kalau kita benar dan suci, kita melayani berarti kita menembakan peluru kebenaran kepada jemaat, jemaat pulang dibenarkan oleh Tuhan. Jangan main-main soal pelayanan, kita harus tanggung jawab.

 

Tuhan tidak lihat pandainya kita dalam pelayanan. Kebenaran, kesetiaan dan kesucian itu yang Tuhan lihat.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Ini yang kita kejar, kebenaran, kesetiaan, kekudusan, biar kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebaliknya kalau tidak benar, tidak setia, tidak suci, hanya merasa dipakai Tuhan. Penyakit merasa itu penyakit orang Laodekia. Aku kaya, aku tidak kekurangan apa-apa, padahal miskin, buta, telanjang.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Mereka merasa sudah bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat demi nama Tuhan tetapi Tuhan bilang mereka pembuat kejahatan, tidak benar, tidak setia, tidak suci. Jangan hanya merasa dipakai tetapi biarlah kita sungguh-sungguh dipakai oleh Tuhan. Kejarlah kebenaran, kesetiaan, kesucian.

 

Wahyu 8:5

8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

 

Ada 2 keadaan yang kontras di situ, orang yang benar, setia, suci, penyembahannya semakin meningkat, dia semakin dipakai oleh Tuhan, semakin tenang dan damai sekalipun dunia ini goncang. Sebaliknya orang yang tidak benar, tidak setia dan tidak suci, hanya merasa dipakai Tuhan, hidupnya semakin goncang bersama dunia ini.

 

Kita berada pada posisi yang mana. Dunia ini memang sedang goncang gancing, semakin goncang. Tetapi kita yang benar dan setia, mau suci, mau menyembah Tuhan, semakin tenang semakin dipakai Tuhan. Tetapi kalau tidak semakin goncang bersama dunia ini. Alkitab katakan banyak orang akan mati karena ketakutan.

Lukas 21:25-26

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

 

Menghadapi kegoncangan mereka ketakutan, sampai mati karena ketakutan. Ketakutan ini pembunuh utama manusia di akhir zaman ini.

 

3)      Wahyu 11:1

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

 

Matius 27:29-30

27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

 

Sebatang buluh, artinya kita rela menerima sengsara daging bersama Yesus. Sengsara tanpa dosa bersama Yesus harus rela kita terima, itu ukuran penyembahan. Saat Yesus sengsara Dia taat.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Ini ukuran doa penyembahan taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Sakit memang rasanya. Kadangkala kita mau menghindar dari masalah, tetapi Tuhan mencemplungkan kita di situ untuk mengukur sudah meningkat tidak penyembahan kita. Dalam keadaan semua sudah tenang, sudah baik, kita bagaikan diambil oleh Tuhan lalu dimasukan di dalam nyala api. Maunya memberontak, jangan Tuhan, tetapi harus kita terima supaya penyembahan kita mencapai ukuran.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Jangan heran kalau kita diperhadapkan dengan itu. Saya sempat menolak, saya takut waktu papa dipanggil Tuhan. Saya takut waktu mau menjadi gembala di sini, saya sudah tahu ini itu yang akan saya hadapi dan saya tidak mau dimasukan dalam api itu, saya mau berontak. Tetapi saya berdoa kepada Tuhan, biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi. Satu hamba Tuhan berkata pada saya, ada 2 hal yang menguatkan bahwa saya diangkat jadi gembala di Tentena itu dari Tuhan, dari ibu janda setuju dan dari mayoritas jemaat setuju. Dari situ saya tidak berani lagi mengelak. Saya tahu bahwa saya akan dibawa masuk di dalam api supaya penyembahan saya mencapai ukurannya Tuhan. Saya bilang sama Tuhan “saya ingin bahagia Tuhan!”. Tetapi Tuhan tetap bawa saya di situ, harus bawa di dalam api dan bertahan di situ.

 

Jangan heran kalau kita seperti diambil oleh Tuhan dari hidup yang enak-enak lalu langsung dibuang di dalam api.

Maleakhi 3:3,2

3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

 

Tuhan izinkan kita harus masuk di dalam api bukan untuk menghancurkan hidup kita. Lalu mengapa Tuhan izinkan kita masuk di dalam api?

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Tujuannya supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, manusia batinia yang terus menerus dibaharui. Ini tahun penyembahan, jangan heran dalam tahun penyembahan ini Tuhan rogoh kita dan dimasukan dalam api. Ada api ujian yang akan kita hadapi, tetapi maksud itu semua supaya kita mencapai ukurannya Tuhan. Jangan mundur, jangan kecewa, jangan putus asa.

 

Zakharia 13:9

13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

 

Saat dalam ujian itu Tuhan mau kita tetap memanggil nama Tuhan, tetap menyembah Tuhan. Ini sikap kita yang benar. Dalam api ujian bukannya mengeluh “Tuhan kenapa begini, tidak enak! saya mau bahagia, saya mau enak, Tuhan tidak peduli saya, Tuhan tidak adil”. Saat kita ada dalam api ujian, Tuhan rindu supaya kita memanggil nama Tuhan Yesus, menyembah dengan seruan haleluya. Dan dikatakan tadi Tuhan pasti menjawab kita, doa kita didengar Tuhan. Tuhan mengakui kita adalah umatNya. Kalimat Tuhan adalah Allahku dan Tuhan berkata mereka adalah umatKu, ini bahasa yang keluar di Yerusalem Baru, bahasa mempelai.

Wahyu 21:2-3

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

 

Firman pengajaran itu praktis, setelah kita dengar langsung diperhadapkan dengan praktek. Nanti pulang semua langsung diperhadapkan dengan api. Bisa saja dalam perjalanan, saat di rumah, atau waktu berangkat ibadah KKR ke Lopi atau saat berada di Lopi, bisa Tuhan izinkan kita masuk dalam api supaya kita berseru Yesus, menyembah dengan seruan haleluya.

 

Supaya kita tahan menghadapi percikan darah kita harus tekun dalam doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih Allah ini yang memberi daya tahan kepada kita. Kasih Allah yang menjadikan kita kuat menghadapi api ujian itu. Bahkan kasih Allah yang menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita ditindas, kita dihempaskan, kita dihimpit, penindasan, kesesakan, kelaparan dan yang lainnya, tetapi oleh kasih Tuhan kita bertahan. Kita hanya seperti domba sembelihan, namun kasih Tuhan memberikan daya tahan dan menjadikan kita lebih dari pemenang. Biarlah Firman ini menjadi penghiburan bagi kita. Mungkin siang ini bapak ibu datang sudah dalam api ujian, ayo ada kasih Tuhan yang menjadikan kita kuat dan tahan.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Semoga Firman ini menjadi pengalaman dalam hidup kita. Bukan hanya kita dengarkan tetapi kita diperhadapkan pada prakteknya dan kita menang. Kalau sudah menang jangan lupa untuk bersaksi. Saksikan kemenangan-kemenangan yang kita alami bersama dengan Tuhan. Jangan simpan sendiri. Kesaksian-kesaksian itu seperti Daud mengumpulkan 5 batu kecil, bisa mengalahkan Goliat. Ini Daud mau menghadapi Goliat, malah dia saksikan mengalahkan beruang, mengalahkan singa di hadapan Saul pahlawan perang. Tetapi kesaksiannya itu membuat Daud menang atas Goliat yang besar.

 

Biarlah kesaksian-kesaksian kita jangan kita simpan sendiri tetapi kita saksikan, maka kita mengalami kemenangan-kemenangan bersama dengan Tuhan, ada kemenangan kita raih.

 

Jadi puncak ukuran penyembahan adalah taat, bahkan saat diperhadapkan dengan penderitaan tetap taat sampai daging tidak bersuara lagi. Itu bagaikan pintu tirai terobek, kita bisa masuk ruangan maha suci. Di situ kita temukan alat Tabut Perjanjian. Peti dari kayu penaga disalut emas dalam dan luar, itulah kita manusia daging yang sudah bertabiat Ilahi. Menyatu dengan tutup dari emas murni dengan 2 kerub, itu Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga. Pada tutup ada 7 percikan darah, di depan tabut ada 7 percikan darah. Yesus sudah sengsara sampai mati di kayu salib, kita juga mengikuti jejakNya, sengsara daging sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Kalau kita menghadapi api ujian lalu kita bisa tahan, berarti kita sadar dan memahami bahwa api ujian itu adalah kasih karunia Tuhan bagi kita. Kan kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, kita mau diubahkan menjadi sama dengan Yesus. Makanya Tuhan ambil kita dan ditaruh dalam api ujian. Jadi api ujian ini kasih karunia Tuhan bagi kita, Jangan tolak kasih karunia Tuhan, jangan menghindar dari api ujian, dari percikan darah.

 

II Korintus 12:8-10

12:8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.

12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

 

Dalam penderitaan kita rela menderita atau tidak. Kalau masih bereaksi daging itu belum rela. Tuhan mau sampai kita rela menderita, jangan menghindar dari kasih karunia Tuhan. Di saat kita lemah di situ kita kuat sebab ada kasih Tuhan yang menjadikan kita lebih dari pemenang.

 

I Petrus 2:15

2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.

 

Kalau kita diizinkan mengalami api ujian dan paham itu kasih karunia Tuhan, kita tidak mau menghindar dan menjauh dari itu maka kita hidup di dunia ini sudah bersuasana takhta Tuhan dan nanti mencapai takhta Tuhan yang sesungguhnya.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Tuhan tidak mengizinkan ujian itu melampaui kekuatan kita, Tuhan tahu di mana batas kekuatan kita. Dan Tuhan akan menolong tepat pada waktunya. Siapa tahu siang ini adalah jawaban pertolongan Tuhan bagi kita. Kalau belum tetap bertahan dalam api ujian itu. Ini adalah kasih karunia Tuhan bagi kita sekalian. Nanti kita akan mencapai takhta sorga, Yerusalam yang baru. Tidak ada lagi air mata ratap tangis, dukacita di sana, hanya kebahagiaan kekal bersama dengan Yesus.

 

Biarlah penyembahan kita semakin meningkat hari-hari terakhir ini, ada ukuran yang harus kita penuhi, ukuran penebusan, ukuran ketenangan dan damai sejahtera dan taat sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar