20240128

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 28 Januari 2024 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 14:27-31

14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.

14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.

14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

 

Tongkat Musa bagi kita sekarang menunjuk salib Kristus. Ketika Musa mengangkat tongkatnya, terjadi 2 hal.

1.      Terjadi kelepasan atau keselamatan bagi bangsa Israel. Laut yang tadinya menjadi penghalang bagi mereka terbelah sehingga bangsa Israel bisa berjalan di tengah-tengahnya. Artinya bagi kita sekarang ada jalan keluar bagi orang yang mau menghargai salib Tuhan.

2.      Kebinasaan bagi orang Mesir. Musa ulurkan lagi tongkatnya, laut kembali menyatu sehingga orang Mesir yang ada di tengah-tengahnya ditenggelamkan semuanya. Artinya kebinasaan bagi orang yang tidak menghargai salib.

 

Tuhan menghukum mati orang Mesir sebagai tindakan keadilan. Selama ini orang Mesir menghalang-halangi, menghambat orang Israel beribadah = orang Mesir selama ini menolak salib. Jadi kalau kita menolak salib, nanti Tuhan hukum.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Oleh karena darah Yesus yang tercurah di kayu salib kita ditebus dan kita bisa beribadah kepada Tuhan. Jadi ibadah kita seharga Korban Kristus. Sore ini kita bisa beribadah karena Korban Kristus. Kalau tidak menghargai ibadah pelayanan, suatu saat akan menghadapi hukuman dari Tuhan. Mungkin sekarang ini kelihatan berhasil, studynya lancar, pekerjaan lancar, seperti perkataan Ayub betapa mujurnya orang fasik, tetapi dalam sekejab hukuman Tuhan datang. Sama seperti Wahyu pasal 18, Babel itu mewah, makmur, orang tidak beribadah kelihatan berhasil, tetapi dalam 1 jam hukuman dijatuhkan dan habis semuanya.

 

Salib adalah kasih karunia Tuhan yang diwujudkan dengan pengampunan dosa.

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Salib membuat kita bisa hidup. Dosa itu membuat kita mati, rohani mati!

Efesus 2:1

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Oleh salib kita bisa mendapat pengampunan dosa, kita hidup. Ayo hargai salib Tuhan, jangan menolak salib. Setelah hidup, hidup itu untuk beribadah. Itulah manfaat salib, salib tempat kita mengaku dosa sehingga kita bisa hidup. Dan setelah itu lanjutkan hidup untuk beribadah. Hari-hari terakhir ini bukan untuk menambah dosa tetapi menyelesaikan dosa.

 

Firaun binasa bersama perwiranya dan prajuritnya. Firaun gambaran orang kaya, orang pandai, orang yang memiliki kedudukan = orang hebat secara jasmani. Tetapi dia binasa karena tidak menghargai salib. Om berdoa supaya yang study, yang kuliah segera selesai, dapat nilai yang baik, dapat pekerjaan yang baik, semua dapat yang terbaik, juga dapat jodoh yang baik satu Firman pengajaran yang benar. Tetapi kalau menolak salib, tidak mau menyelesaikan dosa, tidak mau beribadah melayani Tuhan, hanya hukuman dan kebinasaan. Apalagi kalau yang jasmani sudah tidak hebat, pekerjaannya tidak jelas, studynya stop di tengah jalan, lalu tidak menghargai salib lagi, sudah tidak tahu hidupnya seperti apa. Mungkin secara jasmani kita tidak hebat, kita bukan orang kaya, bukan orang pandai, bukan orang yang punya kedudukan, tetapi kalau kita mau menerima salib maka kita pasti hidup, dipelihara oleh Tuhan.

Roma 8:32

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

NyawaNya saja diberikan di kayu salib, masakan cuma yang jasmani tidak bisa diberikan. Tuhan pasti berikan. Berkat-berkat jasmani Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita menerima salib, ada jaminan terpelihara oleh Tuhan. Orang yang menghargai salib itu hidup dari kasih karunia Tuhan.

 

Namun ada orang yang sudah beribadah melayani tetapi tidak menghargai salib.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Ini semua orang yang beribadah tetapi tidak menghargai salib sehingga akhirnya binasa. Sekarang kita belajar praktek orang yang beribadah yang menghargai salib.

Markus 8:34

8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

 

1.      Menyangkal diri

Bagaimana itu menyangkal diri? Berani berkata tidak untuk dosa atau untuk sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan. Sekalipun sesuatu itu mungkin mendatangkan keuntungan secara jasmani, sesuatu itu mendatangkan kesenangan secara jasmani, tetapi kita berani berkata tidak! Itu menyangkal diri. Seumpama sore ini kita beribadah, lalu ada ajakan teman “tidak usah beribadah, kita refreshing dulu, healing time, happy-happy dulu” tetapi itu sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan karena kita harus beribadah, kita berani berkata tidak. Itu menyangkal diri!

 

Juga ketika ada kesempatan berbuat dosa, tidak ada yang tahu dan kalau kita berbuat dosa itu kita senang, kita dapat keuntungan yang jasmani, tetapi kita berani berkata tidak! Bahkan ketika kita dipaksa dan diancam untuk berbuat dosa namun berani berkata tidak, itu menyangkal diri.

 

Ada orang beribadah tetapi berbuat dosa, ada orang beribadah tetapi mengejar kesenangan daging. Masa muda ini memang masa kuatnya daging. Pokoknya daging mau bergerak bebas, pokoknya jangan ada halangan apapun, kalau bisa tidak ada aturan-aturan lagi. Kita berani berkata tidak kepada dosa, pada yang tidak berkenan kepada Tuhan.

 

2.      Memikul salib. Artinya kita menyalibkan daging kita dengan segala hawa nafsu, keinginannya, tabiatnya, emosinya, ambisinya, pikirannya, perbuatannya, sampai daging ini tidak bersuara lagi. Kita hanya mendengar suara Tuhan saja, taat pada suara Tuhan, taat pada suara Firman.

 

Ada orang beribadah tetapi karena emosi daging, bukan dorongan Roh Kudus tetapi dorongan emosi daging, ambisi daging, mau lebih dari yang lain. Seperti Yakobus dan Yohanes, mau menjadi yang lebih besar dari yang lain. Mereka berkata kepada Yesus “biarlah kami duduk yang satu di sebelah kanan, yang satu di sebelah kiri” berarti tidak ada tempat bagi orang lain, cuma mereka berdua. Murid-murid yang lain mendengar itu menjadi marah. Lalu Yesus berkata siapa yang mau menjadi yang terbesar hendaklah menjadi yang terkecil. Banyak kali kita mau tampil lebih hebat, sementara ikut Yesus itu melayani, bukan mau dilayani. Tidak usah kita mau ambisi-ambisi.

 

Jadi menyangkal diri dan memikul salib ini merupakan suatu ketegasan. Ayo jadilah kaum muda yang tegas, jangan kaum muda yang plin plan. Kaum muda, kita ini bukan lagi generasi penerus, kita ini generasi akhir karena Tuhan Yesus sudah mau datang, kita harus tegas terutama dalam 2 hal:

1.      Tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar. Jangan karena jodoh, karena study, karena pekerjaan sehingga melepaskan Firman pengajaran yang benar. Sementara di sisi lain ada orang yang berusaha untuk menerima Firman pengajaran yang benar. Yang di dalam malah melepaskan Firman pengajaran yang benar. Jangan yang terdahulu malah menjadi yang terkemudian. Kaum muda yang lama hilang, yang baru malah melejit. Ayo tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak ajaran yang palsu.

2.      Tegas menolak dosa = tegas untuk tetap hidup benar dan suci. Dosa sekarang begitu hebat, ditunjang dengan kecanggihan teknologi. Untuk berbuat dosa itu sudah terlalu gampang, banyak sarananya untuk berbuat dosa. Manfaatkalah apa yang Tuhan berkatkan kepada kita untuk berbuat baik, untuk memuliakan nama Tuhan.

 

Semuanya punya handphone bahkan canggih-canggih. Tetapi jangan pakai berbuat dosa, jangan untuk menonton yang najis-najis, pakailah untuk berbuat baik, menyebarkan Injil. Harus ada ketegasan. Untuk beli pulsa data bisa ratusan ribu, tetapi untuk pekerjaan Tuhan bagaimana.

 

Ada 2 contoh kaum muda yang memiliki ketegasan.

1.      Yusuf tegas menghadapi isteri Potifar.

Kejadian 39:7-12

39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."

39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

39:11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.

39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

 

Rumah sudah sunyi sepi tidak ada orang, tinggal Yusuf dan isteri Potifar, tetapi Yusuf tegas. Sekalipun dibujuk, dipaksa, ada kesenangan daging, ada keuntungan, tetapi Yusuf tegas berkata tidak terhadap dosa! Mari kita tegas berkata tidak kepada dosa!

 

Yusuf paham di dalam isteri Potifar ada kasih tuannya. Yusuf tidak mau merusak kasih itu, sebab dia sadar di dalam dirinya ada kasih Tuhan yang lebih besar. Seharusnya kita berpikir begitu. Ketika kita diperhadapkan dengan dosa kita harus berpikir bahwa dalam diri kita ada kasih Tuhan yang lebih besar, jangan berbuat dosa. Kasih Tuhan yang lebih besar sehingga Dia rela mati di kayu salib untuk kita manusia berdosa. Masa kita tega menyakiti lagi hati Yesus.

 

Coba kita ada pada peristiwa penyaliban Yesus saat itu. Kita lihat bagaimana Dia dianiaya dan disalibkan di kayu salib. Lalu kita berkata kepada Yesus kenapa Engkau rela disalib? Yesus akan menjawab untuk kau Aku rela mati di kayu salib. Lalu kita berbuat dosa lagi menyakiti hatinya dengan alasan ada kesempatan bagaimana kucing dikasih daging, kucing makan noh. Biar ada kesempatan berani berkata tidak. Ada keuntungan, bahkan mungkin dipaksa harus berani berkata tidak!

 

Selalu ingat di dalam diriku ada kasih yang lebih besar, itulah kasih Yesus, kasih yang sempurna. Saya tidak mau menyakiti dan mengkhianati Yesus. Sekalipun mungkin pacarnya mengajak berbuat yang tidak baik dengan alasan buktikan cintamu. Katakan padanya di dalam dirimu ada kasih Tuhan yang lebih besar, dari pada dalam dia hanya kasih gombal!

 

Isteri Potifar menunjukan dosa kenajisan yaitu dosa seks dan dosa makan minum. Karena dosa ini banyak kaum muda hancur, tidak berani berkata tidak! Apalagi kalau sudah disodori dosa “saya masih manusia daging, namanya kaum muda masih suka happy-happy” tidak usah coba-coba, nanti rugi, menderita kemudian. Biar orang bilang kuno, ketinggalan zaman, terserah! Yang penting kita mau berani berkata tidak terutama dosa kenajisan!

 

2.      Daud seorang muda, dia tidak membunuh Saul sekalipun ada kesempatan sampai 2 kali. Daud seorang pemuda yang gagah perkasa. Dia panglima muda yang berhasil dalam peperangan. Oleh sebab itu Saul iri dan benci kepada Daud. 2 kali Daud punya kesempatan membunuh Saul tetapi Daud tidak mau.

a)      I Samuel 24:5-7

24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.

24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."

 

Waktu itu Daud lari dari kejaran Saul. Dalam pengejaran itu Saul mau buang air besar, dia masuk ke dalam gua, dia tidak tahu di situ ada Daud dan orang-orangnya. Sebenarnya kesempatan Daud langsung tusuk Saul dari belakang atau langsung pancung kepalanya di situ. Tetapi Daud tidak lakukan, dia hanya potong ujung jubahnya. Itu karena Daud menghargai urapan Tuhan kepada Saul.

 

b)      I Samuel 26:7-11

26:7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya.

26:8 Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali."

26:9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"

26:10 Lagi kata Daud: "Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.

26:11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi."

 

Kesempatan kedua, tinggal mau menombak mati Saul. Tetapi Daud tidak mau membunuh Saul. Kenapa Daud tidak membunuh? Alasannya sama, tidak boleh menjamah orang yang diurapi Tuhan.

 

Jadi 2 hal ini kita belajar bahwa menyangkal diri dan memikul salib = menghargai urapan Roh Kudus. Masa muda ini masa kuatnya daging. Untuk mengatasi daging kita dengan kekuatan sendiri tidak bisa, harus dengan kekuatan Roh Kudus. Ayo menyangkal diri dan memikul salib supaya ada urapan Roh Kudus di dalam kita. Tergembala dengan benar dan baik supaya ada urapan Roh Kudus di dalam kita.

 

Yusuf dan Daud punya pengalaman yang sama yaitu sengsara namun akhirnya dipermuliakan. Yusuf sengsara, menjadi budak, sampai akhirnya difitnah isteri Potifar sehingga dia dipenjara. Tetapi dia dibebaskan dan menjadi penguasa di Mesir. Daud dikejar-kejar mau dibunuh oleh Saul sampai dia lari ke negeri Filistin, tetapi akhirnya dia dipermuliakan menjadi raja atas Israel menggantikan Saul. Jadi ini juga yang akan kita alami kalau mau menyangkal diri, mau memikul salib, berani berkata tidak terhadap dosa, tegas berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Sekalipun kita sengsara secara daging, menderita, tetapi ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan bagi kita. Ikut Tuhan itu bukan enak-enak tetapi pikul salib!

 

Lukas 9:22-23

9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

 

Pikul salib itu setiap hari. Tidak ada libur pikul salib. Cuti bersama tidak pikul salib, tidak ada! Saat rekreasi, refreshing, ada dosa di situ? Ada! Tetapi kita berani berkata tidak! Itu pikul salib. Maka nanti ada kemuliaan kekal Tuhan sediakan bagi kita. Jangan takut, jangan ragu untuk pikul salib.

 

Doa puasa salah satu praktek menyangkal diri dan memikul salib. Doa puasa itu bagian dari penyembahan. Ayo di rumah ada doa penyembahan pribadi. Masing-masing ada mezbah doanya, jangan runtuh mezbah doanya, bangun mezbah doa. Kemudian di gereja doa berjamaah  dan ditambah doa puasa, itu salah satu praktek menyangkal diri dan memikul salib.

 

Dunia dan segala isinya akan dihukum oleh Tuhan. Doa puasa itu adalah untuk mengembalikan hati Tuhan kepada kita supaya kita tidak dihukum bersama dengan dunia ini, tetap kita dibawa masuk pada kemuliaan kekal. Makanya kenapa harus ada doa puasa di gereja dan doa puasa di rumah masing-masing. Maksudnya supaya kita mengembalikan hati Tuhan kepada kita. Dunia ini memang sudah mau dihukum oleh Tuhan, melihat dunia ini Tuhan sudah begitu geram, rasanya Tuhan sudah mau hukum. Lewat doa penyembahan kita mengembalikan hati Tuhan kepada kita supaya kita tidak dihukum bersama dunia tetapi kita dibawa masuk pada kemuliaan kekal.

Yoel 2:12-15

2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.

2:15 Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;

 

Kaum muda kalau ada kesempatan ambil waktu puasa, penting ini. Supaya Tuhan tidak menghukum kita tetapi kita dibawa pada kemuliaan yang kekal. Tetapi puasanya harus benar. Jangan tinggal tunggu waktu berbuka. Puasa di rumah sambil rebahan, sambil nonton atau main game. Itu bukan puasa yang benar, hanya tahan haus lapar tok! Bagaimana itu puasa yang benar?

1.      Ada tiupan Sangkakala di Sion. Artinya ada pemberitaan Firman pengajaran yang keras menyucikan. Kalau tidak keras itu bukan Sangkakala, jangan-jangan suara angin yang keluar di belakang.

 

Puasa itu bahasa gerikanya adalah nistio atau nistia yang artinya berpantang. Kita berpantang tidak mau melakukan apa yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau kita sudah tidak melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan itu sudah berpuasa.

 

Harus ada pemberitaan Firman yang keras menyucikan. Makanya setiap kita berpuasa dibagi 3 sesi, selalu ada pemberitaan Firmannya baru penyembahan.

 

2.      Mengoyakkan hati, bukan mengoyakkan pakaian. Bagaimana cara mengoyakkan hati? Artinya kita membuka semua dosa-dosa yang tersembunyi di dalam hati, buka kepada Tuhan, akui kepada Tuhan apa yang tersembunyi di dalam hati dan akui juga kepada sesama. Kalau daging dikoyakkan, keluar darah. Kalau hati dikoyakkan mengalir darah dengan deras. Artinya saat kita membuka semua dosa kita, kita akui kepada Tuhan dan kepada sesama, maka saat itu darah Yesus mengalir mengampuni dosa-dosa kita, menghapus dosa-dosa kita sampai tidak berbekas lagi.

 

Jangan hanya di waktu doa puasa, setiap saat kita koyakkan hati. Buka semua dosa yang ada, selesaikan kepada Tuhan dan sesama sehingga darah Yesus mengalir mengampuni dan menghapus dosa kita sampai tidak berbekas lagi. Jadi puasa itu bukan hanya tidak makan tidak minum, puasa itu untuk mendengar Firman, puasa itu untuk mengoyakkan hati menyelesaikan dosa.

 

3.      Berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, jangan setengah-setengah. Harus dengan segenap hati, seluruh hidup kita. Artinya bertobat, stop dosa, tidak diulang-ulang lagi. Dan layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dengan sepenuh hati. Paduan suara menyanyi sungguh-sungguh, main musik sungguh-sungguh, guru sekolah minggu sungguh-sungguh dan seterusnya.

I Tesalonika 1:9-10

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

 

Terasa kalau kita melayani dengan pertobatan, pasti melayani sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Kalau masih ada dosa yang dipertahankan, melayani belum bertobat, pelayanannya pasti setengah-setengah. Ayo kaum muda melayani dengan sepenuh hati sambil menanti kedatangan Yesus. Jadi harus selalu ada sikap berjaga-jaga. Kalau saya menyanyi tetapi tidak serius menyanyi lalu Tuhan datang, bisa-bisa tertinggal sendiri.

 

Ibrani 10:25

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Di sini dikatakan jangan menjauhkan diri. Jadi melayani Tuhan dengan sepenuh hati sama dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan beribadah melayani dalam tanda kesetiaan dan berkobar-kobar. Ayo justru harus semakin giat, bukan semakin kendor. Bulan 3 kita tuan rumah untuk ibadah persekutuan. Ayo kaum muda aktif semua melayani. Kita kerjakan dengan sepenuh hati, dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan setia berkobar-kobar. Berarti kita punya persiapan untuk menyambut kedatangan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Tuhan Yesus sudah mau datang.

 

Kalau kita melayani Tuhan dengan kesucian, membuka hati kita mengakui segala dosa, kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati, maka ada hasilnya:

1.      Yoel 2:14

2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.

 

Hasilnya Tuhan memberkati kehidupan kita. Jangan dulu kejar berkatnya, kejar dulu menyenangkan hati Tuhan. Layani Tuhan, tegas soal kesucian, layani Tuhan dengan setia berkobar-kobar, dengan sepenuh hati, Tuhan pasti berkati! sampai ke masa depan yang indah dan berhasil. Ayo layani Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa.

 

2.      Yoel 2:17

2:17 baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?"

 

Kita menjadi milik kesayangan Tuhan dan tidak dibiarkan ada cacat cela pada kita. Artinya kita diubahkan sampai sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan, dipermuliakan bersama Tuhan selama-lamanya. Secara rohani kita nanti dipermuliakan, secara jasmani yakin Tuhan juga pasti mempermuliakan kita. Orang yang suci tegas dalam hal kesucian, yang mengoyakan hati mau membuka segala dosa yang tersembunyi dalam hati dan menyelesaikan semuanya, orang yang mau berbalik kepada Tuhan dengan sepenuh dan segenap hati, pasti Tuhan permuliakan, tidak dipermalukan. Sampai dipermuliakan selama-lamanya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Pesan saya sebagai gembala, layani Tuhan sepenuh hati, dengan segenap hati, sehingga pelayanannya grafiknya ada peningkatan, bukan menurun. Tadinya 10% naik 20% sampai 100% Yesus datang kita bersama Yesus selama-lamanya.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar