20240128

Kebaktian Umum, Minggu 28 Januari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Antikristus mau memeterai seluruh manusia dengan cap 666, berarti mau memiliki manusia seutuhnya. 6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya daging, 6 ketiga rohnya daging. Manusia yang menerima cap 666 adalah manusia yang menyembah patung antikristus.

Wahyu 13:15

13:15  Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Patung adalah benda yang diciptakan dan dipahat untuk meniru bentuk atau gambar makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Jadi manusia yang dimiliki antikristus yang dicap 666 adalah manusia yang memiliki gambar dan tulisan iblis! Cap ini sekarang secara rohani sudah dijalankan oleh iblis. Nanti baru dia cap secara jasmani. Saya tidak tahu bagaimana itu chip, saya bukan ahli komputer. Yang kita berusaha harus hindari jangan sampai gambar dan tulisan iblis ada pada kita. Sebab hamba Tuhan dan pelayan Tuhanpun bisa digambar dan ditulisi dengan gambar dan tulisan iblis. Contohnya Petrus sempat digambar dan ditulisi dengan gambar dan tulisan iblis. Ketika Yesus mengatakan “Aku akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian bangkit”. Petrus menarik Yesus kesamping dan dia tegur “itu tidak akan terjadi” Yesus bilang enyahlah iblis, bukan enyahlah Petrus. Jadi dia digambar dan ditulisi dengan gambar dan tulisan iblis.

 

Yang akan kita pelajari pagi ini tentang Yudas, sejak awal dia dipanggil, dipilih untuk melayani, Tuhan sudah mengatakan salah seorang di antara kamu adalah iblis.

Yohanes 6:70-71

6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."

6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.

 

Yudas adalah gambaran hamba Tuhan pelayan Tuhan yang sudah dipakai oleh Tuhan, dia bendahara, dia dipercaya Tuhan, bahkan Yesus katakan dia sahabat “sahabatKu mengangkat tumit terhadap Aku” tetapi dalam dirinya ada gambar dan tulisan iblis. Kenapa demikian? Karena rohaninya mundur maju. Mundur maju ini tanda tidak taat terhadap Firman. Jangan kita mundur maju, ayo terus maju sampai ke Yerusalem Baru.

Yeremia 31:22

31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."

 

Bukti mundur majunya Yudas.

Markus 14:3-4,10-11

14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?

14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

 

Di ayat 3-4 Yudas ada bersekutu, ayat 10-11 dia tinggalkan persekutuan, ayat 12-31 Yudas ada lagi bersama dengan Yesus dan murid-murid. Kemudian dalam cerita yang sama dalam Injil Yohanes, Yudas mundur untuk selama-lamanya.

Yohanes 13:27-30

13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

13:28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.

13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.

13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

 

Orang yang mundur maju itu kelihatan dipakai, kelihatan hebat, kelihatan dipercaya pelayanan, padahal tidak! Akhirnya Yudas ditelan kegelapan. Hati-hati yah, kita belajar dari Yudas ini bukan untuk ditiru. Karena seringkali manusia ini ketika ditunjukan contoh yang buruk malah itu yang suka ditiru. Ini ditunjukan pada kita supaya waspada, jangan ada roh Yudas pada kita, roh mundur maju. Kalau rohani kita mundur maju, maka suatu saat akan ditelan oleh kegelapan dosa seperti Yudas, sampai nanti masuk dalam kegelapan yang paling gelap yaitu aniaya antikristus.

 

Tanda-tanda hamba Tuhan pelayan Tuhan yang mundur maju:

1.      Kisah Para Rasul 1:17-21

1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.

1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

1:21  Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,

 

Tanda hamba Tuhan yang mundur maju adalah dikuasai mamon sehingga tidak menghargai ibadah pelayanan kepada Tuhan =  melekat kepada uang. Kalau melayani motivasinya sudah salah, itu roh mundur maju. Nanti ditelan kegelapan dosa sampai puncaknya dosa.

 

Yudas menjual Yesus seharga 30 keping perak, berarti dia menyamakan Yesus dengan lembu nakal!

Keluaran 21:32

21:32  Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.

 

Tugas budak atau hamba itu menyiapkan kebutuhan jasmani tuannya. Karena ditanduk sampai mati berarti kebutuhan jasmani tuannya terhambat. Sekarang kita bicara yang rohani, seringkali hamba Tuhan, pelayan Tuhan seperti Yudas, tidak mau beribadah melayani Tuhan karena merasa kebutuhan jasmaninya terhambat, perekonomiannya terhambat. Dulu mertua saya berkata “kalau mau ibadah-ibadah terus siapa yang kasih makan!” sekarang beliau sudah aktif beribadah. Seringkali pandangan seperti itu ada pada hamba Tuhan pelayan Tuhan “kalau melayani fulltimer mau makan apa? Harus kerja sampingan bantu pelayanan”. Ini menyamakan Yesus dengan lembu nakal.

 

Yudas ini adalah orang yang sudah dipanggil dan dipilih Tuhan, tetapi tersandung pada panggilan dan pilihannya. Sangat ironis, seharusnya kita dipanggil dan dipilih itu untuk dimuliakan, ini Yudas malah tersandung pada panggilan dan pilihannya.

Roma 8:29-30

8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Supaya ada gambar Allah di dalam kita, itu tujuan kita dipanggil dan dipilih. Saya dipanggil dan dipilih sebagai hamba Tuhan sepenuh untuk kelak memuliakan Tuhan. Dipanggil dipilih sebagai paduan suara, sebagai pemain musik, sebagai tua-tua, apapun jabatan pelayanan kita, tujuannya supaya kita dimuliakan. Jangan tersandung dalam panggilan pilihan kita. Sangat tragis nasib Yudas, dia dipanggil dan dipilih tetapi justru malah tersandung pada panggilan dan pilihan Tuhan. Karena apa? Karena uang.

 

II Petrus 1:10

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Orang Farisi itu hamba uang, mereka juga suka mencari kehormatan di pasar-pasar. Uang dan kehormatan serta kedudukan itu sudah satu. Kalau tersandung karena itu nanti kita seperti Yudas, rugi!

 

2.      Markus 14:43-46

14:43 Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua.

14:44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."

14:45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.

14:46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.

 

Yudas memimpin serombongan orang yang membawa pentung. Artinya:

a)      Menyamakan Yesus dengan orang yang tidak berakal budi.

Amsal 10:13

10:13 Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.

 

Justru Yudas yang tidak berakal budi. Praktek tidak berakal budi.

1)      Ulangan 4:5-6

4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

 

Kalau kita mau melakukan Firman, taat pada Firman, maka kita adalah orang yang bijaksana dan berakal budi. Jadi orang yang tidak berakal budi adalah orang yang tidak taat pada Firman tetapi menuduh orang lain tidak taat! Ini yang kita hadapi sekarang, kami mau taat pada Firman pengajaran yang benar malah dibilang tidak taat. Dulu pendiri organisasi ini mendirikan oraganisasi dengan AD/ART berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Mandat dari pendiri AD/ART jangan dirubah karena sesuai Firman pengajaran yang benar tetapi sekarang malah mereka rubah. Kami yang bertahan pada Firman pengajaran yang benar malah dituduh tidak taat dan dipecat. Setelah masuk dalam ranah hukum, diserang lagi. Orang yang tidak berakal budi itu seringkali mengatakan orang lain itu bodoh.

Pengkhotbah 10:1-2

10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.

10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

 

Hati orang bodoh ke kiri, apa yang ada di kiri? Kekayaan dan kehormatan. Hanya itu yang dia cari.

Amsal 3:16

3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

 

Pengkhotbah 10:3

10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

 

2)      II Tawarikh 2:12

2:12 Lalu Huram melanjutkan: "Terpujilah TUHAN, Allah orang Israel, yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia telah memberikan kepada raja Daud seorang anak yang bijaksana, penuh akal budi dan pengertian, yang akan mendirikan suatu rumah bagi TUHAN dan suatu istana kerajaan bagi dirinya sendiri!

 

Salomo penuh akal budi sehingga dia dipakai mendirikan rumah bagi Tuhan. Praktek tidak berakal budi adalah tidak mau aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus = tidak setia, tidak tanggung jawab dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai meninggalkannya karena perkara-perkara yang jasmani. Kembali lagi perkara sebelah kiri, makanya kelak akan ada pemisahan, kambing di sebelah kiri dan domba-domba di sebelah kanan. Kalau ditanya alasannya kenapa tidak aktif, kenapa tidak setia alasannya yang jasmani semuanya, bukan yang rohani.

 

3)      Menganggap Firman pengajaran itu tidak masuk akal, tidak logis, tidak cocok, tidak sesuai perkembangan zaman. Dan orang yang berpegang pada Firman pengajaran yang benar dianggap bodoh.

 

b)      Amsal 26:23

26:3 Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal.

 

Jadi arti yang kedua adalah menyamakan Yesus dengan orang bebal. Padahal dia sendiri orang bebal, dia tidak bisa dinasihat tetapi bilang orang yang tidak bisa dinasihati! Prakteknya:

1)      Tidak bisa ditegur dan dinasihati oleh Firman. Orang seperti ini nanti jadi keras hatinya. Orang yang sudah 1, 2 kali dinasihati tidak mau mendengar, yah sudah, hindari saja dia.

Titus 3:10-11

3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.

3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

 

Hindari orang seperti ini supaya kita tidak ikut diseret tersesat. Karena orang-orang seperti ini pengaruhnya dahsyat sekali, menyeret orang benar, orang yang sungguh-sungguh. Apalagi kalau orang dalam keluarga kita, kalau dia mulai begini begitu lalu kita dengarkan “oh iya yah” kalau sudah iya yah itu sudah terseret. Seperti Yudas, dia ditegur dengan keras oleh Tuhan Yesus, malah  dia salahkan orang lain, dia salahkan Yesus!

Matius 26:23-25

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Keras sekali Firman yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Tetapi perkataan Yudas “bukan aku” itu berarti dia menuduh murid yang lain yang akan menyerahkan Yesus. Dan dia juga menuduh Yesus salah, Firman salah. Inilah orang bebal, tidak bisa ditegur dan tidak bisa dinasihati oleh Firman. Yang salah orang lain, yang salah Firman. Kalau Firman keras datang malah dia berkata “saya tahu itu pendeta khotbah dengan daging, pendetanya emosi tembak-tembak saya”. Orang seperti itu seperti Yudas, tidak tertolong. Tadi dikatakan harus kita hindari, artinya dia terbuang dari Tubuh Kristus! Jangan sampai roh ini ada pada kita.

 

2)      Amsal 17:24

17:24 Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.

 

Pandangannya hanya tertuju pada ujung bumi, pada perkara jasmani, perkara duniawi. Seperti Yudas, dia melayani tetapi pandangannya tertuju pada uang. Ada Maria meminyaki kaki Yesus, dia malah berkata “biar minyaknya dijual saja lalu uangnya dibagikan pada orang miskin” padahal supaya dia bisa curi uangnya.

 

3)      Kalau sudah bebal, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati, pandangannya tertuju pada perkara yang rohani, itu berujung pada murtad. Ini yang kita jaga jangan sampai murtad.

Yesaya 32:6

32:6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus kekurangan minuman.

 

Baru bermaksud saja sudah tidak boleh apalagi kalau benar sampai murtad. Murtad artinya meninggalkan Firman pengajaran yang benar dan berbalik melawan dengan mengatakan yang sesat tentang Tuhan. Jangan terjadi dalam kehidupan kita! Kalau ditelusuri lagi kenapa dia tinggalkan? Karena bodoh, tidak berakal budi, dia tidak taat pada Firman, karena dia tidak aktif dalam pelayanan, tidak setia, selalu dia mengelola Firman dengan logikanya, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati, pandangannya selalu yang jasmani, makanya dia murtad, tinggalkan Firman pengajaran yang benar dan mengatakan itu sesat.

 

Sudah terlalu banyak orang yang murtad, jangan tambah lagi barisannya. Sudah banyak yang menjadi Yudas, jangan lagi kita tambah barisan Yudas! Kita sudah menikmati pengajaran ini dari guru kita, dari pendahulu kita, dari bapak gembala, jangan kita tinggalkan, bertahan sampai garis akhir.

 

Orang seperti ini selalu putar balik, yang bertahan pada Firman pengajaran yang benar dibilang bebal, dibilang sesat, dia yang sudah menyimpang malah merasa dia benar. Firman Tuhan pasti digenapi, yang mengajarkan ajaran yang lain itu pemecah belah, tetapi yang bertahan pada pengajaran yang benar itu yang mereka tuduh pemecah belah!

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Orang bebal pandangannya hanya yang daging, perut saja! Makanya Firman Tuhan katakan hindarilah! Terutama soal persekutuan, hindarilah! Kalau sudah menyimpang dari pengajaran yang benar lalu kita bersekutu, nanti roh bebal itu kena pada kita. Padahal dia tulus hati melayani Tuhan tetapi sudah digiring pada jalur yang lain. Dia pikir sudah ada pada gambar tulisan Tuhan, padahal sedang digambar dan ditulisi oleh iblis. Dia korban ini, korban itu, dia melayani padahal sudah disesatkan dan dibelokan dari gambar yang benar. Makanya Paulus katakan hindarilah. Kalau kita mau pertahankan kemurnian pengajaran ini, jangan sembarang bersekutu. Makanya dengar saja komando gembala supaya kita yang tulus hati jangan dibelokkan. Yang tulus saja dibelokkan, apalagi yang tidak tulus, bisa diputar-putar.

 

Memang kita akan dicap bebal, tidak taat, pemberontak, biarkan saja. Kalau manusia yang cap terserah, asalkan jangan Tuhan yang cap. Kalau Tuhan katakan “kamu pemberontak!” itu berbahaya.

 

3.      Yudas mendatangi Yesus dengan serombongan orang yang membawa pedang. Artinya memerangi atau melawan Firman pengajaran yang benar. Tadinya sudah diberkati pelayanan oleh pengajaran. Kami lulus lempinel gelarnya Pendeta pembantu (Pdp), 5 tahun kemudian Pendeta muda (Pdm), 5 tahun kemudian Pendeta tua (Pdt). Karena pengajaran sudah diangkat menjadi pendeta, ada yang sudah dipercayakan jemaat, ada gereja. Begitu sudah berkembang mulai seperti Yudas, menganggap pengajaran itu bodoh, dia jadi bebal, sampai melawan.

Mikha 4:1-3

4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

 

Ini hasil pengajaran yang benar, pedang menjadi mata bajak. Ini malah membawa pedang, berarti melawan Firman pengajaran yang benar. Prakteknya:

a)      Sebagai hamba Tuhan memberitakan Firman pengajaran tetapi dirinya sendiri tidak percaya Firman, tidak praktek Firman. Yudas, salah 1 dari 12 murid yang diutus memberitakan Firman disertai dengan mujizat. Memberitakan Firman tetapi dia sendiri tidak percaya Yesus, malah dia menyerahkan Yesus. Sampaikan Firman tetapi dia sendiri tidak percaya Firman, tidak mempraktekan Firman. Makanya doa saya selalu apa yang dikerjakan itu yang diajarkan, jangan ada roh Yudas pada saya, khotbah tetapi dirinya sendiri tidak percaya. Kalau belum yakin jangan sampaikan, yakin dan percaya dulu baru sampaikan.

b)      Untuk jemaat sudah mendengar Firman tetapi tidak percaya dan tidak praktek Firman.  Kalau Firman didengar tidak pernah dipraktek maka suatu saat melawan, memerangi pengajaran, berubah haluan. Kenapa jemaat seperti itu? Karena gembalanya sendiri tidak praktek, makanya mewariskan tabiat kepada jemaatnya

 

Akhirnya kehidupan itu hanya digambar dan ditulisi oleh iblis. Kita periksa pada kita ada tulisan siapa dan gambar siapa, iblis atau Tuhan. Bagaimana supaya kita tidak digambar, tidak ditulisi oleh gambar dan tulisan iblis?

Yeremia 31:22

31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."

 

Ini bukan bahasa najis, jangan berpikir yang najis. Arti rohaninya perempuan itu adalah gereja, laki-laki itulah Yesus. Jadi kita harus melekat kepada Yesus. Kalau kita melekat pada Yesus, bagaimana mau digambar dan ditulisi oleh iblis. Begitu iblis baru datang mendekat sudah diusir! Mengapa bisa digambar dan ditulisi iblis? Karena mundur maju. Saat mundur itulah ditulisi iblis. Tetapi kalau maju dan melekat terus, tidak akan bisa digambar dan ditulis oleh iblis. Bawa hidup kita melekat pada Yesus lewat praktek tekun dalam penggembalaan.

1.      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita melekat pada Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan kurbanNya.

2.      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita melekat pada Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunianya.

3.      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita melekat pada Allah Bapa di dalam kasihNya

 

Jadi dengan 3 macam ibadah pokok kita melekat pada Allah Tritunggal, Tuhan,Yesus Kristus, kita tidak bisa digambar dan ditulisi oleh iblis. Tetapi kita digambar dan ditulisi oleh Yesus.

 

Pengajaran yang benar adalah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Sebagai gembala saya hanya bisa menjadi penganjur, penasihat, ayo tekuni penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Kalau memang tidak bisa ikut ibadah sempat secara langsung, upayakan tunda. Tetapi lebih diupayakan lagi supaya semua bisa ikut ibadah langsung supaya kita melekat pada Allah Tritunggal. Saat-saat kita mendengar Firman seperti pagi ini, kita sedang bercermin, berkaca. Kalau kita bercermin kita lihat bagaimana gambar dan bentuk kita. Kita lihat gambar siapa yang ada pada kita. Kalau gambar iblis, segera minta ampun, supaya gambar Yesus yang nyata.

II Korintus 3:14-18

3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

 

Kita sedang bercermin. Namun seringkali, saat kita bercermin kita pakai selubung muka. Makanya kita tidak tahu gambar apa yang ada pada kita. Selubung yang dimaksud adalah kekerasan hati. Seringkali adalah selubung kekerasan hati. Firman datang diselubungi dengan kekerasan hati, tidak terima, tidak pernah masuk, makanya tidak tahu gambar apa yang ada padanya.

 

Sebab itu apa yang harus kita minta supaya selubung kekerasan hati itu dibuka? Tadi dalam ayat 17 di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Jadi dalam mendengar Firman mintalah urapan Roh Kudus supaya Roh Kudus yang menyingkirkan selubung kekerasan hati sehingga kita mengalami kelepasan, kita mengalami kemerdekaan dari selubung kekerasan hati. Dan kita bercermin lewat cermin Firman, bukan diri kita lagi yang kita lihat, tetapi gambar Allah semakin nyata dalam hidup kita.

 

Kekerasan hati disingkirkan, diganti dengan hati yang lemah lembut. Kalau kita mendengar Firman dengan hati yang lemah lembut = bercermin pada Firman, maka kita bisa melihat segala kekurangan kita, keburukan, kejahatan dan kenajisan kita. Bukan untuk kita pertahankan tetapi untuk kita sucikan dan diubahkan. Ternyata matanya belum baik, masih suka melihat hal yang tidak baik, yang najis!. Telinga tidak baik, masih mendengar yang tidak baik, dengar bahasa-bahasa yang tidak baik tentang dirinya langsung emosi. Mulut tidak baik, masih suka cerita-cerita orang. Kita lihat keburukannya bukan untuk kita pertahankan tetapi untuk kita serahkan kepada Tuhan biar disucikan dan dibaharui. Maka suatu waktu kita menjadi sama mulia dengan Yesus.

 

II Korintus 3:18

3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

 

Kalau semua sudah disucikan maka kita mencerminkan kemuliaan Kristus. Kekurangan kita dibuang, masuk gambar Allah. Dibuang lagi kekurangan kita, masuk gambar Allah. Terus dibaharui dalam kemuliaan yang semakin besar.

 

Ayo kekurangan dan kelemahan kita bukan untuk kita pertahankan. Tujuan kita datang mendengar Firman supaya kita bisa bercermin untuk melihat kekurangan kita. Kita disucikan, dibaharui sehingga kita segambar dengan Allah Tritunggal. Kalau kita sudah melihat kekurangan kita dan kita serahkan untuk disucikan maka tidak akan sulit mata kita memandang Tuhan di dalam penyembahan. Itu hasil penyucian. Tidak usah dipaksa, kalau sudah disucikan, kekurangan sudah disingkirkan, mata pasti bisa memandang Yesus, berkata-kata dengan Yesus dalam doa penyembahan.

 

Contohnya orang buta yang lahir dalam kebutaan. Sesudah disembuhkan, dia disucikan, maka dia bisa memandang Yesus dan berkata-kata dengan Yesus, lalu sujud menyembah.

Yohanes 9:35-38

9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."

9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"

9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

 

Mata kita memandang cermin Firman, lihat kekurangan kita, kita disucikan dan dibaharui. Kemudian mata kita memandang Yesus, berkata-kata dengan Yesus, menyembah Yesus. Ini yang tadi disebutkan dalam kitab nabi Yesaya, perempuan merangkul laki-laki. Penyembahan itu kita sedang dekat dengan Yesus. Bahasa Alkitab perempuan itu kaum yang lemah.

I Petrus 3:7

3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

 

Perempuan merangkul laki-laki, berarti kita mengakui segala kelemahan dan ketidakberdayaan kita kepada Tuhan, tetapi dengan yakin Tuhan sanggup melepaskan kita dari segala kelemahan itu. Kelemahannya apa? Gampang tersinggung! Akui itu dan dengan yakin Tuhan mampu melepaskan kita dari segala kelemahan.

 

Alkitab sendiri bersaksi, sehebat apapun kita hanya domba sembelihan. Namanya domba sembelihan itu sangat lemah, sangat tidak berdaya! Doa penyembahan merupakan hubungan kasih dengan Tuhan. Kasih Tuhan yang memberikan kita kekuatan dan pertolongan, kasih Tuhan yang menjadikan kita lebih dari pemenang. Mungkin sudah mustahil untuk lepas dari dosa, ayo menyembah. Kalau belum lepas, berpuasa. Belum bisa lepas, tambah 2 hari. Belum lepas tambah 3 sampai 7 hari. Kalau tidak lepas juga berarti dagingnya terlalu kuat. Tetapi kalau puasanya sungguh-sungguh pasti bisa lepas. Saya memahami diri saya sebagai gembala juga begitu banyak kelemahan, sebabnya dalam seminggu harus ada puasa secara pribadi supaya kelemahan kita disingkirkan dan diganti dengan gambar Allah Tritunggal.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Kita sudah lemah, daging ini banyak kekurangan dan kelamahan. Kita hadapi lagi tekanan dari luar, dari iblis setan lewat penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya pedang. Tetapi yang kita butuhkan hanya satu yaitu kasih Tuhan. Jangan putus asa, dalam kelemahan banyak menyembah Tuhan, itu hubungan kasih dengan Tuhan. Kasih Tuhan sudah lebih dari cukup untuk memberikan kita kekuatan untuk bertahan dalam tekanan himpitan, kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, tetapi tetap berharap kepada Tuhan, tetap menyembah Tuhan. Seringkali iblis datang mengganggu kita, dia usik kelemahan kita. Saya orang tempramen, seringkali datang gangguan-gangguan mau membangkitakan emosi saya. Ada mungkin kelemahannya suka memandang yang tidak baik, iblis ganggu dengan muncul hal-hal yang tidak baik. Di sinilah kita harus menyembah, kita eratkan hubungan kasih dengan Tuhan. Banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini, maka ada kekuatan yang melimpah dari Tuhan. Kita bisa bertahan dalam himpitan dan tekanan, kita tidak kecewa, tidak putus asa.

 

Seperti nabi Yesaya, kelemahannya adalah mulutnya najis, dan dia tinggal di lingkungan orang-orang yang najis bibir, nasjis mulut. Secara rohani mustahil untuk lepas, kelemahan itu kelemahan yang permanent, sulit untuk lepas. Tetapi dengan memandang Tuhan bisa lepas. Kita orang tempramen, lingkungan sekitar juga orang tempramen, semua kalau bicara nadanya do tinggi, tidak ada do rendah. Bagaimana mau lepas? Pandang Tuhan! Sekarang kita pandang Tuhan dalam cermin Firman, pandang lagi Tuhan dalam penyembahan. Dengan yakin Tuhan mampu mengatasi kelemahan itu, Tuhan angkat kelemahan itu, Tuhan ganti dengan gambar dan tabiatNya masuk dalam diri kita.

 

Kita ada kemampuan bertahan dan lebih dari pada itu kasih Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang. Sampai kita heran, saya ini suka bicara najis, tetapi sekarang saya tidak mau dengar lagi yang seperti itu, mulut saya maunya bicara yang suci. Itu berarti Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang, kita yang hina, yang hancur oleh dosa, yang banyak kelemahan Tuhan jadikan pemenang. Dan kemenangan yang terakhir Tuhan mau angkat kita duduk di takhtaNya. Betapa besar kasih Tuhan kepada kita.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Ini disampaikan kepada jemaat Laodekia paling bobrok rohaninya, paling lemah, paling hancur tetapi diberikan kesempatan untuk duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Jangan pesimis, apa kelemahan kita, kaum muda kelemahannya apa dalam hal yang rohani, pandang Firman lihat kelemahan kita, pandang Tuhan dalam penyembahan, Dia mampu menyingkirkan semua kelemahan itu dan Tuhan ganti dengan tabiatnya, gambar Allah Tritunggal. Ayo kita banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Jangan ada gambar dan tulisan iblis pada kita. Biarlah yang ada adalah gambar dan tulisan kita. Di hati kita dalam hidup kita tertulis “Aku mengasihi engkau”. Tuhan tahu kita banyak kelemahan dan kekurangan. Orang yang lemah banyak kekurangan itu seharusnya binasa, tetapi Tuhan mau ubahkan karena Dia mengasihi kita. Sebagai timbal balik kita juga mau berkata kepada Tuhan “aku mengasihi Engkau Tuhan”. Kita mau merenungkan Firman, bercermin pada Firman, kita mau melakukan firman Tuhan. Kelemahan-kelemahan kita jangan dipertahankan, biar semua kita serahkan kepada Tuhan, Tuhan singkirkan semua dan diganti dengan gambarNya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar