Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Dalam Imamat pasal 26
ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.
1. Imamat
26:16,25 Penyakit
2. Imamat
26:17,25,33,36-39
Pedang atau perang
3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan
4. Imamat 26:22 Binatang liar atau
buas
5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan
Kita masih membahas poin pertama.
Imamat
26:16,25
26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni
Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat
mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya
akan habis dimakan musuhmu.
26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu
pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu
berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke
tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.
Di sini ada 2 macam
penyakit yaitu batuk kering dan demam. Dalam kitab Ulangan ditambah satu lagi
penyakit di situ yaitu barah/ bisul yang jahat.
Ulangan 28:35
28:35 TUHAN akan menghajar engkau dengan barah jahat,
yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh, pada lutut dan pahamu, bahkan dari
telapak kakimu sampai kepada batu kepalamu.
Bisul itu daging yang
membengkak. Jadi bisul adalah hukuman Tuhan atas daging yang berdosa. Ada 4
tempat yang kena bisul:
1. Tapak kaki
2. Lutut
3. Paha
4. Batu
kepala
Bisul pada tapak kaki
dan lutut.
1. Mengapa
tapak kaki kena bisul?
a) Pengkhotbah
4:17
4:17 Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke
rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada
mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka
tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
Tapak kaki ini seharusnya kita gunakan untuk
melangkah ke rumah Allah, menghampiri untuk mendengar Firman. Jadi kenapa
telapak kaki kena bisul? karena malas beribadah untuk mendengarkan Firman karena mempertahankan perjalanan
hidup yang kotor. Nanti datang beribadah kena lagi dosanya, kena lagi
kotorannya.
b) Roma
10:14-15
10:14 Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar
tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana
mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:
"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Roma 10:15
(Terjemahan Lama)
10:15 Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan,
jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak
kaki orang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.
Penyebab
kedua karena tidak menghargai pelayanan hamba Tuhan = tidak tergembala. Contohnya Yudas Iskariot
3,5 tahun bersama dengan Yesus dalam pelayanan, dia sudah menerima Firman
penyucian tetapi dia tetap mempertahankan dosanya, dia mencuri, berdusta,
mendakwa dan dia berkhianat. Makanya
dalam Yohanes 15:3 Tuhan Yesus katakan kamu memang sudah bersih, tetapi dalam
pasal 13 dikatakan tidak semua kamu bersih, karena masih ada Yudas di situ.
Yudas
tidak menghargai pelayanan Yesus, dia tidak mau menerima Firman
penyucian. Detik-detik terakhir
menjelang Yesus akan ditangkap dan disalibkan, waktu perjamuan Paskah
sebenarnya Yudas masih mendapat kesempatan untuk dibersihkan dari kakinya yang
kotor. Firman yang begitu keras
datang, orang yang akan menyerahkan Aku adalah orang yang bersama-sama dengan
Aku mencelupkan tangan ke dalam pinggan, alangkah lebih baik
bagi orang itu sekiranya dia tidak dilahirkan. Tetapi Yudas berkata “bukan aku
ya Rabi” kesempatan terakhir dia abaikan. Karena dia tidak menghargai pelayanan
dari Yesus, dia tidak mau menerima Firman penyucian, akhirnya dia melangkah
masuk dalam persekutuan yang salah.
Kakinya dia salah gunakan, dia bersekutu dengan imam-imam kepala untuk
menyerahkan Yesus.
Markus
14:10-11
14:10 Lalu pergilah
Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam
kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11 Mereka sangat
gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya.
Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Ini awasan bagi kita, justru orang yang sudah
status murid itu yang goncang imannya sehingga meninggalkan Yesus, seperti
Yudas. Hati-hati, kalau sudah malas beribadah, malas mendengar Firman, tidak
mau disucikan, tidak sungguh-sungguh beribadah, pasti masuk dalam persekutuan
yang salah. Yudas ini rasul, Yudas pelayan Tuhan, dia bintang, tetapi menjadi
bintang yang gugur karena tidak sungguh-sungguh tergembala. Dia masuk
persekutuan yang salah.
Apa tanda persekutuan yang salah? Kita bukan
menghakimi tetapi kita lihat dari Firman
Tuhan, tanda-tanda persekutuan yang salah.
a) Persekutuan
tanpa Yesus. Apa wujud Yesus
dalam gereja? Pembukaan rahasia Firman, Firman yang murni, Firman yang
menyucikan. Jadi persekutuan tanpa Yesus adalah persekutuan tanpa
Firman pengajaran yang menyucikan. Yesus
adalah kebenaran yang memerdekakan, dalam Yohanes 17:17 kebenaran itu adalah
Firman penyucian. Sudah dinomor sekiankan, Firman bukan itu lagi yang
utama. Ibadah sekarang banyak dikemas dengan hiburan-hiburan yang menyenangkan
daging, tidak ada lagi Firman penyucian.
b) Matius
27:18
27:18 Ia memang
mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Sebab ada kedengkian, iri hati,
pahit hati, benci terhadap hamba Tuhan
yang benar yang dipercaya rahasia Firman, yang menampilkan Firman pengajaran
yang benar. Ingat, yang suka iri itu malah pekerja di kebun anggur. Hati-hati,
orang yang sudah bekerja di ladang mempelai, pelayan-pelayan dalam Kabar
Mempelai!
Yohanes
11:47-48
11:47 Lalu
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk
berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang
itu membuat banyak mujizat.
11:48 Apabila kita
biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan
datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."
Mengapa mereka dengki kepada Yesus? Karena
banyak orang yang percaya kepada Yesus, yang mau mengikut Yesus sehingga
pengikut mereka mulai berkurang. Seperti inilah kalau menganggap jiwa itu
miliknya sendiri. Jiwa itu miliknya Tuhan, kami gembala hanya dipercaya untuk
menggembalakan, menjaga, sebagai penjaga pintu. Imam-imam kepala ini suka
rebutan domba, mereka merasa kalau orang banyak ini mendengar Yesus, percaya
Yesus, mengikut Yesus, pengikutnya mulai berkurang. Ini persekutuan imam-imam kepala.
Sebenarnya banyak orang tertarik mendengar
Firman pengajaran yang benar,
tetapi dihalang-halangi, diancam dengan hasutan-hasutan, dengan fitnahan, dengan gosip yang
tidak benar, supaya jiwa-jiwa itu tidak pergi kepada pengajaran yang benar,
tidak masuk kepada persekutuan yang benar.
c) Persekutuan yang hanya menonjolkan
perkara-perkara jasmani. Ingat
dalam Yohanes pasal 2 ketika Yesus berkata “rombak Bait Allah ini, dalam 3 hari
Aku akan membangunnya kembali.
Bicara imam-imam kepala, 46 tahun ini dibangun, Engkau mau membangunnya kembali
dalam 3 hari? 46 tahun bicara tentang hebatnya Bait Allah itu. Hanya
untuk mendapatkan keuntungan
jasmani. Seperti Yudas, bersekutu dengan imam-imam kepala hanya untuk
mendapatkan 30 keping perak.
Markus 14:10-11
14:10 Maka Yudas
Iskariot, yaitu seorang daripada kedua belas murid itu, pergilah kepada kepala-kepala
imam, hendak menyerahkan Yesus kepada mereka itu.
14:11 Maka sukacitalah
mereka itu mendengar hal itu, lalu berjanji memberi uang kepadanya. Maka Yudas
pun mencari daya, bagaimana dapat menyerahkan Dia pada suatu ketika yang baik.
Kalau
sudah masuk persekutuan yang salah dengan 3 tanda tadi, maka orang seperti ini
akan mencari kesempatan yang baik untuk meninggalkan pengajaran yang benar, meninggalkan persekutuan
yang benar atau penggembalaan
yang benar. Dia cari kesempatan yang baik supaya memberi
kesan bahwa dia tidak salah, dia tidak mau disalahkan, tetapi yang salah penggembalaannya yang dia
ikuti selama ini, persekutuan yang dia ikuti selama ini, yang salah
hamba Tuhan yang melayani dia selama ini. Ini bisul ditelapak kaki, hidupnya
dalam suasana kutukan. Orang seperti itu tidak akan pernah maju! Mau melangkah,
sakit sebab ada bisul.
Rohaninya tidak maju, jasmaninya juga tidak maju-maju, sulit untuk maju.
Sebab itu supaya tidak ada bisul di telapak
kaki kita, biarlah kita mau melangkah untuk
tergembala dengan benar dan baik. Bukti tergembala dengan benar dan baik
adalah:
a) Tekun beribadah dalam 3 macam ibadah pokok
b) Tekun mendengar Firman =
tekun makan Firman penggembalaan.
Tekun ini tidak mau dihalangi dan tidak mau terhalang oleh
apapun.
c) Hargai pelayanan gembala, topang dalam doa.
Efesus
6:18-20
6:18 dalam segala
doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di
dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku,
supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar,
agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani
sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya,
sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Kolose
3:3-4
3:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah
membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang
rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
3:4 Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana
seharusnya.
Topang dalam doa, itu bukti kita menghargai
pelayanan hamba Tuhan. Menghargai pelayanan hamba Tuhan bukan
nanti kalau natal di kasih bingkisan natal, kalau ulang tahun dirayakan bersama-sama dan sebagainya. Bapak ibu bisa
menopang dalam doa itu sudah menghargai pelayanan hamba Tuhan. Saya bisa melayani sampai saat ini saya
percaya karena sidang jemaat berdoa untuk pemberitaan Firman.
I
Tesalonika 5:12-13
5:12 dan dengan
memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman
atas dirinya.
5:13 Lagipula
dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan
bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal orang
lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas.
I Timotius
5:17
5:17
Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama
mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Ditopang
dalam doa dan dihormati,
dihargai pelayanannya. Itu
bukti kita sudah menghargai pelayanan gembala. Jangan sampai gembala bawa makan
untuk domba-domba di dalam kandang tetapi dia harus ekstra hati-hati, kalau
lengah sedikit dombanya seruduk. Banyak terjadi begitu, sudah dikasih makan
tetapi diseruduk dombanya. Tetapi di sini tidak ada domba-domba yang suka menanduk, di sini
domba-dombanya tunduk.
Tapak
kaki hamba Tuhan indah. Jadi kami hamba Tuhan tidak perlu ragu melayani Tuhan
dengan sungguh-sungguh sebab tapak kaki kami indah. Langkah-langkah hidup hamba Tuhan yang sungguh-sungguh melayani Tuhan adalah
langkah-langkah hidup yang indah bersama dengan Tuhan. Penggembalaan itu sistem meneladani, gembala di
depan, domba ikut dari belakang. Kalau gembala tapak kakinya indah, maka domba-domba
yang mengikut dari belakang dengan sungguh-sungguh, maka tapak kakinya, langkah-langkah hidupnya pasti indah bersama dengan
Tuhan. Sebab arahnya jelas, mau
masuk ke kandang penggembalaan yang terakhir, mau dibawa ke
Yerusalem yang baru, itu puncak keindahan.
Memang pada satu titik diperhadapkan dengan
tantangan, ada krikil yang menghadang.
Kalau dalam kidung Agung dikatakan sudah tergembala tetapi menghadapi lagi
lembah berduri, tetapi Tuhan beserta kita, Tuhan yang menolong, Tuhan yang
menyingkirkan duri-duri itu. Langkah-langkah
hidup kita indah bersama dengan Tuhan.
Kidung Agung 2:1-2,16
2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di
lembah-lembah.
2:2 — Seperti bunga bakung di antara duri-duri,
demikianlah manisku di antara gadis-gadis.
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan
dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Penggembalaan dikaitkan dengan bunga bakung,
bunga bakung ada di tengah-tengah duri. Memang sakit rasanya bagi daging untuk tergembala. Tetapi kita punya
keyakinan, langkah-langkah hidup kita adalah langkah-langkah yang indah. Yesus langkah hidupnya awalnya memang sakit, langkah kematian, tetapi
kemudian mencapai langkah kebangkitan dan sesudah itu langkah kemuliaan. Kita tinggal mengikuti jejaknya. Itu sebabnya dalam Kidung Agung
pasal 1 dikatakan ikutilah jejak-jejak domba. Dombanya satu, jejaknya banyak,
langkah kematian, langkah kebangkitan, langkah kemuliaan. Itu adalah
langkah-langkah yang indah.
Ibarat lagu itu alunan nada, naik turun, indah, tidak monoton, ada
do mi sol, hidup kita indah bersama dengan Yesus.
2. Lutut kena
bisul. Lutut menunjuk penyembahan.
Tahun ini adalah tahun penyembahan, berarti tahun berjaga-jaga. Kalau kita
malas untuk menyembah
atau sudah menyembah tetapi tidak mencapai ukuran, nanti ada bisul di lututnya,
hidupnya dalam suasana kutukan. Selama ini lututnya tidak mau dia pakai untuk
menyembah, akhirnya Tuhan kasih bisul supaya memang tidak bisa lagi berlutut
menyembah, kesakitan. Penyembahan dengan penggembalaan tidak bisa dipisah, jadi
ada kaitan poin pertama dengan poin kedua.
Mazmur 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah
kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah
Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan
tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Kalau kita mengaku umat gembalaannya Tuhan berarti kita mau menyembah. Kalau
sudah tergembala dengan benar dan baik maka tidak akan sulit berlutut menyembah
Tuhan. Jadi koreksi diri kenapa sulit menyembah. Periksa bagaimana sikap dalam
penggembalaan.
Ukuran puncak penyembahan adalah sampai daging
terobek, daging tidak bersuara lagi, sampai daging mati. Dalam Tabernakel
penyembahan itu ditunjukan oleh alat mezbah dupa emas. Diletakan di depan pintu tirai, pintu tirai
menunjuk perobekan daging.
Jadi ukuran penyembahan sampai daging terobek, daging mati, kita hanya
melakukan kehendak Tuhan, tidak
melakukan kehendak kita lagi, hanya taat pada Tuhan apapun resikonya.
Mungkin ada yang berkata saya menyembah sekian jam sehari, saya
menyembah dari jam sekian sampai jam sekian. Lihatlah hidup sehari-harinya. Kalau betul dia penyembah yang benar, dia
tergembala, dia hanya mau taat pada kehendak Tuhan, tidak mau mengikuti
kehendak dagingnya. Kita masih
berupaya terus, kadangkala kehendak daging kita masih kita turuti. Kita menyembah sampai betul-betul kehendak
daging ini sudah tidak ada lagi, yang ada hanya kehendak Tuhan! Seperti doa
Yesus di taman Getsemani “biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu yang
jadi”.
Awalnya
suara kemanusiaan Yesus muncul. Karena Yesus adalah Allah yang lahir menjadi
sama dengan kita manusia, Dia rasa lapar, haus, capek. Apa yang kita rasakan
manusia daging itu Yesus rasakan juga, hanya Dia tidak berdosa. Awalnya di taman
Getsemani suara kemanusian Yesus muncul, lalu Yesus berdoa “ya Abba, ya Bapa, jika sekiranya mungkin
lalukanlah cawan ini dari padaKu”. Tetapi Dia
kunci doaNya “namun bukan
kehendakKu yang jadi, melainkan kehendakMu yang jadi”.
Markus 14:35-36
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan
berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa
yang Engkau kehendaki."
Ini kemanusiaan Yesus, Dia mau mengelak dari salib.
KehendakNya supaya
cawan itu diambil, janganlah
sampai mati di kayu salib.
Markus 14:37-42
14:37
Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia
berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau
sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
14:39
Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga.
14:40
Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka
sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan
kepada-Nya.
14:41
Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka:
"Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat,
Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
14:42
Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."
Di sini Yesus berdoa dan menyembah karena akan
menghadapi puncak penderitaan sekaligus puncak pelayananNya yaitu Dia harus
mati, harus menyerahkan
nyawaNya untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Markus 10:45
10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Sekarang kita terapkan dalam hidup kita. Kita
sudah mau masuk pada puncak kegenapan rencana Allah yaitu masuk pesta nikah
Anak Domba Allah. Pesta nikah
Anak Domba sudah mau digelar, Mempelai Pria Sorga sudah siap sedia menjemput
Mempelai WanitaNya. Mempelai WanitaNya juga sedang dipersiapkan untuk menyambut
Yesus masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu puncak kegenapan rencana Allah. Sebab itu kita
sudah harus berada pada puncak pelayanan yaitu doa penyembahan untuk mematikan
daging, menyalibkan daging.
Dari Firman ini kita lihat, tahun ini Tuhan
kasih nama tahun penyembahan, berarti tahun ini kita sudah harus ada pada
puncak pelayanan, Yesus sudah mau datang, puncak kegenapan rencana Allah sudah mau tergenapi. Bukan saya
mau bilang tahun ini Tuhan sudah
mau datang, harinya hanya
Bapa di Sorga yang tahu. Tetapi kita sudah harus berada pada sikap
berjaga-jaga selalu. Tahun
ini tahun penyembahan, tahun berjaga-jaga. Jangan lengah lagi, penyembahan harus kita tingkatkan, lutut ini
kita asah untuk banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.
Hanya 3 murid yang diajak oleh Yesus,
murid-murid yang lain hanya duduk-duduk.
Markus 14:32-33
14:32
Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku
berdoa."
14:33
Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan
gentar,
Ini 3:8 lebih banyak yang hanya duduk-duduk,
santai, lengah, tidak berjaga-jaga. Yang dibawa untuk menyalibkan daging hanya
3 orang. Biar kita masuk pada jumlah yang 3 orang ini, sebagai kehidupan yang
menyembah untuk menyalibkan daging. Siapa 3 orang itu?
a) Yakobus
adalah murid pertama Yesus yang pertama
mati karena iman kepada Yesus. Ini bukan yang menulis surat Yakobus, yang menulis surat Yakobus itu
saudara Yesus. Jadi Yakobus adalah orang yang mengalami peningkatan
iman sampai sempurna. Proses
untuk mengalami peningkatan iman adalah bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (Meja roti sajian). Di situ kita
bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan
korbanNya. Iman itu timbul dari pendengaran akan Firman Kristus.
b) Petrus. Dalam surat-suratnya Petrus bicara tentang
pengharapan. Jadi Petrus adalah orang yang mengalami peningkatan pengharapan
sampai sempurna. Dalam
Tabernakel ditunjukan dengan tongkat Harun yang bertunas, berbunga sampai
berbuah badam. Prosesnya lewat bertekun dalam ibadah raya, termasuk ibadah
persekutuan (Pelita Emas).
c) Yohanes dalam surat-suratnya berbicara tentang kasih.
Jadi Yohanes adalah orang yang mengalami peningkatan kasih sampai
sempurna. Prosesnya yaitu bertekun
dalam ibadah doa penyembahan
(Mezbah dupa emas).
Dari sini kita melihat kalau tergembala dengan
benar dan baik tidak akan sulit untuk menyembah Tuhan untuk mematikan suara
daging kita.
Daging yang bagaimana yang harus dimatikan? Kita belajar dari Yesus.
a) Markus
14:33
14:32 Lalu
sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku
berdoa."
14:33 Dan Ia
membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan
gentar,
Rasa takut
dan gentar, maksudnya lebih
takut sesuatu di dunia sampai tidak takut Tuhan bahkan melawan Tuhan. Tinggal
diisi apa yang seringkali kita takuti, keluarga, pekerjaan, bos, pacar. Itu yang harus dimatikan lewat doa penyembahan sehingga kita takut akan
Tuhan.
Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)
11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan
Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi
tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.
Bernafas dengan rasa takut akan Tuhan. Dalam
setiap helaan nafas ada rasa takut akan Tuhan. Bangun pagi, tarik nafas, hembuskan, masih ada nafas Tuhan berikan. Bergumul supaya sepanjang hari takut akan Tuhan. Mau tidur, tarik nafas, hembuskan, terima
kasih Tuhan sepanjang hari sudah Tuhan tuntun sehingga bisa takut akan Tuhan.
Doa saya
untuk anak-anak biarlah mereka bisa bertumbuh dalam takut akan Tuhan. Bertumbuh jasmani kalau tidak disertai
takut akan Tuhan buat apa! Jasmani hanya untuk binasa. Tetapi kalau bertumbuh jasmani dan rohani
juga bertumbuh dalam takut akan Tuhan itu mantap!
b) Markus
14:34
14:34 lalu kata-Nya
kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
Sangat
sedih, seperti mau mati = kecewa, putus asa, putus pengharapan. Kalau dibiarkan
bisa mati rohani. Sudah tidak mau lagi melayani Tuhan, tinggalkan Tuhan, hidup
dalam dosa “saya sudah begini, biar
saja hidup dalam dosa”. Itu
sudah putus pengharapan. Kadang sangking putus
asanya sampai sudah teledor berkata-kata “biar saja saya mati” jangan!
Sepanjang tahun yang lalu mungkin banyak kekecewaan kita alami, sering putus
asa, mau mati, mau bunuh diri takut dosa, tetapi hidup juga segan. Lewat doa
penyembahan kita matikan semua itu sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan
hidup sepenuh kepada Tuhan. Seringkali
yang menimbulkan kekecewaan yang teramat sangat itu masalah-masalah
dalam nikah rumah tangga.
c) Markus
14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang
mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang
Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Yang harus dimatikan adalah kehendak sendiri.
Kalau ada kehendak
sendiri pasti ada kepentingan diri
sendiri dan pasti ada kebenaran
diri sendiri. Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri sudah sulit menerima
teguran Firman, makanya perlu dimatikan lewat doa penyembahan sehingga kita
bisa taat pada kehendak Tuhan.
Taat pada Firman Tuhan apapun resikonya.
Dalam
Injil Markus dikatakan berdoa dan berjaga-jaga. Jadi doa
penyembahan ini adalah sikap berjaga-jaga. Kita tidak tahu kapan Yesus datang, biarlah kita punya sikap
berjaga-jaga menanti kedatangan Tuhan. Sebagaimana Yesuspun tidak
pernah tidur, Dia berjaga-jaga
untuk kita. Dia Penjaga yang tidak pernah terlelap, dia berjaga-jaga untuk orang
yang tekun dalam penyembahan. Banyak tantangan kita hadapi, pergumulan memang
kita hadapi bahkan semakin berat
dan kian berat hari-hari terakhir ini. Tetapi dengan kita mau berdoa menyembah Tuhan, berjaga-jaga, maka
Yesuspun berjaga-jaga, berdoa syafaat di sebelah Kanan Allah Bapa untuk kita.
Dia penjaga yang tidak pernah tertidur, tidak pernah terlelap.
Mazmur 121:1-8
121:1
Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan
datang pertolonganku?
121:2
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
121:3
Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
121:4
Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5
TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
121:6
Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
121:7
TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
121:8
TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Tuhan sampai rela memposisikan diri sebagai
penjaga kita, bisa dibilang menjadi satpamnya kita, lalu kita tidak mau tekun
tergembala, tidak mau tekun menyembah Tuhan! Mohon maaf, itu sudah sangat
keterlaluan! Tuhan saja mau
menjadi penjaga kita, Tuhan menjaga sehari penuh, 1x24 jam.
Lalu yang Tuhan minta dari kita hanya menyembah 1 jam sehari. Lalu 1 jam itu dikorting lagi, tidak mau
menyembah Tuhan, terlalu! Tahun ini tahun penyembahan, ayo tingkatkan
penyembahan kita.
Markus 14:37
14:37
Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia
berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau
sanggup berjaga-jaga satu jam?
Ketika
bangsa Israel keluar dari Mesir, dikatakan malam itu malam berjaga-jaga bagi
Tuhan! Betul-betul Tuhan menjaga kehidupan kita,
biarlah kita juga berjaga-jaga dengan Tuhan.
Hasilnya kalau kita berjaga-jaga bersama Tuhan dan Tuhan menjadi penjaga
kita.
a) Mazmur
121:5
121:5 TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah
tangan kananmu.
Tuhan
adalah naungan di sebelah kanan kita. Tangan kanan ini kaitannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur
137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!
Jadi
artinya Tuhan menjaga kita supaya jangan kering rohani. Guru kami di sekolah Alkitab selalu berkata
lapar sudah pernah saya alami, haus sudah saya alami, tetapi jangan sampai
kering! Kalau kita melayani Tuhan lalu kering, tidak ada gunanya! Ibadah kita
lakukan kalau kering rohani, berat! Tidak ada artinya. Tuhan jaga kita supaya
jangan kering, supaya ingatan
kita tertuju pada
Yerusalem Baru, hati kita selalu
rindu masuk ke sana, untuk
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
b) Mazmur 121:6
121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang,
atau bulan pada waktu malam.
Wahyu 8:12
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya
dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga
dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan
sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
Artinya
Tuhan meluputkan kita dari penghukuman atas dunia ini. Meterai itu hukuman dari
Roh Kudus, Sangkakala
itu hukuman dari Yesus
Anak Allah, bokor itu hukuman dari Allah Bapa. Ini sangkakala yang keempat, hukuman dari Yesus Anak Allah. Oleh
darah Yesus kita sudah dibeli dan diangkat menjadi domba gembalaanNya.
Kisah Para
Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Penghukuman
yang dijatuhkan oleh Yesus Anak Allah selalu dikatakan 1/3, yang
dihukum adalah 1/3. Angka 1/3 menunjukan ada salah satu dari 3 macam ibadah
pokok yang dilalaikan. Orang yang seperti ini yang akan kena hukuman dari Yesus
Anak Allah. Jangan lalaikan penggembalaan.
Oleh darah
Yesus kita dilayakan untuk beribadah. Yang namanya ibadah itu adalah mulai dari
doa pembukaan sampai doa penutup, itu ibadah full. Kalau 1/3 diabaikan, entah
pujiannya, apa lagi kalau 1/2 apalagi 2/3
maka hukuman dijatuhkan atas orang itu!
Ibrani
9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Gambaran
kerja di kantor, kita masuk 1/3
saja dilalaikan, bisa
kena surat peringatan.
Jadi
jangan lalaikan penggembalaan, jangan lalaikan ibadah karena itu seharga darah Yesus. Supaya kita
tidak dihukum tetapi kita dinaungi oleh Yesus Sang Penjaga kita, dilindungi dari hukuman Allah Tritunggal atas dunia ini.
c) Mazmur
121:7
121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala
kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
Ada
perlindungan dari segala celaka dan marabahaya.
d) Mazmur
121:8
121:8 TUHAN akan
menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Tuhan
menjaga keluar masuknya kita sampai hidup yang kekal. Apa artinya ini?
Yohanes
10:9-10
10:9 Akulah pintu;
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Jadi Tuhan
menjaga keluar masuk kita, Dia tampil sebagai pintu untuk menjamin pemeliharaan
hidup kita, lewat rumput hijau yaitu pembukaan rahasia
Firman yang selalu baru. Kalau kita masuk, kita keluar, kita temukan padang
rumput. Jadi hasil keempat Tuhan menjamin
hidup kita lewat pembukaan rahasia Firman yang selalu baru untuk membawa kita
pada hidup yang kekal. Pemeliharaan kita bukan bergantung pada apa yang ada
pada kita. Alkitab katakan pada
hari kemurkaan harta tidak berguna. Jadi bukan itu yang menjamin
hidup kita sampai pada hidup yang kekal, tetapi yang menjamin adalah rumput
yang hijau, pembukaan rahasia
Firman yang selalu baru. Itu yang kita tangisi, kita gumuli, kita
doakan selalu supaya ada pembukaan rahasia Firman. Di dalam pembukaan rahasia
Firman sudah terjamin pemeliharaan hidup kita.
Yang membuat sulit
untuk tergembala dan sulit untuk menyembah adalah daging kita sendiri.
Markus 14:38
14:38 Berjaga-jagalah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut,
tetapi daging lemah."
Daging itu lemah,
jadi sebenarnya kita punya kesempatan besar untuk mengalahkan daging yang lemah
ini, tinggal kita mau atau
tidak. Jangan malah kita
dikalahkan oleh daging ini.
Markus 14:40-41
14:40 Dan ketika Ia kembali
pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan
mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.
14:41 Kemudian Ia kembali
untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan
istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke
tangan orang-orang berdosa.
Kata cukuplah artinya
kelemahan daging kita
jangan diteruskan! Periksa
sepanjang tahun lalu kelemahan daging kita dalam hal apa. Sekarang perkataan
ini harus terpatri dalam hidup kita “cukuplah!” stop, jangan teruskan kelemahan daging itu. Kita lawan dan matikan
lewat doa penyembahan. Ini tahun
penyembahan, kita hentikan kelemahan-kelemahan daging di tahun yang lampau. Mungkin
tahun yang lalu seringkali meraju, bertengkar, ribut, tahun ini cukuplah,
jangan diteruskan. Tahun lalu
putus asa dan kecewa, cukup
sudah, dimatikan semuanya, kita kalahkan lewat doa penyembahan.
Ada kalimat selanjutnya, saatnya sudah tiba. Artinya Yesus tahu waktu
penyalibanNya sudah tiba. Tetapi bagi kita selalu ada waktu.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab Yesus kepada
mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Ada waktu untuk apa?
Waktu untuk berjaga-jaga di dalam doa penyembahan. Kita memusatkan perhatian
kita kepada pribadi Yesus, itulah doa penyembahan.
Lukas 17:7-10
17:7 "Siapa di antara
kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak
baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari
segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia
akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih
kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu.
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan
apa yang kami harus lakukan."
Kita sudah memusatkan
perhatian pada pekerjaan Tuhan, itu baik, saya acungi jempol. Tetapi harus lebih ditingkatkan lagi
pelayanan kita, pusatkan perhatian pada pribadi Yesus, kita gunakan untuk melayani Dia secara pribadi,
kita mau menyembah Tuhan, banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.
Bagi yang sudah
menikah, dulu bagaimana waktu mau menikah. Menjelang hari H, pusat perhatian
kita lebih banyak tertuju pada calon kita, bukan pada yang lain-lain lagi. Demikian juga kita, Yesus sudah mau datang,
pusat perhatian kita sudah harus tertuju kepada Yesus. Kita mau melayani Dia
lewat doa penyembahan kita. Maka Yesus juga memusatkan
perhatianNya kepada kita, Yesus tidak pernah menipu.
Kelemahan utama
daging itu sulit untuk menyembah.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Memang kita tidak
mampu, tetapi ada Roh Kudus yang membantu. Ketika kita ada kerinduan “saya rindu untuk memusatkan perhatian
padaMu Tuhan, mau menyembah Engkau, mau tekun dalam penyembahan,
tetapi kadang daging ini tidak mampu” maka kita minta Roh Kudus dengan sungguh-sungguh, pasti Dia berikan!
Tuhan tidak akan berikan ular beracun pada orang yang minta roti. Kalau kita
minta Roh Kudus, Tuhan pasti berikan kepada kita karena Tuhan tahu itu
kebutuhan kita. Banyak menyembah hari-hari terakhir ini.
Hasilnya kalau kita
bisa menaikan doa penyembahan
melayani Tuhan secara pribadi, memusatkan perhatian pada Yesus dalam doa
penyembahan.
1. Roma 8:27-30
8:27
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa
Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan
mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Jadi ketika kita menghadapi segala sesuatu
yang bertambah buruk, kembali kita periksa diri, perhatian kita terhadap
pribadi Tuhan bagaimana. Kalau sudah
kurang, tingkatkan kembali.
Jangan justru ketika segala sesuatu merosot, perhatian kita pada pekerjaan Tuhan
ikut merosot, perhatian pada pribadi Tuhan ikut merosot juga, jangan! Justru
harus kita tingkatkan. Tuhan turut bekerja
mendatangkan kebaikan bagi kita dalam segala perkara. Mungkin nikah belum baik, ayo pusatkan
perhatian pada pribadi Tuhan, semua jadi baik.
2. Roma 8:30
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari
semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka
itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.
Kita adalah orangnya Tuhan, orang yang ditentukan Tuhan, miliknya Tuhan, tidak mungkin diganggu gugat
oleh siapapun. Kita orangnya Tuhan yang terus dibenarkan, disucikan, diubahkan
dan kita dimuliakan bersama dengan Yesus saat Dia datang kedua kali di
awan-awan dengan suara penyembahan haleluya.
Wahyu 19:6-7
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Semoga dalam himpunan orang banyak ini ada saya dan bapak ibu di sana.
Ini kerinduan hati saya,
bersama isteri, anak-anak dan seluruh sidang jemaat bisa menyambut Yesus. Mereka yang sudah mendahului kita sudah
beristirahat dari jerih lelah mereka dan akan dibangkitkan dalam tubuh
kemuliaan. Kita yang hidup sampai Tuhan Yesus datang juga akan diubahkan dalam
tubuh kemuliaan, sama-sama kita menyambut Yesus dengan seruan haleluya.
Penyembahan
kita tingkatkan, perhatian kita tingkatkan pada pekerjaan Tuhan, tingkatkan
pada pribadi Tuhan, daging kita matikan. Di depan kita ada
perjamuan suci, ini bukti Tuhan
memperhatikan kita, Dia rela mati di kayu salib. Semua Yesus lakukan untuk
kita, Dia mati untuk kita, Dia
bangkit untuk kita, Dia naik ke sorga untuk menyiapkan tempat bagi kita, dia datang kembali juga untuk kita. Makanya perhatian kita hanya tertuju kepada
Yesus saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar