20240107

Kebaktian Umum, Minggu 7 Januari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:14-15

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Ini menunjukan ibadah palsu, ibadah daging, ibadah yang dibuat oleh nabi palsu. Dalam Injil Markus digambarkan seperti ibadah ahli-ahli Taurat.

Markus 12:38-40

12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,

12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,

12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."

 

Ibadah palsu yaitu ibadah yang hanya mencari kehormatan dan kemuliaan secara lahiriah dari dunia atau dari manusia = hanya cari perhatian dari dunia, dari manusia. Orang yang suka mencari perhatian dari dunia, dari manusia, mudah sekali kecewa, mudah tersandung, sebab perhatian manusia itu sangat terbatas. Biarlah dalam ibadah itu kita berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Tuhan. Seperti Rut bekerja di ladang Boas mendapat perhatian khusus dari Boas. Bukan perhatian dari pekerja-pekerja lain atau dari mandornya Boas.

 

Ada 3 bentuk perhatian dari Tuhan, ini yang kita cari di dalam ibadah.

1.      Mazmur 144:3-4

144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?

144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

 

Perhatian yang pertama Tuhan mau mengangkat kita manusia berdosa menjadi pelayanNya. Manusia berdosa itu hanya seperti angin yang berlalu. Biar kaya, punya kedudukan, punya kepandaian, hanya seperti angin yang berlalu. Alkitab katakan 70 atau 80 tahun umurnya, lebih dari itu hidup penuh kesukaran. Dan dikatakan seperti bayang-bayang yang lewat. Berarti hidupnya sia-sia hanya berakhir pada kebinasaan. Punya kekayaan berlipat ganda, punya kedudukan tinggi di dunia, punya kepandaian dan sebagainya, hanya berakhir di dunia, di liang kubur, berakhir binasa selamanya di neraka.

 

Tuhan tahu kita ini manusia berdosa, semua telah berbuat dosa, hanya angin berlalu, hanya bayang-bayang yang lewat. Makanya Tuhan hadir dalam ibadah, Tuhan memperhatikan kita dan mau mengangkat kita menjadi pelayan-pelayanNya seperti angin bertiup, bukan angin berlalu.

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Yohanes 3:8

3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

 

Tadinya kita manusia berdosa, angin lalu, bayang-bayang yang lewat. Lewat ibadah Tuhan angkat dan mau menjadikan kita bagaikan angin yang bertiup ke manapun dia ditiupkan, artinya menjadi pelayan Tuhan yang dikuasai oleh urapan Roh Kudus, bukan pelayan Tuhan yang biasa, bukan pelayan daging. Tuhan pakai kita di manapun sesuai gerakan Tuhan, bukan gerakan daging.

 

Proses angin lalu menjadi angin bertiup.

a)      Iman, percaya bahwa Yesus satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau mau dipakai oleh Tuhan harus dengar Firman dulu supaya tahu komandonya, arahnya ke mana. Banyak orang melayani tetapi tidak mau dengar Firman. Hamba Tuhan angkat-angkat orang jadi pelayan Tuhan tetapi tidak mau memberitakan Firman pengajaran yang benar. Akhirnya semua pelayannya daging, bukan pelayanan roh.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kita mau dijadikan pesuruh Tuhan, di manapun kita diperintahkan pergi kita pergi. Di manapun kita digerakan melayani, kita bergerak ke sana. Kalau kita tidak punya iman, bagaimana mau melayani. Tuhan suruh “ayo melayani di sana” ongkosnya mana Tuhan, saya mau tidur di mana, siapa donaturnya? Tetapi kalau punya iman, mau mendengar Firman, diperintah melayani ke sana, iya melayani, tidak tuntut ini, tidak tuntut itu, maju saja. Itulah pelayan bagaikan angin yang ditiup oleh Tuhan, bukan angin yang berlalu.

 

Melayani itu tindakan iman. Bagaimana bisa ada tindakan iman kalau tidak punya iman.

 

b)      Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kita ini manusia berdosa, bagaimana bisa dipakai oleh Tuhan kalau masih ada dosa.

I Tesalonika 1:9-10

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

1:10  dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

 

Berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa. Kalau sudah mati maka masuk pada proses berikutnya yaitu dikubur.

 

c)      Kuburkan hidup lama yang berdosa dalam baptisan air yang benar.

Roma 6:2,4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Kalau sudah dikubur bersama Yesus dalam baptisan air yang benar, kita bisa bangkit bersama Yesus.

 

d)      Kalau sudah bangkit bersama Yesus baru mengalami baptisan Roh Kudus, urapan Roh Kudus. Setelah Yesus keluar dari air, Roh Kudus turun atas pribadi Yesus.

 

Saya perlu menekankan soal baptisan air ini. Ini penentu kita bisa dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir atau tidak. Kalau baptisan tidak benar, itu hanya merasa dipakai Tuhan, padahal sebenarnya tidak.  

Kolose 2:11-13

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,

 

Baptisan air yang benar itu merupakan sunat rohani yaitu penanggalan tubuh yang berdosa. Semua yang berdosa dibuang semua. Pikiran yang berdosa, pandangan yang berdosa, mulut yang berdosa, tangan yang berdosa, ditanggalkan semua. Kita periksa, saya ini baptisannya benar atau tidak. Lebih parah lagi setelah dibaptis malah tambah berdosa, dipertanyakan bagaimana baptisannya itu. Baptisan ini yang menentukan kita memiliki atau menerima meterai nama Allah Tritunggal. Ingat Abraham, sebelum disunat namanya Abram, begitu dia disunat nama Allah ditambahkan kepada namanya, Abram ditambah AH menjadi Abraham

Kejadian 17:4-8

17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.

17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."

 

Dulu setelah Abraham disunat nama Allah dimasukan kepada Abram menjadi Abraham sehingga dia boleh mewarisi tanah Kanaan. Bagi kita, baptisan air itu menentukan kita menerima meterai nama Allah Tritunggal sehingga boleh masuk Kanaan Samawi Yerusalem Baru. Jadi kalau baptisan air kita tidak benar, tidak ada meterai nama Allah di dalamnya, tidak bisa masuk Yerusalem Baru.

 

Dunia yang kita tempati ini sedang lenyap, akan dihukum oleh Tuhan. Tetapi kehidupan yang punya meterai nama Allah Tritunggal, luput dari penghukuman Tuhan. Kalau tidak ada maka dihukum bersama dunia ini. Salah satu contoh penghukuman Tuhan:

Wahyu 9:3-5

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

 

Belalang yang punya sengat kalajengking, menyiksa orang yang tidak punya meterai nama Allah Tritunggal. Berarti yang baptisannya tidak ada meterai nama Allah, tidak sesuai Firman. Jangan berpikir saya dulu sudah dibaptis, tetapi baptisan kita dulu bagaimana, sesuai Firman atau tidak!  Harus yang benar sesuai Firman.

 

Lama siksaan itu 5 bulan = 150 hari. Lama air bah menutupi bumi 150 hari, yang selamat hanya 8 orang yang berada di dalam bahtera Nuh. Yang berada di luar bahtera Nuh binasa. Bahtera ini menubuatkan baptisan air.

Kejadian 7:24

7:24  Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

 

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Baptisan air itu bukan hanya sakramen gereja tetapi menentukan kita selamat atau dihukum. Bahtera Nuh yang menentukan Nuh sekeluarga selamat dari air bah. Hanya 1 bahtera Nuh, berarti hanya 1 baptisan air yang menyelamatkan. Bukan baptisan sesuai aturan organisasi tertentu. Baptisan air yang menyelamatkan itu sesuai Firman, seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis.

Matius 3:15

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Sedalam apa airnya? Sedalam kuburan. Kuburan dalamnya bagaimana? Dari kepala sampai telapak kaki terkubur semua.

 

Matius 3:17

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

 

Kalau baptisannya benar Roh Kudus turun ke atas kita, kita menjadi pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup. Periksa baptisan air kita dulu bagaimana? Syaratnya harus mati terhadap dosa. Pelaksanaannya dikubur bersama Yesus di dalam air untuk bangkit bersama Yesus, ada meterai nama Allah Tritunggal yang jelas, ditangani oleh hamba Tuhan yang jelas juga tahbisannya. Itu yang menentukan langit terbuka, Roh Kudus turun, kita bisa menjadi pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup.

 

Sekarang periksa, kita sudah melayani Tuhan di bidang apa saja, apakah saya sudah seperti angin yang bertiup? Tanda-tanda pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup, pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus:

a)      Filipi 2:7

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

 

Tanda pertama mengosongkan diri, ada tetapi merasa tidak ada. Artinya kita tidak mengandalkan sesuatu pada kita tetapi mengandalkan Tuhan. Biar tantangannya hebat luar biasa, tetapi kalau kita mengandalkan Tuhan, bisa diterobos, angin bisa masuk! Ingat ketika murid-murid ketakutan setelah Yesus dihukum mati, mereka masuk dalam sebuah rumah, pintu ditutup rapat semua karena mereka takut kepada orang Yahudi. Tiba-tiba Yesus menampakan diri di tengah-tengah mereka, angin bisa masuk! Itu pelayan Tuhan seperti angin. Kalau ada tantangan lalu berkata saya tidak bisa, tidak mampu, itu bukan angin, berarti masing mengandalkan kekuatan sendiri. Andalkan Tuhan lebih dari segalanya.

 

Seringkali kita tidak ada tetapi merasa ada. Begitu ada tantangannya langsung mundur, kandas, tidak bisa terus sampai ke Kanaan.

 

b)      Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi. Ini bagaikan angin yang berhembus ke manapun dia ditiupkan. Kadang kita berusaha taat, tetapi masih ada suara-suara dagingnya. Kabar mempelai kalau sudah ditambah suara daging, nanti menjadi kabar busuk. Kita sudah ada dalam Kabar Mempelai, melayani dalam Kabar Mempelai, tetapi kalau ketaatan kita masih dipengaruhi oleh suara daging, nanti jadi kabar busuk, pelayanan kita tidak menjadi berkat. Orang tidak mau masuk dalam Kabar Mempelai karena kita angin busuk! Ayo, biarlah kita mau bertiup ke mana saja ditiupkan oleh Tuhan, mau taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Filipi 2:5

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

 

Jadi 2 tanda pelayan Tuhan dalam urapan Roh Kudus itu merupakan pikiran perasaan Yesus. Jadi angin yang bertiup itu adalah pelayan Tuhan yang melayani dengan pikiran dan perasaan Yesus. Berarti kita melayani dengan kekuatan Yesus, tidak bisa dihalangi oleh apapun, tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Tahun ini tahun penyembahan, kalau kita menyembah, pasti menang! Makanya saya selalu dinasihati bapak gembala, layani Tuhan saja, kerjakan, itu pekerjaan Tuhan! Kita melayani dengan pikiran dan perasaan Yesus. Kalau melayani dengan pikiran daging, pasti muncul pertanyaan bagaimana mungkin, bagaimana bisa, hanya. Seperti Filipus menghadapi 5.000 Tuhan Yesus katakan beri mereka makan. Dia berkata yang ada di sini hanya 5 roti dan 2 ikan. Bagaimana bisa cukup untuk mereka ini. Itu kalau pikiran perasaan daging.

Yohanes 6:5-7

6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"

6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.

6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

 

Yohanes 6:8-9

6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:

6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

 

Arti nama Andreas pemberani, tetapi menghadapi tantangan dalam pelayanan, pikiran perasaan daging yang dia pakai. Seringkali pikiran dan perasaan kita terbentur dengan situasi kondisi di dunia, sehingga dalam melayani Tuhan bisa kandas. Bagaimana mungkin, apa artinya, hanya, bagaimana bisa. Maria engkau akan mengandung bayi Yesus. Bagaimana mungkin, aku belum bersuami? Itu pikiran perasaan daging. Perlu masuk baptisan air yang benar, tanggalkan tubuh yang berdosa, supaya mengalami pencurahan Roh Kudus. Kita melayani dengan mengosongkan diri mengandalkan Tuhan, kita melayani dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kita melayani dengan pikiran perasaan Yesus, dengan kekuatan Yesus. Ada waktu, ada kesempatan sekecil apapun untuk melayani, bisa kita tembusi untuk melayani Tuhan.

 

Seringkali kesempatan besar kita kecilkan! Tuhan katakan “beri mereka makan” ini kesempatan besar untuk melayani 5.000 jiwa. Tetapi karena pakai pikiran perasaan daging, bagiamana bisa, bagaimana mungkin, apa artinya, tidak bisa.

 

Yohanes 10:19

10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:

 

Pintu terkunci rapat, Yesus tembus di situ, kemudian Yesus utus mereka melayani. Artinya Yesus berikan teladan, inilah Aku pelayan yang seperti angin yang bertiup, kamu juga harus menjadi seperti itu, pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup. Dihalangi oleh apapun tidak akan bisa. Masalah organisasi tidak bisa menghalangi, masalah kesehatan tidak bisa menghalangi, masalah ekonomi tidak bisa menghalangi karena kita pelayan Tuhan seperti angin yang bertiup. Melayani dengan pikiran perasaan Yesus, melayani dengan kekuatan Yesus. Yakin Tuhan selalu membuka jalan. Tantangan kian berat untuk memurnikan iman kita, tetapi Tuhan membuka jalan.

 

II Korintus 2:12

2:12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

 

Untuk pekerjaan Tuhan di Tentena, di Tonusu, di Diora, di Palu, di mana saja Tuhan selalu membuka jalan, tidak ada yang bisa menghalangi. Yang penting kita seperti angin, ada tetapi merasa tidak ada, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Tuhan akan memakai kita.

 

II Korintus 2:14

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

 

Angin itu membawa bau harum. Tuhan pakai kita menyebarkan keharuman nama Yesus di mana-mana.

 

Bagi yang mau menerima pelayanan kita, kita membawa bau harum Kristus. Tetapi bagi yang menolak, kita ini bau kematian bagi dia.

II Korintus 2:15-16

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

 

Jadi jangan marah kalau ada yang menolak pelayanan kita sebab sudah dituliskan oleh Tuhan. Tugas pelayanan kita ini berat! Tidak bisa kita entengkan, kita gampang-gampangkan. Tetapi kalau ada Roh Kudus kita melayani dengan kekuatan Tuhan, kekuatan Yesus. Lalu kenapa mundur dari pelayanan? Karena menggunakan kekuatan dagingnya. Kalau ada Roh kudus, maju terus.

 

Yang menerima diselamatkan. Selamat di sini dari penghukuman Tuhan atas dunia, menjadi Mempelai wanita Tuha. Bagi yang menolak dia binasa, hanya siap untuk dihukum Tuhan dan binasa. Jangan kita marah ketika kita bersaksi lalu orang lain menolak kita. Saksikan saja, tunjukan keubahan hidup kita hasil pekerjaan Firman, teruskan, sebarkan bau keharuman Kristus. Kalau mau diselamatkan maka dia terima, kita berdoa supaya dia terima. Kalau dia tidak terima yah sudah jangan marah-marah. Yesus ajarkan kebaskan debu kaki.

 

Angin kalau bertiup membawa kesejukan dan kehidupan. Coba kalau tidak ada angin, tidak ada oksigen, mati kita! Artinya jika kita melayani dalam urapan Roh Kudus, melayani Tuhan seperti angin, kita menghadirkan damai sejahtera di manapun kita berada. Jangan datang-datang malah bawa kacau, bukan angin baik itu, angin puyuh itu. Pulang dalam rumah tangga tengkar, masuk dalam penggembalaan ribut di situ, di mana saja bawa angin puyuh. Biarlah kita bawa kesejukan, bukti kita ada urapan Roh Kudus. Maka Tuhan menjamin hidup kita dalam damai sejahtera dalam hidup kita. Dan Tuhan jamin hidup kita sehari-hari, masa depan sampai hidup kekal.

 

Saya bersyukur melayani Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu. Yang penting melayani Tuhan dengan pikiran perasaan Yesus. Apa yang dicari manusia di akhir zmaan ini? Orang cari kehidupan, orang cari damai juga. Dapat uang tetapi perang terus, buat apa. Tetapi Tuhan berikan semua kepada kita, hidup ada, damai Tuhan berikan, apalagi yang kita butuhkan. Renungkan saya manusia berdosa, angin lalu, sekarang sudah menjadi angin bertiup, ini perhatian Tuhan. Jaga terus tahbisan pelayanan kita. Tahun ini tahun penyembahan, tahun berjaga-jaga, terutama jaga tahbisan pelayanan kita.

Wahyu 16:15

16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

 

Perhatikan tahbisan pelayanan kita, harus dalam urapan, bukan asal melayani Tuhan. Seperti Yohanes Pembaptis memakai jubah bulu unta, bulu itu berbicara Roh Kudus. Jaga tahbisan pelayanan.

 

2.      Ayub 31:4

31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?

 

Yehezkiel 20:37

20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

 

Tuhan menghitung setiap langkah kita. Menghitung itu dikaitkan dengan penggembalaan. Jadi perhatian Tuhan yang kedua adalah membawa kita pada penggembalaan yang benar. Apa itu penggembalaan yang benar? Penggembalaan yang dibina oleh pengajaran yang benar. Ada suara Tuhan Yesus Gembala yang baik di situ, itulah Firman pengajaran yang benar. Dan ditangani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, benar nikahnya. Keduanya itu tidak bisa dipisah. Jadi bapak ibu yang menilai, dalam penggembalaan sudah ada Firman pengajaran yang benar, itu sudah satu nilai plus. Lalu yang melayani siapa, hamba Tuhan itu tahbisannya bagaimana, nikahnya bagaimana. Kalau bapak ibu temukan tahbisannya benar, nikahnya benar, pengajarannya benar, mantaplah tergembala, jangan ragu lagi.

 

Waktu Yosua mau memimpin orang Israel menyeberangi sungai Yordan, Tuhan perintahkan pada bangsa Israel pandang tabut yang dipikul oleh imam dari suku Lewi. Artinya pandang tabut pandang Firman yang disampaikan serta pandang hamba Tuhan yang memikulnya, hamba Tuhan yang memberitakannya.

 

Dalam penggembalaan itulah kita dihitung oleh Tuhan, kita diperhatikan oleh Tuhan, sampai rambut kepala kita dihitung oleh Tuhan.

Matius 10:30

10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.

 

Rambut menunjuk pelayan Tuhan yang kecil, tidak berdaya, tidak dianggap. Coba kalau rambut jatuh di lantai, langsung disapu. Kalau temukan kunci mobil, langsung diumumkan ada kunci ditemukan, siapa yang merasa memiliki bisa hubungi si ini. Tetapi masa ada pengumuman ada sehelai rambut ditemukan, siapa merasa kehilangan berhubungan kepada saya. Itulah kita pelayan Tuhan, kadang di mata Tuhan kita dikecilkan. Kadang di mata manusia siapa kamu?” kita dihina-hina, dikecil-kecilkan. Tetapi kita dihitung oleh Tuhan kalau tergembala, dipelihara secara ajaib. Bahkan ketika diperhadapkan dengan badai hidup. Tuhan jamin tidak sehelai rambutpun dibiarkan jatuh. Kalau kita bisa ada dalam penggembalaan dalam pengajaran yang benar, ada hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani kita, itu perhatian  Tuhan yang luar biasa kepada kita.

Kisah Para Rasul 27:33-34

27:33 Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.

27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya."

 

Dalam kandang penggembalaan makan Firman penggembalaan, maka tidak seorangpun akan kehilangan sehelai rambut dari kepalanya, ini perlindungan dan pemeliharaan Tuhan Gembala Agung secara luar biasa, secara ajaib. Tuhan katakan akhir zaman ini bagaikan tengah malam, kita tidak tahu bagaimana harus melangkah. Tetapi kalau dalam kandang penggembalaan, kita bisa makan Firman penggembalaan, sehelai rambutpun tidak Tuhan biarkan jatuh, Tuhan pelihara kita secara ajaib.

 

Inilah perhatian Tuhan. Dalam penggembalaan kita mendapatkan perhatian Tuhan. Jangan tinggalkan penggembalaan karena mau cari perhatian di dunia. Tergembala dengan benar dan baik, Tuhan yang memperhatikan kita. Kami diajar di Lempinel kalau sudah lulus dari sini tidak usah cari kehormatan di luar, mau kuliah ini itu supaya dapat gelar. Kuliah saja di bawah kaki Tuhan nanti dapat perhatian dan kehormatan dari Tuhan. Bahkan dalam penggembalaan kita mengalami penyucian secara terus menerus sampai tidak bercela.

Ayub 14:16-17

14:16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;

14:17 pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.

 

Jadi Tuhan menghitung setiap langkah-langkah kita dan sambil dihitung Tuhan menghapus dosa-dosa kita, disucikan. Kalau merenungkan hidup masa lalu, selama saya belum tergembala sekalipun saya anak gembala, langkah-langkah saya berat, susah, tidak tahu mau melangkah ke mana, tidak ada masa depan, semua gelap.

 

Inilah untungnya berada dalam kandang penggembalaan, inilah perhatian Tuhan, langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah bersama Yesus Gembala Agung, langkah-langkah mujizat. Dosa bisa disucikan itu mujizat, kita bisa lepas dari dosa itu mujizat. Bisa lepas dari rokok, lepas dari mabuk, bisa lepas dari perzinahan, bisa lepas dari dusta dan lain-lain, itu mujizat. Sampai kita heran-heran sendiri, koq bisa!

 

Kalau sudah jadi pelayan Tuhan, pelayan Tuhan itu harus tergembala.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Kita menjadi pelayan Tuhan khusus, mendapat perhatian khusus dari Tuhan.

 

3.      Bentuk perhatian Tuhan yang ketiga ini banyak orang yang tidak mau, padahal ini puncak perhatian Tuhan! Yaitu ujian setiap saat.

Ayub 7:17-18

7:17 Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,

7:18 dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?

 

Saat semua nyaman, enak-enak, tiba-tiba datang ujian dalam bentuk apa saja. Jangan bilang Tuhan kejam, tidak baik, tidak peduli saya, loh itu perhatian Tuhan yang puncak, ujian, percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Ini tahun penyembahan, tahun berjaga-jaga, tahun ujian, tahun percikan darah! Tahun lalu ujiannya belum selesai, tahun ini mau masuk ujian lagi, jangan dulu Tuhan. Masa mau diperhatikan Tuhan, kita malah tidak mau. Tetapi jangan juga tantang Tuhan, tambah lagi Tuhan. Biarlah terjadi secara wajar sesuatu kehendak Tuhan, ada waktunya Tuhan.

 

Apa tujuan dari ujian ini?

a)      Supaya kita bisa belajar kepada Yesus di kayu salib yaitu belajar rendah hati dan lemah lembut. Kalau tidak ada ujian, begitu sudah diberkati dan dipakai Tuhan bisa sombong. Makanya diizinkan ujian datang supaya bisa belajar rendah hati, belajar seperti Yesus di kayu salib.

Matius 11:28-29

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

 

Belajar rendah hati, belajar lemah lembut. Ini pelajaran yang belum pernah tamat. Terus diuji tambah rendah hati, diuji lagi tambah lemah lembut. Rendah hati itu kemampuan menganggap orang lain lebih utama dari pada kita. Kita tidak akan marah-marah kalau diizinkan ujian datang.

Rendah hati itu juga kemampuan mengaku dosa, kita periksa diri, kalau kita salah minta ampun. Kalau kita koreksi diri tidak ada dosa yang kita perbuat yah sudah diam saja.

 

Lemah lembut itu kemampuan mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Kamu dikata-katai orang, yah sudah belajar lemah lembut, Tuhan ampuni dia, berkati pelayanannya. Saya belajar waktu banyak perkataan-perkataan yang tidak baik, saya balas orangnya “Tuhan berkati nikahmu, Tuhan berkati pribadimu, tergembalalah dengan benar dan baik”. Tidak usah membalas, tidak usah klarifikasi. Yesus tidak perlu klarifikasi apa-apa, Yesus diam saja.

I Petrus 2:19-23

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

 

Waktu Yesus disidang, Dia diam saja. Itulah belajar rendah hati dan lemah lembut kepada Yesus. Ini tujuan ujian. Saya akui masih kurang, terus belajar rendah hati, terus belajar lemah lembut. Kalau sudah rendah hati dan lemah lembut pasti sabar, sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan. Kalau 3 ini sudah ada pada kita berarti kita sudah mengalami keubahan hidup, bukan lagi manusia daging, tetapi manusia rohani seperti Yesus. Itulah tujuan percikan darah.

 

b)      Yakobus 1:12

1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

 

Tujuannya supaya kita mendapatkan mahkota kehidupan, yaitu mahkota mempelai, mahkota kemuliaan, mahkota kehormatan. Tidak usah cari kehormatan dan kemuliaan di dunia sebab Tuhan sudah menyiapkan mahkota kehormatan dan kemuliaan bagi kita yang tahan uji. Semoga itulah mahkota yang kelak akan kita terima. Terus bertahan, terus bertekun dalam penyembahan. Saya dikucilkan, tidak diperhitungkan, tetap menyembah. Perhatikan Korban Kristus, dalam Yesaya dikatakan Yesus tidak masuk hitungan, Dia rela lakukan semua itu supaya kita dihitung oleh Tuhan. Tuhan sediakan mahkota kemuliaan dan kehormatan bagi kita.

Mazmur 8:5-6

8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

 

Kadang ketika menghadapi ujian, kita depresi. Yang banyak kali kita lakukan malah hitung-hitungan dengan Tuhan. Tuhan saya sudah melayani, saya sudah tergembala, saya sudah menyerahkan segala-galanya kepada Tuhan, koq saya menderita! Sekarang kalau kita renungkan, hidup kita ini adalah hidup yang penuh dosa, sudah bagaikan barang rongsokan. Inilah keadaan kita manusia berdosa! Lalu kita serahkan kepada Tuhan. Tuhan itu mau menerima barang rongsokan tetapi kita mau bangga-bangga. Coba bapak ibu diberikan barang rongsokan, lalu dia bisa bicara “eh aku sudah bantu kau!” kita pasti buang, buat apa ini barang sudah karatan, sudah penyot sana sini mau membangga-banggakan diri! Kalau Tuhan seperti kita, Tuhan sudah tidak mau terima, itu barang rongsokan, barang yang sudah tidak terpakai! Tetapi Tuhan mau menerima kita. Kita angin berlalu, mau Tuhan jadikan angin bertiup. Kalau kita masih tuntut-tuntut lagi Tuhan, terlalulah kita, tahu dirilah kita!

I Petrus 4:2

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Waktu yang sisa kita berikan kepada Tuhan tetapi Tuhan mau berikan. Lalu waktu kita diuji kita tuntut lagi Tuhan. Eh tinggal sisa! Waktu dia masih kuat terlalu banyak waktu dia gunakan untuk kesenangan dunia. Setelah sudah uzur, sudah lemah, baru mau menggunakan waktu untuk Tuhan, tetapi Tuhan masih mau terima. Waktu diuji malah mengomel lagi. Terlalu!

I Petrus 4:3

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

 

Jadi ketika diuji jangan ngomel, tidak usah bersungut. Hidup kita ini hanya hidup yang sisa yang kita berikan kepada Tuhan, Tuhan mau terima. Kita angin berlalu tetapi Tuhan jadikan angin bertiup, Tuhan gembalakan kita, Dia uji kita supaya kita bisa berubah seperti manusia rohani seperti Yesus. Saat tidak mampu, pandanglah Korban Kristus. Dia rela tidak dihitung, bahkan disamakan dengan pemberontak supaya kita bisa dihitung dan mendapat perhatian dari Tuhan.

Yesaya 53:2-3

53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.

53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

 

Kalaupun di dalam keluarga kita tidak dihitung lagi karena kita mau tergembala, kita mau disucikan, kita mau melayani Tuhan, tidak apa-apa. Mungkin ujian yang kita hadapi seperti itu, tidak dianggap lagi oleh keluarga, tidak dianggap lagi sebagai manusia, tidak apa-apa, Yesus rela tidak dihitung untuk kita.

 

Kalau kita diuji itu adalah puncak perhatian Tuhan. Jangan cari perhatian kepada manusia, perhatian dunia, tetapi biarlah kita beribadah untuk mendapat perhatian Tuhan. Kita dijadikan pelayanNya, digembalakan, diizinkan masuk ujian, supaya mengalami keubahan hidup, mendapatkan mahkota kehidupan, mahkota kemuliaan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar